Anda di halaman 1dari 124

.M.

KAYSA
YUSUF DINAR 1P MEDiA

Kiat lslami
Menjadi Pribadi
'-- Berkelimpahan
Rezeki
•••
•• • *• • * . ...

• •
: · *Kiat lslami· · ·•
.Menjadi Pribadt.•
�,/.Berkelimpahan:
:. . • Rezeki __ .:
.• :.

• * *.
·· ,__
... . ;i.,.,#-

YUSUF DINAR
II J-,;

Kaysa Media
2010
AGAR REZEKI Penulis: Yusuf Dinar
Penyunting : Abu Reyhan
SELALU MENGEJAR Perancang sampul : Zariyal
ANDA Penata letak: Puthut
Penerbit: Kaysa Media (Grup Puspa Swara), Anggota lkapi
Rahasia lslami Menjadi
Pribadi Berkelimpahan Redaksi Kaysa Media :
Wisma Hi jau
Rezeki JI. Mekarsari Raya No. 15
Cimanggis, Depok - 16952
Telp. (021) 87290601 87701746
Faks.(021) 8712219, 8729059
Website: www.puspa-swara.com
E-mail: swara@cbn.net.id

Pemasaran:
JI. Gunung Sahari 111/7
Jakarta - 10610
Telp. (021) 4204402 , 4255354
Faks.(021) 4214821

Cetakan : I • Jakarta, 2010

Buku ini dilindungi Undang-Undang Hak Cipta. Segala bentuk


penggandaan, reproduksi, atau penerjemahan, baik melalui
media cetak maupun elektronik, harus seizin penerbit, kecuali
untuk kutipan ilmiah.

(18/993/Vlll/10

Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KOT)


Dinar, Yusuf
Agar rezeki selalu mengejar anda/Yusuf dinar
--Cet. 1-- Jakarta: Kaysa Media, 2010
viii+ 128 him.; 20,5cm.

(V
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Mahakaya, Maha Pemberi
Rezeki, dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Salawat dan salam
semoga senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad �-, beserta
keluarga, para sahabat, dan segenap pengikutnya.

Rasanya tak ada satu pun dari kita yang tidak menginginkan
hidup berkelimpahan rezeki. Seseorang yang hidupnya tampak
telah berkecukupan sekalipun masih ingin bertambah lagi
rezekinya, apalagi orang yang hidupnya masih serbakekurangan.
Hal ini wajar dan manusiawi, sepanjang cara yang ditempuh sesuai
dengan apa yang telah digariskan Allah�-

Beragam cara ditempuh orang untuk mendapatkan rezeki.


Banyak yang masih istikamah berjuang untuk memperoleh rezeki
hanya dengan cara yang halal, namun tak sedikit yang terjebak
pada cara yang haram. Bahkan, sampai berkembang ungkapan
batil di kalangan mereka yang menempuh cara- cara haram:
"Mencari yang haram saja sulit, apalagi yang halal... !" Cara- cara
tercela seperti korupsi, judi, menipu, menjual barang haram,
atau bahkan bersekutu dengan setan tidak lagi menjadi hal yang
menakutkan untuk dilakukan. Padahal, Allah � mengharamkan
itu semua karena memang membahayakan manusia (pelaku) itu
sendiri, baik sekarang di dunia maupun di akhirat nanti.
Lalu, bagaimana Islam memberikan solusi terbaik atas
permasalahan rezeki ini? Sesungguhnya Allah �telah memberikan
petunjuk-Nya kepada kita semua. Bila dijalankan dengan baik, kita
dapat menjadi (bagaikan) magnet rezeki.

Kita tahu bahwa magnet (besi berani) dapat menarik besi.


Semakin kuat daya magnetnya, makin kuat daya tariknya. Besi
biasa dapat dibuat menjadi magnet. Salah satu cara sederhana
adalah dengan menggosok-gosokkan magnet pada besi biasa
tersebut. Besi biasa yang semula tidak bisa menarik besi lain,
saat telah mengandung magnet, mampu menarik. Besarnya daya
tarik tentu bergantung proses pemagnetan dan bobot besi yang
ditarik.

Analogi magnet itulah yang menjadi dasar penulisan buku ini.


Dalam AI-Ouran surah Ath-Thalaq ayat 2 dan 3, Allah � berjanji
memberikan jalan keluar dan rezeki (bahkan dari jalan yang tak
disangka) bagi hamba-Nya yang bertakwa. Semakin tinggi kadar
ketakwaan seorang hamba, ma kin kuatlah daya magnet rezekinya
sehingga akan terasa rezekilah yang mengejar hamba tersebut.
Untuk mengetahui lebih jauh hubungan antara implementasi
takwa dengan magnet rezeki ini, bacalah buku ini hingga tuntas.

Buku ini ditulis dengan sederhana, dengan harapan agar


mudah dipahami dan (yang terpenting) dapat segera dipraktikkan
oleh orang yang membutuhkannya. Orang-orang yang dalam
bayangan penulis sedang mengalami masalah "kesulitan"
rezekipun sebagai sarana muhasabah (terutama bagi penulis)
untuk kita semua: "Sudahkah kita meningkatkan kualitas ketakwaan
kepada-Nya?''
Bila pembaca merasakan manfaat dari buku ini, sebarkanlah
(pinjamkan atau belikan) pada famili, sahabat, kenalan, atau siapa
pun yang Anda rasa perlu untuk membacanya. lnsya Allah, amal
baik Anda akan memperoleh balasan berlipat ganda dari Allah �­
Selain itu, kebaikan Anda tersebut insya Allah akan meningkatkan
daya magnet rezeki Anda.

Terakhir, terima kasih banyak penulis sampaikan pada semua


pihak yang telah membantu proses penulisan hingga sampainya
buku ini ke tangan pembaca. Semoga Allah � membalasnya
dengan yang lebih baik. Amin.

Tangerang, Agustus 2010

Penulis

vii
{J)aftar Isi

Prakata --------------------------------------------------------------v
1. Haki kat Rezeki---------------------- --------------------------1
A. Pengertian Rezeki-----------------------------------------1
B. Macam Rezeki -------------------------------------------- 6
2. Fenomena Seputar Rezeki -------------------------------12
A. Kebetulan yang Bukan Kebetulan --------------------12
B. Rezeki Melimpah Bukan Suatu Kebetulan ----------16
C. Hubungan Takwa dengan Magnet Rezeki ----------19
3. Menjadi Magnet Rezeki-----------------------------------38
A. Mengapa Rezeki Seret? --------------------------------38
B. Kembali kepada Fitrah ---------------------------------43
C. Menyempurnakan Niat dan Tujuan ------------------ 52
D. Meyakini -------------------------------------------------- 57
E. Mensyukuri -----------------------------------------------6 1
F. Menyempurnakan lkhtiar ------------------------------ 67
G. Berdoa ----------------------------------------------------70
H. Tawakal --------------------------------------------------- 73
4. Amalan Magnet Rezeki -----------------------------------76
A. Zikir dan Doa---------------------------------------------76
B. Perbuatan ---------------------------------------------- 100
Daftar Pustaka ------------------------------------------------- 128
///////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

D alam kehidupan sehari-hari, kata rezeki sering identik


dengan harta, kekayaan, uang, dan yang sejenisnya. Lalu,
apa sebenarnya pengertian rezeki tersebut?

}l. <Pengertian �zekj


1. Asal Kata
Rezeki berasal dari kata Arab razaqa - yarzuqu - rizqan yang
berarti nasib, kekayaan, warisan (pusaka), upah, atau karunia.

2. Pengertian Menurut AI-Ouran


Menurut Drs. M. Thalib dalam Kamus Kosakata Al-Ouran, di AI­
Ouran asal kata rezeki (razaqa dan rizqan) setidaknya mempunyai
9 makna.
a. Pemberian

Q 0..,03� �jj �,,..j


,,.. J. J. -:, ,,.. �
J.

Dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan


11

kepada mereka. (0.s. AI-Baqarah[2]: 3)


11

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan


11

11
kepadamu. (0.s. AI-Munafiqun [63]: 10)

L!j_J

:;; ,,..
l
-:,

@ �j
Dan seorang yang Kami beri rezeki yang baik dari Kami, lalu
11

dia menafkahkan sebagian dari rezeki itu secara sembunyi dan


secara terang-terangan. " (0.s. An-Nahl [16]: 75)

b. Makanan

Setiap kali mereka diberi makanan berupa buah-buahan dalam


11

surga-surga itu. (0.s. AI-Baqarah [2]: 25)


11
"Kamu berdua tiada diberi makanan yang akan kamu makan."
(0.s. Yusuf [12]: 37)

c. Sarapan atau makan malam

"Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang."


(0.s. Maryam [19]: 62)

"Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia


dapati makanan di sisinya. " (0.s. Ali Im ran [3]: 37)

d. Syukur

"Kalian tidak bersyukur kepada Allah menunjukkan bahwa


kalian mendustakan nikmat Allah." (0.s. AI-Waaqi'ah [56]: 82)

3
e. Hujan

"Di langit ada hujan untuk kalian dan juga lain-lainnya yang
dijanjikan kepada kalian. " (0.s. Adz- Dzaariyaat [51]: 22)

f. Belanja

"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para


ibu dengan cara yang baik. '' (0.s. AI-Baqarah [2]: 233)

g. Buah-buahan tertentu

"Zakaria menemukan buah-buahan tertentu di tempat Maryam."


(0.s. Ali- lmran [3]: 37)

h. Pahala

"Allah telah menyiapkan pahalayang banyak kepadanya. " (0.s.


Ath- Thalaaq [6 5]: 11)
"Bahkan mereka (para syuhada) tetap hidup di sisi Tuhan mereka
11
seraya terus mendapat pahala. (0.s. Ali lmran [3]: 169)

i. Surga

11
"Dan surga Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal. (0.s. Thaahaa
[20]: 131)

3. Pengertian Rezeki dalam Buku lni

Rezeki adalah segala pemberian Allah � yang dapat


dimanfaatkan, secara material maupun spiritual, baik dunia
maupun akhirat. Jadi, rezeki bukan hanya berupa uang (harta)
semata, melainkan bisa berbentuk ketenangan, kedamaian,
keberkahan umur, nikmat sehat, mudah dalam segala urusan,
terhindar dari bahaya, pekerjaan yang baik, anak yang saleh, istri
salehah, suami saleh, teman yang baik, husnul khatimah, dan masih
banyak lagi. Bahkan, utang yang kita peroleh pun merupakan
bagian dari rezeki yang telah diatur oleh Allah�-
<B. 9vt.acam <R.gzekj

Menurut Imam Ghazali, rezeki ada dua macam: rezeki


lahiriah dan rezeki batiniah. Rezeki lahiriah berupa berbagai jenis
makanan untuk keperluan tubuh, sedangkan rezeki batiniah
berupa pengetahuan dan penyingkapan ruhaniah yang merupakan
kebutuhan hati serta rahasia.

Pada dasarnya, setiap makhluk dijamin rezekinya oleh Allah.


Mustahil Allah � menciptakan makhluk tanpa disertai rezeki
sebagai bekal eksistensi makhluk tersebut menjalani kehidupan di
dunia ini.

"Dan tidak ada suatu binatang melata[a] pun di Bumi, kecuali


Allah/ah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat
berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya [b]. Semuanya
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). " (0.s. Huud [11]: 6 )

Keterangan:
a. Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk
Allah yang bernyawa.
b. Menurut sebagian ahli tafsir, yang dimaksud dengan tempat
berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan, yaitu
akhirat. Menurut sebagian ahli tafsir yang lain, maksud tempat
berdiam adalah tulang sulbi, sementara tempat penyimpanan
adalah rahim.

"Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa


(mengurus) rezekinya sendiri. Allah/ah yang memberi rezeki
kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. " (0.s. AI-Ankabut [29]: 60)

Atas dasar perolehannya, rezeki dapat dibagi menjadi dua


macam.

1. Rezeki Tak Bersyarat

Rezeki ini dijamin oleh Allah � dan pasti didapat makhluk-Nya


tanpa harus berusaha sama sekali. Pada manusia, contoh rezeki
jenis ini sebagai berikut.
a. Makanan saat berada dalam kandungan ibu.
b. Orang tua sebagai perantara kelahiran.
c. Jenis kelamin
d. Kakak, adik, dan kerabat.
e. Jasmani (tubuh fisik yang terlihat) dan rohani (bagian diri yang
tak terlihat). Jasmani terdiri atas organ-organ pancaindra
(mata untuk melihat, hidung untuk mencium, telinga untuk
mendengar, lidah untuk mengecap, serta kulit untuk meraba
dan merasa), otak untuk berpikir/mengolah informasi, dan
berbagai organ lain seperti tangan, kaki, jantung, liver, paru­
paru, dan ginjal. Semuanya memiliki bentuk dan fungsi
masing-masing. Sementara itu, rohani manusia menyangkut
ruh, nafsu, pikiran, dan perasaan.
f. Lingkungan atau alam sebagai tempat hidup dan mencar1
penghidupan.

2. Rezeki Bersyarat

Rezeki jenis ini dijamin oleh Allah � dan pasti akan didapat
oleh makhluk, namun harus melalui syarat atau sebab usaha
tertentu. Rezeki jenis ini terdiri atas dua bagian.

a. Rezeki yang digantungkan

Rezeki yang digantungkan akan diperoleh bila berikhtiar


mengupayakannya. Banyak sedikitnya jumlah yang diperoleh
sangat bergantung kualitas ikhtiar.
Tentang mengapa harus berikhtiar untuk menjemput rezeki,
kita dapat mengambil pelajaran dari burung. Allah � menjamin
dan memberikan rezeki kepada burung, tetapi tidak langsung
meletakkannya ke dalam sarang burung tersebut. Allah �
menetapkan bahwa burung harus berikhtiar untuk menjemput
rezekinya. Bentuk ikhtiar burung adalah dengan terbang keluar
sarang pada pagi hari ke tempat Allah menyebar rezeki-Nya. Sore
hari, burung itu pun pulang dalam keadaan perut kenyang.
Seperti halnya burung, manusia punterikat dengansunnatullah
tersebut. Jika ingin memperoleh rezeki melimpah, hal itu harus
dibayar dengan upaya yang sepadan. Bila saat ini rezeki yang
diperoleh sedikit atau bahkan malah terasa seret, harus dicari cara
yang lebih baik untuk berubah dari sekarang. Bila malas atau tidak
mau berubah, nasib pun tak akan berubah.

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga


mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tak
ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia. " (0.s. Ar-Ra'd [13]: 11)

b. Rezeki yang dijanjikan

Jaminan pemberian rezeki jenis ini biasanya dikaitkan dengan


suatu amal tertentu, misalnya bersedekah, ber-silaturrahim,
berbuat baik kepada orang-orang lemah, beristigfar, dan
sejenisnya. Pembahasan amalan-amalan tersebut akan dijelaskan
pada bab keempat buku ini (Amalan Magnet Rezeki).
Masih termasuk bagian dari rezeki yang dijanjikan adalah
rezeki yang tak disangka (datangnya). Ada dua hal yang dapat
mengundang rezeki datang dari arah yang tidak disangka.
Pertama, seperti yang disebutkan dalam AI-Ouran, adalah
Takwa. Kedua, seperti yang disebutkan melalui hadis, yaitu
melanggengkan lstigfar.

c. Hubungan antara rezeki bersyarat dan usaha manusia

Rezeki bersyarat memiliki syarat yang harus dipenuhi untuk


sampai kepadanya. Imam Ali � berkata, "Carilah rezeki yang
telah terjamin dan melimpah yang (hanya) disediakan bagi yang
mencarinya."

Sebagaimana pencarian tanpa jaminan adalah mustahil,


penjaminan rezeki pun tanpa pencarian (pada rezeki yang dicari)
adalah tidak mungkin. Rezeki tak bersyarat adalah potensi atau
modal untuk berusaha memperoleh rezeki bersyarat. Modal
tersebut berkembang seiring dengan perkembangan fase hidup.
Ketika masih bayi, saat haus dan lapar, kita punya modal tangisan
untuk memperoleh air susu ibu (ASI). Seiring bertambahnya usia,
kebutuhan menjadi lebih kompleks. Jadi, sudah sepatutnya bila
terus belajar dan mempraktikkan ilmu dengan sungguh-sungguh
agar kemampuan terus berkembang. Dari yang semula hanya bisa
menangis, kini mampu bernegosiasi, berstrategi, bersinergi, dan
seterusnya.

10
Tujuan penulisan buku ini adalah untuk mengupas langkah­
langkah mengoptimalkan potensi yang telah dianugerahkan Allah
menuju takwa. Ketakwaan akan membuat kita dicintai Allah, dan
ini juga yang akan memberi peluang untuk dimudahkan segala
urusan dan diberi rezeki dari jalan yang tidak disangka.

-�-

11
Penomena •
e utar
/////////////////////////////////////////////////////////////////////#////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

}l. 'l(e6etufan yang <Buk,an 'l(e6etufan

Kita semua pernah mengalami suatu kejadian yang dikenal


dengan nama \\kebetulan". Disebut kebetulan karena kejadian
tersebut seperti tidak sengaja terjadi atau terjadi secara tidak
diduga. Misalnya, saat memikirkan seseorang, tiba- tiba ponsel
kita berdering. Ternyata, yang menelepon adalah orang yang
tengah dipikirkan tadi. Bisa juga saat perut lapar dan tak punya
cukup uang untuk membeli makanan, tiba-tiba bertemu dengan
seorang tern an yang ingin mentraktir kita makan. Komentar umurn
mengenai hal ini adalah, "ltu cuma kebetulan."
Saya sendiri punya banyak pengalaman "kebetulan" yang
menyenangkan. Pernah suatu pagi menjelang siang, saat sedang
lembur menyelesaikan sebuah naskah, saya merasa sangat lapar

12
karena belum sarapan. Saya pun segera menghentikan aktivitas
menulis. Sambil beristirahat sebentar, saya membayangkan
alangkah enaknya makan nasi goreng spesial. Sesaat setelah
membayangkan, saya beranjak dari meja kerja dan bermaksud
keluaruntuk membeli sarapan. Apa yang terjadi? Pintu rukotempat
saya tinggal diketuk seseorang yang saya kenal. Dia adalah salah
seorang pelayan rumah makan yang letaknya bersebelahan dengan
tempat tinggal saya. Ternyata, dia bermaksud mengantarkan
seporsi nasi goreng spesial buatan ibu pemilik rumah makan.
11 Gratis untuk Bapak, 11 kata pelayan itu.
Untuk beberapa saat, saya terkesima setengah tidak percaya.
Belum genap lima menit yang lalu membayangkan, makanan
itu sudah terhidang di depan saya. Syukur alhamdulillah saya
panjatkan, seraya menyantap nasi goreng spesial gratis nan lezat.
11Kebetulan11 menyenangkan lain yang pernah saya rasakan
adalah mendapat transfer pulsa (tanpa tahu siapa pengirimnya),
transfer uang (juga tanpa tahu siapa pengirimnya), memperoleh
solusi atas suatu masalah yang lama tak terpecahkan lewat
perantaraan sebuah buku, dan pengalaman lainnya.
Mungkin akan banyak yang menilai bahwa kejadian yang saya
alami tadi adalah rangkaian kebetulan belaka. Akan tetapi, bagi
saya, hal tersebut bukan sebuah kebetulan. Terus terang, begitu
11 11
banyak kebetulan itu terjadi setelah saya mempraktikkan cara­
cara yang akhirnya saya tuliskan dalam buku ini.
Sesungguhnya, tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini.
Segala sesuatu terjadi memang karena ada penyebabnya. Selama

13
ini, kita menggunakan istilah "kebetulan" untuk menjelaskan
fenomena atau kejadian yang dialami dalam hidup yang tidak bisa
kita jelaskan secara logis. Hal ini disebabkan ketidakmengertian
mengenai mekanismenya.
Jadi, segala sesuatu yang ada di alam ini terjadi berdasarkan
hukum sebab-akibat. Hukum tersebut berbunyi, "Suatu sebab
yang spesifik akan mengakibatkan munculnya suatu akibat yang
spesifik pula dan sejalan dengan sebab itu" atau "Untuk suatu
akibat, pasti ada sebab."
Dalam ajaran Islam, kita mengenal istilah Oadla, Oadar, dan
Takdir. Segala yang ada di alam ini mengikuti aturan (qadla)
Allah � yang lazim kita kenal dengan sunnatullah atau ketentuan
Allah. Adapun qadar adalah ukuran dari aturan-aturan tersebut.
Besar kecil ukuran usaha atau ikhtiar dalam mengikuti aturan
tersebut akan menentukan hasil dari usaha. lnilah yang disebut
dengan takdir.
Salah satu hukum alam yang menjadi landasan penulisan buku
ini adalah Hukum Tarik-Menarik. Hukum ini menyatakan: "Sesuatu
akan menarik pada dirinya segala hal yang satu sifat dengannya."
Menyimak bunyi hukum tersebut, kita menjadi paham mengapa
seseorang senang berkumpul dengan yang satu hobi. Begitu pula,
saat memutar tombol tuning radio 77.7 FM, siaran radio 77.7 FM-lah
yang akan didengar. lni bisa terjadi disebabkan sinyal yang berasal
dari menara radio dan penala radio harus selaras. Jadi, kita pun
dapat menarik berbagai hal yang bermanfaat bagi kita (rezeki).
Seperti yang dikatakan Elizabeth Towne, manusia adalah magnet

14
dan setiap detail peristiwa yang dialaminya datang atas daya tarik
(undangan)nya sendiri.
Firman Allah �berikut ini menggambarkan fenomena hukum
tarik-menarik tersebut.

0 .) o..r.. Ir
,,.
,,.
.:t J.J-:: ,;� ,,.J l,,."��
J. ,,. ,,.
� :. ..
., �
.. :.
,,. ., ..,,. c.:.r,,.J

"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah,


niscaya dia akan melihat (balasan)nya (7). Dan barang siapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya pula (8). " (0.s. AI-Zalzalah [99]: 7--8)

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki- laki yang keji dan laki­
laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki- laki yang baik dan laki­
laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka
(yang dituduh) itu bersih dari apa yang oleh mereka (yang menuduh
itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga). " (0.s. An­
Nuur [24]: 26)

15
Keterangan:
Ayat ini menunjukkan kesucian 'Aisyah ,$, dan Shafwan dari
segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah ?i
adalah orang yang paling baik sehingga wanita yang baik pula
yang pasti akan menjadi istri beliau.
},
� '. :l �
//
/ : / /� I /
.
J (,. ,,_.--:) L.4 "' / ��
4J / / ' JJ. :r
l ..I l-..o � �I �
J.
. �..
..,,,,
} (t
l

"Allah tidak membebani seseorang, kecuali sesuai kesanggupannya.


la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. " (0.s. AI­
Baqarah [2]: 286)

<B. �zeRj 9vf.efimpafi <Bukg,n Suatu 1(e6etu[an

Telah disinggung sebelumnya bahwa "Untuk suatu akibat pasti


ada sebabnya." Bila rezeki melimpah adalah suatu akibat, lalu apa
syarat (sebab) untuk mendapatkan rezeki melimpah tersebut?

0 �. ..r-
,...' ,,, J �f �
� .,.;!_ "\.I ,,,, ,, � �

.. � I .. �,,,

/
.. ,... J/
u-4
''Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. " (0.s. Ath-Thalaq [65]: 2)
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan yang (dikehendaki)- Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. " (0.s. At- Thalaq
[6 5 ] : 3 )

Ayat di atas menjelaskan janji Allah � bahwa orang yang


merealisasikan takwa akan diberi balasan dua hal. Pertama, Allah
akan mengadakan jalan keluar baginya. Menurut lbnu Abbas�, hal
ini berarti Allah� akan menyelamatkannya dari setiap kesusahan
dunia atau akhirat.
Kedua, Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak
disangka- sangka. Artinya, Allah akan memberi orang itu rezeki
yang tak pernah ia harapkan dan angankan karena bisa saja apa
yang ia harapkan dan angankan diganti oleh Allah dengan sesuatu
yang lebih baik.
Menurut Imam Nawawi rahimahullah, takwa adalah menjaga
diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan

17
melakukan perbuatan maupun meninggalkannya. Dengan
demikian, tidak bertakwa mereka yang tidak menjaga dirinya dari
perbuatan dosa. Orang yang melihat dengan kedua matanya apa
yang diharamkan Allah, mendengarkan dengan kedua telinganya
apa yang dimurkai Allah, mengambil dengan kedua tangannya
apa yang tidak diridai Allah, atau berjalan ke tempat yang dikutuk
Allah, berarti tidak menjaga dirinya dari dosa.

,.-� u. . ,,,
,,, J.

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,


pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit
dan Bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka
Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (0.s. AI-A'raf [7]:
If

96)

lbnu Abbas �� ketika menafsirkan ayat ini mengatakan,


seandainya penduduk negeri-negeri merealisasikan dua
hal, yaitu iman dan takwa, niscaya Allah akan melapangkan
kebaikan (kekayaan) untuk mereka dan memudahkan mereka
mendapatkannya dari segala arah.
Berangkat dari pengertian ayat-ayat AI -Ouran tersebut,
bila kita menginginkan kelimpahan rezeki dan kemakmuran
hidup, hendaklah kita menjaga diri dari segala dosa. Hendaknya
kita menaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan­
larangan-Nya (takwa), serta menjaga diri dari yang menyebabkan
kita mendapatkan siksa, seperti melakukan keburukan atau
meninggalkan kebaikan.

C. J{u6ungan 'lak,wa dengan 9vlagnet <l?gzekj


Nasib seseorang mencerminkan karakternya, sementara
karakter berasal dari semua kebiasaan dan tindakannya. Tindakan
sendiri berasal dari pikiran, yang bermuara pada perasaan orang
tersebut. Nasib, karakter, kebiasaan, dan tindakan adalah sesuatu
yang tampak, sementara pikiran dan perasaan adalah sesuatu
yang tidak tampak. Hal ini menggambarkan bahwa sesuatu yang
tampak bersumber dari yang tidak tampak. Apa yang terlihat di
luar adalah gambaran dari apa yang ada di dalam.
Bila sadar mengenai realitas tersebut, untuk bisa mengubah
kondisi (baca: nasib) saat ini, kita harus memulainya dari dasar
penyebabnya, yaitu pikiran dan perasaan.

Pikiran adalah hasil kinerja otak, sementara perasaan terkait


dengan kinerja hati.

19
Bagaimana Realitas (Nasib) Seseorang Terbentuk

NASIB

KARAKTER

Tampak

KEBIASAAN

TINDAKAN

PIKIRAN

Tidak Tampak

PERASAAN

Pikiran adalah hasil kinerja otak, sementara perasaan terkait


dengan kinerja hati. Kata hati sengaja saya tebalkan karena
terlebih dahulu akan kita bahas apakah sebenarnya hati itu.
Selama ini terdapat kerancuan pada penggunaan istilah "hati".
Ada orang yang menganggap bahwa pengertian hati sebagai
kualitas subjektif saja. Ketika seseorang mengatakan "hatiku

20
remuk redam", itu diartikan bahwa perasaan atau emosinyalah
yang remuk atau sangat sedih. Begitu pula saat seseorang berkata
"hatiku tengah berbunga-bunga", hal itu menunjuk pada perasaan
seseorang yang sedang gembira.
Sesungguhnya, hati itu juga objektif berupa benda.
Seseorang yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK)
dari perusahaannya, hatinya akan merasa sedih. Seseorang yang
menerima kenaikan gaji dari bosnya, hatinya merasa gembira.
Benarkah (organ) hati yang berhubungan dengan otak dan
merasakan itu semua? Ternyata tidak. Ketika kita berpikir takut
akan suatu ancaman, jantunglah yang berdebar, bukan hati (liver).
Ketika kita tegang, marah, cemas, dan sejenisnya, detak jantung
kita menjadi tidak normal.
Menurut para ahli, sistem komunikasi otak dengan jantung
lebih luas dibanding dengan sistem komunikasi otak dengan
organ-organ tubuh lainnya. Dengan kata lain, otak dan jantung
mempunyai jalinan komunikasi yang lebih intens.
Para ahli ilmu saraf telah menemukan bahwa pada jantung
terdapat 40 ribu sel saraf (neuron). Hal ini menandakan bahwa
jantung memiliki sistem saraf sendiri. Terkait dengan hal tersebut,
menurut para ilmuwan, jantung memiliki "otak" sendiri yang
membuatnya bekerja secara otomatis tanpa menunggu instruksi
dari otak di kepala. Contohnya dalam memompa darah dan ritme
detak jantung.
llmu pengetahuan modern juga membuktikan bahwa jantung
memiliki kualitas elektromagnetik 5.000 (lima ribu) kali lebih kuat

21
daripada otak. ltu artinya, berpikir positif yang sesuai dengan
perasaan positif mempunyai kekuatan 5.000 kali lebih kuat
dibanding berpikir positif yang tidak melibatkan perasaan.
Rasulullah � bersabda: /ngatlah, sesungguhnya di dalam tubuh ada
11

sekerat daging. Jika ia baik, baiklah tubuh itu semuanya. Jika rusak,
rusaklah tubuh itu semuanya, sekerat daging itu adalah kalbu. " (h.r.
Bukhari dan Muslim)
Secara bahasa, salah satu makna kata qalbu (qalb) adalah
jantung. Penulis meyakini, sekerat daging yang dimaksud
Rasulullah saw pada hadis di atas adalah jantung. Jadi, selanjutnya
bila pembaca menemukan kata \\hati" dalam buku ini, hal itu berarti
menunjuk kepada makna jantung.

Makna ''hati'' dalam AI-Quran

Pertama, makna hati terkait dengan akal-pikiran. Dalilnya


sebagai berikut.

1-'-r. u
,,
��1�:�t
,, . ,,; � <�:: ,, . ·½T J. i��
r'i u�!J'°.J ,,
, - .1;:j

"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka Bumi, lalu mereka


mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau
mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?

22
Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang
11
buta ialah hati yang di dalam dada. (0.s. Al-Hajj [22]: 46).

Begitu juga di dalam AI-Ouran surah Muhammad [47] ayat 16.

- ' !
(ti �; l_,A I I:,,,.;; lj r-!;_,_lj � � I �
} 0 J. / � }} // /
}� ,4 ,, ....

"Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu


sehingga apabila mereka keluar dari sisimu mereka berkata kepada
orang yang telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi):
"Apakah yang dikatakannya tadi?" Mereka itulah orang-orang yang
dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu
mereka."

Disebutkan dalam surah AI-A'raf [7] ayat 100 sebagai berikut.

23
"Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang memusakai
suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya bahwa kalau Kami
menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan
Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar
(pelajaran lagi) ?"

hati bermakna tempat perasaan, baik yang


Kedua,
benar maupun yang salah. Banyak sekali ayat AI- Ouran yang
menyebutkan hal ini.

a. Tempat kekhusyukan

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk


tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang
telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang­
orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya,

24
kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati
mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah
orang-orang yangJasik. " (0.s. Al-Hadid (57]: 16)

b. Kelembutan dan kasih sayang

�J �;.-f �,H i_,::: 1; (f.)l �LJ t@���


� �

"Kemudian, Kami iringkan di belakang mereka rasul-rasul Kami


dan Kami iringkan (pula) Isa putra Maryam; dan Kami berikan
kepadanya lnjil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang
mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-

25
adakan rahbaniyyah, padahal Kami tidak mewajibkannya kepada
mereka, tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk
mencari keridaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan
pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang­
orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di
antara mereka orang-orangJasik. " (0.s. Al- Hadid [ 57]: 27 )

c. Perasaan terguncang

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang


apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman
11
mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal.
(0.s. AI- Anfal [8]: 2)

d. Rasa takut
"Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut,
disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang
Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat
kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat
11
tinggal orang-orang yang lalim. (0.s. Ali lmran [3]: 151)

e. Sombong

"(Yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah


tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan
(bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman.
Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan
11
sewenang-wenang. (0.s. AI-Mukmin [40]: 35)

f. Marah

27
"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan
(perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan
mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan
hati orang-orang yang beriman (14) dan menghilangkan panas
hati orang-orang mukmin. Dan Allah menerima tobat orang yang
dikehendaki-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
(15). " (0.s. At-Tau bah [9]: 14--15)

g. Ketenangan dan ketenteraman

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi


tenteram dengan mengingat Allah. lngatlah, hanya dengan
mengingat Allah/ah hati menjadi tenteram. " (0.s. Ar-Ra'd [13]: 28)

h. Keraguan dan prasangka


"Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi
pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bi/a hati mereka itu
11
telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
(0.s. At-Taubah [9]: 110)

i. Keras hati

"Kemudian, setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan


lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang
mengalir sungai-sungai darinya dan di antaranya sungguh ada
yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya dan di antaranya
sungguh ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan
Allah sekali-kali tidak lengah dari apayang kamu kerjakan. "(0.s. AI­
Baqarah [2]: 74).

Hati dengan makna ini adalah sikap yang muncul dari perasaan
yang ada sebagai bentuk penampakan naluri. Jadi, hati tidak dapat
menetapkan mana yang harus ada dan mana yang tidak. Hati
hanya menjadi tempat berbaurnya berbagai perasaan baik dan

29
buruk. Persoalannya kemudian adalah bagaimana agar perasaan
yang dominan di dalam hati hanya yang baik-baik saja sesuai
dengan tolok ukur hukum syariat.
Di antara arti penting hati sebagai tempat perasaan adalah
sebagai tempat iman dan takwa. Iman sebagai pembenaran yang
tegas, tanpa sedikit pun keraguan. Hal ini didapatkan melalui
hati yang mengendapkan dan menempelkan pemikiran (fikrah)
ke dalamnya, lalu menyatukannya dengan sempurna, sungguh­
sungguh penuh keyakinan dan ketenangan, disertai kesesuaiannya
dengan akal. Syarat dari keyakinan yang tegas tanpa keraguan
adalah kesesuaiannya dengan akal. Apabila keyakinan yang pasti
dalam hati dan kesesuaian akal dengan keyakinan tersebut ada,
iman pun akan terbentuk. Berkaitan dengan masalah ini, Allah �
berfirman sebagai berikut.

"Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia
mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir,
padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa).
Akan tetapi, orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran,
maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. I/

(0.s. An-Nahl [16]: 106).

30
'
,, J. ' ,,4 J.
J.
�0 ,, · I �
"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada
Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang
yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang
itu bapak-bapak atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun
keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah
menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka
dengan pertolongan yang datang dari-Nya. Dan dimasukkan-Nya
mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka
pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah

31
golongan Allah. Ketahuilah, sesungguhnya golongan Allah itulah
golongan yang beruntung. " (0.s. AI - Mujadalah [ 58]: 22).

Orang- orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman. "
Katakanlah (kepada mereka): "Kamu be/um beriman, " tetapi
katakanlah, "Kami telah tunduk, " karena iman itu be/um masuk
ke dalam hatimu dan jika kamu taat kepada Allah dan rasul­
Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (0.s.
AI- Hujurat [49]: 14).

Selain sebagai tempat iman, hati juga merupakan tempat


keraguan, syak, bahkan penolakan terhadap kebenaran.

32
Allah � menegaskan hal ini dalam firman-Nya yang agung
sebagai berikut.

"Wahai Rabb kami, janganlah engkau memalingkan hati kami


setelah Engkau menunjuki kami." (0.s. Ali Im ran [3]: 8).
Oleh karena itu, memberikan pemahaman tentang suatu
perkara yang wajib diimani menjadi sangat penting. Dengan
begitu, hati tidak keliru mengimani sesuatu yang sebenarnya tidak
boleh diimani atau mengingkari sesuatu yang mestinya diimani. Di
sini pula letak pentingnya memberikan pemikiran dan pemahaman
Islam sehingga hati merasa tenang dalam perkara yang benar dan
gelisah dalam perkara dosa, bukan sebaliknya.
Selain iman dan keraguan, takwa juga terdapat di dalam hati.
Sebagaimana dipahami, takwa merupakan sikap takut kepada
Allah � seraya menjalankan syariat-Nya. Hal ini sebagaimana
dijelaskan dalam AI-Ouran berikut.

"Demikianlah (perintah Allah). Siapa saja yang mengagungkan syiar­


11
syiar Allah (ibadah), sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.
(0.S. Al-Hajj [22]: 32)

33
Jelaslah bahwa makna hati mencakup akal-pikiran dan
perasaan. Seseorang akan bersih hatinya bila akal-pikiran dan
perasaannya sesuai dengan aturan Allah �- Untuk itu, agar hati
menjadi bersih perlu dilakukan beberapa hal berikut.

1. Kita harus memenuhi hati dengan ketakwaan kepada Allah�­


Hatilah tempat menerima kebaikan dan hidayah.

"Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang,


kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman
kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada
hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. " (0.s. At­
Taghabun [64]: 11)

2. Kita harus sering-sering berdoa agar hati tetap lurus di jalan


Islam, senantiasa mengingat-Nya, bertasbih siang malam,
mengingat-Nya sepanjang salat dan qiyamullail. Niscaya,
dengan zikir itu hati menjadi tenteram.
,,,, >,, & � ,,-4
0:;u I
., /.

fa� � I
J,J, J, ,,-4
..,
� I _f� �g :.,li �j l _,.:.A I ;
., J, J, .., ., ,, " J, ,, ,,

,, ,.,,, ,,,,,,,
,, / /
,.,,,

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi


tenteram dengan mengingat Allah. lngatlah, hanya dengan

34
mengingat Allah/ah hati menjadi tenteram. " (0.s. Ar-Ra'd [13]:
28)

3. Kita harus mendidik pemikiran dengan suatu pembelajaran


yang menjadikan pikiran menyatu dengan perasaan. Dengan
begitu, akan terbentuk api yang membakar kezaliman,
kemaksiatan, kefasikan, kekufuran, dan segala dosa. la
sekaligus menjadi cahaya yang menunjuki masyarakat kepada
hidayah dan risalah agung ini (Islam). Islam pun akhirnya
diterapkan di tengah-tengah masyarakat secara total.

4. Kita harus menyadari bahwa di dalam hati itu terdapat berbagai


penyakit yang wajib dibersihkan, yaitu setiap perasaan internal
dalam hati yang dilarang dan bertentangan dengan hukum
Allah �- Di sinilah pentingnya untuk memahami hukum­
hukum Islam.

"Dan orang-orang yang beriman berkata, "Mengapa tiada


diturunkan suatu surat?" Maka apabila diturunkan suatu surat

35
yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah)
perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam
hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang
pingsan karena takut mati dan kecelakaanlah bagi mereka. ''
(0.s. Muhammad [47]: 20)

5. Kita harus memahami bahwa kebaikan seseorang bergantung


pada kondisi hati karena hati adalah tempat iman. Jika
diisi dengan akidah yang rusak, ia akan menjadi asas bagi
kerusakan kehidupan seseorang. Hati juga tempatnya takwa.
Sekalipun dari segi akidah seseorang itu muslim, apabila
ia 'sakit' dalam muamalah, akhlak, dan ibadahnya karena
kelemahan ketakwaan, tanpa ragu lagi ia adalah seorang yang
rusak. lnilah makna sabda Rasulullah � yang menyatakan bila
hati itu baik, baiklah seluruh jasadnya, sementara bila rusak,
rusaklah seluruh jasadnya. ltu pula yang dijelaskan Allah �
dalam firman berikut ini.

"Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi


yang buta itu adalah hati yang ada di dada. " (0.s. Al- Hajj [22]:
46 )

Dengan demikian, upaya membersihkan hati tidaklah bisa


dilakukan dengan olah perasaan yang tidak disertai dengan
dalil. Tidak cukup pula hanya lewat zikir dan ibadah ritual.
Pembersihan harus diawali dengan keimanan yang saleh
lewat proses berpikir yang jernih, disertai ilmu dan penerapan
hukum-hukum Allah secara menyeluruh (segala aspek
kehidupan) sebagai cerminan ketakwaan seorang muslim.

Syarat menjadi magnet rezeki adalah bertakwa. Takwa


akan menjadikan hati seseorang menjadi bersih. Hati yang
bersih akan menghasilkan perasaan dan pikiran dengan daya
elektromagnetik tinggi, yang akan memudahkan menarik hal
baik yang dipancarkan (cita-citakan). Hati akan bersih bila
akal-pikiran dan perasaannya sesuai dengan aturan Allah. Jadi,
bertakwa adalah upaya untuk mengondisikan akal-pikiran dan
perasaan sesuai dengan aturan Allah.

Bab selanjutnya membahas langkah konkret untuk menjadi


magnet rezeki.

-�-

37
• •
en a l

/
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
/
a....... net
//
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
/////

}l. :Jvlengapa �zekj Seret?

Semua nikmat yang diterima di dunia ini datangnya dari Allah :: '.i,
sementara kesengsaraan datang akibat perbuatan sendiri.

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar
(dari kesalahan-kesalahanmu). " (0.s. Asy- Syuraa [42]: 30)

Berangkat dari pemahaman ayat tersebut, amat b i jaksana


untuk tidak langsung menyalahkan lingkungan atau orang
lain bila mengalami kesulitan rezeki, misalnya, apalagi sampai
menyalahkan Allah �, na'uzubillah. Sikap terbaik adalah mengoreksi
diri dan segera bertindak nyata untuk memperbaiki keadaan.
Kesulitan rezeki bisa disebabkan hal-hal berikut.

1. Banyak Berbuat Dosa atau Maksiat

Rasulullah � bersabda, "Sesungguhnya seseorang terjauh dari


rezeki disebabkan perbuatan dosanya. " (h.r. Ahmad)
Jadi, bila mengalami kesulitan rezeki, salah satu penyebab yang
mungkin adalah perbuatan dosa atau maksiatyang telah diperbuat.
Mungkin kita pernah durhaka kepada orangtua, berzina, merugikan
orang lain saat mencari nafkah, enggan bersedekah, sibuk bekerja,
tetapi sampai melalaikan diri dari mengingat Allah, berharap dan
menggantungkan diri kepada selain Allah (pergi ke "orang pintar"
minta zimat pelancar rezeki), berjudi, minum-minuman keras,
sombong, riya, atau ujub.
Dosa-dosa karena maksiat yang membuat hati ternoda
(kotor). Rasulullah bersabda: "Seorang hamba manakala berbuat
dosa (maksiat), maka tertitiklah di hatinya suatu noktah hitam.
Bila mereka terus berbuat dosa, maka akan bertambahlah noktah
hitam itu menjadi banyak menutupi hatinya hingga ia menjadi
karat." Kemudian, Rasulullah melanjutkan sabdanya tersebut
dengan membaca ayat AI-Ouran surah AI-Muthaffifin ayat 14,
"Sekali-kali tidak (demikian) sebenarnya apa yang selalu mereka
usahakan (perbuatan dosa) itu menutup hati mereka." (h.r. Ahmad,
Turmudzi, lbnu Majah, lbnu Hi ban, Al-Hakim, dan Baihaqi dari Abu
Hurairah).

39
Maksiat tidak hanya dapat melemahkan hati untuk
beraktivitas karena Allah, tetapi juga merintangi, menghentikan,
dan menghalangi untuk melangkah menuju Allah �- Bila hal ini
dibiarkan terus-menerus, yang terjadi bukan hanya akan menutup
jalan, tetapi juga akan memalingkan hati dari kebaikan.
Menurut lbnu Oayyim AI-Jauzi, hati hanya berjalan menuju
Allah � dengan kekuatannya sendiri. Bila seseorang terjangkiti
virus dosa, hatinya akan kehilangan kekuatan. Bila kekuatan itu
hilang semuanya, terputuslah ia dari Allah. Bila jauh dari Allah
�, bagaimana doa akan dikabulkan? Bagaimana pula Dia akan
memberikan rezeki yang halal dan melimpah pada kita bila diri ini
masih berlumur dosa?

2. Keyakinan yang Keliru

Virus maksiat pada manusia bisa datang melalui pancaindra


berupa gosip atau cerita miring, berita kekerasan dan pornografi,
lagu berlirik negatif dan provokatif, makanan dan minuman haram,
serta narkoba.
Efek yang dialami manusia akibat gangguan tersebut bisa
berupa pikiran negatif, prasangka buruk, hingga perbuatan negatif
yang merusak hidupnya. Seperti apa pun cerdasnya manusia,
bila ia terjangkit virus tersebut, kualitas hidupnya (kesehatan,
relasional, finansial, emosional, dan spiritual) akan menurun.
Manfaat hidup bagi dirinya sendiri maupun orang di sekitarnya
pun akan berkurang.

40
Selain maksiat, yang membuat kualitas hidup menurun
adalah keyakinan yang keliru. Hal ini disebabkan masukan
informasi atau pengetahuan (baca: program) yang keliru. Tolok
ukur itu tentu saja berdasarkan ajaran Islam yang diyakini
kebenarannya. Banyaknya program keliru yang mengendap di
bawah sadar (hati) akan menjadikan manusia menjadi tidak yakin
akan sifat kesempurnaannya.
Akibatnya, hati dipenuhi emosi negatif, seperti putus asa,
sedih, takut, minder (tidak percaya diri), sombong, dan emosi
negatif lainnya. Program-program yang ditanamkan, baik oleh diri
kita sendiri atau orang lain, kalau kita tidak hati-hati menerimanya,
justru bisa merusak diri sendiri.
Seorang anak kecil yang diberi program "takut setan", sampai
besar bisa-bisa takut pada setan, meski belum pernah melihat
seperti apa wujud setan itu. Seorang anak yang dicekoki program
"orang miskin jangan bercita-cita tinggi", ia akan tumbuh menjadi
anak yang minder dan tidak percaya dengan kemampuan dirinya.
Contoh lain program-program keliru:
a. "Pendidikan saya rendah, mana mungkin bisa sukses."
b. "Saya miskin, tidak mungkin menyekolahkan anak hingga jadi
dokter."
c. "Saya hanya pegawai rendahan, tidak mungkin bisa pergi
haji."
d. "Saya tak mau kaya, karena di neraka banyak orang kaya."

Banyak contoh sejenis dengan ''program keliru" tersebut. Bila


tidak segera diatasi (program ulang), program-program keliru

41
tersebut akan terus bersemayam di hati, menjadi keyakinan keliru
yang dapat menghambat kita memperoleh kelimpahan rezeki
guna meningkatkan kualitas hidup. Hanya kepada Allah � kita
memohon pertolongan.

Hadis Qudsi:
11
Tidaklah satu makhluk mengandalkan diri kepada makhluk lain
selain Aku, kecuali akan Aku putuskan untuknya sebab-sebab (jalan­
jalan rezeki) langit dan Bumi. Bila ia meminta kepada-Ku, tidak Aku
beri dan jika ia berdoa kepada Aku, tidak Aku perkenankan, serta
manakala ia memohon ampunan kepada- Ku, tidak Aku ampuni.
Dan tidaklah satu makhluk mengandalkan Aku terhadap makhluk­
Ku, kecuali akan Aku Jamin langit dan Bumi (mengeluarkan) rezeki
untuknya. Apabila ia meminta kepada- Ku, akan Aku beri, dan ketika
ia berdoa, Aku akan mengabulkannya, serta manakala ia memohon
11
ampunan kepada Aku, niscaya Aku akan mengampuninya. (h.r.
Imam Ahmad)

11
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan
juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu
11
dosa yang besar. (0.s. Al-lsraa [17]: 31)

42
<B. 1(em6afi k_fpada Pitrali

1. Menyegerakan Tobat

Setelah menyadari segala kekeliruan yang membuat rezeki


seret, langkah selanjutnya adalah menyegerakan tobat. Bertobat
dapat membuat kita dekat kembali dengan Alla h �-
Menurut Imam Ar-Raghib AI-Ashfaani, tobat adalah
meninggalkan dosa karena keburukannya, menyesali dosa yang
telah dilakukan, berkeinginan kuat untuk tidak mengulanginya,
serta berusaha melakukan apa yang bisa diganti. Jika keempat hal
tersebut telah dipenuhi, berarti syarat tobatnya telah sempurna.
Adapun Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa bertobat dari
setiap dosa hukumnya adalah wajib. Jika maksiat (dosa) tersebut
antara hamba dengan Allah, yang tidak ada sangkut-pautnya
dengan hak manusia, syaratnya ada tiga.
a. Menjauhi maksiat tersebut
b. Menyesali perbuatan maksiatnya
c. Berkeinginan untuk tidak mengulanginya

Jika salah satu syarat tobat di atas tidak terpenuhi, tobatnya


tidak sah. Adapun bila tobat itu terkait dengan manusia, syaratnya
bertambah satu, yaitu memenuhi hak orang yang ia zalimi
tersebut. Jika berbentuk harta, ia harus mengembalikannya.
Jika berupa hukuman (had), tuduhan, atau sejenisnya, ia harus
memberi kesempatan pada orang yang terzalimi tersebut untuk

43
membalasnya atau meminta maaf kepadanya. Jika berupa ghibah,
(menggunjing), ia harus meminta maaf.
Selain itu, dalam Islam juga diajarkan salat khusus untuk
bertobat, yang lazim dikenal dengan nama salat tobat.

Salat Tobat

a. Pengertian salat Tobat


Salat tobat adalah salat sunah yang dikhususkan bagi
seseorang yang menyesali perbuatan maksiat atau dosa yang
telah diperbuatnya, disertai dengan tekad untuk tidak akan
mengulanginya lagi. Hukum salat tobat adalah sunah muakad,
yaitu sunah yang sangat dianjurkan bagi orang yang telah berbuat
dosa atau maksiat.
Rasulullah � bersabda: \\Tidak ada orang yang pernah berbuat
dosa, kemudian bergerak dan segera berwudu, lalu mengerjakan
salat, selanjutnya memohon ampunan kepada Allah, kecuali
(Allah) pasti akan memberikan ampunan baginya." (h.r. Imam Abu
Dawud, Nasa'i, lbnu Majah, dan Imam Baihaqi)
Riwayat lain menyebutkan, Asma' bin Hakam ,$, berkata,
\\Saya mendengar Ali berkata: 'Sesungguhnya saya dahulu
adalah orang yang bila mendengar hadis dari Rasulullah �, Allah
memberikan manfaat kepadaku sejauh yang dikehandaki-Nya.
Apabila seseorang dari sahabatnya meriwayatkan kepadaku suatu
hadis, aku minta ia bersumpah. Jika ia mau bersumpah untukku,
aku benarkan. Sesungguhnya Abu Bakar pernah meriwayatkan
hadis kepadaku dan Abu Bakar adalah orang yang jujur. la pernah

44
mendengar Rasulullah � bersabda: "'Setiap orang mukmin yang
melakukan suatu dosa, kemudian ia berwudu dengan sempurna,
lalu berdiri mengerjakan salat, kemudian ia memohon ampun
kepada Allah, niscaya Allah akan mengampuninya." (h.r. Imam
Abu Dawud, Tarmidzi, lbnu Majah, Ahmad, dan Imam Thayalisi)

b. Manfaat salat Tobat


Salat tobat dilakukan untuk memohon ampun kepada Allah
� atas segala dosa yang telah diperbuat. Sa lat tobat juga sebagai
pengekang diri untuk tidak mengulangi perbuatan dosa seperti itu
lagi.

c. Ketentuan dan tata cara salat Tobat


Salat tobat dikerjakan paling sedikit dua rakaat dan sebanyak­
banyaknya enam rakaat. Cara mengerjakannya sama dengan
salat-salat sunah lain. Niatnya saja yang berbeda, dan tempat niat
adalah di hati, tidak perlu diucapkan.
Setelah selesai mengerjakan salat tobat, perbanyak zikir dan
istigfar disertai perasaan atau penyesalan mendalam sehingga
tidak akan mengulangi perbuatan dosa seperti itu lagi. Berikut
istigfar yang bisa dibaca.
,, 0 0 J .;; / / .;;,, 0 \
o o o
" _ " :: \ \
\� � y � � \\ ,, 'J I ;J 1 'J
;. ;. '-? jJ \ � �
· ,, I � I
-
/ / / / /

/ y/
J 0

� \ y __,;1 _.,
/ /

45
Astaghfirullahal' azhiim. Alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul
qayyumu wa atubuu ilaih.
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Mahaagung, Tiada Tuhan
yang patut disembah, kecuali hanya Dia Yang Mahahidup lagi Berdiri
Sendiri. Aku bertobat kepada-Nya."

Kemudian, lanjutkan dengan membaca istigfar berikut ini.


' • "o�
/ /
0

�I � I
/
/

Astaghfirullahal' azhiim
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Mahaagung."
Tutup dengan bacaan doa berikut.
0/ " "'
(i,I / 0,.. "'
(i,I
/

/ / / O �t - "!J / � J ...
. .. .. L..._j \ 'J I 4.J \ 'J '5-J l.. ._j l �I
,,,,,,

,.. / /

/ ,.. / ,..

�? � ���\
,..

/
,..

/
J. J. "
L� ;k� I � .!J�JJ .!J� �
/ /

. J. /
0 ,.. 0 ,..
J. 0
• J...,. \
/ /
� �y. J
/ / ,.. ,..,..
J.� /
;t
�u
0,.. � 0 /
/
J.
._j I 'J I ··"
,.. o . jJ I
_r-'t).. 'J
..
L
/
YY / /

Allahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta khalaqtani wa ana


'abduka waana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastath'tu a'uudzubika
min syarri maa shana'tu abuu- u laka bini'matika 'alayya wa
abuu- u bidzanbii faghfirlii fa innahuu laa yagh firudz dzunuuba
ilia anta.
"Wahai Tuhanku, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang
patut disembah, kecuali hanya Engkau, yang telah menciptakan aku,
dan aku adalah hamba-Mu. Dan aku pun dalam ketentuan serta janji­
Mu sedapat mungkin dapat aku lakukan. Aku mohon perlindungan
kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah Engkau ciptakan, aku
mengikuti nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku, dan aku
mengakui dosaku. 0/eh karena itu, berilah pengampunan kepadaku
karena tidak ada yang dapat memberi pengampunan, kecuali
hanya Engkau. Aku mohon perlindungan dari kejahatan apa yang
kuperbuat. "

Keistimewaan Bertobat

Simak firman Allah yang agung berikut ini.

"Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah am pun kepada Tuhanmu,


lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang
sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada
kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa."
(0.s. Huud [11]: 52)

47
lbnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan, \\Kemudian (Nabi)
Hud �I memerintahkan kaumnya untuk beristigfar (memohon
ampun) sehingga dosa-dosa yang lalu dapat dihapuskan. la
kemudian juga memerintahkan mereka bertobat untuk masa
yang akan mereka hadapi. Barang siapa memiliki sifat-sifat seperti
ini, niscaya Allah � akan memudahkan rezekinya, melancarkan
urusannya, dan menjaga keadaannya.

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha


Penyayang" [*].
[*] Maksudnya: saya memulai membaca AI-Fatihah ini dengan
menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya
dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum,
menyembelih hewan, dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang
Mahasuci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya,
yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang
membutuhkan-Nya. Ar-Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu
nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan
karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar-Rahiim (Maha
Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat
rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya
kepada makhluk-Nya.

Dalam ayat lain, Allah � berfirman sebagai berikut.


"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan
bertobat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian),
niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus- menerus)
kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia
akan memberi kepada tiap- tiap orang yang mempunyai keutamaan
(balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, sesungguhnya aku
takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. " (0.s. Huud [11]: 3)

Imam AI-Ourthubi menafsirkan, "lnilah buah dari istigfar dan


tobat. Allah akan memberikan kenikmatan pada kalian dengan
berbagai manfaat berupa kelapangan rezeki dan kemakmuran
hidup. Dia juga tidak akan menyiksa kalian sebagaimana yang
dilakukan-Nya terhadap orang-orang yang dibinasakan sebelum
kalian."
Janji Allah � disampaikan dalam bentuk pemberian balasan
sesuai dengan syaratnya. Beristigfardan bertobat kepada Allah dari
dosa-dosa adalah sebab sehingga Allah memberikan kenikmatan
yang baik kepada orang yang melakukannya sampai pada waktu
yang ditentukan. Allah menganugerahkan balasan yang baik atas
istigfar dan tobat tersebut dengan balasan berdasarkan syarat
yang ditetapkan. Demikian disampaikan oleh Syekh Muhammad
Al-Amin Asy-Syinqithi.

49
2. Memperbaiki Keyakinan yang Keliru

Untuk memperbaiki keyakinan yang keliru, kita perlu


merenungkan secara mendalam firman Allah � berikut ini.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk


11
yang sebaik-baiknya. (0.s. At-Ti in [95]: 4)

Kita diciptakan Allah � sebagai makhluk yang paling


sempurna. Oleh karena itu, janganlah kita ''mendiskon"
kesempurnaan tersebut dengan merasa minder pada makhluk
lain. Kita dibekali potensi diri dan sumber daya yang melimpah
untuk menjalani tugas kita di dunia ini (beribadah kepada Allah dan
bermanfaat bagi sesama). Kekayaan, latar belakang keluarga, dan
seterusnya hanyalah faktor pendukung keberhasilan, sedangkan
yang utama adalah bagaimana kita mengembangkan potensi
yang telah dianugerahkan Allah pada kita. Berusahalah optimal
untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Bila telah telanjur melakukan perbuatan buruk, segera ikuti
dengan perbuatan baik. Selain itu, bergaullah dengan orang saleh
dan jadikan syariat Islam sebagai tuntunan berperilaku. Demikian
nasihat yang disampaikan Rasulullah � melalui dua hadisnya
berikut ini.
11
a. 8ertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada dan
ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya
menghapusnya. Bergaullah dengan manusia dengan akhlak
11
yang luhur. (h.r. Tirmidzi)

50
11
b. Tiadalah kamu beriman sehingga perilaku hawa nafsumu sesuai
11
dengan tuntunan ajaran yang aku bawa. (h.r. Ath-Thabrani)

Bila kita melaksanakan apa yang dinasihatkan oleh Rasulullah


� tersebut, insya Allah program-program lama yang telah tumbuh
menjadi keyakinan yang keliru akan mampu diatasi.

3. Membangun Keyakinan Baru

Tanamkan dalam hati bahwa orang yang paling mulia


kedudukannya di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
Seperti yang disampaikan Allah dalam firman-Nya berikut ini.

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu


di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
11
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (0.s.
AI-Hujuraat [49]: 13)

Simak pula sabda Rasulullah � berikut ini.


11
Kemuliaan dunia adalah kekayaan dan kemuliaan akhirat
adalah ketakwaan. Kemuliaan kamu, baik laki-laki maupun
perempuan, adalah kekayaanmu, keutamaanmu adalah
ketakwaanmu, kedudukanmu adalah akhlakmu, dan (kebanggaan)
11
keturunanmu adalah amal perbuatanmu. (h.r. Ad-Dailami)

51
Jadi, tidak ada halangan untuk memperoleh rezeki yang
melimpah sepanjang keinginan tersebut dibingkai oleh ketakwaan.
Laki-laki dan perempuan, kulit hitam dan kulit putih, tinggi dan
pendek, kaya dan miskin, tua dan muda, semua mempunyai
kesempatan yang sama asal memenuhi aturan yang telah
ditentukan Allah �- Islam adalah agama yang tidak mengenal
diskriminasi, termasuk dalam hal meraih kelimpahan rezeki.

C. ?rtenyempurnak,an :Niat dan rtujuan


1. Niat Lurus karena Allah ;i

Setelah membangun sikap mental baru, sempurnakan niat


sebelum menetapkan tujuan yang akan dicapai. Maksudnya,
meneguhkan niat yang kuat dengan menjadikan rida Allah sebagai
tujuan utama dan menjadikan urusan dunia sebagai sarana ibadah.
Kelak, ketika dihadapkan pada ujian yang sebenarnya dalam hidup
ini, siapkah kita mengorbankan dunia?
Niat dapat diibaratkan seperti fondasi sebuah bangunan.
la akan menjadi tumpuan seluruh amal perbuatan seseorang.
Seseorang yang niatnya bukan karena Allah akan mudah
terombang-ambing ketika menghadapi ujian hidup ini. la akan
mudah berkeluh-kesah dan menyalahkan orang lain, apabila
kesulitan menimpanya. la selalu merasa menjadi korban kehidupan
ini. Sebagai dampaknya, potensi ruhiah orang tersebut akan
melemah dan hidupnya menjadi penuh dengan ketidakpastian. Hal

52
ini tentu akan merugikan diri sendiri karena kerap diliputi perasaan
cemas dan takut dari pikirannya sendiri.
Sabda Rasulullah � : "Sesungguhnya segala amal perbuatan
tergantung niatnya dan akan memperoleh balasan sesuai dengan
yang diniatkannya. Maka, siapa sajayang hijrahnya karena A I/ah dan
rasul-Nya, hijrahnya itu menuju (diterima oleh) Allah dan rasul-Nya.
Dan, siapa saja yang hijrahnya karena dunia yang diinginkannya
atau wanita yang ingin dinikahinya, hijrahnya terhenti sampai apa
yang diniatkannya itu. " (h.r. Bukhari dan Muslim).
Untuk itu, kita perlu membuat fondasi yang kukuh untuk
menjalani hidup ini. Niat yang kuat karena mencari rida Allah akan
membuat kita melangkah dengan penuh keyakinan. Kita akan siap
menerima segala konsekuensi sebagai bagian dari perJuangan,
termasuk konsekuensi berhijrah di jalan Allah.

"Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati


di muka Bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.

53
Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada
Allah dan rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum
sampai ke tempat yang dituju), sungguh tel ah tetap pahalanya di sisi
Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 11

(0.s. An-Nisa: 100)

2. Tujuan yang Jelas

Tujuan yang hendak dicapai harus sesuai dengan nilai-nilai


hidup yang diyakini (imani). Tujuan yang tidak sesuai dengan
nilai hidup justru akan menjadi penghambat mental yang baru.
Dengan demikian, sebagai muslim, tujuan itu harus sesuai dengan
ajaran. Bila tidak, sudah barang tentu tidak layak dijadikan sebagai
tujuan.
Tujuan berfungsi menetapkan frekuensi gelombang yang
dipancarkan. Frekuensi ini akan menarik hal-hal, orang, sumber
daya, situasi atau kondisi, bantuan, atau apa saja yang akan
membantu kita mencapai tujuan.
Mengapa ada begitu banyak orang yang tidak sukses? Salah
satu alasannya adalah tidak menetapkan tujuan sukses sehingga
pikiran mereka tidak memancarkan frekuensi sukses.
Karena berfungsi sebagai sasaran tembak, tujuan haruslah
jelas. Salah satu cara memperjelas tujuan adalah dengan
mengetahui hal-hal apa yang tidak diinginkan.
Jika selalu dibelit masalah keuangan, kita pasti merasa stres
dan selalu mengeluh. Kita pun memutuskan memperbaiki keadaan
agar situasi keuangan dapat lebih ideal. Pertama kali yang harus

54
dilakukan adalah menuliskan daftar situasi keuangan yang tidak
diinginkan pada tabel di kolom kontras.

Tabel untuk Memperjelas Tujuan

Kontras (Hal- Hal yang Kejelasan (Hal- Hal yang


No.
Tidak Saya lnginkan) Saya lnginkan
1. Selalu kekurangan uang
2. Banyak tagihan
3. Uang hanya cukup untuk
makan
4. Tidak bisa membeli buku
bagus
5. Penghasilan tak menentu
6. Tak pernah dapat hadiah
7. Penghasilan tak kunjung
meningkat
8. Rezeki saya seret
9. Saya harus berutang untuk
membayar sewa
10. Masalah keuangan membuat
saya stres

Setelah membaca setiap item pada daftar kontras, tanyalah


pada diri sendiri apa yang sesungguhnya diinginkan? Tulis jawaban
pada sisi kanan dan coret tulisan di daftar kontras pada sisi kiri.

55
Tabel untuk Memperjelas Tujuan

Kontras (Hal- Hal yang Kejelasan (Hal- Hal yang


No.
Tidak Saya lnginkan) Saya lnginkan
1. Selalu kekurangan uang Uang yang melimpah dan
manfaat
2. Banyak tagihan Cepatdan mudah membayar
tagihan
3. Uang hanya cukup untuk Selalu ada kelebihan uang
makan agar bisa bersedekah
4. Tidak bisa membeli buku Selalu ada cukup uang untuk
bermutu membeli buku bermutu
5. Penghasilantak rnenentu Arus pemasukan tetap dari
berbagai sumber
6. Tak pernah dapat hadiah Sering memperoleh hadiah
(rezeki nomplok)
7. Penghasilan tak kunjung Penghasilan yang selalu
meningkat meningkat dari sumberyang
diketahui maupun tidak
8. Rez:eki saya seret Saya mudah mencari uang
9. Saya harus berutang untuk Pembayaran sewa la near
membayarsewa dan selalu punya uang
10. Masalah keuangan membuat Tak lagi dipusingkan dengan
saya stres masalah keuangan

Kita telah mendapatkan daftar hal-hal yang diinginkan yang


dapat dijadikan acuan tujuan. Lakukanlah hal ini pada segala
bidang, misalnya karier, pendidikan, kesehatan, dan jodoh. Jumlah
item pun bisa lebih dari 10, bergantung apa yang terkait dengan
masalah yang dialami.

<D. ?rf.eyakfni

1. Manfaat Keyakinan

Langkah selanjutnya setelah menyempurnakan niat dan


tujuan adalah meyakininya. Agar dapat terwujud, harus punya
keyakinan yang bulat bahwa Allah � akan mengabulkan apa yang
menjadi tujuan. Keyakinan itu akhirnya akan meningkatkan daya
pa near dan vibrasi pada pikiran kita.
Bagaimana cara mengetahui apakah kita sudah yakin dengan
tujuan yang telah dituliskan? Kita dapat mengetahui hal itu dengan
mengecek perasaan saat menuliskan target tertentu tadi. Apakah
masih ada perasaan tidak enak atau mengganjal? Bila muncul
perasaan tidak enak atau perasaan yang mengganjal, itu pertanda
adanya "keraguan".

2. Cara Memperkuat Keyakinan

Ragu, cemas, takut, tidak percaya diri dan sejenisnya adalah


bentuk-bentuk dari emosi negatif. Emosi negatif adalah lintah
pengisap energi psikis kita. la dapat melemahkan keyakinan.
Dampak lebih lanjut adalah menjadi penghambat keberhasilan.

57
Berikut beberapa cara memperkuat keyakinan.

a. Berprasangka baik (husnuzhan)

Rasulullah � bersabda dalam dua buah hadis qudsi berikut.


"Aku bersama sangkaan hamba-Ku pada-Ku. Jika sangkaannya
baik, baiklah baginya. Dan jika sangkaannya buruk, buruklah
11
baginya. (h.r. Ahmad)
"Aku bersama sangkaan hamba-Ku pada-Ku. Hendaklah ia
berprasangka dengan apa yang diinginkan (bukan yang ia risaukan
11
atau khawatirkan). (h.r. Thabrani dan Hakim)

Menurut Deepak Chopra, setiap hari manusia melakukan


self talk (dialog dengan diri sendiri) sebanyak 55.000-60.000 kali.
Sayangnya, sekitar 77% bersifat negatif dan melemahkan diri.
Padahal, hasil self talk tersebut akan mengendap di bawah sadar
(hati) yang lama-lama dapat menjadi sistem keyakinan kita.
Dua hadis qudsi tentang berprasangka baik tersebut dapat
dijadikan acuan agar dapat melakukan self talk yang positif.
Caranya, atur perasaan (emosi) dari pikiran yang timbul. Misalnya,
saat mengalami penundaan pembayaran honor atas jasa yang telah
lakukan, padahal saat itu betul-betul membutuhkan uang. Pasti
ada lintasan pikiran yang membawa serta perasaan kesal. Tariklah
napas dan embuskan perlahan. Berdoalah mohon perlindungan
Allah dari bisikan setan. Cobalah mengatur perasaan ke kondisi
yang lebih nyaman, lebih enak. Perlahan, tapi pasti, kita akan
menemukan perasaan nyaman yang "pas" untuk situasi tersebut.
Gunakan pertimbangan dengan tolok ukur syariat Islam yang
diyakini untuk menentukan suatu hal benar atau salah. Kemudian,
pilihlah perasaan yang \\pas" (enak dan nyaman) terkait dengan
momen yang sedang dialami.
Manusia sesungguhnya tidak hanya ditentukan lingkungan,
tetapi juga oleh dirinya sendiri. Sebagian orang malah mampu
memengaruhi lingkungan. Mereka mencairkan lingkungan yang
beku dan memperbaiki keadaan yang buruk.
Tatkala menghadapi suatu keadaan, manusia diberi
kemampuan memilih. Saat menghadapi caci-maki, misalnya,
seseorang dapat merenungkan dalam hati, apa tindakan terbaik
yang ingin dilakukan: diam atau membalas.
Rasulullah � bersabda, "Minta/ah fatwa kepada hatimu.
Kebaikan adalah apa-apa yang menenteramkan jiwa dan hati. Dosa
adalah apa-apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati. " (h.r.
Ahmad)
Berprasangka baik menumbuhkan sikap optimistis karena
meyakini bahwa yang diberikan Allah � adalah yang terbaik.

b. Melihat bukti keberhasilan yang telah ada

Keberhasilan seseorang kerap menginspirasi orang lain.


Oleh karena itu, ketika sedang berada dalam proses mencapai
suatu tujuan, kita bisa belajar dari orang lain yang telah berhasil
mencapai tujuan seperti yang diinginkan, apalagi bila latar belakang
orang itu hampir sama dengan kita. Misalnya, kita terlahir dari
keluarga yang kekurangan secara ekonomi dan bercita-cita ingin

59
menjadi pengusaha muslim yang sukses. Kita pun mencari figur
yang mirip serta jadikan sebagai teladan dan penyemangat. Bila
memungkinkan, temui langsung orang tersebut untuk menimba
ilmu. Namun, bila tidak memungkinkan, bacalah buku biografi
orang-orang yang kita tuju itu.
Bukti keberhasilan dapat memperkuat keyakinan. ltu
sebabnya, hampir pada setiap produk ada testimoni bukti
keberhasilan mereka yang telah menggunakan produk tersebut.
Serna kin banyak melihat bukti keberhasilan, semakin memperkuat
keyakinan bahwa kita pun (dengan izin Allah) akan mampu
mencapai tujuan yang diimpikan.

c. Selektif dalam bergaul

Rasulullah :i bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan


berkawan dengan orang saleh dan berkawan dengan orang jahat
adalah seperti seorang penjual minyak wangi (misk) dan seorang
peniup dapur tukang besi. Penjual minyak wangi, dia mungkin akan
memberikan kamu atau kamu akan membeli darinya atau kamu
akan mendapatkan aroma harum darinya. Akan tetapi, untuk peniup
dapur tukang besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu atau
kamu akan mencium bau yang tidak sedap. (h.r. Muslim)
11

Tentu Rasulullah � tidak bermaksud menganjurkan sombong


atau hanya mau bergaul dengan orang-orang tertentu saja. Kita
boleh bergaul dengan siapa saja, tetapi harus memerhatikan
rambu-rambunya.
Pergaulan merupakan sumber stimulus untuk pancaindra.
Stimulus tersebut akan diolah oleh otak. Yang kuat akan meresap
ke dalam hati menjadi bagian dari sistem keyakinan dan selanjutnya
akan menjadi dasar melakukan tindakan.
lntensitas kita bergaul memungkinkan kita untuk terpengaruh
oleh lingkungan pergaulan. Rasulullah � melalui hadis tersebut
mengingatkan, bila sering bergaul dengan orang saleh, insya Allah
akan tertular kesalehannya. Sebaliknya, bila sering bergaul dengan
orang jahat, bisa terpengaruh kejahatannya.
Kita bergaul bukan hanya dengan sesama manusia, tetapi
juga dengan informasi yang kita baca, lihat, dan dengar. Terhadap
itu semua, kita perlu selektif. Pilihlah informasi-informasi yang
bisa meningkatkan keyakinan (iman) dan keilmuan, yang dengan
itu dapat meningkatkan kualitas kehidupan, baik di dunia maupun
di akhirat.

P,. ?r1.ensyuk,uri

Syukur adalah suatu ungkapan perasaan senang (baik lewat


lisan di bibir maupun lewat rasa di hati) terhadap pemberian Allah
� dan menggunakan apa yang telah dikaruniakan Allah tersebut
di jalan yang diridai-Nya. Ada dua tingkatan syukur: syukur tak
bersyarat dan syukur yang bersyarat.
Syukur yang pertama dan utama adalah syukur tak bersyarat.
Artinya, kita dapat mengungkapkan perasaan senang melalui
ucapan terima kasih secara lisan, ataupun rasa senang di hati
terhadap apa pun (baik materi maupun peristiwa) yang sudah,
sedang, dan akan diberikan Allah pada kita. ltu semua dilakukan
tanpa harus ada syarat atau kondisi tertentu terlebih dahulu yang
diterima. Syukur jenis ini dapat mengundang datangnya lebih
banyak nikmat dari Allah :11�. Mengapa demikian? Allah � sangat
menyukai hamba yang senang dengan apa pun yang diberikan
oleh-Nya.

"Dan (ingatlahjuga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya


jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat- Ku), sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih. " (0.s. Ibrahim [14]: 7)

Demikian janji Allah � pada hamba-Nya yang mau bersyukur.


Sebaliknya, kepada hamba-Nya yang ingkar (ma las atau tidak mau
bersyukur), Allah � menyatakan bahwa azab-Nya teramat pedih.
Azab di sini bisa berupa kesempitan hati yang mengakibatkan
seseorang tidak tenang (gelisah) dalam hidupnya. Bisa pula
berdampak pada terhalangnya rahmat dan karunia rezeki turun
pada orang tersebut.
Bila belum mampu melaksanakan syukur tingkat yang
pertama, paling tidak kita melaksanakan syukur tingkat yang
kedua. Tingkat syukur yang kedua adalah syukur yang bersyarat.
Artinya, kita baru mengucapkan terima kasih secara lisan maupun
perasaan senang di hati ketika "menyadari" telah mendapatkan
sesuatu dari Allah � (baik materi maupun peristiwa). Syukur pada
tingkat ini biasanya muncul pada saat kita mendapatkan sesuatu
yang menyenangkan atau membahagiakan.
Namun, bila syukur pada tingkat kedua pun masih sulit
dilakukan, ada empat cara untuk melatih kebiasaan bersyukur.

1. Buat Catatan Harian tentang Syukur

Berisi catatan harian khusus yang berisi semua ungkapan


rasa syukur, ucapan terima kasih atas kesenangan atau peristiwa
keberuntungan yang dialami. Buatlah daftar hal-hal yang pantas
untuk disyukuri dalam satu hari. Tulis pada malam hari sebelum
tidur.

Tabel Catatan Syukur atas Nikmat Allah

Hari/Tanggal •
• ••••••••••••••••••••••••••••••
No.
Catatan Syukur Hari lni
1. Bangun malam untuk salat lail/tahajud
2. Salat Subuh berjamaah
3. Membaca AI-Ouran 2 halaman
4. Dapat tambahan ilmu
5. Dapat pinjaman buku bagus
6. Ditraktir tern an
7. Dapat kenalan baru
8. ....

9. ....
10. ... dan seterusnya.
2. Melihat ''ke Bawah''

Maksud melihat ke bawah di sini adalah memerhatikan orang­


orang yang lebih "tidak beruntung" dibandingkan kita. Meski
demikian, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
terjebak menjadi rasa ujub (bangga diri). Lihatlah ke sekeliling.
Bersyukurlah bila Anda mempunyai motor karena masih banyak
orang yang hanya punya sepeda. Bersyukurlah bila mempunyai
sepeda karena masih banyak orang yang pergi ke mana-mana
hanya bisa berjalan kaki. Bersyukurlah masih bisa berjalan kaki
karena masih ada orang yang cacat atau bahkan tidak punya kaki.
Begitu seterusnya hingga akhirnya mensyukuri bahwa kita masih
diberi kesempatan hidup oleh Allah �-
Rasulullah � bersabda: "Lihatlah orang yang berada di
bawahmu. Janganlah melihat orang yang berada di atasmu. Hal
itu akan membentengimu dari menyembunyikan nikmat Allah
kepadamu." (h.r. Muslim)
Abu Hurairah berkata, Rasulullah � bersabda: "Apabila kamu
sekalian memandang seseorang yang diberi kelebihan berupa
kekayaan dan kesempurnaanfisik, lihatlah orang di bawahnya dalam
ha/ harta dan kesempurnaan fisik. " (h.r. Bukhari dan Muslim)

3. Bersedekah

Bersedekah adalah bentuk kemurahan hati dalam memberi


dan melayani orang lain. Banyak memberi akan menciptakan
mentalitas kelimpahan (abundance conscicousness) . Kita pun
akan lebih bersyukur dan akan mengaktivasi hukum ketertarikan.
Akhirnya, hidup menjadi lebih beruntung. Begitu seterusnya dan
akan berulang lagi seperti sebuah siklus atau lingkaran, tetapi
lingkaran malaikat, bukan lingkaran setan.
Kita tetap dianjurkan bersedekah dalam keadaan sempit agar
menjadi lapang.
' ,,,, ,,,
5..u
J. J. ,,, ,,, ,,, "' ,,, ,,, J. ' J.
.,�J.J ili
J.
,,,,. /
,
.. · �J
\......,1
/ ,:._�
//
, · � �
\...,,1/ �
� J � .. . .
,,,

"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut


kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah
memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah
tidak memikulkan beban kepada seseorang, kecuali sekadar apayang
Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan
sesudah kesempitan. " (0.s. Ath-Thalaaq [65]: 7)
Allah menjanjikan balasan 10 kali lipat bagi mereka yang mau
berbuat baik.

65
"Barang siapa membawa amaf yang baik, baginya (pahafa) sepufuh
kafi fipat amafnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan
jahat, dia tidak diberi pembafasan, kecuafi seimbang dengan
kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)."
(0.s. AI- An'aam [6]: 160)

Allah juga menjanjikan balasan 700 kali Iipat.

"Perumpamaan (nafkah yang dike/ uarkan ofeh) orang-orang yang


menafkahkan hartanya di jafan Allah adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulirseratus biji.
Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (0.s. AI­
Baqarah [2]: 261)

4. Berdoa Saat Bangun Tidur dan Akan Tidur

Ketika akan tidur, ucapkanlah syukur kepada Allah �­


Resapilah dalam hati. Rasakan betapa Allah � telah melindungi
hidup dan melimpahkan rahmat selama seharian penuh. Teruslah
mengucap syukur sampai terlelap tidur. Dengan demikian, tidur
pun akan tenang dan damai. Tidur yang berkualitas. Tidur yang
bisa menghadirkan ide-ide segar ketika kita "pasif" di gelombang
a/fa, tetha, dan delta. Lakukan hal yang sama ketika bangun tidur
di pagi hari. Bersyukurlah karena Allah � (melalui para Malaikat­
Nya) telah menjaga kita sepanjang malam. Bersyukurlah karena
bisa bangun dengan segar di pagi hari dan siap melakukan aktivitas
dengan bersemangat lagi di hari yang baru. Dengan cara itu, hidup
kita akan selalu diliputi oleh rasa syukur.
Kembali pada keterkaitannya dengan magnet rezeki. Setelah
yakin, syukuri apa yang sudah, sedang, dan akan diterima.
Bayangkan betapa bahagianya bila memperoleh rezeki yang
diidamkan. Bayangkan dengan emosi kebahagiaan yang penuh.
Bayangkan sejelas-jelasnya yang mampu dibayangkan. Hal ini
dapat diibaratkan sebagai down payment (uang muka) syukur
ketika menerima anugerah rezeki yang diidamkan tersebut.
Dengan begitu, kita ingin menyatakan memang telah benar-benar
siap menyambut rezeki yang diidamkan.

P. ?vtenyempurnakfln Ik,litiar

Bila doa adalah kerja keras kita dalam hati (inner work), ikhtiar
(baca: usaha) adalah zikir pada Allah dalam bentuk tindakan (outter
work). Tentu saja perlu membangun kepantasan diri untuk bisa
memperoleh sesuatu tersebut. Selain itu, harus ada kesesuaian
antara doa dan usaha. Kalau berdoa meminta sehat, tetapi
malas berolah raga, rutin begadang, dan makan-minum yang
membahayakan kesehatan, doanya sudah barang tentu tidak akan
terkabul. Bila berdoa menginginkan rezeki yang melimpah, sudah
selayaknya bersedia menyempurnakan ikhtiar.
Menyempurnakan ikhtiar adalah mengoptimalkan seluruh
potensi yang dimiliki. Kita harus menghindari bertindak dalam
keadaan perasaan tidak enak atau nafsu. Hal ini untuk menjaga
kebersihan hati. Hati yang bersih akan menghasilkan pikiran yang
jernih. Pikiran yang jernih akan membuat tindakan atau usaha
yang dilakukan dapat lebih efektif. Kalaupun menemui hambatan,
akan muncul petunjuk (intuisi) jalan keluar yang tepat untuk
melewati hambatan tersebut.
Ketika suatu saat mengalami kegagalan, pelajari dan ambil
hikmah dari kegagalan tersebut. Rancang strategi baru dan terus
bangun keberanian untuk melakukan langkah-langkah perbaikan.
Tetaplah istikamah (konsisten) berikhtiar di jalan Allah �, meski
suatu hal tersebut terasa a mat berat.
Rasulullah � bersabda: "Siapa yang mendapatkan harta dari
cara dan sebab tertentu (bekerja atau bisnis), hendaknya ia terus
menekuni (konsisten) dari cara itu. " (h.r. lbnu Majah)
Mungkin adayang bertanya, mengapayang banyak bermaksiat
justru "sukses" di dunia ini? Perhatikan firman Allah � berikut ini.
"Maka, tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan
kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu
kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira
dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong. Maka, ketika itu mereka terdiam
berputus asa. " (0.s. AI-An'aam [6]: 44)

Jadi, hati-hati saat kita banyak berbuat dosa dan maksiat,


Allah justru memberi kita rezeki melimpah! Ayat Al-Ouran berikut
ini patut kita jadikan bahan renungan.

"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang


kafir dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman.
Padahal, orang-orangyang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka
di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang
dikehendaki-Nya tanpa batas. " (0.s. AI-Baqarah [2]: 212)

69
q. <Berdoa

Doa adalah senjata bagi orang mukmin untuk mencapai


tujuannya, demikian yang disampaikan Rasulullah ;i dalam salah
satu hadisnya. Oleh karena itu, manfaatkanlah fasilitas doa ini.
Allah berjanji akan memperkenankan doa kita, seperti yang
disampaikan lewat firman- Nya berikut ini.

Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan


Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahanam dalam keadaan hina dina. " (0.s. AI- Mukmin [40]: 60)

Yang juga harus dipahami, tidak semuanya doa langsung


dikabulkan. Meskipun terkabul, kadang tidak selalu sesuai dengan
keinginan.
Doa yang terjawab tak selalu berarti langsung dikabulkan.
Bisa saja dibelokkan dari apa yang diminta atau justru dihentikan
sama sekali dari apa yang diinginkan, seolah diperintahkan untuk

70
menyempurnakan isi doa terlebih dahulu. Meski demikian, bisa
juga secara instan langsung dikabulkan persis sesuai dengan apa
yang diinginkan dalam waktu yang sangat singkat. Biasanya,
hal ini acap terjadi pada mereka yang telah menguasai aturan
berdoa yang efektif. Ukuran efektif tidaknya suatu doa bisa
dilihat langsung dari perubahan yang terjadi pada kondisi hidup
seseorang.
Agar doa efektif, kita harus memerhatikan adab dan syarat
terkabulnya doa seperti berikut.

1. lsi doa jelas

Ada orang yang berdoa tidak menyadari sepenuhnya apa yang


sedang ia pinta kepada Allah. Seperti yang telah dibahas pada poin
menyempurnakan niat dan tujuan, kita harus memiliki kejelasan
terhadap apa yang dituju. Mengetahui apa-apa yang tidak
diinginkan, dapat membantu memperjelas apa yang sebenarnya
kita inginkan. Saat kita tidak ingin bekerja pada tempat sekarang
ini (penyebabnya karena bersinggungan dengan riba, misalnya),
yang diinginkan adalah memperoleh pekerjaan baru yang lebih
jelas kehalalannya. Nah, kita dapat meminta (berdoa) agar
diberikan jalan memperoleh jenis pekerjaan diinginkan tersebut.
Saat berdoa menggunakan bahasa Arab, sebaiknya paham
maknanya. Hal itu dapat memperjelas isi doa yang sedang
dipanjatkan. Kejelasan dapat membantu hadirnya kesungguhan
hati, sedangkan ketidakjelasan akan menghadirkan keraguan.

71
Rasulullah � bersabda: ''Apabila kamu berdoa, janganlah
berkata, "Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki,
rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki, dan berilah aku rezeki
kalau Engkau menghendaki." Hendaklah kamu bermohon dengan
kesungguhan hati sebabAllah berbuat segala apayang dikehendaki-Nya
dan tidak ada paksaan terhadap-Nya." (h.r. Bukhari dan Muslim)

2. Diucapkan dengan khusyuk

Kondisi khusyuk terjadi saat merasa rileks, tenang, nyaman,


dan fokus. Gelombang otak berada dalam level a/fa (8--13,9 Hz).
Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan
endorfin yang menyebabkan seseorang merasakan nyaman,
tenang, dan bahagia. Hormon ini juga meningkatkan imunitas
tubuh, membuat pembuluh darah terbuka lebar, menstabilkan
detak jantung, dan meningkatkan kapasitas indra kita.
Khusyuk merupakan pintu masuk kepada perasaan bawah
sadar (hati) sehingga doa yang diucapkan pada kondisi ini akan
mudah tertanam di hati dan menjadi program (keyakinan) positif
sebagaidasarmembentuknasib baik. Kitaseringmendengaranjuran
untuk mandi, berwudu, memakai pakaian yang nyaman, memakai
wewangian, menenangkan pikiran sebelum melaksanakan ibadah.
Hal ini sebetulnya juga membantu menghadirkan kondisi khusyuk
pada diri kita.

3. Kesesuaian lisan dengan hati

Dalam berdoa, ucapkan kata-kata permohonan yang diiringi


pembayangan (visualisasi) pada hasil yang diharapkan dan

72
dikuatkan dengan emosi positif. Ketika tercipta kesesuaian antara
hal-hal tersebut, kita akan semakin memperoleh kemantapan
dalam berdoa.
''Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih
mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu
kepada Allah 7: 'if,, mohonlah dengan pen uh keyakinan bahwa doamu
akan terkabul.Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya
11
lalai dan lengah. (h.r. Ahmad)

4. Diucapkan berulang

Segala sesuatu yang dilakukan secara konsisten atau berulang


akan menancap kuat ke bawah sadar (hati) dan menjadi kebiasaan.
Demikian pula ketika kita mengulang-ulang doa.
11
Rasulullah � bersabda, Mengulang-ngulang doa termasuk
faktor yang menyebabkan terkabulnya doa oleh Allah �- Oleh
karena itu, jika berdoa, ulang-ulanglah doamu sebanyak tiga kali
atau lebih, sebagaimana yang biasa diperbuat olehku (Rasulullah
cl). 11 (h.r. Ahmad dan Tirmidzi)

Jf. CJ'awak,a[

Menurut Syekh Ali Al-Gari, seorang ahli tafsir, tawakal berarti


mengetahui dan meyakini bahwa tiada yang mampu berbuat di
alam ini, kecuali atas kehendak Allah �-

73
Rasulullah � bersabda, "Seandainya kamu tawakal kepada
Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberi
rezeki kepadamu sebagaimana Allah memberi rezeki kepada burung.
11
Pagi-pagi kosong perutnya dan sore hari perutnya penuh. (h.r. At­
Tirmidzi)
Rasulullah � memberikan perumpamaan orang yang
bertawakal dan diberi rezeki itu bagaikan burung, yang pergi di
pagi hari dalam keadaan perut kosong dan pulang di sore hari
dengan perut penuh. Burung keluar dari sarangnya berbekal
tawakal kepada Allah Yang Maha Berkuasa atas segalanya dan
menjadi tempat bergantung seluruh makhluk.
Imam Ahmad mengatakan bahwa dalam hadis tersebut tidak
ada isyarat yang membolehkan untuk meninggalkan usaha. Justru
sebaliknya, di dalamnya terdapat isyarat yang menunjukkan
perlunya berusaha untuk memperoleh rezeki. Jadi, hadis tersebut
menjelaskan, seandainya bertawakal kepada Allah � dalam
kepergian, kedatangan, dan usaha, serta mengetahui kebaikan
rezeki itu di tangan-Nya, tentu kita tidak akan pulang kecuali
dalam keadaan memperoleh rezeki dengan selamat sebagaimana
burung-burung tersebut.
Hadis berikut ini juga menunjukkan bahwa tawakal kepada
Allah � tidaklah berarti meninggalkan usaha. Dari Ja'far bin
Amr bin Umayah dari ayahnya, ia berkata, "Seseorang berkata
kepada Nabi Muhammad �, aku lepaskan untaku dan (lalu) aku
bertawakal? Nabi bersabda: "lkatlah, kemudian bertawakallah."
(h.r. lbnu Hibban dan Al-Hakim)

74
Ada pula orang yang setelah menetapkan suatu tujuan, ia
mati-matian dan berusaha dengan segala daya upaya untuk
mencapainya, tetapi ia tidak bertawakal kepada Allah. Akibatnya,
bila tujuannya tidak tercapai, orang tersebut mengalami
kekecewaan yang mendalam. Tidak sedikit yang kemudian bunuh
diri karena tidak sanggup mengatasi depresi.
Kita harus berusaha, bekerja keras, dan cerdas untuk
memperoleh kelimpahan rezeki. Meski demikian, janganlah
"memaksa" Allah untuk menuruti kemauan kita. Kalaupun belum
bisa mencapai apa yang diinginkan, kita harus tawakal dan yakin
bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik.

"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.


Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. " (0.s. At-Thalaq
[65]: 3)

-�-

75
.,.... ma an
/
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
/
a....... net
//
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
///
/////

aat kualitas dan kuantitas amal baik meningkat dan


semakin "dekat" dengan Allah �, daya magnet rezeki kita
pun akan makin kuat. Sebaliknya, bila amal jahat atau maksiat
yang meningkat dan makin "jauh" dari Allah swt, hal itu akan
melemahkan daya magnet rezeki kita. Jadi, mari memperbanyak
dan meningkatkan kualitas amal baik.
Berikut adalah beberapa contoh amalan magnet rezeki yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

}I. Zikjr dan (J)oa

Hal penting untuk diperhatikan dalam berzikir dan berdoa


adalah membacanya dengan tenang atau khusyuk, tidak terburu­
buru, dan berusaha memahami makna yang dibaca, dibaca
berulang, dan bacaan yang terbaik bersumber dari AI-Ouran
atau hadis. Berzikir dan berdoa pun dapat menjadi sarana efektif
untuk berkomunikasi dengan Allah � dan tertanam kuat dalam
hati sebagai satu keyakinan yang akan menjadi landasan dalam
menjalani kehidupan.

1. Membaca Laahaula walaa quwwata ilia billah

Abu Hurairah ,$bmeriwayatkan, Rasulullah;ibersabda, 8arang 11

siapa yang Allah kenakan baginya kenikmatan, hendaklah banyak


mengucapkan alhamdulillah. Barang siapa yang banyak dosanya,
hendaklah beristigfar kepada Allah. Dan barang siapa yang lambat
rezekinya, hendaklah banyak mengucapkan:
/ /

� � 'J I Q�'JJ J Y- 'J


\ }/

/ / /

Laa haula walaa quwwata illaa billaah.

Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah.


11 11

(h.r. At-Thabrani).

Asad lbn Waadi'ah ,:,� meriwayatkan, Nabi Muhammad �


bersabda: 8arang siapa mengucapkan:
11

Laa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiim

(Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah


11

Yang Mahatinggi lagi Maha-agung) sebanyak 100 kali setiap hari,


tidak akan tertimpa kefakiran selamanya. (h.r. lbn Abi Dunyaa)
11

77
2. Membaca Laa ilaaha illallaah al-malikul haqqul mubfn

Abu AI-Nu'aim meriwayatkan dari Malik bin Anas dan al­


Dailami dalam musnad AI-Firdaus dari 'Ali .$,, Nabi Muhammad �
bersabda: "Barang siapa setiap hari membaca:

Laa ilaaha illallaah al-malikul haqqul mubiin

(Tidak ada sesembahan yang hak selain Allah yang Mahabenar lagi
Mahanyata) sebanyak 100 kali, bacaan itu akan menjadi keamanan
dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam kubur. "
(h.r. Abu Nu'aim dan Ad-Dailami)

3. Memperbanyak lstigfar

lstigfar merupakan salah satu sebab turunnya rezeki dan


karunia Allah �-
Maka aku katakan pada mereka, "Mahon ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan
harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun
dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. " (0.s.
Nuh [71]: 10--12)
Menurut lbnu Katsir, "Jika kalian bertobat kepada Allah,
meminta ampun dan senantiasa menaati-Nya, niscaya Dia akan
memperbanyak rezeki kalian dan menurunkan air hujan serta
keberkahan dari langit, mengeluarkan untuk kalian berkah dari
Bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, melimpahkan air
susu perahan, memperbanyak harta dan anak-anak, menjadikan
kebun-kebun yang di dalamnya bermacam-macam buah-buahan
serta mengalirkan sungai-sungai di antara kebun-kebun itu (untuk
kalian)."
Ayat tersebut juga yang melandasi Umar bin Khaththab .$,
ketika beliau memohon hujan dari Allah �- Diriwayatkan bahwa
suatu ketika Umar bin Khaththab $,, keluar untuk memohon
hujan bersama orang banyak. Ketika itu, beliau tidak lebih dari
mengucapkan istigfar (memohon ampun kepada Allah), kemudian
beliau pulang. Melihat apa yang dilakukan Umar, seseorang
bertanya kepadanya, "Aku tidak mendengar Anda memohon
hujan?" Umar pun menjawab, "Aku memohon diturunkan hujan
dengan majadih (majadih bentuk tunggalnya adalah majdah, yaitu
salah satu jenis bintang yang menurut bangsa Arab merupakan
bintang yang kemunculannya merupakan pertanda bahwa
hujan akan turun. Umar pun menjadikan istigfar sama dengan

79
bintang-bintang tersebut, suatu bentuk komunikasi melalui apa
yang mereka ketahui. Sebelumnya, mereka menganggap bahwa
munculnya bintang tersebut merupakan pertanda turun hujan
dan bukan berarti bahwa turunnya hujan karena bintang-bintang
tersebut) langit yang dengannya diharapkan akan turun hujan.
Ketika beberapa orang mengadukan masalah kegersangan,
kefakiran, sedikitnya keturunan, dan kekeringan kebun-kebun,
Imam H asan AI-Bashri juga menganjurkan mereka untuk
beristigfar (memohon ampun) kepada Allah. Ketika Ar-Rabi'
berkomentar kepada beliau, "Banyak orang yang mengadukan
bermacam-macam perkara dan Anda memerintahkan mereka
semua untuk beristigfar." Imam Hasan AI-Bashri berkata, "Aku
tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Akan tetapi, sungguh
Allah telah berfirman dalam surah Nuh (beliau menyebutkan O.s.
Nuh [71]: 10--12)"
Abdullah bin Abbas $, meriwayatkan, Rasulullah � bersabda:
"Barang siapa memperbanyak istigfar (mohon ampun kepada Allah),
niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar
dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah memberinya
rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangkanya. " (h.r.
Ahmad, Abu Dawud, dan lbnu Majah)
Menurut Imam Ar-Raghib AI-Ashfahani, istigfar yang
dimaksud adalah meminta ampunan dengan ucapan dan
perbuatan (sebagaimana syarat tobat). Hingga dikatakan bahwa
memohon ampun (istigfar) hanya dengan lisan saja tanpa disertai
perbuatan adalah pekerjaan para pendusta.
Berikut adalah beberapa lafal istigfar yang bisa dibaca:

,, /

Astaghfirullahal 'azhiim.
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha-agung."

,, ,,

,, � !J�
,,
JJ !J�
,,

Allaahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa ana


'abduka wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'udzubika
min syarri ma shana'tu. Abuulaka bini'matika 'alayya wa abuu-u
bidzambi faghfirlii fa innahu laa yaghfirudzdzunuba illaa anta.
"Ya Allah, tiada sesembahan yang berhak untuk diibadahi, kecuali
Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku, aku adalah hamba-Mu,
dan aku berjanji menaati-Mu se.mampuku. Aku berlindung kepada­
Mu dari kejahatan kelakuanku. Kukembalikan kepada-Mu segala
nikmat yang Kauberikan dan aku kembali kepada-Mu dengan
dosa yang kulakukan. Ampunilah aku karena tiada yang dapat
mengampuniku, kecuali Engkau." (h.r. Bukhari)
Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa-il lam taghfir lanaa
watarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin.

"Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau
tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya
pastilah kami termasuk orang-orangyang merugi."(0.s. AI-A'raf [7]: 23)

/ )
.. . C
) "
.I
u,,
, • ..,A (,, ,_. • , J
�t

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin.

"Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Engkau.


Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang
yang zalim." (0.s. AI-Anbiya' [21]: 87)

Rabbanaaghfir Iii waliwaalidayya walilmu'miniina yawma


yaquumul hisaab.
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan
sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari
kiamat)." (0.s. Ibrahim [14]: 41)
/

�'":;.Jij ��Tj L.l �ij � 1; G5

Rabbanaa aamannaa faghfir lanaa warha mnaa wa-anta


khayrurraahimiin.

"Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan
berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling
11
Baik. (0.s. AI-Mukminun [23]: 109)

Rabbi innii zhalamtu nafsii faghfir Iii faghafara lahu innahu


huwal ghafuurur rahiim.

"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku


sendiri karena itu ampunilah aku. Maka Allah mengampuninya,
sesungguhnya Allah Dia/ah Yang Maha Pengampun lagi Maha
11
Penyayang. (0.s. AI-Oashash [28]: 16)
Rabbanaaghfir lanaa wali-ikhwaaninaalladziina sabaquunaa
bil-iimaani walaa taj'al fii quluubinaa ghillallilladziina aamanuu
rabbanaa innaka rauufur rahiim.

"Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami


yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau
membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orangyang
beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi
Maha Penyayang. " (0.s. Al Hasyr [ 59]: 10)

"'

O
� � �� �

J.
.. /
,,,
\ J-•
;�
:., . I l.. ,._,
·\
Rabbanaa laa taj'alnaa fitnatan lilladziina kafaruu waghfir lanaa
rabbanaa innaka anta l'aziizul hakim.

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah


bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana. "
(0.s. AI- Mumtahanah [60]: 5)
Rabbiighfir Iii waliwaalidayya waliman dakhala baytiya
mu'minan walilmu'miniina walmu'minaati walaa tazidizh
zhaalimiina illaa tabaaran.

"Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke


rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki
dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang­
orang yang zalim itu selain kebinasaan." (0.s. Nuh [71]: 28)

4. Membaca Surah Al-lkhlas Ketika Masuk Rumah

lbnu Mas'ud ,:;t meriwayatkan, Rasulullah � bersabda, "Barang


siapa yang membaca qui huwallaahu ahad. . . (surah Al-lkhlas) ketika
masuk rumah, (berkah bacaannya) menghilangkan kefakiran dari
penghuni rumah dan tetangganya. " (h.r. At-Thabrani)

5. Membaca Surah AI-Waqiah Setiap Malam

lbnu Mas'ud � meriwayatkan, "Aku mendengar Rasulullah �


bersabda: "Barang siapa membaca surat Al- Waaqi'ah setiap ma/am,
ia tidak akan ditimpa kesempitan hidup. " (h.r. AI-Baihaqi)
Anas ,$, meriwayatkan, Rasulullah � bersabda: "Surat Al­
Waaqi'ah adalah surah kaya. Oleh karena itu, bacalah dan ajarkanlah
surat itu pada anak-anak kalian." (h.r. lbn Mardawiyyah)
6. Memperbanyak Salawat atas Nabi Muhammad �

Salawat adalah doa yang ditujukan kepada Rasulullah


� sebagai bukti rasa cinta dan hormat kepada beliau. Begitu
istimewanya bersalawat sehingga Allah f,� dan para malaikatnya­
Nya pun melakukan hal tersebut.
'"' ,,, J..,
,,,
,�
..,,• �...\)
..,.,,.
.,f 1 t;.
t L, c # �,,, u-: �" " ,,, ;.,
.. :(j
..ll..l ,,.,..,,,,•
• I
..
.J � - �
/
>-
_:
'
,,,
l.oJ
,,,
,,, �
� '"'
1 �
u I
"
,,,,..

"Sesungguhnya Allah dan malaikat- malaikat-Nya bersalawat untuk


Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk
Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. '' (0.s. AI­
Ahzab [33]: 56 )

Beberapa keistimewaan membaca salawat Nabi Muhammad �-

a. Memperoleh 10 salawat dari Allah�


Rasulullah � bersabda: "Orang yang bersalawat kepadaku satu
kali, Allah akan bersalawat kepadanya sepuluh kali. " (h.r. Muslim)
Jadi, jika kita bersalawat kepada Rasulullah �, meski hanya sekali,
Allah akan membalas sepuluh rahmat atau kebaikan.

b. Mendapat doa dari malaikat


Rasulullah � bersabda: "Bila seseorang bersalawat kepadaku,
malaikat juga akan mendoakan keselamatan yang sama baginya.
Untuk itu, bersalawatlah meski sedikit atau banyak." (h.r. lbnu
Majah dan Thabrani)
c. Menjadi perantara cepat terkabulnya doa

Sangat dianjurkan membaca salawat sebelum dan sesudah


mengakhiri doa karena salawat itu sendiri akan menjadi perantara
cepat terkabulnya doa. Rasulullah � bersabda: "Doa itu berhenti
antara langit dan Bumi, tidak naik sedikit pun, sehingga engkau
11
bersalawat kepada Nabimu. (h.r. At-Tirmidzi)
Nabi Muhammad � juga bersabda, "Jika kalian ingin memohon
sesuatu ke hadirat Allah�, hendaklah dimulai dengan alhamdulillah,
memuji kepada-Nya, karena Dia/ah yang berhak untuk itu. Latu,
bersalawat kepada Rasulullah i¥. Setelah itu, mohonlah. Dengan
11
berbuat begitu, permohonanmu niscaya layak dikabulkan. (h.r.
Muslim)

d. Mendatangkan syafaat dari Rasulullah �


Kita disunahkan memperbanyak salawat. lnsya Allah,
bila dilakukan dengan ikhlas, kita akan mendapat syafaat dan
perlindungan Allah kelak pada hari kiamat. Sabda Rasulullah �:
"Barang siapa membaca salawat kepadaku pada waktu pagi sepuluh
kali atau pada waktu sore sepuluh kali, Allah melindunginya dari
siksa besar pada hari kiamat dan ia akan bersama orang-orang yang
Allah beri nikmat dari kalangan para nabi dan orang-orang yang
jujur. " (h.r. Ath-Thabrani)

e. Merasakan keringanan ketika tertimpa kesulitan dan


kegundahan
Ketika tertimpa kesulitan dan kegundahan, kita dianjurkan
memperbanyak membaca salawat. Salawat dapat meringankan
kesusahan dan kegundahan.
Dalam sebuah hadis, Abu Nu'aim � berkata, "Ya Rasulullah!
Apa pekerjaan yang lebih dekat kepada Allah?'' Nabi menjawab:
"Membenarkan hadis dan menjaga amanat. " Lelaki itu bertanya,
"Ya Rasulullah, apakah ada tambahannya?" Rasul menjawab,
"Melaksanakan salat ma/am dan puasa sunah. " Lelaki itu bertanya,
"Ya Rasulullah, apakah ada tambahannya?" Nabi menjawab,
"Banyak mengingat Allah � dan membaca salawat atasku akan
menghilangkan kefakiran." Lelaki itu bertanya, "Ya Rasulullah,
apakah hanya itu?" Rasul menjawab, "Barang siapa yang memimpin
suatu kaum, ia akan diringankan karena di antara mereka itu ada
yang besar (kaya), sakit, miskin, dan yang memiliki kebutuhan."

Berikut ini adalah contoh bacaan salawat yang bisa dibaca dan
dihafalkan.

1. Bacaan salawat pendek

Allaahumma shalli'alaa nabiyyina muhammad.


"Ya Allah, berilah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad. "

2. Salawat lbrahimiyah

/ /
� Ji �_, � � !J_) �j
� / � /

Allaahummashalli 'alaa Muhammadinwa'alaa aali Muhammad in


kamaa shallaita 'alaa lbraahiima wa'alaa aali ibraahiima.
Wabaarik 'alaa Muhammadin wa'alaa aali Muhammad in kamaa
baarakta 'alaa aali lbrahiima fil 'aalamiina innaka hamiidun
majiid.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi


Muhammad dan kepada keluarganya, sebagaimana Engkau
limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Berikanlah
keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad dan
keluarganya, sebagaimana Engkau limpahkan berkah kepada Nabi
Ibrahim dan keluarganya di seluruh a/am. Sesungguhnya Engkau
Maha Terpuji lagi Maha-agung. " (h.r. Ahmad, An-Nasa'i, dan Abu
Ya'la dengan sanad sahih)

Keutamaan Salawat lbrahimiyah

Menurut Imam Nawawi, salawat ini adalah yang paling utama.


Dua di antara keutamaannya adalah sebagai berikut.
• Bila dibaca 40 kali, insya Allah kedudukannya akan ditinggikan
oleh Allah dan tercapai keinginan mulia yang dicita­
citakannya.
• Bila dibaca 7 kali saat menghadapi musuh, insya Allah akan
menjadi pemberani dan hilang rasa takutnya.
Waktu-Waktu yang Dianjurkan untuk Bersalawat

1) Ketika nama beliau disebut


Berdasarkan hadis Al-Husain bin 'Ali bahwa Rasulullah �
bersabda:
J. / 0

0�
/ / /

"Orang yang kikir adalah orang yang jika disebut namaku di


dekatnya, lalu ia tidak bersalawat kepadaku. " (h.r. At-Tirmidzi
dan Ahmad serta disahihkan Syekh Albani dalam lrwa'ul Ghalil,
1/5)
Dari hadis Abu Hurairah bahwa Rasulullah � bersabda:

"Tampak kehinaan atas seseorang saat aku disebut di dekatnya,


namun dia tidak bersalawat kepadaku. " (h.r. At Tirmidzi dan
Al Hakim serta disahihkan oleh Syekh Albani dalam Al-lrwa',
1/6)

2) Pada hari Jumat


Berdasarkan hadis Aus bin Aus � bahwa Rasulullah �
bersabda: "Perbanyaklah salawat kepadaku pada hari Jumat
karena sesungguhnya salawat kalian sampaikepadaku. 11 Mereka
bertanya, "Bagaimana bisa disampaikan kepadamu (sedang
jasadmu telah hancur)?11 Beliau menjawab, "Sesungguhnya
11
Allah mengharamkan tanah untuk memakan jasad para nabi.

90
(h.r. Abu lshaq Al-Harby dalam Gharibul Hadis dan disahihkan
oleh Syekh Albani dalam Al-lrwa', 1/4)

3) Ketika masuk masjid


Berdasarkan hadis Fathimah �, ia berkata, "Adalah Rasulullah
bila masuk masjid bersalawat untuk diri beliau sendiri dan
berkata:
/
/
"' ,..
<J!, ,.. _o ,,, ,.. ,.. os:
I .. \
'-"
. _)
4

_) '-"
, y.
\

Wahai Rabbku ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah bagiku


11

pintu-pintu rahmat-Mu. "(h.r. At Tirmidzi 2/314 dan disahihkan


oleh Syekh Albani)

4) Saat berdoa
Berdasarkan hadis Anas bin Malik J» bahwa Rasulullah �
bersabda:

Setiap doa tertutup hingga bersalawat kepada nabi. " (h.r. Ad­
11

Dailami dan dihasankan oleh Syekh Albani)

5) Di waktu pagi dan petang


Berdasarkan hadis Abu Darda ,.� bahwa Rasulullah �
bersabda:

o J. ,..
o
,.. � : ,.. J. o J. ,..
o
1 � L..,.1a1 �

.. �J
/ / / /

91
"Barang siapa yang bersalawat kepadaku di waktu pagi 10 kali
dan diwaktu sore 10 kali, maka dia akan mendapatkan syafa'atku
11
pada hari kiamat. (h.r. Ath-Thabrani dan dihasankan oleh
Syekh Albani dalam Sahihul Jami')
AI-Munawi berkata, "Dalam hadis ini terdapat dalil tentang
keutamaan salawat dan salam kepada Rasulullah � dan hal
tersebut termasuk amalan yang paling afdal dan zikir yang
palingagung serta mengikuti (perintah)AI-Jabbar(Allah)dalam
firman-Nya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya
bersalawat kepada Nabi11 Ka/au sekiranya tidak ada ganjaran

lain bagi yang bersalawat, kecuali mengharap syafaatnya, itu


sudah mencukupi untuk kita semua. 11 (Faidhul Qadir, hal. 170-
171)

6) Ketika tasyahud dalam salat

Berdasarkan hadis Fadhalah bin 'Ubaid, ia berkata, "Rasulullah


mendengar seorang laki-laki berdoa dalam salatnya (ketika
tasyahud) tidak memuji Allah dan tidak pula bersalawat kepada
11
Nabi. Beliau berkata, "Orang ini tergesa-gesa. Kemudian,
beliau memanggil dan berkata kepadanya, "Jika salah seorang
kalian salat, hendaklah dia memulai dengan memuji Allah dan
mengagungkan-Nya, kemudian bersalawat atas Nabi, lalu
11
berdoa dengan apa yang dia kehendaki. (h.r. At-Tirmidzi, Abu
Dawud dan An-Nasa'i serta disahihkan Syekh Muqbil dalam
Jami' Ash-Sahih, 2/124)
7) Sesudah azan
Berdasarkan hadis Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash bahwa
Rasulullah � bersabda: "Jika kalian mendengar muazin,
ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan, lalu bersalawatlah
kalian kepadaku. Barang siapa yang bersalawat kepadaku satu
kali, Allah akan bersalawat kepadanya 10 kali. Lalu, mintalah
kepada Allah wasilah untukku karena (wasilah) itu adalah
satu kedudukan (yang tertinggi) dalam jannah yang tidak
sepantasnya (dimiliki), kecuali bagi seorang hamba di antara
hamba-hamba Allah. Dan aku berharap (hamba) itu adalah aku.
Maka siapa yang memintakan wasilah tersebut untukku, halal
baginya syafaatku." (h.r. Muslim)

7. Membaca subhaanallaah wa bihamdihii, subhaanallaahil


'azhiim, astaghfirullaah

lbnu 'Umar � meriwayatkan, "Seorang laki-laki berkata


kepada Rasulullah �' "Wahai Rasulullah, dunia telah berpaling
dariku, sedangkan dayaku pun lemah. Rasulullah � pun bersabda: 11

"Mengapa engkau tidak menggunakan salat para malaikat dan


tasbih segenap makhluk yang dengan itu mereka diberikan rezeki?"
Laki-laki itu bertanya, "Apakah itu, wahai Rasulullah?" Beliau
o ,, ,., '
/
,, o J. .;J
bersabda, "Ucapkanlah: 0 � ) tJJJ \ 0 � (subhaanallaah
/ / / /

' ,., .;J


/
,., o J.
�·;.;,'I I tJJJ I 0�
o
wa bihamdihi), ,........,
"
/ /
. (subhaanallahil 'azhiim),
/ /
0 /

I tJJJ I fa� I (astaghfirullaah) sebanyak 100 kali di antara


o ,., � J. o .,. 0 $:.


/ /

93
waktu terbit fajar sampai salat Subuh maka dunia akan datang
kepadamu dengan sendirinya dan Allah � menciptakan dari setiap
kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah � sampai
hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu." (h.r. AI­
Mustaghfiri dalam AI-Da'awat, dinukilkan dari lhya Ulumuddin al­
Ghazali)

8. Doa-doa magnet rezeki

/ 0 0

\) �\ �
/

/ / / / / /

Allahumma inni 'auudzubika minalhammi walhazani wa


'auudzubika minal ajzi wal kasali wa 'auudzubika minaljubni
walbukhli wa 'auudzubika min golabatiddaini wa qohrir rij ali.

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah kemauan dan
ma/as dan aku berlindung (kepada-Mu) dari sifat pengecut dan bakhil
serta dari terlilit utang dan kezaliman manusia. " (h . r. Muslim)

,,, 0 0

..,'-'\ )
/

� �\
/

/
/ /

.. ,,, o / ,,, J. ,,, 0

I �) � \ yl� :; ��;\ ) \� \ )
0 /0 .
I/ / I
� �

/ / / / / /
/

94
/

Allahumma inni 'auudzubika minal ajzi wal kasali waljubni


walharami walbukhli wa 'auudzubika min 'adzabil qabri wamin
fitnatil mahyaa walmamaati.

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah,


ma/as, takut, sifat tua, dan bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu
11
dari siksa kubur, cobaan hidup, dan kematian. (h.r. Bukhari dan
Muslim)
,..
b..:.;1 ;.+LJI
/ / ,..
,..
0
, I :: ,..
. �,..j_J,.. J
Allahummabsuth 'alainaa mimbarakaatika warahmatika
wafadhlika warizqika.

"Ya Allah, bentangkanlah untuk kami sebagian berkah-Mu, rahmat­


Mu, karunia-Mu, dan rezeki-Mu. (h.r. Bukhari, Ahmad, dan Hakim)
11

Allahummagfirlii warhamnii wahdinii wa 'aafinii warzuqnii.

"YaAllah, ampunilahaku, rahmatilahaku, berilah petunjukkepadaku,


11
berilah kesehatan kepadaku, dan karuniakanlah rezeki kepadaku.
(h.r. Muslim)

95
/
0 •

'�
..

/ / / / /
/
/

):, J4 �� _:;r ,0�;13 J..,.J'liJ 0 1J�1 J?J


/ / / / ,,,,, .,,,,,, .,,,,, / /

/ / / / /

Allah um ma rabbassamaawaati warabbal ardhi, wa rabbal 'arsyil


'azhim rabbanaa wa rabba kulli syai in, faaliqul habbi wannawaa,
wa munzilatawraati wal injili walfurqaani, 'auudzubika min
syarrin kulli syay in anta aakhidzun binaa shiyatihi, allahumma
antal awwa lu falaisa qablaka syay un, wa antal khiru falaisa
ba'daka syai un, wa anta dzhaahiru falaisa fauqaka syay un, wa
antal baathinu falaisa duu nakaa syay un, iqdhi' annaaddaina
wa agninaa minal faqri.

"Ya Allah, Tuhan langit dan Bumi dan Tuhan Arsy yang mulia. Tuhan
kami dan Tuhan segala sesuatu, Sang pembelah biji-bijian yang
menurunkan Taurat, lnjil, dan Al-Furqan (Al-Ouran). Aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu dan Engkau adalah
pemegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkau Maha-awal maka tiada
sesuatu pun sebelum-Mu. Engkau Maha-akhir maka tiada sesuatu
pun sesudah-Mu. Engkau Mahazahir maka tiada sesuatu pun di atas­
Mu. Dan Engkau Mahabatin maka tiada sesuatu pun di bawahmu.
11
Tunaikanlah utang kami dan lepaskanlah kami dari kefakiran. (h.r.
Muslim)

��Y,iJ , ��\J J..W\3 _µ1 �


,, ,, ;;; .;, ;;, o
J. 0 ,, o

/ / / / / / /

Allahumma inni 'auudzubika minal faqri wal qillati waldzillati


wa 'auudzubika min an adzhlama au udzhlima.

"Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran,


kekurangan, serta kehinaan. Dan aku berlindung kepada-Mu agar
11
aku terhindar dari berbuat aniaya dan dianiaya. (h.r. Nasa'i dan
Abu Dawud)

/ / / // /

/ /
/

Allahummagh firli wahdinii warzuqnii wa 'aafinii 'auudzu billahi


min dhiiqil maqaami yaumal qiyaamati.

97
"Ya Allah, ampunilah aku, tunjukilah aku, karuniakanlah rezeki
untukku, dan peliharalah kesehatanku. Aku berlindung kepada-Mu
dari sempitnya keadaan pada hari kiamat. " (h.r. Nasa'i dan lbnu
Majah)

-�
.;; /

Allahumma innii as aluka 'ilman naa fi 'an warizqan thayyiban


wa 'amalaan mutaqabbalaan.

"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmuyang bermanfaat,


rezeki yang baik, dan amal yang diterima. " (h.r. lbnu Majah)

/ /

Allahummagh firlii dzambii, wawassi'lii fii daari, wa baariklii fii


. ..
r1zq11.

"Ya Allah, ampunilah aku, dosaku, luaskanlah untukku dalam


negeriku, dan berkahilah aku dalam rezekiku. 11 (h.r. Ahmad)

o,
•• / /
Allahumma qannighnii bimaa razaqta nii wa baariklii fiihi
wakhluf 'alayya kulla ghaa ibatin Iii bikhairin.

"Ya Allah, karuniakanlah kepada kami sifat qanaah terhadap rezeki


yang telah Engkau anugerahkan kepada kami, berkahilah rezeki itu
untukku, dan gantilah setiap milikku yang hilang dengan kebaikan. "
(h.r. Hakim)

,,, ,,, ,,, J/

r51 j3 �J u½>.-; ;+LJI


0 � ,,,

,d;� �L:j Ul
/ / / / / / /

j�IJ , � JS" � �\J ,�l JS" � �JW\3


/0 .JJ J. ,,, ,,, 0 0 .JJ J. / ,,,
,,,

// / / / /
/ /
:;

,,, ,,, ,,, ,,,


Allahumma innaa nas aluka muujibaati rahmatika wa 'azaa ima
maghfiratika, wassalaamata min kulli itsmin, wal ghaniimata
min kulli birri, wal fauza bil jannati, wannajaata minannari.

"Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu segala jalan yang


membuka rahmat-Mu, segala ketetapan ampunan-Mu, keselamatan
dari setiap dosa, dan harta kekayaan dari setiap kebaikan,
keberuntungan surga dan terlepas dari neraka. " (h . r. Hakim)

99
<B. <Per6uatan

1. Beribadah kepada Allah dengan Sepenuhnya

Maksud beribadah dengan sepenuhnya bukan berarti


meninggalkan pekerjaan sehari-hari lantas hanya berdiam d i
masjid. Beribadah hendaknya melibatkan hati dan jasad, khusyuk,
serta merendahkan diri di hadapan Allah�- Rasulullah � bersabda:
"Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu
melihat-Nya. "Jika kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia
melihatmu. "(h.r. Muslim)
Sementara itu, dalam sebuah hadis qudsi Rasulullah
;!imenyampaikan, ''Sesungguhnya Allah � berfirman: "Wahai
anak Adam! Beribadahlah sepenuhnya kepada- Ku, niscaya Aku
penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku
penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi
tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu
(kepada manusia). " (h.r. Imam Ahmad, At-Tirmidzi, lbnu Majah,
dan Al-Hakim)

Di dalam hadis tersebut Rasulullah � menjelaskan bahwa Allah


� menjanjikan kepada hamba yang beribadah kepada-Nya
dengan dua hadiah, yaitu mengisi hati sang hamba dengan
kekayaan dan memenuhi kebutuhannya. Sebaliknya, bagi
yang tidak beribadah dengan sepenuhnya, ia akan diancam
dua siksa: memenuhi kedua tangan hamba tersebut dengan
berbagai kesibukan dan tidak mampu memenuhi kebutuhannya
sehingga ia tetap membutuhkan manusia.

100
Pada hadis riwayat Imam Al-Hakim dari Ma'qal bin Yasar �,
ia berkata, Rasulullah � bersabda: "Tuhan kalian berkata, "Wahai
anak Adam, beribadahlah kepada-Ku sepenuhnya, niscaya Aku
penuhi kedua tanganmu dengan rezeki. Wahai anak Adam! Jangan
jauhi Aku sehingga Aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku
penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan. 11

Sungguh, siapa yang hatinya dikayakan Yang Maha Memberi


kekayaan, niscaya tidak akan didekati oleh kemiskinan selama­
lamanya. Siapa yang kedua tangannya dipenuhi rezeki Yang
Maha Memberi rezeki dan Mahaperkasa, niscaya ia tidak akan
pernah bangkrut selama-lamanya. Sebaliknya, siapa yang hatinya
dipenuhi kefakiran oleh Yang Mahakuasa dan Maha Menentukan,
niscaya tak seorang pun mampu membuatnya kaya. Siapa yang
disibukkan Yang Maha Perkasa dan Maha Memaksa, niscaya tak
seorang pun yang mampu memberinya waktu luang.

2. Berbakti kepada Orang Tua

Kita lahir ke dunia ini melalui perantaraan kedua orang tua.


Pengorbanan kedua orang tua tak terbilang nilainya. Sejak dalam
kandungan ibu, lahir ke dunia sebagai bayi mungil, tumbuh
menjadi anak kecil yang lucu, lalu beranjak remaja hingga dewasa
tak terhitung utang jasa kepada mereka. Jadi, pantaslah bila Allah
� memerintahkan berbuat baik kepada kedua orang tua.

101
"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua
orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah,
dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya
sampai menyapihnya adalah tiga puluh bu/an sehingga apabila dia
telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdoa:
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang
telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya
aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah
kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang berserah diri. " (0.s. AI-Ahqaf [46]: 15)

102
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu- bapaknyai ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
11
kepada-Kulah kembalimu. (0.s. Luqman [31]: 14)

Berbakti kepada orang tua merupakan suatu kewajiban yang


dapat mengantarkan pada kemuliaan dan kesuksesan. Oleh karena
itu, taati, hormati, dan penuhilah kebutuhan kedua orang tua.
Jangan lupa untuk selalu mendoakan mereka. Bahkan, kalaupun
sudah meninggal dunia, wajib mendoakan mereka. Tentang hal
ini, Rasulullah � menyampaikan peringatan dalam salah satu
hadisnya: "Apabila seseorang tidak berdoa bagi kedua orang tuanya,
11
akan terputus rezekinya. (h.r. Ad-Dailami)
Sebagai anak yang telah dewasa dan memiliki kemampuan,
jangan sampai kita melihat orang tua kita sengsara, makan
sekadarnya dan tinggal di tempat yang tak layak huni. Rasulullah
� bersabda: ''Keridaan Allah terletak pada keridaan orang tua dan
11
kemarahan Allah terletak pada kemarahan orang tua. (h.r. lbnu
Hibban dan Al-Hakim)
Membuat orang tua kecewa sama dengan membuat
Allah kecewa. Oleh karena itu, kita harus sungguh-sungguh

103
memperhatikan betul kondisi orang tua kita, terutama bila mereka
telah berusia Ianjut. Mengatakan "ah" kepada orang tua saja sudah
dilarang, apalagi membentaknya.

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan


menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada
ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" danjanganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. "
(0.s. Al-lsra' [17]: 23)

Bila ingin rezeki lancar, sering-seringlah meminta doa dari


orang tua karena doa mereka mustajab. Hal ini seperti yang
disampaikan Rasulullah � melalui tiga hadis berikut ini.

a. "Doa orang tua untuk anaknya bagaikan doa nabi terhadap


umatnya. "(h.r. Ad-Dailami)
b. "Tiga macam doa yang mustajab, yang tidak diragukan lagi
kedahsyatannya: doa orang tua kepada anaknya, doa orang

104
yang sedang bepergian, doa orang yang sedang terzalimi. " (h.r.
Bukhari dan Muslim)
c. "Barang siapa yang ingin diberi umur dan rezeki yang panjang
maka hendaklah berbakti kepada kedua orang tuanya dan
menjalin hubungan dengan karib kerabatnya. (h.r. Ahmad)
11

3. Salat Tahajud

Salat Tahajud biasa disebut juga dengan salat al-lail (salat


malam) karena dilaksanakan di waktu malam. Menurut hukum
fikih, salat Tahajud dilakukan setelah salat lsya dan (biasanya)
setelah bangun dari tidur di ma lam hari, meskipun tidurnya hanya
sebentar.

a. Tata cara salat Tahajud

1) Menurut Sayyid Sabiq, salat Tahajud boleh dilakukan di


permulaan malam, di pertengahannya, atau di akhirnya,
selagi salat tersebut ditunaikan setelah salat lsya. Namun,
waktu yang paling utama adalah di sepertiga malam yang
terakhir, sekitar pukul 01.00 hingga pukul 04.00 atau
sampai masuk waktu subuh.
2) Pertama adalah niat (untuk salat Tahajud). Niat tempatnya
adalah di hati. Syekhul Islam lbnu Taimiyah menegaskan,
''Niat tempatnya adalah di hati dengan kesepakatan
para ulama. Bila dia meniatkan dalam hatinya dan tidak
mengucapkan dengan lisannya, niat tersebut mencukupi
dengan kesepakatan mereka pula ...." (Majmu AI-Fatawa,
18/262)

105
3) Salat Tahajud dikerjakan dengan cara dua rakaat salam,
dua rakaat salam, dan seterusnya. Hal ini didasarkan pada
11
hadis Rasulullah �, Salat malam itu dua (rakaat), dua
(rakaat). Apabila salah seorang di antara kalian khawatir
akan masuknya waktu subuh, maka berwitirlah satu rakaat
11
saja. (h.r. Muttafaq'alaih)
4) Pada rakaat pertama dan rakaat kedua, setelah membaca
AI-Fatihah, bacalah salah satu surah dalam AI-Ouran yang
sudah dihafal.
5) Selanjutnya, baik bacaan maupun gerakan, sama seperti
salat-salat lainnya yang kemudian diakhiri dengan salam.
6) Tutup dengan salat Witir. Rasulullah � bersabda:
11
Jadikanlah Witir sebagai salat terakhir kalian di waktu
11
malam. (h.r. Muttafaq 'alaih)
7) Setelah selesai, perbanyaklah zikir kepada Allah�dengan
berulang-ulang menyebut nama-nama Allah yang baik
(Asmaul Husna), membaca salawat, tasbih, tahmid, tahlil,
takbir, istigfar, serta memohon kebahagiaan hidup di
akhirat dengan membaca doa berikut.

Robbi adkhilni mudkhala shidqiw wa akhirijni mukhraja


shidqin waj-'allii milladunka sulthaanan nashiiraa.

106
I/Ya Allah, masukkanlah aku dengan masuk yang baik, dan
keluarkanlah aku dengan keluar yang baik, dan berilah aku
pertolongan langsung dari sisi-Mu.I/ (0.s. Al-lsra' [17]:80)

Lalu, dilanjutkan dengan membaca doa tahajud seperti


yang diajarkan Rasulullah � berikut ini.

�J 0g;; :;J
J. o ,,,, ,,,. J. o ,,,, ,,,.

ul�\ � � �\
/ / /

,Jl

.. . .,, .
,,,, /

..
�,,
,Jl


.,, u ;;J
... I
)l r,J J/ �
.,, / /

�w\J j;.
� J. �

j;.

0 /

/ /

107
/ / / /

·�½� 1 0� � J JY � J �� � 1'J J
/ /
' :;:, / } / / /

/ / / /

Allaahumma lakal-hamdu anta qayyimus-samaawaati


wal-ardhi waman fiihinn, Walakal-hamdu laka mulkus­
samaawaati wal-ardhi waman fiihinn, Walakal-hamdu
nuurus-samaawaati wal-ardhi, Walakal-hamdu antal­
haqqu wawa'dukal-haqqu waliqaa'uka haqquw wal­
jannatu haqq. Wan-naaru haq, Wan-nabiyyuuna haqq,
Wamuhammadun shallallaahu 'alaihi wasallama haqq,
Was-saa'tu haqq, Allaahumma laka aslamtu, Wabika
aamantu, Wa'alaika tawakkaltu, Wa'ilaika anabtu
wabika qaddamtu, Wamaa akhkhartu, Wamaa asrartu
wamaa a'lantu antal muqaddimu wa'antal mu'akhiru
laa ilaaha illaa anta aula ilaaha ghairuka walaa haula
walaa quwwata illaa billaah.

"Ya, Allah! Bagi -Mu segala puji, Engkaulah penegak langit


dan Bumi, a/am semesta serta isinya. Bagi -Mu segala puji.
Engkau Raja penguasa langit dan Bumi. Bagi-Mu segala
puji, pemancarcahaya langit dan Bumi. Bagi- Mu segala puji,
Engkaulah yang benar, janji- Mu adalah benar, perjumpaan
dengan-Mu adalah benar, firman- Mu adalah benar, surga
adalah benar (ada), neraka ada/ah benar (ada), (terutusnya)
para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad · adalah
benar (dari- Mu). Ya Allah, kepada-Mu kami rindu, kepada
Engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan

108
yang sudah kami lakukan dan yang sebelumnya, baik yang
kami sembunyikan maupunyang kami nyatakan. Engkaulah
Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tiada
sesembahan yang hak, kecuali Engkau. Tiada sesembahan
yang hak, selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan,
kecuali dengan (pertolongan) Allah. " (h.r. Bukhari)

b. Rahasia dan keutamaan salat Tahajud

Salat tahajud memiliki banyak rahasia dan keutamaan bagi


yang mengamalkannya.
1) Salat yang paling utama setelah salat wajib
"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadan adalah puasa
di bulan Muharram. Sebaik-baik salat setelah salat wajib
adalah salat ma/am. (h.r. Muslim)
11

2) Pelakunya akan ditinggikan derajatnya menuju kedudukan


yang tertinggi

;:: J, ' � " ,, ,, J ,, " ,, ,,


u ...
;::
--�" I �y---
A A � Lo � �
/ �

"Dan pada sebagian ma/am hari, bersalat tahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan
Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (0.s. Al­
lsra' [17]: 79)

109
3) Menjadi sebab terkabulkannya doa
''Allah setiap malam turun ke langit dunia sampai lewat
11
sepertiga malam yang pertama. Dia berfirman, Akulah
Raja. Barang siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku
mengabulkannya; barang siapa yang minta kepada-Ku
maka Aku memberinya; barang siapayang memohon am pun
11
kepada-Ku maka Aku mengampuninya, Dan senantiasa
11
demikian sampaifajar bersinar. (h.r. Muslim)
4) Termasuk golongan orang yang berbuat kebaikan dan
orang yang bertakwa, yang akan didudukkan di taman­
taman dan mata air surga.

11
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di
dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air,
sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh
Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia
adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali
tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka
memohon ampun (kepadaAllah). (0.s. Adz-Dzariyat [51]: 18 )
11

110
5 ) Mendatangkan kecintaan Allah�
''Ada tiga macam manusia, Allah mencintai mereka,
tersenyum kepada mereka, dan merasa senang dengan
mereka, yaitu salah satunya adalah orang yang memiliki
istri cantik serta tempat tidur lembut dan bagus. Kemudian,
ia bangun ma/am (untuk salat), lalu Allah berkata, "la
meninggalkan kesenangannya dan mengingat Aku.
Seandainya ia berkehendak maka ia akan tidur. " (h.r. Ath­
Thabrani)

4. Salat Duha

Salat Duha adalah salat sunah yang dilakukan seorang muslim


ketika Matahari sedang naik. Kira- kira, ketika Matahari mulai naik
kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (sekitar pukul tujuh pagi)
hingga menjelang waktu zuhur (sekitar pukul sebelas siang).
Jumlah rakaat salat Duha bisa dengan 2, 4 ,8, atau 12 rakaat dan
dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.

a. Tata cara salat Duha

1) Niat untuk salat Duha.

2) Pada rakaat pertama setelah AI- Fatihah, baca surah yang


kita telah hafal, seperti surah Asy-Syams, dan pada rakaat
kedua membaca surat Adh- Dhuha. Jika belum mampu
membaca kedua surat tersebut, pada rakaat pertama baca
surat AI- Kafirun dan pada rakaat kedua membaca surat Al­
lkhlas.

111
3) Tata cara selanjutnya, baik bacaan maupun gerakan, sama
seperti salat-salat lainnya yang kemudian diakhiri dengan
salam.

Doa yang dibaca setelah salat Duha


/ 0 / ,, 0 ,,. J. ,,
JI rj,

JL:.;J1_, �;�;4-)1_, �;� ;�1 01 ;.+lJ I


/

O / J. ,,. J. O / J. J. ,, J. O ,, J.
O J.

�I_, $1 -li o 1 � 1_, $;;o�I_, ��


O

Ju>-Lo..-.-JllS' d)J 11/1 . �,.,.......��


O� / �/ r/1 ,, J.
O / �� O
O ,,. I ;,.
0 1J 0L) 0 1 ro-
I ,,. O
�;
'\.J
/ / / / / / / /

/
/ J. / / / / /
J.
0 J. O � ,, 0

o�� I� 0 � 01_, �?u u°�'Jll5' 0�


/ / / /

// "' / / 0 / / ,, 0
J. /

� '½� I� 0� 01_, ;� �I?° 0� 01_,


/ / / / / / /

J. ,,. ,,.
o ,, ,,. ,,. J.

�T $1-liJ $;;_, ��_, �>-�J �>-�


,,.

� // / / / / /

.. ,, /

,,
Allaahumma innadh dhuha-a dhuhaa-uka, walbahaa-a bahaa­
uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal
qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allaahumma
inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu'siran fayassirhu, wa
inkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba'idan fa qaribhu,
bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika
wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash shalihiin.

112
"Ya Allah, sesungguhnya waktu duha itu adalah waktu duha-Mu,
keagungan adalah keagungan-Mu, keindahanadalah keindahan-Mu,
kekuatan adalah kekuatan-Mu, perlindungan adalah perlindungan­
Mu. Ya Allah, bi/a rezekiku masih di langit maka turunkanlah. Bila
ada di Bumi maka keluarkanlah. Bila sukar, mudahkanlah. Bila
haram maka sucikanlah. Bila masih jauh maka dekatkanlah, dengan
kebenaran duha-Mu, kekuasaan-Mu (Ya Allah), datangkanlah
padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu
yang saleh. "

b. Rahasia dan keutamaan salat Duha

Hadis-hadis Rasulullah � yang menceritakan keutamaan salat


duha sebagai berikut.
1) Setara dengan bersedekah bagi seluruh persendian tubuh
manus,a
Rasulullah � bersabda, "Wajib bagi setiap sendi-sendi salah
seorang dari antara kalian untuk bersedekah setiap hari.
Setiap tasbih (ucapan Subhanallah) adalah sedekah, setiap
tahmid (ucapan Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil
(ucapan Laa ilaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir
(ucapan Allahu Akbar) adalah sedekah, menyuruh kepada
kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran
adalah sedekah. Dan cukup menggantikan itu semua dua
rakaat yang dilaksanakan di waktu duha." (h.r. Muslim)
2) Diberi kecukupan dan kelapangan rezeki oleh Allah �
Dari Abu Darda' dan Abu Dzar AI-Giffari, Rasulullah �
bersabda: "Allah�berfirman, 'Wahai anakAdam, rukuklah

113
untuk-Ku di awal siang (salat Duha) empat rakaat maka
11
Aku akan mencukupkan bagimu di akhirnya. (Hadis qudsi,
riwayat Ahmad dan Tirmidzi)
3) Dibangunkan istana di surga
Bagi yang rajin mengerjakan salat Duha dua belas
rakaat, Allah akan membangunkan istana di surga. Hal
ini dijelaskan dalam sebuah hadis: "Barang siapa yang
mengerjakan salat Duha dua be/as rakaat, Allah iij akan
membangunkan untuknya istana di surga. (h.r. Tirmidzi
11

dan lbnu Majah)


4) Memperoleh ampunan dosa
Rasulullah � bersabda: Barang siapa yang menjaga dua
11

rakaat salat Duha, dosa-dosanya akan diampuni walau


11
sebanyak buih di lautan. (h.r. Tirmidzi, lbnu Majah, dan
Ahmad dari Abu Hurairah)
5) Memperoleh pahala seperti pahala haji dan umrah
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah � bersabda: "Barang
siapa yang mengerjakan salat Subuh berjamaah, kemudian
ia (setelah usai) duduk berzikir hingga terbit Matahari, lalu
ia salat dua rakaat (Duha), baginya seperti pahala haji
dan umrah; sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya." (h.r.
Tirmidzi)

5. Berbuat Baik kepada yang Lemah

Rasulullah � menjelaskan bahwa para hamba itu ditolong dan


diberi rezeki disebabkan keberadaan orang-orang yang lemah di
antara mereka.
Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Mush'ab bin Sa'd ,$,. la
berkata, "Bahwasanya Sa'd � merasa dirinya memiliki kelebihan
daripada orang lain. Rasulullah � pun bersabda: "Bukankah kalian
ditolong dan diberi rezeki lantaran orang-orang lemah di antara
kalian?"
Oleh karena itu, bila ingin ditolong Allah t� dan diberi rezeki
oleh-Nya, hendaklah memuliakan orang-orang lemah dan berbuat
baik kepada mereka. Lemah di sini bisa berarti lemah harta
(miskin), lemah ilmu (bodoh), lemah jiwa (mungkin sedang stres
karena sedang tertimpa banyak masalah), dan lemah lainnya yang
menyebabkan seseorang berada dalam kondisi tak berdaya dan
butuh pertolongan.
Rasulullah ii juga menjelaskan bahwa keridaan beliau dapat
diperoleh dengan berbuat baik kepada orang-orang fakir.
Rasulullah � bersabda, "Cari/ah (keridaan)ku melalui orang­
orang lemah di antara kalian. Sesungguhnya, kalian diberi rezeki
dan ditolong dengan sebab-sebab orang lemah di antara kalian. "
(h.r. Imam Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, lbnu Hibban,
dan Al-Hakim)

6. Berinfak di Jalan Allah

115
"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, niscaya Dia akan
menggantinya. " (0.s. Saba' [34]:39)

lnfakyang dimaksud di sini, menurut Syekh lbnu Asyrur, adalah


infak yang dianjurkan dalam agama, seperti berinfak kepada
orang-orang miskin dan berinfak di jalan Allah � untuk menolong
agama.
"Betapa pun sedikit apa yang kamu infakkan dari apa yang
diperintahkan Allah kepadamu dan apa yang diperbolehkan-Nya,
niscaya Dia akan menggantinya untukmu di dunia dan di akhirat.
Engkau akan diberi pahala dan ganjaran," demikian pendapat AI­
Hafizh lbnu Katsir dalam menafsirkan ayat tersebut.
Jadi, hamba yang berinfak itu telah memenuhi syarat untuk
memperoleh ganti dari apa yang telah diinfakkan. Sebaliknya,
harta orang yang tidak berinfak akan lenyap dan ia tidak berhak
memperoleh ganti.
Rasulullah ;i bersabda: "Allah � berfirman, 'Wahai anakAdam,
berinfaklah, niscaya Aku berinfak (memberi rezeki) kepadamu. '"
(hadis qudsi riwayat Muslim)
Sungguh demikian besar jaminan Allah bila kita berinfak di
jalan-Nya. Sedemikian mudah pula jalan untuk memperoleh rezeki.
Jika berinfak sesuai dengan kemampuan, Allah yang memiliki
perbendaharaan langit dan Bumi serta kerajaan segala sesuatu
akan memberi rezeki kepada kita sesuai dengan keagungan,
kemuliaan, dan kekuasaan-Nya.

116
Kiat lslami
Menjadi Pribadi
Berkelimpahan
Dalam Islam,
Rezeki
diperkenankan
���� untuk memohon

�,...:....��,...t� �
• itlrf
melimpah. Namun,
tentu saja rezeki itu
1-� harus didapatkan dengan
cara yang baik. Nah, dengan buku
ini Anda akan dipandu bagaimana cara
untuk mendapatkan rezeki dengan cara
yang mudah dan halal.
Bahkan, rezeki itu dapat dengan senang
hati menghampiri atau yang mengejar
Anda. Anda pun laksana magnet bagi
rezeki. Di buku ini, Anda akan
menemukan rahasia bagaimana
menjadikan rezeki yang akan selalu
mengejar Anda. Selamat membaca.

ISBN 97a-979 1479 47 9

Anda mungkin juga menyukai