1.2
a.
Tujuan
Tujuan Pendidikan Diartikan sebagai seperangkat tindakan intelektual penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dapat dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang profesi tertentu Tujuan Perkuliahan Pendidikan Pancasila Adalah Agar Mahasiswa Dapat Atau Mampu : 1. Memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang di hadapi oleh masyarakat bangsanya secara sinambung dan konsisten dengan cita-cita yang digariskan dalam UUD 1945 2. Menghayati filsafat dan tata nilai filsafat pancasila, sehingga menjiwai tingkah lakunya selaku warga negara republik indonesia Tujuan Pendidikan Pancasila Ialah Mempersiapkan Mahasiswa Agar : 1. Dalam memasuki kehidupan masyarakat dapat mengembangkan kehidupan pribadi yang memuaskan 2. Menjadi anggota keluarga yang penuh kesadaran moral dan berbahagia lahir dan batin 3. Menjadi warga negara yang berkesadaran kebangsaan yang tinggi dan bertanggung jawab terhadap negar kesatuan ri yang bersendikan pancasila
b.
c.
1.3 a.
1.4
a.
b.
1.5
a.
b.
c.
2.2
2.3
KEFILSAFATAN
BAB I PANCASILA SISTEM FILSAFAT BANGSA INDONESIA
1.1 Sistem Filsafat Bangsa Indonesia
Pengertian sistem ialah kebulatan atau keseluruhan yang bagian-bagiannya saling berkaitan, saling berpengaruh, saling tergantung dan saling mengisi secara terpadu. Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat segala sesuatu yang ada atau suatu kegiatan budi manusia untuk mencari hakekat segala sesuatu, baik yang konkrit, yang abstrak maupun yang spiritual. Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu sampai pada hakekatnya. Pancasila adalah hasil pemikiran manusia indonesia untuk mencari kebenaran hingga mendekati kesungguhan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu. Pancasila yang terdiri dari lima sila, setiap silanya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri, namun secara keseluruhan merupakan kesatuan yang sistematis
1.2
b. c.
Sistem filsafat dan sistem pancasila adalah sama, yaitu memiliki sistem yang terbuka, artinya analisa-ilmiah yang digunakan dalam mencapai obyeknya diterima secara terbuka. d. Pendekatan yang digunakan filsafat dan pancasila juga sama yaitu induktif dan deduktif
1. Pendekatan induktif filsafat, ialah sebagai ilmu pengetahuan murni, filsafat dalam mencapai kebenaran hakiki menggunakan caranya sendiri, yang nantinya berlaku secara obyektif, umum dan universal 2. Pendekatan induktif pancasila ialah karena pancasila lahir, tumbuh dan berkembang dari persada nusantara kita sendiri yang berupa adat istiadat, tradisi, budaya, pustaka dan keagamaan bangsa kita sendiri, maka kemudian berkembang menjadi adat nasional, trdisi nasional, budaya nasional, dan pustaka nasional 3. Pendekatan deduktif filsafat, sebagai ilmu pengetahuan filsafat mampu menjadi jembatan bagi ilmu-ilmu lain dan sekaligus membantu memecahkan problem-problem ilmu khusus. 4. Pendekatan deduktif pancasila, yaitu pancasila sebagai pemersatu seluruh kehidupan bangsa indonesia yang beraneka corak-ragamnya atau berBhineka 1.3
2.2
2.
3.
4.
demokratis, mempersegar diri, memberikan peluang masyarakatnya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang nilai yang dikandung di dalamnya dan memperkokoh diri dari waktu ke waktu
2.3
3.2
b.
Secara Ilmiah 1. Menurut Jenjangnya terdiri dari nilai religius, nilai spiritual, nilai vitalitas, nilai moral, nilai material 2. Menurut Jenisnya terdiri dari nilai illahiah, nilai etis, nilai estetis, nilai intelek. 3. Menurut Ragam-Ragamnya terdiri dari nilai instrinsik, nilai instrumental, nilai inheren, nilai kontributif
3.3
4.2
4.3
Pancasila Integralistik
Teori integralisme diperkenalkan oleh Prof.DR.Mr. Soepomo pada sidang BPUPKI 31 mei 1945 dalam menjelaskan konsep dasar negara. Teori integralistik ajaran dan Spinoza, A.Muller dan Hegel, mengajarkan bahwa negara merupakan susunan masyarakat integral, yang mengatasi seluruh golongan yang ada, tidak memihak kepada sesuatu golongan, maka keseluruhan sebagai awal dari segalanya, negara persatuan yang organis tidak dapat dipisah-pisahkan, yang utama ialah penghidupan bangsa seluruhnya. Teori integralistik (paham negara persatuan) mengusahakan terbentuknya keseimbangan lahir-batin dari semua unsur, terbentuknya semangat kekeluargaan dan semangat gotong royong yang tinggi sehingga Pancasila mencerminkan pandangan integralistik. Perbedaan Cara Berpikir Bangsa Indonesia Dengan BangsaBangsa Lain : Ciri berpikir integralistik dikembangkan di pancasila yaitu indonesia yang inti isinya ialah nilai kekeluargaan negara
Berpikir individualistik dikembangkan dinegara-negara liberal, yang diutamakan nilai kebebasan individu/perorangan, metoda berfikirnya liberalistik Berfikir materialisme-dialektik dikembangkan dinegaranegara komunis/persemakmuran, metoda berfikirnya materialismedialektik, yang berkembang dari sejarah kehidupan sosialnya, kemudian dinamakan materialisme-historik.
4.4
KESEJARAHAN
BAB I HISTORISITAS PANCASILA
1.1 Pengertian Pancasila Secara Etimologis
Istilah pancasila berasal dari bahasa india (sansakerta), yaitu panca artinya lima dan syila artinya (huruf l pendek) artinya sendi, alas, asas, dasar dan fondamen; jadi pancasila berarti bersatu sendi yang lima (consisting of five rocks) Pengertian kedua panca artinya lima dan syila artinya (huruf l panjang) artinya aturan tingkah laku yang baik, yang biasanya dilakukan para penganut Agama Budha sesuai sejarah masuknya ke Indonesia. Pancasila berarti lima aturan tingkah laku yang baik atau terpuji (five moral principles), antara lain : dilarang membunuh, dilarang mencuri, dilarang berjudi, dilarang minumminuman keras dan dilarang berzina.
1.2
Tanggal 10 oktober 1965 Rakyat dan ABRI manunggal dan bangkit melawan kudeta Gerakan 30 September 1965 PKI Tanggal 11 maret 1966 keluarnya SUPERSEMAR Intruksi Presiden No.12 tahun 1968 Tanggal 13 april 1968 tentang perumusan dan tata urutan pancasila Garis-Garis Besar Haluan Negara 1973 menegaskan bahwa Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila Tap.No.ll/MPR/78 penetapan pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila/ Ekaprasetia Pancakarsa UU No.3 tahun 1985 penegasan bahwa semua partai politik dan golongan karya berasaskan pancasila UU No.8 tahun 1985 menegaskan bahwa semua Organisasi Kemasyarakatan hanya berasaskan pancasila GBHN 1988 menegaskan bahwa Pancasila menjadi satusatunya asas bermasyarakat berbangsa dan bernegara Tanggal 21 mei 1998 ialah masa reformasi
b.
2.2
Yang merumuskan dan membahas terutama dalam hal bentuk, rumusan, nama, Pancasila ialah Bung Karno dan Bung Hatta bersama para anggota BPUPKI lainnya Tanggal 29 april 1945 terbentuklah BPUPKI yang memiliki tugas menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan Kemerdekaan Indonesia, BPUPKI membentuk beberapa panitia kerja antara lain: Panitia Perumus, Panitia Perancang UUD, Panitia Ekonomi dan Keuangan, Panitia Pembelaan Tanah Air Bentuk Rumusan Pancasila yang Outentik sebagaimana inpres No.12 tahun 1968 tanggal 13 april 1968, rumusan dan tata urutan pancasila yang resmi tersebut di gunakan dalam penulisan, pembacaan dan pengucapan.
b.
c.
2.3
Asalmula Tujuan
a.
Yang menjadikan Pancasila Tujuan Hidup Bangsa Indonesia atau asalmula tujuan ialah para anggota BPUPKI dan panitia kecil BPUPKI (Panitia sembilan) b. Yang menjadikan Pancasila Tujuan Hidup Bangsa Indonesia Yaitu persidangan-persidangan BPUPKI c. Terbentuklah PPKI yaitu setelah BPUPKI menyelesaikan tugasnya kemudian dibubarkan
2.4
Asalmula Karya
a. Yang mengkaryakan dan menetapkan pancasila menjadi Dasar Negara RI yaitu para anggota PPKI sebagai pembentuk negara pada tanggal 18 agustus 1945 setelah dilakukan pembahasan dalam sidang BPUPKI panitia sembilan. Proklamasi kemerdekaan RI 17 agustus 1945 merupakaan pernyataan kemerdekaan bangsa indonesia. Suatu perjuangan seluruh bangsa yang di ridhoi Tuhan YME. Pembukaan UUD45 memberikan penjelasan, penegasan, dan pertanggung jawaban terhadap dilaksanakannya proklamasi Kemerdekaan RI 17 agustus 1945 Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara RI oleh seluruh anggota PPKI, dimaksud bahwa pancasila yang rumusannya termuat dalam pembukaan UUD45 alinia lV
b.
c.
YURIDIS-KETATANEGARAAN
BAB I UNDANG-UNDANG DASAR 1945
1.1 Pengertian UUD45
UUD45 ialah suatu naskah yang terdiri dari Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasan. Arti UUD45 ialah konstitusi tertulis atau piagam-piagam tertulis yang dikeluarkan Negara Republik Indonesia dan kemudian mejadi sumber Perundang-undangan Negara. Konstitusi tertulis lebih menjamin kepastian hukum walaupun bersifat kaku namun lebih tegas dan jelas formulasinya. Sedangkan konstitusi tidak tertulis ialah tidak jelas dan tidak tegas formulasinya namun bersifat lebih luwes dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan
1.2
Sifat UUD45
Sifat UUD45 ialah singkat dan fleksibel artinya: a. Singkat artinya UUD45 hanya memuat sendi-sendi pokok dari pada Hukum Dasar Negara Indonesia dan hanya terdiri dari 37 pasal b. Fleksibel artinya hanya memuat aturan-aturan pokok saja, sedangkan halhal atau aturan-aturan yang menyelenggarakan terlaksananya aturan pokok, cukup diserahkan kepada perundang-undangan lainnya
1.3
1.4
UUD45 berlaku selama 2 masa di Negara Kesatuan RI, yaitu pada tanggal 18 agustus 1945 s/d 27 desember 1949 dan yang kedua pada tanggal 15 juli 1959 sampai sekarang ini.
1.5
1.6
b. c.
2.2
2.
3.
4.
2.3
Dalam sidang BPUPKI Prof. Soepomomengungkapkan pokok-pokok pikiran tentang kehendak beliauapabila Negara Indonesia nanti tebentuk, antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. Negara hendaknya Negara Persatuan yang meliputi segenap bangsa indonesia seluruhnya Negara hendaknya mewujudkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Negara hendaknya yang Berkedaulatan Rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyarawatan/perwakilan Negara hendaknya berdasarkan atas Ketuhanan YME menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab Negara hendaknya yang masuk wilayah Asia Timur Raya
2.4
3.2
3.3
Rigid (tidak kaku) artinya isi Batang Tubuh UUD45 dapat diselami setiap warga negara Indonesia secara keseluruhan, siapa saja jadi WNI mampu menyelaminya Luwes (gemulai) maksudnya dapat dilaksanakan oleh setiap warga negara Indonesia disemua tempat, di sembarang ruang dan dimana saja dapat dipraktekkan
4.2
b.
c.
Pancasila menjadikan landasan yang kokoh berlakunya Batang Tubuh UUD45 dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
4.3
c.
b.
5.2
Kekuasaan legislatif adalah pada DPR dalam Bab VII UUD45 Kekuasaan eksekutuf pada presiden tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara Bab III UUD45 3. Kekuasaan yudikatif berada di MA mengenai Kekuasaan Kehakiman Bab IX UUD45
5.3