NOMOR : 10/D.3.3/01/2024
TENTANG
PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN 2024
Dikeluarkan di Jakarta,
pada tanggal 12 Januari 2024
Hendro Kuswanto
Tembusan :
Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
Untuk memastikan keasliannya, silakan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://eoffice.lkpp.go.id
atau kunjungi halaman https://eoffice.lkpp.go.id/keaslian
Token : myqsRk
Nomor Tiket : OA202401120002
BOOKLET
LAYANAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
TAHUN 2024
Penerbit :
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Direktorat Sertifikasi Profesi
Pengarah :
Hendro Kuswanto– Direktur Sertifikasi Profesi
Tim Penyusun :
Pokja Panduan, ISO dan Tata Usaha
Adreng Kusuma Ayuningtyas
Lutfi Prafidya Ferisa
Kartika Fitriyani
Rezang Patuh Rohmad
Bernadus Sayratu Kuway
Rifqi Alus Kamal
Setyorini
Kontributor :
Pokja Uji Kompetensi PBJ Level-1 dan Pembinaan Pengawas
Pokja Uji Kompetensi Penjenjangan Pengelola PBJ dan Sistem Informasi
Pokja Perpindahan dan Pelaksana Uji Kompetensi
Pokja Uji Kompetensi Personel Lainnya
Pokja Metode Uji Kompetensi dan Pembentukan, Pembinaan Asesor
i
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Pasal 74 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dijelaskan bahwa Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas Sumber
Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa, Sumber Daya Perancang Kebijakan dan Sistem
Pengadaan Barang/Jasa, dan Sumber Daya Pendukung Ekosistem Pengadaan Barang/Jasa.
Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa merupakan sumber daya manusia yang
melaksanakan fungsi pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah.
Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa dan Personel Lainnya. Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah wajib memiliki
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa sebagai Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan kecuali untuk
Kementerian/Lembaga dalam hal :
• Nilai atau jumlah paket pengadaan di Kementerian/Lembaga tidak mencukupi untuk memenuhi
pencapaian batas angka kredit minimum pertahun bagi Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; atau
• Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa dilakukan oleh prajurit Tentara
Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dalam hal pengecualian, pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan oleh Personel Lainnya dan
wajib memiliki sertifikat kompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasa. Apabila Personel Lainnya
belum memiliki sertifikat kompetensi dimaksud, maka wajib memiliki sertifikat Pengadaan
Barang/Jasa Tingkat Dasar/Level-1.
Dalam rangka pemenuhan Sumber Daya Manusia Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa yang
memiliki Sertifikat Kompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasa (PBJ), maka Direktorat Sertifikasi
memberikan layanan Sertifikasi Kompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasa yang terdiri dari :
• Sertifikasi Kompetensi PBJ Level-1;
• Sertifikasi Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain ke Jabatan Fungsional Pengelola PBJ;
• Sertifikasi Kompetensi Penjenjangan bagi Pejabat Fungsional Pengelola PBJ;
• Sertifikasi Kompetensi Personel Lainnya.
Kami menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan dalam penyajian Booklet ini baik dari
segi substansi maupun format. Namun, kami berharap agar informasi yang disajikan dapat
memberikan manfaat yang optimal bagi stakeholders.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TIM PENYUSUN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
03
SERTIFIKASI KOMPETENSI PERPINDAHAN 12
DARI JABATAN LAIN KE JF PENGELOLA PBJ
• Ketentuan Umum 13
• Persyaratan Peserta 13
• Jenis Kompetensi 14
• Metode Uji Kompetensi 15
• Standar Kelulusan 16
• Tata Cara Uji Kompetensi 16
• Waktu Pelaksanaan 17
• Lokasi Pelaksanaan 17
• Pembiayaan 17
• Jadwal Pelaksanaan 18
1
DIREKTORAT SERTIFIKASI PROFESI
Berdasarkan Pasal 64 Peraturan LKPP Nomor 2 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bahwa Direktorat Sertifikasi Profesi
merupakan Unit Organisasi Eselon II yang berada di bawah Kedeputian Bidang Pengembangan dan
Pembinaan SDM (PPSDM).
TUGAS
melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pengembangan dan pelaksanaan pengujian
kompetensi profesi di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
FUNGSI
a. perumusan kebijakan teknis sistem sertifikasi profesi di bidang PBJ;
b. pengelolaan sistem informasi sertifikasi profesi di bidang PBJ;
c. perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi sertifikasi profesi di bidang
PBJ;
d. pembentukan dan pembinaan pengawas dan Asesor Kompetensi profesi di bidang
PBJ; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan pelaporan, serta pelaksanaan urusan
ketatausahaan Direktorat Sertifikasi Profesi.
2
DIREKTORATKOMPETENSI
SERTIFIKASI SERTIFIKASI TEKNIS
PROFESIPBJ
Sertifikasi Teknis PBJ selanjutnya Sertifikasi Kompetensi adalah proses penetapan dan pengakuan
terhadap pencapaian kompetensi teknis Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa yang
dilakukan secara sistematis dan objektif melalui Uji Kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi
yang ditetapkan.
Uji Kompetensi adalah proses penilaian aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku kerja
melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan penguasaan kompetensi teknis individu
Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa pada unit kompetensi, kualifikasi, dan/atau
okupasi sesuai Skema Sertifikasi Kompetensi di bidang PBJ.
Jenjang Muda
Penjenjangan
Sertifikasi Jenjang Madya
Diperuntukan untuk
Kompetensi Kenaikan Jenjang bagi JF
PPBJ
Okupasi PPK
Personel Lainnya Okupasi Pokja Pemilihan
Okupasi Pejabat Pengadaan
Pelaksana Uji Kompetensi adalah Direktorat Sertifikasi Profesi yang dalam pelaksanaannya dapat
bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa (LPPBJ) / Instansi Lain.
LPPBJ/Instansi lain yang dapat berkerja sama dengan Direktorat Sertifikasi Profesi dalam pelaksanaan
Uji Kompetensi terdiri dari :
01 02 03
Pelaksana Uji Kompetensi Pelaksana Uji Kompetensi Pelaksana Uji Kompetensi
Tipe A Tipe B Tipe B
• Seluruh layanan Uji Kompetensi • Hanya Uji Kompetensi Level-1 • Pengusulan melalui BPSDM/
• Pelaksanaan di wilayah domisili • Pelaksanaan di provinsi UKPBJ dan Peserta wajib
kantor pusat dan/atau di domisili kantor mengikuti pelatihan
provinsi domisili kantor cabang • Hanya bagi Pegawai
• Di TUK Mandiri dan/atau Instansi tersebut
Sewaktu
3
STANDAR KOMPETENSI
Jenis Kompetensi dan level kompetensi yang digunakan dalam pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi
PBJ menggunakan kamus kompetensi berdasarkan Peraturan LKPP Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Kamus Kompetensi Teknis PBJP.
01 02 03 04
4
02
SERTIFIKASI
KOMPETENSI
PBJ LEVEL-1
5
PESERTA SERTIFIKASI
Peserta Sertifikasi adalah Pemohon Sertifikasi Kompetensi yang telah memenuhi persyaratan dan
telah diterima/ditetapkan untuk mengikuti Uji Kompetensi, terdiri atas :
• Sumber Daya Manusia Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa; atau
• Sumber Daya Manusia lainnya.
01 Berpendidikan paling rendah SLTA atau 05 Bagi Peserta Sertifikasi yang pernah
sederajat mengikuti Uji Kompetensi PBJ Level-1:
• yang mendapatkan nilai/skor sampai
02 Surat tugas dari instansi atau surat dengan 50% dari standar kelulusan, dapat
pernyataan/pengajuan mengikuti Uji
mengikuti kembali Uji Kompetensi setelah
Kompetensi Level-1
30 (tiga puluh) hari kalender dari
03 KTP /Surat Keterangan Kependudukan pelaksanaan Uji Kompetensi Level-1
dari Instansi yang membidangi sebelumnya;
Kependudukan dan Catatan Sipil (apabila • yang mendapatkan nilai/skor di atas 50%
yang bersangkutan sedang dalam proses dari standar kelulusan, dapat mengikuti
pembuatan/penggantian KTP) kembali Uji Kompetensi setelah 10
(sepuluh) hari kalender dari pelaksanaan Uji
04 Pas foto formal berwarna terbaru Kompetensi Level-1 sebelumnya.
Tata Kelola Sertifikasi Kompetensi merupakan proses yang meliputi kegiatan perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi Sertifikasi Kompetensi.
A. PERENCANAAN
a. Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A dan Tipe B, menyampaikan rencana pelaksanaan
Sertifikasi Kompetensi Level 1 selama 1 (satu) tahun kepada Direktur Sertifikasi
Profesi pada awal tahun paling lambat akhir Januari atau 1 (satu) bulan setelah
penetapan sebagai Pelaksana Uji Kompetensi;
d. Bagi Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A dan Tipe B yang tidak menyampaikan
rencana Sertifikasi Kompetensi, pengajuan Sertifikasi Kompetensi tidak difasilitasi.
6
B. PERSIAPAN ..(1)
a. Pimpinan Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A dan Tipe B mengajukan fasilitasi
Uji Kompetensi Level-1 sesuai dengan usulan rencana Sertifikasi Kompetensi
Level-1 melalui Portal PPSDM (ppsdm.lkpp.go.id) dengan melampirkan/
mengunggah Surat Pengajuan Fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 kepada
Direktur Sertifikasi Profesi;
b. Pejabat yang berwenang pada Pelaksana Uji Kompetensi Instansi Lain
mengajukan fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 dengan melampirkan Surat
Pengajuan Fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 kepada Direktur Sertifikasi
Profesi;
c. Pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 ditandatangani oleh Pimpinan
Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A/Tipe B atau pejabat berwenang pada
Pelaksana Uji Kompetensi Instansi Lain;
d. Pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 memuat paling kurang:
1) jumlah Peserta Sertifikasi;
2) tanggal pelaksanaan;
3) tempat pelaksanaan;
4) sumber pembiayaan;
5) nama dan nomor telepon narahubung; dan
6) pernyataan kesiapan TUK
e. Pelaksana Uji Kompetensi mempersiapkan TUK dan menugaskan personel
sesuai dengan ketentuan;
f. Pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 diterima paling lambat 12 (dua
belas) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi Level-1;
g. Direktorat Sertifikasi Profesi melakukan verifikasi terkait kepastian TUK,
waktu pelaksanaan, dan jumlah Peserta Sertifikasi;
h. Pelaksana Uji Kompetensi menginformasikan kepada Direktorat Sertifikasi
Profesi, Peserta Sertifikasi Kompetensi Level-1 dengan kondisi khusus
sebagai berikut:
1) penyandang disabilitas; dan/atau
2) memiliki penyakit/kondisi tertentu lainnya yang memerlukan
penanganan khusus.
i. Direktur Sertifikasi Profesi memberikan konfirmasi atas pengajuan fasilitasi
Uji Kompetensi Level-1 paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum
pelaksanaan Uji Kompetensi;
j. Konfirmasi Direktur Sertifikasi Profesi sebagaimana dimaksud pada huruf i
berupa persetujuan atau penolakan atas pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi
Level-1;
k. Permohonan yang ditolak/tidak difasilitasi, dapat diajukan kembali oleh
Pelaksana Uji Kompetensi. Khusus untuk Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A
dan Tipe B pengajuan sesuai dengan rencana Sertifikasi Kompetensi Level-1
yang telah diperbaiki;
l. Direktur Sertifikasi Profesi menugaskan Pengawas Ujian, dengan ketentuan 1
(satu) Pengawas Ujian mengawasi paling banyak 30 (tiga puluh) Peserta
Sertifikasi Kompetensi Level-1 dalam satu ruangan Uji Kompetensi;
7
B. PERSIAPAN ..(2)
i. Calon Peserta Sertifikasi Kompetensi Level-1 baik yang mengikuti Uji
Kompetensi di LKPP atau melalui Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A, Tipe B,
atau Instansi Lain, mengunggah dokumen persyaratan melalui Portal PPSDM
(ppsdm.lkpp.go.id) paling lambat 4 (empat) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji
Kompetensi;
j. Pelaksana Uji Kompetensi memeriksa persyaratan dan menyetujui Peserta
Sertifikasi Kompetensi Level-1 yang memenuhi persyaratan paling lambat 3
(tiga) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
k. Setelah menerima penugasan atau mendapatkan informasi dari Direktorat
Sertifikasi Profesi, Pengawas Ujian melakukan konfirmasi kepada Pelaksana
Uji Kompetensi terkait kesiapan (waktu pelaksanaan, jumlah Peserta
Sertifikasi, dan TUK) dan menginformasikan tata tertib yang harus dipenuhi
Peserta Sertifikasi;
l. Pelaksana Uji Kompetensi memfasilitasi Pengawas Ujian dalam melakukan
pengecekan TUK sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi paling lambat 1 (satu)
hari sebelum tanggal pelaksanaan Uji Kompetensi;
m. Apabila dalam pengecekan TUK ditemukan adanya ketidaksesuaian, maka
Pelaksana Uji Kompetensi wajib menyesuaikan TUK dengan formulir daftar
simak (check list) Self Asessment Pelaksana Uji Kompetensi Level-1 yang
telah disetujui pada hari pelaksanaan pengecekan TUK (satu hari sebelum
tanggal pelaksanaan Uji Kompetensi).
8
C. PELAKSANAAN
Tahapan Pelaksanaan Uji Kompetensi PBJ Level-1 terdiri dari Pra Pelaksanaan,
Pelaksanaan, dan Pasca Pelaksanaan.
a. Pra Pelaksanaan
1) Pengawas Ujian memastikan kesiapan TUK sebelum pelaksanaan Uji
Kompetensi;
2) Apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian, maka Pelaksana Uji Kompetensi
wajib menyesuaikan TUK dengan formular daftar simak (check list) Self
Asessment Pelaksana Uji Kompetensi PBJ Level-1 yang telah disetujui;
3) Pengawas Ujian menginformasikan kepada Peserta Sertifikasi terkait tata tertib
Uji Kompetensi Level-1.
b. Pelaksanaan Ujian
1) Uji Kompetensi PBJ Level-1 dilaksanakan sesuai dengan tempat dan waktu
yang telah ditentukan;
2) Pengawas Ujian mengatur pelaksanaan Uji Kompetensi PBJ Level-1 sesuai
dengan prosedur dan/atau instruksi kerja Direktorat Sertifikasi Profesi;
3) Pengawas Ujian memberikan sanksi kepada Peserta Sertifikasi Kompetensi
Level-1 yang melanggar tata tertib selama pelaksanaan Uji Kompetensi
berlangsung;
4) Pengawas Ujian dan penanggungjawab dari Pelaksana Uji Kompetensi
menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Uji Kompetensi Level-1.
c. Pasca Pelaksanaan
1) Pelaksana Uji Kompetensi menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan uji
kompetensi kepada Direktur Sertifikasi Profesi paling lambat 10 (sepuluh) hari
kerja setelah pelaksanaan Uji Kompetensi antara lain memuat paling kurang:
a) kendala/permasalahan yang dihadapi;
b) evaluasi/tindaklanjut; dan
c) saran perbaikan.
2) Direktorat Sertifikasi Profesi melakukan evaluasi penyelenggaraan Uji
Kompetensi PBJ Level-1. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan Uji Kompetensi
PBJ Level-1, ditindaklanjuti dengan peringatan dan/atau pemberian sanksi
bagi para pihak.
02 Pelaksanaan Uji Kompetensi PBJ Level-1 dapat secara tatap muka ataupun secara daring pada
Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang memenuhi persyaratan.
03 Pelaksanaan Uji Kompetensi yang dilaksanakan terpusat adalah pelaksanaan uji kompetensi
dalam waktu yang bersamaan dengan Peserta Sertifikasi berada pada satu lokasi yang sama.
04 Pelaksanaan Uji Kompetensi yang dilaksanakan tersebar adalah pelaksanaan uji kompetensi
dalam waktu yang bersamaan secara jarak jauh dengan lokasi Peserta Sertifikasi
berbeda/tersebar.
PEMBIAYAAN
01 Biaya pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi PBJ Level-1 bersumber dari anggaran LKPP dan/atau
Pelaksana Uji Kompetensi
03 Komponen pembiayaan bagi Pengawas Ujian untuk pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi PBJ
Level-1 yang bekerja sama dengan Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A atau Tipe B atau Instansi
Lain diatur dalam Keputusan Kepala LKPP tentang Pengawas Ujian.
10
JADWAL PELAKSANAAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Batch I 26 – 28 Maret
1 – 2 April
2024
8 dan
Batch II
13 – 16
2024
Batch V 23 – 25 Sep
30 Sep – 1 Okt
2024
6-7
Batch VI 11 - 13
2024
23 – 24
Batch VII
7–9
2024 Jan
11
03
SERTIFIKASI
KOMPETENSI
PERPINDAHAN
DARI JABATAN LAIN KE JF PENGELOLA PBJ
12
KETENTUAN UMUM
Pengangkatan dalam JF PPBJ Melalui Perpindahan dari Jabatan Lain harus mempertimbangkan
ketersediaan formasi jenjang jabatan fungsional yang akan diduduki.
Pengangkatan dalam JF PPBJ Melalui Perpindahan dari Jabatan Lain ditujukan bagi PNS yang
memiliki pengalaman penugasan di bidang Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan keputusan Pejabat
yang Berwenang.
PNS yang diusulkan diangkat dalam JF PPBJ Melalui Perpindahan dari Jabatan Lain harus:
1) memenuhi persyaratan administrasi; dan
2) mengikuti dan lulus Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain.
PERSYARATAN PESERTA
JENIS KOMPETENSI
Kompetensi yang diujikan mengacu pada Standar Kompetensi Teknis dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 52 Tahun 2020 tentang Standar Kompetensi Jabatan
Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
JK JK
PERENCANAAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH 1 PEMILIHAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
2
a. Identifikasi/Reviu Kebutuhan dan a. Reviu terhadap Dokumen Persiapan
Penetapan Barang/Jasa; Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. Penyusunan Spesifikasi b. Penyusunan dan Penjelasan
Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK); Dokumen Pemilihan;
c. Penyusunan Perkiraan Harga untuk c. Evaluasi Penawaran;
Setiap Tahapan Pengadaan Barang/Jasa d. Penilaian Kualifikasi;
Pemerintah; e. Negosiasi dalam Pengadaan
d. Perumusan Strategi Pengadaan, arang/Jasa Pemerintah;
Pemaketan, dan Cara Pengadaan; dan f. Pengadaan secara e-purchasing dan
e. Perumusan Organisasi Pengadaan pembelian melalui Toko Daring;
Barang/Jasa Pemerintah. g. Pengelolaan Sanggahan;
h. Penyusunan Daftar Penyedia;
JK JK
PENGELOLAAN KONTRAK
PENGADAAN BARANG/JASA 3 PENGELOLAAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
4
PEMERINTAH SECARA SWAKELOLA
a. Perumusan Kontrak Pengadaan Penyusunan Rencana Persiapan,
Barang/Jasa Pemerintah; Pelaksanaan, dan Pengawasan pada
b. Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
secara Swakelola.
c. Pembentukan Tim Pengelola Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
d. Serah Terima Hasil Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
e. Evaluasi Kinerja Penyedia Barang/Jasa
Pemerintah.
14
METODE UJI KOMPETENSI
01 VERIFIKASI PORTOFOLIO
a. Pengertian
Verifikasi Portofolio adalah metode Uji Kompetensi yang dilakukan dengan menilai
kesesuaian bukti hasil pekerjaan terhadap jenis kompetensi. Bukti yang diberikan adalah
salinan hasil pekerjaan yang disertai dengan Surat Keputusan Pengangkatan/Surat
Tugas/Surat Rekomendasi dari Pejabat yang berwenang/Sertifikat Pelatihan Kompetensi.
c. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dilakukan terhadap dokumen portofolio yang diajukan dengan menilai:
1) Keabsahan, keaslian, dan keterkinian dokumen; dan
2) kesesuaian substansi dengan indikator kompetensi.
d. Penjelasan Portofolio
1) Penjelasan mengenai dokumen portofolio untuk masing-masing jenis kompetensi dan
indikator kompetensi serta syarat kelulusannya mengacu pada Lampiran III Keputusan
Deputi PPSDM Nomor 13 Tahun 2021.
2) Peserta yang memiliki Sertifikat Kompetensi Pejabat Pembuat Komitmen/Kelompok
Kerja Pemilihan/Pejabat Pengadaan yang diterbitkan oleh LKPP dapat menggunakan
Sertifikat Kompetensi tersebut sebagai pengganti portofolio jenjang JF PPBJ Pertama
atau Muda.
02 WAWANCARA
a. Pengertian
Wawancara adalah proses tanya jawab terhadap portofolio yang
disampaikan peserta dengan menggunakan panduan wawancara
terstruktur berdasarkan persyaratan kompetensi jabatan yang akan
diduduki.
b. Ketentuan Wawancara
Wawancara dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Wawancara dilakukan terhadap portofolio yang diajukan;
2) Wawancara dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan;
3) Wawancara dilakukan secara langsung/jarak jauh; dan
4) Asesor memberikan rekomendasi atas hasil wawancara.
15
STANDAR KELULUSAN
Penentuan kelulusan Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain didasarkan pada hasil Verifikasi
Portofolio dan Wawancara dan memenuhi minimal indikator kompetensi sebagai berikut :
1) Administrator memilih jadwal dan melakukan pendaftaran Uji Kompetensi Perpindahan dari
Jabatan Lain.
2) Administrator mengunggah dokumen portofolio paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum
tanggal pelaksanaan Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain.
3) Administrator mengunggah portofolio pada satu jenis kompetensi dengan minimal dokumen
yang diunggah sesuai dengan jumlah indikator kompetensi minimal dalam Standar Kelulusan Uji
Kompetensi.
4) Asesor melakukan Verifikasi Portofolio dan Wawancara terhadap dokumen yang disampaikan.
Pelaksanaan Verifikasi Portofolio dan Wawancara minimal 8 (delapan) hari kerja.
5) Hasil awal Verifikasi Portofolio disampaikan melalui Sistem Informasi kepada Administrator.
Administrator menyampaikan kepada peserta dan apabila terdapat permintaan perbaikan
dokumen, peserta menyampaikan dokumen sesuai dengan waktu yang ditentukan.
6) LKPP menentukan jadwal wawancara peserta, Administrator menyampaikan jadwal wawancara
kepada peserta.
7) Asesor melakukan penilaian, membuat rekomendasi dan menginformasikan hasil Verifikasi
Portofolio dan Wawancara kepada peserta.
8) Pembahasan hasil rekomendasi dilakukan dalam Rapat Keputusan Sertifikasi.
9) Hasil pembahasan dalam Rapat Keputusan Sertifikasi menjadi dasar keputusan hasil Uji
Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain.
16
WAKTU PELAKSANAAN
01 Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan LKPP.
02 LKPP menginformasikan jadwal Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain melalui Sistem
Informasi (https://perpindahan.lkpp.go.id/).
LOKASI PELAKSANAAN
01 LKPP melaksanakan Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain secara langsung/jarak jauh di
tempat yang ditentukan.
02 Dalam hal pelaksanaan Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain dilaksanakan secara jarak
jauh, peserta menyiapkan beberapa hal yaitu :
1) ruangan rapat/ruangan kerja di kantor sebagai tempat ujian dan wajib berada sendirian
dalam ruangan tersebut;
2) komputer/laptop berkamera dan memastikan internet dengan kuota cukup dan jaringan
yang stabil; dan
3) telepon seluler (handphone) atau laptop lain yang memiliki kamera dan memiliki aplikasi
Video Teleconference untuk digunakan sebagai kamera monitoring pelaksanaan uji
kompetensi.
PEMBIAYAAN
02 Komponen pembiayaan pelaksanaan Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain antara lain:
1) Sarana dan prasarana Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain;
2) Transportasi dan akomodasi; dan
3) Honorarium.
17
JADWAL PELAKSANAAN
PERIODE BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 JANUARI VP Wawancara
2 VP Wawancara
FEBRUARI
3 VP Wawancara
4 MARET VP Wawancara
5 MEI VP Wawancara
6 JUNI VP Wawancara
7 JULI VP Wawancara
8 VP Wawancara
SEPTEMBER Wawan
9 VP
cara
10 OKTOBER VP Wawancara
11 NOVEMBER VP Wawancara
12 DESEMBER VP Wawancara
Keterangan :
VP = Verifikasi Portofolio
Jadwal pelaksanaan dapat diakses pada sistem informasi perpindahan (perpindahan.lkpp.go.id)
18
04
SERTIFIKASI
KOMPETENSI
PENJENJANGAN
BAGI JF PENGELOLA PBJ
19
PERSYARATAN PESERTA SERTIFIKASI
20
JENIS KOMPETENSI
22
03 JK 3. PENGELOLAAN KONTRAK PENGADAAN
BARANG/JASA
Mampu melakukan pekerjaan Perumusan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dalam bentuk Surat Perjanjian untuk Kontrak Pekerjaan
Terintegrasi, Kontrak Payung, Kontrak Pengadaan Barang/Jasa internasional,
dan kontrak yang pemilihan penyedia Barang/Jasanya dilakukan itemized.
Mampu melakukan pekerjaan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa terhadap masukan (input), proses produksi/pelaksanaan, dan
keluaran (output) hasil pekerjaan, berupa Barang/Jasa yang kompleks.
23
TATA KELOLA SERTIFIKASI
A. PERENCANAAN
a. Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A menyampaikan rencana pelaksanaan Sertifikasi
Kompetensi Penjenjangan bagi Pengelola PBJ selama 1 (satu) tahun kepada
Direktur Sertifikasi Profesi pada awal tahun paling lambat akhir Januari atau 1
(satu) bulan setelah penetapan sebagai Pelaksana Uji Kompetensi;
b. Rencana Sertifikasi Kompetensi Kompetensi Penjenjangan bagi Pengelola PBJ
yang disampaikan meliputi tempat, waktu pelaksanaan, dan sumber pembiayaan;
c. Apabila terdapat perubahan dalam rencana Sertifikasi Kompetensi, Pelaksana Uji
Kompetensi menyampaikan usulan perubahan untuk mendapatkan persetujuan
dari Direktur Sertifikasi Profesi.
B. PERSIAPAN ..(1)
a. Pimpinan Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A mengajukan fasilitasi Uji
Kompetensi sesuai dengan usulan rencana Sertifikasi Kompetensi, dan
ditujukan kepada Direktur Sertifikasi Profesi melalui portal ppsdm;
b. Pejabat yang berwenang pada Pelaksana Uji Kompetensi Instansi Lain
mengajukan fasilitasi Uji Kompetensi dengan melampirkan Surat Pengajuan
Fasilitasi Uji kepada Direktur Sertifikasi Profesi;
C. PELAKSANAAN
a. Uji Kompetensi Penjenjangan bagi Pengelola PBJ dilaksanakan sesuai dengan
Skema Kompetensi, TUK, dan waktu yang telah disetujui oleh Direktur Sertifikasi
Profesi;
b. Pelaksana Uji Kompetensi dan/atau Asesor menginformasikan kepada Peserta
Sertifikasi terkait tata tertib Uji Kompetensi bagi Pengelola PBJ, sebagai berikut:
1) Peserta Sertifikasi memastikan kebenaran data diri dan menandatangani
daftar hadir;
2) Peserta Sertifikasi menandatangani Pakta Integritas dan dokumen yang
terkait dengan pelaksanaan Uji Kompetensi;
3) Peserta Sertifikasi hanya diperbolehkan untuk membuka buku regulasi dan
modul pelatihan Pengadaan Barang/Jasa pada saat uji tertulis dan studi
kasus;
4) Peserta Sertifikasi dilarang untuk:
a) membuka dokumen saat uji lisan/wawancara tanpa seizin Asesor;
b) keluar ruang Uji Kompetensi tanpa seizin Asesor;
c) merekam/ mendokumentasikan/ mengedarkan MUK;
d) menggunakan joki atau melakukan praktek perjokian;
e) saling bekerja sama;
f) menggunakan alat bantu lain seperti telepon seluler, kamera, dan alat
elektronik lainnya tanpa seizin Asesor;
g) merokok pada saat pelaksanaan Uji Kompetensi.
c. Tahapan pelaksanaan Uji Kompetensi Penjenjangan bagi Pengelola PBJ terdiri
dari praasesmen, asesmen, pemberian rekomendasi dan umpan balik;
d. Asesor Kompetensi memberikan sanksi kepada Peserta Sertifikasi yang
melanggar tata tertib
25
D. PASCA PELAKSANAAN
a. Asesor Kompetensi membuat laporan Uji Kompetensi, paling kurang memuat:
1) metode Uji Kompetensi yang digunakan;
2) rekomendasi dan umpan balik; dan
3) tinjauan proses asesmen.
b. Laporan Uji Kompetensi dibahas dalam rapat pleno sertifikasi yang dihadiri oleh
Tim Asesor Kompetensi minimal terdiri dari Asesor Kompetensi yang
melakukan Uji Kompetensi terhadap Peserta Sertifikasi dan Asesor Kompetensi
lainnya, dibantu Staf Direktorat Sertifikasi Profesi;
c. Tim Asesor Kompetensi menyampaikan hasil rapat pleno sertifikasi kepada
Deputi melalui Direktur Sertifikasi Profesi;
d. Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM menandatangani Sertifikat
Kompetensi bagi Peserta Sertifikasi yang kompeten;
e. Direktur Sertifikasi Profesi menandatangani Surat Keterangan Tidak Lulus bagi
Peserta Sertifikasi yang belum kompeten;
f. Hasil keputusan Uji Kompetensi disampaikan kepada instansi pengusul paling
lambat 20 (dua puluh) hari kerja setelah rapat pleno sertifikasi.
BERKAS ASESMEN
PERMOHONAN
KONSULTASI PRA
ASESMEN
FORM
APL 01
VERIFIKASI ASESMEN Belum UJI
PERMOHONAN PORTOFOLIO KOMPETENSI
DAN BERKAS
Ya Ya
Rekomendasi
FORM KOMPETEN
APL 02 DITERIMA
SEBAGAI PESERTA
SERTIFIKASI
26
METODE UJI KOMPETENSI
1 2 3
PEMBIAYAAN
02 Komponen pembiayaan pelaksanaan Uji Kompetensi Penjenjangan bagi JF Pengelola PBJ antara
lain:
1) Honorarium; dan
2) Transportasi dan akomodasi.
sebagaimana diatur dalam Keputusan Kepala LKPP tentang Asesor Kompetensi.
27
JADWAL PELAKSANAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
JANUARI 23 - 25
FEBRUARI 13 - 15 27 - 28
MARET 19 - 21
APRIL 23 - 25
MEI 14 - 16
JUNI 4-5 25 - 27
JULI 16 - 18
AGUSTUS 13 - 15
SEPTEMBER 3-4 24 - 26
OKTOBER 15 - 17
NOVEMBER 5-7 26 - 27
DESEMBER 10 - 12
Keterangan :
: uji kompetensi
: tes tertulis
28
05
SERTIFIKASI
KOMPETENSI
PERSONEL
LAINNYA
PPK, POKJA PEMILIHAN DAN PP
29
PERSYARATAN PESERTA SERTIFIKASI
Uji Kompetensi Personel Lainnya ditujukan bagi Sumber Daya Manusia pada:
1. Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang menjalankan tugas di bidang Pengadaan
Barang/Jasa sebagai PPK;
2. Kepolisian Negara Republik Indonesia/Tentara Nasional Indonesia/Badan Intelijen Negara yang
menjalankan tugas di bidang Pengadaan Barang/Jasa sebagai Pokja Pemilihan/PP namun tidak
sebagai Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
02 POKJA PEMILIHAN
1) Memiliki Sertifikat Dasar/Sertifikat Kompetensi Level-1 di bidang Pengadaan Barang/Jasa;
2) Ijazah paling rendah Strata Satu (S1)/Diploma Empat (D4) atau memiliki golongan ruang
paling rendah III/a atau disetarakan dengan golongan III/a;
3) Pengalaman Peserta Sertifikasi sebagai Pokja Pemilihan berupa:
a) pengalaman minimal 2 (dua) tahun;
b) 1 (satu) jenis pengadaan dan minimal 10 (sepuluh) paket; atau
c) 2 (dua) jenis pengadaan dan minimal 5 (lima) paket.
4) Surat tugas dari instansi asal Peserta Sertifikasi;
5) Portofolio setiap indikator kompetensi berupa hasil kerja pengalaman sebagai Pokja
Pemilihan (Khusus Indikator Kompetensi melakukan pekerjaan Evaluasi Penawaran dan
melakukan Pengelolaan Sanggahan apabila belum ada hasil kerja pengalaman, dapat
menggunakan kajian); dan
6) Formulir (APL 01 dan 02) pengajuan Sertifikasi Kompetensi yang telah diisi.
03 PEJABAT PENGADAAN
1) Memiliki Sertifikat Dasar/Sertifikat Kompetensi Level-1 di bidang Pengadaan Barang/Jasa;
2) Ijazah paling rendah Strata Satu (S1)/Diploma Empat (D4) atau memiliki golongan ruang
paling rendah III/a atau disetarakan dengan golongan III/a;
3) Pengalaman Peserta Sertifikasi sebagai Pejabat Pengadaan berupa:
a) pengalaman minimal 2 (dua) tahun;
b) 1 (satu) jenis pengadaan dan minimal 10 (sepuluh) paket; atau
c) 2 (dua) jenis pengadaan dan minimal 5 (lima) paket.
4) Surat tugas dari instansi asal Peserta Sertifikasi;
5) Portofolio setiap indikator kompetensi berupa hasil kerja pengalaman sebagai Pejabat
Pengadaan; dan
6) Formulir (APL 01 dan 02) pengajuan Sertifikasi Kompetensi yang telah diisi.
30
JENIS KOMPETENSI ..(1)
31
JENIS KOMPETENSI ..(2)
POKJA PEMILIHAN
02 LEVEL-3
01 JK 2. PEMILIHAN PENGADAAN BARANG/JASA
Mampu melakukan pekerjaan Reviu terhadap Dokumen Persiapan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah untuk pekerjaan dengan proses Pengadaan
Barang/Jasa yang tidak sederhana.
Mampu melakukan pekerjaan Penyusunan dan Penjelasan Dokumen
Pemilihan yang dilakukan melalui metode pemilihan Tender/Seleksi dan
Penunjukan Langsung.
Mampu melakukan pekerjaan Evaluasi Penawaran dengan metode evaluasi
harga terendah ambang batas, sistem nilai, penilaian biaya selama umur
ekonomis, kualitas, kualitas dan biaya, pagu anggaran, dan biaya terendah.
Mampu melakukan pekerjaan Penilaian Kualifikasi pada Tender/Seleksi dan
Penunjukan Langsung.
Mampu melakukan pekerjaan Pengelolaan Sanggahan.
Mampu melakukan pekerjaan Negosiasi Teknis dan Harga dalam Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dengan mengacu pada analisis proses produksi,
metode pelaksanaan dan/atau harga pokok penjualan (HPP).
Mampu melakukan pekerjaan Penyusunan Daftar Penyedia Barang/Jasa
Pemerintah.
PEJABAT PENGADAAN
03 LEVEL-2
01 JK 2. PEMILIHAN PENGADAAN BARANG/JASA
Mampu melakukan pekerjaan Reviu terhadap Dokumen Persiapan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah untuk pekerjaan dengan proses Pengadaan
Barang/Jasa yang sederhana.
Mampu melakukan pekerjaan Penyusunan dan Penjelasan Dokumen
Pemilihan yang dilakukan melalui metode pemilihan Pengadaan Langsung
dan Tender Cepat.
Mampu melakukan pekerjaan Evaluasi Penawaran dengan metode evaluasi
harga terendah sistem gugur.
Mampu melakukan pekerjaan Penilaian Kualifikasi pada Pengadaan
Langsung.
32
METODE UJI KOMPETENSI
Metode Uji Kompetensi yang digunakan minimal 2 (dua) metode yaitu verifikasi portofolio dan Tes
Tertulis.
01 VERIFIKASI PORTOFOLIO
a. Verifikasi Portofolio adalah metode Uji Kompetensi yang dilakukan dengan menilai
kesesuaian bukti hasil pekerjaan terhadap jenis kompetensi. Bukti yang diberikan berupa:
1) Surat Keputusan Pengangkatan sebagai PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan dan
dokumen yang memuat pengalaman kerja (sebagai PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat
Pengadaan) sesuai dengan indikator kompetensi PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat
Pengadaan.
2) Dokumen pembelajaran mandiri berupa kajian sesuai indikator kompetensi tertentu
(PPK untuk jenis kompetensi Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara
Swakelola, Pokja Pemilihan untuk indikator kompetensi Evaluasi Penawaran dan
Pengelolaan Sanggahan) yang menggambarkan pemahaman dan analisa Peserta
Sertifikasi, dilengkapi dengan surat rekomendasi menggunakan dokumen hasil kerja.
b. Dokumen hasil kerja (portofolio) merupakan dokumen arsip (yang sudah ditandatangani oleh
pejabat berwenang) dan paling lama 5 (lima) tahun sebelum pendaftaran Uji Kompetensi.
c. Bobot verifikasi portofolio adalah 60 (enam puluh) persen.
02 TES TERTULIS
a. Tes tertulis merupakan salah satu cara untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman
Personel Lainnya untuk dapat menganalisis dan memecahkan masalah terkait kompetensi.
b. Tes tertulis dilakukan menggunakan media komputer dalam jaringan (Ujian Berbasis
Komputer) dan bersifat open book;
c. Tes tertulis dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh LKPP;
d. Materi tes tertulis dalam bentuk pertanyaan dengan pilihan ganda sebanyak:
1) 40 (empat puluh) soal untuk skema PPK;
2) 35 (tiga puluh lima) soal untuk skema Pokja Pemilihan;
3) 30 (tiga puluh) soal untuk skema Pejabat Pengadaan.
e. Waktu pelaksanaan tes tertulis paling lama :
1) 120 (seratus dua puluh) menit untuk skema PPK;
2) 100 (seratus) menit untuk skema Pokja pemilihan;
3) 90 (sembilan puluh) menit untuk skema Pejabat Pengadaan.
f. Tes tertulis dilaksanakan secara daring (online) dengan sarana dan
prasarana yang ditentukan oleh LKPP;
g. Bobot tes tertulis adalah 40 (empat puluh) persen.
33
TATA KELOLA SERTIFIKASI
A. PERSIAPAN
a. Pimpinan / Pejabat yang berwenang pada Instansi mengajukan fasilitasi Uji
Kompetensi bagi Personel Lainnya ditujukan kepada Direktur Sertifikasi Profesi;
b. Pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi memuat paling kurang:
1) jumlah Peserta Sertifikasi;
2) Skema Sertifikasi yang akan diujikan;
3) tanggal pelaksanaan;
4) tempat pelaksanaan;
5) sumber pembiayaan;
6) nama dan nomor telepon narahubung; dan
c. Pengajuan disampaikan kepada Direktur Sertifikasi Profesi LKPP paling lambat 20
(dua puluh) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
d. LKPP menentukan waktu pelaksanaan Uji Kompetensi sesuai dengan
kuota/jadwal Uji Kompetensi yang tersedia;
e. Peserta Sertifikasi menyerahkan dokumen persyaratan administrasi dan
portofolio serta form kesiapan sarana dan prasarana kepada Direktorat Sertifikasi
Profesi LKPP paling lambat 12 (dua belas) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji
Kompetensi;
f. LKPP menetapkan Peserta Sertifikasi dan TUK Sewaktu yang memenuhi
persyaratan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji
Kompetensi;
c. LKPP menentukan Asesor Kompetensi yang akan ditugaskan dan melakukan
rapat persiapan.
B. PELAKSANAAN
a. LKPP melakukan verifikasi dan validasi terhadap dokumen persyaratan
administrasi;
b. LKPP menetapkan Peserta Sertifikasi yang memenuhi persyaratan administrasi;
c. Asesor Kompetensi melakukan penilaian dokumen portofolio sesuai dengan
kriteria penilaian yang ditetapkan;
d. Pengawas Ujian mengatur dan mengawasi pelaksanaan tes tertulis dalam Uji
Kompetensi;
e. Peserta Sertifikasi mengikuti tes tertulis sesuai dengan dengan jadwal yang telah
ditetapkan oleh LKPP.
C. PASCA PELAKSANAAN
a. LKPP melakukan rekapitulasi penilaian hasil verifikasi dokumen persyaratan
administrasi, portofolio dan hasil tes tertulis sesuai dengan bobot penilaian yang
telah ditetapkan oleh LKPP;
b. Direktur Sertifikasi Profesi menetapkan dan mengumumkan hasil pelaksanaan Uji
Kompetensi;
c. Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM menandatangani Sertifikat
Kompetensi bagi Peserta Sertifikasi yang Lulus.
34
WAKTU PELAKSANAAN
02 Pelaksanaan Uji Kompetensi dengan tes tertulis dilaksanakan secara tersebar dalam waktu
yang bersamaan secara jarak jauh dengan lokasi Peserta Sertifikasi berbeda/tersebar.
PEMBIAYAAN
35
JADWAL PELAKSANAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
JANUARI 25 - 26 30 - 31
FEBRUARI 20 - 21 28 - 29
MARET
APRIL 24 - 25
MEI
JUNI 26 - 27
JULI
AGUSTUS 28 - 29
SEPTEMBER
OKTOBER 30 - 31
NOVEMBER
DESEMBER 4-5
Keterangan :
: Uji Kompetensi bagi Peserta Pelatihan Tahun 2023
: Uji Kompetensi bagi Peserta Mengulang
: Uji Kompetensi bagi Peserta Umum
36
06
NARAHUBUNG /
KONSULTASI
SERTIFIKASI
37
NARAHUBUNG / KONSULTASI
05 INFORMASI LAINNYA
LAYANAN KONSULTASI
sertifikasipbj.lkpp.go.id
38
DIREKTORAT SERTIFIKASI PROFESI
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN
DAN PEMBINAAN SDM