Anda di halaman 1dari 20

Lampiran

UnBrokenWings
Elang selaluberanggapan seperti predator yang berlagak seperti seekor penguasa
langit , Namun berbeda saat dia berada di darat, kepak sayapnya tak lagi memiliki
arti bagai debu yang telah larut ke air.
***
Ini adalah cerita tentang Pemuda yang memiliki nama seperti predator langit.
Elang Silangit namanyasama ganasnya dengan Elang yang ada di udara , di sini
dia berkuasa di darat dengan kelompoknya yang bernama “God Eagle” geng yang
terkenal dengan sifat bengisnya, tak ada satupun yang berani menentang eksistensi
mereka. Elang Silangit sebenarnya hanya seorang remaja SMA dengan latar
belakang yang biasa saja , dia bukan orang dari kalangan orang besar ataupun
kalangan konglomerat, ayahnya hanya seorang pemabuk dan penjudi, sedangkan
ibunya sudah meninggal dunia ketika Elang masih berusia 8 tahun.
Sekarang Elang sudah 16 tahun namun lagaknya sudah seperti preman di
sekolahnya, jangan tanyakan apakah ada murid yang berani menantang dia saat
berada disekolah bahkan guru pun enggan untuk sekedar bertatap muka
dengannya. Suatu hari saat Elang sedang merokok di gudang sekolah, Seorang
guru konseling yang baru saja bekerja di SMA itu menegur Elang saat sedang
merokok. Bu Riska.. itulah sebutannya, ia berani menegur Elang karena dia pikir
Elang hanyalah anak SMA yang bandel, Namun dia salah besar jika beranggapan
seperti itu,tanpa menghiraukan teguran Bu Riska tadi Elang pun malah memberi
komando agar anak-anak gengnya untuk keluar.
“Guys, kalian semua keluarlah sebentar, lakukan seperti biasa” Perintah Elang.
Bu Riska pun bingung dengan ucapan Elang tadi namun teman-temannya tahu
pasti apa maksud Elang. Setelah itu pintu gudang pun dikunci dengan sengaja.
“Ehh.. Kenapa mereka mengunci pintunya” tanya Riska yang setengah deg-degan
“udahlahbu... Kita Cuma akan ngobrol biasa” Kata Elang dengan tingkahnya yang
mulai aneh.
Bu Riska mulai merasa ada yang aneh
“Apa mungkin dia akan berbuat yang macam-macam padaku?” Pikirnya.
Dugaannya benar Elang hendak melakukan hal yang tak seharusnya dia lakukan.
Dia membungkam mulut Bu Riska dengan kain bendera dan mengikat tangannya
dengan kawat.
“Tenanglah Bu, kita hanya akan sedikit bersenang-senang” Elang Tertawa sambil
menuju kearah sudut pojok gudang.
Bu Riska menangis sampai kain yang membungkam mulutnya itu telah
basah ,Namun itu tidak dihiraukan oleh Elang malah membuat ia semakin kalap
Elang pun muncul dari kegelapan sambil membawa besi tajam.
“Apa kau tau benda apa ini?” tanya gilang dengan tawanya yang mengerikan.
“Sudahlah Elang... Hentikan jangan aneh-aneh!!, Ingat Elang ini semua tindakan
yang salah” Bu Riska mulai panik.
"Ahh.. Bullshit" Pungkas Elang.
Setelah itu tanpa peringatan Elang Menghujam tenggorokan Bu Riska dengan besi
tajam tadi dan Elang teruskan melakukannya seperti orang yang sedang kalap.
Setelah selesai dengan besi tadi Elang lalu mengeluarkan barang kedua yaitu
Karambit. Yah.... Seperti yang kalian pikir Dia menggunakan karambit itu untuk
menyayat tubuh Bu Riska mulai dari mata sampai isi perutnya pun di keluarkan
semuanyasampai banjir darah.
“Hahahaha” Elang tertawa dengan sadis sambil terus mencerca tubuh Wanita
malang tersebut.
Teman temannya yang diluar pun sebenarnya tau ini akan terjadi , Namun mau
bagaimana lagi dia tidak mau berurusan dengan “Orang Gila”. Setelah Elang
selesai dengan urusannya dia lalu membuang hasil “karyanya” tadi ke septic tank
lalu Elang dan kawan kawannya bergegas untuk pergi. Para remaja bodoh.. tentu
saja aksi mereka cepat di usut oleh pihak sekolah. Setelah itu pihak sekolah
menyerahkan urusan ini ke Kepolisian Elang pun ditangkap namun teman-
temannya tidak. Elang pun masuk penjara sendirian, Elang paham satu-satunya
alasan teman temannya tidak ikut dipenjara adalah karena mereka anak orang
berada.Bahkan, ayahnya sendiri tidak mendukungnya malah memaki- maki
dirinya.
"ANAK SETAN!!!!!!, Yen Ora biso nyenengno wong tuwo, seenggak'e ojok
gawe kisruh Goblok!!Mesti gawe kisruh ae!!."Maki ayahnya.
” Manusia Brengs*k” mungkin gitu pikir Elang.
Elang di penjara di penjara anak. Meskipun bernama penjara anak, yang
namanya penjara tetaplah penjara, tempat para kriminal dan penjahat yang masih
remaja. Di hari pertama Elang masuk penjara, ia langsung dibawa ke sel
tahanannya dan disana ia sudah disambut oleh 7 tahanan, bukan sambutan yang
hangat tentunya. Saat Elang masuk ke dalam jeruji besi, ia langsung mengamati
“teman” satu selnya, lalu dia melihat Dupyo orang yang terlihat sangat kuat dan
sangar disana.
Sebelum Elang mulai mengintimidasi Dupyo, Dupyo lebih dulu maju untuk
mengucapkan salam pada Elang dan mengulurkan tangan untuk saling berjabat.
"Ssttttt.....!!!!"Desis Dupyo.
“ Hai tampan, masalah apa yang membuatmu masuk kesini?” tanya Dupyo
Dengan heran Elang pun meraih tangan Dupyo dan membantingnya ke lantai,
namun bukannya kesakitan,Dupyo malah senang.
“Bukan hanya tampan tapi kau juga kuat” kata kata itu membuat Elang jijik
seakan dia merasa sedang di rayu oleh seorang pria
Namun Elang terkaget, karena genggaman tangan Dupyo ternyata lebih kuat dari
dia, kali ini giliran Dupyo yang beraksi, dia mencengkeram tangan Elang dengan
sangat kuat sampai Elang merasa tangannya seakan sedang diremas seekor
gorila.Elang kesakitan, tangannya seakan telah remuk. Dupyo sangat membenci
orang yang sombong , alasan dia dipenjara adalah karena ia pernah memeluk
musuhnya hingga remuk entah bagaimana keadaan korbannya sekarang.
Elang terkapar lemas dan syok, Dupyo meninggalkannya sendiri. Kabar
pertarungan itu sampai pada telinga Jimmy. Jimmy adalah ketua seluruh tahanan
dan menguasai seluruh bisnis di dalam penjara , di penjara ini ada bisnis ilegal
yang dijalankan oleh kelompok yang bernama “ Big Deal” dan Jimmy adalah
ketua mereka.
Jimmy merasa tertarik dengan “Kenekatan” Elang yang berani menantang Dupyo
seorang diri, karena itu Jimmy memerintahkan Orang no.03 Jimmy yaitu Ciko dan
Coki bersaudara untuk melatihnya karena Jimmy berencana untuk menjadikan
Elang penerusnya. 1 Minggu setelah pertarungan Elang dan Dupyo, Elang di
pindah ke ruang kontrol khusus selama 2 bulan. Selama disana dia terus
menempah dirinya agar dia memiliki “Hardware” yang kuat setidaknya cukup
kuat untuk membalas Dupyo. Yang merencanakan Elang agar masuk kedalam
ruang kontrol khusus adalah Jimmy
Selama dalam pengawasan itu, Elang harus melakukan beberapa pekerjaan
buruh. Salah satunya adalah menjadi pemecah dan pengumpul batu serta menjadi
petugas kebersihan didalam penjara. Alasan Jimmy membuat Elang bekerja keras
adalah agar Elang bisa menjadi sosok yang dia inginkan. Sudah 3 minggu Elang
bekerja seperti itu dan selama itu juga Elang sudah tidak lagi membuat kerusuhan
seperti biasanya. Itu karena jika ia membuat rusuh dengan tahanan lain maka dia
akan di masukkan kubangan air tinja yang dipenuhi kotoran dan tikus- tikus kotor
atau dia akan dimasukkan ruang isolasi yang saat kau masuk kedalamnya satu
satunya hal yang bisa kau lakukan hanyalah berdiri tanpa bisa menggerakkan
kakimu bahkan hanya untuk sekedar mengupil.
1 Bulan sudah Elang “ Bekerja”. Saat ia sedang membersihkan lorong penjara,
tiba tiba ada orang yang menjegal kakinya
“ Minggir, B*ngsat!! Kau menghalangi jalan”,katanya sambil meludahi lantai
yang Elang bersihkan sambil mengejek dan menertawakan Elang.
“ Apa kau tak punya etika?” balas Elang
“ Bersihkan ludahmu ini jika tidak akan kubuat kau tak lagi merasa memiliki
mulut !!” Elang mengatakannya dengan tatapan yang dingin nan ngeri
Orang itu sedikit merasa begidik ketika Elang mengancamnya seperti itu, namun
ia langsung tertawa dan mengejek Elang yang hanya bisa mengancam saja. Ia pun
pergi dan tak menghiraukan Elang. Malamnya di dalam tahanan orang tersebut
tercium bau busuk yang ternyata adalah bau kotoran dan bangkai tikus dan disana
ada tulisan
“Silakan Menikmati Hidanganmu tuan, Mulutmu yang busuk itu pantas mendapat
hidangan yang spesial. TTD FunBoy”.
Dia pun lalu langsung menyadari siapa orang yang melakukan semua ini. Dia
langsung mencari Elang , namun Elang sudah siap untuknya. Di ujung lorong
Elang menunggu sambil merapikan ujung kayu yang telah ia runcingkan khusus
untuk Dia.Disana Elang tidak sendirian,dalam sudut pandangnya saat ini dia
sedang ditemani oleh “Malaikat Maut” yang akan menjadi wasit antara Elang dan
Orang itu.
Orang itu kini gentar ketika menghadapi Elang. Dia saat ini bagai tikus yang
sedang menunggu untuk disambar. Sekali lagi pemandangan mengerikan pun
terjadi lagi, Elang yang sudah lama mengekang iblis didalam dirinya, kini seakan
iblis itu menari- nari dan tertawa bersamaan dengan aksi spektakuler Elang yang
sedang asik bermain- main dengan benda runcing yang kini berlumur darah dan
daging. Sekali lagi,aksi ini adalah bagian dari rencana Jimmyagar Elang.......
Pagi harinya, orang- orang dihebohkan oleh pemandangan yang
mengerikan,bahkan melebihi hal terburuk di dunia, ada 10 mayat yang tubuhnya
telah tercerai berai dimana-mana. Jika kalian bertanya tanya mengapa ada 10
mayat, itu karena malam itu aksi Elang coba dihentikan oleh para sipir namun
akhirnya mereka menjadi korban kekejaman Elang.
Aksi Elang itu diganjar oleh siksaan di dalam ruang penyiksaan, bahkan Elang
direncanakan akan dihukum mati, namun hal itu ditentang oleh Jimmy lalu Ia
menyarankan agar Elang dihukum secara fisik tanpa melukai psikinya. Itu karena
Jimmy tidak mau calon penerusnya menjadi gila. Elang pun dihukum dengan
menjadi tukang pemecah batu, namun kali ini intensitasnya akan ditambah
berkali-kali lipat agar tidak merusak psikisnya, para aparat tidak mengawasi
pekerjaan Elang agar Elang tidak merasa tertekan.
Tidak hanya hukuman fisik, masa tahanannya pun ditambah 1 tahun itu pun
karena Jimmy yang memintanya pada Kepala tahanan disana. Entah kenapa
Jimmy begitu tertarik dengan Elang sedangkan mereka belum pernah sekalipun
bertatap muka secara langsung. Setelah kejadian mengerikan sebelumnya Elang
menjadi lebih patuh dan diam, namun itu hanya akan berlangsung sementara
2 tahun kemudian.....
Setelah 2 tahun Elang akhirnya telah bebas, dan agenda pertama Elang adalah
menemui mantan anak - anak “God Eagle” . Elang tahu dimana mereka berada,
sudah pasti ditempat mereka biasa berkumpul meskipun Elang pun tidak yakin
mereka ada disana karena sudah 2,5 tahun Elang dipenjara dan tak tahu menahu
tentang mereka lagi, namun Elang tetap menuju kesana dan mencoba untuk yakin
bahwa mereka ada disana.

Elang telah sampai ditempat tongkrongan mereka, Di Bar yang bernama Hostel,
tempat itu dimiliki oleh teman Elang yang bernama Dave. Benar saja ternyata
mereka semua ada disana, lengkap. Saat Elang menginjakkan kakinya ditempat itu
hal pertama yang dia katakan adalah
“ Bau tempat ini tidak berubah masih sama seperti dulu, Bau orang-orang
Br*ngsek!!” Elang menggerutu dengan jiwanya sendiri
Tujuan Elang disana adalah untuk membubarkan “God Eagle” karena nama besar
geng itu adalah karena reputasi Elang seorang sedangkan yang lainnya hanyalah
pendukung yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan oleh Elang. Dia hanya perlu
meminta hal itu secara baik-baik pada mereka namun jika mereka mengenyahkan
permintaan Elang tentu kekerasan adalah jalan satu-satunya .
“ Hai B*ngsat , lama tak jumpa. Apa kalian tidak ingin mengunjungi Neraka?”
"Lho!!, Bukannya loe.....!?!?"
Mereka terkaget ketika Elang datang dan menyapa mereka dengan nada ancaman.
Elang lalu menyampaikan maksudnya pada mereka tentang perihal mengapa
Elang datang mengunjungi mereka sampai kesini. Namun mereka menolak untuk
membubarkan God Eagle dengan alasan bahwa mereka juga ikut andil dalam
membesarkan nama God Eagle. Jawaban itu membuat Elang geram tapi Elang
masih bisa menahan diri.
“Aku hanya ingin kalian bubarin geng ini, aku hanya akan memberi 1 kesempatan
pada kalian”. Tapi bukannya mengiyakan kata -kata Elang, mereka malah
mengejek Elang.
“ Kenapa kami harus menuruti kata- kata dari seorang Napi? Hahahaha”. Ejekan
itu masih bisa diterima oleh Elang.
“ Kami sudah tidak takut lagi padamu Elang, bila perlu kami bisa mengirim
dirimu kepada Ibumu di Neraka”. Elang sudah naik pitam, Jika sudah menyangkut
ibundanya, Elang tidak bisa menahan emosinya lagi.
“ Kau sudah kuperingatkan”. Teman-teman Elang bersiap untuk menghadapi
Elang yang seorang diri
Mereka menerjang Elang secara serentak, mereka tidak membual soal mereka
yang sudah berkembang karena Elang merasa mereka bertambah kuat. Namun
Elang juga sudah jauh lebih kuat ketimbang dulu. Mereka semua didesak mundur
oleh Elang bahkan para Security yang membantu teman- teman Elang pun
dilumpuhkan oleh Elang. Elang pun menyudahi pertarungannya sampai disini
“Sebaiknya kalian membubarkan God Eagle, asal kalian tauGod Eagle hanyalah
aku seorang”
Elang pergi dari Bar itu dan berniat untuk pergi ke daerah utara untuk bertemu
geng yang bernama Big Deal. Big Deal dulunya di ketuai oleh Jimmy namun kini
dipimpin sementara oleh Orang No.02 nya yaitu Kentas. Kentas adalah tangan
kanan Jimmy sekaligus bertindak sebagai pedang Jimmy. Elang ingin
bekerjasama dengan Kentas untuk merebut kekuasaan daerah Barat yang bernama
HellDog. Kentas setuju akan usulan tersebut, dia akan membantu Elang karena
Jimmy juga berniat untuk menyatukan daerah Utara dan daerah Barat karena
HellDog adalah saingan bisnis Jimmy dalam transaksi Narkoba dan Judi Ilegal.
Elang bergerak ke daerah Barat dengan membawa pasukan dari Big Deal yang
dipimpin oleh Kentas. Kentas ikut mendampingi Elang dalam penginvasian
menuju Kelompok HellDog, bukan sebagai bala bantuan, Kentasdisana hanya
mengawasi Elang untuk dia laporkan pada Jimmy. Jimmy ingin tahu bagaimana
Leadershipdari Elang saat memimpin pasukan Big Deal.
Elang pun sampai di daerah Barat. Dia lalu langsung menyusuri daerah tersebut
untuk menemukan markas HellDog , Namun mereka sudah keduluan dengan geng
AzeCrew, geng tersebut sudah lebih dulu menginvasi HellDog dan menaklukkan
mereka semua. Jadilah Elang dan Big Deal gagal melakukan perluasan wilayah
kekuasaannya.
AzeCrew adalah kelompok daerah Selatan. Mereka juga memiliki kekuasaan yang
besar, bisnis mereka meliputi Bisnis Judi Ilegal dan Perdagangan Wanita. Mereka
termasuk musuh yang tangguh bahkan bagi Jimmy sendiri. Elang berniat untuk
pergi ke daerah selatan, namun Kentas tidak menginginkan hal itu. Terlalu
berbahaya bagi Elang jika dia pergi tanpa menyusun rencana.

Elang pun menuruti apa kata Kentas , sebaiknya mereka menunggu perintah
langsung dari Jimmy. Elang merasa sebaiknya dia ikut Big Deal untuk sementara
karena musuh- musuh Elang diluar sana banyak yang ingin mencelakakan Elang.
Kentas tidak keberatan jika Elang bergabung, meskipun Kentas tidak pernah
melihat bagaimana cara Elang bertarung, namun dia yakin karena Elang adalah
pilihan Jimmy untuk jadi penerusnya.
Setelah masuk Big Deal, Elang pun selalu dilatih oleh Kentas dalam hal bertarung
dan Leadership. Elang memang memiliki jiwa Leadership, namun dia mempunyai
Leadership yang buruk reputasinya dalam memimpin memang tidak bisa
diremehkan tapi Elang selalu bertindak egois serta tidak peduli pada nasib kawan
kawannya ketika Elang dan Kawan kawannya bertarung melawan kelompok lain

Elang selalu merasa dia bisa melakukan apapun sendirian, namun kini Elang telah
berubah, dia menjadi lebih dewasa dan terbuka. Dia memang sudah cukup kuat
untuk jadi pemimpin namun dia juga harus berlatih bagaimana cara
memperlakukan anggotanya dengan baik. Elang kini memimpin kelompok kecil
yang diberi nama “Eagles”.
Tidak seperti nama gengnya yang sebelumnya, kali ini di menambahkan “-s”
dalam kata”Eagle” yang yang berarti jamak. Kali ini Elang lebih mementingkan
kepentingan bersama ketimbang menuruti keegoisannya.Elang kini memimpin di
wilayah utara bersama Big Deal. Ia pun memulai ekspansinya ke kelompok-
kelompok kecil lainnya.
Dimulai dari sekitar daerah Utara dan Timur, Dia dan The Eagleskini mulai
melebarkan sayapnya sebagai kelompok terbesar di daerah Utara, sebenarnya Big
Deal termasuk dalam 4 MenCrew yang terdiri dipimpin oleh mafia kaya raya.
Mereka membentuk 4 MenCrew untuk bisnis yang berhubungan dengan hal yang
Ilegal.
Di daerah Utara ada Big Deal, di daerah Barat ada HellDog yang kini dikuasai
oleh AzeCrew dari daerah Selatan, dan Daerah Timur dikuasai Hostel. Dulunya 4
MenCrew bersatu , namun kini itu hanyalah cerita lama. 4 MenCrew terpecah
dengan kepemimpinan mereka sendiri- sendiri. 4 MenCrew kini saling bersaing
satu sama lainnya.
1 tahun berikutnya....
Jimmy kini telah bebas beserta Ciko dan Coki bersaudara. Dia langsung
mengunjungi daerah Utara, wilayah kepemimpinannya.Kini Daerah Utara telah
lengkap sudah, Jimmy dan Elang, Kentas dan Coki&Ciko, Big Deal dan The
Eagles. Bersama mereka semua Jimmy bertekad untuk menyatukan 4 MenCrew.
Rencana pertama, Jimmy mengumpulkan Ketua 4 MenCrew yang lama dengan
tujuan Menghimpun kekuatan. Dia, Elang dan para Pemimpin terdahulu kini
menghadap pada Big Boss sang mafia yang membentuk 4 MenCrewterdahulu.
Kini Big Deal bertambah kuat dengan adanya tambahan kekuatan dari Big Boss
dan para pemimpin terdahulu.Namun kini belum saatnya untuk mereka menyerbu
AzeCrew. Mereka berencana membiarkan AzeCrew untuk terus mengekspansi
wilayah mereka, agar Jika Big Deal menaklukkan mereka, Big Deal akan
mendapatkan wilayah yang lebih besar lagi.
To becontinued......
3 bulan setelahnya
Rencana Elang,Jimmy dkk. Untuk menaklukkan AzeCrew untuk sementara
tertunda karena Duo Coki & Ciko terluka akibat serangan membabi buta dari
kelompok yang tak dikenal. Akibat penyerangan itu, Big Deal menunda untuk
menyerang AzeCrewkarena mereka harus mengusut siapa yang berani menyerang
kawan mereka.
Ditengah perjalanan untuk mengusut kasus ini, Elang membagi beberapa tim
untuk bergerak. Kentas, Jimmy & Big Deal bergerak sebagai 1 tim.Sedangkan
Elang memilih untuk mengusutnya sendirian tanpa mengikut sertakan The Eagles.
Elang merasa bahwa serangan membabi buta itu akibat seseorang yang dendam
dengan Elang, karena itu ia tak mau membawa The Eagles bersamanya agar tidak
terjadi sesuatu seperti Ciko & Coki.
Elang menuju Daerah Sekolah SMA-nya dulu di Surabaya, Elang merasa
bahwa ini semua saling berkaitan. Namun, disana ia menjumpai hal lain, Julia...
Satu-satunya orang yang pernah Elang cintai. Seolah sedang tersentak oleh Angin
Masa lalu,perasaan Elang terhadap julia mulai timbul kembali. Elang menjumpai
Julia sedang duduk di Halte Bus. Jika dihitung oleh waktu Elang dipenjara, sudah
2 tahun lebih Elang tak berjumpa dengan Julia, meskipun tak pernah saling
pandang atau bertukar kata, Entah kenapa Elang bisa jatuh cinta oleh Julia
Julia Morres, Gadis 18 tahun SMA xx Surabaya, Dia adalah salah satu
"Dewi" disekolahnya bisa dibilang dia adalah"Kembang" diSMA tersebut.
Pesonanyasudah terkenal Seantero Surabaya, karena ia adalah Anak Konglomerat.
Entah berapa cowok yang pernah terbius oleh paras anggunnya.

Ketika melihat Julia, Elang sempat lupa apa tujuannya untuk pergi ke Daerah
tersebut. Kehadiran Julia membuat Elang ingin mengurungkan niatnya untuk
balas dendam. Ia ingin menyapanya dan ingin mengenal ia lebih jauh. Namun,
keinginan balas dendam Elang lebih besar ketimbang masalah hatinya. Karena
menurut dia bahwaapi ini harus segera diusut dan dipadamkan, dia tidak mau api
kehancuran ini menyebar dan menghancurkan kelompoknya.
Elang pun pergi tanpa mengindahkan Julia yang ada di seberang sana. Elang
pergi menuju pasar dekat sekolah yang yang biasanya tempat itu berisi para
cecunguk-cecunguk yang biasa membuat onar. Elang mengobservasi tempat
tersebut, disana ia menjumpai sekolompok preman yang sedang bersantai di tepi
Kali. Elang mencoba mendekati mereka dengan baik-baik.
"Permisi Paman-paman sekalian, apakah kalian tau keributan yang terjadi di
tempat X?" Tanya Elang.
" Keributan? Aku dengar ditempat itu beberapa lalu sedang terjadi sebuah bentrok
antara Organisasi yang bernama Big... big ... Apalah itu artinya, dengan seorang
dari daerah ini." Kata salah seorang dari mereka
"Big? Apakah Big Deal". Begitu pikir Elang
"Ohh iya" Sambung mereka.
" Organisasi itu bernama Big Deal, pantas saja aku merasa tidak asing dengan
kelompok itu"
"Lalu apa yang sebenarnya terjadi disana? Tanya Elang
"Mereka (Big Deal) saat itu sedang nongkrong di daerah warung kopi, tapi
seseorang dijuluki Tiger melihat mereka dan mengenali emblem di jaket mereka
dan...."
"Siapa orang itu??". Potong Elang
" Ehmm... Orang itu bernama Kay, dia adalah penguasa di daerah ini dan juga
sangat sensitif dengan orang dari kelompok lain"
Elang pun mengungkapkan terimakasih dan berniat untuk segera beranjak dari
sana, tapi salah seorang dari mereka mencoba memperingatkan Elang akan
sesuatu.
"Anak muda, aku tau siapa kau,.kau adalah Elang, Leader dari The Eagles. Tapi...
Kau tak mungkin bisa mengalahkannya jika kau kesana sendiri."
"Lalu apa yang harus aku lakukan untuk mengalahkan si Tiger itu?"
To be continued
Lanjut di "Lika liku luka laki-laki"

Si Kembar Bisu
Namaku June Gibbons,dulu banyak orang menganggapku aneh. Jujur aku
memang seperti itu dulu. Hidup dalam kebisuan serta kutukan dengan saudariku.
Oh ya,aku anak kembar identik dan nama saudariku adalah Jennifer Gibbons.
Sayang dia sudah meninggal. Dan inilah kisah ku.
●●●
Tepat 11 April 1963 di rumah sakit militer Aden,Barbados aku dilahirkan.
Aku dan Jennifer mewarisi kulit hitam dari papaku Aubrey Gibbons sedangkan
mamaku Gloria Gibbons adalah orang putih. Aku dan Jennifer tumbuh seperti
anak lainnya, tapi ada satu hal yang mengganjal dalam diriku dan Jennifer. Saat
kami masih umur 5 tahun,aku dan Jennifer suka berbicara sendiri dengan boneka
seakan boneka itu melambai kepada kami mengajak kami berbicara dan bermain
atau kami bicara satu sama lain dengan bahasa yang hanya kami mengerti. Saat itu
mungkin masih wajar,dan orangtua kami menganggap itu biasa. Dan anehnya
sampai umur kami menginjak umur anak-anak aku dan Jennifer terus berbicara
bahasa yang hanya kami mengerti dan orangtua kamipun tidak mengerti. Sejak
kecil aku dan Jennifer sangat tidak suka berbicara kepada orang lain bahkan
kepada orangtua kami sendiri. Bukan bearti kami tidak menyukai mereka, kami
sayang mereka, begitupun mereka yang menyayangi satu-satunya buah hati yang
mereka miliki.
“Apakah kalian lapar?’’ tanya mamaku. Kami hanya mengangguk tanpa
berbicara bak orang bisu, setelah makan kami kembali lagi ke kamar bermain
boneka bersama, Diluar kamar kami mendengar suara papa dan mama sedang
membicarakan kami.“Gloria,apakah kamu pikir tidakkah baik membiarkan
mereka membisu,bahkan dengan kita orangtua mereka sendiri?” tanya
papaku,suaranya sangat jelas sampai terdengar sampai kamar kami. “Baiklah,kita
akan menyekolahkannya,apabila mereka tetap membisu kita akan mengirimnya ke
dokter terapi” jawab mama. Mendengar itu aku dan Jennifer sudah merasakan
tidak enak seakan hati kami remuk mendengarnya ,dan kami benci orang lain.
Kami hanya ingin membuat dunia kami sendiri.
Seminggu kemudian kami sekolah,aku dan Jennifer sama sekali tidak
semangat. Saat istirahat aku dan Jennifer selalu berada dikelas, kami anaknya
pendiam dan selalu insecure. Dan disinilah kami mulai dibully oleh teman sekelas.
Mereka menghina kita karena warna kulit dan selalu diam. “Hei, bisu kalian
kenapa tidak bicara? Kalian bisu beneran ya? Hahahaha” ejek teman sekelas kami
dan disambut tawa sekelas.
Buuugh...
Bunyi tempat makanan kami jatuh sengaja disenggol oleh anak yang
menghina kami tadi. Sontak aku dan Jennifer berlari keluar dan menuju kamar
mandi. Disana aku dan Jennifer tidak keluar sampai bel pulang berbunyi. Hampir
setiap hari kami mersakan sakitnya di bully,di ejek,di hiraukan oleh orang lain dan
membuat kita semakin benci kepada dunia luar. Setiap hari,setiap jam,setiap detik
aku dan Jennifer tetap membisu dan mengisolasi diri dari orang lain. “Bagaimana
sekolah kalian,apakah menyenangkan mama sudah menyiapkan dinner untuk kita,
toh sudah lama kan kalian tidak makan bersama mama dan papa?” tanya papa
dimobil ketika menjemput kita pulang. Aku dan Jennifer tetap diam,tidak
menggeleng ataupun menggangguk. “Baiklah,mari kita cepat-cepat pulang,mama
sudah membuatkan makanan enak" kata papa dan kami sama sekali tidak
memperdulikannya.
“Bagaimana sekolah kalian?” tanya mama saat aku dan Jennifer serta papa
masuk rumah. Aku dan Jennifer tidak menjawab,dan langsung berjalan ke kamar.
“Kalian tidak lapar?” tanya mama. Aku dan Jennifer menggeleng.
“Aubrey,mereka sudah berumur 14 tahun dan masih tidak berbicara.
Haruskah kita membawa mereka ke dokter terapi?” tanya mama ke papa dan
suaranya terdengar sampai ke kamar ku. “Baiklah Gloria,ayo kita membawa
mereka ke dokter terapi”.
Kriiiet...
Pintu ruangan terbuka. Aku dan Jennifer duduk di ruang tunggu sedangkan
orangtua kita menemui dokter untuk berkonsultasi. Kita pun dipanggil untuk
diperiksa. Aku dan Jennifer akhirnya diperiksa dengan berbagai cara,dan hasilnya
nihil. Kita tetap tidak mau berbicara dan tetap membisu. “Bagaimana dokter?
Tanya papa. “Hasilnya tetap nihil tuan” jawab si dokter. “Apakah tidak ada cara
lain dok,agar mereka mau berbicara?” kata mama. “Saya menyarankan mereka
untuk dipisah dalam asrama nona” jawab si dokter. Tidak lama,akhirnya aku dan
Jennifer dipisahkan dalam asrama. Beberapa hari,beberapa minggu, dan beberapa
bulan pun kita lalui dan kita tetap membisu. Akhirnya kita dibawah pulang
kembali.
Tahun 1979,tepat dimalam natal aku dan Jennifer mendapatkan sebuah
hadiah buku harian. Saat itu aku dan Jennifer mulai aktif menulis beberapa cerita.
Dan cerita tersebut sampai diterbitkan menjadi beberapa novel. Buku yang kutulis
berjudul “Pepsi-Cola Addict” dan Jennifer lebih banyak menulis buku dengan
judul antara lain “The Pugilist”, “Discomania” dan “Postman and Postwoman”.
Anehnya saat itu buku yang kita tulis bertemakan kriminal semua.
Aku menyayangi Jennifer dan juga sebaliknya. Tapi kita juga sering
bertengkar dan pernah sutu saat aku hampir membunuh Jennifer dengan
menenggelamkannya seperti hasrat untuk saling membunuh mengalir didarah
kami. Suatu saat Jennifer menulis di buku hariannya.
“Kami telah menjadi musuh besar dimata masing masing. Kami merasakan sinar
kebencian keluar dari tubuh kami,menyengat kulit masing masing. Aku berkata
kepada diriku sendiri,bisakah aku menyingkirkan bayanganku sendiri,tidak
mungkin atau tidak mungkin? Tanpa bayanganku,akankah aku mati? Tanpa
bayanganku,akankah aku mendapat hidupku,menjadi bebas atau ditinggalkan
sampai mati? Tanpa bayanganku,yang aku identifikasikan dengan wajah
kesengsaraan,penipuan,pembunuhan”
Disini aku mulai berpikir apakah Jennifer ingin mengakhiri hidupnya
ataupun hal buruk yang lainnya. Saat itu aku dan Jennifer sangat berhasrat untuk
berbuat kejahatan dan hasrat ini seakan sudah membendung tubuh dan emosi
kami, dan saatnya kami harus bertindak dengan itu. Dan saat itu aku dan Jennifer
yang mulanya hanya menulis tentang kriminal dalam buku,kami akan
melakukannya dalam kehidupan nyata. Kami telah mencuri,membakar bangunan
dan kejahatan lain. Tidak lain yang aku dan Jennifer lakukan hanyalah untuk
melampiaskan kemarahan kami. Seakan hati kami membeku. Tak kenal ampun.
“Apa yang telah kalian lakukan?” teriak papa kepada kami. “Kalian benar-
benar ya...” sahut mama. Kami tetap diam seribu bahasa. Dalam beberapa hari
kami sudah ada di meja hijau untuk disidang dan tidak dipenjara,karena alasan
kejiwaan akhirnya kami di tempatkan di rumah sakit Broadmoor. Rumah sakit
jiwa yang sangat ketat penjagaannya yang terletak di Berkshire. Rumah sakit
bagaikan neraka untuk setiap penghuninya.
Tepat saat kami akan berangkat ke Broadmoor,aku dan Jennifer membuat
perjanjian. Kami membuat perjanjian yang akan merubah hidup kami, entah itu
kehidupanku atau kehidupan Jennifer. Dimobil menuju Broadmoor kami memulai
percakapan yang cukup serius ini.
“Ingat saat kita kecil dulu? Kita selalu membuat perjanjian bukan? apabila
kamu merasakan senang yang aku harus menderita ataupun sebaliknya” ucap
Jennifer. “Selalu ku ingat Jennifer,oleh sebab itu kita tidak boleh merasakan apa-
apa bukan dari kecil?” Aku menjawab. “Aku sayang kamu June,aku harap kita
tetap tumbuh bersama” Jennifer berkata dengan tersenyum. “Aku harap begitu
Jennifer,aku ingin tetap hidup dengan mu”. Aku membalas senyumannya. “Aku
mulai berpikir June, kita tidak boleh terus hidup seperti ini,kita harus
membaur,kita harus hidup dalam hiruk pikuk dunia. Dan kita tidak bisa
membatlkan perjanjian kita dan itu sperti kutukan bagi kita,oleh sebab itu salah
satu dari kita harus meninggal agar kehidupan kita bisa berubah” ucap Jennifer
sambil memegang tanganku. “Baiklah Jennifer,sementara kita dikurung ayo kita
pikirkan baik baik siapa yang akan terpilih” aku menjawab dengan sedikit
gemetar. “Promise!” seru Jennifer. “Promise” balasku sambil menggabungkan
kelingking kami.
“Masukkan mereka kedalam ruang yang berbeda!” teriak petugas
menyuruh bawahannya untuk menempatkan kami ditempat bak neraka itu. Di
tempat itulah kami mulai disiksa dan merasakan siksaan yang luar biasa. Dan
salah satu perilaku kami membuat petugas disana kebingungan. “Hei,apakah
kamu menyadarinya? Saat aku memberi makan anak kembar satunya dia sama
sekali tidak makan,tapi berbeda dengan saudaranya,dia makan sangat lahap” kata
petugas berbicara ke petugas lain. “Benar,besoknya giliran yang tidak makan dia
makan dengan lahap dan yang kemarin makan,sekarang tidak makan,aku sangat
terheran heran dengan mereka” jawab petugas lain. “Benar,seakan akan mereka
punya cara tersendiri untuk berkomunikasi” ucap petugas.
Yah,beitulah aku dan Jennifer saat berada di rumah sakit itu. Kita
berseling untuk makan. Sesuai perjanjian kami. Yang satu merasakn nikmat,yang
satu merasakan sengsara. Hari demi hari berlalu,kami tidak mengalami
perubahan,tetap diam membisu dan sedikit terdapat memar ditubuh kami karena
siksaan dari petugas .
9 Maret 1993 kami dipindahkan dari Broadmoor ke Cawell Clinic di
Bridgend Wales tepat setelah 14 tahun kami menempati Broadmoor. Saai itu kami
akan bersiap untuk pindah dan masuk ke mobil bersama. Di situlah kami
memutuskan siapa yang akan mengkorbankan diri.
“June sekarang waktunya” Jennifer memulai percakapan. “Tunggu
Jennifer,tidak bisakah kita menunggu lebih lama?” pintaku. “Tidak June,nanti di
tempat selanjutnya tetap akan pisahkan,jadi sekaranglah waktu yang tepat” jawab
Jennifer. “Baiklah Jennifer” aku menjawab dengan singkat. “Aku tahu dari dulu
kamu ingin hidup normal seperti orang lain tanpa terkekang oleh perjanjian atau
apapun itulah,aku benar benar menyanyangi mu June,jadi mari akhiri ini dengan
indah. Aku akan mengorbankan diri” Jennifer berbicara sambil memegang
tanganku. “Jennifer,apakah kamu yakin?” aku bertanya dengan sedikit gemetar.
“Tentu saja” jawab Jennifer
Tepat saat berangkat dimobil setelah percakapan itu, Jennifer
membaringkan tubuhnya ke pangkuanku dan tidur untuk selamanya. Saat itu
dadaku seperti remuk. Namun sesaat aku merasakan aura jahat hilang ditubuhku.
Mungkin itu kematian yang cukup aneh,tapi itulah faktanya. Dan seketika saya
merasakan kehilangan yang cukup besar. Sejak hari itu aku menulis sebuah surat
di secarik kertas.
“Saya akhirnya bebas,dibebaskan,
dan pada akhirnya
Jennifer telah meyerahkan
hidupnya untukku”
Sesampainya di Coswell Clinic,semuanya kaget karena Jennifer
meninggal. Jennifer pun di periksa dan di autopsi untuk mencari penyebab
kematiannya. Dokter tidak menemukan kejanggalan,Jennifer tidak terkena
penyakit maupun racun. Akhirnya dokter mengumumkan kematian Jennifer
karena serangan jantung.
Akhirnya Jennifer di makamkan dengan nisan yang bertuliskan:
Kita adalah dua,
Kita menjadi satu,
Kita tidak lagi dua,
Di dalam hidup menjadi satu.
Air mataku membanjiri makam Jennifer. Masih terasa sangat sakit didada.
Semenjak kematian Jennifer,aku memutuskan untuk mulai berbicara dan
membaur dengan orang lain. Mungkin awalnya dipandang aneh oleh orang
lain,akhirnya aku diterima masyarakat.
Terima kasih Jennifer.

30 Hari mencari Jati Diri


Aku adalah Ananda dilan wildaehansyah, seorang siswa SMA yang
bermukim di Kota Mojokerto, Jawa Timur. Kini, aku tinggal bersama ayah, dan
ibu. Rumahku berada pada daerah lingkup kota yang padat penduduknya. Dilan
yang berusia 16 tahun ini langsung bangkit dari tempat tidurnya dan bersiap
menuju ke SMA Negeri 1 Puri. Selain mempersiapkan diri, dilan juga
mempersiapkan mentalnya, karena ia tahu banyak tantangan yang telah
menunggunya di sekolah.
Langkah Dilan begitu berat keluar dari rumah. Hari ini genap satu minggu
ayahnya menetap di penjara, setelah terbukti melakukan korupsi di dinas tata
ruang kab.Mojoketo, ayah Dilan bekerja.
Sekitar 15 menit menempuh perjalanan, akhirnya Dilan tiba di sekolah
yang menjadi neraka baginya beberapa hari ini. Ia turun dari mobil dan
memandang gedung elite di depannya. Perlahan Dilan melangkah memasuki
gerbang sekolah, sambil bertanya pada dirinya, apa dia masih layak berada di
sekolah itu?.
Dilan duduk termenung di taman sekolah yang menjadi temannya akhir-
akhir ini. Dilan berusaha pulih dari masalah yang menimpanya. Tapi, masalah itu
terlalu berat dan membuatnya sangat terpukul. Di tambah lagi semua teman-
temannya yang menjauh darinya.
“Tuhan, kenapa Engkau berikan cobaan seberat ini padaku? Aku sudah tidak kuat
Tuhan…” Rintih Dilan dalam hatinya. Air matanya jatuh bercucuran. Di tengah
tangisnya, seseorang datang menghampirinya.
“Jangan menangis. Tuhan memberikan cobaan tidak melebihi kemampuan
manusia.” Ucap orang itu.
“Kak Sindi? Kenapa kakak di sini? Mau mengejek ku?” Tanya Dilan dengan
ketus.
“Tidak. Kakak di sini mau mendengar cerita mu. Kakak tahu kau butuh teman.
Kakak bersedia untuk...” Jawab Sindi tenang.
“Sudahlah! Jangan berpura-pura. Aku tahu maksud kakak. Kakak ke sini untuk
mendengar cerita ku lalu pergi menyebarkannya kepada semua orang. Dilan tidak
percaya dengan apa yang dikatakan Sindi. Karena selama ini dia dan Sindi tidak
memiliki hubungan lebih dari kakak dan adik di sekolah.
“ Dilan, kakak tulus ingin menjadi teman mu. Kakak tidak berniat untuk
menceritakan perasaan mu pada anak-anak yang lain.Anggapan mu tentang kakak
tidak benar.”
Entah apa yang membuat Dilan menerima alasan dari Sindi itu. Dilan
menceritakan bagaimana kehidupannya sekarang ini. Dilan merasa ia harus
menceritakan semuanya.
2 minggu telah berada di saat ini. Kini Dilan sudah mulai bangkit lagi.
Dilan sudah mulai bisa menerima semuanya. Menerima kepergian ayah dan
teman-temannya. Bangkitnya Dilan tidak lepas dari Sindi yang benar-benar
menjadi temannya.
Pertemuan di taman 2 minggu yang lalu adalah awal perasaan tak wajar
yang dirasakan Dilan . Tanpa Dilan pungkiri perasaan sayangnya pada Sindi
bukan lagi sebagai kakak beradik. Namun, Dilan tidak berani mengungkapkannya
karena ia tak mau menghancurkan hubungan yang bisa membuat ia bangkit seperti
sekarang ini.
“Kak Sindi mana ya?” Ucap Dilan pada dirinya sendiri sambil mencari Sindi. Dari
lantai 2 Dilan berusaha menemukan Sindi, namun hasilnya nihil. Dilan kemudian
berjalan menuju tangga, tapi 2 orang kakak kelas datang menghampirinya.
“Ehem…” Sindir salah seorang kakak kelas.
“Permisi kak. Dilan mau lewat.” Ucap Dilan dengan hati-hati.
“Kalau tidak bisa bagaimana?”
“Tapi kak…”
“Ah, sudahlah jangan membantah. Sadar kamu masih kelas 10. Dasar anak
koruptor!”
Dilan terdiam mendengar perkataan kakak kelasnya itu. Hatinya kembali
tertusuk. Biasanya dalam situasi seperti ini Sindi selalu membantunya. Tapi, saat
ini dia harus berjuang sendiri. Belum hilang bekas perkataan tadi, Dilan kembali
mendengar kalimat yang sangat menyakitkan.
“Anak koruptor, asal kamu tahu, kamu itu parasit! Memangnya kamu pikir Sindi
suka dengan mu?! Mimpi!”
Kalimat itu membuat Dilan tak bisa lagi berdiri di tempat itu. Tanpa menunggu
lama, Dilan langsung menerobos ke dua orang itu dan berlari ke taman sekolah.
Sesampainya di taman, tangisnya langsung pecah!
“Ya Tuhan, bantu aku… bantu aku!!!” Rintih Dilan dalam tangis.
“Dilan ? Ada apa dengan mu? Dilan ?” Tanya Sindi yang tiba-tiba datang.
“Kak Sindi, lebih baik kakak tinggalkan Dilan sendiri. Aku selalu merepotkan
kak Sindi selama ini. Maafkan aku.”
“Kenapa kamu berkata seperti itu? Dilan tidak pernah merepotkan kakak.”
“Sudahlah, Dilan sudah mendengarnya kak.”
“Mendengar apa?”
“Kak Sindi sebenarnya tidak suka dengan ku. Selama ini aku mungkin seperti
parasit dalam hidup kak Sindi. Menumpang untuk mendapatkan kebahagiaan...”
“Sssssttttt! Itu tidak benar Dilan . Kakak tulus menjadi teman mu.” Sela sambil
menarik Dilan dalam dekapannya. Berusaha memberikan pelukan paling nyaman
untuk Dilan. Dilan menangis dalam pelukan Sindi. Sindimembiarkan Dilan
menangis mencurahkan sakit hatinya. Suasana saat itu terasa sunyi, hanya
terdengar suara tangisan Dilan dan hembusan angin.
Semakin hari Dilan dan Sindi semakin dekat. Semakin banyak hal yang
dia lalui bersama Sindi maka semakin dalam perasaannya. Kadang Dilan
menunjukkan perhatian yang lebih pada Sindi , namun Sindi seakan tak
menyadari hal itu.
Suatu saat ketika Dilan tidak bisa lagi membendung rasa sayangnya, Dilan
berniat mengungkapkan perasaanya pada Sindi .
“Kak, jalan-jalan yuk?” Tanya Dilan saat sedang makan bersama Sindi di kantin
sekolah.
“Maksud kamu?”
“Ya, jalan-jalan nanti malam. Terserah kemana saja. Bagaimana?”
“Boleh juga. Kalau begitu kakak jemput kamu ya?”
“Baiklah kak.”
3 minggu telah berhari - hari Dilan dan Sindi akhirnya mereka di sebuah
pantai. Pemandangan di tempat itu sangat indah, suasana sangat tenang.
“Wow Sungguh indah!” Ucap Dilan yang mengagumi semua yang ada di pantai
itu.”
“Saatnya memancing ikan walapun kita tidak dapat menangkap seekor pun ikan.

“Kita mungkin kembali dengan tangan kosong. ”
“Sindi mengatakan kamu harus mengosongkan pikiranmu dahalu. ”
“Bagaimana aku bisa mengosongkan pikiranku?.”
“Ada pelampung pijar di depan mata ku.”
Ini tempat ku melepas keluh kesah. Di saat aku ada masalah, tempat ini selalu
menjadi teman ku. Anginnya yang bertiup lembut seakan mendengar semua
cerita ku . Kalau kamu mau cerita semua masalah mu, cerita saja. Tempat ini pasti
akan setia mendengarnya.
3 Hari di Rumah Kakek
Perkenalkan nama ku eko ,saya masih duduk di bangku smp .Cerita ini
berawal dari laptop ku yang rusak ,waktu itu sekolah sudah memasuki masa
liburan semester dan sebelum libur semester guru ku memberi sebuah tugas yaitu
membuat suatu karya tulis untuk tugas terakhir .Dan sepulang sekolah aku
langsung mengerjakan supaya cepat selesai dan supaya tidak ada beban
lagi ,alangkah kagetnya ketika aku membuka laptop ku .Layar laptop ku hanya
berwarna hitam dan tidak ada tulisan sama sekali ,”ah ini pasti rusak” kataku
dalam hati ,mungkin karena laptop ku kelelahan .Disitu aku langsung menelpon
paman ku untuk membantu ku memperbaikinya karena di keluarga ku tidak ada
yang mengerti tentang laptop kecuali paman ku ,setelah ku telpon dia pun
menyanggupinya .Sekitar jam 15.00 atau 2 jam setelah aku menelpon dia,dia pun
datang .Dia pun berkata “apa yang rusak?” kujawab “ini,laptop ku tiba – tiba layar
nya jadi hitam” kemudian tanpa babi bu dia pun langsung mengajak ku untuk naik
motor nya untuk pergi ke service nya .
Aku pun berpamitan dengan ibuku dan memberi ku beberapa uang
untuk biaya perbaikannya .”hati – hati ya ful bawa keponakan mu ,jangan ngebut”
kata ibuku .”iya”jawab paman ku .”ful” ya itulah panggilan ibuku untuk paman ku
.Aku dan pamanku berangkat ,di tengah jalan pamanku berkata”kita ke rumah
kakek dulu ya” aku pun menyanggupinya . karena pamanku ingin bermain malam
– malam ,dia pun mengajak ku memperbaiki laptop nya juga malam .Maklum
pamanku masih muda dan suka keluyuran malam –malam .setelah sampai di
rumah kakek aku pun langsung menyalaminya dan waktu menunjukan pukul
17.00 atau jam 5 sore .aku pun istirahat sejenak karena sepulang sekolah aku
belum tidur sama sekali setelah bangun aku langsung makan dan disela sela
makan kakek ku bertanya “mau memperbaiki laptop dimana nak?” “itu di sebelah
masjid” jawab ku .”nanti kalau lewat kuburan jangan lupa berdoa ya dan jangan
aneh – aneh”
“engge kek” jawab ku .Setelah mendengar ucapan kakek aku mulai
penasaran apa yang aneh dari sebuah kuburan meskipun kalau lewat tidak harus
berdoa .Aku pun bertanya dan kakek pun menjawab bahwa di depan kuburan
kalau jam 12 malam keatas ada makhluk halus yang berwujud api melayang di
udara dan orang – orang menyebutnya banaspati ,memang mahkluk ini tidak
berbahaya namun jika kau ganggu maka ia tak segan membakar mu hidup – hidup
itu sudah merupakan legenda masyarakat setempat daerah kakek ku .Karena di
daerah kakek ku hal mistis masih ada bahkan masih kental dengan yang namanya
urban legend .Setelah mengetahui hal itu bulu kuduk ku pun merinding ,karena
aku baru tahu kalau jalan yang aku lewati tadi ada mahkluk halusnya .Pamanku
menanggapinya dengan bercanda dengan mengucapkan “apa yang perlu
ditakuti,kau itu terlalu banyak menonton film’ . jam menunjukan pukul 8 malam
Aku dan pamanku pun langsung menuju tempat service nya ,di tengah
perjalanan kami melewati kuburan yang dikatakan kakekku tadi bahwa di situ da
makhluk halusnya ,aku memperhatikan tidak ada yang aneh dengan
kuburannya .Selepas itu kita tidak langsung menuju tempat servicenya karena
paman ku akan mengajak ku nongkrong dulu sambil meminum kopi disalah satu
warung .Selepas dari itu pukul 10 kami pun langsung menuju tempat service ,aku
pun bertanya tanya “biasanya kan tempat service kan hanya buka sampai pukul 9
malam tapi ini pukul 10 masih buka saja” kata hatiku .setelah servive kami pun
menuggu satu jam untuk menyelesaikan ,namun kami harus menunggu satu jam
lagi ,entah apa yang mereka lakukan hingga kami harus menunggu satu jam
lagi .Setelah kami menuggu satu jam ,akhirnya laptop ku pun bisa di pakai lagi
dan aku senang sekali .Lalu kami pun pulang ,di tengah perjalanan aku bertanya
pada pamanku “kita akan lewat kuburan itu?” “iya lah,mau lewat mana
lagi?” .Aku pun mulai merasa tidak enak karena aku pulang pukul 12 malam alias
tengah malam .jalan pun semakin dekat dengan kuburan ,bulu kuduk ku mulai
merinding ,aku mulai merasa bahwa ucapan kakek mulai benar .Pamanku yang
sudah pernah lewat sini pun mencoba menghibur ku dengan berkata “apa pun
yang kau lihat cukup berdoa saja”
Setelah itu pun motor kami melaju melewati kuburan ,aku pun tak
percaya dengan apa yang aku lihat .Sebuah bola api mengambang di depan
kuburan beserta dengan anjing kepala dua yang ada di sebelahnya .Aku kaget
setengah mati dan tak sanggup berkata – kata, yang ada dipikiran ku pun hanya
berdoa dan tidak akan terjadi apa – apa .Kuburan pun sudah kami lewati dan
alhamdulilah kami tidak apa – apa .Sampai di rumah kakek pun aku tidak bisa
tidur karena memikirkan hal yang tidak terduga dalam hidup ku itu .Sang raja
siang pun mucul,kakek ku membangunkan ku dan memberitahu kalau ayah ku
akan menjemput ku pulang lusa nanti lewat telepon nya .Setelah itu aku pun
mandi dan mengerjakan karya tulis ku ,setelah aku pikir – pikir desa tempat kakek
ku ini cocok untuk tema di KTI ku ini .karena desa/daerah ini masih kental
dengan hal – hal yang berbau ghaib .Setelah itu pun aku bertanya pada kakek ku
tentang daerah ini ,dia menceritakan banyak hal
Dari yang hal sepele sampai hal yang terbesar ,contoh nya jalan yang
menuju rumah kakek ku itu jika aku berjalan terus maka aku akan menemukan
jalan buntu yang konon itu adalah hutan ,akupun bertanya pada kakek ku kenapa
tidak di jadikan jalan saja agar kalau ke kota B mudah dan cepat namun kakek ku
menjawab bahwa sebenarnya yang kau lihat itu bukan lah hutan melainkan jurang
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang ,serentak bulu kuduk ku
merinding dan ada juga bahwa di daerah ini banyak yang namanya santet
menyantet ,dulu kakek ku juga pernah disantet dan yang menyantet itu tidak lain
adalah saudara nya sendiri karena perbutan hak waris dari ayah mereka ,kakek ku
disantet kalau ia berada di rumah maka tubuh nya akan merasakan panas seperti
terbakar dalam neraka akan tetapi jika ia tidak ada di rumah ia merasa biasa
saja .Tak tahan dengan itu kakek ku pun meningglakan nenek dan pergi ke
sumatra untuk mencari solusi akan masalahya itu
Setelah itu pun ketika santet nya hilang iya langsung pulang ,dari
kejadian itu kakek ku akan belajar untuk menjadi orang yang baik .Setelah
mendengar kedua cerita itu tadi aku pun semakin tertarik dengan desa ini .Malam
pun datang ,kami makan malam bersama .Diselah makan malam kakek ku berkata
bahwa kebon belakang rumah pernah di kunjungi oleh orang pintar (dukun
mungkin) ,ia melihat bahwa kebon ini sangat menarik karena beberapa hal
misalnya mayat bayi yang di buang di tengah kebon oleh sesesorang dan mati
disana dan ada juga genderuwo yang tingginya melebihi tiang listrik menjaga
perbatasan kebon belakang rumah dengan kebon liar yang ada di belakang nya tak
heran pepohoan di situ terasa seperti mau menerkam.Malam pun datang dan aku
berniat untuk tidur,hampir saja aku tertidur pulas .eh nenek malah membangunkan
ku .”tangi nak” “ada apa sih nek?” dia mengatakan bahwa ayah ku datang untuk
menjemput ku ,aku pun heran .Ayah kan seharusnya menjemput ku besok,kenapa
sekarang? .Aku pun bertanya kepada kakek “emang bener kek ayah menjemputku
malam ini,”iya nak” .Padahal jam mengarah pukul 12 malam ,aku pun merasa
aneh
Setelah itu pintu pun terdengar seperti ada yang mengetuk ,kakek pun
membuka nya dan ternyata ayah ku ,tapi ada yang terlihat berbeda dengan dia ,Ia
tampak pucat dan dingin bagai mayat hidup ,kami mengira ayah begitu mungkin
karena kecapekan .Ayah pun menyuruh ku untuk cepat – cepat bersiap untuk
pulang ,sebelum kita pulang ,aku merasa perut ku tidak enak .Aku pun minta izin
untuk buang air besar dulu ,ayah ku pun menuggu bersama kakek ku .Setelah itu
ayah berkata kepada kakek “pak,bisa tolong ambilkan jaket saya yang ketinggalan
kemarin pekan?” sambil tersenyum misteruis ke hadapan kakek ku ,kakek ku pun
mengambilkan nya .Tak lama setelah mengambil jaket ,ayah ku pun menghilang
bahkan jika ia pergi pun maka suara motornya pun bisa terdengar ,kakek ku
terheran – heran .Aku pun keluar dari WC dan mendapati kakek ku bingung dan
aku melihat kakek ku sendiri an ,”kemana ayah,kek?” “entah lah cu” kemudian
kakek ku menyuruh ku untuk masuk kedalam dan istirahat dan menganggap
peristiwa hari ini tidak pernah terjadi
Aku pun tidur .Keesokan harinya aku bangun pagi dan berniat untuk mengerjakan
KTI ku lagi .ditengah – tengah aku mengerjakan ,perut ku mulai keroncongan dan
aku pergi ke dapur untuk mencari makanan ,setelah aku kembali aku kaget
melihat laptop ku tepatnya di MS WORD nya tertulis “kau kaget dengan kejadian
semalam?” aku kaget dan aku bingung siapa yang menulis ini ,tulisannya begitu
menyeramkan karena bergaya ciller dan diwarna i oleh merah darah .Kemudian
aku membalas di bawah nya “Apa yang kau inginkan?” ,dia pun menjawab “aku
hanya ingni kau pergi dari sini dan berhenti untuk menyelidiki tentang desa ini”
“hari ini aku akan pergi ,kau tidak usah khawatir” jawab ku .Tak lama itu ayah ku
pun datang dengan lengan yang berdarah .kakek ku pun bertanya “apa yang terjadi
padamu?” dia pun menjelasakan bahwa ketika ia hendak menuju kesini ,tepatnya
jalan lurus dengan sawah di samping nya ,ia dibelokan ke arah sawah oleh
motornya sindiri seolah motornya tidak bersahabat ,bukan tepatnya jalanan yang
ada di sawah bercabang hingga jalan menjadi dua dan ayah ku pun tak
menyadarinya .setelah ia berbelok ke salah satu jalan ,ia malah terjebur ke sawah
dan mengalami luka di lengan nya .Tak lama setelah ayah ku diobati kami pun
pulang kerumah

Anda mungkin juga menyukai