Anda di halaman 1dari 34

BAGIAN PERTAMA KONSEP DASAR HYPNOPARENTING ANAK-ANAK LUAR BIASA YANG BERKEMBANG MENJADI ANAK BIASA Lho, judulbuku

ini bukannya Jalan pintas mencetak anak biasa menjadi luar biasa , k enapa kok di awali dengan sub bahasan anak-anak luar biasa yang berkembang menja di biasa. Betul arahan buku ini nantinya kita akan mencarikan suatu jalan pintas mebuat anak yang sudah terlanjur biasa, kembali menjadi luar biasa, tetapi sebe lumnya mari kita lihat suatu fenomena bahwa sebenarnya anak-anak kita adalah ana k yang luar biasa, namun lambat laun dengan berkembangnya usia anak maka kehebat an itu mulai terkikis sedikit demi sedikit. Manusi adilahirkan dengan perasaan mampu segalanya. Perasaan mampu itu ditunjukk an dengan keberanian melakukan sesuatu. Perhatikan tingkah laku bayi berusia 8-9 bulan ke atas ketika ia baru mulai duduk dan mencoba untuk menirukan orang-oran g dewasa disekitarnya. Dia akan mengeksplorasi dunianya dengan penuh keberanian walaupun tubuhnya belum siap untuk itu. Karena di kepalanya ia belum memiliki ko nsep bahwa ia tidak mampu. Dia akan terus bersemangat mencoba melakukan segala hal baru denga antusias dan tekun. Bahkan semua dihadapidengan totalitas, penuh semangat, tawa dan airmata. Namun keberaniannya lambat laun mulai memudar seirama dengan pesan-pesan ketidak mampuan yang diterima dari lingkungannya. Sang bayi hampir setiap hari mulai dik enalkan kata-kata jangan , tidak boleh atau tidak biasa . Bahkan biasanya dalam satu har i anak mendapatkan 40 kata jangan atau tidak untuk mengiringi 1 kata YA . Disinilah kem udian sang bayi mulai meragukan potensi dirinya. Coba kit perhatikan Firman Allah dalam surat At Tiin ayat 4 yang artinya Sesunggu hnya telah Kami Ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . Jadi di sini j elas bahwa manusia secara potensi adalah baik, namun ayat ini juga yang secara t idak sadar sering disngsikan. Kalau sudah baik kenapa anakku tidak sepintar si A , si B atau si C, dan beberapa penyesalan akan potensi diri anak yang kurang mak simal. Penyangkalan ini bermula dari perkembangan anak yang tidak sesuai dengan yang diharapkan orang tua, walaupun sebenarnya itu semua adalah produk dari oran g tua. Jika semua punya potensi yang sama, apa yang sebetulnya membedakan antara orang satu dengan lainnya? Untuk mempermudah menjelaskannya saya ajak Anda untuk membayangkan analogi diri kita sebagai seperangkat komputer atau lebih tepatnya komputer hayati. Kenapa ha rus komputer, yah karena saya melihat penjelasan ini akan lebih mudah, sebab say a juga yakin saati ini semua orang sudah pernah mengenal komputer sehingga akan lebih familiar. Saat kita dilahirkan, secara hardware atau perangkat keras yang kita miliki kura ng lebih sama. Hardware komputer hayati adalah otak. Kita semua tahu bahwa setia pbayi yang terlahir, memiliki 1 trilliun (1.000.000.000.000) neuron yang menyusu n otak, sekitar 100 milyar sel otak aktif dan 900 milyar sel otak pendukung. Dan Tuhan Maha Adil dan Maha Penyayang. Semua anak manusia dibekali dengan jumlah s el otak yang sama. Tidak ada diskon dan tidak ada bonus. Jadi hardware komputer hayati adalah otak kita. Sebagai perbandingan, seekor lebah yang bisa membangun dan mempertahankan sarang madu, memperhitungkan jarak, mengumpulkan cairan bunga, menghasilkan madu, puny a pasangan, memberikan perhatian kepada anaknya dan berkomunikasi dengan lebah l ain hanya punya 7.000 neuron. Hal ini mengindikasikan bahwa kita punya kekuatan otak yang sangat besar. Sesungguhnya kita punya banyak neuron, kalaupun Anda pun ya beberapa juta lebih sedikit daripada orang lain, itu tidak akan membuat perbe daan sama sekali. Oke, kita sudah ketahui bahwa hardware manusia cenderung sama. Yang membuat perb edaan hanyalah installasi program atau software yang ditanamkan dalam komputer. Dalam komputer hayati software-nya adalah pikiran dan perasaan. Semua program da lam komputer hayati tersimpan dalam hardisk yaitu gudang informasi bawah sadar, disinilah tempat rekaman informasi yang pernah dialami manusia. Anda tidak perlu khawatir, sebab kita dibekalidengan hardisk yang sangat besar k

apasitasnya. Majalah Scientific American, edisi November 2005, memuat satu artik el mengenai hasil penelitian terkinimengenai kapasitas otak dalam menyimpan info rmasi. Untuk bisa mengisi penuh hardisk otak maka kita harus belajar satu hal ba ru setiap detik selama 30 juta tahun. Benar, Anda tidak salah baca, selama 30 ju ta tahun. Samapai disini kita akan mengetahui bahwa, dengan hardware dan kapasitas hardisk yang sama, tentunya tinggal program apa yang kita install dalam diri kita. Keca nggihan software yang terpasang sangat menentukan prestasi yang dicapai seseoran g. Ibaratnya, jika kita menggunakan program WS release 7.0 (Word Star) dan MS Wo rd 2010, hasilnya pastinya akan berbeda. Mengapa? Karena Ms Word jauh lebih cang gih dari pada WS. Semestinya kita harus rajin melakukan upgrade terhadap software hayati yang kita miliki dengan yang lebih baik dan lebih canggih. Namun kenyataanya kita lebih s uka dengan software lama yang sudah kompatibel dengan diri kita, bahkan yang leb ih parah lagi kita tidak melengkapi software kita dengan program anti virus. Pad ahal jika ada satu virus saja dalam software akan membuat kerjanya semakin lamba t dan mudah hang. Program apapun akan berusaha untuk disabotase agar tidak berja lan maksimal. Suatu hal yang menyedihkan kita lebih suka melakukan install program yang negati f kepada anak-anak kita. Mana mungkin saya melakukan install program negatif kepa da anak saya , saya selalu melakukan program positif . Oke, Anda dapat tarik nafas s ejenak tahan dan lepaskan baik kalau sudah rileks mari kita bermain-main sejenak. Kita memang ingin anak kita sukses, anak kita pintar, namun kadangkita salah dal am memberikan spontan reware, yang akhirnya membentuk satu program dalam diri an ak kita. Baik Anda dapat dengan jujur menjawab pertanyaan ini. Oke, dibandingkan orang sukses dan tidak sukses mana yang lebih banyak. Baik, jika jawaban Anda a dalah orang yang tidak sukses lebih banyak, ini adalah jawaban umum yang saya de ngar dari beberapa peserta pelatihan parenting pada umumnya. Lalu mengapa bisa demikian? Anda tidak perlu penasaran. Dalam beberapa pelatihan maupun kegiatan parenting saya biasanya memberikan suatu pertanyaan susulan aga r Anda tidak penasaran dan pertanyaan itu saat ini saya berikan kepada Anda untu k dijawab dengan baik. Pertanyaannya sangat sederhana, di bawah ini ada gambar k otak, tugas Anda hanya menentukan kotak mana yang paling besar. Oke, tentukan pi lihan Anda sekarang ! Oke, kotak mana yang Anda pilih? Anda yakin dengan jawaban itu? Baik semua orang ternyata setuju bahwa kotak yang paling besar adalah kotak B. Seberapa besar ke yakinan Anda? Baik jika Anda juga menetapkan 100%. Pertanyaan berikutnya adalah di bawah ini ada gambar kotak, tugas Anda hanya menentukan kotak mana yang palin g besar. Oke, tentukan pilihan Anda sekarang ! Oke, kotak mana yang Anda pilih? Anda yakin dengan jawaban itu? Sekali lagi, jik a jawaban Anda adalah C, Anda memiliki jawaban yang sama dengan orang pada umumn ya. Kenapa Ana sekarang memilih C padahal semua memilih B bahkan dengan kyakinan 100%? Apakah Anda juga akan protes seperti peserta workshop atau seminar parent ing dan mengatakan tadi tidak ada C dan opsinya hanya 2. Baiklah Anda masih puny a satu pertanyaan yang harus dijawab untuk pertanyaan terakhir ini renungkan den gan baik jawaban Anda. Tugas Anda sama yaitu hanya menentukan kotak mana yang pa ling besar. Oke, tentukan pilihan Anda sekarang ! Oke, kotak mana yang Anda pilih? Apakah Anda juga sudah mulai ragu dengan jawaba n Anda dan juga sudah mulai protes karena belum Anda kotak yang lain, untuk seme ntara saatini jawabannya adalah D, tapi jangan-jangan nanti ada kotak lain yang lebih besar. Benar, berarti Anda sudah mulai paham dengan apa yang akan saya mak sud dengan kesalahan spontan reward yang selalu kita dapatkan dari orang tua, gu ru maupun lingkungan. Spontan reware merupakan respon spontan yang kita berikan kepada anak-anak saat dia mampu melakukan sesuatu. Anak-anak senantiasa dibandingkan dengan objek di l uar dirinya dan biasanya yang lebih baik dari keadaan anak. Mari kita tilik perj alanan hidup kita kebelakang, saat kita kecil dan belum bisa membaca, maka orang

sekitar kita mengatakan lihat itu si A sudah lancar membaca. Maka saat itu kita berusaha untuk bisa membaca. Saat kita sudah berupaya secara maksimal dan elah mampu membaca, apakah upaya tersebut mendapatkan pengakuan? Oh ternyata tidak, saat kita bisa membaca, maka yang dilihat adalah si B yang su dah bisa matematika. Kita sudah tidak istimewa lagi karena bisa membaca sebab ad a si B yang bisa matematika, tetapi karena saat kecil kita benar-benar seorang p ejuang sejati, maka ketinggalan tersebut berusaha untuk segera di atasi dan berh asil. BERHASIL? APAKAH BERHASIL? Menurut kita saat itu sudah berhasil, tapi spon tan reward yang kita peroleh apa? Lihat si C bahasa Inggrisnya sudah lancar, si D baru kerja 2 tahun sudah bisa beli rumah dan bla bla bla sekian banyak pembandi ng yang tadinya belum muncul akan senantiasa muncul saat kesuksesan diperoleh. A khirnya kita melihat bahwa sukses itu sulit, pintar itu sulit semua serba sulit, dan itulah program yang telah terinstall dalam diri kita maupun anak-anak kita. Tanpa sadar kita telah membuat program gagal dalam diri anak-anak. Lho tapi semua itu saya lakukan untuk memotivasi anak saya agar berhasil , mungkin Anda juga aka n melakukan pembelaan yang sama. Saat pertama, anak mungkin termotivasi, namun s etelah sekian lama mencoba dan berhasil tetapi tetap gagal karena dihadapkan pem banding baru. Anak mulai berpikir iya betul juga mama (papa, atau siapapun figur otoritas yang mengucapkan) aku memang anak yang . Saat anak sudah membuat pencitraan pada dirinya, maka program itu sudah terinsta ll secara sempurna. Aku memang anak yang Pencitraan anak tidak berjalan begitu saj a, tetapi biasanya karena proses pengulangan, adanya pelabelan dengan intensitas e mosi yang tinggi dari figur otoritas ataupun dari proses modeling pada kelompok yang diidentifikasi. Jika yang terinstall adalah program negatif, maka potensi a nak tidak akan berkembang secara optimal. Suatu program yang salah akan senantiasa meyabotase usaha seseorang untuk sukses , program inilah yang kemudaian membuat penjara mental dan membuat perlindungan yang sangat nyaman agar kita tidak usah berubah dengan sejuta alasan. Saat ada k esempatan untuk sukses, yang SMA bilang, bagaimana bisa sukses dia kan Sarjana, yang sarjana juga bilang bagaimana saya bisa berhasil, dia kan Pascasarjana. Yan g pascasarjana juga tidak percaya diri dan bilang dia kan Doktor, yang doktor bi lang dia kan Doktor Lulusan Luar Negeri pembanding-pembanding itu senantiasa mun cul saat seseorang akan melangkah, sebab memang seperti itu program yang sudah t erlanjur terinstall. Sebelum saya bahas cara mengatasinya. Jika Anda tidak keberatan saya akan memper kenalkan dengan guru kehidupan saya yang sangat konsisten. Guru kehidupan saya t ersebut adalah tukang jahit. Benar Anda tidak salah membaca dia adalah tukang ja hit. Anda tentunya bertanya-tanya apa istimewanya tukang jahit sehingga harus ja di guru kehidupan buat saya dan Anda jika berkenan. Hal ini saya tuliskan bukan karena ibu saya dulunya seorang tukang jahit dan kakak saya saat ini jug amenjal ani profesi tersebut. Baik inilah keistimewaan tukang jahit yang perlu kita teladani. Tukang jahit ada lah orang yang paling konsisten dalam melihat perubahan seseorang dan tukang jah it adalah orang yang tidak percaya dengan data yang lama. Anda tentunya pernah d atang ke tukang jahit untuk membuat baju, celana, kebaya dan lain sebagainya. Ji ka Anda punya langganan tukang jahit, apa yang dilakukan tukang jahit sebelum me mbuat baju Anda? Dia selalu menanyakan desainnya seperti apa, kemudian selalu me ngukur ulang diri kita. Hanya itu saja, tidakada istimewa? Anda salah jika mengatakan itu hal yang biasa , itu justru hal yang sangat luar biasa. Penjahit tidak pernah membuat pembandin g dengan orang lain, maksudnya saat saya sedang dijahitkan baju, ukuran yang dip akai ya badan saya saat ini, bukan badan Anda atau ukuran kakak, teman atau saud ara yang lain. Nah bagaimana jika kebiasaan ini kita terapkan untuk menjawab per tanyaan kotak-kotak di atas. Artinya bahwa kita membuat perbandingan dengan diri kita sendiri. Biar tidak membingungkan, saya buat sebuah ilustrasi yang paling sering kita had api dalam kehidupan ini dan contoh yang paling mudah adalah pada anak-anak. Saat anak-anak baru bisa membaca maka yang dibuat pembanding adalah kemampuannya seb elum bisa membaca Pinter sekarang kamu sudah bisa membaca, tidak terasa usaha ker as kamu telah berhasil. Kamu harus bangga, sebab kemarin kan masih belum lancar .

Dan saat anak telah bisa matematika spontan reward yang diberikan juga harus spe sifik Pinter sekarang kamu sudah lancar berhitungnya, kamu harus bangga karena ke marin baru bisa membaca . Apa efek yang dirasakan oleh anak? Pertama, anak merasa bangga dengan dirinya da n merasa bahwa dirinya mampu mengatasi permasalahannya, bahkan kepercayaan diri anak inilah yang akan membuat Operating System komputer hayati anak selalu ter-u pgrade dengan versi terbaru. Kepercayaan diri anak akan membentuk konsep diri, d an konsep diri anak merupakan pondasi awal bagi kesuksesan anak-anak. Manfaat kedua Anda telah membiasakan memasukkan program positif kepada anak-anak , Anda telah mebuat suatu anchor (jangkar) yang sangat penting dalam kehidupanny a. Suatu anchor yang akan memandu kehidupan di masa depan bahwa sukses itu seben arnya mudah. Pengalaman sukses ini sangat penting sebab sukses-sukses berikutnya hanya tinggal memperlebar bidang sukses yang pernah diraih. Untuk pembahasan an chor akan diuraikan pada bagian lain buku ini. Baik setelah kita bermain sejenak, saatny kita ukur potensi anak Anda. Lakukan d engan penuh kejujuran sebab ini untuk masa depan anak Anda tercinta. Ingat untuk mengerjakan ini semua Anda hanya diberi waktu tidak lebih dari 10 menit. Anda b oleh memulai dari mana terlebih dahulu. Ingat kelebihan dan kekurangan yang ada bukan secara fisik. Apa kelebihan anak Anda ? 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 7. 8. 8. 9. 9. 10. 10. Apa kekurangan anak Anda?

Baik, Anda sudah mencurahkan seluruh kemampuan untuk mendeteksi potensi yang ada dalam diri anak Anda. Pertanyaannya sekarang adalah : Apakah dalam waktu tersebut cukup untuk menuliskan seluruhnya? Mana yang lebih mudah Anda isikan kelebihan atau kekurangannya? Mana yang lebih banyak Anda isikan kelebihan atau kekurangannya? Apakah Anda menyelesaikan kelebihannya dulu baru berpindah pada kekurangannya at aukah justru Anda mengerjakan kekurangannya atau dengan cara bergantian? Jawaban yang Anda buat atas pertanyaan di atas, menghantarkan Anda pada program yang sering Anda install dalam diri anak-anak. Jika waktu yang diberikan tidak c ukup berarti Anda masih belum mengenal sepenuhnya anak Anda. Jika Anda lebih mud ah membuat yang negatif maka Anda lebih suka menanamkan konsep diri yang negatif kepada anak-anak. Dan jika mampu menyelesaikan kelebihannya dulu secara tuntas. Saya sangat salut pada Anda, sebab sebagian besar orang tua biasanya hanya mamp u menuliskan kelebihan anaknya sebanyak lima buah dengan sepuluh kekurangan. Kembali ke pokok bahasan bahwa orang tua lebih banyak melakukan installasi program negatif pada anaknya. Program negatif yang sudah terlanjur jadi seperti suka me mbantah, sulit makan, penakut, kurang percaya diri akan senantiasa dibawa anak s ampai dengan sengaja benar-benar diperbaiki. Diperbaiki? Yah benar ini adalah kabar baiknya bahwa program yang sudah terlanjur tertanam di pikiran bawah sadar anak masih bisa diperbaiki. Karena program-prog ram salah tersebut berada di pikiran bawah sadar. Menurut Charles Tebbets, ada l ima cara untuk bisa melewati filter informasi masuk ke dalam pikiran bawah sadar . Memahami hal ini akan membantu tugas-tugas kita sebagai orang tua dan guru : 1. Pengulangan/repetisi Segala sesuatu yang dilakukan secara konsisten atau berulang akhirnya akan masuk ke pikiran bawah sadar dan menjadi kebiasaan. Contohnya seorang anak yang selal u dikatakan bodoh atau tidak bisa atau selalu tidak teliti oleh orang di sekitarnya me mbuat anak ini akhirnya percaya bahwa ia benar-benar bodoh dan tidak teliti. Sel

anjutnya, pikirannya akan memerintahkan seluruh mekanisme tubuh guna mewujudkan hal itu. Jadi ia bodoh, bukan karena tidak punya kapasitas untuk pintar namun le bih karena didikte oleh program bodoh yang telah ter-install dalam pikirannya. 2. Identifikasi kelompok/keluarga Kita hidup dalam keluarga yang memiliki latar belakang budaya tertentu. Kita aka n mengikuti keibasaan yang ada dalam keluarga, kelompok gang atau masyarakat. Ke biasaan ini adalah program yang akhirnya kita terima secara bawah sadar. Contohn ya, cara berbicara, cara sembahyang, cara makan, cara berpakaian, cara menerima sesuatu, termasuk cara berpikir. Jika kita dibesarkan di benua lain apakah mungk in kita akan berpikir dan bersikap seperti sekarang? Jawabannya belum tentu. 3. Ide yang disampaikan oleh figur yang dipAndang memiliki otoritas Apa yang disampaikan oleh seseorang yang dipAndang memiliki otoritas, seorang pa kar, seorang yang kita hormati dan kagumi, akan dapat dengan mudah diterima oleh pikiran bawah sadar. Secara tidak sadar kita langsung membenarkan apa yang diuc apkan,apalagi jika yang diucapkan masuk akal bagi kita. Contohnya adalah kata-ka ta seorang dokter, sedangkan bagi anak-anak figur yang dipAndang memiliki otorit as adalah orang tua dan guru. 4. Emosi yang intens Peristiwa yang disertai dengan muatan emosi yang intens, baik ituemosi positif m aupun emosi negatif akan sangat membekas dalam pikiran bawah sadar. Contohnya ad alah phobia dan trauma atau bahkan saat anak dapat raport dengan nilai yang tida k diharapkan orang tua (harus masuk 10 besar), kemudian marah dengan intensitas emosi yang kuat dan mengatakan Dasar anak bodoh . 5. Hipnosis Hipnosis menjangkau pikiran bawah sadar dengan teknik komunikasi yang mampu mele wati pikiran sadar. Dengan teknik komunikasi yang khas, kita bisa melewati pikir an sadar dengan cara menonaktifkan sesaat pikiran sadar untuk langsung berkomuni kasi dengan pikiran bawah sadar. Saat pikiran sadar non aktif atau lebih tepat d isebut pasif, kekuatan sugesti bisa menjadi sembilan kali leibh kuat dibandingka n dengan situasi biasa. Bahkan hipnosis memungkinkan kita meng-install program b arudan meng-uninstall program negatif dengan cepat dan efektif tanpa gangguan pi kiran sadar yang biasa mengajukan sebagai pertanyaan dan alasan. Dari kelima teknik menjangkau pikiran bawah sadar, hipnosis adalah cara yang pal ing cepat dan efektif untuk bisa masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Hal ini dis ebabkan karena dengan hipnosis kita mampu mem-by pass atau melewati pikiran sada r dan langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar, melakukan sugesti sesua i dengan yang diharapakan. Kondisi ini akan membuat perubahan dapat dilakukan de ngan lebih cepat dan efektif. Karena keefektifan hipnosis ini, buku ini menawark an teknik mengasuhan anak dengan pendekatan hipnosis. ARE YOU READY Baik jika Anda sudah siap mari kita bermain sejenak. Ambil selembar kertas, baik tuliskan nama Anda lengkap beserta tempat tanggal lahir Anda. Oke, Anda telah m elakukan dengan baik. Sekarang pindahkan alat tulis Anda pada tangan satunya (ya ng tidak biasa dipakai menulis). Baik sekarang tulislah kembali nama Anda lengka p beserta tempat tanggal lahir Anda (gunakan tangan yang berbeda dari tugas pert ama). Ups bagaimana Anda merasakan, sulit, lebih tidak beraturan, ok terserah pendap at Anda. Itulah yang dirasakan anak-anak kita saat belajar hal baru, butuh dukungan dan p enguatan. Demikian juga saat Anda belajar hypnoparenting akan banyak hal baru di luar kebiasaan,tetapi Anda harus siap untuk berlatih dan berubah deni anak Anda. Saat ini mungkin sulit,karena otak kita belum punya interkoneksinya. Tetapi say a yakin, saat Anda mencoba yang kedua, ketiga ada kenikmatan karena perubahan te rsebut langsung dirasakan. SALAM RILEKS PENGERTIAN HYPNOPARENTING Sebelum membahas pengertian hypnoparenting, terlebih dahulu perlu ada persamaan persepsi tentang apa itu hipnosis. Baik, saya akan bertanya apakan Anda pernah m

erasakan dihipnosis? Tidak pernah, mungkin itu jawaban Anda secara spontan. Oke apapun jawaban Anda tidakmasalah, sekarang saya bertanya lagi apakah Anda pernah melakukan hipnosis? Tentu saja tidak pernah. Yah jawaban-jawaban itu terkadang disebabkan karena sikap apriori kita terhadap hipnosis. Hipnosis masih dianggap seseuatu yang berhimpitan dengan dunia mistik, berbau ma gis, supranatural atau adanya anggapan bahwa orang yang bisa dihipnosis hanya or ang bodoh, hipnosis dapat menyebabkan lupa ingatan dan sebagainya. Baik, mari ki ta cek jawaban Anda. Benarkah Anda tidak pernah dihipnosis. Pernahkah Anda menonton sinetron sehingga terhanyut sampai ikut menangis ketika tokoh idola Anda dianiaya? Atau Anda asyik membaca buku hingga tidak mendengar k etika dipanggil teman? Atau Anda asyik main game atau SMS hinga lupa waktu? Yah k alau itu pernah.nah jika Anda pernah merasakannya, berarti Anda sudah pernah mer asakan dihipnosis. Kondiisi terhipnosis (trance) adalah fenomena yang normal dan alami dalam kehidu pan sehari-hari. Tanpa disadari, semua orang sering mengalami trance, misalnya s aat sedang menonton film yang menarik, menyetir mobil, membaca buku, bekerja di depan komputer dan lain-lain. Baik jika Anda merasa tidak pernah melakukan hipnosis, saya akan mencoba memberi sebuah contoh. Contoh yang negatif seperti ini. Misalnya Anda, sebagai orang tu a dan figur yang dipAndang memiliki otoritas, saat mengetahui bahwa anak Anda ni lai ujiannya jauh di bawah harapan Anda, bekata Dasar anak goblok. Kamu selalu da pat nilai jelek. Dari dulu sampai sekarang nilaimu nggak pernah bagus. Heran ya k ok ada anak goblok seperti kamu? Apa yang Anda lakukan pada anak Anda adalah satu bentuk hipnosis yang sangat dah syat. Hipnosis yang Anda lakukan mampu menembus langsung ke pikiran bawah sadar anak, melalui gerbang pikiran bawah sadar yang saat itu terbuka lebar akibat per asaan takut mendapat nilai jelek dan akan sangat efektif. Mengapa efektif? Karen a kalimat yang Anda pilih sungguh merupakan affirmasi yang sangat ampuh. Coba Anda perhatikan kembali kalimat di atas. Khususnya kata-kata yang saya garis bawahi. Dan itulah yang terinstall dalam diri anak-anak. Jadi pada prinsipnya kita sering mengalami kondisi hipnosis karena hipnosis sebe narnya adalah fenomena alami, dan kita sebagai orang tua atau guru juga sering m elakukan hipnosis, karena orang tua ataupun guru adalah figur otoritas sehingga apa yang diucapkan dapat diterima langsung oleh pikiran bawah sadar anak. Baiklah sekarang saatnya kita membahas pengertia hypnoparenting. Hypnoparenting terdiri dari 2 kata dasar yaitu hipnoss dan parenting. Marilah kita bahas satu p ersatu secara singkat sehingga makna dari hypnoparenting dapat dimengerti dengan benar. Hipnosis di Indonesia masih dianggap sebagai satu hal yang dipenuhi mist eri. Masih banyak yang beranggapan bahwa hipnosis melibatkan kuasa kegelapan ata u suatu bentuk praktek supranatural. Oleh karena itu tidak sedikit juga orang ya ng percaya bahwa hal yang berbau hipnosis harus dijauhi atau dihindari. Ada juga yang berpendapat bahwa subjek yang dihipnosis tidak bisa mengontrol pik irannya sendiri dan dalam kondisi yang sepenuhnya tidak sadar atau bahkan ada ju ga yang mengatakan bahwa kalau sering dihipnosis akan lupa ingatan dan mudah dip engaruhi oleh orang lain atau bahkan mudah dimasuki roh halus . Baiklah sekarang ki ta akan membahasnya. Pertama kali yang perlu diketahui adalah di dunia ini terdapat dua aliran besar hipnosis yaitu aliran Timur dan Barat. Pada aliran Timur memang banyak dijumpai hal-hal yang bersifat mistis atau magis . Sedangkan pada aliran Barat dipengaruhi o leh teori-teori mengenai pikiran dan struktur bahasa. Hipnosis yang akan diulas di sini menganut aliran Barat. Jadi semuanya berdasarka penelitian ilmiah dari p ara pakar yang berasal dari dunia kedokteran dan psikologi. Sekali lagi fenomena hipnosis kita alami setiap hari. Pernahkah Anda melihat fil m yang mengharukan hingga menangis? Anda larut dalam film itu sehingga seakan-ak an menjadi sesuatu yang nyata. Itulah hipnosis. Contoh lainnya adalah bayangkan sebuah jeruk lemon yang sangat segar di depan Anda. Bayangkan jeruk tersebut dib elah jadi 2 bagian dan kemudian dikucurkan ke dalam mulut. Bagaimana reaksi tubu h Anda? Adakah pengaruhnya? Apakah air liur Anda menjadi lebih encer? Jika Anda perhatikan jeruknya kan tidak ada, hanya imajinasi saja bukan? Tetapi mengapa tu buh kita bereaksi dengan cara yang sama ketika jeruknya benar-benar ada? Itulah

hipnosis. Otak kita menangkap gambaran mental dari jeruk lemon. Dan ketika kita melakukannya dengan penuh perasaan dan konsentrasi maka otak menganggap hal itu adalah suatu kenyataan dan memerintahkan tubuh untuk beraksi dengan cara yang sa ma saat kita dulu berhadapan dengan jeruk lemon yang sesungguhnya. Satu syarat penting yang harus ada di sini adalah bahwa Anda harus pernah punya pengalaman dengan jeruk lemon dulu sebelumnya sehingga bisa membayangkan dengan detail. Jika Anda belum pernah melihat jeruk emon sebelumnya maka sugesti di ata s tadi tidak akan berhasil. Tidak ada hal berunsur magis atau mistis bukan? Untuk memahami fenomena jeruk lemon di atas maka kita harus mengerti cara kerja pikiran. Apa maksudnya? Maksudnya ki ta harus mengerti bagaimana pikiran memproses stimulasi dari luar (dalam hal ini berupa kata-kata) menjadi suatu gambaran mental berdasarkan informasi yang suda h ada di memori pikiran sebelumnya. Dengan pemahman di atas maka kita sekarang a kan menyadari bahwa semua proses pemasukan informasi ke dalam pikiran adalah sua tu proses hipnosis. Nah sekarang apa itu Parenting? Parenting adalah segala sesuatu yang berurusan d engan tugas-tugas orang tua dalam mendidik danmembesarkan anak. Tugas kita sebag ai orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak sebenarnya sangat berat dan pen uh liku-liku tantangan. Sayangnya kita hanya berbekal pengalaman sebagai seorang anak yang dulunya dididik dan dibesarkan oleh orang tua kita. Sebagian besar po la asuh dan pola didik orang tua kepada kita akhirnya mewarnai tugas kita sebaga i orang tua. Kita memperlakukan anak kita sebagaimana orang tua memperlakukan ki ta dulunya. Seharusnya kita harus memperlakukan anak sebagaimana kita dulu ingin diperlakukan oleh orang tua ktia. Dengan begitu kita bertindak atas dasar peras aan seorang anak. Bukan atas dasar perasaan kita sebagai orang tua. Karena apa y ang kita anggap baik belum tentu seperti yang diinginkan oleh anak kita secara p asti. Dengan kata lain kita bertindak atas dasar persepsi kita sendiri bukan dar i persepsi seorang anak. Oleh karena itu dengan hypnoparenting kita berusaha mempetakan danmebuat sistema si atas segala hal yang berhubungan dengan tugas kita sebagai orang tua ditinjau dari sudut pAndang cara kerja pikiran dan pengaruhnya terhadap masa depan seora ng anak. Mengapa kita meninjaunya dari sudut pAndang cara kerja pikiran? Karena segala sesuatu berakar dari pikiran. Manusia, anak-anak sampai dewasa, melakukan segala sesuatu karena punya pikiran.segala hal tentang teori pertumbuhan dan pe rkembangan anak tak akan berhasil jika kita gagal memahami cara kerja pikiran. S atu hal sederhana? Mengapa seorang bayi belajar berjalan? Karena ia melihat semu a orang dewasa di sekitarnya berjalan tegak dengan kedua kakinya. Bukan karena u murnya memang mengijinkan dia untuk berjalan. Jika selama 5 tahun pertama hidupn ya byai hanya melihat orang di sekitarnya merangkak maka ia pasti akan merangkak juga. Tidak akan pernah berjalan tegak. Inilah mekanisme hipnosis ang paling se derhana. Kita telah mempengaruhi seorang bayi dengan contoh nyata bahwa suatu ha ri ia akan berjalan juga sebagaimana kita orang dewasa. Hal ini ditangkap oleh o tak bawah sadarnya dan diproses sampai suatu saat si bayi itu mulai mencoba untu k berdiri tegak dan berjalan. Tetapi karena tulangnya belum kuat maka ia akan te rjatuh. Tetapi karena kita sugesti, Ayo coba lagi. Berdiri lagi sayang kamu pasti bisa maka ia akhirnya bisa berjalan. Bayangkan apa yang akan terjadi jika sugest inya, Alaaa percuma kamu tdak akan bisa. Sudahlah duduk aja tidak usah berdiri at au berjalan , apakah si bayi akan bisa berjalan? Tentu tidak. Itulah gambaran singkat tentang definisi dari hypnoparenting. Dalam bagian ini s aya akan berusaha membahas tentang masalah parenting terlebih dahulu, baru kemud ian masalah hipnosis. Untuk penerapan hipnosis secara detail akan di bahas pada bagian kedua. ARE YOU READY Baik jika Anda sudah siap mari kita bermain sejenak. Kita mengenang masa anak-an ak kita saat ini saya ingin mengajak Anda untuk menyanyi. Lakukan dengan penuh s emangat. Oke kita coba dengan menyanyi balonku ada lima. Oke mari kita mulai 1 2 3 B alonku ada lima, rupa-rupa warnanya . Cukup, kalau begitu kurang seru cobalah meny anyikan dengan merubah semua vokal dengan o . oke mari kita mulai 1 2 3 Bolonko odo lom o, ropo lanjutkan sampai akhir.

Lagu di atas hanya pemanasan, jika Anda lakukan dengan semangat dan benar maka l agu kedua akan lebih menarik lagi. Anda hafal lagu Bintang Kecil , saya yakin kita semua pernah kecil dan pernah menyanyikannya dengan merubah semua kata di akhir kalimat diganti monyet . Oke, contohnya Bintang monyet, dilangit yang monyet . Saya ya kin Anda bisa dan mampu menyanyikan sampai akhir. Oke, mari kita mulai 1 2 3 Bintang Monyet lanjutkan ! Ups mengapa Anda berhenti menyanyi, kenapa tidak sampaiakhir. Yah peserta workshop atau seminar biasanya hanya mampu menyanyikan lagu ini sampai bait Aku monyet kemu dian saling berhadapan dan tertawa tanpa mau melanjutkan. Kejadian ini juga seri ng kita hadapi, tiba-tiba kita berhenti dan terperangah melihat anak kita tidak sesuai yang diharapkan. Dan reaksi spontan Anda inilah yang menentukan program A nak selanjutnya. MASALAH PARENTING Parenting adalah proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak-anak m ereka yang meliputi aktivitas-aktivitas berikut : memberi makan (nourishing), me mberi petunjuk (guiding), dan melindungi (protecting) anak-anak ketika mereka be rtumbuh. Aktivitas-aktivitas parenting biasanya tejadi dalam lingkungan keluarga , namun parenting tidak terbatas hanya pada mereka yang melahirkan anak. Tanggun g jawab parenting juga dilakukan oleh pihak-pihak lain dalam masyarakat, seperti para guru di sekolah, pembantu rumah tangga, perawat bayi (baby sitter), dan ba ahkan teman-teman si anak, serta media masa (TV, surat kabar dan majalah). Kenda ti demikian, orang tua adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam mengasih i dan memperhatikan anak-ank serta menolong mereka bertumbuh. Namun kenyataanya, banyak dari orang tua yang tidak menyiapkan diri secara khusu s menjadi orang tua dengan ilmu-ilmu pengasuhan anak(parenting). Walaupun saya d an almarhum istri saya tidak mempersiapkan diri secara khusus, setidaknya berbek al sama-sama sarjana psikologi setidaknyakami memiliki dasar ilmunya dan tinggal hanya penerapan saja. Baiklah, kembali ke persoalan kita. Masalah parenting ini s angat penting sebab sejatinya tanggung jawab anak ada pada orang tua. Hal ini jelas dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim yang meny atakan Setiap bayi terlahir dalam kondisi fitrah, dan kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi,Kristen atau Majusi . Hadits tersebut menunjukkan bahwa orang tua sebenarnya adalah Master of Hypnotis bagi anak-anaknya, sebab di tangan ora ng tuanyalah sebenarnya anak bisa berwujud, pintar, nakal, penakut, pencemas, ku rang percaya diri dan sebagainya. Inilah pentingnya parenting bagi orang tua dan guru. Kini, marikita bertanya lagi pada diri sendiri. Adakah kita sudah menguasai ilmu parenting (baik melalui workshop ataupun seminar) sebelum anak-anak kita lahir? Atau, tepatnya sebelum kita menikah? Coba diingat sekali lagi. Apakah kita juga membuat prioritas untuk menguasai ilmu parenting sebelum kita menikah? Jika And a menjawab YA, syukurlah saya turut bangga. Berarti Anda termsuk orang tua berkep eduian tinggi terhadap persiapan generasi masa depan. Namun, kalau Anda menjawab TIDAK/BELUM, tentu bisa saya sindir, Anda termasuk orang tua yang BONEK alias bon do nekat. Berani mempunyai anak, tanpa lebih dulu berbekal ilmu pengasuhan. Anak pertama kita telah menjadi kelinci percobaan untuk latihan menjadi orang tua. Kata salah satu iklan, untukanak kok coba-coba . Orang tua bonek seperti inilah yang kadang sering bermasaslah dengan anak-anak mereka. Meski demikian, takusah terlal u resah. Saya tetap slut karena Anda kini berani belajar kembali ilmu menjadi or ang tua, meskipun anak-anak sudah terlanjur lahir bertahun-tahun yang lalu Anda kini termasuk orang tua pebelajar. Buktinya, Anda sudah mengambil keputusan untu k berinvestasi dengan membeli buku ini. Kini, Anda membacanya dengan antusias se rta ikut mempraktekkan beberapa tugas yang ada di dalamnya. Jadi, menjadi orang tua itu benar-benar perlu ilmu? Tentu dong. Tanpa penguasaan ilmu, tanpa disadari, orang tua atau guru berpeluang untuk terjerembab pada car a-cara pengasuhan yang keliru. Ini bisa berdampak buruk pada anak. Tanpa sengaja , orang tua juga bisa tergelincir pada pola asuh yang gagap cinta. Seperti apa c ontoh perilaku keliru tanpa disadari itu? Nah, marilah kita sekarang melanjutkan petualangan kita sebagai orang tua. Terle bih dulu, mari kita tengok ke belakang untuk melihat sejenak perasaan-perasaan k

ita, saat menjalani masa kanak-kanak bersama orang tua. Bagaimanakah rasanya? Be rhentilah sejenak untuk bernostalgia Apakah pengalaman-pengalaman itu terasa begitu menyenangkan? Apakah Anda merasa begitu bahagia? Atau ada goresan-goresan kepedihan yang mengendap? Hmm apapun per asaan itu, yang jelas perasaan itulah yang tersimpan dalam memori bawah sadar ki ta. Dan, bawah sdar itulah yang kini tanpa Anda sadari ikut berperan dalam pola pengasuhan anak Anda sekarang ini. Begitu pula dengan kekhawatiran-kekhawatiran Anda sebagai orang tua. Kondisi ini banyak pula yang dipengaruhi perasaan-perasa an kita yang terekam kuat dalam alam bawah sadar kita. Syukurlah Anda sudah berhasilmeraba perasaan khawatir Anda terhadap sang buah ha ti. Perasaan itulah yang mendorong Anda melakukan segala daya dan upaya untuk me mastikan agar kekhawatiran itu tidak terjadi. Anda begitu mencintai anak-anak ya ng dianugerahkan kepada kita. Ya, kini kita mendapatkan dua kata kunci, yakni kh awatir dan cinta. Atas nama cinta yang luar biasa kepada anak, kita berusaha sek uat tenaga agar kekhawatiran itu tak menjadi kenyataan. Saya mencoba menebak, se kaligus merangkum kekhawatiran Anda, bahwa Anda tidak rela bila anak Anda mengal ami hal-hal buram yang terjadi pada masa kanak-kanak Anda. Kalau Anda dulu tak mendapat pendidikan agama yang cukup, kini Anda ingin agar a nak Anda bisa lebih baik dalamhal religiusitas. Kalau Anda dulu sengsara karena keterbatasan finansia, Anda akan berharap anak And a tak akan mengalami masa-masa kesulitan seperti itu. Kalau Anda mendapatkan pengasuhan yang terlalu keras dan Anda merasa tergores ka renanya, kini diam-diam Anda memperlakukan anak Anda lebih lunak. Pendek kata, ada kecenderunan orang tua menggunakan pendekatan perbedaan dengan m asa lalu . Harus terjadi perbaikan derajat kehidupan bagi anak-anak kita. Dan kita pun berjuang keras agar hal itu terjadi. Namun, ada juga orang tua yang berkece nderungan lain. Kalau pada masa kanak-kanak dulu dia mendapatkan pengasuhan kera s dan ketat , kini hal serupa diberlakukan kepada anak-anak mereka. Dalihnya, dul u ayah dan ibumu juga dididik oleh kakek-nenekmu seperti ini . Dalam bahasa sederh ana, orang tua akan mengulang kembali prinsip-prinsip pengasuhan yang mereka ala mi tempo dulu. So, dapat ditarik suatu kecenderungan bahwa ada dua pola orang tua dalam mendidi k anak-anak mereka. Pertama, dengan cara mengulang gaya pendidikan yang pernah d idapatkan pada masa kanak-kanak. Kedua, melakukan hal sebaliknya agar masa kanak -kanak mereka tak terulang pada anak-anak mereka. Inilah yang saya sebut sebagai pola pengasuhan balas dendam terselubung. Jika pola pengasuhan tersebut terus ber ulang dari generasi ke generasi, maka kita akan berputar-putar saja dalam hal p engasuhan anak. Karena itu, saya menganjurkan agarkita, sebagai orang tua dan guru, mulai berpik ir ulang dengan sungguh-sungguh tentang pola pengasuhan. Seperti apa pengasuhan yang tepat bagi anak-anak kita agar terhindar dari pola yang berulang. Berhentil ah untuk memendam pada pola asuh yang kita dapatkan dari orang tua atau guru-gur u kita tempo dulu. Yakinlah, bahwa apapun yang telah terjadi pada kita, atas per ilaku orang tua dan guru-guru kita, sejatinya adalah pengasuhan terbaik yang mer eka tahu saat itu. Andai saja orang tua kita mendapatkan pelatihan-pelatihan memadai, tentu hal-hal yang terasa menggores itu tak akan terjadi. Sungguh, tak ada orang tua yang sec ara sadar bercita-cita agar anaknya sengsara. Sekali lagi, mari memaafkan masa l alu. Dan , mari mencari pola terbaik dalam mengasuh anak-anak kita berbasis ilmu pendidikan (parenting) bukan semata berbasis pengalaman-pengalaman masa kanak-k anak kita. Tariklah nafas sebentar tahan, yah keluarkan, tarik nafas Anda sejenak tahan dal am hitungan kelima silahkan dikeluarkan 1 2 3 4 5 yah lepaskan. Sekarang pejamkan mat a sejenak, sambil mengucap syukur atas karunia Allah berupa kelahiran anak-anak kita rasakan kebahagiaan itu dalam hati Anda. Siapakah Anda sekarang menjadi oran g tua yang hebat. ARE YOU READY Jika Anda sudah siap menjadi orang tua hebat, ikuti saya! Genggamkan tangan Anda taruh di atas dada Anda. Katakan dengan penuh semangat dengan mengangkat tangan

Anda Saya orang tua hebat! . Bagus lakukan dengan lebih semangat sebanyak tiga kal i. Ingat lakukan dengan intensitas emosi yang kuat, karena intensitas emosi Anda akan mampu menembus masuk dalam pikiran bawah sadar Anda. Ulangi sekali lagi, b agus saat mengucapkan Saya orang tua hebat! jika ada air mata yang ingin keluar, bia rkan mengalir. Semakin intens akan direspon semakin bagus oleh pikiran bawah sad ar. Yakinlah Anda memang orang yang hebat untuk anak-anak dan pasangan Anda. Anda tidak usah merasa sebagai orang bodoh dengan melakukan hal ini. Ini adalah edukasi untuk pikiran bawah sadar Anda. Di depan telah dijelaskan bahwa cara men capai pikiran bawah sadar adalah dengan repetisi atau pengulangan, intensitas em osi yang kuat dan kelompok referensi. Latihan di atas menggabungkan ketiga cara yang sudah diterangkan. Jadi nikmati saja setiap latihan yang ada, nikmati prose snya. Lakukan sekali lagi, katakan penuh semangat dengan mengangkat tangan Anda S aya orang tua hebat! yah bagus, lakukan tiga kali. Baiklah mulai hari ini dan set erusnya ijinkan diri Anda secara sadar berproses menjadi orang tua yang hebat, i jinkan mulai hari ini dan seterusnya Anda berproses menjadi orang tua yang hebat , mulai hari ini dan seterusnya ijinkan diri Anda berproses menjadi orang tua ya ng hebat. Sebab memang Anda adalah orang tua hebat. Katakan sekali lagi dengan m engisi tiitk-titik yang ada dengan nama Anda . Orang tua yang ebat, . Orang tua yang disayanganak, . Disayang (sebutkan pasangan Anda). Sering-sering lakukan latihan i ni menjelang tidur. Selamat berproses menjadi orang tua Hebat. SALAM RILEKS

BAGAIMANA KONSEP DIRI ITU TERBENTUK Aku adlaah anak yang coba tebak. Kalimat apa yang akan digunakan anak An itik di atas? Apakah ia akan mengisi dengan kata-kata positif atau sebaliknya? K alimat lanjutan yang ditulis anak Anda itulah yang menggambarkan konsep dirinya. Konsep diri adalah kunci pembuka harta karun potensi. Konsep diri merupakan pon dasi utama kebehasilan proses pembelajaran. Di depan sudah dijelaskan bahwa kons ep diri adalah Operating System Komputer hayati. Apapun jenis komputernya, mau menggunakan CPU Pentium 4, Dual Core, Core 2 Duo, kalau Operating Systemnya tidak kompatibel atau tidak mendukung, bisa dipastikan kecepatan CPU tersebut tidak bisa maksimal. Adanya anak yang tidak bisa mendapa tkan nilai bagus pada pelajaran matematika, bukan karena ia bodoh matematika, te tapi lebih disebabkan Operating System yang dimiliki tidak kompatibel dengan pel ajaran matematika. Mengapa bisa tidak kompatibel? Salah satunya karena install program yang salah p ada pelajaran matematika. Install program ini bisa diciptakan oleh orang uta yan g senantiasa memarahi anak karena tidak bisa dapat nilai bagus dalam matematika, diperkuat lagi dengan sikap guru yang kurang mendukung dirinya, sehingga anak b enar-benar merasa bahwa dirinya adalah BODOH dalam matematika. Dua figur otorita s dan dilakukan berulang apalagi diikuti dengan intensitas emosi yang tinggi, su dah bisa dipastikan SIMSALAMBIM wahai anakku jadilah kau Bodoh dalam Matematika. Begini saja. Saya akan mencoba menggambarkan konsep diri melalui sebuah cerita, agar lebih mudah dipahami. Alkisah, ada seorang petani yang menemukan telur burung rajawali. Sang petani be rniat menetaskan telur itu, namun sulit menemukan induk rajawali yang bisa dekat dengan kehidupan manusia. Singkatnya, telur rajawali itu kemudian dititipkan pada seekor ayam yang sedang mengerami telurnya. Saat menetas, anak rajawali itu men dapati dirinya berada dengan induk ayam dan saudara-saudara anak yam kecil yang lain. Anak rajawali tu, dalam kehdupan sehari-hari merasa diri sebagai anak ayam . Induk ayam pun memperlakukananak titipan itu sama dengan pola asuhannya pada a nak-anak kandungnya. Wahasil, suatu ketika ada seekor rajawali yang sedang terba ng melayang-layang di udara untuk mencari mangsa. Semua ayam kelabakan bersembun yi, termasuk anak rajawal itu. Di dalam semak-semak sang anak rajawali itu bergu mam, Hmm betap gagahnya burung itu, bisa terbang tinggidan menjangkau wilayah lebi h luas seiring berjalan waktu, anak rajawali itu pun tumbuh besar, namun ia tetap hidup dengan pola perilaku ayam sampai ia mati. Nah, kira-kira begitulah konsep diri it. Bisa jadi,seoranganak terlahir dengan k apasitas otak yang cerdas. Namun, karena konsep dirinya negatif, ia justru tidak tumbuh menjadi anak yang berprestasi. Mari kita kaji lagi sebuah hadits yang artinya Setiap bayi terlahir dalam kondisi

fitrah dan kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Kristen atau Majusi . Saat anak terlahir, kita analogikan dengan sebuah meja yang belum memiliki kaki . Saat anak bertumbuh, kejadian-kejadian, pengalaman kehidupan melalui interaksi dengan orang tua, keluarga dan lingkungan akan memberikan kaki pada meja terseb ut, entah kaki kurang percaya diri, pemalu, penakut dan sebgainya. Seberapa koko h kaki meja, dipengaruhi tiga hal : 1. Siapa yang memasang kaki tersebut; orang yang dipAndang memiliki otoritas aka n mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kuat tidakna kaki yang terpasang. Siapak ah orang yang mempunyai otoritas menurut anak? Pertama, orang tua dan setelah it u guru. 2. Seberapa kuat intensitas yang timbul saat itu; jika anak sedang sedih atau ma lu, lalu kita memberikan kaki pendukung meja konsep diri, misalnya dengan mengat akan Dasar anak goblok, gitu aja tidak bisa maka kaki negatif ini akan sangat koko h. Demikian pula sebaliknya, jika kita memasang kaki positif. 3. Repetisis/pengulangan; seberapa sering kejadian itu dialami oleh anak, semaki n sering, semakin kuat kaki yang terpasang. Begitu konsep diri terbentuk. Tidak peduli baik atau buruk, konsep diri akan ber operasi pada level bawah sadar dan akan sulit mengubahnya. Kesulitan terbesar ti dak terletak pada masalah konsep diri bisa atau tidak. Bisa ditingkatkan atau ti dak. Tetapi, titik tekannya lebih pada kenyataan bahwa mayoritas anak tidak meny adari dan mengerti mengenai konsep diri. Menurut mereka ya memang beginilah saya . M emang banyak juga pAndangan mengenai konsep diri yang salah. Ada yang mengatakan bahwa konsep diri itu terbawa saat kita lahir. Konsep diri merupakan keturunan. Dengan demikian, kalau seorang anak lahir dari keluarga miskin, pasti anak itu juga akan gagal secara finansial. Benarkah demikian? Untuk meluruskan pAndangan itu, simaklah baik-baik penjelasan di bawah ini, bahwa konsep diri itu : Diperoleh melalui proses pembelajaran bukan faktor keturunan Diperkuat melalui pengalaman hidup yang dialami setiap hari Dapat berubah secara drastis Mempengaruhi semua proses berpikir dan perilaku Mempengaruhi proses pembelajaran dan prestasi Dapat dibangun dan dikembangkan dengan mengganti sistem kepercayaan yang merugik an, mengganti self talk negatif dengan yang positif Bila konsep diri yang buruk ini terdapat dalam diri seorang guru atau orang tua, maka ini akan sampai pada murid atau anak baik melalui komunikasi sadar atau ko munikasi bawah sadar. Jelas bahwa konsep diri itu terbentuk melalui proses, bukan faktor turunan atau bawaan. Bayi lahir tanpa adanya konsep diri. Konsep diri terbentuk sejalan denga n pertumbuhan dan perkembangannya melalui interaksi dengan orang tua dan lingkun gan sekitarnya. Untuk itu, menjadi sangat tepat jika dikatakan, orang tua merupa kan pendidik yang pertama dan utama. Sebab, orang tuanyalah yang menanamkan polapola awal konsep diri anak. Nah, jika demikian adanya, bukanakh merupakanhal yang sangat penting jika orang tua lebih dulu melek ilmu parenting sebelum ia terjun l angsung mengurus anak-anaknya? Kata-kata yang sering didengar anak adalah kata-kata orang tua. Kata-kata itu ak an berpengaruh pada sistem mental anak(konsep diri). Karena itu, sebagai orang t ua kita harus lebih selektif dalam berkomentar pada anak-anak. Berushalah dengan tulus untuk lebihmelihat sisi positif dan tidak terlalu pelit dalam memuji. Seb ab, kata-kata orang tua akan turut berpengaruh pada pembentukan konsep diri anak . Itu pula sebabnya orang jawa sering mengatakan bahwa omongane wong tuo iku mand i (perkataan orang tua itu bertuah). Kok bisa? Ya karena perkataan/komentar orang tua berpengaruh pada pAndangan anak tentang dirinya sendiri. Anak akan mudah percaya jika orang tuanya yang berkomentar tentang dirinya. Nah, bayangkan jika kita berkomentar bahwa anak kita bodoh dan nakal. Kemudian, anak kita mempercayai dan meyakini dirinya memang bodoh dan nakal. Apa yang akan ter jadi? Berprestasikah anak itu disekolah? Semangat belajarnya apa bisa berapi-api kalau setiap membuka buku, otak bawah sadarnya bilang sudahlah ga usah berjuang keras, kan kamu memang dasarnya anak bodoh . Konsep diri ini memang seperti program komputer yang hanya merespon perintah-per intah yang kompatibel dengan program yang ditanam. Jika tak kompatibel, komputer

akan merespon sangat lambat atau bahkan menjadi hang alias mogok. Dalam bahasa yang lebih ringkas, perilaku, ucapan, sikap, pAndangan orang tua terhadap anak a kan berfungsi sebagai bahasa program mental anak. Anakakan menjadi berkonsep dir i positif manakala memang dia, oleh orang tua dan lingkungan sekitarnya, diprogr am positif. Begitu pula sebaliknya. Anak akan berprestasi rendah manakala ia dip rogram untuk berkonsep diri rendah. Mungkin Anda penasaran. Mana ada orang tua yang menanam program mental di otak a naknya agar ia menjadi anak yang gagal? Anak yang berprestasi rendah? Anak yang menjadi sampah masyarakat? Memang, secara naluriah, asalkan orang tua sehat seca ra mental, rasanya takmungkin hal itu terjadi. Sebab, secara naluri pula, pada s aat anak dilahirkan saat itu pula rasa kasih sayang orang tua ikut terlahir. Saya sangat setuju dengan pendapat Anda bahwa oran tua begitu sayang pada anak-a naknya danmenginginkan mereka sukses. Namun, banyak fakta yang memberikan data s ebaliknya. Tidak semua anak punya konsep diri yang positif. Lho kok bisa? Ya, it u terjadi karena orang tua atau keluarga tempat anak itu tinggal tidak terlalu p eduli pada kata-kata, sikap, perilaku yang secara diam-diam diserap oleh anak. Semasa kita masih kanak-kanak sampai menjadi dewasa seperti ini; sering masih te rbayang dengan jelas sekali bagaimana perjalanan hidup kita, pertumbuhan diri ki ta, yang tidak pernah lepas dari pengaruh lingkunan sekitar kita, khususnya peng aruh dari sikap orang tua kita sendiri dan orang-orang yang sangat dekat hubunga nnya dengan kita. Masih segar dalam ingatan kita, bagaimana orang tua kita begit u sayangnya kepada kita, sehingga tanpa mereka sadari, sikapnya yang terlalu men yayangi diri kita itu sebenarnya justru membelenggu kebebasan kita untuk mengeks presikan jati diri kita sendiri. Sikap orang tua yang over protective itulah pada gilirannya akan membelenggu jat i diri kita sesungguhnya sehingga kita tidak bisa menjadi diri kita sendiri. And a sendiri tentu masih ingat, orang tua Anda sering kali melarang Anda untuk mela kukan kegiatan atau aktivitas yang Anda senangi. Jika kegiatan atau aktivitas An da memang berbahaya, itu bisa dimaklumi. Tetapi pada kenyataannya, sering kali orang tua melarang anaknya melakukan sesua tu hanya sebagai suatu kebiasaan melarang saja. Orang tua sering salah dalam mempe rsepsikan sebuah bentuk larangan , dengan tidak menyadari dampak negatif dari laran gan-larangan itu di kemudian hari pada si anak tersebut. Contoh larangan itu, misalnya : ketika si anak ingin mandi sendiri, dilarang den gan alasan nanti tidak bisa bersih badannya, ketika si anak mau membeli pensil d i toko sebelah rumah, juga tidak boleh sendirian, khawatir uangnya jatuh dan hil ang. Saat si anak ingin menghidupkan radio sendiri orang tua juga tidak memperbo lehkan dengan alasan cari frekuensi gelombangnya nanti tidak bisa pas, atau khaw atir anaknya kena strum . Larangan-larangan inilah pada dasarnya sebenarnya adalah t idak kepada kemampuan si anak, pada gilirannya akan membuat si anak pada masa de wasa nanti menjadi seorang yang juga tidak percaya pada dirinya sendiri . Rasa tida k percaya diri ini akan terus melekat pada diri anak tersebut sampai dia dewasa n anti. Selain bentuk larangan-larangan, banyak oran tua suka mengungkapkan kepasrahan ya ng berlebihan terhadap kondisi yang ada pada diri mereka kepada anak-anaknya. Con toh bentuk kepasrahan yang berlebihan ini bisa Anda lihat sebagai berikut : suatu ketika lewat di depan rumahnya sebuah mobil mewah dan tentunya harganya mahal se kali, lalu si anak berkata dengan takjub kepada orang tuanya, Pa-Ma, mobil itu ba gis sekali ya coba kita punya? . Orang tuanya menjawab, Itu bukan hak kita nak, mobi l kita cukup yang begini saja nggak perlu mewah, itu bukan rejeki kita, itu reje kinya orang lain . Sewaktu jalan-jalan melewawti sebuah kompleks perumahan mewah, lagi-lagi si anak berkata Mewah dan indah sekali rumah ini ya seandainya kita juga punya , langsung si orang tuanya menyahut, Kita sudah diberi rejeki oleh Tuhan seg ini, ya harus diterima dan disyukuri. Jangan tergiur dengan milik orang lain. Hi dup ini sudah ada yang mengatur . Begitulah kurang lebih contoh bersikap dan orang tua yang terlalu pasrah , nrimo ing pandum dengan apa yang sudah dimilikinya. Secara tidak disadari sikap pasrah yang berlebihan dari orang tua ini akan benar -benar meresap ke dalam pikiran si anak dan menjadi sebuah pola berpikir di masa depannya nanti pada saat dia dewasa. Bersyukur atas karunia Tuhan memang harus, tetapi terlalu pasrah atas apa yang diprolehnya merupakan sebuah sikap yang ber

lebihan, karena ini akan mengembangkan sifat dan sikap inferior di dalam diri ki ta. Sebuah sikap yang memAndang rendah diri sendiri, tidak percaya pada diri sen diri, dan itu akan menghambat kesuksesan anak di kemudian hari. Msih ada lagi sikap orang tua yang juga kurang proposional sebenarnya, tetapi in i juga sudah menjadi kebiasaan umum. Sikap itu adalah suatu sikap yang cenderung menakut-nakuti si anak. Suatu contoh, misalnya : hati-hati kalau gelap, banyak r oh halusnya . Jangan begitu, nanti bisa salah . Dan masih banyak lagi bentk ungkapan orang tua yang pada dasarnya adalah juga tidak percaya pada si anak tersebut, ka rena over protective terhadap anaknya. Sikap-sikap inilah yang membuat anak lebi h suka berada dalam zona kenyamanan, takut melangkah dan ragu-ragu dalam bertind ak. Pernyataan-pernyataan oran gtua yang cenderung menakut-nakutipun akan berdampak negatif pada perkembangan mental danemosi si anak sampai dewasa kelak. Pada akhi rnya anak itu sampai dewasanya menjadi selalu gampang takut untuk melakukan sesu atu, bahkanmungkin bisa menjadi suatu paranoid, suatu bentuk ketakutan yang berl ebihan dan tidak beralasan logis. Pada gilirannya, si anak menjadi sosok pribadi yang selalu tidak percaya diri , pribadi yang mudah goyah pendiriannya, pribadi ya ng selalu gamang dalam menentukan sikap, yang mana hal tersebut jelas-jelas akan m enjadi penghalang dan penghambat terbesar dalam mraih cita-citanya di masa depan . Cara pendekatan orang tua yang salah seperti tersebut, benar-benar akan meresa p ke dalam pikiran bawah sadar si anak yang pada akhirnya berperan membentuk kar akter pribadi dan sikap mentalnya. Contoh-contoh sikap orang tua kepada anaknya, seperti saya jelaskan di atas ters ebut, sangat berperan dalam membentuk sikap mental, jiwa kepribadian seseorang d an bentuk itu bisa sangat kuat pada diri seseorang karena berlansung dalam waktu lama sekali, puluhan tahun. Sehingga, memang untuk mengubah suatu sikap, watak atau kepribadian seseorang adalah tidak mudah, perlu waktu dan usaha keras untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik. Tetapi yang penting di sini adala hwatak atau kepribadian atau konsep diri yang sudah terinstall semuanya itu bisa di ubah. Anda tidak perlu khawatir, konsep diri yang sudah terlanjut terbentuk semuanya m ampu diubah. Bahkan Allah sendiri sudah mengisyaratkan dalam firmanNya, bahwa Di a tidak akan mengubah nasib manusia, jika manusia itu tidak mau mengubah nasibny a sendiri. Ini adalah hal yang menggembirakan bagi kita semua, namun bagaimana caranya? Dla am buku ini metode yang ditawarkan adalah dengan cara melakukan pemrograman ulan g otak bawah sadar anak-anak. Otak anak kok diprogram, apa mungkin? Tentu saja, saya tidak berharap Anda membayangkan kepala anak Anda dibelah dengan pisau beda h. Kemudian otaknya diutak-atik dengan kabel-kabel beraneka warna yang rumit. Ya ng saya maksud dengan pemrograman ulang otak bawah sadar adalah : Membuat pernyataan-pernyataan, stimulus-stimulus atau menyediakan situasi-situas i emosional yang lebih positif terhadap anak-anak, sehingga kepercayaan negatif yang tertanam dalam sistem keyakinan mental anak mengenai dirinya lambat laun bi sa bergeser ke arah positif. Namun, menata ulang konsep diri membutuhkan kesabaran adan ketelatenan. Karena A nda akan berhadapan dengan penilaian negatif anak terhadap dirinya yang telah me njadi suatu kepercayaan . Anak yang sudah terlanjur percaya bahwa dirinya bodoh ata unakal, tentu akanmenolak jika dia berada dalam kondisi yang menuntut pembuktian kepandaian dan kebaikan. Pikiran bawah sadarnya lebih suka dan mudah untuk memb uktikan kebodohan dari pada kecerdasan. Pertarungan inilah yang menguras energi orang tua. Meskipun kadang kala kepercaaan diri yang negatif itu juga berasal da ri orang tua. Ada beberapa cara dalam melakukan pemrograman ulang. 1. Mencari sisi-sisi kelebihan anak untuk diberikan penguatan berupa pujian. Say a yakin setiap anak mempunyai kelebihan. Namun, dalam hal ini orang tua harus re alistis, buka mengada-ada. Kalau sampai pujain itu terarah pada kondisi yang tid ak ada dalam diri anak, maka anak akan merasa hal itu sebagai sindiran atau olok -olok.jika anak merasa demikian, yang terjadi bukannya melakukan pemrograman ula ng, melainkan menguatkan program negatif yang sudah ada. Khusus dalam hal ini, s aya menyarankan agar pujian lebih bersifat pada perilaku atau potensi, bukan sem

ata-mata karena tampilan fisik anak. Sebab, yang akan diprogram ulang adalah sik ap mental, bukan fisik anak. 2. mengondisikan anak agar menemukan momen-momen sukses, apapun bentuk kegiatann ya. Misalnya dalam pertandingan sepakbola yang sangat ia sukai, anak Anda mampu membuat gol yang menjadi kebanggaan timnya. Momen sukses ini sebaiknya Anda manf aatkan untuk memberi penguatan bahwa si anak bisa berprestasi. Kali ini, prestas i dia adalah membuat gol pada pertandingan sepak bola. Jika Anda mengatakan bahw a ia termasuk anak yang mampu berprestasi, lambat laun ia akan membuktikan apa y ang Anda katakan itu adalah keniscayaan. Jika di lain kesempatan, anak mendapat kan prestas dibidang lain, sesegera mungkin memberi penguatan, agar lambat laun anak percaya bahwa dirinya memang anak yang berprestasi. Inilah yang saya sebut dengan spontan reward positif. 3. Upayakan anak dapat merekam perasanya saat mencapai prestasi dan bisa memangg il perasaan itu kembali saat dibutuhkan. Untuk itu, diperlukan alat bantu, yakni simbol-simbol sukses yang pernah ia capai. Misalnya, hadiah-hadiah, sertifikat, piagam, medali saat ia berprestasi. Arahkan agar anak tidak menyimpan benda-bend a kenangan indah itu di dalam almari yang tak terlihat. Sebaliknya, sarankan agar ia berani memajang (tanpa bermaksud pamer berlebihan) di sudut ruangan atau dikam arnya yang sewaktu-waktu bisa terlihat anak. Tujuannya adalah terus-menerus mema nggil perasaan sukses itu oleh anak. Jika suatu saat anak terpuruk secara emosiona l, orang tua atau keluarga yang lain dapat mengingatkannya, bahwa ia sebenarnya termasuk anak yang berprestasi,dengan bantuan simbol-simbol itu. Bahkan jika per lu, mintalah anak untuk menulis kisah suksesnya. Jika kisah sukses itu telah tertulis, sebaiknya tulisan anak sendiri, tempelkan kisah sukses itu di tempat yang mudah dilihat anak. Di dalam kamar anak, misalny a. Hal ini akan memberi sugesti anak untuk terus menyenangi perasaan sukses itu, agar di aterpancing untuk menciptakan kisah sukses yang kedua. Jika kisah sukse snya tak terlalu berkaitan dengan prestasi akademiknya, sabarlah hal itu merupaka n rangkaian darimomenperbaikan kepercayaan dirinya. 4. Berilah penguatan (affirmasi) positif, yakni pernyataan penguatan tentang mom en sukses anak. Misalnya, dengan mengatakan kamu memang anak yang gigih atau pengu atan lain yang mengarah pada hal positif. Melalui penguatan ini, perlahan-lahan kepercayaan negatif anak akan luntur. Kemudian, akan tumbuh kepercayaan baru yan g jauh lebih positif. Tentu saja affirmasi ini tidak cukup dilakukan sekali. Seb aiknya diupayakan berkali-kali dengan bentuk kalimat yang berbeda-beda atau bahk an cukup dengan acungan jempol, tepukan pundak, dan sebagainya. Tetapi, yang per lu diingat dan dihindari adalah adanya affirmasi positif yang monoton sehinggama lah terkesan mengejek. Ingat, intonas Anda sangat menentukan makna. Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukanoran tua dalam rangka membuat jiwa anak menjadi lebih kuat. Secara umum langkah-langkah tersebut adalah : 1. Tidak memanjakan anak Memanjakan anak itu ibarat memberikan racun berbalut gula. Tanpa sadar orang tua bermaksud melindungi, menyayangi, tak mau mebebani, hal itu berakibat pada peng hancuran anak secara perlahan tapi pasti. Hal itu akan tergambar pada kepribadia n anak yang lemah dalam menghadapi kesulitan-kesulitan hidup. Bagaimana gambaran singkat perilaku memanjakan itu? Memanjakan berarti memenuhi segala hal yang di minta anak, bukan memberi sesuatu yang anak perlukan. Lambat laun, tindakan ini membuat anak tak bisa membedakan antara sesuatu yang mereka inginkan dengan yang mereka butuhkan. 2. Tidak pilih kasih Pilih kasih berarti memperhatikan anak dengan tidak proporsional. Perhatian oran g tua pilih kasih biasanya akan menjadi berbunga kalau anak mempunyai sesuatu yang membanggakan atau menyenangkan hati orang tua. Namun, untuk anak yang biasa-bias a saja prhatian orang tua juga akan biasa-biasa saja. Karena itu, prinsip utama y ang harus dipegang dalam kondisi ini adalah semua anak harus dicintai bagaimanap un keadannya. 3. Mau menerima perbedaan pendapat dengan anak Sebagai orang tua kita harus dapat menerima perbedaan dengan anak. Mengapa? Seba b anak tak mungkin selalu salah dan orang tua tak mungkin selalu benar. Jangan s ampai anak yang mempunyai pendapat berbeda dianggap sebagai anak yang kurang aja

r atau melawan orang tua. Ada sejumlah manfaat jika kita mau mempertimbangkan pe rbedaan pendapat dengan anak, yaitu : Merangsang suasana dialogis antara orang tua dan anak dengan alasan-alasan yang rasional Mendekatkan hubungan anak dan orang tua Melatih anak atau orang tua untuk berjiwa besar jika pendapatnya terbukti tidak benar 4. Tidak membanding-bandingkan anak dengan orang lain Membandingkan anak dengan orang lain itu ibaratpisau tajam yang mampu menyayat h ati yang terdalam. Alasan negatif yang mendorong hal ini terjadi, biasanya agar anak malu meliha orang lain yang berhasil. Sedangkan alasan positif yang biasa d iutarakan orang tua adalah agar anak terpacu motivasinya untuk mencontoh, menela dani atau bahkan melampaui prestasi orang lain. Sebenarnya tindakan membanding-b andingkan ini lebih banyak sisi negatifnya daripada sisi positif yang bis diambi l. Sebab, membandingkan anak dengan pihak lain anak akan merasa dirinya sebagai pecundang, merasa salah atau ada ketidak beresan, sementara pihak lain yang dija dikan pembanding adalah orang yang sempurna. (Ingat permainan kita dalam menebak kotak di depan) 5. Berhati-hati dalam berkata-kata dengan anak Kadangkala kata-kata itu seperti air segar penawar dahaga, namun kadangkala kata -kata juga seperti pedang yang mampu merobek hati. Untuk itu, sebagai orang tua, sudah semestinya jika kata-kata yang kita sampaikan kepada anak adalah kata-kat a yang positif, bukan kata-kata yang negatif mampu meracuni atau membuat cacat j iwa anak. Karena itu, orang tua perlu perhatian dalam hal : Membiasakan memberi pengertian pada anak, bukan dengan marah-marah atau mengomel sepanjang hari. Hindari mengutuk, memaki-maki, mengumpat, apalagi mengancam. Hindari kata-kata yang bersifat sinis, ketus, sengak. 6. Memberikan hukuman yang mendidik jika anak melakukan kesalahan fatal Memang sering terjadi kesalah kaprahan dalam konsep mencintai anak. Orang tua se ring merasa tidak tega utuk menghukum anak. Hal ini menyebabkan anak menjadi mer asa apapun diperbuatnya selalu benar. Akibatnya, anak akan berkembang menjadi pr ibadi yang tidak realistis dan tidak mempunyai daya tahan yang cukup dalam mengh adapi permasalahan. Artinya, anak harus mendapatkan hukuman yang POSITIF manakal a ia melakukan tindakan yang fatal. 7. Memberikan pengertian yang mencukupi tentang stress pada anak Hidup tak selalu mulus, kadang bergelombang, kadang pula sangat terjal. Untuk it u, sebagai orang tua, kita perlu memberikan bekal pada anak tentang paradigma yan g positif terhadap kehidupan. Sedih dan gembira adalah suatu kenyataan yang akan datang silih berganti. Tak perlu terlalu gembira hingga lupa diri, tak perlu ter lalu terluka berdarah-darah saat menghadapi masalah. Ajarkan pada anak-anak untu k senantiasa bersyukur saat menemui kebehasilan dan bersabar saat mendapati kega galan. Sebab, bersyukur itu berpahala, bersabar pun berpahala. Dengan memberi pe ngertian sederahana ini sebenarnya kita telah menanamkan kecerdasan spiritual pa da anak-anak kita. Setelah mental anak kuat, maka langkah selanjutnya adalah memberikan dukungan at au memotivasi agar potens yang ada semakin berkembang. Namun sungguh mengheranka n, banyak orang tua yang bermaksud mengobarkan motivasi anaknya agar berprestasi , tetapi cara-cara yang ditempuh sering melukai emosional anak. Contohnya sebaga i berikut : Semestinya kamu belajarkeras seperti adikmu itu (membandingkan). Masa kakak kok prestasinya kalah sama adiknya (mengejek). Sungguh, kalau prestasimu tidak bisa sebaik adikmu, kamu tidak akan dibelikan (mengancam). Memang, ada anak ang mungkin saja terlecut motivasinya saat dibandingkan diejek dan diancam. Tetapi yang harus Anda ingat, dorongan berprestasi yang dilatar bel akangi motivasi negatif, justru akan memicu persoalan-persoalan emosional yang l ain. Jika Anda ingin anak-anak Anda termotivasi untuk belajar, hal yang tidak boleh d ilupakan oleh orang tua dan guru adalah pemeliharaan emosi anak. Salah satu dari pemeliharaan emosi terpusat pada penyediaan suasana yang mendukung dalam keluar

ga. Anak yang terus menerus diberi dukungan mempunyai kesempatan jauh lebih besa r untuk berhasil di sekolah dan kehidupan. Anak-anak secara khusus membutuhkan d ukungan dan penghiburan ketika : 1. mereka mempunyai masalah Anda tak bisa memAndang sepele masalah anak, meskipun masalah itu tampak kekanak -kanakan. Anak perlu didukung agar mereka mampu menyelesaikan masalahnya, bukan lari dari masalah. Sebab, sesungguhnya masalah itu pula yang akan menguatkan oto t-otot mental mereka dalam belajar problem solving. Anak-anak perlu didorong unt uk belajar risk taking dalam ukuran yang sewjarnya. Namun begitu, Anda tetap bis a berperan sebagai pendamping tanpa harus tergelincir pada sikap mengambil alih persoalan anak. 2. Masa transisi Bagi anak bahkan untuk orang dewasa mengalami masa transisi atau perubahan tentu akan menguras energi dalam upaya penyesuaian . Peralihan dari pra sekolah menuju s ekolah dasar, yang dalam masa peralihan itu anak akan menemui lingkungan baru, t emant-teman baru, guru-guru yang baru juga. Semua itu cukup menimbulkan ketidak nyamanan anak. Maka, wajar jika sering ditemui anak kelas 1 SD yang menangis. St ress biasa ditunjukkan dengan gejala pusing, mual, sakit perut dan sebagainya sa at hari pertama masuk sekolah. Untuk itu, Anda perlu memberikan dukungan-dukungan emosional agar anak Anda bisa melalui dan menghadapi masa transisi itu dengan baik. Beberapa YANG PERLU dicer mati sebagai masa transisi adalah pindah rumah, pindah sekolah, pindah pengasuha n, masa Pubertas, dan sebagainya. 3. Mereka sudah berusaha keras, tetapi belum berhasil. Kadangkala usaha keras anak-anak Anda tidak serta merta membuahkan keberhasilan. Tentu hal ini akan membawa rasa frustasi bagi mereka. Akibat lanjutannya dia bi sa patah arang dalam berusaha. Untuk itu, sebagai orang tua sebaiknya fokus Anda bukan pada seberapa hasil capaian anak, melainkan pada seberapa keras usaha mer eka. Hargai setiap usaha kerasnya agar senang berusaha keras meskipun mengalami tantangan yang berat. Jika Anda lebih menghargai pencapaian hasil, anak akan lebih fokus pada hasil se mata, bagaimanpun caranya jujur ataupun curang. Jika anak terbiasa mengAndalkan cara-cara pintas (curang), kelak saat dewasa ia bisa tumbuh menjadi orang yang s ering merugikan masyarakat. 4. Mereka lambat berkembang. Lambat bekembang bukan berarti anak tidak bisa berkembang. Anak mempunyai keunik an-keunikan tertentu dalam perkembangan mereka. Nah, keunikan inilah kadang-kada ng menjadi kendala dalam perkembangan mereka. Misalnya, seorang anak yng mempuny ai gaya belajar kinestetik (dengan gerakan/mencoba), biasanya akan mengalami kes ulitan jika kelas pembelajaran yang diikuti terus menerus menggunakan gaya visua l (melihat) atau auditori (suara/ceramah/mendengar). Nah, perbedaan gaya belajar anak dengan gaya mengajar guru seringkali membuat anak jadi lambat bekembang. T etapi, hal itu bukan berarti anak kita bodoh bukan? Mereka hanya mengalami kesul itan dalam penyesuaian diri terhadap gaya belajar mereka. Untuk itulah, dalam ka sus seperti ini, guru dituntut untuk merancang pembelajaran yang mengakomodasi p erbedaan gaya belajar. Aktivitas kelas harus mempertimbangkan keanekaragaman gay a belajar sehingga daya serap anak menjadi lebih cepat. Sampai disini saya berharap Anda sudah memiliki pemahaman yang positif tentang p entingnya menguasai ilmu pengasuhan (parenting), bersikap bijaksana dengan selal u mengontrol ucapan kita hanya pada hal yang baik-baik untuk anak kita, mempersi apkan konsep dirinya secara positif dengan memberikan dukungan yang dibutuhkan a nak-anak tanpa melemahkan potensi yang dimiliki. ARE YOU READY Saatnya berlatih menjadi orang tua hebat kembali. Oke, kali ini ambillah selemba r kertas kosong dan alat tulisnya. Baik saya meminta Anda untuk menggambarkan ke pala lengkap, bagus tidak perlu merasa tidak bisa menggambar, ingat kita sedang belajar memberikan energi positif kepada anak kita lakukan sebisanya. Yah, bagu s kalau sudah selesai kepala tersebut beri kelengkapan yan glainnya seperti bada n, kaki ataupun lainnya agar tampak lengkap. Bagus sebuah gambar yang cukup bagu s, nah sekarang coba beri tanduk di kepala yang telah digambar. Yah bagus sekaran

g tambah ekor juga. Yah gambar Anda sudah selesai, apa yang Anda gambar? Lho kok potret diri, ups maaf, saya tidak bermaksud demikian. Namun, terkadang anak meng anggap orang tuanya sebagai monster. Baiklah sebenarnya saya ingin Anda menggambar sesuatu seperti yang ada di lampir an buku ini. (silahkan dubuka dulu). Yah gambar itu yang saya inginkan. Anda tida k salah, perintahnya juga tidak salah. Ingat ini hanya sebuah permainan, tetapi ada pesan tersembuny yang Ingin saya buka pada setiap Anda mengerjakan ARE YOU R EADY. Persepsi inilah yang sering jadi pemicu masalah antara orang tua dan anak. Antara orang tua dan anak bersikukuh berdiri pada persepsi masing-masing sehing ga tidak pernah ketemu. Agar tidak terjadi masalah langkah awal harus ada kesama an persepsi. Dan dalam pendekatan hypnoparenting syarat utama keberhasilan sugesti diawali da ri pacing (penyetaraan ego), baru leading (memberikan arahan), baik menggunakan maching maupun mirroring. Namun sebelumnya mari kita pahami pengertian hipnosis dulu secara benar. SALAM RILEKS BAGIAN KEDUA PRAKTIK-PRAKTIK HIPNOSIS HIPNOSIS UNTUK MENDIDIK ANAK Hipnosis untuk anak-anak telahd ikenal sejak masa lampau. Tanpa kita sadari, seb enarnya, berbagai tradisi dan budaya yang ada telah menerapkan metode hipnosis d alam menumbuh kembangkan anak. Lagu ninabobo yang dinyanyikan para orangtua pada saat menidurkan anak, secara otomatis, dapat menciptakan sebuah fenomena hipnos is (trance), khususnya pada anak-anak (child trance condition). Pada era modern, metode hipnosis untuk anak-anak telah lama dilakukan oleh Dr. F ranz Mesmer ahli fisika dan astrologi dari jerman- dengan teknik magnetisme, pada 1784. Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh Frankin menyimpulkan bahwa efe k klinis yang ada pada teknik magnetisme bukanlah karena magnetisme itu sendiri, melainkan efek yang dihasilkan dari imajinasi . Yang dilakukan oleh pasien. Itulah hal yang sebenarnya menjadi kunci sukses metode hipnosis untuk anak-anak. Di Amerika, penggunaan hipnosis terhadap anak-anak mulai dilirik oleh terapis p ada akhir dekade 1950-an. Hal ini disebabkan adanya sosialisasi hipnosis oleh Dr . Milton Erickson dan Erik Wright sebagai metode efektif yang terbukti secara kl inis dalam mengatasi berbagai gangguan/permasalahan pada anak-anak. Hingga 1960, kontribusi hipnosis untuk anak-anak telah membawa seorang ahli seperti Dr. Fran z Baumann menjadi dokter anak-anak pertama sekaligus menjadi presiden dari Associa tion Society Clinical Hypnosis (ASCH). Hipnosis pada anak-anak merupakan sebuah keadaan yang ada pada gelombang pikiran alpha dan theta yang fenomenanya seperti perasaan melamun atau berimajinasi. Da lam keadaan hipnosis, seseorang menjadi fokus secara selektif dan berkonsentrasi atas ide utama atau gambaran (dengan atau tanpa relaksasi). Sasaran spesifiknya adalah pencapaian beberapa tujuan atau menyadari beberapa potensi-potensi dalam diri anak tersebut. Dalam keadaan hipnosis, seorang anak mudah menerima saran-saran positif yang ber guna bagi perkembangannya, mulai dari masa kanak-kanak hingga remaja. Saran-sara n positif tersebut akan terus tersimpan di pikiran bawah sadar mereka. Hal itu a kan mengisi rekaman-rekaman dalam pikiran mereka, yaitu tentang segala sesuatu b ersifat positif yang berguna dalam mengisi sisi kejiwaan dan emosional. Sebelum melakukan hipnosis untuk mendidik anak, perlu saya jelaskan beberapa kendala yan g biasanya terjadi. 1. Pacing leading yang tidak berjalan Kata Pacing dan Leading jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah meny amakan atau mengikuti dan Leading adalah memimpin. Ada sebuah alat dalam bidang musik yang dapat menggambarkan hal ini yaitu Garpu Tala. Dalam radio disebut men yamakan frekuensi. Dalam hipnosis, istilah pacing dan leading digunakan untuk me njelaskan sebuah hubungan komunikasi. Pacing berarti sebuah proses dalam menyama kan agar dapat memiliki pemahaman yang sama dan mengikutinya (Leading). Dalam lingkungan keluarga, teknik pacing and leading ini harusnya dapat menyelam

atkan banyak kehidupan keluarga jika orang tua tidak memaksakan anaknya untuk me ngerti orang tua. Andai saja, boleh menyarankan bila para orang tua menyadari ba hwa mereka pernah menjadi anak, sedangkan anak belum pernah menjadi orang tua. Pernahkah orang tua berusaha menyamakan (pacing) dahulu ke anaknya yang mogok be lajar, yang lebih senang bermain game. Lalu belajar memahami mengapa anaknya ber perilaku seperti itu? Atau lebih memilih langsung marah besar ke anak dan member i predikat anak bemasalah yang tidak tahu diri, disuruh belajar malah main. Apa ng gak tahu bahwa ayah atau ibunya ingin dia menjadi anak yang pintar? Apa nggak ta hu kalau orang tuanya setengah mati mencari uang guna menafkahinya? Dasar anak b andel, nakal ! Maka dibawalah anak ini ke psikiater karena anaknya bermasalah , seb etulnya siapa yang bermasalah ? 2. Modalitas yang dipaksakan Apa yang terbesit dalam pikiran Anda ketika kata modalitas ini muncul? Apakah Anda merasa ada hubungannya dengan salah satu istilah ekonomi? Permodalan? Ya, walau pun tidak berhubungan langsung dengan bidang ekonomi, arti kata modalitas yang s asya maksudkan memang menyerempet kata modal dalam istilah ekonomi. Modalitas dala m konteks hipnosis adalah Representational System atau biasa disingkat dengan Re p System. Ini merupakan modal yang diberikan Tuhan kepada manusia berupa indera pengelihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Modalitas atau Rep System ibarat saringan bagaimana seorang manusia memaknai sua tu kejadian di luar sebelum dimasukkan ke dalam pikirannya. Untuk memudahkan pem ahaman, mari kita gunakan istilah VAKOG Visual (pengelihatan), Auditory (pendeng aran), Kinestetik (perabaan), Olfactory (penciuman), Gustatory (pengecapan). Dal am setiap manusia unsur VAKOG ini berfungsi sama baiknya.tidak ada unsur yang le bih baik dari unsur lainnya. Hanya pada sebagian orang, ada bagian-bagian yang l ebih dominan dari bagian lainnya yang kurang dominan. Misalkan, orang tua yang dominan Visual dalam mengajarkan anaknya belajar kecend erungan akan lebih sering dengan menunjukkan atau memperlihatkan bahan pelajaran . Sedangkan anak yang memiliki dominan Auditory, tentu akan lebih nyaman dengan suara atau dibacakan bahan pelajarannya, tidak hanya sekedar ditunjukkan. Atau a nak yang dominan Kinestetik di mana gaya belajarnya adalah menggoyang-goyangkan kaki atau memutar-mutar penanya harus berhadapan dengan orang tuanya yang domina n Visual di mana akan merasa terganggu dengan gerakan-gerakan Sang anak. Anda dapat gambarkan dan ceritakan apa yang akan terjadi jika orang tua tidak me nyadari modalitas dirinya dan modalitas anaknya? Yang terbayang adalah antara or ang tua dan anak saling memberi label bermasalah antar satu dengan lainnya. Yang k etika belajar. Titik temu sebetulnya dapat diatasi dengan salng mengenal modalit as masing-masing dan belajar bagaimana menyeimbangkannya sehingga menjadi tidak terlalu dominan. Perhatikan dan amati anak Anda ketika mereka sedang berbicara atau ketika mereka sedang beraktivitas untuk mengetahui modalitasnya. Kata kerja apa yang paling s ering mereka gunakan ketika berkomunikasi dengan Anda dan aktivitas apa yang pal ing disukai mereka. a. Anak dengan dominan Visual mereka akan lebih sering menggunakan kata kerja : melihat, memAndang, menunjukkan, warna, gelap terang, dll. Aktivitas yang disena ngi biasanya menggambar. b. Anak dengan dominan Auditory mereka akan lebih sering menggunakan kata kerja : mendengar, bertanya, menjawab, berisik, suara, dll. Aktivitas yang disenangi b iasanya bermain musik. c. Anak dengan dominan Kinestetik mereka akan lebih sering menggunakan kata kerj a : merasakan, nyaman, memegang, menyentuh, membawa, dll. Aktivitas yang disenan gi biasanya kegiatan yang banyak gerak. Untuk Olfactory dan Gustatory biasanya d imasukkan dalam Kinestetik untuk menyederhanakan pemahaman. Dengan mengetahui modalitas yang dimiliki anak-anak hendaknya orang tua melakuka n pacing agar komunikasi dapat berjalan baik, baru melakukan leading untuk menga rahkan anak-anak. Sebab dengan melakukan pacing, pikiran bawah sadar anak merasa aman dan nyaman sehingga saat orang tua melakukan leading akan diikuti oleh ana k. 3. Kondisi state yang berbeda State dalam hipnosis adalah sutu keadaan di mana pikiran, perasaan dan fisiologi

tubuh yang saling berhubungan membentuk kondisi dalam diri Anda. Misalnya, stat e Anda dalam keadaan bersemangat tentu akan berbeda sekali dengan state Anda ket ika dalam keadaan frustasi. Mari kita lihat contoh perbedaanya. a. State bersemangat, pikirkan suatu kejadian di mana Anda mendapatkan keberhasi lan, umumnya perasaan Anda akan senang, biasanya fisiologi tubuh Anda akan tegak dan gagah. b. State frustasi, pikirkan suatu kejadian di mana Anda menemui kegagalan, umumn ya perasaan Anda akan sedih, tanpa disadari fisiologi tubuh Anda akan loyo dan c enderung agak bungkuk. c. State anak-anak = Knowing Nothing State, state anak-anak adalah keadaan untuk belajar yang sempurna karena dalam pikiran mereka belum ada aturan-aturan, baik atau buruk, salah atau benar. Jadi jika anak sedang memegang benda-benda yang d apat membahayakan dirinya segera ganti dengan benda yang lebih aman, pindahakan ke tempat yang lebih aman dan biarkan dia tetap bermain. Anak-anak selalu menganggap semua benda yang ada disekitarnya adalah seseuatu ya ng sangat menarik untuk dipelajari. Cara untuk mempelajarinya adalah dengan memai nkannya . Sehingga tidaklah mengherankan, anak-anak jika diberi mainan baru dalam waktu kurang dari satu hari sudah berubah bentuk menjadi beberapa mainan baru . Men gapa demikian? Karena anak menemukan banyak cara untuk memainkannya. Oleh orang tua tindakan ini disamakan dengan merusak , sedangkan pada anak tindakan yang sama adalah keingintahuan . Alangkah indahnya jika pada orang tua tindakan yang diartik an sebagai merusak tadi diganti menjadi keingintahuan , tentu Anda tidak perlu menjad i emosi lagi kan? Baiklah mari kita mulai mencoba mengenal beberapa teknik hipno sis yang dapat digunakan untuk mengatasi beberapa kasus anak kita. A. MENGATASI ANAK YANG SULIT MAKAN Orang tua sering direpotkan dengan permasalahan anaknya yang sulit makan, maunya main saja, untuk membuka mulut saja sulit minta ampun. Yang sering jadi masalah sebenarnya karena orang tua inginnya anak makan di meja, duduk rapi dan lain se bagainya sedangkan anak masih asyik dengan aktivitasnya. Jika kita menggunakan pendekatan hipnosis maka kita dapat memanfaatkan kondisi t rance anak. Trance di sini adalah suatu kondisi atau keadaan ketika pikiran manu sia terfokus pada suatu aktivitas atau kejadian. Misalkan saat Anda fokus pada t ontonan di televisi, suara keramaian di sekeliling mendadak menjadi tidak terden gar. Nyatanya mungkin istri atau suami Anda sudah beberapa kali memanggil-manggi l nama Anda. Pada saat trance, pikiran sadar manusia yang menjadi penyaring informasi menjadi lumpuh sesaat, sehingga informasi-informasi masuk ke dalam pikiran relatif tanp a disaring. Jangan heran jika ibu-ibu yang menonton sinetron bisa ikutan menangi s terbawa cerita, meskipun mereka tahu itu hanyalah sekedar lakon belaka. Atau bapak-bapak yang ikutan menendang meja ketika sedang seru-serunya mengikuti pertandingan bola di televisi, meskipun mereka tahu bahwa tindakan mereka tidak akan secara langsung membantu terciptanya sebuah gol. Kondisi trance ini tidaklah mewakili atau menunjukkan suatu gambaran yang sifatn ya baik atau pun buruk. Melainkan hanyalah sebuah keadaan netral yang dapat saja digunakan untuk tujuan yang beramanfaat atau diselah gunakan untuk tujuan yang tidak bermanfaat. Bagi pelaku kejahatan, kondisi trance ini dimanfaatkan untuk menghipnotis korban untuk melakukan tindakan yang telah diproram untuk kepentingan pribadinya. Bagi theraps, kondisi trance ini dimanfaatkanuntuk menolong kliennya memecahkan masa lahnya. Bagi para orang tua yang mengerti menggunakannya, keadaan ini dapat dija dikan alat untuk menanamkan nilai-nilai dan perilaku yang bermanfaat bagi anakny a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih mudah masuk dalam keadaan trance dibandingkan dengan orang dewasa yang relatif membutuhkan waktu yang lebi h panjang. Oleh sebab itu, Anda selaku orang tua perlu lebih berhati-hati terhad ap segala tindakan ataupun ucapan di depan anak Anda. Karena apapun yang dilihat atau pun didengar oleh anak dalam keadaan trance, informasi tersebut akan masuk ke dalam pikiran anak dan menetap menjadi sebuah program yang kita tidak tahu k apan akan aktif bekerja. Kondisi inilah yang sering digunakan istri saya (alhm) saat mengatasi kesulitan makan anak kami yang pertama Daffa. Daffa memang sulit jika disuruh makan, maka

saat bermain inilah saatnya Daffa bisa makan banyak. Saat asyik dengan sepeda ba runya, maunya bermain sepeda terus. Mamanya tinggal bilang Ayo sepedanya isi bens in dulu, biar lebih cepat . Demikian juga saat jadi polisi atau tokoh lain yang se dang diperankan Ayo polisinya isi tenaga dulu, biar bisa nangkap penjahat . Hasilny a, ups saat tahu nasi dimulutnya habis langsung berhenti di tempat pengisian bahan bakar. Berbeda dengan adiknya Hanin, karena lebih suka bermain boneka, maka makannya be rsamaan dengan bonekanya Lho barbienya sudah makan, ayo sekarang giliran mbak han in , Ayo siapa dulu ini yang mau jadi besar, barbie apa mbak hanin . Jadi untuk menga tasi masalah makan anak yang jelas orang tua harus mau pacing dulu, ikuti kondis i trance anak dan baru ikuti dengan leading dan akhiri dengan anchoring. Langkah akhir adalah melakukan Anchoring. Kata Anchor/anchoring jika diterjemahk an ke dalam bahasa Indonesia adalah sebagai jangkar atau sauh. Fungsi dari jangk ar atau sauh ini adalah untuk memgang kapal agar tidak terbawa arus laut. Dalam hi pnosis kata ini dapat berarti tombol pemicu dalam memanggil pikiran dan perasaan t ertentu yang telah terjangkar dalam diri seseorang sebelumnya. Anchoring itu sendiri adalah netral. Karena sifatnya lebih seperti sebuah tombol pemicu . Tombol ini dapat berupa sebuah suara, sebuah gambar, sebuah rasa, sebuah aroma dan sebuah belaian atau sentuhan. Tinggal bagaimana Anda meng jangkar salah s atu atau kelima hal tersebut pad sebuah pikiran dan perasaan tertentu. Pilihan a da pada tangan Anda Misalkan pada kasus anak saya, biasanya setelah nasinya habis, anak-anak dikasih jempol dua dan dapat ucapan Pinter, makannya habis! . Ingat untuk keberhasilan pro gram ini tidak hanya sekali tetapi butuh repetisi, agar perilaku tersebut jadi d iterima pikiran bawah sadarnya. B. MENGATASI RASA TAKUT ANAK Tanpa disadari kadang orang tua, lingkungan bahkan guru menanamkan program negat if kepada anak berupa rasa takut, sehingga munculah perilaku takut pada gelap, t akut pada kecoa, takut pada sesuatu yang kesemuanya tentunya akan menghambat pro ses pengembangan diri anak secara maksimal. Oleh karena itu rasa takut anak haru s segera diperbaiki dan digantikan dengan program baru. Jika Anda suka tempat yang basah teknik ini sangat cocok, sebab umumnya anak-ana k menyukai main air dan berenang. Cara ini sangat praktis dan menyenangkan dalam mengatasi rasa takut anak. Rasa takut inilah yang menjadi penyebab utama seseor ang tidak menghambat seseorang mencapai prestasi yang optimal. Teknik ini sangat sederhana sehingga semua orang tua juga bisa melakukannya dan anak-anak pun senang melakukannya tanpa mereka tahu kalau mereka sedang diterapi . Teknik ini diberi nama Lompat Byur , walaupun sederhana teknik ini adalah kombina si teknik terapi New Code NLP dan Ericksonian Hypnosis, ternyata menjadi sangat efektif dan prosesnya menyenangkan untuk anak-anak. Begini caranya dan ingat Anda pun bisa melakukannya : 1. Pertama Anda harus ikut juga berenang atau bermain air bersama anak-anak, mel ebur dan jadilah anak-anak (teknik PACING), asyik kok! 2. Setelah mereka asyik denganmain air, barulah ajak perlahan-lahan dengan menco ntohkan tentunya (teknik LEADING) permainan Lompat Byur ini. Rahasia LEADING di si ni Anda harus menikmati dengan sungguh-sungguh dan tulus, agar anak-anak tertari k mau ikutan main Lompat Byur ini. Caranya Anda contohkan berdiri di pinggir kolam dengan gaya anak-anak lalu melompat ke kolam Byur . Terus lakukan sampai anak-anak ikutan. 3. Lakukan dengan berbagai gaya, lalu tingkatkan resikonya misal : melompat lebi h jauh, lebih jauh dan lebih jauh agar percaya diri mereka meningkat. 4. Setelah mereka sangatmenikmati permainan Lompat Byur dengan resiko yang lebih b esar, disinilah saatnya memasukan rasa takut, gambaran yang membuat mereka takut suara-suara yang menakutkan mereka (maksud saya suara Ibunya yang sering ngomel he.. he..) dengan cara: ? Saat mereka mengambil ancang-ancang mau lompat ke kolam tanyakan pa ketakutan mereka. ? Lalu tawarkan kalimat sugestinya misal Aku bernai dengankamar gelap sekarang!!! , Takutku lenyap sekarang! dan pastikan mereka setuju dengan kalimat tersebut, baik sekali kalau mereka sendiri yang memilih kalimat sugestinya. Pastikan ada kata S

EKARANG . ? Setelah siap, teriakkan dengan keras kalimat sugesti tersebut sambil lompat ke kolam dan Byur ketakutan pun lenyap. Lakukan dengan beberapa pilihan kalimat suge sti, siapa tahu ada yang masih kurang pas dengan pilihan kalimat A mungkin cocok dengan kalimat sugesti B. ? Ide lain boleh juga gunakan tekniklainnya sepertimeletakkan rasa takut tadi pa da sebuah bola, lalu lemparkan bolanya ke kolam renang dengan jarak yang cukup t erjangkau untuk mereka capai saat Byur . Setelah mereka dapatkan bolanya, ajak untu k lempar sejauh mungkin. 5. Terakhir lakukanuji periksa (kalibrasi) denganmengamati respon mereka berupa pertanyaan berikut : Gimana perasaan kamu sekarang? , Kemana rasa takut kamu? , Hanyut ya? , Hilang ya? , Lenyap ya? . 6. Baik sekali jika akhir acara mereka menyimpulkan perasaan mereka saat ini, mi sal : Iya, ya aku ternyata seorang pemberani , Aku jagoan ya, aku bisa kalahkan rasa takut , dsb. Bukankah melakukan hipnosis pada anak-anak sangat menyenangkan, satu hal kita bi sa lebih dekat dengan anak kita,kita bisa membantu menyelesaikan masalah anak ki ta tanpa bantuan seorang terapis Sekali lagi perlu diingat bahwa MASTER OF HYPNOSI S seseungguhnya itu adalah orang tua. Secanggih apapun program ditanamkan dalam diri anak oleh seorang terapis, jika lingkungan tidak mendukung tumbuhnya kebias aan baru maka cepat atau lambat hasil terapi akan terkikis habis. Jelas sekali bahwa peranan orang tua sebagai terapi bagi anaknya sendiri sangat besar. Orang tua adalah akar dari sebuah pohon yang akan menyerap segala nutrisi yang ada di sekitarnya dan kemudian menyalurkannya ke anak sebagai buah yang ad a jauh di atas pohon. Untuk menghasilkan buah yang baik maka akarnya yang harus diperhatikan agar bisa menyalurkan nutrisii yang baik dan berguna bagi bakal bua h yang akan berkembang. Ketika buah sudah muncul maka perlakuan kita untuk meng ubahnya hanya mempunyai pengaruh yang kecil atau bisa jadi terlambat. C. MENGATASI ANAK BERPRESTASI KURANG MEMUASKAN Sekolah di Indonesia mempunyai andil untuk mencetak anak yang tidak kompatibel. Lebih banyak mana antara anak yang berprestasi baik atau yang kurang baik? Baik, secara jujur di sekolah yang boleh berprestasi hanya 3 orang anak, syukur-syuku r jika diambil 10 besar. Artinya bahwa sisanya adalah anak yang gagal. Bagi anak -anak gagal, penerimaan raport adalah sebuah petaka. Saat melihat ranking raport nya menduduki dua digit (di atas 10 besar), hatinya sudah hancur. Sebenarnya dia pulang butuh perlindungan dan penguatan, tetapi yang sering terjadi justru masu k pada kAndang macan yang siap menerkam. Yah coba kalau kamu belajar lebih giat sebelumnya, pasti kamu bisa dapat nilai bag us, gak kayak sekarang ini . Makanya, jangan main terus, bikin malu orang tua! . Huh das at anak ! . Masih banyak lagi ucapan mesra dari orang tua yang harus diterima oleh an ak setelah mendapatkan nilai kurang memuaskan. Dan itu terulang setiap penerimaa n raport. Baik mari kita lihat reaksi tersebut dari proses kerja otak. Jika sekarang anak kita kelas 4 SD, maka setidaknya 6 kali program neatif itu tertanam setiap mener ima raport. Repetisi tersebut, ditambah yang menyampaikan adalah figur ototritas , ditambah lagi penyampaiannya dengan intensitas emosi yang kuat. Bisa dibayangk an betapa kuatnya program itu terinstall SAYA ANAK BODOH , SAYA TIDAK MAMPU . Jika program itu sudah jalan maka program sukses apapun yang diberikan tidak kom patibel dengan si operating system ANAK BODOH tersebut. Sekali lagi saya tekankan tidak ada anak yang bodoh dengan 100 milyar sel neuron aktif yang dimiliki, yang ada hanya anak yang tidak bisa mengoptimalkan potensi dirinya karena program ya ng dimiliki sudah tidak kompatibel. Dan orang tua punya andil besar melakukan pr ogram itu, kemudian guru dan lingkungan. Lalu bagaimana solusinya? Jika itu pertanyaan Anda, saya bersyukur. Semoga uraia n ini mampu membuat anak-anak yang terlanjut berkembang sebagai anak biasa lamba t tapi pasti kembali pada fitrahnya sebagai anak-anak unggul dan luar biasa. Teknik yang saya tawarkan adalah dengan melakukan refarming. REFARMING adalah sa tu teknik berpikr mencari alternatif kreatif memAndang suatu masalah sehingga da ri satu sudut pAndang, masalah tidak lagi menjadi beban alias malah terasa indah . Hal ini seperti jika Anda mengganti-ganti FRAME photo di dinding ruang tamu ru

mah Anda. Gambarnya tetap sama tetapi dengan bingkai yang berbeda, perasaan kita ketika memAndang photo itu pun menjadi berbeda. Dunia memang tidak bisa di ubah, yang dapat diubah adalah cara kita memAndang du nia itu. Langkah-langkah melakukan refarming adalah : 1. Langsung dekati anak Anda dan pegang dengan penuh perasaan cinta. Teknik ini harus dilakukan dengan emosional rasa cnta sehingga vibrasi pikiran kita dapat dirasakan oleh anak kita bahwa kita benar-benar mencintainya kemudian ia siap un tuk diajak bicara. 2. Lihat Papa/Mama Nak! . Anda harus membiasakan berbicara dengan anak dengan menat apmatanya dan selalu memintanya untuk menatap kearah mata Anda. Hal ini tentu me mbantu untuk mendapatkan vibrasi pikirannya dan sebaliknya ia dapat merasakan ap a yang kita pikirkan. 3. (panggil namanya), berapapun nilai kamu papa/mama tetap sayang sama kamu. Yang t erpenting bukanlah ranking melainkan seberapa giat kamu belajar dan seberapa ban yak orang yang memanfaatkan ilmu kamu . 4. Saat itu perhatikan wajahnya, jika wajahnya tampak menjadi agak happy kemudia n lanjutkan. Artinya jika nilai kamu nantinya tidak sesuai harapan, mama/papa tid ak akan marah karena papa/mama sudah melihat kamu cukup rajin belajar dan disini yang terpenting adalah seberapa semangat kamu ingin memperbaiki segalanya menja di lebih baik . 5. Ok, (panggil namanya) sayang papa/mama? (jika dia mengangguk) sekarang peluk pap a/mama. (pada saat memeluknya bisikkan ) papa/mama juga sayang kamu . 6. Masukkan sugesti dan perkuat efeknya dengan mengatakan, Mulai saat ini dan set erusnya kamu semakin sayang sama papa dan mama dan kamu semakin rajin belajar se hingga ilmu yang didapat beruna untuk kamu pribadi dan banyak orang . 7. Jangan lupa melakukan anchoring jika anak semakin giat belajr. Jika itu Anda lakukan berulang-ulang, tidak perlu terkejut jika mau Ujian Akhir Semester anak bilang Papa/Mama, pingin (nama anak Anda) ranking berapa? Ingat Anda harus tetap kon sisten yang penting bukan rankingnya tetapi usahanya, walaupun kenyataannya rank ing anak Anda semakin meningkat secara konstan. Itulah kekuatan dari teknik refa rming. D. MENGAJARKAN MEMBANGUN MINDSET PADA ANAK Mengajarkan mindset kepada anak adalah bertujuan untuk mengoptimalkan potensi an ak, mendaur ulang program yang sudah ada dan menyempurnakan. Dalam mengajarkan m indset kepada anak, pertama-tama kita harus memiliki perasaan positif bahwa yang akan Anda ajarkan adalah merupakan jalan pintas membuat anak biasa menjadi luar biasa. Tujuan mengajarkan mindset adalah membuat anak-anak kita kita memahami kekuatan pikiran mereka. Ketika hal ini telah mereka kuasai dengan mapan, sebuah jalan be rpikir baru akan menjadi dunia kedua bagi mereka dan mereka akan memiliki ketera mpiklan yang akan mengiringi mereka mengarungi kehidupan yang penuh tantangan. 1. KEKUATAN KATA-KATA Pilihan kata yang kita ucapkan akan membantu mengarahkan pikiran anak-anak kita. Kata-kata akan melukiskan sebuah gambar dalam pikiran anak yang akan cenderung mereka jadikan sebagai pijakan dalam bertindak. Jika perilaku merupkan ekspresi kinestetik pikiran dan perasaan (dan sebagian besar waktu dan energi orang tua d igunakan untuk mengatur perilaku anak), maka kata-kata adalah ekspresi verbal da ri pikiran dan perasaan. Ada sebuah prinsip untuk mengingatnya : kata terakhir y ang didengar anak Anda menciptakan sebuah kesan dalam pikirannya dan itulah yang akan dia lakukan. Kesan yang muncul akibat kata-kata itu lebih pentingdari kata -kata itu sendiri. Berbagai gabungan pesan dikirimkan ketika instruksi verbal ki ta tidak secara akurat merefleksikan perilaku yang kita inginkan dari anak-anak kita. Misalnya, Jangan nakal, nanti ikut ibu ke pasar! . Kata-kata itu sering kita dengar dan apa yang terjadi, anak tetap nakal. Apakah anak diajak ke pasar? Benar, bia r nakal anak tetap diajak ke pasar. Oke coba sekarang kita perhatikan Andi yang p inter, nanti ikut ibu ke pasar? . Artinya sama tidak? Sama, jangan nakal sama deng an pinter, tapi reaksi anak yang berbeda. Pada kalimat terakhir untuk bisa ikut ke pasar, perilaku apa yang harus dimunculkan anak? Benar, pintar. Anak harus pi

ntar dulu kalau ingin ikut ke pasar. Ini adalah hukum bahasa pikiran pertama har us positif, kalau negatif cari padanannya agar positif. Anak-anak kita membutuhkan informasi tentang perilaku yang benar dan layak untuk dilakukan, karena apapun informasi yang mereka terima, apakah itu kesuksesan da lam pekerjaan, hobi, rumah, teman atau keluarga. Apa yang dipahami anak-anak ada lah bagaimana cara kita tegar dan bahagia dalam hidup ini. Bukan jabatan yang ki ta miliki, posisis yang kita pegang atau jumlah uang yang kita miliki yang berke san bagi anak-anak kita. Melainkan ekspresi kebahagiaan, kesuksesan dan kepuasan yang kita contohkan di hadapan mereka itulah yang menimbulkan kesan dalam diri mereka. 2. AFFIRMASI Otak kita memproses semua informasi yang kita masukkan. Keyakinan dan harapan ki ta dibangun oleh pikiran dan searan yang secara teratur kita berikan kepada diri kita sendiri. Demikian halnya dengan anak-anak kita. Otak anak setiap hari berg elut dengan ribuan pikiran. Affirmasi atau pernyataan singkat sederhana yang kit a ulang-ulang baik secara internat atau pun dengan suara keras, bisa secara efek tif mengarahkan pikiran mereka itu kepada sebuah tujuan tertentu. Bagi seorang anak yang masih sangat muda, orang tua bias mengutarakan affirmasi ini secara langsung kepada mereka, membantu membangun kosakata yang menguatkan m ereka. Anak-anak senang mendengar pernyataan-pernyataan positif tentang kecakapa n dan kemampuan mereka, khususnya jika diucapkan dengankeras oleh orang-orang ya ng mereka cintai dan hormati. Ketika anak semakin berkembang dan bahasanya juga semakin bertambah, mereka akan belajar menggunakan affirmasi sendiri untuk menga rahkan pikiran mereka untuk menggambarkan hasil yang diinginkan. Misalnya, jika anak Anda khawatir dengan tes yang akan dia jalani, Anda bisa men gajarkan mereka agar mengulang pertanyaan, Aku akan mengerjakan ujian dengan baik Aku aka nmengerjakan ujian dengan baik Aku akan mengerjakan ujian dengan baik . Den gan mengucapkan pernyataan ini berkali-kali selama beberapa menit, pikirkan seper ti seekor kuda yang digiring menuju air akan tergiring untuk memikirkan Mengerjakan dengan baik . Pikiran bergeser dari rasa cemas menjadi percaya diri. Affirmasi ju ga mampu mempengaruhi tindakan. Akibat dari stimulus positif, pikiran memberinya energi, dia mungkin akan belajar setengah jam lebih banyak sebelum tidur. Yan p aling penting, dia akan mulai berpikir bagaimana Mengerjakan soal dengan baik dan mengharapkan yang terbaik dari pekerjaannya. Ketika anak merasa tertekan, cemas atau takut seperti yang kadang dialami orang lain, biasanya hal-hal tersebut dis ebabkan oleh hal-hal yang sedang mereka pikirkan. Pikiran negatif seperti Tidak a da orang yang menyukaiku atau Aku akan gagal mengerjakan ujian hampir selalu hadir dalam pikiran anak sebagai pesan auditoris, yang berarti berlawanan dengan gamba ran mental. Ini menyerupai suara pengganggu dari dalam yang mengatakan Aku akan g agal dalam ujian atau Tidak ada orang yang menyukaiku . Kita bisa membantu anak-anak mengatasi keraguan atau kekhawatiran mereka juga dengan menggunakan kekuatan ka ta tetapi secara konstruktif Kuncinya adalah menunjukkan kepada mereka bagaimana mereka bisa mengubah kata-kata negatif di kepala mereka menjadi pernyataan verb al positif. Cara yang bisa ditempuh dengan menggunakan pendulum (teknik induksi) atau gunaka n benda lain seperti cincin yang Anda beri tali. Kemudian letakkan pendulum ters ebut di depan pAndangan anak sambil membimbingnya Tarik nafas tahan baik keluarkan pe rlahan (sebutkan namanya) kamu memiliki pikiran yang sangat luar biasa,kamu bisa m emerintahkan pendulum ini untuk bergerak sesuai keinginanmu. Baik sekarang perht ikan pendulum ini, fokuskan perhatian dan pikiranmu pada pendulum ini. Baik peti ntahkan dia bergerak (tunggu sampai pendulum itu bergerak dan biarkan bergerak se saat), baik jika pikiran kamu bisa menggerakkan pendulum sekarang hentikan (tunggu sampai pendulum berhenti), lanjutkan dengan memberikan sebuah sugesti Kamu sudah melihat dan merasakan bahwa pikiran kamu mampu mengendalikan benda yang ada dil uar kamu, maka kamu bisa mengendalikan apa yang ada dalam diri kamu . Lanjutkan (sebu tkan namanya sebab bahasa bawah sadar harus personal) sekarang kamu bisa memulai nya, coba katakan Aku bisa mengerjakan ujian , Aku punya banyak teman . Apakah affirma si harus berupa kata-kata? Yah, ternyata affirmasi tidak hanya dilakukan dengan kata-kata tetapi dapat juga dengan gambar, tulisan ataupun dengan permainan. Tempelkan sebuah Poster di kaca kamar tidurnya yang bertuliskan, (tulis nama anak

Anda) MEMILIKIBANYAK TEMAN dan dorong ia agar mengucapkan, Aku memiliki banyak tem an . Beri kebebasan dia untuk bergaul dengan temannya, Anda akan melihat perubahan yang akan terjadi. Ia akanmulai berbicara kepada teman-temannya baik di lingkun gan sekolah maupun di luar sekoah. Pertemanannya akan menjelma menjadi peristiwa di sembarang tempat. Affirmasi tidak hanya diucapkan, ia juga bisa dituls pada sebuah poster atau kertas besar dan memajangnya di dinding. Mulai sekarang! Cari lah spidol berwarna dan kartu atau dengan menggunakan white board di ruangan ana k Anda dan menulis affirmasi hari itu di sana. Ada banyak cara yang bisa Anda gu nakan untuk menjadikan affirmasi sebagai bagian dari kehidupan anak Anda. Tulisk an di kaosnya atau ubahlah sebuah lagu dengan menggunakan kata-kata affirmasi se bagai liriknya. Bukankah begitu cara iklan menancap dalam otak kita? Ucapkan aff irmasi dengan keras sambil melompat-lompat, buat permainan ular tangga dengan af firmasi positif sebagai tangga dan pikiran negatif sebagai ular. Kemungkinannya sangat luas dan tidak terbatas! Beberapa affirmasi yang bisa Anda dan anak Anda gunakan : Aku punya banyak teman Aku adalah seorang sahabat yang baik bagi diriku sendiri, aku bermain dengan bai k bersama yang lain Aku adalah olahragawan yang baik Aku orang yang bermanfaat Aku orang yang penuh kasih sayang Aku seorang pendengar yang baik Aku mengajukan pertanyaan yang baik Aku memiliki banyak ide cemerlang Imajinasiku sangat menakjubkan Aku memiliki pikiran hebat Aku sangat kreatif Aku bisa melakukan segala hal yang aku pikirkan Aku percaya diri AKU BISA MELAKUKANNYA Aku yakin dengan diriku sendiri Aku bisa berlari dengan cepat, membaca dengan baik dll. Aku mampu naik sepeda dengan baik, menjalin pertemanan, mengerjakan matematika d ll. AKU ORANG YANG BERUNTUNG Setiap masalah pasti ada solusinya Aku selalu berada di suatu tempat pada saat waktu yang tepat AKU MERASA BAHAGIA Aku selalu menentukan pilihan yang baik Sepanjang waktu aku selalu mengalami peristiwa-peristiwa menyenangkan Aku bisa menjadi apapun yang aku inginkan AKU BAHAGIA MENJADI DIRIKU SENDIRI Orang merasa bahagia ketika mereka bertemu denganku Aku mencintai hidupku dan memiliki banyak hari istimewa AKU SELALU MELAKUKAN YANG TERBAIK Aku unik dan spesial Aku sehat dan kuat Aku memiliki bentuk yang menawan Tubuhku adalah mitra terbaikku AKU MERASA SANGAT BAHAGIA Hari demi hari aku semakin baik Aku merasa tenang dan santai (ketika anak sedang kecewa dan sedih) Adalah penting mengingatkan anak-anak bahwa affirmasi bisa diucapkan dengan kera s atau pun dengan lirih dalam pikiran mereka. Demikian juga setiap kata dalam af firmasi bisa diberi penekanan dengan cara yang berbeda-beda sehingga sebagian ka ta lebih lunak sedang yang lain diulangi dengan lebih bersemangat. Mengucapkan d engan menyarankan affirmasi yang cocok untuk anak Anda, pada akhirnya mereka aka n memutuskan manakah yang dirasa paling tepat . Seringkali perubahan satu atau dua kata atau perubahan tata bahasa membuat affirmasi semakin lebih kuat dan efekti f bagi mereka. Penyesuaian itu cenderung terjadi secara natural ketika mereka me

ngulangi affirmasi itu beberapa kali. Apapun affirmasi yang telah dipilih anak Anda cari kesempatan untuk mengulan-ula ng affirmasi itu untuk mereka Kamu adalah seorang perenang yang baik, (sebutkan na manya) . Atau ketika berbicara kepada orang dewasa lainnya dan (sebutka namanya) ad a disitu, Anda bisa mengatkan (sebutkan namanya) adalah seorang perenang hebat . Ini membantu menguatkan kesan yang diinginkan dalam pikiran anak. Catatan selanjutnya hindari memberi label anak Anda dengan anak yang selalu menda tangkan masalah atau mengulang kalimat semisal kamu selalu saja nakal atau pertanya an-pertanyaan lain yang membatasi mereka. Label-label akan mendorong perilaku ya ng sebenarnya berusaha Anda hindari. Tentu saja, pastikan Anda membiarkan anak Anda mendengar Anda menggunakan affirm asi dalam berbagai situasi dalam hidup Anda. Bimbing mereka dengan contoh, pengg unaan secara teratur akan menilhami anak Anda untuk melakukan hal yang sama, khu susnya ketika mereka masih kecil dan cenderung meniru seluruh perilaku Anda. Dan pada saat mengalami tekanan atau ketika anak Anda sedang dihadapkan pada sebuah tantangan, ingatkan Bisakah kamu menggunakan salah satu affirmasimu atau Affirmasi apa yang bisa kamu gunakan untuk situasi ini? Hargai anak Anda ketika di menggun akan sebuah affirmasi. Aku senang kamu membuat pikiranmu bekerja dengan baik, (seb utkan namanya) . Dan ketika affirmasi mulai bekerja, pasti akan bekerja pastikan A nda memberi ucapan selamat atas peristiwa itu. Affirmasi itu benar-benar bekerja untukmu (sebutka namanya) selamat! . Teknik affirmasi memberi anak Anda sebuah perangkat sederhana namun kuat yang bi sa mereka gunakan sepanjang hidupnya. Melalui latihan mereka akan mengembangkan kebiasaan mental bagaimana menggunakan affirmasi dalam semua situasi yang membaw a kepada sikap positif, harapan dan kepercayaan diri. 3. VISUALISASI Teknik visualisasi adalah teknik sederhana yaitu dengan menciptakan sebuah gamba ran dalam pikiran bahwa Anda sedang memiliki atau melakukan apa yang Anda ingink an. Visualisasi adalah teknik yang menarik bagi anak-anak karena teknik ini mema nfaatkan imajinasi aktif yang telah dimiliki, memberi mereka sebuah saluran untu k menggunakan imajinasi mereka secara positif. Pakah itu lulus dalam ujian atau memiliki teman baru, teknik ini bisa digunakan dan akan membuahkan hasil menakj ubkan. Untuk membuktikan bahwa visualisasi bekerja dengan baik, Anda dapat melakukan uj i sugestivitas pada anak Anda dengan membacakan cerita tentang lemon di dalam ku lkas pada latihan Anda sebelumnya. Anak secara natural memiliki fantasi, impian dan memproyeksikan dirinya ke dalam situasi yang tidakdiketahui. Seorang anak mi salnya yang sedang mengucapkan sebuah kisah pura-pura akan menetapkan semua bata san realitas, menggiringnya kepada imajinasi dan alur cerita paling fantastik. I majinasi dalam diri anak sangat berkembang dan mereka memanfaatkan setiap kesemp atan untuk berimajinasi. Karenanya memperkenalkan konsep visualisasi sangatlah m udah. Bukankah ini sekedar mengajarkan apa yang perlu dikerjakan, mengarahkan im ajinasi mereka yang sebelumnya telah berkembang ke dalam sebuah penggambaran has il yang positif? Anda bisa dengan mudah memperlihatkan kepada anak Anda bagaiman a efektifnya pikiran menerima apapun gambaran yang kita berikan. Disini ada permainan yang bisa Anda lakukan bersama dengan anak Anda untuk mempe rlihatkan betapa sebuah imajinasi bisa meningkatkan prestasi mereka. Ajak anak A nda berdiri sambil memgang mainannya di hadapan sebuah garis. Kemudian dia melom pat sejauh yang dia bisa untuk melihat seberapa jauh dia bisa melompat. Tandai t empat di mana ia jatuh. Sekarang jelaskan bahwa Anda sedang mencoba sebuah kekua tan magis! Ajak anak Anda boleh dengan mata terbuka atau tertutup membayangkan d ia sedang melompat lagi hanya saja kali ini dia melompat lebih jauh. Biarkan dia membayangkan dalam pikirannya tAnda yang Anda buat di mana dia jatuh. Kemudian dalam lompatan imajinatif-nya ini dia berhasil jatuh jauh melampaui lompatan rii l yang telah dia lakukan. Setelah itu suruh dia melakukan lompatan secara nyata. Jelas lompatan kedua akan lebih jauh. Ini sungguh magis! Tujuan permainan ini untuk menunjukkan kepada anak Anda bagaimana imajinasi bisa membantunya mewujudkan hal-hal positif. Anak Anda akan dengan cepat memahami hu bungan antara peningkatan prestasinya dalam permainan kecil ini dan tantangannya di masa depan. Setiap kali anak Anda dihadapkan pada sebuah tujuan baru dia aka

n ingat dengan pengalaman bagaimana dia menggunakan teknik visualisasi dengan su kses di masa lalu. Sebuah kesuksesan dibangun di atas perasaan adanya kemampuan dan kekuatan untuk melakukannya. Ada sebuah eksperimen terkenal yang dilakukan oleh psikolog Alan Richardson di m ana sekelompok siswa pemain bola basket dibagi menjadi tiga kelompok. Kemampuan mereka dalam bermain basket diuji dan skor setiap kelompok di catat. Kelompok p ertama diperintahkan agar datang ke tempat latihan setiap hari selama satu bulan untuk latihan shooting. Kelompok kedua diinstruksikan agar melakukan teknik lat ihan yang sama sekali berbeda. Mereka tidak menjejakkan kaki di tempat latihan n amun mereka tetap di asrama dan secara mental membayangkan sedang berlatih di te mpat latihan. Selama setengah jam setiap hari mereka menyaksikan diri mereka melak ukan shooting dan mendapat angka dan kemampuan mereka meningkat secara dramatis. Mereka terus melakukan latihan imajiner ini setiap hari. Setelah satu bulan, keti ga kelompok itu diuji lagi. Kelompok pertama (mereka yang berlatih shooting setiap hari) menujukkan peningka tan 24 persen dalam perolehan skor. Kelompok kedua (mereka yang tidak berlatih s ama sekali) tidak menunjukkan peningkatan. Dan kelompok ketiga yang hanya berlati h dalam pikiran mereka sams-sama mengalami peningkatan persis kelompok yang berlat ih secara nyata. Implikasi dari eksperimen ini mengejutkan kita dan anak-anak kita. Visualisasi m emberi anak kita sebuah perangkat untuk mengarahkan pikiran mereka untuk mencapa i hasil positif dan sangat nyata. Bukan hanya itu, teknik ini bisa dilakukan kap anpun dan di manapun. Setipa malam sebelum Anda tidur Anda bisa melukis sebuah imajinasi dalam pikiran a nak Anda dengan mengajak mereka menutup mata sementara Anda menceritakan sebuah kisah tentang dirinya. Anda bia memilih situasi yang berbeda setiap malam. Ini b isa menjadi pengalaman harian. Misalnya menceritakan permainan di tempat bermain atau sesuatu yang khusus yang Anda harap terjadi sebentar lagi seperti mulai ma suk sekolah atau menikmati hari libur. Cobalah untuk melukis dengan sebanyak melibatkan perasaan, menggunakan warna, suar a, rasa, bau dsb. Tentu saja penekanannya adalah betapa sukses anak Anda menghad api sebuah situasi. Ada banyak waktu yang dimiliki anak Anda untuk mempraktekkan teknik visualisasi. Ketika duduk di ruang resepsi dokter bepergian dengan mobil , ada banyak kesempatan untuk melibatkan anak Anda pada metode ini. Dengan metod e yang sederhana danmudah ini anak Anda akan mempelajari teknik baru dan hebat u ntuk mengatasi situasi yang berbeda-beda. Ada dua poin yang perlu diingat ketika menggunakan teknik visualisasi. Pertama s elalu visualisasikan situasi seperti peristiwa yang sesungguhnya. Visualisasi bu kan sekedar ekspresi keinginan atas sesuatu yang Anda harap akan Anda lakukan di masa mendatang. Visualisasi adalah Anda menciptakan imajinasi dalam pikiran Anda , menggunakan imajinasi tersebut melihat dan merasakan diri Anda melakukannya se karang. Kedua libatkan perasaan dan emosi ke dalam Imajinasi Anda. Biarkan diri Anda ber jalan benar-benar menyatukan diri Anda ke dalam imajinasi pura-pura itu. Satu ba gian pikiran Anda tentu saja akan tahu bahwa ini tidak nyata dan sebatas imajina si, tetapi bagian pikiran Anda yang lain untuk sesaat mengesampingkan ketidakper cayaan ini dan benar-benar terlibat di dalamnya. Semakin imajinasi tersebut diul ang dengan cara ini semakin dalam ia akan merasuk. Akhirnya ia menjadi blueprint bagi terjadinya peristiwa dan kondisi itu. 4. PENGHARGAAN Dalam kehidupan kita yang sibuk kadan kita hanya sempat memperhatikan anak-anak kita ketika mereka melakukan perbuatan yang menyimpang. Kita selalu hadir dan ki ta ingin mereka mengetahui kehadiran kita hanya di saat mereka nakal, melakukan kesalahan, memiliki nilai raport yang buruk, membuat banyak keributan atau berte ngkar dengan temannya. Semestinya kita juga menghargai perilaku-perilaku positif mereka. Tidak hanya sekedar memuji perilaku mereka yang baik. Kita perlu mengha rgai kualitas konstruktif anak kita karena mereka telah memilih untuk menjadi di ri mereka sendiri. Anak-anak secara natural bersikap positif dan optimis terhadap diri mereka sendi ri, tetapi kritik atau cercaan dari orang tua, guru atau teman bisa membuat mere

ka bahkan seorang anak kecil meragukan kemampuan diri mereka sendiri. Setiap har i anak-anak meraih kesuksesan yang tak terhitung jumlahnya sebab itu mari kita l uangkan waktu untukmengakui dan menghargai kesuksesan yang mereka raih. Tapi den gan satu syarat sertakan ketulusan dalam setiap pujian kita berikan. Penghargaan dan pujian adalah teknik yang membantu anak-anak merasa berharga dan spesial. Kita melakukannya dengan memperhatikan bidang-bidang di mana mereka be rhasil meraih sukses baik saat ini maupun sebelumnya. Mengingatkan anak tentang prestasi mereka akan meningkatkan kepercayaan diir dan menguatkan kembali harga diri mereka. Ini menciptakan getaran kesuksesn dan kepercayaan diri terhadap hid up mereka dan mengilhami mereka menghadapi tantangan-tantangan baru dengan penuh semangat. Anak-anak yang dicintai secara tulus dan sering diberi penghargaan, akan merasa aman, kuat dan memiliki semangat untuk melangkah pada situasi yang tak terduga. Kreativitas, intelegensi dan emosi mereka akan berkebang. Mereka akan merasa spe sial, berharga dan memiliki kepercayaan diri untuk menjelajahi tantangan yang le bih besar yang pada gilirannya rasa percaya diri tersebut memperluas perkembanga n kepribadian mereka lebih lanjut. Pengakuan dan penghargaan bisa dilakukan sebelum anak lahir danterus berlanjut m ulai hari pertama anak Anda lahir hingga sepanjang hidupnya. Sambut kelahiran an ak Anda di dunia, dengan mengatakan kepadanya betapa dia sangat spesial dan beta p Anda mencintainya. Undanglah orang-orang yang akan memainkan peran penting dal am kehidupan anak Anda untuk membicarakn penghargaan mereka terhadap anak yang b aru lahir. Hal ini akan mengundang keberkahan yang akan mendukungnya sepanjang h idup. Otak anak Anda yang masih bayi akan mengaksses dan menyimpan informasi ter sebut dalam memorinya di masa-masa selanjutnya. Alam bawah sadarnya akan mengamb il semua energi tersebut. Jangan pernah menyepelekan pengaruh pikiran, perasaan dan kata-kata kita terhada p alam bawah sadar anak-anak kita. Kemampuan ini memungkinkan orang tua dan pend idik memiliki kesempatan emas untuk menanamkan perasaanberharga (self-worth) yan g positif dan abadi dalam diri anak sejak usia yang sangat dini. Pada tahap awal perkembangannya, kita bisa memberi anak kita perasaan berharga dan kemunikan ya ng dengan begitu akan membantunya membangun sebuah self-image yang akan memungki nkan dirinya mengatasi berbagai tantangan, kegagalan maupun kritik. Self-image anak dibentuk pada masa kehidupannya yang paling dini. Ketika anak be rusia 7 atau 8 tahun, self-image itu telah terbentuk dan mapan. Seluruh gabungan keyakinan dan asumsi tentang dirinya telah terinternalisasi ketika dia menginte rpretasikan dan bereaksi terhadap lingkungan yang selalu berubah. Self-image ana k akan terus mengalami fluktuasi, pasang surut, tetapi lAndasannya telah mapan s ejak usia dini. Keempat metode tersebtu sangat ampuh untuk membangun kepribadian anak membangun masa depan anak dan mempersiapkan generasi yang berkualitas sebagaimana fitrah m anusia sebagai khalifah . Bahkan yang lebih menarik ternyata metode membangun minds et tidak hanya berguna untuk anak, tetapi juga untuk orang tua. Kami menerapkan metodi ini dalam pelatihan ang kami sebut Success of Spirit 1650 (SS1650) Rahasi a Kesuksesan dengan Menyelaraskan Diri dengan Frekuensi Ilahiyah dan banyak meru bah mindset seseorang dan merancang ulang arti sukses dan bagaimana meraihnya de ngan lebih mudah. INDUKSI TERBALIK/SLEEPING HYPNOSIS Jika biasanya hipnosis merubha gelombang otak dari Beta menuju Alpha dan Theta, tetapi pada seleeping hypnosis justru kebalikannya. Pada sleeping hypnosis kondi sinya dibalik dari kondisi Delta menjadi Theta dan Alpha. Induksi terbalik seben arnya sangat sering dilakukan ole orang tua terhadap anaknya. Teknik induksi ter balik merupakan penggunaan induksi pada klien yang tertidur (Delta). Penggunaan induksi terbalik sangat cocok dipakai untuk memasukkan sugesti pada a nak-anak yang belum terlalu mengerti bahasa percakapan yang rumit atau untuk mem bangunkan klien yang tertidur setelahtrance. Sesuai denganteori gelombang otak y ang telah dibahas di bab lain buku ini, sebenarnya saat proses menuju tidur past i gelombang otak manusia merambat turun dari Beta melewati Alpha dan Theta ketik a menuju Delta hanya saja mungkin terlewati sangat cepat hingga kurang kita sada

ri prosesnya. Saat terbangun tidur, gelombang otak manusia juga merambat naik da ri Delta, Theta, Alpha barulah mencapai Beta. Prinsip Induksi terbalik hampir sama seperti membangunkan seseorang dari tidurny a tetapi kita usahakan agar klien tetap berada di Alpha/Theta selama mungkin ata u secukupnya sampai sugesti kita diterima dan dipahami oleh klien dengan membang un rapport. Untuk menjamin terjadinya rapport Anda harus bisa menaikkan gelombang otak klien menuju Theta/Alpha (gunakan trance level test) dengan cara memberikan sedikit ga ngguan kepada klien. Jenis tindakan untuk menaikkan gelombang klien antara lain : a. Tiupan lembut di kelopak mata klien. Perhatikan setelah tiupan jika kelopak m ata klien berkedip-kedip ringan berarti Anda bisa mulai menjalin komunikasi deng an klien. b. Menepuk-nepuk bagian tubuh tertentu dari klien (biasanya kaki). Pikiran bawah sadar klien umumnya terbiasa dengan tepukan lembut yang diingat sebagai tepukan seorang ibu saat menidurkan anaknya sehingga tepukan tersebut disadari klien se bagai sarana untuk tertidur lebih nyenyak tanpa terasa terganggu. c. Mengajak komunikasi klien secara langsung. Gunakanbahasa yang tegas dan jelas . Cara ini adalah cara yang paling jarang digunakan tetapi terkadang ada sebagia n klien ang justru lebih menerima dan merespon teknik ini daripada penggunaan te knik yang lain. Teknik ini biasanya digunakan kepada klien yang berbicara diteng ah tidurnya (ngelindur) kalau klien bisa merespon kalimat kita berarti sugesti b isa segera ditanamkan. Selain cara di atas juga perlu diketahui bahwa tidak semua klien bisa dengan mud ah menerma induksi terbalik. Misalkan klien yang sehari-hari jarang tidur nyenya k karena sering diganggu saat tertidur bisa memberikan respon negatif atau bahka n kasar (tendangan, pukulan dll.) secara spontan saat merasa ketenangan tidurnya terganggu. Gunakanlah kalimat yang mendukung istirahat klien, contoh : Tidurlah sangat lelap, semakin lelap. Anda tertidur lebih lelap dengan tetap men dengarkan suara saya, semakin jelas suara saya maka tidur yang Anda rasakan sema kin nyenyak Anda tetap bisa mendengar suara saya dalam tidur nyenyak Anda. Apaka h Anda masih mendengar suara saya? Tunggu respon dari klien (biasanya berupa anggukan). Jika belum mendapatkan resp on dari klien Anda ulangi lagi memberikan gangguan kepada klien. Gangguan yang t erlalu sering dan terlalu kerasa mungkin malah membangunkan klien. Jika rapport sudah terjalin, segeralah masukkan sugesti yang singkat dan mintalah persetujuan klien. Sebagai contoh : Mulai sekarang dan seterusnya, demi kesehatan Anda, Anda berolah rag dengan ruti n dan penuh semangat. Setuju? (tunggu respon klien) Baiklah berarti mulai sekara ng dan seterusnya, demi kesehatan Anda, Anda berolah raga dengan rutin dan penuh semangat Setelah sugesti kita masukkan maka tahap selanjutnya adalah terminasi. Anda bisa membiarkan klien kembali melanjutkan tidurnya dengan mengatakan : Sekarang Anda lanjutkan tidur Anda, semakin lelap, semakin lelap Sebaiknya klien yang tadinya dalam keadaan tidur normal dikembalikan kepada tidu r normal atau sesuai dengan kesepakatan Anda dan klien sebelumnya. Namun ternyata walaupun banyak yang sukses menjalankan sleeping hypnosis yang ga gal juga banyak. Hasilnya hanya bertahan beberapa hari saja. Tidak sampai seming gu setelah itu anak kembali pada kebiasaannya semula. Apakah Anda pernah mengala mi hal semacam itu? Ya, banyak sekali keluhan dari para orang tua semacam itu. M ereka yang mengeluhkan anaknya tidak suka makan sayur, mengompol saat tidur mala m, tidak suka minum air, suka mengigit kuku, overaktif dan lain sebagainya. Mere ka gagal menerapkan sleeping hypnosis. Apakah sleeping hypnosis tidak bekerja de ngan sempurna? Agar hypnosleep bekerja dengan sempurna ada beberapa prasyarat yang harus dipenu hi. Inilah prasyarat utama yang harus dipenuhi ketika melakukan sleeping hypnosi s : 1. Langkah awal adalah membuat sugesti yang akan Anda sampaikan secara tertulis, agar kita tidak berpikir menyusun kalimat saat melakukan sleeping hypnosis. Hen daknya pendek, singkat dan jelas. Perhatikan juga pemakaian kata yang tepat. Int inya adalah mengatakan apa yang kita inginkan dengan kalimat positif BUKAN menga

takan apa yang tidak kita inginkan. 2. Amati jumlah tarikan nafas subjek. Hendaknya 6-8 tarikan nafas per menit, ini untuk menjamin bahwa subjek tertidur pulas. Yang paling ideal adalah 6-7 tarika n napas per menit. 3. Dekati subyek dengan lembut untuk melakukan by pass terhadap pikiran kritisny a. Goyang tubuh subjek dengan memegang dagunya. Goyangkan sedikit ke kiri dan ka nan sambil mengucapkan kalimat berikut dengan mantap disertai naga suara rendah dan datar Ini . (nama Anda atau mama atau papa) yang bicara. Kamu bisa dengar . (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! Kamu bisa dengar . (saya, mama, papa) namun tet ap tutup mata! Kamu bisa dengar . (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! . 4. Jika subjek tertidur sangat lelap kalimat di atas mungkin perlu diulangi bebe rapa kali sehingga bisa menembus level pikiran bawah sadarnya. Lanjutkan jika kam u dengar gerakan jarit telunjuk/ibu jari yang saya sentuh. Jika kamu dengar gera kkan jari telunjuk yang saya sentuh. Kamu bisa dengar . (saya, mama, papa) namun te tap tutup mata! . 5. Setelah itu bacakan sugesti yang telah Anda susun tadi 3 atau 4 kali untuk me mastikan samai ke bawah sadarnya. 6. Lalu tutup dengan kalimat berikut kalau saya berhenti bicara maka kamu akan ke mbali tidur nyenyak seperti tadi. Kamu tidak akan mengingat apa yang baru saya s ampaikan tapi kamu merasakkan suatu perubahan dalam dirimu ketika bangun akan se makin sangat segar. Sekarang tidurlah kembali dengan sangat nyenyak! . 7. Keesokan hari dan seterusnya berlakukah seperti telah terjadi perubahan. Jika belum melihat perubahan nyata secara janganlah gusar dan berpikiran negatif. Bi arkan proses perubahan terjadi di dalam lebih dahulu. Bila perlu Anda ulangi sle eping hypnosis lagi pada malam harinya. 8. Untuk mempercepat proses perubahan siapkan lingkungan yang kondusif. Jika sug estinya anak akan suka belajar maka Anda tunjukkan dengan contoh bahwa Anda juga suka belajar dankatakan singkat saja pada anak bahwa belajar itu menyenangkan. 9. Ketika ia mulai menunjukkan perubahan jangan disabotase dengan kata-kata Kok tu mben ya sekarang suka belajar? atau kata-kata semacam itu. Sebaliknya dukung deng an kalimat Bagus makin hari belajar itu makin menyenangkan ya? . 10. Tetap jaga pikiran Anda agar positif. Jangan mulai berpikir Iihhh kok belum t erjadi perubahan sih. Dasar anak bandel, susah banget sih jadi baik? . 11. Untuk setiap kasus yang Anda sugestikan beri waktu sampai terjadi perubahan baru beralih ke kasus yang lain. Setelah membaca langkah detail di atas sekarang kita tahu bahwa sleeping hypnosi s bukan jalan pintas satu-satunya. Ada prasyarat lain yang harus kita lakukan se cara sadar dalam situasi sehari-hari untuk mendukung sugesti yang telah dimasukk an. Hal ini dimaksudkan agar pikiran bawah sadar subjek bisa diyakinkan untuk be rubah. Dan ingatlah bahwa perubahan bisa terjadi dengan beberapa kemungkinan. Bisa lang sung terjadi seketika, bisa secara bertahap dan bisa juga tidak terjadi apapun n amun setelah beberapa minggu terjadi lompatan perilaku seperti yang kita harapka n. Bagaimanapun tetaplah yakin bahwa yang terjadi pada diri subjek adalah yang t erbaik. PILLOW TALK/CERITA SEBELUM TIDUR Teknik hipnosis yang cocok untuk anak-anak lainnya adalah dengan melakukan pillo w talk yaitu dengan membacakan cerita kepada anak-anak sebelum tidur. Materi cer ita tentunya diambilkan yang mampu membangunkan karakter anak atau sesuai dengan karakter yang ingin kita tanamkan pada diri anak kita. Saya biasanya menceritakan orang-orang sukses bagaimana mereka merintisnya. Toko h yang sering saya ceritakan seperti Adam Khoo dari singapura, Anthony Robbis da ri Amerika, Ade W. Gunawan dari Indonesia. Juga tokoh-tokoh lain untuk menginspi rasi anak-anak menetapkan tujuan hidupnyaini sangat penting bahwa untuk membangu n peta sukses anak-anak. Meniru cetak biru orang lain dapat dilakukandengan beberapa cara diantaranya den gan memperhatikan fisiologi orang tersebut, jika kita dapat berhubungan langsung dengan cetak biru kita. Tetapi jika tidak kita dapat membaca buku biografi orng -orang sukses. Membaca buku-buku yang berisi ide-ide kreatif orang yang akan dit iru, sebab biasanya buku yang ditulis seseorang merupakan hasil perenungan ataup

un pengalaman hidup penulis selama bertahun-tahun. Pengalaman-pengalaman inilah yang perlu ditanamkan pada anak-anak. Bahwa untuk sukses itu banyak contohnya da n banyak bidang sukses yang bisa ditempuh. Jadi sejak awal anak punya konsep suk ses bukan hanya sekedar angka dan ranking 1, 2 dan 3 selebihnya gagal. Apa hubungannya? Yah, hubungannya sangat kuat. Apa yang Anda ceritakan sebelum t idur aka terekam dalam pikiran bawah sadar anak. Saat tidur, otak melakukan fung si defragment (menata ulang), secara otomatis apa yang terekam terakhir kali aka n didefrag pada sektor paling awal. Sehingga jika kita sering memberikan ceritacerita yang positif, maka begitu anak bangun aka yang sudah siap adalah programprogram positif. Kalau Anda tidak yakin, coba Anda rasakan saat Anda mau tidur dalam kondisi mara h atau bahagia,perasaan apa yang Anda rasakan saat bangun tidur. Yah, Anda meras akan persis sama dengan perasaan Anda sebelum tidur. Maka luangkan sedikit waktu untuk menemani anak, berceritalah tentng satu karakter yang perlu dikembangkan dalam diri anak-anak kita. Hindari cerita-cerita yang berbau kelicikan, seperti kancil mencuri timun atau c erita-cerita misteri. Bukannya saya tidak menghargai cerita rakyat, tetapi cerit a-cerita tersebut banyak yang membuat anak menjadi seorang pemimpi tanpa ada blu e print yang bisda dicontoh dalam kehidupan nyata. Anakyang tertindas selalu aka n ditolong ibu peri dan nanti akan happy ending. Coba kalau kita ceritakan Thomas Alpha Edison, Albert Einstein, Beethoven adalah orang-orang yang awalnya memiliki kekurangan, tetap justru dari kekurangannya d ia dikenal diseluruh dunia. Pesan-pesan positif inilah yang perlu dimasukkan dal am cerita anak-anak bukan sekedar pembualan. Hindari juga anak-anak terlalu larut dalam sinetron-sinetron yang melankolis, pe nuh kekerasan dan yang kurang masuk akal. Ingat saat berada di depan TV, anak (b ahkan orang tua juga) mudah masuk dalam gelombang Alpha, sehingga karakter film tersebut akan mudah masuk dalam pikiran bawah sadar anak. Cobalah mulai menikmati film atau acara yang membuat bahagia, membuat tersenyum bahkan membuat anak-anak dan Anda bisa tertawa lepas. Semakin sering Anda tertaw a secara spontan atau lepas, semakin banyak hormon baru yang terlahir. Dengan te rtawa Anda memancing energi positif dan kebahagiaan yang tiada terkira. SELF HYPNOSIS Setelah kita membahas bagaimana mengoptimalkan potensi anak, maka tida adil rasa nya jika tidak membahas tentang bagaimana mengoptimalkan potensi diri sendiri. S ebab sebelum mencetak anak-anak luar biasa, tentunya orang tuanya harus jadi lua r biaa dulu. Baiklah, self hypnosis berarti menghipnotis diri sendiri. Semua ben tuk hypnosis adalah self hypnosis. Lalu apa manfaatnya melakukan Self Hypnosis? Baik mari kita ulas lagi sejenak tentang Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar. Pikiran sadar adalah pikiran yang kita pahami dalam pengertian sehari-hari, yait u perangkat yang kita pergunakan untuk berpikir logis dan rasional.sedangkan pik iran bawah sadar adalah kumpulan dan pengalaman, pengertian, pemahaman, juga bel ief system dan self image kita, mirip dengan data yang terdapat di harddisk komp uter, hasil penyerapan mulai kita dilahirkan sampai dengan hari ini. Dari kedua jenis pikiran itu ternyata pikiran bawah sadar memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku kita, jauh ebih besar dibandingkan dengan pengar uh dari pikiran sadar. Sebuah buku psikologi populer bahkan menyebutkan bahwa ko ntribusi pikiran bawah sadar terhadap perilaku kita adalah sebesar 88% dan sisan ya sebesar 12% adalah kontribusi pikiran sadar. Nah bayangkan saja, jika kita memiliki banyak data yang tidak memberdayakan di pik iran bawah sadar kita. Apa yang akan terjadi? Bahkan pengertian rasional pun tid ak akan dapat membantu kita! Bahkan pikiran inilah yang sering melakukan sabotas e terhadap beberapa usaha kita untuk melakukan perubahan. Betapa kita memahami bahwa belajar rajin dan kerja keras adalah salah satu kunci keberhasilan, tetapi mengapa seringkali kita kehilangan motivasi untuk melakuka nnya? Ya, ini karena pikiran bawah sadar mungkin menyimpan pola-pola yang mengha mbat motivasi. Masih banyak lagi contoh kerugian yang ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar, antar a lain : phobia, traumatik, juga berbagai penyakit fisik yang dipicu oleh aspek

psikologis yang disebut dengan Psychosomatic Illness , contohnya adalah : penyakit ashma, gangguan tekanan darah, alergi dsb. Lalu apa hubungan dengan Self Hypnosis? Self Hypnosis adalah suatu metode untuk memasuki pikiran bawah sadar, sehingga kit a dapat melakukan pemrograman ulang terhadap pikiran bawah sadar kita, dan juga pem bersihan data , sehingga yang tersisa hanyalah hal-hal yang benar-benar memberdaaka n diri kita. Dengan Self Hypnosis kita memiliki kesempatan untuk membentuk ulang di ri kita! Prinsip Dasar Self Hypnosis Prinsip dasar dan Self Hypnosis adalah berbicara dan memberikan instruksi kepada dir i kita sendiri. Yang dimaksud dengan diri kita sendiri dalam hal ini adalah pikiran bawah sadar . Selanjutnya diharpakan jika pikiran bawah sadar sudah memahami apa yang kita Instruksikan , maka pikiran bawah sadar ini akan mempengaruhi tindakan ki ta di kehidupan sehari-hari, mengingat kontribusi dan pikiran bawah sadar sangat dominan, yaitu 88%. Bagaimana ya caranya berbicara atau memberikan instruksi kepada pikiran bawah sadar? Pikiran bawah sadar memiliki gerbang dan juga memiliki bahasa tersendiri.oleh karena itu jika kita memiliki kemampuan untuk membuka gerbang ini dan juga kita mampu be rkomunikasi dengan bahasa yang dipahami oleh pikiran bawah sadar maka kita pun dap at melakukan pemrograman diri sendiri seperti yang telah dijelaskan di awal (lih at kembali pembahasan masalah suggestion). Jadi prinsip dasar dan Self Hypnosis adalah : Membuka gerbang pikiran bawah sadar. Berbicara dengan pikiran bawah sadar sesuai dengan bahasa yang di pahaminya. Dari uraian di atas, maka selanjutnya kita akan mulai berlatih untuk membuka gerba ng pikiran bawah sadar, akan tetapi sebelumnya kita akan berlatih untuk berkomun ikasi dengan pikiran bawah sadar terlebih dahulu. Selanjutnya, kita juga akan me mpelajari pola bahasa pikiran bawah sadar, serta elemen-elemen lain yang dapat mem perkuat pengertian dan pikiran bawah sadar. Latihan untuk berkomunikasi dengan Pikiran Bawah Sadar Sebelum kita benar-benar membuka gerbang pikiran bawah sadar,maka marilah kita b erlatih terlebih dahulu untuk berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar. Teknik y ang kita pergunakan adalah dengan menyuruh pikiran bawah sadar kita untuk melakuka n hal-hal tidak normal, dimana jika pikiran bawah sadar kita sudah mendengarkan ki ta, maka hal-hal yang tidak normal pun dapat dilakukannya dengan mudah. Latihan 1 Mengunci Mata Mari kita tutup mata kita, lalu sekitar 5 detik kemudian kita buka kembali mata kita, tentu kita dapat melakukannya dengan mudah bukan.Nah, sekarang mari kita m inta pikiran bawah sadar kita untuk mengunci mata kita, sampai kita benar-benar ke sulitan bahkan tidak mampu membuka mata! Ikuti langkah-langkah berikut ini : Tutup mata, fokus merasakan nafas selama 10 detik Majinasikan bahwa kita sedang berbicara dengan pribadi kita yang lain, yaitu pik iran bawah sadar, lalu katakan (dalam hati) : Saya perintahkan agar mata saya terkunci dengan sangat kuat (sambil kita bayangkan ada lem ang sangat kuat melumuri mata kita) sasngat rapat sangat kuat bahkan sema kin saya mencoba untuk membuka makin kuat saya mencoba, maka mata saya justru sem akin terkunci lebih kuat lagi Lalu katakan (dalam hati) secara berulang-ulang tanpa jeda : Mata saya terkunci mata saya terkunci mata saya terkunci Dan sambil terus mengatakan mata saya terkunci , kita boleh mulaimencoba untuk memb uka mata kita. Jika mata kita terasa terkunci, maka artinya kita sudah berhasil untuk memberikan perintah kepada pikiran bawah sadar. Sebaliknya jika mata kita masih dapat dibuka dengan mudah, maka apa yang kita katakan belum dapat menembus p ikiran bawah sadar. Jika mata kita terkunci, maka cara menormalkannya juga menggunakan cara yang sam a, yaitu dengan memberikan instruksi sebaliknya kepada pikran bawah sadar. Misal kan dengan mengatakan : Mata kamu sya perintahkan agar normal kembali dan dapat dengan mudah saya buka Latihan 2 Melemaskan Tubuh

Latihan ini ditujukan untuk membuat tubuh kita rileks total, sehingga benar-bena r tidak dapat kita gerakkan sedikitpun juga. Nah, sekarang mari kita minta pikir an bawah sadar kita untuk membuat kita memasuki relaksasi fisik total, karena ke tika fisik kita benar-benar rileks total, maka saat itulah gerbang pikiran bawah sadar mulai terbuka . Ikuti langkah-langkah berikut ini : Tutup mata,fokus merasakan nafas selam 10 detik. Imajinasikan bahwa kita sedang berbicara dengan pribadi kita yang lain, yaitu pi kiran bawah sadar,lalu katakan (dalam hati) : Saya perintahkan agar tubuh saya dari mulai ujung kepala sampai dengan ujung kaki memasuki relaksasi total (Kita tambahkan dengan imajinasi seakan-akan ada getaran energi yang merambat dengan halus dari ujung kepala ke ujung kaki). Mata saya sangat rileks, leher saya sangat rileks tangan & kaki saya sangat rileks bahkan pikiran saya juga sangat rileks (Kita tambahkan imajinasi seakan-akan seluruh tulang-tulang kita lepas, sehingga tubuh kita benar-benar lemas tanpa daya). Lalu katakan (dalam hati) secara berulang-ulang tanpa jeda : Tubuh saya lemas tubuh saya rileks Dan sambil terus mengatakan Tubuh saya lemas tubuh saya rileks , kita boleh mulai me ncoba untuk menggerakkan tubuh kita. Jika tubuh kita benar-benar diam sempurna, maka artinya kita sudah berhasiluntuk memberikan perintahkepada pikiran bawah sa dar. Sebaliknya jika tubuh kita masih dapat digerakkan dengan mudah, maka apa ya ng kita katakan belum dapat menembus pikiran bawah sadar. Jika tubuh kita sudah benar-benar lemas, maka cara menormalkannya juga menggunak an cara yang sama, yaitu dengan memberikan instruksi sebaliknya kepada pikiran b awah sadar. Misalkan dengan mengatakan : Mata, tangan, kaki dan tubuh kamu saya perintahkan agar normal kembali dan dapat d engan mudah saya buka Kedua latihan di atas harus benar-benar dilatih sampai Anda dapat dengan mudah m elakukannya. Latihan Relaksasi Selanjutnya kita akanmemasuki latihan relaksasi yang lebih serius, di mana latih an ini adalah bagian dan Self Hypnosis yang akan kita lakukan, tepatnya bagian a wal dan Self Hypnosis. Secara utuh Self Hypnosis akan terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Relaksasi Pemroraman diri Pengakhiran 1. Relaksasi Silakan duduk bersAndar di tempat yang nyaman, misakan di sofa lakukan secara pr ibadi dengan kondisi lingkungan yang tenag, matikan handphone Anda! Niatkan untu k menghentikan seluruh aktivitas dalam beberapa menit. Letakkan tangan secara bebas di atas paha danbiarkan kaki Anda lepas bebas pula. Awal Pejamkan mata,awasi nafas, berikan perhatian saat menarik dan menghembuskan nafa s. Ucapkan dalam hati : Saya berniat untuk memasuki relaksasi melepaskan segalanya mengistirahatkan tubuh dan pikiran saya Setiap tarikan dan hembusan nafas saya membuat saya memasuki relaksasi yang lebih dalam lebih lepas Relaksasi Mata Mata aku perintahkan kamu menjadi sangat santai sangat rileks dan sangat malas, se demikian malasnya sehingga kamu tidak mau membuka walaupun kamu berkeinginan untu k membuka bahkan untuk bergerakpun kamu sedemikian malasnya (Baca Script ini berulang-ulang, sampai Anda merasakan bahwa mata Anda sudah san gat sangat santai). Lalu coba Anda buka, bila mana sudah terasa berat atau tidak mau terbuka, maka lanjutkan dengan Script berikut ini. Relaksasi leher Leher kamu aku perintahkan menjadi sangat santai, malas dan lemas Sehingga aku sa ma sekali tidak dapat menggerakkanmu Leher kamu sangat malas dan lemas, bahkan k

au sama sekali tidak berkeinginan untuk bergerak sedikitpun juga walaupun aku be rusaha menggerakkanmu (Baca Script ini berulang-ulang sampai Anda mersakan bahwa leher Anda sudah sang at sangat santai dan malas untuk bergerak). Lalu coba Anda gerakkan tangan dan j ari-jari Anda bila mana sudah terasa malas dan tidak mau bergerak sama sekali, m aka lanjutkan dengan Script Relaksasi berikutnya. Relaksasi Kaki Wahai kedua belah kaki dan telapak kaki kamu saya perintahkan untuk memasuki relak sasi total, sehingga saat ini juga kau menjadi sangat malas, lemas dan tidak ber keinginan sama sekali untuk bergerak, walaupun aku mencoba untuk menggerakkanmu (Baca Script ini berulang-ulang sampai Anda merasakan bahwa kaki Anda sudah sang at sangat santai dan malas untuk bergerak). Lalu coba Anda gerakkan kaki Anda bi la mana sudah terasa malas dan tidak mau bergerak sama sekali, maka lanjutkan de ngan Script Relaksasi berikutnya. Pendalaman Saya akan menghitung mundur dari 25 ke 1 bersama hembusan nafas saya dan setiap k ali saya menghitung saya akan merasakan kenyamanan dan ketenangan yang lebih dal am dari sebelumnya (Lakukan hitungan mundur) 2. Pemrograman diri Pemrograman diri merupakan inti dari Self Hypnosis yang dilakukan setelah kita b erada dalam kondisi rileks sempurna. Kondisi rileks sempurna adalah kondisi di m ana gerbang pikiran bawah sadar mulai terbuka dan siap menerima program. Apa saja yang ada dalam diri kita dapat diprogram ulang. Benar semuanya, meliput i seluruh kondisi emosional yang kita inginkan. Mulai dari ingin sehat, ingin ba hagia, ingin berkelimpahan, ingin memiliki motivasi diri yang tinggi, ingin mena mbah rasa percaya diri dll. BahkAndalam pelatihan Success of Spirit 1650 banyak orang yang merasa terlahir kembali, karena telah berhasil membongkar mental bloc k yang selama ini selalu melakukan sabotase dalam setiap usaha perbaikan diri, s erta mampu melakukan re-programing Map of Success dengan berkoordinasi dengan pi kiran bawah sadar. Penyusunan program : Ingat wlaupun Self Hypnosis mampu melakukan semua program perbaikan diri, namun Anda jangan serakah. Tetapkan satu macam saja tema utama, sebab sifat dari pikir an bawah sadr adalah selalu fokus, sehingga semakinjelas dan fokus program yang akan disusun hasilnya juga semakin baik. Jadi sebaiknya Anda hanya memberikan satu jenis sugesti saja pada tiap sesi lati han agar pikiran Anda bisa merespon sugesti tersebut dengan maksimal. Anda bisa mengganti isi sugestinya saat Anda sudah merasakan keberhasilan dari penanaman i si sugesti yang pertama. Contoh : ingin meningkatkan rasa percaya diri untuk berbicara di depan umum. Sus un script yang baik sehubungan dengan tema utama ini, dengan mematuhi kaidah das ar, yaitu : Gunakan kalimat positif, sebutkan apa yang Anda inginkan, bukan apa yang Anda hi ndari. Gunakan kalimat Present Tense, anggap saja Anda sudah belajar dalam kondisi yang dimaksud. Lakukan pengulangan-pengulangan di kallimat-kalimat pokok yang berkaitan dengan tema utama. Pergunakan kalimat-kalimat yang dapat menggugah emosi positif, mengingat bahwa p ikiran bawah sadar sangat peka dengan emosional. Saat membacakan program tersebu t, tambahkan imajinasi, buatlah imajinasi ini sedemikian detail, seakan-akan And a sudah berda dalam kondisi dimaksud, sampai dengan Anda dapat merasakan emosi p ositif (bahagia, bangga dsb.). Contoh Script : saya adalah pribadi yang sangat istimewa saya memiliki rasa percaya diri yang sang at tinggi saya selalu tampil dengan sempurna di depan umum saya memiliki kemampuan untuk presentasi dan berbicara di depan umum dengan sangat sempurna saya sangat bangga dan sangat bahagia karena memiliki kemampuan yang sangat luar biasa ini. Saya adalah pribadi yang sempurna saya adalah pribadi yang penuh percaya diri say a sangat menyukai tampil di depan umum. Berbicara di depan publik saya adalah pe

mbicara yang hebat presenter yang terampil saya penuh rasa percaya diri, saya prib adi istimewa Dibawakan sambil berimajinasi bahwa kita tengah melakukan presentasi atau berbic ara di depan publik dengan penuh rasa percaya diri. 3. Pengakhiran Pengakhiran ini aalah bentuk terminasi dari proses Self Hypnosis. Di mana kita s endiri yang dapat mengontrol untuk kembali dalam keadaan normal kembali. Saya akan menghitung dari 1 sampai 5 dan pada hitungan ke-5 saya akan bangun memb uka mata dalam kondisi yang sangat sega, sehat dan positifr (Mulai lakukan penghi tungan secara perlahan-lahan) Self Hypnosis merupakan suatu teknik sederhana, yang dapat dilakukan oleh siapap un juga yang bersedia untuk meluangkan waktunya. Self Hypnosis merupakansuatu te knik sederhana untuk percepatan dalam mencapai kompetensi di bidang tertentu. In gat, pikiran bawah sadar adalah sumber utama motivasi diri kita. Silakan Anda mencoba, silakan Anda mengamati bahwa Anda memiliki perangkat istim ewa yang tersimpan dalam diri Anda! Bahkan dengan melakukan Self Hypnosis Anda d apat dibimbing oleh pikiran sadar Anda menuju cita-cita yang Anda fokuskan dalam proses pemrograman diri.

Anda mungkin juga menyukai