Laporan PPP Kelompok 2
Laporan PPP Kelompok 2
PENDAHULUAN
Asal usul penamaan Gampong Ulee Nyeue tidak diketahui secara pasti.
Walaupun kami sudah bertanya kepada orang-orang yang sudah tua dan sudah
lama menetap di Ulee Nyeue, mereka tetap tidak mengetahui asal mula penamaan
Gampong Ulee Nyeue. Namun, kami mendapatkan kisah sekilas yang merupakan
hasil wawancara dengan seorang masyarakat Gampong tersebut.
Ulee Nyeue merupakan nama gampong yang berasal dari bahasa Aceh,
yaitu Ulee yang berarti kepala dan Nyeue berarti peras atau giling. Dahulu banyak
orang yang memiliki kebun tebu. Banyak masyarakat pula yang membuat gula
dan mengambil sari tebu dengan cara dinyeue atau diperas menggunakan alat
tradisional. Dan menariknya, gampong ini merupakan pusat tempat melakukan
pemerasan tebu tersebut. Sehingga tempat dinamakan tempat ini dengan pusatnya
tempat menggiling atau meremas tebu. Dan bahasa Aceh dinamakan dengan Ulee
Nyeue.
Aparatur
2 2000 – 2003 Tgk. H. Abdullah Is Tuha Peut
Gampong
Aparatur
3 2004 – 2009 Tgk. Asnawi H.Ali Tuha Peut
Gampong
Aparatur
4 2010 – 2012 Tgk. Muslem Bendeh Tuha Peut
Gampong
Aparatur
5 2013 – 2014 Tgk. Abdullah Wahi Tuha Peut
Gampong
Aparatur
6 2014 s/d Skrg Tgk. Abdullah Wahi Tuha Peut
Gampong
Tabel 2.2. Penelusuran Sejarah Pembangunan Gampong
Telah Dilakukan
Bandes dan Swadaya Hilangnya Asset
2 1920 Pembangunan Meunasah Tgk. Muslem Renovasi Untuk
Masyarakat Gampong
TahapPengerasan
Bandes dan Swadaya Hilangnya Asset Perlu Peningkatan
3 1928 Pembangunan Meunasah Tgk. Muslem
Masyarakat Gampong Pembangunan
Pembangunan Sekolah Bandes dan Swadaya Hilangnya Asset Perlu Peningkatan
4 1939 Tgk. Muslem
Rakyat Masyarakat Gampong Pembangunan
Rehabilitasi Sekolah Rakyat Perlu Peningkatan
Bandes dan Swadaya Hilangnya Asset
5 1960 dari Bambu menjadi dinding Tgk. Muslem Pembangunan
Masyarakat Gampong
Papan
Hilangnya Asset Perlu Peningkatan
6 1975 Pembangunan Gedung SD Bandes Tgk. Muslem
Gampong Pembangunan
Pembangunan Mesjid Bandes dan Swadaya Masyarakat Sudah Bisa Perlu Peningkatan
7 1980 Tgk. Muslem
Baitusshalihin Masyarakat Melakukan Peribadatan Pembangunan
Hilangnya Asset Perlu Peningkatan
8 1981 Pembangunan Jembatan Swadaya Masyarakat Tgk. Muslem
Gampong Pembangunan
Hilangnya Asset Perlu Peningkatan
9 1983 Pembangunan Irigasi Bandes Tgk. Muslem
Gampong Pembangunan
Masyarakat menanbah Perlu Peningkatan
10 1989 Pembuatan Saliran Irigasi Bandes Tgk. Muslem
pendapatan Pembangunan
Perlu penambahan
Anak-anak dapat
11 1995 Pembangunan Gedung SMP Bantuan Pemerintah Yaron Suli Ruang Beljar dan
melanjutkan Sekolah
Perpustakaan
Sekarang digunakan
Penambahan Asset
12 1993 Pembelian Tanah Gampong Bandes Yaron Suli Lapangan Bola Volly
Gampong
Untuk Pemuda
Hilangnya Asset
13 1996 Pembangunan Mushala Swadaya Masyarakat Yaron Suli Hancur Akibat Konflik
Gampong
Masyarakat Perlu Peningkatan
14 2000 Pembuatan MCK PPG Yaron Suli
mendapatkan air bersih Pembangunan
Petni memudahkan Perlu Peningkatan
15 2001 Pembuatan Saluran Irigasi Swadaya Yaron Suli
pembagian air ke sawah Pembangunan
Swadaya Masyarakat HilangnyaAsset Perlu Peningkatan
16 2002 Pembangun Tebing Sungai Yaron Suli
Bandes Gampong Pembangunan
Masyarakat Sudah
17 2002 Pengerasan Jalan Swadaya Memiliki Jalan Yaron Suli Perlu Peningkatan
Penghubung Antar
Gampong
Sebagian Rumah
18 2003 Pembangunan Sumur Bor CWSHP Masyarakat memiliki Yaron Suli Perlu peningkatan
sarana air bersih
Pembanguna Rumah Kaum Tidak Ditempati Lagi Sudah Tidak Layak
19 2004 Bantuan Dinas Sosial Yaron Suli
Dhuafa Oleh Masyarakat Huni
Lanjutan Pembangunan Sebagian Masyarakat Sudah Rampung dan
20 2005 Bantuan Sosial Yaron Suli
Rumah Kaum Dhuafa Sudah Memilki Rumah selesai
Masyarakat Sudah
Memiliki Sarana
Alokasi Dana Gampong
21 2006 Pengadaan Teratak Gampong Penghubung antara Yaron Suli Perlu Peningkatan
(ADG)
gampong dan Kebun
Karet
Memudahkan
Pembangunan Jalan Antar
22 2007 Bantuan Pemerintah Masyarakat transport Aparatur Gampong Perlu peningkatan
Kecamatan
antar Gampong
Sebagian Masyarakat
Pembangunan Rumah
23 2008 BRA Sudah Memiliki Rumah Aparatur Gampong Sudah Ditempati
Masyarakat
Layak Huni
Meningkatkan
24 2009 Pembangunan Irigasi Sawah BKPG Produktifitas Pertanian Aparatur Gampong Perlu Perawatan
Masyarakat
25 2009 Perkersan Jalan BKPG Memudahkan Aparatur Gampong Sudah Berfungsi
Masyarakat
mengangkut hasil
pertanian
Memudahkan
Masyarakat
26 2010 Perkersan Jalan PNPM-MP Aparatur Gampong Sudah Berfungsi
mengangkut hasil
pertanian
Meningkatkan
27 2010 Saluran Irigasi BKPG Produktifitas Pertanian Aparatur Gampong Sudah Berfungsi
Masyarakat
Menjaga abrasi Badan
28 2011 Talud Jalan PNPM-MP Aparatur Gampong Sudah Berfungsi
Jalan
Meningkatkan
29 2011 Saluran Irigasi BKPG Produktifitas Pertanian Aparatur Gampong Sudah Berfungsi
Masyarakat
Menjaga abrasi Badan
30 2012 Talud Jalan PNPM-MP Aparatur Gampong Sudah Berfungsi
Jalan
Meningkatkan
31 2012 Saluran Irigasi BKPG Produktifitas Pertanian Aparatur Gampong Sudah Berfungsi
Masyarakat
Memperlancar
32 2013 Jalan Rabat Beton PNPM-MP Aparatur Gampong Sudah Berfungsi
Transportasi
Meningkatkan
33 2013 Saluran Irigasi BKPG Produktifitas Pertanian Aparatur Gampong Sudah Berfungsi
Masyarakat
34 2013 Pembangunan Rumah Duafa Bansos Dapat menikmati rumah Manfaluti Sudah Ditempati
layak huni untuk kaum
pra sejahtra
Untuk memperlancar
35 2013 Rabat Beton dan Saluran PPIP Transportasi dan Manfaluti Sudah Berfungsi
terhidar genangan air
Meningkatkan
36 2014 Saluran Irigasi PNPM-MP Produktifitas Pertanian Manfaluti Sudah Ditempati
Masyarakat
Dapat menikmati rumah
Pembungan Rumah Duafa
36 2014 Bansos layak huni untuk kaum Manfaluti Sudah Ditempati
Baitul Mal
pra sejahtra
Menghindari Terjadi
37 2014 Drainase BKPG Manfaluti Sudah Berfungsi
Genangan Air
Meningkatkan
38 2014 Saluran Irigasi PNPM-MP Produktifitas Pertanian Manfaluti Sudah Berfungsi
Masyarakat
Menghindari Terjadi
39 2015 Saluran Pembuang Dana Desa Abdullah, SE Sudah Berfungsi
Genangan Air
40 2015 Plat Beton Dana Desa Sarana Penghubung Abdullah, SE Sudah Berfungsi
2.2. Keadaan Geografis Gampong
2.2.1. Letak & Luas Wilayah
Gampong Ulee Nyeue merupakan Gampong yang terletak di sebelah Utara
dari Pusat Kecamatan Banda Baro dengan jarak 50 M antara Gampong Ulee
Nyeue dengan Kecamatan Banda Baro. Dengan kondisi fisik dasar Gampong Ulee
Nyeue dapat kita lihat dari segi pemanfaatan lahan, Gampong Ulee Nyeue dengan
luas 804,3 Ha. Dalam pemanfaatan lahannya dikelompokkan dalam 4 (empat)
bagian yang terdiri dari:
2 Perkebunan
15 H
a. Kelapa
2H
b. Coklat
5H
c. Pinang
2,5 H
d. Kelapa Sawit
3 Peternakan
a. Sapi 82 Ekor
b. Kambing 30 Ekor
c. Domba 27 Ekor
d. Ayam 200 Ekor
e. Bebek 125 Ekor
4 Perikanan
a. Mujair
b. Nila
c. Lele
5 Perindustrian
a. Mujair
b. Nila
c. Lele
2.2.3. Orbitasi
Tabel 2.4. Orbitasi
No Uraian Satuan Keterangan
I Orbitasi Umum
1 Jarak ke ibu kota provinsi 299 Km -
2 Jarak ke ibu kota kabupaten 32 Km -
3 Jarak ke ibu kota kecamatan 300 M -
II Orbitasi Khusus
1 Jarak ke gunung 5 Km -
2 Jarak ke laut 17 Km -
3 Jarak ke sungai 3 Km Krueng Jamuan
4 Jarak ke pinggiran hutan 4 Km -
5 Jarak ke pasar 10 Km -
6 Jarak ke pelabuhan 13 Km Krueng Geekueh
7 Jarak ke bandar udara 14 Km Malikussaleh
8 Jarak ke terminal 26 Km Lhoksemawe
Polsek/Danramil Banda
9 Jarak ke kantor polisi/militer 20 M
Baro
10 Jarak ke tempat wisata 16 Km Pulau Seumadu
11 Jarak ke tempat hiburan 21 Km Suzuya Lhokseumawe
Kelompok Umur
No. Dusun >1 - >5 - >7 - >15 - Jumlah
0 > 12 >56
<5 <7 <15 <56
Bulan Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
1 Cot Kubucut 5 16 20 37 89 56 225
2 Cot Lampai 10 9 12 12 61 52 156
3 Beurandeh 4 12 27 29 47 44 163
4 Cot Kuta 12 14 18 16 67 73 189
5 Cot Seunebok 2 7 21 27 72 57 186
6 Keudee 2 8 33 52 217 59 371
2.3.3. Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 2.6. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
4 D1/D2 - Orang
5 SLTA Sederajat 96 Orang
6 SLTP Sederajat 72 Orang
7 SD Sederajat 80 Orang
8 Tidak Sekolah 52 Orang
Jumlah 377 Orang
2.4.3. Pendidikan
2.4.4. Ketenagakerjaan
Petani : 61 Orang
Petani penggarap : 171 Orang
Pertukangan : 15 Orang
Buruh Kebun : - Orang
Pedagang : 72 Orang
Pengemudi/jasa : 20 Orang
PNS : 24 Orang
TNI/ POLRI : 2 Orang
Pensiunan : 2 Orang
Industri Kecil : 7 Orang
Peternak : 1 Orang
2. Pertanian
a. Padi : 170 Ha
b. Jagung : 4 Ha
c. Pinang : 5 Ha
d. Ubi : 2 Ha
e. Coklat : 2 Ha
f. Sayur Mayur : - Ha
3. Perikanan
a. Lele : - Ha
b. Mujaer : - Ha
c. Gurame : - Ha
4. Peternakan
a. Domba : - ekor
b. Ayam : - ekor
c. Sapi : - ekor
d. Kerbau : - ekor
e. Kambing : - ekor
f. Bebek : - ekor
2 Cot Lampai 43
3 Beurandeh 70
4 Cot Kuta 51
5 Cot Seunebok 50
6 Keudee 95
Total
372
2.6.2. Struktur Organisasi Pemerintah Gampong
Gampong Ulee Nyeue menganut sistem kelembagaan pemerintahan yang sederhana dan minimal, selengkapnya seperti berikut :
TUHA PEUT
GEUCHIEK
ABDULLAH WAHI, S.Pdi
ASNAWI H ALI
SEKRETARIS DESA
Bendahara
Rusli Ajalil
A. Tujuan Umum
1. Tanaman Pangan/Palawija.
- Meningkatkan Produktivitas padi sawah dari 6 ton/Ha menjadi 6,3 ton/Ha
- Meningkatkan Produktivitas tanaman keledai dari 2 ton/Ha menjadi 2,5
ton/Ha
- Meningkatkan Produktivitass tanaman kacang tanah dari 2,4 ton/Ha
menjadi 3 ton/Ha
- Meningkatkan Produktivitas tanaman jagung dari 3,6 ton/Ha menjadi 4
ton/Ha
2. Tanaman Hortikultura
- Meningkatkan Produktivitas tanaman kacang panjang dari 19 ton/ha
menjadi 20 ton/Ha
- Meningkatkan Produktivitas mentimun dari 12 ton/Ha menjadi 13 ton/Ha
- Meningkatkan Produktivitas bawang merah dari 14 ton/Ha menjadi 17
ton/Ha
3. Tanaman perkebunan
- Meningkatkan Produktivitas Tanaman kelapa dalam batu dari 7 ton/Ha
menjadi 7,5 ton/Ha
- Meningkatkan Produktivitas tanaman kelapa sawit dari 10 ton/Ha menjadi
10,5 ton/Ha
- Meningkatkan Produktivitas tanaman kakao dari 1,2 ton/Ha menjadi 2
ton/Ha
4. Perternakan
- Meningkatkan Produktivitas daging sapi dari 135 kg/ekor menjadi 150
kg/ekor
- Meningkatkan Produktivitas daging kerbau dari 230 kg/ekor menjadi 250
kg/ekor
- Meningkatkan Produktivitas daging kambing dari 30 kg/ekor menjadi 40
kg/ekor
- Meningkatkan Produktivitas daging domba dari 45 kg/ekor menjadi 55
kg/ekor
- Meningkatkan Produktivitas daging ayam buras dari 1,3 kg/ekor menjadi
1,5 kg/ekor
- Meningkatkan Produktivitas telur ayam buras dari 17 butir/ekor menjadi
25 butir/ekor
B. Tujuan Khusus
a. Tanaman Pangan/Palawija
1. Tanaman Padi
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam penggunaan benih padi varietas unggul dan
bibit muda .
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pembuatan persemaian padi sesuai dengan
anjuran dari 60 % menjadi 70 %
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pengaturan jarak tanam sistim legowo dari 65
% menjadi 75 %
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam penggunaan air secara intermittent (terputus)
dilahan sawah.
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam penggunaan pupuk organic untuk lahan
sawah.
2. Tanaman Kedelai
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam penggunaan benih bermutu dari 40 %
menjadi 50 %
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam PHT dari 45 % menjadi 55 %
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
dan sikap dalam pengaturan jarak tanam 35 % menjadi 45 %.
3. Tanaman Kacang Tanah
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pengaturan jarak tanam dari 42 % menjadi 52
%
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam PHT dari 30 % mejadi 40 %
4. Tanaman Jagung
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam penggunaan benih bermutu 30 % menjadi 40
%
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pengaturan jarak tanam dari 40 % menjadi 50
%
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pemupukan yang berimbang dari 30 %
menjadi 40 %
b. Tanaman Perkebunan
1. Kelapa Dalam
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam PHT dari 35 % menjadi 45 %
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam penentuan saat panen 35 % menjadi 45 %.
2. Kelapa Sawit
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam menggunakan bibit yang unggul dari 45 %
menjadi 55 %
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat miningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pemupupukan sesuai anjuran dari 40 %
menjadi 50 %.
3. Kakao
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pemangkasan dari 38 % menjadi 48 %
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pemupupukan sesuai anjuran dari 48 %
menjadi 55 %.
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pengendalian PBK yang memenuhi syarat
dari 40 % menjadi 50 %
c. Tanaman Hortikultura
1. Kacang Panjang
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pengendalian hama dan penyakit dari 38 %
menjadi 48 %.
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam penggunaan pupuk organic dari 40 %
menjadi 50 %.
2. Kacang Panjang
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam penggunaan pupuk organic dari 40 %
menjadi 50 %
3. Bawang Merah
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pengendalian hama dan penyakit dari 40 %
menjadi 60 %.
d. Peternakan
1. Sapi
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam sanitasi kandang dan lingkungan yang baik
dari 40 % menjadi 50 %
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pemberian pakan secara anjuran dari 30 %
menjadi 40 %.
2. Kerbau
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam sanitasi kandang dan lingkungan yang baik
dari 40 % menjadi 50 %.
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pencegahan hama dan penyakit pada kerbau
dari 45 % menjadi 55 %.
3. Kambing
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam sanitasi kandang dan lingkungan dari 40 %
menjadi 50 %.
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pencegahan hama dan penyakit dari 40 %
menjadi 55 %.
4. Domba
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam pencegahan hama dan penyakit pada domba
dari 40 % menjadi 50 %.
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam sanitasi kandang dan lingkungan 30 %
menjadi 40 %.
5. Ayam Buras
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pencegahan hama dan penyakit 40 %
menjadi 50 %
- Agar pelaku utama dan pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam memproduksi telur ayam buras dari 30 %
menjadi 45 %