Presentation 2311100079 2311100118 Presentationpdf
Presentation 2311100079 2311100118 Presentationpdf
Page 2
PENDAHULUAN
Page 3
LATAR BELAKANG
Namun
Page 4
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana persebaran konsentrasi kebocoran gas pada industri kimia dan model simulasi
persebaran konsentrasinya dengan software NI Labview?
TUJUAN PENELITIAN
Mensimulasikan persebaran konsentrasi kebocoran gas di dunia industri kimia menggunakan software NI
Labview dengan luaran berupa grafik yang dapat menunjukkan radius zona tidak aman dari pusat kebocoran.
MANFAAT PENELITIAN
Dapat mengaplikasikan software NI Labview melalui simulasi untuk mengetahui radius zona aman dari pusat
kebocoran gas sehingga bisa digunakan sebagai alat untuk mengantisipasi korban jiwa akibat kebocoran gas
dengan lebih cepat.
BATASAN PERMASALAHAN
Gas yang dipilih untuk disimulasikan adalah gas SO2
Sumber gas tidak berpindah-pindah
Simulasi menggunakan NI Labview 2013
Page 5
TINJAUAN PUSTAKA
Page 6
LOPA (Layer of Protection)
LOPA (Layer of Protection Analysis) adalah metode safety semi-kuantitatif untuk mengetahui tindak
penanganan terhadap bahaya yang timbul
Page 7
DISPERSION MODEL
(Crowl, 2011)
Page 8
DISPERSION MODEL
(Crowl, 2011)
Page 9
DISPERSION MODEL
Koefisien dispersi merupakan fungsi dari kondisi atmosfer dan jarak angin dari persebaran. Kondisi atmosfer
dapat digolongkan menjadi enam kelas stabilitas seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:
<2 A A–B B F F
2–3 A–B B C E F
3–4 B B–C C D E
4–6 C C–D D D D
>6 C D D D D
(Crowl, 2011)
Page 10
PASQUILL-GIFFORD DISPERSION MODEL
Persamaan untuk koefisien dispersi Pasquill- Persamaan untuk koefisien dispersi Pasquill-
Gifford untuk plume model Gifford untuk puff model
Kelas stabilitas Kelas stabilitas
y (m) z (m) x atau y (m) z (m)
Pasquill-Gifford Pasquill-Gifford
Page 11
PASQUILL-GIFFORD DISPERSION MODEL
Kasus I : Plume model dengan sumber yang kontinya dan steady-state pada permukaan tanah dan gerakan angin pada
arah x dan kecepatan u konstan
Kasus II : Plume model dengan sumber yang kontinya dan steady-state pada ketinggian Hr di atas permukaan tanah
dan gerakan angin pada arah x dan kecepatan u konstan
(Crowl, 2011)
Page 12
PASQUILL-GIFFORD DISPERSION MODEL
Kasus III : Puff model dengan sumber yang kontinya dan steady-state pada permukaan tanah dan gerakan angin
pada arah x dan kecepatan u konstan
Kasus IV : Puff model dengan sumber yang kontinya dan steady-state pada ketinggian Hr di atas permukaan tanah
dan gerakan angin pada arah x dan kecepatan u konstan
2 2
𝑄𝑚 1 𝑥 − 𝑢𝑡 1 𝑦
𝐶 𝑥, 𝑦, 𝑧, 𝑡 = × exp − × exp −
(2𝜋)3/2 𝜎𝑥 𝜎𝑦 𝜎𝑧 2 𝜎𝑥 2 𝜎𝑦
2 2
1 𝑧 − 𝐻𝑟 1 𝑧 + 𝐻𝑟
× exp − + exp −
2 𝜎𝑧 2 𝜎𝑧
(Crowl, 2011)
Page 13
BUILDING DOWNWASH EFFECT
Length scale untuk aliran dan difusi di sekitar gedung:
Building Downwash Effect (PRIME Model): dimana: BS dipilih dari nilai terkecil antara Hb
(tinggi gedung) dan W (panjang
crosswind gedung), sedangkan BL
dipilih yang terbesar
Page 14
BUILDING DOWNWASH EFFECT
untuk 0 < x ≤ R
Page 15
SOFTWARE NI LABVIEW 2013
LabView atau Laboratory Virtual Instrumentation Engineering Workbench merupakan suatu program untuk
bahasa pemrograman visual yang dikembangkan oleh National Instrument (NI). Tujuan dari program ini adalah
mengotomatisasi penggunaan alat ukur dan proses di dalam suatu penelitian.
Visualisasi dari data pengukuran merupakan elemen kunci dari hampis semua aplikasi LabVIEW. Pada
berbagai kasus, data pengukuran lebih mudah dimengerti ketika digrafikkan pada plot 2 dimensi (2D) atau 3
dimensi (3D).
Page 16
METODOLOGI PENELITIAN
Page 17
METODOLOGI PENELITIAN
Start
End
Page 18
HASIL DAN PEMBAHASAN
Page 19
SISTEM PENELITIAN
Equation:
• Pasquill-Gifford model
Input :
• Wind Velocity
• Atmospheric condition Output :
• Selection area • Concentration
• Height • Stability Class
• Flow rate gas • Graphic of distance vs concentration
• Maximum Allowable Level • Data Record of the graphic
• Building Dimension • Statement (Danger / Safe)
NI LABVIEW
Page 20
VALIDASI PROGRAM
Program simulasi divalidasi menggunakan program CALPUFF
Data input untuk validasi:
• Rural area, moderate day, kecepatan angin 5 m/s
• Ketinggian stack gas 10 m, flowrate gas 1 g/s
Page 21
VALIDASI PROGRAM
Grafik Perbandingan Hasil Simulasi pada NI Labview dengan CALPUFF
untuk Puff Model
Page 22
KASUS YANG DICOBAKAN PADA SIMULASI
Pada simulasi yang dilakukan didapatkan grafik dengan data yang diambil dari contoh soal di buku “Chemical Process
Safety”, Crowl & Louvar, sebagai berikut:
•Meteorogical data : Overcast day, urban area
•Gas data : SO2, flowrate is 80 g/s
•Source height : 15 m
•Maximum allowable concentration : 3 × 10-4 g/m3 (OSHA, 2013)
For building downwash data:
•Building height : 50 m
•Distance from stack to building : 20 m
•Building length along the flow (L) : 30 m
•Building width cross the flow (W) : 30 m
Kasus di atas dicobakan pada plume model dan puff model dengan variabel kecepatan angin 3 m/s; 4 m/s; dan 8 m/s.
Tiap model terdiri dari dua simulasi, yaitu tanpa building downwash effect dan dengan building downwash effect.
Untuk puff model, ditentukan waktu persebaran selama 60 detik.
Page 23
PLUME MODEL TANPA BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 24
PLUME MODEL TANPA BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 25
PLUME MODEL TANPA BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 26
PLUME MODEL TANPA BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 27
PLUME MODEL TANPA BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 28
PLUME MODEL DENGAN BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 29
PLUME MODEL DENGAN BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 30
PLUME MODEL DENGAN BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 31
PUFF MODEL TANPA BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 32
PUFF MODEL TANPA BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 33
PUFF MODEL TANPA BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 34
PUFF MODEL TANPA BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Grafik konsentrasi puff model terhadap jarak pada vertical direction
(sumbu z) tanpa building downwash effect
Page 35
PUFF MODEL DENGAN BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 36
PUFF MODEL DENGAN BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 37
PUFF MODEL DENGAN BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Page 38
PUFF MODEL DENGAN BUILDING
DOWNWASH EFFECT
Grafik konsentrasi puff model terhadap jarak pada vertical direction
(sumbu z) dengan building downwash effect
Page 39
KESIMPULAN DAN SARAN
Page 40
KESIMPULAN
• Dengan simulasi ini, persebaran konsentrasi gas diprediksi dengan cepat sehingga antisipasi jika ada bahaya
kebocoran bisa cepat dilakukan.
• Plume model dan puff model memiliki persebaran gas yang berbeda. Pada persebaran tanpa building downwash
effect, konsentrasi plume model maksimum pada jarak yang lebih dekat dibandingkan dengan puff model.
• Plume model pada jarak arah downwind, semakin besar kecepatan angin maka semakin kecil jaraknya.
Sedangkan untuk puff model pada jarak arah downwind, semakin besar kecepatan anginn maka semakin besar
jaraknya.
• Dengan software NI LabVIEW ini, persebaran konsentrasi dapat diprediksi dengan cepat dan mudah
penggunaannya (user friendly).
SARAN
• Persebaran konsentrasi gas akan terlihat lebih baik lagi dengan grafik tiga dimensi (3D) dan empat dimensi (4D).
• Pada alat-alat industri kimia, perlu ditambahkan alat bantu berupa sensor deteksi gas yang akan dihubungkan
dengan program ini di NI Labview untuk memudahkan pekerja dalam memprediksi persebaran konsentrasi gas
dan antisipasi bahaya yang terjadi.
Page 41
TERIMA KASIH