Anda di halaman 1dari 7

Sistem sentral memerlukan perencanaan yang lebih matang.

Ini meliputi pengoperasian, dan


pemeliharaan sentral itu sendiri. Dalam hal pengoperasi dan pemeliharaan, ini tergantung
dari macam sentral gas yang ada.

Sampai saat ini Sistem Sentral Gas Medis di Rumah Sakit umumnya adalah :

1. Sentral Gas Oxygen.


2. Sentral Nitrous Oxide.
3. Sentral Udara (Breathing Air).
4. Sentral Vacuum.
5. Sentral Gas Nitrogen.
6. Central Co2.
7. Sentral Fumigas dan Sterigas.
8. Lainnya.

SISTEM SENTRAL INSTALASI GAS MEDIS DI


RUMAH SAKIT
9. BAGIAN 1 – UMUM
10.
11. 1.1 Cakupan
12.
13. 1. Sistem Oksigen (O2)
14. 2. Sistem Nitrous Oxide (N20)
15. 3. Sistem Karbon Dioksida (C02)
16. 4. Siatem Nitrogen (N2)
17. 5. Sistem Medical Compressed Air ( Air )
18. 6. Sistem Medical Vacuum (VAC)
19. 7. Sistem Pembuangan Gas Anesthesi (WAGD)
20.
21. 2.1 Pekerjaan Terkait
22.
23. 1. Sistem Pemipaan dengan tembaga
24. 2. Sistem Kontrol system / network BAS
25. 3. Sistem Pengetesan system dan instalasi
26. 4. Sistem Standart mutu produk
27. 5. Training petugas
28.
29. 3.1 Persyaratan Umum
30.
31. 1. Pensuplaian, instalasi dan pengetesan termasuk dalam sistem pemipaan gas medik
adalah system yang sangat penting dan khusus serta dikerjakan oleh pekerja yang khusus.
32.
33. 2. Komponen - komponen yang termasuk didalamnya, tetapi tidak dibatasi diantaranya:
34.
35. 1. Pipa tembaga, Fitting, Valves, Box Valves Alarm dan alat sensor serta Outlet Gas Medik
36. 2. Pompa Vacuum, Motor, Control Panel dan Tangki beserta kelengkapannya
37. 3. Compressor Air, Motor, Control Panel, Alat pengering, Alat Penyaring,Tangki beserta
kelengkapannya
38. 4. Manifold beserta kelengkapannya
40. 6. Control Panel Gas atau Area Alarm
41. 7. Instalasi pipa tembaga type L
42. 8. Wall outlet gas
43.
44.
45. 3. Menyerahkan pengaturan shop drawings untuk menjelaskan metode pelaksanaan:
46.
47. 1. Pemenuhan denah instalasi yang akan terpasang.
48. 2. Dimensi peralatan dan tampilan komponen yang akan dipasang.
49. 3. Pengaturan dimensi pipa dan tata letak komponen.
50. 4. Diagram instalasi pipa dan control.
51.
52. 4. Menyediakan data dan meyerahkan dokumen persetujuan material dan komponen:
53.
54. 1. Pengidentifikasian seluruh komponen dalam daftar peralatan pada tiap sistem.
55. 2. Nama dan alamat pabrik pembuat peralatan
56. 3. Diagram pemasangan instalasi dari seluruh alarm dan komponen elektrik.
57. 4. Buku pedoman perbaikan dan training untuk operator.
58. 5. Laporan hasil uji coba / Sertifikat pabrik.
59.
60. 4.1 Jaminan Kualitas
61.
62. 1. Seluruh peralatan pemipaan, instalasi dan uji coba akan dilengkapi dengan edisi terakhir
( meliputi revisi dan perubahan ) dari standar dan kode yang mengacu kepada:
63.
64. 1. NFPA 99 Fasilitas Perawatan Kesehatan ( 1999 )
65.
66. 2. NFPA 70 Kode Elektrik Nasional.
67.
68. 3. NFPA 50 Sistem 02 pada perlindungan konsumen.
69.
70. 4. CSA Z305. 1-1992 Sistem Pemipaan Gas Medik Tidak Mudah Terbakar.
71.
72. 5. ASTM B-819/280 Spesifikasi Standar Untuk Pipa Tembaga Tanpa
Kelm Pada Sistem Pemipaan Gas Medik.
73.
74.control
Quality 6. ULproduct
75.
76. 7. CGA G-4. 1 Peralatan Kebersihan Untuk Servis Oksigen.
77.
78. 8. CGA V-1 Outlet Valve Cylinder Compressor
Gas dan Penghubung Inlets
79. 9. HTM 2022 Medical gas pipeline system
80.
81. 5.1 Pabrik
82.
83. 1. Suatu pabrik dapat menyediakan peralatan sistem gas medik sekaligus sebagai sumber
pensuplai . Pada pabrik tersebut harus tersedia sebuah produk khusus untuk pemeriksaan
pada waktu tertentu oleh kontraktor selama penginstalan peralatan sistem pemipaan. Pabrik
harus memiliki distributor dalam negri agar menjamin pasokan dan perawatan komponen.
84.
85. 2. Pabrik/kontraktor wajib bersedia diadakan kunjungan atau pemeriksaan system dan
produk yang telah dipasang, serta dapat memperlihatkan populasi produk yang telah
dipergunakan di instansi lain.Dapat memberikan bukti keaslian produk dari Negara asal.
86.
87.
88. BAGIAN 2 – PRODUK
90. 2.1. Pipa, Fitting dan Sambungan
91.
92. 1. Pemipaan: seluruh distribusi sistem pemipaan gas medis menggunakan pipa tembaga
yang memiliki standart khusus gas medis dianataranya ASTM – B 280, 819 Type “ L “
93.
94. 2. Fitting: seluruh fitting terbuat dari tembaga dengan standart type “ L “
95.
96. 3. Sistem pengelasan : semua sambungan pipa gas medis di sambung mengunakan
pengelasan perak dengan Acytelin/Elpiji dan Oksigen.dan dikerjakan oleh tenaga yang sudah
berpengalaman dibidang pengelasan tembaga.
97.
98. 4. Jika tahap pengelasan sudah selesai harus dilakukan pembersihan instalasi pipa dengan
udara tekan dan nitrogen yang dialirkan keseluruh instalasi pipa hingga kotoran dan sisa
pengelasn tidak ada yang tertinggal di dalam instalasi.
99.
100. 5. Pengetesan : setelah dilakukan pengelasan harus dilakukan pemeriksaan
kebocoran setiap sambungan atau instalasi masing-masing gas dengan ketentuan test tekan
2 kali tekanan kerja selama 2 x 24 jam tanpa ada perubahan tekanan.
101.
102.
103. 2.2. Shut-Off Valve
104.
105. 1. Valve harus didesain dalam sistem 4 baut, berbadan perunggu, berpenutup
ganda, berujung penuh, bertype bola menyatu dengan pengaman teflon (TFE) dan segel
Viton, cincin kemas “O”, bola perunggu yang disegel langsung, bukti pemadaman batang,
bertekanan sampai 4137 kPa (600 psig)
106.
107. 2. Valve harus dioperasikan hanya oleh sebuah pengungkit dengan arah
seperempat dari posisi buka penuh ke posisi tutup penuh. Semua valve harus dilengkapi
dengan tipe “K”yang telah dicuci dan dilumasi untuk perluasan pipa tembaga pada tepi
kedua inlet dan outlet dari ujung valve sebagai fasilitas instalasi.
108.
109. 3. Valves harus didesain seperti itu agar dapat “berputar keluar” selama insatalasi
untuk mencegah terjadinya kerusakan selama operasi tembaga. Sebuah label menunjukkan
kesesuaian gas dan nilai tekan yang harus terpasang pada masing-masing valve
110.
111. 4. Setiap valve harus telah dicuci dan dilumasi untuk oksigen dan perluasan pipa
yang terpasang pada kedua ujungnya. Dan dinyatakan lulus test tekanan oleh UL dan CSA.
112.
113. 2.3. Box Zone Valve
114.
115. 1. Masing-masing box zone valve harus terdiri dari komponen yang
menyertainya.Box valve baja dapat dipasang tunggal atau ganda dengan perpanjangan
tabung, lensa alumunium dan jendela cabut yang dapat dipindahkan.
116.
117. 2. Box valve harus dirancang dengan panjang dan lebar sesuai jumlah Valve
lengkap dengan enamel yang dibakar pada ujungnya. Pada sisi yang berlawanan dari box,
akhirnya dapat disetel menjadi 2 bagian yang bertujuan sebagai alat
pendukung pemasangan. Box Valve Baja
harus dapat menampung berbagi sudut dinding yang ketebalannya antara 1mm atau 1,5
mm serta harus sesuai.
118.
119. 3. Bingkai pintu harus dirancang dari alumunium sehingga dapat dipasang di
belakang box dengan skrup yang tersedia. Bagian depan yang mudah dipindahkan harus
tersusun atas jendela transfaran dengan sebuah cincin tarik yang menjadi pusat jendela.
120.
121. 4. Akses zone shut off valve harus dengan tarikan dari cincin rakitan untuk
memindahkan jendela dari bingkai pintu. Jendela dapat diinstal ulang tanpa menggunakan
122.
123. 5. Valve harus didesain dalam sistem 4 baut, berbadan perunggu, berpenutup
ganda, berujung penuh, bertype bola menyatu dengan pengaman teflon (TFE) dan segel
Viton, cincin kemas “O”, bola perunggu yang disegel langsung, bukti pemadaman batang,
bertekanan sampai 2760 kPa (400 psig). Valve harus dioperasikan hanya oleh sebuah
pengungkit dengan arah seperempat dari posisi buka penuh ke posisi tutup penuh. Semua
valve harus dilengkapi dengan tipe “K”yang telah dicuci dan dilumasi untuk perluasan
pipa tembaga untuk kesesuaian panjang di bawah tepi bok.
124.
125. 6. Masing-masing valve harus disupplai dengan mengidentifikasi gantungan pada
baut ke atas badan valve dengan tujuan agar diperbolehkan memasang label pada gas.
Kemasan label harus tersedia dalam masing-masing kotak valve dan diaplikasikan oleh
pemasang.
126.
127.
128. 7. Pressure gauge akan terbaca pada 0-700 kPa (0-100 psig) untuk semua gas
kecuali nitrogen yang akan terbaca pada 0-2000 kPa (0-300 psig) dan vacum yang akan
terbaca pada -100-0 kPa (0-30” Hg).
129.
130.
131. 2.4 OUTLET GAS MEDIS
132.
133. 2.4a Outlet Gas Medis (“Ohmede Compatible”) Cepat-Terhubung
134.
135. 1. Outlet Gas Medis harus sesuai dengan “Ohmeda” dengan pertukaran Cepat-
Terhubung pada dinding outlet yang dirancang untuk menyembunyikan pipa. Outlet ganda
yang sudah mempunyai pusat tempat garis pada 127 mm (5”) diantara pelayanan gas.
136.
137. 2. Masing-masing Cepat-Terhubung pada outlet sudah memiliki kode pewarnaan
berukuran besar pada plat untuk didata yang mendekati aesthetic. Pada plat yang dirakit
harus memiliki lencana index untuk keamanan penguncian gas yang spesifik permukaan nya
pada plat sesuai besi tajam yang digantung pada plat.
138.
139. 3. Salah satu buah plat chromed fascia yang sudah ditutup pada plat. Dengan kotak
bagian belakang yang digantung. Outlet harus disesuaikan ukurannya dari 10 mm (3/8”)
sampai 32 mm (1-1/4”) dengan ketebalan dinding yang bervariasi.
140.
141. 4. Outlet yang dirancang harus termasuk gas yang spesifikasinya 1.6 mm (16 ga)
baja yang digantung pada plat dirancang untuk lokasi outlet ganda. Pada beberapa pesanan
127 mm (5”).
142.
143. 5. Masing-masing kotak kasar harus sesuai pada type “K” 6.4 mm (1/4”) pada sisi
diameter potongaan pipa tembaga inlet, yang perak pada badan outlet. Badan harus
berukuran 32 mm (1-1/4”) diameter perbuahnya. Untuk tekanan pelayanan gas yang positiv,
outlet harus dilengkapi dengan pemeriksaan valve yang utama dan kedua. Pemeriksaan
valve yang kedua harus ditingkatkan minimal 1379 kPa (200 psi) bahkan pemeriksaan valve
yang utama dipindahkan untuk perawatan.
144.
145. 6. Palang pintu/valve dirakit sesuai dengan Ohmede Cepat-Terhubung dan
menerima hanya untuk pelayanan adaptasi Ohmede jenis gas yang spesifik.
146.
147. 7. Semua outlet harus terdaftar pada UL, disetujui oleh CSA, dirakit oleh pabrik
sendiri, dicoba, dibersihkan untuk pelayanan oksigen, dan disuplai dengan melindungi
permukaan dan dibungkus untuk melindungi outlet selama penanganan dan pemasangan
pada letak pekerjaan.
148.
149.
150. 2.4b. Outlet Gas Medis DISS
152. 1. Outlel Gas Medis harus sesuai dengan Diameter Index Safety System
(DISS) pada dinding outlet yang dirancang untuk menyembunyikan pipa.
153.
154. 2. Masing-masing DISS pada outlet sudah memiliki kode pewarnaan berukuran
besar pada plat untuk didata yang mendekati aesthetic. Pada plat yang dirakit harus
memiliki lencana index untuk keamanan penguncian gas yang spesifik permukaan nya pada
plat sesuai besi tajam yang digantung pada plat.
155.
156. 3. Salah satu buah plat chromed fascia akan menutup outlet. Dengan kotak bagian
belakang yang digantung. Outlet harus disesuaikan ukurannya dari 10 mm (3/8”) sampai 32
mm (1-1/4”) dengan ketebalan dinding yang bervariasi.
157.
158. 4. Outlet yang dirancang harus termasuk gas berspesifikasi 1.6 mm (16 ga) baja
yang digantung pada plat dirancang untuk lokasi outlet ganda. Pada beberapa pesanan 127
mm (5”).
159.
160. 5. Masing-masing kotak kasar harus sesuai pada type “K” 6.4 mm (1/4”) pada sisi
diameter potongaan pipa tembaga inlet, yang perak pada badan outlet. Badan harus
berukuran 32 mm (1-1/4”) diameter perbuahnya. Untuk tekanan pelayanan gas yang positiv,
outlet harus dilengkapi dengan pemeriksaan valve yang utama dan kedua. Pemeriksaan
valve tang kedua harus ditingkatkan pada minimal 1379 kPa (200 psi) bahkan pemeriksaan
valve yang utama dipindahkan untuk perawatan.
161.
162. 6. Palang pintu/valve dirakit sesuai dengan DISS dan menerima hanya untuk
melayani adaptasi DISS jenis gas yang spesifik.
163.
164. 7. Semua outlet harus terdaftar pada UL, disetujui oleh CSA, dirakit oleh pabrik
sendiri, dicoba, dibersihkan untuk pelayanan oksigen, dan disuplai dengan melindungi
permukaan dan dibungkus untuk melindungi outlet selama penanganan dan pemasangan
pada letak pekerjaan.
165.
166.
167.
168. 2.5 Lokasi Panel Alarm (Digital) :
169.
170. 1. Masing-masing lokasi alarm harus berdasarkan mikroprosesor dan mikroprosesor
itu sendiri masing-masing dipajang pada papan pensensoran. Pensensoran harus mampu
dilokasikan ( kotak alarm) atau diatur dengan menggantung garis pipa pada sepasang kawat
yang terbelit sampai 1,524 m (5000 ft). Masing-masing unit yang disensor dan unit yang
dipajang harus mempunyai gas yang spesifik; i.e. sensor gas yang spesifik dengan DISS nut
& nipple, modul yang terpajang dengan pesan yang rusak pada pemeriksaan sensor /
penghubung.
171.
172. 2. Masing-masing lokasi alarm harus sesuai pada area yang akan terpasang
dengan ketebalan baja(1.3 mm) dan dipasang untuk memudahkan pemeriksaan dan
perawatan.
173.
174.
175. 3. Masing-masing pelayanan yang spesifik harus terus dimonitor berdasarkan
sensor mikroprosesor. Tekanan atau vacum harus dipajang melalui Digital merah LED.
Untuk pelayanan tekanan harus berukuran 0-1724 kPa ( 0-250 psig). Untuk vacum harus
berukuran -100-0 kPa (0-30” Hg). Masing-masing tekanan harus diindikasikan dengan lampu
indikasi MERAH alarm dengan Tekanan RENDAH atau TINGGI, lampu berwarna KUNING
indikasi berbahaya mendekati tekanan rendah atau tinggi sedang lampu berwarna HIJAU
kondisi tekanan NORMAL, suplai power alarm dengan tegangan 220 V.
176.
177. 4. Alarm harus berukuran parameter; Tinggi/Rendah yang diatur, unit
Imperial/metric dan Pengulangan alarm yang memungkinkan (1 sampai 60 menit). Parameter
yang berulang pada lanti maupun dinding yang sudah selesai pengerjaannnya,
demikian juga pemasangan peralatan baik medis maupun non medis harus
dipasang setelah gedung dalam bangunan bersih dan tidak banyak lalu lalang
pekerja.
Tahapan Pemasangan Vinyl: Sejauh ini finishing lantai terbaik pada bangunan
rumah sakit adalah vinyl, dari berbagai keuntungan penggunaan vinyl yang
berkaitan
langsung dengan fungsi rumah sakit adalah tidak adanya nat dilantai sehingga
memudahkan cara memebersihkannya, dengan demikian pencapain standar
angka infeksi nosokomial (inos) yang dianjurkan oleh depkes yakni tidak boleh
melebihi angka 10, dapat dipenuhi ( lihat Kep. Men Kes RI
No.1204/10/Men.Kes/SK/X/2004, tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit).
Untuk kepentingan perencanaan proyek dan pengawasan serta pendampingan
Rumah Sakit Anda kami memiliki team yang capable dibidang ini, silahkan
menghubungi kami melelui web ini
Selamat Siang,
Bagaimana cara menentukan ukuran pipa untuk instalasi gas medis ( contoh Oksigen ) ? Misal dari awal 1"
kemudian sampai ujung paling kecil.
Terimakasih,
Minarto

Jawab:
Cara menentukannya harus mempertimbangkan jumlah outlet gas-nya (oksigen, N2O, Compress Air dan
Vacuum), ujung paling kecil tentu saja disesuaikan dengan diameter pipa yang sudah terpasang pada outlet gas
pabrikan, biasanya 3/8", untuk jalur distribusi dari central gas dapat menggunakan 1,5", 1", tergantung dari jarak
dan jumlah outeletnya.
Terima kasih

Asslwrwb, salam kenal.


Pak/Buk, saya mau mendirikan RS tipe D,
1. Apakah untuk pembuatan IPAL bisa minimal 5m3 s.d 10m3 ? berapa biaya untuk pembuatan
IPAL tsb ?
2. Apakah cukup syarat lahan utk RS tsb sekitar 700m2, dgn bangunan 3 lantai.
3. kalau boleh kami mohon bantuan contoh FS untuk RS tipe D tsb ?

Jawab: Dear Pak M.Saman


Untuk pembuatan IPAL, harus dihitung kebutuhan operasional maksimal, kalau kelas D berarti minimal
50 bed, limbah cair yang dihasilkan lebih kurang 20-30 ribu m3, dengan asumsi limbah cair khususnya
dari kamar mandi 400-600liter/pasien/hari, untuk IPAL bapak lebih efisien mamakai produk jadi, bapak
dapat temukan melalui google, harganya bervariasi, untuk lahan 700 meter, walaupun dibuat 3 lantai
menurut kami kurang ideal, dan bapak harus mengkonfirmasi pada dinas perizinan/dan depkes
setempat, apakah diiperbolehkan lahan seluas itu, karena nanati akan terkendala, area parkir, dan
lahan hijau dilingkungan RS. Untuk dokumen FS, mohon maaf kami tidak dapat memberikan contohnya,
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai