س ْولهٗ َفقدَْفازَف ْو ازاَع ِظَْي امَا صلِحْ َل ُك ْمَاعْمال ُك ْمَوي ْغ ِف ْرَل ُك ْمَذُنُ ْوب ُك ْۗ ْمَوم ْنَي ُِّط ِع ه
ُ َّٰللاَور ْ ُّي
Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan
Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar.
ت قُلُ ْوبُ ُه ْم ُ اِنَّ َما ْال ُمؤْ ِمنُ ْونَ الَّ ِذيْنَ اِذَا ذُ ِك َر ه
ْ َّٰللا َو ِجل
Orang beriman itu adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya. karena takutnya kepada Allah.
Ketika diingatkankan “ini adalah hal yg Allah larang, tak boleh kita lakukan” ini yg Allah perintahkan, itu yg Allah larang”.
Maka ketika dia mendengar nama Allah disebutkan, hatinya bergetar, takut.
Seketika berhenti dia dari perbuatan dosa itu, Karena dia sadar, dia tahu, kalau Allah berkehendak, Allah hanya
mengatakan Kun, maka terjadilah. Allah lah yg menerbitkan matahari di timur dan menenggelamkannya di barat. Allah
yg menciptakan alam semesta dan isinya kemudian mengaturnya. Tapi seringkali kita diingatkan Allah, Allah, bukannya
hati kita bergetar, tapi malah meremehkan, sama sekali tidak menghiraukannya. itu yang pertama ciri orang beriman,
ketika disebut nama Allah hatinya bergetar karena Takutnya.
Selanjutnya Yang kedua,
علَ ْي ِه ْم ٰا ٰيتُهٗ زَ ا َدتْ ُه ْم اِ ْي َمانًا ْ َواِذَا ت ُ ِل َي
َ ت
Jika dibacakan Ayat-ayat Allah, bertambah kuat imannya.
Selama ini setelah pulang jumatan sudahkah iman kita bertambah? Apakah Kita jadi tambah takut, cemas, kita jadi
meninggalkan yg haram dan mengamalkan perintah Allah? Ataukah kita tetap sama saja, 10 tahun, 20 tahun, bahkan
40 tahun setiap jumat mendengarkan khutbah, berapa banyak ayat-ayat Allah yg dibacakan khotib, berapa banyak
peringatan2 Allah yg kita dengar, tapi tidak satupun yg menambah keimanan kepada Allah. Tapi memang kata Allah
ada sebagian orang itu:
لَ ُه ْم ٰاذَا ٌن ََّّل يَ ْس َمعُ ْونَ بِ َها
Mereka punya telinga, kalau diperiksakan ke dokter, normal telinganya, tapi tak bermanfaat untuknya, karena tak bisa
menambah imannya ketika Ayat-ayat Allah diperdengarkan di telinganya.
Padahal Allah turunkan Alqur’an itu bukan untuk dipajang di dinding hiasan kaligrafi, Allah turunkan Alqur’an bukan
utk hiasan di lemari kaca yg diletakkan di ruang tamu pertanda kita muslim. Tapi Allah turunkan Alqur’an itu utk dibaca,
Iqro’. Untuk di dengar. Dan di amalkan.
Maka ciri orang beriman yg kedua adalah ketika dibacakan Ayat2 Allah, disampaikan peringatan2 Allah, perintah2 dan
larangan Allah, bertambah keimanannya.
Selanjutnya Yang Ketiga,
Yang keempat,
َ ص ٰلوة
َّ الَّ ِذيْنَ يُ ِق ْي ُم ْونَ ال
Mereka adalah orang2 yang mendirikan sholat.
Bukan hanya sholat wajibnya, tapi juga sholat sunnat.
Bukan Cuma ketika Jumatan datang ke masjidnya, tapi juga 5 waktunya.
Namun sebagian kita, Ketika Allah panggil “Hayya ‘ala sholah”
Masih sibuk dengan pekerjaannya, masih sibuk dg tokonya. Dipanggil Allah utk datang ke rumahnya, tapi pura-pura
tak mendengar. Masih terus dengan kesibukannya.
Terkadang kita ini memang aneh, kita lebih takut kepada manusia dari pada kepada Allah. Kita lebih takut kpd bos,
lebih takut kepada atasan, dari pada takut kepada Allah. kalau atasan yg kasih perintah langsung, siap bos, siap
laksankan. Tapi kalau Allah, nanti dululah, nanggung.
Kita lebih segan dan malu kepada orang daripada kepada Allah. Kalau orang yg ngundang ke rumahnya, acara kenduri,
bisa kita hadir, malu, segan kalau tak datang, kita sempatkan waktu kita, bahkan menjadi yg terdepan, dan yg pertama
hadir. Orang belum keluar dari masjid sholat isya, dia sudah duduk disitu.
Tapi kalau Allah yg panggil, kalau Allah yg ngundang utk datang ke rumahNya, tak ada rasa segan dan malu kepada
Allah.
Padahal semua yg kita terima, semua yg kita pakai, bahkan hidup kita ini semua dari Allah SWT.
Sebagian orang banyak berpikiran nantilah kalau agak lapang baru ke masjid, nantilah kalau sudah tua baru ke masjid,
kalau sudah pensiun baru ke masjid.
Saudaraku, ke masjid itu sampai tua, bukan sudah tua baru ke masjid, ke masjid itu sampai mati, bukan sudah mati
baru sampai ke masjid. Maka orang beriman itu :
َ ص ٰلوة
َّ الَّ ِذيْنَ يُ ِق ْي ُم ْونَ ال
Mereka yang mendirikan sholat berjamaahnya.
Maka mari kita ramaikan masjid dan musholla utk sholat berjamaah, yg dekat rumahnya dari masjid, sholat ke masjid,
yg dekat dg musholla Ayo sholat ke musholla, Mana yg paling dekat silahkan sholat disitu.
Jangan sampai bertahun2 kita tetangga dg masjid, tetangga dg musholla, tapi tak sekalipun pernah menempelkan
kening utk sujud disitu.
Yang kelima,
ََو ِم َّما َرزَ ْق ٰن ُه ْم يُ ْن ِفقُ ْون
Mereka berinfak dengan rezki yang telah Allah berikan
Ketahuilah ketika kita keluarkan uang, kita masukkan ke kotak infaq, itu adalah dari Allah. Bukan semata dari hasil
kerja kita, bukan dari keringat kita, capek dan lelah kita. Karena Betapa banyak orang yg lebih capek dari kita lebih
berkeringat dari kita, tapi rezkinya lebih sedikit dari kita.
Kalau rezki itu murni dari hasil kerja kita, tergantung keringat kita, maka kuli bangunanlah yg lebih akan cepat kaya,
pemulung yg mengumpulkan sampah yg akan lebih banyak rezkinya. Mereka lebih berkeringat, lebih capek dari kita.
Tapi tidak. Karena Allah lah yg memberikan rezki,
rezki itu karena kasih sayang Allah.
Lalu kenapa ada yg kaya ada yg miskin?
Yang beriman Allah kasih rezki, yg tak beriman juga Allah kasih, yg taat Allah beri rezki, yg maksiat juga Allah beri.
Karena dunia ini tak ada artinya bagi Allah, tak lebih dari sebelah sayap nyamuk.
“Maka mengejar rezki jangan mengejar jumlahnya, tapi barokahnya”
Dan orang yg beriman itu ketika dia diberi rezki oleh Allah, maka ia infakkan. Yg wajib dalam bentuk zakat, yg sunnat
dalam bentuk sodaqoh.
Ingatlah pesan Nabi SAW:
يَقُو ُل اب ُْن آ َد َم َما ِلي َما ِلي
Anak cucu adam berkata Hartaku, hartaku
Ruko ini hartaku, kaplingan sana hartaku, tanah itu hartaku, rekening bank ini punyaku.
َوإِنَّ َما َمالُ َك
Kau katakan itu hartamu, ini hartamu, namun taukah engkau yg mana yg sesungguhnya hartamu itu? Yg sebenarnya
milikmu itu kata Nabi?