EKO PRASETIYO, SE
PENGERTIAN PELAYANAN PUBLIK
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik mengamanatkan :
Permohonan Surat
Pengajuan Surat Pengajuan Surat Rekomendasi
Pengajuan Usul Pensiun Keterangan Kesalahan
Keterangan Registrasi Rekomendasi Pemuka Penerimaan Peserta
PNS Penulisan Ijazah, Ijazah
Organisasi Kesenian Penghayat Didik Baru (PPDB)
Rusak, dan Ijazah Hilang
CONTOH PELAYANAN BARANG BIDANG PENDIDIKAN
PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH
PELAPORAN
Serangkaian kegiatan
PEMBUKUAN INVENTARISASI penyusunan dan
Kegiatan Pendaftaran dan Kegiatan untuk penyampaian data dan
Pencatatan BMD ke melakukan Pendataan, informasi yang dilakukan
dalam Daftar Barang Pencatatan, dan oleh pengurus barang
sesuai Penggolongan dan Pelaporan Hasil yang melakukan
Kodefikasi Penglolaan BMD pembukuan dan
inventarisasi
PELAYANAN JASA BIDANG PENDIDIKAN
Mencetak
generasi penerus
Penyedia layanan : bangsa yang
GURU mengajar/mendidik
siswa berwawasan dan
berbudi pekerti
baik
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
1. Prosedur pelayanan: Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi
dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.
2. Waktu penyelesaian: ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan
sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.
3. Biaya pelayanan: dalam hal ini biaya/tarif pelayanan termasuk
rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian layanan.
4. Produk pelayanan: hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
5. Sarana dan Prasarana: harus disediakan secara memadai oleh
penyelenggara pelayanan publik.
6. Kompetensi petugas: pemberi pelayanan, harus ditetapkan dengan
tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan
perilaku yang dibutuhkan.
LANGKAH STRATEGIS YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM
PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK
1. Membangun kesadaran melayani bagi aparatur
2. Membangun kesadaran masyarakat sebagai konsumen dengan
membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat
baik langsung maupun melalui media massa untuk menyampaikan
saran dan atau pengaduan mengenai pelayanan masyarakat.
3. Memberikan “reward and punishment” yang seimbang;
4. Mengadakan kompetisi pelayanan untuk instansi yang
memberikan pelayanan sejenis.
Orientasi Perilaku Pelayanan Prima
• Memiliki harga diri (Self Esteem)
• Melampaui yang diharapkan (Exceed Expectation)
• Berorientasi pada pembenahan (Recovery)
• Memiliki wawasan ke depan (Vision)
• Berorientasi pada peningkatan/perbaikan (Improvement)
• Perhatian terhadap kualitas (Care)
• Berorientasi pada pemberdayaan (Empowerment)
Karakteristik Aparatur Profesional
• Melaksanakan tugas dengan terampil, kreatif dan inovatif,
• Mempunyai komitmen yang kuat terhadap tugas dan program,
• Komitmen terhadap pelayanan publik,
• Bekerja berdasarkan sifat dan etika profesional,
• Memiliki daya tanggap (responsiveness) dan akuntabilitas
(accountability),
• Memiliki derajat otonomi yang penuh rasa tanggung jawab dalam
membuat keputusan, dan
• Memaksimalkan efisiensi dan kreativitas (Stilman H., 1992),
SEKIAN & TERIMA KASIH