Anda di halaman 1dari 4

ABU QASIM DAN SEPATU

‫ان ُكلَّ َما َت َق َّط َع فِ ْي ِه َم ْوضِ ٌع َج َع َل‬ َ ‫ َو َك‬,‫ان فِي َب ْغدَاد َر ُج ٌل اِسْ ُم ُه َأبُو ْال َقاسِ ِم‬
َ ‫ َو َك‬.‫ان لَ ُه ِح َذا ٌء َظ َّل َي ْل َب ُس ُه َسب َْع سِ ِني َْن‬ َ ‫َك‬
‫ار َثقِ ْياًل ِج ًدا‬
َ ‫ص‬َ ْ‫َم َكا َن ُه ُر ْق َع ًة ِإلى َأن‬

dahulu di bagdad ada seorang laki-laki yang bernama abul qosim, ia memiliki
sepasang sepatu yang selalu ia gunakan selama tujuh tahun. dan setiap kali ada
lubang di sepatunya tersebut, ia menambalnya dengan sepotong kain, hingga
sepatu itu menjadi sangat berat.

َ ‫ َل ْي َت‬,‫ َيا َأ َبا ْال َقاسِ ِم‬: ‫ َف َقا َل لَ ُه َأ َح ُد َأصْ ِد َقاِئ ِه‬,ُ‫َّام َع ٍام َي ْغ َتسِ ل‬
ْ‫ك َت َت َخلَّصُ مِن‬ ‫ات َي ْوم َذ َه َ َأ‬
ٍ ‫ب بُو ْال َقاسِ ِم ِإلَى َحم‬ ٍ َ ‫َو َذ‬
‫ال‬ ُ
ٍ ‫ت ذو َم‬ ‫َأ‬
َ ‫ك َه َذا َف ْن‬ َ ‫ح َِذاِئ‬

dan pada suatu hari abul qosim pergi ke kamar mandi umum untuk mandi, lalu
salah satu temannya berkata padanya : wahai abul qosim, mudah-mudahan kamu
bisa melepaskan diri dari sepatumu ini, dan kamu adalah orang yang berharta.

ِ ‫ك َسَأ ْش َت ِري? ح َِذاءًا َج ِد ْي ًدا بِِإ ْذ ِن‬


‫هللا‬ َ ‫ ْال َح ُّق َم َع‬: ‫َف َقا َل لَ ُه َأبُو ْال َقاسِ ِم‬

abul qosim berkata padanya : kebenaran ada padamu, saya akan membeli sepatu
baru dengan izin Allah.

‫ َف َظنَّ َأنَّ الرَّ ُج َل مِنْ َك َر ِم ِه‬,‫آخ َر َج ِدي ًْدا‬ ِ ‫ َرَأى ِب َجا ِن‬,ُ‫س ِث َيا َبه‬
َ ‫ب ح َِذاِئ ِه ْال َق ِدي ِْم ِح َذاءًا‬ َ ‫َّام َولَ ِب‬ ْ
ِ ‫َو لَمَّا َخ َر َج م َِن ال َحم‬
َ ‫ِا ْش َت َراهُ لَ ُه َفلَ ِب َس ُه َو َم‬
‫ضى? ِإلَى َب ْي ِت ِه‬

setelah ia keluar kamar mandi ia pun mengenakan pakaiannya, lalu ia melihat


disamping sepatunya yang lama, terdapat sepatu lain yang baru, ia pun mengira
bahwa temannya tadi dengan kedermawanannya membelikannya sepatu
tersebut, lalu iapun memakainya, kemudian ia pulang ke rumahnya.

‫ َفلَمَّا َخ َر َج‬,‫دَخ َل َيسْ َت ِح ُّم‬ َ ‫ض َ?ع ح َِذا َءهُ ُه َن‬ ْ ْ َ ْ َ ْ َ ِ‫ان َذل‬
َ ‫اك َو‬ َ ‫ َو َو‬,‫َّام‬ ِ ‫ َو َق ْد َجا َء فِي ذل َِك ال َي ْو ِم ِإلَى ال َحم‬,‫ك ال ِحذا ُء لِل َقاضِ ي‬ َ ‫َو َك‬
َ ‫س ح َِذاِئي َأنْ َي ُك ْو َن َق ْد َت َر‬
ُ‫ك ح َِذا َءه‬ َ ‫ اَل ُب َّد لِ َمنْ لَ ِب‬: ‫ َف َقا َل‬,ُ‫ث َعنْ ِح َذاِئ ِه َفلَ ْم َي ِج ْده‬
َ ‫َب َح‬

ternyata sepatu itu adalah milik qodhi/pemimpin kota, ketika itu sang qodhi pun
datang ke kamar mandi tersebut, dan ia menaruh sepatunya di sana, dan iapun
mandi.

Dan ketika ia keluar ia mencari sepatunya namun ia tidak menemukannya, ia pun


berkata dalam dirinya : orang yang memakai sepatu saya pasti ia mendinggalkan
sepatunya sendiri.

‫ َف َو َج ُد ْوا الح َِذا َء‬,‫ت َأ ِبي ْال َقاسِ ِم‬


ِ ‫ َفَأرْ َس َ?ل ْال َقاضِ ي َخدَ َم ُه ِإ َلي َب ْي‬.ُ‫ش ْوا َفلَ ْم َي ِج ُد ْوا َغي َْر ِح َذا ِء َأ ِبي ْال َقاسِ ِم َف َع َر ُف ْوه‬
ُ ‫َو َف َّت‬
‫اح ُه‬ ْ ‫َأ‬
َ ‫ال َو طلَ َ?ق َس َر‬ ْ
ِ ‫ض ال َم‬ ‫ْأ‬
َ ْ‫ َو َح َب َس ُه ُم َّد ًة َو َغرَّ َم ُه َبع‬,ُ‫ض َر َب ُه َت ِد ْي ًبا? لَه‬ ْ
َ ‫ َو‬,‫ضر ُْوهُ لِل َقاضِ ي‬ ‫َأ‬
َ ْ‫عِ ْن َدهُ َإل ح‬

lalu ia menyuruh orang untuk mencarinya, dan mereka tidak menemukan kecuali
sepatunya abul qosim, mereka pun mengetahui sepatu itu.

lalu sang qodhi mengirim ajudannya ke rumah abul qosim, dan mereka
menemukan sepatu tersebut ada bersama abul qosim, lalu merekapun membawa
abul qosim kepada qodhi.

Dan sang qoshi menghukumnya dengan memukulnya sebagai pelajaran baginya,


dan ia pun mengurungnya beberapa saat dan memberikannya denda, lalu ia pun
membebaskannya.
َ ‫ضى? ِإلَى ال َّنه ِْر َفَأ ْل َقاهُ فِ ْي ِه َف َغ‬
‫اص فِي ْال َما ِء‬ ِ ‫َخ َر َج َأبُو ْال َقاسِ ِم م َِن ْال َحب‬
َ ‫ َو َم‬,ِ‫ْس َواَ َخ َذ ح َِذا َءهُ َوه َُو غَضْ َبانُ َعلَ ْيه‬

abul qosim pun keluar dari penjara, lalu ia mengambil sepatunya sambil marah
padanya, lalu ia pergi ke sebuah sungai dan membuangnya di sana, sepatu itu pun
tenggelam di air.

‫ َف َح َملَ ُه ِإ َلى‬,‫ َو َظنَّ َأ َّن ُه َو َق َع ِم ْن ُه فِي ال َّنه ِْر‬,ُ‫صيَّا ُد َع َر َفه‬


َّ ‫ َفلَمَّا َرآهُ ال‬,‫ َف َطلَ َع فِ ْي َها‬,ُ‫ص َيا ِدي َْن َو َر َمى َش َب َك َته‬ َّ ‫َفَأ َتى َأ َح ُد ال‬
‫اج‬
ِ ‫الز َج‬ ُّ ‫ َف َس َق َط َعلَى خ َِزا َن ِة‬,ِ‫ َف َن َظ َر َف َرَأى? َناف َِذ ًة َم ْف ُت ْو َح ًة َف َر َماهُ ِم ْن َها ِإلَى ْال َب ْيت‬,ُ‫ت َأ ِبي ْال َقاسِ ِم َفلَ ْم َي ِج ْده‬
ِ ‫َب ْي‬
‫َأ‬
‫ َفلَ َط َم َوجْ َه ُه َو َخ َذ َي ْبكِي َو َي ْل َعنُ ْالح َِذا َء‬,‫مْر‬ َ َ ‫ف ااْل‬ ‫َأ‬
َ ‫ َو َجا َء بُو ْال َقاسِ ِم َف َع َر‬,‫َف َك َس َر َها‬

kemudian datanglang salah seorang pemancing, dan ia melepas jaring-jaringnya,


lalu sepatu itupun menyangkut di jaring-jaring tersebut, ketika sang pemancing
melihat sepatu tersebut, ia pu mengetahui bahwa sepatu itu adalah milik abul
qosim, ia pun mengira bahwa sepatu itu jatuh darinya di sungai, lalu ia pun
membawanya ke rumah abul qosim, namun ia tidak menemukannya, lalu ia pun
melihat-lihat, dan mendapatkan jendela yang terbuka, kemudian ia melempar
sepatu tersebut dari jendela tersebut ke dalam rumah abul qosim, dan sepatu itu
pun jatuh di atas lemari kaca dan membuatnya pecah, lalu datanglah abul qosim
dan mengetahui masalahnya, lalu ia menampar wajahnya dan mulai menangis
dan mencaci maki sepatunya tersebut.

َّ‫ َف َظ ُّن ْوا? َأن‬,‫ت ْال َح ْف ِر‬ َ ُ‫ َف َسم َِع ْال ِجي َْران‬,ُ‫َقا َم َأبُو ْال َقاسِ ِم َيحْ فِ ُر فِي اللَّي ِْل ُح ْف َر ًة َي ْدفِنُ ْال ِح َذا َء فِ ْي َها َو َيرْ َتا ُح ِم ْنه‬
َ ‫ص ْو‬
‫او ُل َأنْ َت ْه ِد َم‬ ِ ‫ْف ُت َح‬ َ ْ‫ َفاَرْ َس َ?ل ِإلَ ْي ِه َوَأح‬,‫ َف َش ُك ْوا? اَألم َْر ِإلَى ْال َحاك ِِم‬,‫َأ َح ًدا ي ُِر ْي ُد َأنْ َي ْه ِد َم َب ْي َت ُه ْم‬
َ ‫ َكي‬: ‫ َو َقا َل لَ ُه‬,ُ‫ض َره‬
ِ ‫ض ْال َم‬
‫ال‬ َ ْ‫اِئط ُه ْ?م ؟ َو َح َب َس ُه َولَ ْم ي ُْطلِ ْق ُه ِإاَّل َبعْ دَ َأنْ َغرَّ َم ُه َبع‬
َ ‫ك َح‬ َ ‫َعلَى ِجي َْرا ِن‬

lalu pada malam harinaya abul qosim menggali sebuah lubang untuk mengubur
sepatunya dan menenagkan diri darinya, lalu tetangganya mendengar suara
galian, maka mereka mengira bahwa ada seseorang yang akan merobohkan
rumah mereka, lalu merekapun mengadukan perkara mereka ini kepada hakim,
lau ia pun mengutus orang ke rumah abul qosim dan menghadirkannya, sang
hakim berkata pada abul qosim : mengapa kamu mau merobohkan tembok
rumah tetanggamu ? lalu sang hakim mengurungnya dan tidak melepaskannya
kecuali setelah ia membayar denda.

‫ َف َح َملَ ُه َو َع َب َر ِب ِه ِإلَى‬, ٌ‫ َف َرآهُ َك ْلب‬,‫اس‬ ِ ‫ك َب ِع ْي ًدا َعنْ ُعي ُْو ِن ال َّن‬ َ ‫ض َ?ع ِح َذا َءهُ ُه َنا‬ َ ‫ َو َو‬,ِ‫ص َع َد َأبُو ْال َقاسِ ِم َف ْو َق َس ْط ِح َب ْي ِته‬
َ
َّ‫ َف َع َرفُ ْوا? َأن ُه‬,‫ َف َن َظرْ?ُو َو َب َح ُث ْوا? لِ َم ِن ْالح َِذاء‬,‫س َرج ٍُل َف َج َر َح ُه جُرْ حً ا َبلِ ْي ًغا‬ ‫ب َعلَى َرْأ‬ ْ َ ْ َ َ َ
ِ ‫ ف َسقط م َِن الكل‬,‫َسط ٍح آخ َر‬ َ ْ
ِ
,ِ‫از ِم ِه ُم َّد َه َم َرضِ ه‬ َ ْ ْ
ِ ‫ال لِل َمجْ ر ُْو ِ?ح َوالقِ َي ِام ِبل َو‬ ِ ‫ ف َحك َم َعل ْي ِه ِب َدف ِع َم ْبل ٍغ م َِن ال َم‬,‫ َف َش ُكوا? اَأْلم َْر ِإلَى ال َحاك ِِم‬,‫َأِل ِبي ْال َقاسِ ِم‬
ْ َ ْ َ َ َ ْ
‫ َولَ ْم َيب َْق عِ ْندَ هُ َشيْ ٌء‬,‫ال‬ ٍ ‫ان لَ ُه مِنْ َم‬ َ ‫ك َج ِم ْي ُع َما َك‬ َ ِ‫َوا ْن َت َهى عِ ْن َد َذل‬

abul qosim naik ke atap rumahnya dan menaruh sepatunya di sana jauh dari
pandangan manusia, lalu ada seekor anjing yang melihat sepatu tersebut, dan
anjing itu membawanya dan melewati dengannya dari satu atap kea tap lainnya,
lalu sepatu itu jatuh dari gigitan anjing tersebut di atas kepala seorang laki-laki
hingga membuatnya terluka cukup parah, lalu merekapun menyelidiki dan
mencari siapa pemilik sepetu tersebut, lalu merekapun mengetahui bahwa sepatu
itu adalah milik abul qosim, lalu mereka pun mengadukan permasalahan ini
kepada hakim, lalu sang hakim memberikan hukuman pada abul qosim untuk
membayar uang kepada orang yang terluka tersebut, dan iapun harus memenuhi
segala kebutuhannya selama ia sakit, dan ketika itu habislah seluruh harta abul
qosim, dan tidak tersisa kecuali sedikit saja.

‫ب َب ْينِي َو َبي َْن‬ َ ‫ ُأ ِر ْي ُد مِنْ َم ْواَل َنا ْال َقاضِ ي َأنْ َي ْك ُت‬: ‫ضى ِب ِه ِإلَى ْال َقاضِ ي َف َقا َل لَ ُه‬ َ ‫َو َأ ِخيْرً ا َأ َخ َذ َأبُو ْال َقاسِ ِم ِح َذا َءهُ َو َم‬
َ ْ‫ َوَأنَّ ُكاًّل ِم َّنا َب ِريْ ٌء مِن‬,ُ‫ت ِم ْنه‬
‫ َو َأ َّن ُه َم ْه َما َي ْف َعلُ ُه‬,ِ‫صاح ِِبه‬ َ ‫ارَأ ًة َشرْ عِ ي ًَّة َعلَى َأ َّن ُه لَي‬
ُ ْ‫ْس ِم ِّني َولَس‬ َ ‫َه َذا ْالح َِذا ِء ُم َب‬
‫ِك ْال َقاضِ ي ِم ْن ُه َو َع ِم َل لَ ُه َما ي ُِر ْي ُد‬ َ ‫ضح‬ ‫ُأ‬
َ ‫ َف‬,ِ‫َه َذا ْال ِح َذا ُء اَل َحا َسبُ َعلَ ْيه‬

Akhirnya abul qosim mengambil sepatunya dan membawanya ke


qodhi/pemimpin seraya berkata padanya : saya ingin tuan menuliskan keputusan
antara saya dan sepatu ini tentang pelepasan diri secara syar’i, bahwa ia bukan
bagian dari saya dan saya pun bukan bagian darinya, dan bahwa masing-masing
dari kami terbebas darinya, dan bahwa apapun yang terjadi pada sepatu ini saya
tidak dihisab/dikenakan sangsi karenanya, sang qodhi pun tertawa karenanya dan
melaksanakan apa yang dikehendaki abul qosim.

Anda mungkin juga menyukai