UnBrokenWings
Elang selaluberanggapan seperti predator yang berlagak seperti seekor penguasa
langit , Namun berbeda saat dia berada di darat, kepak sayapnya tak lagi memiliki
arti bagai debu yang telah larut ke air.
***
Ini adalah cerita tentang Pemuda yang memiliki nama seperti predator langit.
Elang Silangit namanyasama ganasnya dengan Elang yang ada di udara , di sini
dia berkuasa di darat dengan kelompoknya yang bernama “God Eagle” geng yang
terkenal dengan sifat bengisnya, tak ada satupun yang berani menentang eksistensi
mereka. Elang Silangit sebenarnya hanya seorang remaja SMA dengan latar
belakang yang biasa saja , dia bukan orang dari kalangan orang besar ataupun
kalangan konglomerat, ayahnya hanya seorang pemabuk dan penjudi, sedangkan
ibunya sudah meninggal dunia ketika Elang masih berusia 8 tahun.
Sekarang Elang sudah 16 tahun namun lagaknya sudah seperti preman di
sekolahnya, jangan tanyakan apakah ada murid yang berani menantang dia saat
berada disekolah bahkan guru pun enggan untuk sekedar bertatap muka
dengannya. Suatu hari saat Elang sedang merokok di gudang sekolah, Seorang
guru konseling yang baru saja bekerja di SMA itu menegur Elang saat sedang
merokok. Bu Riska.. itulah sebutannya, ia berani menegur Elang karena dia pikir
Elang hanyalah anak SMA yang bandel, Namun dia salah besar jika beranggapan
seperti itu,tanpa menghiraukan teguran Bu Riska tadi Elang pun malah memberi
komando agar anak-anak gengnya untuk keluar.
“Guys, kalian semua keluarlah sebentar, lakukan seperti biasa” Perintah Elang.
Bu Riska pun bingung dengan ucapan Elang tadi namun teman-temannya tahu
pasti apa maksud Elang. Setelah itu pintu gudang pun dikunci dengan sengaja.
“Ehh.. Kenapa mereka mengunci pintunya” tanya Riska yang setengah deg-degan
“udahlahbu... Kita Cuma akan ngobrol biasa” Kata Elang dengan tingkahnya yang
mulai aneh.
Bu Riska mulai merasa ada yang aneh
“Apa mungkin dia akan berbuat yang macam-macam padaku?” Pikirnya.
Dugaannya benar Elang hendak melakukan hal yang tak seharusnya dia lakukan.
Dia membungkam mulut Bu Riska dengan kain bendera dan mengikat tangannya
dengan kawat.
“Tenanglah Bu, kita hanya akan sedikit bersenang-senang” Elang Tertawa sambil
menuju kearah sudut pojok gudang.
Bu Riska menangis sampai kain yang membungkam mulutnya itu telah
basah ,Namun itu tidak dihiraukan oleh Elang malah membuat ia semakin kalap
Elang pun muncul dari kegelapan sambil membawa besi tajam.
“Apa kau tau benda apa ini?” tanya gilang dengan tawanya yang mengerikan.
“Sudahlah Elang... Hentikan jangan aneh-aneh!!, Ingat Elang ini semua tindakan
yang salah” Bu Riska mulai panik.
"Ahh.. Bullshit" Pungkas Elang.
Setelah itu tanpa peringatan Elang Menghujam tenggorokan Bu Riska dengan besi
tajam tadi dan Elang teruskan melakukannya seperti orang yang sedang kalap.
Setelah selesai dengan besi tadi Elang lalu mengeluarkan barang kedua yaitu
Karambit. Yah.... Seperti yang kalian pikir Dia menggunakan karambit itu untuk
menyayat tubuh Bu Riska mulai dari mata sampai isi perutnya pun di keluarkan
semuanyasampai banjir darah.
“Hahahaha” Elang tertawa dengan sadis sambil terus mencerca tubuh Wanita
malang tersebut.
Teman temannya yang diluar pun sebenarnya tau ini akan terjadi , Namun mau
bagaimana lagi dia tidak mau berurusan dengan “Orang Gila”. Setelah Elang
selesai dengan urusannya dia lalu membuang hasil “karyanya” tadi ke septic tank
lalu Elang dan kawan kawannya bergegas untuk pergi. Para remaja bodoh.. tentu
saja aksi mereka cepat di usut oleh pihak sekolah. Setelah itu pihak sekolah
menyerahkan urusan ini ke Kepolisian Elang pun ditangkap namun teman-
temannya tidak. Elang pun masuk penjara sendirian, Elang paham satu-satunya
alasan teman temannya tidak ikut dipenjara adalah karena mereka anak orang
berada.Bahkan, ayahnya sendiri tidak mendukungnya malah memaki- maki
dirinya.
"ANAK SETAN!!!!!!, Yen Ora biso nyenengno wong tuwo, seenggak'e ojok
gawe kisruh Goblok!!Mesti gawe kisruh ae!!."Maki ayahnya.
” Manusia Brengs*k” mungkin gitu pikir Elang.
Elang di penjara di penjara anak. Meskipun bernama penjara anak, yang
namanya penjara tetaplah penjara, tempat para kriminal dan penjahat yang masih
remaja. Di hari pertama Elang masuk penjara, ia langsung dibawa ke sel
tahanannya dan disana ia sudah disambut oleh 7 tahanan, bukan sambutan yang
hangat tentunya. Saat Elang masuk ke dalam jeruji besi, ia langsung mengamati
“teman” satu selnya, lalu dia melihat Dupyo orang yang terlihat sangat kuat dan
sangar disana.
Sebelum Elang mulai mengintimidasi Dupyo, Dupyo lebih dulu maju untuk
mengucapkan salam pada Elang dan mengulurkan tangan untuk saling berjabat.
"Ssttttt.....!!!!"Desis Dupyo.
“ Hai tampan, masalah apa yang membuatmu masuk kesini?” tanya Dupyo
Dengan heran Elang pun meraih tangan Dupyo dan membantingnya ke lantai,
namun bukannya kesakitan,Dupyo malah senang.
“Bukan hanya tampan tapi kau juga kuat” kata kata itu membuat Elang jijik
seakan dia merasa sedang di rayu oleh seorang pria
Namun Elang terkaget, karena genggaman tangan Dupyo ternyata lebih kuat dari
dia, kali ini giliran Dupyo yang beraksi, dia mencengkeram tangan Elang dengan
sangat kuat sampai Elang merasa tangannya seakan sedang diremas seekor
gorila.Elang kesakitan, tangannya seakan telah remuk. Dupyo sangat membenci
orang yang sombong , alasan dia dipenjara adalah karena ia pernah memeluk
musuhnya hingga remuk entah bagaimana keadaan korbannya sekarang.
Elang terkapar lemas dan syok, Dupyo meninggalkannya sendiri. Kabar
pertarungan itu sampai pada telinga Jimmy. Jimmy adalah ketua seluruh tahanan
dan menguasai seluruh bisnis di dalam penjara , di penjara ini ada bisnis ilegal
yang dijalankan oleh kelompok yang bernama “ Big Deal” dan Jimmy adalah
ketua mereka.
Jimmy merasa tertarik dengan “Kenekatan” Elang yang berani menantang Dupyo
seorang diri, karena itu Jimmy memerintahkan Orang no.03 Jimmy yaitu Ciko dan
Coki bersaudara untuk melatihnya karena Jimmy berencana untuk menjadikan
Elang penerusnya. 1 Minggu setelah pertarungan Elang dan Dupyo, Elang di
pindah ke ruang kontrol khusus selama 2 bulan. Selama disana dia terus
menempah dirinya agar dia memiliki “Hardware” yang kuat setidaknya cukup
kuat untuk membalas Dupyo. Yang merencanakan Elang agar masuk kedalam
ruang kontrol khusus adalah Jimmy
Selama dalam pengawasan itu, Elang harus melakukan beberapa pekerjaan
buruh. Salah satunya adalah menjadi pemecah dan pengumpul batu serta menjadi
petugas kebersihan didalam penjara. Alasan Jimmy membuat Elang bekerja keras
adalah agar Elang bisa menjadi sosok yang dia inginkan. Sudah 3 minggu Elang
bekerja seperti itu dan selama itu juga Elang sudah tidak lagi membuat kerusuhan
seperti biasanya. Itu karena jika ia membuat rusuh dengan tahanan lain maka dia
akan di masukkan kubangan air tinja yang dipenuhi kotoran dan tikus- tikus kotor
atau dia akan dimasukkan ruang isolasi yang saat kau masuk kedalamnya satu
satunya hal yang bisa kau lakukan hanyalah berdiri tanpa bisa menggerakkan
kakimu bahkan hanya untuk sekedar mengupil.
1 Bulan sudah Elang “ Bekerja”. Saat ia sedang membersihkan lorong penjara,
tiba tiba ada orang yang menjegal kakinya
“ Minggir, B*ngsat!! Kau menghalangi jalan”,katanya sambil meludahi lantai
yang Elang bersihkan sambil mengejek dan menertawakan Elang.
“ Apa kau tak punya etika?” balas Elang
“ Bersihkan ludahmu ini jika tidak akan kubuat kau tak lagi merasa memiliki
mulut !!” Elang mengatakannya dengan tatapan yang dingin nan ngeri
Orang itu sedikit merasa begidik ketika Elang mengancamnya seperti itu, namun
ia langsung tertawa dan mengejek Elang yang hanya bisa mengancam saja. Ia pun
pergi dan tak menghiraukan Elang. Malamnya di dalam tahanan orang tersebut
tercium bau busuk yang ternyata adalah bau kotoran dan bangkai tikus dan disana
ada tulisan
“Silakan Menikmati Hidanganmu tuan, Mulutmu yang busuk itu pantas mendapat
hidangan yang spesial. TTD FunBoy”.
Dia pun lalu langsung menyadari siapa orang yang melakukan semua ini. Dia
langsung mencari Elang , namun Elang sudah siap untuknya. Di ujung lorong
Elang menunggu sambil merapikan ujung kayu yang telah ia runcingkan khusus
untuk Dia.Disana Elang tidak sendirian,dalam sudut pandangnya saat ini dia
sedang ditemani oleh “Malaikat Maut” yang akan menjadi wasit antara Elang dan
Orang itu.
Orang itu kini gentar ketika menghadapi Elang. Dia saat ini bagai tikus yang
sedang menunggu untuk disambar. Sekali lagi pemandangan mengerikan pun
terjadi lagi, Elang yang sudah lama mengekang iblis didalam dirinya, kini seakan
iblis itu menari- nari dan tertawa bersamaan dengan aksi spektakuler Elang yang
sedang asik bermain- main dengan benda runcing yang kini berlumur darah dan
daging. Sekali lagi,aksi ini adalah bagian dari rencana Jimmyagar Elang.......
Pagi harinya, orang- orang dihebohkan oleh pemandangan yang
mengerikan,bahkan melebihi hal terburuk di dunia, ada 10 mayat yang tubuhnya
telah tercerai berai dimana-mana. Jika kalian bertanya tanya mengapa ada 10
mayat, itu karena malam itu aksi Elang coba dihentikan oleh para sipir namun
akhirnya mereka menjadi korban kekejaman Elang.
Aksi Elang itu diganjar oleh siksaan di dalam ruang penyiksaan, bahkan Elang
direncanakan akan dihukum mati, namun hal itu ditentang oleh Jimmy lalu Ia
menyarankan agar Elang dihukum secara fisik tanpa melukai psikinya. Itu karena
Jimmy tidak mau calon penerusnya menjadi gila. Elang pun dihukum dengan
menjadi tukang pemecah batu, namun kali ini intensitasnya akan ditambah
berkali-kali lipat agar tidak merusak psikisnya, para aparat tidak mengawasi
pekerjaan Elang agar Elang tidak merasa tertekan.
Tidak hanya hukuman fisik, masa tahanannya pun ditambah 1 tahun itu pun
karena Jimmy yang memintanya pada Kepala tahanan disana. Entah kenapa
Jimmy begitu tertarik dengan Elang sedangkan mereka belum pernah sekalipun
bertatap muka secara langsung. Setelah kejadian mengerikan sebelumnya Elang
menjadi lebih patuh dan diam, namun itu hanya akan berlangsung sementara
2 tahun kemudian.....
Setelah 2 tahun Elang akhirnya telah bebas, dan agenda pertama Elang adalah
menemui mantan anak - anak “God Eagle” . Elang tahu dimana mereka berada,
sudah pasti ditempat mereka biasa berkumpul meskipun Elang pun tidak yakin
mereka ada disana karena sudah 2,5 tahun Elang dipenjara dan tak tahu menahu
tentang mereka lagi, namun Elang tetap menuju kesana dan mencoba untuk yakin
bahwa mereka ada disana.
Elang telah sampai ditempat tongkrongan mereka, Di Bar yang bernama Hostel,
tempat itu dimiliki oleh teman Elang yang bernama Dave. Benar saja ternyata
mereka semua ada disana, lengkap. Saat Elang menginjakkan kakinya ditempat itu
hal pertama yang dia katakan adalah
“ Bau tempat ini tidak berubah masih sama seperti dulu, Bau orang-orang
Br*ngsek!!” Elang menggerutu dengan jiwanya sendiri
Tujuan Elang disana adalah untuk membubarkan “God Eagle” karena nama besar
geng itu adalah karena reputasi Elang seorang sedangkan yang lainnya hanyalah
pendukung yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan oleh Elang. Dia hanya perlu
meminta hal itu secara baik-baik pada mereka namun jika mereka mengenyahkan
permintaan Elang tentu kekerasan adalah jalan satu-satunya .
“ Hai B*ngsat , lama tak jumpa. Apa kalian tidak ingin mengunjungi Neraka?”
"Lho!!, Bukannya loe.....!?!?"
Mereka terkaget ketika Elang datang dan menyapa mereka dengan nada ancaman.
Elang lalu menyampaikan maksudnya pada mereka tentang perihal mengapa
Elang datang mengunjungi mereka sampai kesini. Namun mereka menolak untuk
membubarkan God Eagle dengan alasan bahwa mereka juga ikut andil dalam
membesarkan nama God Eagle. Jawaban itu membuat Elang geram tapi Elang
masih bisa menahan diri.
“Aku hanya ingin kalian bubarin geng ini, aku hanya akan memberi 1 kesempatan
pada kalian”. Tapi bukannya mengiyakan kata -kata Elang, mereka malah
mengejek Elang.
“ Kenapa kami harus menuruti kata- kata dari seorang Napi? Hahahaha”. Ejekan
itu masih bisa diterima oleh Elang.
“ Kami sudah tidak takut lagi padamu Elang, bila perlu kami bisa mengirim
dirimu kepada Ibumu di Neraka”. Elang sudah naik pitam, Jika sudah menyangkut
ibundanya, Elang tidak bisa menahan emosinya lagi.
“ Kau sudah kuperingatkan”. Teman-teman Elang bersiap untuk menghadapi
Elang yang seorang diri
Mereka menerjang Elang secara serentak, mereka tidak membual soal mereka
yang sudah berkembang karena Elang merasa mereka bertambah kuat. Namun
Elang juga sudah jauh lebih kuat ketimbang dulu. Mereka semua didesak mundur
oleh Elang bahkan para Security yang membantu teman- teman Elang pun
dilumpuhkan oleh Elang. Elang pun menyudahi pertarungannya sampai disini
“Sebaiknya kalian membubarkan God Eagle, asal kalian tauGod Eagle hanyalah
aku seorang”
Elang pergi dari Bar itu dan berniat untuk pergi ke daerah utara untuk bertemu
geng yang bernama Big Deal. Big Deal dulunya di ketuai oleh Jimmy namun kini
dipimpin sementara oleh Orang No.02 nya yaitu Kentas. Kentas adalah tangan
kanan Jimmy sekaligus bertindak sebagai pedang Jimmy. Elang ingin
bekerjasama dengan Kentas untuk merebut kekuasaan daerah Barat yang bernama
HellDog. Kentas setuju akan usulan tersebut, dia akan membantu Elang karena
Jimmy juga berniat untuk menyatukan daerah Utara dan daerah Barat karena
HellDog adalah saingan bisnis Jimmy dalam transaksi Narkoba dan Judi Ilegal.
Elang bergerak ke daerah Barat dengan membawa pasukan dari Big Deal yang
dipimpin oleh Kentas. Kentas ikut mendampingi Elang dalam penginvasian
menuju Kelompok HellDog, bukan sebagai bala bantuan, Kentasdisana hanya
mengawasi Elang untuk dia laporkan pada Jimmy. Jimmy ingin tahu bagaimana
Leadershipdari Elang saat memimpin pasukan Big Deal.
Elang pun sampai di daerah Barat. Dia lalu langsung menyusuri daerah tersebut
untuk menemukan markas HellDog , Namun mereka sudah keduluan dengan geng
AzeCrew, geng tersebut sudah lebih dulu menginvasi HellDog dan menaklukkan
mereka semua. Jadilah Elang dan Big Deal gagal melakukan perluasan wilayah
kekuasaannya.
AzeCrew adalah kelompok daerah Selatan. Mereka juga memiliki kekuasaan yang
besar, bisnis mereka meliputi Bisnis Judi Ilegal dan Perdagangan Wanita. Mereka
termasuk musuh yang tangguh bahkan bagi Jimmy sendiri. Elang berniat untuk
pergi ke daerah selatan, namun Kentas tidak menginginkan hal itu. Terlalu
berbahaya bagi Elang jika dia pergi tanpa menyusun rencana.
Elang pun menuruti apa kata Kentas , sebaiknya mereka menunggu perintah
langsung dari Jimmy. Elang merasa sebaiknya dia ikut Big Deal untuk sementara
karena musuh- musuh Elang diluar sana banyak yang ingin mencelakakan Elang.
Kentas tidak keberatan jika Elang bergabung, meskipun Kentas tidak pernah
melihat bagaimana cara Elang bertarung, namun dia yakin karena Elang adalah
pilihan Jimmy untuk jadi penerusnya.
Setelah masuk Big Deal, Elang pun selalu dilatih oleh Kentas dalam hal bertarung
dan Leadership. Elang memang memiliki jiwa Leadership, namun dia mempunyai
Leadership yang buruk reputasinya dalam memimpin memang tidak bisa
diremehkan tapi Elang selalu bertindak egois serta tidak peduli pada nasib kawan
kawannya ketika Elang dan Kawan kawannya bertarung melawan kelompok lain
Elang selalu merasa dia bisa melakukan apapun sendirian, namun kini Elang telah
berubah, dia menjadi lebih dewasa dan terbuka. Dia memang sudah cukup kuat
untuk jadi pemimpin namun dia juga harus berlatih bagaimana cara
memperlakukan anggotanya dengan baik. Elang kini memimpin kelompok kecil
yang diberi nama “Eagles”.
Tidak seperti nama gengnya yang sebelumnya, kali ini di menambahkan “-s”
dalam kata”Eagle” yang yang berarti jamak. Kali ini Elang lebih mementingkan
kepentingan bersama ketimbang menuruti keegoisannya.Elang kini memimpin di
wilayah utara bersama Big Deal. Ia pun memulai ekspansinya ke kelompok-
kelompok kecil lainnya.
Dimulai dari sekitar daerah Utara dan Timur, Dia dan The Eagleskini mulai
melebarkan sayapnya sebagai kelompok terbesar di daerah Utara, sebenarnya Big
Deal termasuk dalam 4 MenCrew yang terdiri dipimpin oleh mafia kaya raya.
Mereka membentuk 4 MenCrew untuk bisnis yang berhubungan dengan hal yang
Ilegal.
Di daerah Utara ada Big Deal, di daerah Barat ada HellDog yang kini dikuasai
oleh AzeCrew dari daerah Selatan, dan Daerah Timur dikuasai Hostel. Dulunya 4
MenCrew bersatu , namun kini itu hanyalah cerita lama. 4 MenCrew terpecah
dengan kepemimpinan mereka sendiri- sendiri. 4 MenCrew kini saling bersaing
satu sama lainnya.
1 tahun berikutnya....
Jimmy kini telah bebas beserta Ciko dan Coki bersaudara. Dia langsung
mengunjungi daerah Utara, wilayah kepemimpinannya.Kini Daerah Utara telah
lengkap sudah, Jimmy dan Elang, Kentas dan Coki&Ciko, Big Deal dan The
Eagles. Bersama mereka semua Jimmy bertekad untuk menyatukan 4 MenCrew.
Rencana pertama, Jimmy mengumpulkan Ketua 4 MenCrew yang lama dengan
tujuan Menghimpun kekuatan. Dia, Elang dan para Pemimpin terdahulu kini
menghadap pada Big Boss sang mafia yang membentuk 4 MenCrewterdahulu.
Kini Big Deal bertambah kuat dengan adanya tambahan kekuatan dari Big Boss
dan para pemimpin terdahulu.Namun kini belum saatnya untuk mereka menyerbu
AzeCrew. Mereka berencana membiarkan AzeCrew untuk terus mengekspansi
wilayah mereka, agar Jika Big Deal menaklukkan mereka, Big Deal akan
mendapatkan wilayah yang lebih besar lagi.
To becontinued......
3 bulan setelahnya
Rencana Elang,Jimmy dkk. Untuk menaklukkan AzeCrew untuk sementara
tertunda karena Duo Coki & Ciko terluka akibat serangan membabi buta dari
kelompok yang tak dikenal. Akibat penyerangan itu, Big Deal menunda untuk
menyerang AzeCrewkarena mereka harus mengusut siapa yang berani menyerang
kawan mereka.
Ditengah perjalanan untuk mengusut kasus ini, Elang membagi beberapa tim
untuk bergerak. Kentas, Jimmy & Big Deal bergerak sebagai 1 tim.Sedangkan
Elang memilih untuk mengusutnya sendirian tanpa mengikut sertakan The Eagles.
Elang merasa bahwa serangan membabi buta itu akibat seseorang yang dendam
dengan Elang, karena itu ia tak mau membawa The Eagles bersamanya agar tidak
terjadi sesuatu seperti Ciko & Coki.
Elang menuju Daerah Sekolah SMA-nya dulu di Surabaya, Elang merasa
bahwa ini semua saling berkaitan. Namun, disana ia menjumpai hal lain, Julia...
Satu-satunya orang yang pernah Elang cintai. Seolah sedang tersentak oleh Angin
Masa lalu,perasaan Elang terhadap julia mulai timbul kembali. Elang menjumpai
Julia sedang duduk di Halte Bus. Jika dihitung oleh waktu Elang dipenjara, sudah
2 tahun lebih Elang tak berjumpa dengan Julia, meskipun tak pernah saling
pandang atau bertukar kata, Entah kenapa Elang bisa jatuh cinta oleh Julia
Julia Morres, Gadis 18 tahun SMA xx Surabaya, Dia adalah salah satu
"Dewi" disekolahnya bisa dibilang dia adalah"Kembang" diSMA tersebut.
Pesonanyasudah terkenal Seantero Surabaya, karena ia adalah Anak Konglomerat.
Entah berapa cowok yang pernah terbius oleh paras anggunnya.
Ketika melihat Julia, Elang sempat lupa apa tujuannya untuk pergi ke Daerah
tersebut. Kehadiran Julia membuat Elang ingin mengurungkan niatnya untuk
balas dendam. Ia ingin menyapanya dan ingin mengenal ia lebih jauh. Namun,
keinginan balas dendam Elang lebih besar ketimbang masalah hatinya. Karena
menurut dia bahwaapi ini harus segera diusut dan dipadamkan, dia tidak mau api
kehancuran ini menyebar dan menghancurkan kelompoknya.
Elang pun pergi tanpa mengindahkan Julia yang ada di seberang sana. Elang
pergi menuju pasar dekat sekolah yang yang biasanya tempat itu berisi para
cecunguk-cecunguk yang biasa membuat onar. Elang mengobservasi tempat
tersebut, disana ia menjumpai sekolompok preman yang sedang bersantai di tepi
Kali. Elang mencoba mendekati mereka dengan baik-baik.
"Permisi Paman-paman sekalian, apakah kalian tau keributan yang terjadi di
tempat X?" Tanya Elang.
" Keributan? Aku dengar ditempat itu beberapa lalu sedang terjadi sebuah bentrok
antara Organisasi yang bernama Big... big ... Apalah itu artinya, dengan seorang
dari daerah ini." Kata salah seorang dari mereka
"Big? Apakah Big Deal". Begitu pikir Elang
"Ohh iya" Sambung mereka.
" Organisasi itu bernama Big Deal, pantas saja aku merasa tidak asing dengan
kelompok itu"
"Lalu apa yang sebenarnya terjadi disana? Tanya Elang
"Mereka (Big Deal) saat itu sedang nongkrong di daerah warung kopi, tapi
seseorang dijuluki Tiger melihat mereka dan mengenali emblem di jaket mereka
dan...."
"Siapa orang itu??". Potong Elang
" Ehmm... Orang itu bernama Kay, dia adalah penguasa di daerah ini dan juga
sangat sensitif dengan orang dari kelompok lain"
Elang pun mengungkapkan terimakasih dan berniat untuk segera beranjak dari
sana, tapi salah seorang dari mereka mencoba memperingatkan Elang akan
sesuatu.
"Anak muda, aku tau siapa kau,.kau adalah Elang, Leader dari The Eagles. Tapi...
Kau tak mungkin bisa mengalahkannya jika kau kesana sendiri."
"Lalu apa yang harus aku lakukan untuk mengalahkan si Tiger itu?"
To be continued
Lanjut di "Lika liku luka laki-laki"
Si Kembar Bisu
Namaku June Gibbons,dulu banyak orang menganggapku aneh. Jujur aku
memang seperti itu dulu. Hidup dalam kebisuan serta kutukan dengan saudariku.
Oh ya,aku anak kembar identik dan nama saudariku adalah Jennifer Gibbons.
Sayang dia sudah meninggal. Dan inilah kisah ku.
●●●
Tepat 11 April 1963 di rumah sakit militer Aden,Barbados aku dilahirkan.
Aku dan Jennifer mewarisi kulit hitam dari papaku Aubrey Gibbons sedangkan
mamaku Gloria Gibbons adalah orang putih. Aku dan Jennifer tumbuh seperti
anak lainnya, tapi ada satu hal yang mengganjal dalam diriku dan Jennifer. Saat
kami masih umur 5 tahun,aku dan Jennifer suka berbicara sendiri dengan boneka
seakan boneka itu melambai kepada kami mengajak kami berbicara dan bermain
atau kami bicara satu sama lain dengan bahasa yang hanya kami mengerti. Saat itu
mungkin masih wajar,dan orangtua kami menganggap itu biasa. Dan anehnya
sampai umur kami menginjak umur anak-anak aku dan Jennifer terus berbicara
bahasa yang hanya kami mengerti dan orangtua kamipun tidak mengerti. Sejak
kecil aku dan Jennifer sangat tidak suka berbicara kepada orang lain bahkan
kepada orangtua kami sendiri. Bukan bearti kami tidak menyukai mereka, kami
sayang mereka, begitupun mereka yang menyayangi satu-satunya buah hati yang
mereka miliki.
“Apakah kalian lapar?’’ tanya mamaku. Kami hanya mengangguk tanpa
berbicara bak orang bisu, setelah makan kami kembali lagi ke kamar bermain
boneka bersama, Diluar kamar kami mendengar suara papa dan mama sedang
membicarakan kami.“Gloria,apakah kamu pikir tidakkah baik membiarkan
mereka membisu,bahkan dengan kita orangtua mereka sendiri?” tanya
papaku,suaranya sangat jelas sampai terdengar sampai kamar kami. “Baiklah,kita
akan menyekolahkannya,apabila mereka tetap membisu kita akan mengirimnya ke
dokter terapi” jawab mama. Mendengar itu aku dan Jennifer sudah merasakan
tidak enak seakan hati kami remuk mendengarnya ,dan kami benci orang lain.
Kami hanya ingin membuat dunia kami sendiri.
Seminggu kemudian kami sekolah,aku dan Jennifer sama sekali tidak
semangat. Saat istirahat aku dan Jennifer selalu berada dikelas, kami anaknya
pendiam dan selalu insecure. Dan disinilah kami mulai dibully oleh teman sekelas.
Mereka menghina kita karena warna kulit dan selalu diam. “Hei, bisu kalian
kenapa tidak bicara? Kalian bisu beneran ya? Hahahaha” ejek teman sekelas kami
dan disambut tawa sekelas.
Buuugh...
Bunyi tempat makanan kami jatuh sengaja disenggol oleh anak yang
menghina kami tadi. Sontak aku dan Jennifer berlari keluar dan menuju kamar
mandi. Disana aku dan Jennifer tidak keluar sampai bel pulang berbunyi. Hampir
setiap hari kami mersakan sakitnya di bully,di ejek,di hiraukan oleh orang lain dan
membuat kita semakin benci kepada dunia luar. Setiap hari,setiap jam,setiap detik
aku dan Jennifer tetap membisu dan mengisolasi diri dari orang lain. “Bagaimana
sekolah kalian,apakah menyenangkan mama sudah menyiapkan dinner untuk kita,
toh sudah lama kan kalian tidak makan bersama mama dan papa?” tanya papa
dimobil ketika menjemput kita pulang. Aku dan Jennifer tetap diam,tidak
menggeleng ataupun menggangguk. “Baiklah,mari kita cepat-cepat pulang,mama
sudah membuatkan makanan enak" kata papa dan kami sama sekali tidak
memperdulikannya.
“Bagaimana sekolah kalian?” tanya mama saat aku dan Jennifer serta papa
masuk rumah. Aku dan Jennifer tidak menjawab,dan langsung berjalan ke kamar.
“Kalian tidak lapar?” tanya mama. Aku dan Jennifer menggeleng.
“Aubrey,mereka sudah berumur 14 tahun dan masih tidak berbicara.
Haruskah kita membawa mereka ke dokter terapi?” tanya mama ke papa dan
suaranya terdengar sampai ke kamar ku. “Baiklah Gloria,ayo kita membawa
mereka ke dokter terapi”.
Kriiiet...
Pintu ruangan terbuka. Aku dan Jennifer duduk di ruang tunggu sedangkan
orangtua kita menemui dokter untuk berkonsultasi. Kita pun dipanggil untuk
diperiksa. Aku dan Jennifer akhirnya diperiksa dengan berbagai cara,dan hasilnya
nihil. Kita tetap tidak mau berbicara dan tetap membisu. “Bagaimana dokter?
Tanya papa. “Hasilnya tetap nihil tuan” jawab si dokter. “Apakah tidak ada cara
lain dok,agar mereka mau berbicara?” kata mama. “Saya menyarankan mereka
untuk dipisah dalam asrama nona” jawab si dokter. Tidak lama,akhirnya aku dan
Jennifer dipisahkan dalam asrama. Beberapa hari,beberapa minggu, dan beberapa
bulan pun kita lalui dan kita tetap membisu. Akhirnya kita dibawah pulang
kembali.
Tahun 1979,tepat dimalam natal aku dan Jennifer mendapatkan sebuah
hadiah buku harian. Saat itu aku dan Jennifer mulai aktif menulis beberapa cerita.
Dan cerita tersebut sampai diterbitkan menjadi beberapa novel. Buku yang kutulis
berjudul “Pepsi-Cola Addict” dan Jennifer lebih banyak menulis buku dengan
judul antara lain “The Pugilist”, “Discomania” dan “Postman and Postwoman”.
Anehnya saat itu buku yang kita tulis bertemakan kriminal semua.
Aku menyayangi Jennifer dan juga sebaliknya. Tapi kita juga sering
bertengkar dan pernah sutu saat aku hampir membunuh Jennifer dengan
menenggelamkannya seperti hasrat untuk saling membunuh mengalir didarah
kami. Suatu saat Jennifer menulis di buku hariannya.
“Kami telah menjadi musuh besar dimata masing masing. Kami merasakan sinar
kebencian keluar dari tubuh kami,menyengat kulit masing masing. Aku berkata
kepada diriku sendiri,bisakah aku menyingkirkan bayanganku sendiri,tidak
mungkin atau tidak mungkin? Tanpa bayanganku,akankah aku mati? Tanpa
bayanganku,akankah aku mendapat hidupku,menjadi bebas atau ditinggalkan
sampai mati? Tanpa bayanganku,yang aku identifikasikan dengan wajah
kesengsaraan,penipuan,pembunuhan”
Disini aku mulai berpikir apakah Jennifer ingin mengakhiri hidupnya
ataupun hal buruk yang lainnya. Saat itu aku dan Jennifer sangat berhasrat untuk
berbuat kejahatan dan hasrat ini seakan sudah membendung tubuh dan emosi
kami, dan saatnya kami harus bertindak dengan itu. Dan saat itu aku dan Jennifer
yang mulanya hanya menulis tentang kriminal dalam buku,kami akan
melakukannya dalam kehidupan nyata. Kami telah mencuri,membakar bangunan
dan kejahatan lain. Tidak lain yang aku dan Jennifer lakukan hanyalah untuk
melampiaskan kemarahan kami. Seakan hati kami membeku. Tak kenal ampun.
“Apa yang telah kalian lakukan?” teriak papa kepada kami. “Kalian benar-
benar ya...” sahut mama. Kami tetap diam seribu bahasa. Dalam beberapa hari
kami sudah ada di meja hijau untuk disidang dan tidak dipenjara,karena alasan
kejiwaan akhirnya kami di tempatkan di rumah sakit Broadmoor. Rumah sakit
jiwa yang sangat ketat penjagaannya yang terletak di Berkshire. Rumah sakit
bagaikan neraka untuk setiap penghuninya.
Tepat saat kami akan berangkat ke Broadmoor,aku dan Jennifer membuat
perjanjian. Kami membuat perjanjian yang akan merubah hidup kami, entah itu
kehidupanku atau kehidupan Jennifer. Dimobil menuju Broadmoor kami memulai
percakapan yang cukup serius ini.
“Ingat saat kita kecil dulu? Kita selalu membuat perjanjian bukan? apabila
kamu merasakan senang yang aku harus menderita ataupun sebaliknya” ucap
Jennifer. “Selalu ku ingat Jennifer,oleh sebab itu kita tidak boleh merasakan apa-
apa bukan dari kecil?” Aku menjawab. “Aku sayang kamu June,aku harap kita
tetap tumbuh bersama” Jennifer berkata dengan tersenyum. “Aku harap begitu
Jennifer,aku ingin tetap hidup dengan mu”. Aku membalas senyumannya. “Aku
mulai berpikir June, kita tidak boleh terus hidup seperti ini,kita harus
membaur,kita harus hidup dalam hiruk pikuk dunia. Dan kita tidak bisa
membatlkan perjanjian kita dan itu sperti kutukan bagi kita,oleh sebab itu salah
satu dari kita harus meninggal agar kehidupan kita bisa berubah” ucap Jennifer
sambil memegang tanganku. “Baiklah Jennifer,sementara kita dikurung ayo kita
pikirkan baik baik siapa yang akan terpilih” aku menjawab dengan sedikit
gemetar. “Promise!” seru Jennifer. “Promise” balasku sambil menggabungkan
kelingking kami.
“Masukkan mereka kedalam ruang yang berbeda!” teriak petugas
menyuruh bawahannya untuk menempatkan kami ditempat bak neraka itu. Di
tempat itulah kami mulai disiksa dan merasakan siksaan yang luar biasa. Dan
salah satu perilaku kami membuat petugas disana kebingungan. “Hei,apakah
kamu menyadarinya? Saat aku memberi makan anak kembar satunya dia sama
sekali tidak makan,tapi berbeda dengan saudaranya,dia makan sangat lahap” kata
petugas berbicara ke petugas lain. “Benar,besoknya giliran yang tidak makan dia
makan dengan lahap dan yang kemarin makan,sekarang tidak makan,aku sangat
terheran heran dengan mereka” jawab petugas lain. “Benar,seakan akan mereka
punya cara tersendiri untuk berkomunikasi” ucap petugas.
Yah,beitulah aku dan Jennifer saat berada di rumah sakit itu. Kita
berseling untuk makan. Sesuai perjanjian kami. Yang satu merasakn nikmat,yang
satu merasakan sengsara. Hari demi hari berlalu,kami tidak mengalami
perubahan,tetap diam membisu dan sedikit terdapat memar ditubuh kami karena
siksaan dari petugas .
9 Maret 1993 kami dipindahkan dari Broadmoor ke Cawell Clinic di
Bridgend Wales tepat setelah 14 tahun kami menempati Broadmoor. Saai itu kami
akan bersiap untuk pindah dan masuk ke mobil bersama. Di situlah kami
memutuskan siapa yang akan mengkorbankan diri.
“June sekarang waktunya” Jennifer memulai percakapan. “Tunggu
Jennifer,tidak bisakah kita menunggu lebih lama?” pintaku. “Tidak June,nanti di
tempat selanjutnya tetap akan pisahkan,jadi sekaranglah waktu yang tepat” jawab
Jennifer. “Baiklah Jennifer” aku menjawab dengan singkat. “Aku tahu dari dulu
kamu ingin hidup normal seperti orang lain tanpa terkekang oleh perjanjian atau
apapun itulah,aku benar benar menyanyangi mu June,jadi mari akhiri ini dengan
indah. Aku akan mengorbankan diri” Jennifer berbicara sambil memegang
tanganku. “Jennifer,apakah kamu yakin?” aku bertanya dengan sedikit gemetar.
“Tentu saja” jawab Jennifer
Tepat saat berangkat dimobil setelah percakapan itu, Jennifer
membaringkan tubuhnya ke pangkuanku dan tidur untuk selamanya. Saat itu
dadaku seperti remuk. Namun sesaat aku merasakan aura jahat hilang ditubuhku.
Mungkin itu kematian yang cukup aneh,tapi itulah faktanya. Dan seketika saya
merasakan kehilangan yang cukup besar. Sejak hari itu aku menulis sebuah surat
di secarik kertas.
“Saya akhirnya bebas,dibebaskan,
dan pada akhirnya
Jennifer telah meyerahkan
hidupnya untukku”
Sesampainya di Coswell Clinic,semuanya kaget karena Jennifer
meninggal. Jennifer pun di periksa dan di autopsi untuk mencari penyebab
kematiannya. Dokter tidak menemukan kejanggalan,Jennifer tidak terkena
penyakit maupun racun. Akhirnya dokter mengumumkan kematian Jennifer
karena serangan jantung.
Akhirnya Jennifer di makamkan dengan nisan yang bertuliskan:
Kita adalah dua,
Kita menjadi satu,
Kita tidak lagi dua,
Di dalam hidup menjadi satu.
Air mataku membanjiri makam Jennifer. Masih terasa sangat sakit didada.
Semenjak kematian Jennifer,aku memutuskan untuk mulai berbicara dan
membaur dengan orang lain. Mungkin awalnya dipandang aneh oleh orang
lain,akhirnya aku diterima masyarakat.
Terima kasih Jennifer.