.……
6. Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, ….. (huud)
Jika binatang melata ditanggung rezkinya oleh Allah padahal dia bukan mullaf, maka bagai mana lagi dengan
manusia. Tentu sudah dijamin oleh Allah. Namun meskipun allah sudah menentukan rezki kita sebagai mana
Dia telah menetapkan ajal kita walau begitu kita harus berusaha mencari rezki tersebut sebagai mana kita
berusaha agar kita menjaga kehidupan kita.
Seseorang memperoleh rizki dengan cara-cara duniawi dan cara- ukhrawi. Ada sebab2 duniawi untuk mencari
rezeki seperti menjadi dokter, kariawan pekerja, bercocok tanam, berdagang dan lainnya. Dan ini banyak orang
yang mengetahuinya.
Diasana juga ada sebab-sebab selain sebab dunia yang banyak orang melalaikannya. Padahal boleh jadi sebab
tersebut menjadi sebab yang paling kuat dalam mendatangkan rezki. Diantaranya
Maka doa adalah silahul mu’min, senjata seorang mu’min. Dia bukan senjata yang terakhir tapi dia
adalah senjata yang pertama. Betapa banyak orang menjadikan doa sebagai senjata yang terakhir dan
itu merupakan kesalahan.
Imam syafi’I berkata “
أتحزك بالدعائ وتزدريه وماتدلري ماتصنع دعاؤك
Apakah kamu meremehkan dan menganggap enteng doa ? emgkau tidak tau apa yang bisa dilakukan
doa
Betapa banyak orang setelah berdoa, maka allah bukakan bagi dia pintu-pintu rezki.
“barang siapa yang bertaqwa kepada allah maka allah akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan dia
memberikan rezki dari arah yang tidak disangka-sangka”
Na’am, rezki yang tidak disangka-sangka. Tidak dia pikirkan terlbih dahulu, tidak dia rencanakan
terlebih dahulu, dating dengan tiba-tiba tangpa henti dan terus mengalir. Itulah rezki yang dating dari
arah yang tidak disangka-sangka. Dan untuk mendapatkannya adalah dengan bertaqwa kepada allah
yaitu dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Pada zaman ini betapa banyak orang yang tidak bertawakal kepada allah dalam mencari rezki. Dia bertawaqal
kepada bosnya, kepada direkturnya, kepada pekerjaannya. Seakan2 kalau dia tidak bekerja di perusahaan
tersebut maka tidak akan dating rezki kepadanya. Seakan-akan kalau dia tidak diberi gaji oleh bosnya, oleh
direkturnya maka dia tidak akan mendapatkan rezki berupa harta. Maka ini merupakan kesalahan. Tawakal
harunya hanya kepada allah, sedangkan direktur, pekerjaan hanyalah sarana. Yang menentukan rezki adalah
allah. Betapa banya orang yang di berhentikan dari pekerjaannya lantas allah bukakan bagi dia pintu-pintu rezki
yang lain. Jika allah menutup satu pintu rezki maka allah bisa membukakan pintu-pintu rezki yang lain jika
hamba tersebut bertawaqal kepada Allah. Maka gantungkanlah hati anda kepada allah karena dialah yang
memberi rezki. Bukan manusia,bos atau direktur.
Kata para ulama : “ini adalah dalil, barang siapa yang menjaga shalat dan memerintahkan anak istrinya
untuk shalat maka akan dimudahkan rezkinya oleh allah”
Betapa banyak orang yang sibuk mencari rezki. Siang dan malam. Sampai dia lupa untuk menegur
anaknya, lupa memerintahkan istri untuk shalat. Padahal diantara pintu-pintu rezki adalah
memerintahkan anak dan istri shalat dan kita bersabar diatas hal tersebut.
5. Menyambung silaturahim
Dan ini merupakan pintu yang besar dalam meraih rezki allah. Kata nabi :
Sungguh sebab yang luarbiasa. Jika seorang menyambung silaturahmi kepada keluarganya, berbakti
kepada orang tuanya. Menyenagkan hati ibu bapaknya. Member hadiah kepada tantenya, bibinya. Dia
perhatian kepada kakak dan adiknya, dia sisihkan sedikit harta untuk kakak dan adeknya, maka allah
akan bukakan pintu-pintu rezki baginya.
Kata nabi
Yakinlah harta tersebut tidak akan berkurang. Allah akan mengembalikan harta tersebut didunia dan di
akhirat
Bahkn allah menamakan orang yang bersedekah seakan-akan dia member pinjaman kepada Allah
Kata Allah :
Tatkala allah menamaka bahwa sanya sedeka adalah hutang berarti allah menjamin akan
mengembalikannya. Seandainya ada seorang kaya yang meminjam uang kepada kita, maka kita tidak
ragu-ragu untuk member pinjaman kepada dia. Karena kita tau asetnya banyak dan dia pasti akan
mengembalikan utang yang kita beri kepada dia. bagaimana lagi kalau yang meminjam, meminta utang
adalah zat yang maha kaya, yang memiliki alam semesta. Maka harusnya kita tidak ragu karena allah
pasti mengganti apa yang kita berikan berlipat ganda.
Olehnya itu, diantara pembuka pintu rezeki adalah berinfaq, bersedekah namun ingat ! niatnya harus
ikhlas karena Allah.
Seorang tatkala mencari rezeki allah, maka hendaknya dia berbaik sangka kepada Allah.
Kata allah dalam hadist kudzi :
Maka hendaknya kita berprasasngka baik kepada allah karena dia maha pemberi rezki.
Ingatlah saat kita masih dalam kandungan, kita tidak bisa berbuat apa-apa maka allah member rezki
kepada kita. Tatkala kita lahir, belum bisa apa-apa, belum bisa bekerja, belum bisa berbicara namun
allah masih tetep member rezki kepada kita. Allah terus member rezeki kepada kita.
Kemudian ketika kita sudah besar, sudah dewasa, sdh cerdas, sudah memiliki keahlian untuk mencari
nafkah lantas mengapa kita berburuk sangka kepada Allah. Kita selalu mengira bahwa akan susah
mencari rezki allah.
Ingatlah, betapa banyak rezki yang allah berikan kepada kita bahkan tanpa kita minta. Kalau sesuatu
yang kita tidak kita minta allah berikan kepada kita, lantas bagaimana kalau kita meminta kepada allah
Ketehuilah !!!
Yang jadi patokan bukanlah harta yang banyak, namun yang menjadi petokan adalah keberkahan yang
ada pada harta tersebut.
Betapa banyak orang yang hartanya sedikit. Dia berusaha mencari harta yang halal namun dia
mengumpulkan harta tidak banyak. Tapi allah berkahi harta tersebut. Hartanya sedikit namun dia bisa
gunakan untuk beribadah, bersedekah, membantu yang lain. Keluarganya aman dan tentram, dia dapati
anak-anaknya adalah anak yang sholeh dan taat. Dia dapati istrinya adalah istri yang taat. Maka ini
adalah salah satunya adalah sebab dari harta yang berkah.
Ada sebagian orang, hartanya banyak. Segala cara dia tempuh. Cara-cara yang haram dia tempuh
sampai dia mengumpulkan harta yang bnyak. Namun tidak berkah. Dia habiskan untuk berfoya2,
sering ditimpa dengan musibah, sering terjadi problematika rumah tangga dan yang lainnya yang
disebabkan karena tidak berkahnya harta.