Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

(PEMANASAN GLOBAL)

Disusun oleh :

Nama : Melati

Kelas : XI Ips 2

MAN 1 JENEPONTO

JL Lanto Daeng Pasewang, No. 352, Empoang, Binamu, Balang Toa, Jeneponto, Kabupaten Jeneponto,
Sulawesi Selatan 92311

A. Pengertian Pemanasan Global (Global Warming)


Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu
rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C
(1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel
on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar
peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia”[1] melalui efek rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan
ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari
negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang
tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC
tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu
permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F)
antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu
disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai
emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model
sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian
terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air
laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun
walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini
mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-


perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah
dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya
berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai


jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan
bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi
tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga
saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai
apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau
membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap
konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan
negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol
Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

B. Penyebab Pemanasan Global


Berikut ini beberapa aktivitas manusia yang menjadi penyebab utama
dari pemanasan global.

1. Penebangan hutan (deforestasi)


Setiap tahun, penebangan hutan terjadi di berbagai belahan dunia
untuk kepentingan komersil, seperti produksi kayu untuk bahan baku
kertas dan mebel maupun untuk membuka lahan pertanian,
peternakan, perumahan, atau industri. Pembukaan lahan tak hanya
dilakukan dengan menebang hutan, Tidak jarang, oknum-oknum nakal
sengaja melakukan pembakaran hutan guna lebih cepat menggunduli
lahan.

Kebakaran hutan tentu akan meningkatkan suhu rata-rata di daerah


tersebut. Hal ini juga bisa melepaskan lebih banyak karbon dioksida dan
polutan lain ke udara.Pepohonan berperan besar untuk
menyeimbangkan efek rumah kaca dengan menyerap lebih banyak
karbon dioksida dan mencegahnya terperangkap di atmosfer.
Sementara itu, tumbuhan juga akan mengeluarkan gas oksigen untuk
membantu menetralkan suhu bumi yang kian memanas. Makin sedikit
lahan hutan yang tersedia, tentu kualitas oksigen di bumi pun makin
memburuk. Deforestasi juga merusak habitat sehingga mengancam
keanekaragaman hayati.

2. Emisi gas bahan bakar kendaraan

Emisi gas buangan kendaraan bermotor merupakan salah satu


penyebab utama pemanasan global. Sejumlah gas rumah kaca ini juga
lambat laun akan merusak kualitas udara, tanah, dan air. Lebih dari 90%
transportasi yang digunakan saat ini, baik transportasi darat, udara,
maupun air, ditenagai oleh bahan bakar petroleum, seperti bensin atau
diesel. Asap knalpot dari kendaraan bermotor mengandung karbon
dioksida dan polutan lainnya, seperti gas metana dan dinitrogen
dioksida. Bahkan, setiap liter bensin yang Anda gunakan menyumbang
sekitar dua kilogram karbon dioksida ke atmosfer bumi.

Setiap jenis gas polutan memiliki kemampuan memerangkap panas


yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan bisa memerangkap lebih
banyak panas. Sebagai contoh, metana tidak bisa bertahan lama saat
berada di udara, tetapi bisa mengikat panas 84 kali lebih cepat dan
banyak daripada CO2.

3. Limbah industri

Gas limbah industri dan rumah tangga menjadi penyebab pemanasan


global ketiga terbesar setelah emisi gas kendaraan bermotor.
Keberadaan industri bahkan ditengarai jadi penyebab paling awal
pemanasan global. Studi menunjukkan global warming perlahan mulai
terjadi pada pertengahan abad ke-19 mengikuti maraknya revolusi
industri di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.

Selain industri kertas, industri plastik juga jadi salah satu dalang
terbesar dari global warming. Diperkirakan 12 juta barel minyak bisa
memproduksi 30 juta produk plastik PET. Satu barel berisi sekitar 159
liter (135 kg) minyak mentah dapat mengandung 118 kg karbon.
Apabila dihitung secara kasar, pembuatan setiap ton plastik PET bisa
menghasilkan sekitar 3 ton gas karbon dioksida (CO2).

4. Limbah pertanian dan peternakan


Peran industri peternakan dan agrikultur terhadap makin parahnya
pemanasan global juga tidak boleh Anda pandang sebelah mata. Selain
dari deforestasi untuk pembukaan lahan, limbah yang dihasilkan dari
pupuk dan kotoran hewan juga menghasilkan emisi gas berbahaya.
Napas, gas kentut, dan kotoran kewan ternak, khususnya sapi dan
kerbau, menghasilkan gas metana yang juga termasuk jenis gas
penyebab pemanasan global.

5. Penggunaan listrik

Pembangkit listrik tenaga minyak bumi, gas alam, dan batu bara sejauh
ini menjadi penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua setelah
industri pabrik. Pembakaran batu bara untuk pembangkit listrik
menghasilkan sekitar 2 miliar ton limbah karbon dioksida (CO2) setiap
tahun di Amerika Serikat. Penggunaan tenaga listrik yang boros bisa
menyumbang sekitar 25% dari total emisi gas rumah kaca pada tahun
2019. Alat-alat elektronik di dalam rumah Anda, seperti lemari es,
freezer, dan pendingin ruangan juga berkontribusi menjadi penyebab
pemanasan global.

C. Dampak Pemanasan global


Dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global sangat berbahaya
bagi kehidupan, seperti berikut ini.

1 – Kebakaran Hutan

Kenaikan suhu udara yang tinggi dapat memicu terjadinya kebakaran


hutan. Hal ini akan membuat hutan menjadi gundul serta asap yang
dihasilkan akan mencemari air, tanah, dan udara. Selain itu, asap yang
dihasilkan juga dapat mengganggu kesehatan.

2 – Mencairnya Es di Kutub

Naiknya suhu di udara dan di dalam laut akan membuyat es di kutub-


kutub bumi mencair. Mencairnya es-es tersebut akan meningkatkan
volume air laut.

3 – Terjadinya Wabah Penyakit

Karena kenaikan suhu akibat pemanasan global, sistem imun makhluk


hidup akan menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit.
Penyakit-penyakit ini akan menjadi wabah yang mengkhawatirkan.

4 – Kabut Asap

Pemanasan global akan meningkatkan suhu di permukaan bumi,


memicu terjadinya kekeringan, dan memicu terjadinya kebakaran
hutan. Hal tersebut akan menimbulkan kabut asap yang sangat
berbahaya bagi kesehatan, bahkan kematian.

5 – Krisis Air Bersih

Karena pemanasan global, sumber-sumber air di dalam tanah akan


menguap. Selain itu, sumber-sumber air tersebut juga akan tercemar
sehingga krisis air bersih tidak dapat dihindari.
6 – Naiknya Permukaan Air Laut

Naiknya permukaan air laut disebabkan oleh mencairnya es di kutub-


kutub bumi. Lama-kelamaan, hal ini akan menyebabkan banjir di
wilayah sekitar. Bahkan, dapat membuat pulau-pulau kecil tenggelam.

7 – Meningkatnya Suhu Air Laut

Terjadinya pemanasan global ditandai dengan kenaikan suhu di


permukaan bumi, termasuk di dalam laut. Hal ini dapat membuat
makhluk hidup yang hidup di dalamnya mati sehingga terjadi
ketidakseimbangan ekosistem.

8 – Rusaknya Terumbu Karang

Pemanasan global akan membuat suhu dan keasaman air laut. Kedua
hal ini akan membuat terumbu-terumbu karang mengalami pemutihan
dan lama-kelamaan akan rusak, bahkan hilang. Rusaknya terumbu
karang akan membuat ekosistem laut menjadi tidak seimbang serta
flora dan fauna laut akan mati.

D. Cara Menanggulangi Pemanasan Global


1. Gunakan Transportasi Umum & Sepeda

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang paling pertama adalah Batasi


penggunaan mobil dan sepeda motor hanya untuk menempuh jarak
jauh, untuk jarak dekat kamu bisa memulai kebiasaan berjalan kaki atau
menggunakan sepeda. Hal ini akan membatasi peningkatan karbon
dioksida dan karbon monoksida di atmosfer.

2. Minimalkan Penggunaan Peralatan Yang Mengandung CFC


Cara Mengatasi Pemanasan Global yang mudah adalah CFC (Cloro Four
Carbon) merupakan senyawa-senyawa yang mengandung atom karbon
dengan klorin dan fluorin terikat padanya. CFC umumnya dihasilkan
oleh peralatan pendingin udara, perlu diketahui bahwa saat ini CFC
menyumbangkan 20% dalam proses terjadinya efek rumah kaca.

3. Matikan Perangkat Elektronik Saat Tidak Terpakai

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang ketiga adalah dengan Matikan


lampu, kipas, AC, komputer, TV, dan semua alat elektronik saat tidak
digunakan.

4. Hemat Air

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang keempat adalah dengan Hemat


Pemakaian Air : Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus
menerus dll.

5. Reuse

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang kelima adalah dengan Gunakan


keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang
terbuat dari plastic dan Styrofoam. Gunakan kembali kantong plastik
dan wadah penyimpan barang lainnya.

6. Reduce

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang keenam adalah Hemat


penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus
ditebang dari pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk
menetralisir emisi CO2 di udara.

7. Recycle
Cara Mengatasi Pemanasan Global yang ketujuh adalah dengan
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.
Gunakan tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.

8. Menjadi Vegetarian

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang kedelapan adalah dengan


menjadi vegetarian. Menurut sebuah studi terbaru, hal terbaik dan
termudah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi planet
adalah dengan menghilangkan daging dan produk susu dari menu
makanan.

9. Menanam Pohon (Reboisasi)

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang kesepuluh adalah dengan


gerakan menanam pohon. Ayo mulai tanam pohon di halaman rumah
(Go Green). Dengan menanam pohon juga dapat mengurangi resiko
terjadinya banjir yang merupakan salah satu dampak dari Global
Warming yang dibahas pada buku Global Warming; Banjir & Tragedi
Pembalakan Hutan.

10. Kampanyekan Menjaga Alam dan Lingkungan

Sebarkan pengetahuan tentang perubahan iklim dan didik orang lain.


Ajarkan sebanyak mungkin orang untuk menghormati serta turut
menjaga alam dan lingkungan. Luangkan waktu untuk memberi
informasi atau terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu
menyayangi Bumi. Untuk itu, Grameds perlu memiliki pengetahuan
mengenai berbagai ancaman global warming.

Anda mungkin juga menyukai