Anda di halaman 1dari 3

5 CIRI ORANG BERIMAN

‫ٰ ٰٓيايُّهاَالَّ ِذيْن َٰامنُواَاتَّقُ ه‬


َ ‫واَّٰللاَح َّقَت ُ ٰقىتِ ٖهَوَلَت ُم ْوت ُ َّنَا ََِّلَوا ْنت ُ ْمَ ُّم ْس ِل ُم ْو‬
‫ن‬
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah
kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.

‫ٰيٰٓايُّهاَالَّ ِذيْن َٰامنُواَاتَّقُ ه‬


َ‫واَّٰللاَوقُ ْولُ ْواَق ْو اَلَس ِد ْيداا‬
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.

‫س ْولهٗ َفقدَْفازَف ْو ازاَع ِظَْي امَا‬ ‫صلِحْ َل ُك ْمَاعْمال ُك ْمَوي ْغ ِف ْرَل ُك ْمَذُنُ ْوب ُك ْۗ ْمَوم ْنَي ُِّط ِع ه‬
ُ ‫َّٰللاَور‬ ْ ُّ‫ي‬
Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan
Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang Dimuliakan Allah swt....


Ayat ini adalah 2 dari banyak ayat dalam Alqur’an yg Allah tujukan khusus utk orang beriman, dengan diawali kalimat
‫ٰيٰٓايُّهاَالَّ ِذيْن َٰامنُوَا‬
Pernahkah kita berpikir apakah kita ini termasuk kedalam golongan orang beriman itu?
Mungkin selama ini, kebanyakan kita merasa sudah menjadi orang yg beriman, atau menganggap diri kita sudah
beriman, namun benarkah kita sudah termasuk orang yg beriman? Atau jangan2 kita hanya mengaku-ngaku sbg orang
yg beriman.
Maka, Dalam Alqur’an surat Al-Anfal ayat 2 & 3, Allah SWT menjelaskan tentang ciri/ tanda orang beriman itu:
Yang pertama kata Allah:

‫ت قُلُ ْوبُ ُه ْم‬ ُ ‫اِنَّ َما ْال ُمؤْ ِمنُ ْونَ الَّ ِذيْنَ اِذَا ذُ ِك َر ه‬
ْ َ‫ّٰللا َو ِجل‬
Orang beriman itu adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya. karena takutnya kepada Allah.
Ketika diingatkankan “ini adalah hal yg Allah larang, tak boleh kita lakukan” ini yg Allah perintahkan, itu yg Allah larang”.
Maka ketika dia mendengar nama Allah disebutkan, hatinya bergetar, takut.
Seketika berhenti dia dari perbuatan dosa itu, Karena dia sadar, dia tahu, kalau Allah berkehendak, Allah hanya
mengatakan Kun, maka terjadilah. Allah lah yg menerbitkan matahari di timur dan menenggelamkannya di barat. Allah
yg menciptakan alam semesta dan isinya kemudian mengaturnya. Tapi seringkali kita diingatkan Allah, Allah, bukannya
hati kita bergetar, tapi malah meremehkan, sama sekali tidak menghiraukannya. itu yang pertama ciri orang beriman,
ketika disebut nama Allah hatinya bergetar karena Takutnya.
Selanjutnya Yang kedua,
‫علَ ْي ِه ْم ٰا ٰيتُهٗ زَ ا َدتْ ُه ْم اِ ْي َمانًا‬ ْ ‫َواِذَا ت ُ ِل َي‬
َ ‫ت‬
Jika dibacakan Ayat-ayat Allah, bertambah kuat imannya.
Selama ini setelah pulang jumatan sudahkah iman kita bertambah? Apakah Kita jadi tambah takut, cemas, kita jadi
meninggalkan yg haram dan mengamalkan perintah Allah? Ataukah kita tetap sama saja, 10 tahun, 20 tahun, bahkan
40 tahun setiap jumat mendengarkan khutbah, berapa banyak ayat-ayat Allah yg dibacakan khotib, berapa banyak
peringatan2 Allah yg kita dengar, tapi tidak satupun yg menambah keimanan kepada Allah. Tapi memang kata Allah
ada sebagian orang itu:
‫لَ ُه ْم ٰاذَا ٌن ََّّل يَ ْس َمعُ ْونَ بِ َها‬
Mereka punya telinga, kalau diperiksakan ke dokter, normal telinganya, tapi tak bermanfaat untuknya, karena tak bisa
menambah imannya ketika Ayat-ayat Allah diperdengarkan di telinganya.
Padahal Allah turunkan Alqur’an itu bukan untuk dipajang di dinding hiasan kaligrafi, Allah turunkan Alqur’an bukan
utk hiasan di lemari kaca yg diletakkan di ruang tamu pertanda kita muslim. Tapi Allah turunkan Alqur’an itu utk dibaca,
Iqro’. Untuk di dengar. Dan di amalkan.
Maka ciri orang beriman yg kedua adalah ketika dibacakan Ayat2 Allah, disampaikan peringatan2 Allah, perintah2 dan
larangan Allah, bertambah keimanannya.
Selanjutnya Yang Ketiga,

َ‫ع ٰلى َربِ ِه ْم يَت َ َو َّكلُ ْون‬


َ ‫َّو‬
Orang beriman itu hanya kepada Allah lah mereka bertawakkal.
Hanya kepada Allah lah dia bergantung.
Dia tidak bergantung kepada bisnisnya, tidak bergantung kepada bosnya, tidak bergantung pada simpanan uangnya,
tidak bergantung kepada jabatannya, tidak bergantung kepada sanak familinya.
Karena dia tau semuanya hanyalah fana, semu. Kalau Allah mau ambil seketika bisa habis semuanya. Maka dia hanya
bergantung, bertawakkal kepada Allah Azza Wajalla zat yg maha kekal.
Tapi Hari ini banyak kita lihat orang2 yg semata2 menggantungkan dirinya, menggantungkan nasibnya kepada makhluk
bukan kepada Allah, dia bergantung kepada usahanya, bergantung kepada tempat kerjanya, maka ketika ramai orang
di PHK, banyak yang stres, ketika usaha sepi harus tutup. Banyak yg depresi. Karena tempat bergantungnya patah,
hilang.
Apakah kau kira yg kasih engkau rezki itu tempat kerjamu? Apakah kau sangka yg ngasih rezki itu toko mu? TIDAK,
InnAlloha Huwarrozaaq. Allah yg ngasih engkau rezki, dimanapun kau pergi di muka bumi ini, selama kau bernafas,
selama kau hidup, ada rezki mu, Allah yg jamin.
Maka tanda orang beriman itu adalah dia bertawakkal, bergantung hanya kepada Allah SWT.

Yang keempat,
َ ‫ص ٰلوة‬
َّ ‫الَّ ِذيْنَ يُ ِق ْي ُم ْونَ ال‬
Mereka adalah orang2 yang mendirikan sholat.
Bukan hanya sholat wajibnya, tapi juga sholat sunnat.
Bukan Cuma ketika Jumatan datang ke masjidnya, tapi juga 5 waktunya.
Namun sebagian kita, Ketika Allah panggil “Hayya ‘ala sholah”
Masih sibuk dengan pekerjaannya, masih sibuk dg tokonya. Dipanggil Allah utk datang ke rumahnya, tapi pura-pura
tak mendengar. Masih terus dengan kesibukannya.
Terkadang kita ini memang aneh, kita lebih takut kepada manusia dari pada kepada Allah. Kita lebih takut kpd bos,
lebih takut kepada atasan, dari pada takut kepada Allah. kalau atasan yg kasih perintah langsung, siap bos, siap
laksankan. Tapi kalau Allah, nanti dululah, nanggung.

Kita lebih segan dan malu kepada orang daripada kepada Allah. Kalau orang yg ngundang ke rumahnya, acara kenduri,
bisa kita hadir, malu, segan kalau tak datang, kita sempatkan waktu kita, bahkan menjadi yg terdepan, dan yg pertama
hadir. Orang belum keluar dari masjid sholat isya, dia sudah duduk disitu.
Tapi kalau Allah yg panggil, kalau Allah yg ngundang utk datang ke rumahNya, tak ada rasa segan dan malu kepada
Allah.
Padahal semua yg kita terima, semua yg kita pakai, bahkan hidup kita ini semua dari Allah SWT.

Sebagian orang banyak berpikiran nantilah kalau agak lapang baru ke masjid, nantilah kalau sudah tua baru ke masjid,
kalau sudah pensiun baru ke masjid.
Saudaraku, ke masjid itu sampai tua, bukan sudah tua baru ke masjid, ke masjid itu sampai mati, bukan sudah mati
baru sampai ke masjid. Maka orang beriman itu :
َ ‫ص ٰلوة‬
َّ ‫الَّ ِذيْنَ يُ ِق ْي ُم ْونَ ال‬
Mereka yang mendirikan sholat berjamaahnya.
Maka mari kita ramaikan masjid dan musholla utk sholat berjamaah, yg dekat rumahnya dari masjid, sholat ke masjid,
yg dekat dg musholla Ayo sholat ke musholla, Mana yg paling dekat silahkan sholat disitu.
Jangan sampai bertahun2 kita tetangga dg masjid, tetangga dg musholla, tapi tak sekalipun pernah menempelkan
kening utk sujud disitu.

Yang kelima,
َ‫َو ِم َّما َرزَ ْق ٰن ُه ْم يُ ْن ِفقُ ْون‬
Mereka berinfak dengan rezki yang telah Allah berikan
Ketahuilah ketika kita keluarkan uang, kita masukkan ke kotak infaq, itu adalah dari Allah. Bukan semata dari hasil
kerja kita, bukan dari keringat kita, capek dan lelah kita. Karena Betapa banyak orang yg lebih capek dari kita lebih
berkeringat dari kita, tapi rezkinya lebih sedikit dari kita.
Kalau rezki itu murni dari hasil kerja kita, tergantung keringat kita, maka kuli bangunanlah yg lebih akan cepat kaya,
pemulung yg mengumpulkan sampah yg akan lebih banyak rezkinya. Mereka lebih berkeringat, lebih capek dari kita.
Tapi tidak. Karena Allah lah yg memberikan rezki,
rezki itu karena kasih sayang Allah.
Lalu kenapa ada yg kaya ada yg miskin?

َ ‫ّٰللا يَ ْر ُز ُق َم ْن يَّش َۤا ُء بِغَي ِْر ِح‬


‫ساب‬ ُ ‫َو ه‬
Allah berikan rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas.

Yang beriman Allah kasih rezki, yg tak beriman juga Allah kasih, yg taat Allah beri rezki, yg maksiat juga Allah beri.
Karena dunia ini tak ada artinya bagi Allah, tak lebih dari sebelah sayap nyamuk.
“Maka mengejar rezki jangan mengejar jumlahnya, tapi barokahnya”
Dan orang yg beriman itu ketika dia diberi rezki oleh Allah, maka ia infakkan. Yg wajib dalam bentuk zakat, yg sunnat
dalam bentuk sodaqoh.
Ingatlah pesan Nabi SAW:
‫يَقُو ُل اب ُْن آ َد َم َما ِلي َما ِلي‬
Anak cucu adam berkata Hartaku, hartaku
Ruko ini hartaku, kaplingan sana hartaku, tanah itu hartaku, rekening bank ini punyaku.
‫َوإِنَّ َما َمالُ َك‬
Kau katakan itu hartamu, ini hartamu, namun taukah engkau yg mana yg sesungguhnya hartamu itu? Yg sebenarnya
milikmu itu kata Nabi?

َ ‫ َما أَ َك ْل‬Apa yg kau makan hingga kau habiskan


َ ‫ت فَأ َ ْفنَي‬
‫ْت‬
َ‫ أ ْوَل ِبسْتَفأبْليْت‬Apa yg kau pakai hingga hancur
َ‫ أ ْوَتصدَّ ْقتَفأ ْمضيْت‬Dan Apa yg kau sedekahkan
Itulah hakikat hartamu, yg sebenarnya yg menjadi milikmu.
lalu yg kau simpan, yg kau tumpuk, itu semua bukanlah milikmu, hanya akan kau tinggalkan, dan akan menjadi milik
orang lain. Tak satupun yg akan kau bawa.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang Dimuliakan Allah swt...


5 tanda ciri orang beriman yg Allah sebutkan dalam surat Al-Anfal: Jika disebut Nama Allah gemetar hatinya karena
takut, Ketika mendengar ayat-ayat Allah bertambah imannya, hanya kepada Allah dia bertawakkal berserah diri,
mendirikan sholat berjamaah, dan berinfak dengan rezki yg Allah berikan.
Mudah2an tanda2 ini ada pada diri kita, sehingga kita termasuk orang beriman yg sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai