Anda di halaman 1dari 10

DESA LEPPE

KECAMATAN SOROPIA
KABUPATEN KONAWE – PROVINSI SULAWESI TENGGARA

A. PROFIL DESA

1. Gambaran Umum

Gambaran umum Desa Leppe secara utuh didasarkan atas data & informasi yang diperoleh dari data
sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dari data profil desa dan data BPS, untuk data sekunder
diperoleh dari hasil PKD disetiap dusun yang dilakukan oleh tim penyusunan RPJM desa yang melibatkan
para kepala dusun/RT melalui diskusi kelompok (FGD) secara terarah atau wawancara mendalam dengan
sumber informan.

2.1. Sejarah Desa

Desa Leppe merupakan salah satu desa dari 14 Desa yang berada di wilayah Kecamatan Soropia
Kabupaten Konawe. Desa Leppe adalah Desa pemekaran dari Desa Bajo Indah yaitu pada tahun 2007
dan definitif pada tahun 2010, dengan luas wilayah ± 51.081 M2 yang terbagi tiga dusun dan enam
RT dan dapat dijangkau oleh kendaraan Roda dua maupun roda empat. Desa Leppe terletak ± 4 km
dari pusat Pemerintahan Kecamatan dan ± 85 km dari pusat Pemerintahan Kabupaten.
Sejarah nama Desa Leppe sebenarnya menurut orang-orang tua dulu yang telah lama mendiami
kampung ini dari hasil wawancara lansung kami, kata “Leppe” di ambil dari kondisi geografis Desa
Leppe itu sendiri dimana letak Desa Leppe berada di “Hol” sehingga secara tidak langsung orang-orang
tua dahulu memberi nama Desa Leppe yang artinya adalah kampung yang terbentuk dari hol.
Sebelum tahun 2007 Desa Leppe masih menjadi sebuah Dusun yaitu Dusun III Desa Bajo Indah
sebagai Desa induk, nanti setelah tahun 2008 resmi berpisah atau mekar dari Desa Bajo Indah sebagai
Desa induk menjadi satu Desa dengan pelaksanan sementara kepala Desa Leppe pada saat itu adalah
Bpk. MAKMUR, kemudian pada tahun 2008 Desa Leppe sudah menjadi Desa definitif, 2017 desa leppe
melakukan pemilihan langsung kepala desa.
Tabel 1. Sejarah Pemerintahan Desa
No Periode Nama Keterangan
1 2007 sd 2014 MAKMUR Pelaksana Kepala Desa
2 2014 sd 2017 IKSAN ASTY Pelaksana Kepala Desa
3 2017 sd sekarang HAJAR KADES

2. Tabel 2. Sejarah Pembangunan Desa


Kejadian Buruk yang pernah
No Tahun Kegiatan Pembangunan
terjadi
1 2014 Pembangunan Jembatan Titian
2 2015 Pembangunan balai desa
3 2016 Pembangunan talud
4 2017 Rehabilitasi rumah tidak layak huni
5 2018 Pembangunan Jembatan Titian
6 2019 Pembangunan Jembatan Titian
7 2020
2020 Rehabilitasi rumah tidak layak huni
3. Sumber: Data PKD Desa Leppe Januari 2020

. Kondisi Geografis

Secara geografis Desa Leppe terletak di pesisir pantai sepanjang Jalan Raya Tanjung Toronipa –
Kendari, dan berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Pulau Bokori
Sebelah Selatan : Pegunungan Nipa-Nipa
Sebelah Barat : Desa Tapulaga
Sebelah Timur : Desa Bajo Indah

Sedangkan luas wilayah Desa Leppe mencapai ± 51.081 Ha yang terdiri dari :
a. Lahan Pemukiman : 30 Ha
b. Tanah bukan sawah
1) Pekarangan/bangunan : 10 Ha
2) Perkebunan
Kawasan Hutan Lindung (Produktif) : 15 Ha
3) Lain-lain (sungai,jalan,makam,dll) : 1 Ha
1 Jumlah Penduduk
Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk Desa Leppe tercatat 184 kk dan
687 jiwa yang tersebar di tiga dusun, seperti pada Tabel 3 berikut :

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Dusun


JUMLAH JIWA
NO DUSUN L P TOTAL
1. Dusun I 149 101 250
2. Dusun II 129 96 225
3. Dusun III 118 94 212
JUMLAH 396 288 687
Sumber: Data PKD Desa Leppe Januari 2020

4.1. VISI
Berdasarkan analisis terhadap kondisi obyektif dan potensi yang dimiliki Desa Leppe serta dengan
mempertimbangkan kesinambungan pembangunan Desa Leppe, maka Visi Desa Leppe tahun 2015
- 2020 adalah sebagai berikut :

“ MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA LEPPE MENUJU KEMANDIRIAN HIDUP DAN


KESEJAHTERAAN YANG BERBASIS KELAUTAN SAMPAI TAHUN 2020 “
4.2. MISI

Berdasarkan Visi Desa Leppe untuk jangka 6 (enam) tahunan, maka misi Desa Leppe merupakan
penjabaran lebih operasional terhadap visi diatas, sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat


2. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat & Penguasaan IPTEK

3. Meningkatkan ekonomi masyarakat & dukungan sarana prasarana yang memadai


4. Meningkatkan ketersediaan & kualitas infrastruktur Desa

KONDISI DESA SEBELUM PELAKSANAAN DANA DESA

Pembangunan Desa di Desa leppe lebih kepada pendekatan pengembangan nelayan.


Belum sama sekali menyentuh aspek penguatan ekonomi warga Desa. Belum sama
sekali menyentuh optimalisasi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa.
Warga Desa saponda belum sepenuhnya merasa perduli terhadap pembangunan
Desanya akibat pola partisipasi yang belum ideal. Begitupun dengan Pemerintahan
Desa, belum sepenuhnya memiliki daya inisiasi dalam mefasilitasi keterlibatan
warganya untuk mandiri secara bersama mendesain, merencanakan, melaksanakan
dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembangunan di Desa.

KONDISI DESA SETELAH PELAKSANAAN DANA DESA

1. Perubahan Paradigma Pembangunan Desa

Pembangunan Desa yang sebelumnya dominan dipandang hanya sebagai


pembangunan infrastruktur, setelah hadirnya Dana Desa (DD) telah memberi
pemahaman baru di Desa leppe bahwa Dana Desa (DD) memiliki daya untuk
menghidupkan perekonomian Desa. Selain itu, Dana Desa (DD) juga memiliki
daya untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa.

2. Partisipasi Masyarakat

Dana Desa (DD) telah mendorong pembiayaan program Pemerintah Desa Leppe
yang ditunjang dengan partisipasi swadaya gotong royong masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Dana Desa
(DD) telah membangkitkan semangat kolektif warga Desa untuk bersama
mengambil peran aktif dalam setiap proses tahapan pembangunan di Desa.
3. Akuntabilitas, Transparansi dan Keterbukaan Anggaran

Dana Desa (DD) telah mendorong konsep akuntabilitas, transparansi, dan terbuka
dalam pengelolaan anggaran di Desa Leppe. Hal ini dapat dilihat dengan adanya
papan informasi dalam setiap pelaksanaan kegiatan Dana Desa (DD).
4. Kegiatan Dana Desa (DD) Tahun 2015

Melalui Dana Desa Tahun 2015, dapat dibangun jembatan titian desa,Rehap
rumah tidak layak huni sebagai sentral kegiatan sosial kemasyarakatan maupun
kegiatan Pemerintahan.

Jembatan titian

Rehap Rumah Tidak


Layak huni
5. Kegiatan Dana Desa (DD) Tahun 2016

Melalui Dana Desa (DD) Tahun 2016, dapat dibangun jembatan titian, pengadaan
mesin katingting Peningkatan ekonomi warga dengan pengadaan katingting, dan
alat tangkap ikan.

Selain itu melalui Dana Desa (DD) Tahun 2016, dapat dilaksanakan kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui kegiatan Sosialisasi BUMDesa untuk
memberikan penguatan terkait pendirian, pembentukan dan pengelolaan
BUMDesa agar mampu menjadi sebagai salah satu pilar kekuatan ekonomi
di Desa Leppe.

Jembatan titian

Pengadaan mesin
katingting
Sosialisasi BUMDesa
sebagai salah satu
pilar Ekonomi Desa

6. Kegiatan Dana Desa (DD) Tahun 2017

Melalui Dana Desa Tahun 2017, dapat dibangun Rehap rmh sehat,Pengadaan alat
olah raga,bantuan bodi fiber

Rehap RMH Sehat


Bantuan Bodifiber
B. PENUTUP

Desa Leppe hanyalah secuil wilayah Desa dari luasnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Akan tetapi, kami sangat bersyukur dan berterimakasih telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Bangsa dan Negara berdaulat ini.
Terlebih menjadi bagian dari sasaran kebijakan (Nawa Cita) Dana Desa (DD)
Pemerintahan Pak Jokowi.

"Desa harus jadi kekuatan ekonomi agar rakyatnya tak hijrah ke kota. Sepinya desa
adalah modal utama untuk bekerja dan mengembangkan diri."

KALIMAT di atas kami kutip dari penggalan lirik lagu berjudul "Desa" karya musikus
legendaris Iwan Fals. Siapa saja yang mendengarkan lagu itu hingga selesai tahu
bahwa ada persoalan serius yang hendak disampaikan oleh Iwan. Persoalan yang
barangkali menjadi kegelisahan kita bersama: ketimpangan pembangunan antara
masyarakat desa dan kota.

Keadilan dan pemerataan pembangunan adalah salah satu janji kemerdekaan yang
mesti segera dilunasi. Itulah salah satu alasan mengapa kami melihat Dana Desa
(DD) menjadi penting dalam rangka mempersempit jurang kesenjangan antara desa
dan kota.

#SalamBerdesa
#LeppeMembangunIndonesia

Anda mungkin juga menyukai