Anda di halaman 1dari 2

Put – Uni – Aud

Tn. Panji, 32 thn

Kepada Yth. :…
Klinis : TB

S:
Sesak 8 bulan hilang timbul. Demam hilang timbul. BB turun 10 kg dalam 6 bln.
Riwayat pengobatab TB bulan ke-8.
Riwayat rawat RS Sukarjo 3x karena sesak. Dilakukan pemasangan CTT pada rawat
pertama, keluar cairan kekuningan 1000 cc.
Merokok 15 tahun, 1 bungkus/hari. Sudah berhenti 1 tahun lalu.
Riwayat Ca (-), jantung (-).

O:
Roentgen thorax RSHS 21 Juni 2022: Efusi pleura kanan.
Sputum BTA (+) 8 bulan lalu. Lab RSHS (-).

Dilakukan CT scan thorak potongan aksial dengan ketebalan 5.00 mm. Scanning tanpa dan
dengan memakai kontras intravena (Ultravist 300mgI/ml, Volume: 60ml, flow: 2cc/detik,
delay: 35 detik). Dilakukan rekonstruksi digital.

Scanning window mediastinum


 A. karotis, a. subclavia kiri, truncus brachiocephalica, v. brachiocephalica masih tampak
normal.
 Vena cava superior, aorta ascenden, arcus aorta dan aorta descenden masih dalam batas
normal.
 Main pulmonary artery berdiameter lk. 19,1 mm (Normal: 29 mm), ascending aorta berdiameter
lk. 25,5 mm (Normal: 34,7 mm). Ratio main pulmonary artery dengan ascending aorta lk. 0,74
(Normal < 1,05).
 Trakhea di tengah.
 Cabang utama bronchus kanan dan kiri terbuka.
 Tampak struktur thymus dengan parenkim yang inhomogen, bentuk triangular, berukuran
anteroposterior 0,98 (N: 2,48 ± 0,86) cm, tranverse 3,18 (N: 3,38 ± 1,37) cm dan thickness
1,07 (N: 0,99 ± 0,34) cm. Post contrast scanning tidak memberikan enhancement.
 Tampak nodul isodens di lapang atas paru bilateral.
 Tampak bayangan hipodens dengan permukaan irregular berbentuk bikonveks di hemithorak
tengah sampai bawah kanan; post contrast scanning memberikan enhancement di tepinya
dengan split pleural sign (+) (HU post contrast: 11). Tampak lesi hiperdens di sekitarnya (HU
post contrast: 125).
 Tampak bayangan hipodens dengan permukaan ireguler di hemithoraks atas kanan.
 Tampak nodul yang tampaknya berasal dari pleura di hemithoraks atas bilateral.
 Tampak bayangan hipodens dengan ring enhancement di axilla level 1 dan level 2 bilateral
(diameter lk. 0,98-1,03 cm), hilar kanan (10R, diameter 0,85 cm) dan superior phrenic
(diameter lk. 1,01-1,18 cm).
 Tidak tampak pembesaran jantung (CTR: 43,2%).

Scanning window paru:


 Tampak nodul hiperdens di segmen apical lobus superior paru kanan dan segmen
apicoposterior lobus superior paru kiri.
 Tampak nodul sentrilobular yang membentuk gambaran “tree in bud” minimal di segmen
anterior dan apical lobus superior paru kanan dan segmen anterior lobus superior paru kiri.
 Tampak fibrosis di segmen sebagian lobus superior, segmen medial lobus medius kanan.
Put – Uni – Aud

 Tampak dilatasi dan penebalan bronkus di segmen apical dan anterior lobus superior, segmen
medial lobus medius kanan disertai fibrosis di sekitarnya.
 Tampak konsolidasi dengan air bronchogram (+) di sebagian segment posterior lobus superior,
sebagian lobus medius dan inferior paru kanan.

Kesimpulan:
 Empyema di hemithoraks atas sampai bawah kanan disertai atelectasis kompresif
sebagian segment posterior lobus superior, dan sebagian lobus medius dan inferior
paru kanan; Multipel nodules di segmen apical lobus superior paru kanan dan segmen
apicoposterior lobus superior paru kiri; Nodul sentrilobular yang membentuk
gambaran “tree in bud” minimal di segmen anterior dan apical lobus superior paru
kanan dan segmen anterior lobus superior paru kiri; Penebalan pleura di hemithoraks
atas kanan; Multipel nodul pleura di hemithoraks atas bilateral; Fibrosis di segmen
sebagian lobus superior, segmen medial lobus medius kanan; Traction bronchiectasis
segmen apical dan anterior lobus superior, segmen medial lobus medius kanan;
Pembesaran KGB multipel di axilla level 1 dan level 2 bilateral, hilar kanan dan
superior phrenic (diameter lk. 0,85-1,18 cm), e.c. Proses inflamasi kronis spesifik.

Terima kasih atas kepercayaan teman sejawat.

Anda mungkin juga menyukai