Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM FISIKA

Pusat Laboratorium Terpadu - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


9

DERET BALMER
TUJUAN
1. Mengamati spektrum garis atom hidrogen dengan kisi resolusi tinggi.
2. Mengukur panjang gelombang deret Balmer untuk H

, H

, dan H

.
3. Menentukan konstanta Rydberg R

.
TEORI
Pada tahun 1885, Balmer menyatakan sebuah rumusan empiris yang menyatakan
hubungan antara bilangan orbital (m) dan frekuensi cahaya tampak () pada spektrum
atom hidrogen tereksitasi sebagai berikut:

=

2 2
1
2
1
m
R ; m = 3, 4, ... ............................................ (1)
dimana R

= 3,289910
15
s
-1
adalah konstanta Rydberg
Bilangan kuntum orbital (m) menyatakan urutan posisi kulit atom seperti yang
dijelaskan pada model atom Bohr pada Gambar 1. H

menyatakan proses transisi dari


lintasan orbital 3 ke orbital 2 (kulit M ke kulit L), H

menyatakan transisi dari orbital 4


ke orbital 2, dan H

menyatakan transisi dari orbital 5 ke orbital.




Gambar 1. Model atom Bohr pada transisi hidrogen sesuai dengan deret Balmer.

Panjang gelombang H

, H

, dan H

dapat ditentukan dengan mengambil data kisi


orde pertama dimana hubungan antara panjang gelombang () dan sudut pengamatan
() dapat dinyatakan:
sin = d ....................................................................... (2)
EKSPERI MEN FI SI KA I
LABORATORIUM FISIKA
Pusat Laboratorium Terpadu - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10
ALAT-ALAT
1 Lampu Balmer
1 Power Supply Balmer
1 Lensa f =50 mm
1 Lensa f = 100 mm
1 Kisi Rowland (600 garis/mm)
1 Layar
1 Bangku optik
METODE EKSPERIMEN
Pada eksperimen ini, spektrum yang dipancarkan merupakan hasil eksitasi uap air
yang terisi di dalam tabung lampu Balmer. Proses pelepasan listrik di dalam lampu
Balmer menyebabkan molekul air terurai menjadi atom hidrogen tereksitasi dan gugus
hydroxil. Selanjutnya spektrum yang dipancarkan akibat transisi elektron pada atom
hidrogen dapat diamati dengan menggunakan kisi resolusi tinggi.
PROSEDUR EKSPERIMEN
Persiapan
- Susunan semua peralatan eksperimen seperti pada Gambar 2.


Gambar 2. Susunan peralatan eksperimen deret Balmer. a) Lampu Balmer; b) Lensa f = +50 mm;
c) Celah Pengatur; d) Lensa f = +100 mm; e) kisi; f) Layar




LABORATORIUM FISIKA
Pusat Laboratorium Terpadu - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11
- Pasanglah lampu Balmer di salah satu ujung bangku optik.
- Pasanglah lensa f = 50 mm, celah pengatur, lensa f = 100 mm, dan kisi secara
berurutan di depan lampu Balmer sehingga sejajar satu dengan yang lain.
- Pasanglah layar pada sisi ujung dari bangku optik lain.
Pengukuran Data
- Hidupkan power supply untuk lampu Balmer dan tunggu beberapa saat sehingga
cahaya yang dihasilkan cukup stabil.
- Pasang kisi Rowland sehingga cahaya lampu Balmer tepat melintasi kisi tersebut.
- Gelapkan ruangan dan amati cahaya yang tampak pada layar.
- Aturlah celah pengatur sampai garis terpisah pada layar terlihat cukup jelas.
- Pasang kertas tepat dibelakang layar kemudian berilah tanda pada kertas tersebut
posisi dari garis difraksi orde ke-nol.
- Ukurlah dan catat semua jarak (b) garis difraksi orde pertama terhadap garis difraksi
orde nol yang tampak di layar.
- Ukurlah dan catatlah juga jarak (a) antara kisi Rowland dan layar.

Gambar 3. Difraksi orde pertama pada deret Balmer.


Data Pendukung:
Tebal holder a
1
= 5 mm
Tebal kisi Rowland d
1
= 2,5 mm
Tebal layar d
2
= 3 mm
Jarak antar kisi d = 1/600 = 1,67 m

Jarak kisi
2
1
2 1
2
d
d
a a a + + + =

LABORATORIUM FISIKA
Pusat Laboratorium Terpadu - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12
LEMBAR DATA PENGAMATAN

Orde Warna
Jarak 2 garis spektrum warna (cm)
A
1
= ....... cm A
2
= ....... cm A
3
= ....... cm
1
2
3
4

Anda mungkin juga menyukai