Nomor: XXX/P-IB/K&S/XII/2017
Lampiran: -
Perihal: Pleidoi (Nota Pembelaan) an. IM Bin Adam Dalam Perkara Pidana Reg.
No.: XXX/Pid.Sus/2017/PN. Srg.
Kepada Yth.:
Ketua Pengadilan Negeri Serang
Cq. Majelis Hakim Perkara Pidana No.: XXX/Pid.Sus/2017/PN. Srg.
D/a:
Jl. Raya Pandeglang, KM. 6,
Tembong, Cipocok Jaya, Kota: Serang
Banten, KP: 42126.
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. pdt. Teqwi Ghana P, S.H., M.H.
Advokat-advokat pada Kantor Hukum " pdt. Teqwi Ghana P, S.H., M.H.
Advocates", beralamat di : ................., Kabupaten: Tegal, Provinsi: Jawa Tengah ,
berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal XX Oktober 2020, dalam hal ini
bertindak sebagai penasehat hukum:
Nama Lengkap: IM Bin Adam
Tempat Lahir: Lampung
Umur/Tgl. Lahir: 30 tahun/ X Maret 198.....
Jenis Kelamin: Laki-laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan: Indonesia
Tempat tinggal: Dusun VI, RT/RW: XY/01, Desa: Y, Kecamatan: UIZ, Kab.
Lampung X.
Agama: Islam
Pekerjaan: Sopir
Pendidikan: SD
Selaku Terdakwa dalam dugaan tindak pidana Pasal 310 ayat (4) atau Pasal 312
Undang-undang Nomor: 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
PENDAHULUAN
Sebelum pembelaan ini kami mulai, sebagai insan yang beriman, pertama-tama
kami mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah S.W.T./Tuhan Yang Maha Kuasa
atas limpahan Rahmat, taufik dan Hidayah-Nya, sehingga pada hari ini kami
penasehat hukum bisa membacakan dan menyampaikan pembelaan di sidang yang
terhormat ini. Tentunya, harapan kami, Pembelaan ini dibacakan di hadapan serta
disampaikan pada Yang Mulia Majelis Hakim untuk kiranya dapat menjadi
pertimbangan sepatutnya. Sebelum majelis Hakim sampai pada putusan akhir;
apakah Terdakwa ini sungguh melakukan perbuatan sebagaimana yang telah
didakwakan oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum, atau apakah Terdakwa benar-
benar terbukti secara sah dan meyakinkan berbuat dan bersalah secara hukum
sebagaimana yang dituntut oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum dalam tuntutannya.
Setelah kami pelajari dengan seksama Surat Tuntutan terhadap diri Terdakwa; yang
dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum pada persidangan di Pengadilan Negeri
Serang pada hari Selasa, tanggal XX Desember 2020, maka perkenankanlah kami
Tim Penasehat Hukum menyampaikan Nota Pembelaan (Pleidoi) atas nama
Terdakwa IM Bin Adam.
Sebelum menyampaikan Pembelaan, pertama-tama kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang telah
memimpin persidangan ini dengan penuh kesabaran, kearifan dan bijaksana
sehingga persidangan ini berjalan impartial, fair dan objective dan pada akhirnya
semua saksi maupun terdakwa dapat menerangkan peristiwa yang sebenarnya. Jika
sekiranya dalam pemeriksaan persidangan ini terdakwa memberikan keterangan
yang kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya; sama sekali tidak
terlintas sedikitpun dalam benak Terdakwa untuk mengurangi wibawa Pengadilan
ataupun mempersulit jalannya persidangan.
Demikian pula diucapkan terima kasih kami sampaikan kepada saudara Jaksa
Penuntut Umum atas uraian Tuntutan yang telah disusun begitu rapih dan jelas,
sehingga memudahkan bagi kami dalam mengikuti jalan pandangan dari Saudara
Jaksa Penuntut Umum.
Untuk menanggapi tuntutan dari Saudara Jaksa Penuntut Umum, Pembelaan ini
kami sudah susun dengan sistematika sebagai berikut:
1. SURAT DAKWAAN;
2. TUNTUTAN;
3. FAKTA PERSIDANGAN;
4. PEMBAHASAN YURIDIS;
5. KONDISI OBJEKTIF TERDAKWA.
Pembelaan ini dilandasi dengan sebuah harapan agar Yang Mulia Majelis Hakim
Pemeriksa dan Pemutus Perkara a quo dengan bijaksana dan penuh kearifan, serta
senantiasa berkiblat pada rasa keadilan, hati nurani kemanusiaan dan
tanggungjawab kepada Tuhan yang Maha Esa, sekiranya Yang Mulia Majelis Hakim
berkenan untuk memberikan putusan terhadap diri Terdakwa, suatu putusan yang
adil, arif dan bijaksana yang semata-mata didasarkan pada nilai-nilai Keadilan yang
hakiki, atas dasar mencari Ridho dari Allah S.W.T. semata--Aamiin ya
Robbalalamin.
a. Keterangan Saksi-saksi
2. Saksi S Bin S, di bawah sumpah, pada pokoknya saksi menerangkan sebagaimana berikut:
- Saksi bekerja sebagai Patroli PT. MMS;
- Pada saat saksi tiba di tempat kejadian, .........................
- Dst.
3. Saksi S Bin H. E, di bawah sumpah, pada pokoknya saksi menerangkan sebagaimana berikut:
- Saksi bekerja sebagai Tim Medis dari PT. MMS;
- Terdapat 1 (satu) orang korban, ............................
- Dst.
4. Saksi FM Bin S, di bawah sumpah, pada pokoknya saksi menerangkan sebagaimana berikut:
- Saksi bekerja sebagai Tim Medis dari PT. MMS;
- Terdapat 1 (satu) orang korban, .........................
- Dst.
5. Saksi SY Bin I, di bawah sumpah, pada pokoknya saksi menerangkan sebagaimana berikut:
- Saksi adalah .........................
- Dst.
6. Saksi H. S Bin AH, di bawah sumpah, pada pokoknya saksi menerangkan sebagaimana
berikut:
- Saksi adalah ayah kandung dari Korban;
- Saksi telah ........................
- Dst.
7. Saksi DP Bin MA, di bawah sumpah, pada pokoknya saksi menerangkan sebagaimana
berikut:
- Saksi adalah penjaga pintu Toll Gerbang Cilogon Timur;
- Ketika.....................
- Dst.
b. Keterangan Terdakwa
a. Terdakwa IM Bin Adam ketika mengendarai Truck Hino Fuso No. Pol.: BE XXXX
BK ditabrak dari Belakang oleh Mobil Honda Civic No. Pol.: B XXXX MO oleh
Korban SUSI JUMIATI;
b. Saksi-saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, yaitu: IH Bin Tb. J, S Bin
S, S Bin H. E, FM Bin S, SY Bin I, H. S Bin AH, DP Bin MA, dan M Bin S, semuanya
tidak ada ditempat kejadian kecelakaan, dan tidak menyaksikan secara langsung
melalui mata dan kepalanya sendiri.
4. PEMBAHASAN YURIDIS
Majelis Hakim Yang Mulia,
Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, serta
Para Hadirin Pengunjung sidang yang kami hormati.
Dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan, berdasarkan keterangan-keterangan
para saksi, maka kami dari Tim Penasehat Hukum Terdakwa akan menganalisa lagi
unsur-unsur pasal dalam dakwaan primer maupun subsidair sebagaimana dakwaan
Jaksa Penuntut Umum. Karena menurut Tim Penasehat Hukum Terdakwa terdapat
kekeliruan dan penempatan posisi hukum Terdakwa secara tidak seimbang, serta
pengedaan tuntutan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dengan dikurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan sementara dan denda sebesar Rp. 1.000.000,-
(Satu Juta Rupiah) subsidair 1 (satu) Bulan kurungan sebagaimana telah dibacakan
oleh Jaksa Penuntut Umum dalam persidangan pada hari XXXX tanggal XX
Desember 2017 yang lalu, adalah proses mengkambinghitamkan terdakwa atas
kejadian perkara.
Bahwa, setelah membaca secara cermat Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum, di
dalam bagian Pembahasan Yuridis pledoi ini, Penasehat Hukum Terdakwa hanya
akan membahas Dakwaan Subsidair saja.
- Bahwa, yang dimaksud dengan unsur "Barangsiapa", dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP) adalah menunjuk pada subjek hukum sebagai pelaku daripada suatu delik, yaitu "setiap
orang" yang dipandang mampu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya menurut hukum.
Kecuali terdapat alasan penghapus pidana, yaitu alasan pemaaf dan alasan pembenar.
- Bahwa, apabila dikaitkan dengan perkara a quo, maka "orang" yang dimaksud di sini adalah
terdakwa IM Bin Adam. Dengan demikian, unsur barangsiapa/setiap orang/siapa saja dalam
perkara a quo adalah telah terbukti.
Bahwa, yang dimaksud dengan "mengemudikan" menurut Undang-undang R.I. Nomor: 22 Tahun
2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, adalah terkait dengan ketentuan Pasal 1 angka (23),
yang bunyinya adalah sebagai berikut: "Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi".
Bahwa, yang dimaksud dengan "Kendaraan Bermotor" menurut Undang-undang R.I. Nomor: 22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, adalah diatur dalam Pasal 1 angka (8) yang
berbunyi sebagai berikut: "Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh
peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel".
Bahwa, apabila dikaitkan antara unsur "mengemudikan" dan unsur "kendaraan bermotor" menurut
Undang-undang R.I. Nomor: 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan fakta-
fakta di persidangan, khususnya kesaksian dari Tb. IH Bin Tb. J, S Bin S, S Bin H. E, FM Bin S, SY
Bin I, adalah terbukti dalam hal ini terdakwa IM Bin Adam mengendarai Kendaraan Hino Truck Fuso
Nomor Pol.: BE XXXX BK dari arah Toll Tangerang-Merak (arah Merak) dengan membawa barang
kelontong berupa bahan-bahan bangunan.
Bahwa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online (daring), menjelaskan mengenai arti kata
"terlibat" adalah sebagai berikut: "1). Turut terbawa-bawa (dalam suatu masalah); tersangkut; 2).
Terbelit, terbebat-diri (adanya keikutsertaan individu atau berperannya sikap ataupun emosi individu
dalam situasi tertentu)".
Bahwa, yang dimaksud dengan "Kecelakaan Lalu Lintas" menurut Undang-undang R.I. Nomor: 22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, adalah diatur dalam Pasal 1 angka (24) yang
berbunyi sebagai berikut: "Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga
dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang
mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda".
Bahwa, apabila dikaitkan antara unsur "terlibat" dan unsur "kecelakaan lalu lintas" menurut Undang-
undang R.I. Nomor: 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan dengan fakta-fakta di
persidangan, khususnya kesaksian dari DP Bin MA dan M Bin S, adalah terbukti dalam hal ini
terdakwa IM Bin Adam terlibat kecelakaan lalu lintas pada hari Jumat tanggal XX Juli 2017 sekira Jam
21.50 WIB di jalan Toll Tangerang-Merak KM 78 A (Arah Merak), tepatnya di Kampung Beberan,
Desa Drangon, Kecamatan: Taktakan, Kota: Serang - Banten, dengan Mobil Sedan Honda Civic
Nomor Pol.: B XXXX MO yang dikendarai oleh korban meninggal dunia bernama SUSI JUMIATI.
Bahwa, terkait dengan unsur "Dengan sengaja" terdapat relasi dengan teori-teori Kesengajaan, dalam
ilmu pengetahuan hukum pidana dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: 1. Teori Kehendak (Wilsthheorie), inti
kesengajaan adalah kehendak untuk mewujudkan unsur-unsur delik dalam rumusan undang-undang
(Tokohnya adalah Simons dan Zevenbergen); 2. Teori Pengetahuan/Membayangkan
(Voorstellingtheorie), sengaja berarti membayangkan akan timbulnya akibat perbuatannya, orang tak
bisa menghendaki akibat, melainkan hanya dapat membayangkannya. Teori ini menitikberatkan pada
apa yang diketahui atau dibayangkan oleh si Pelaku ialah apa yang akan terjadi pada waktu ia akan
berbuat (Tokohnya adalah Frank).
Bahwa, unsur "Dengan sengaja" jika dikaitkan dengan fakta-fakta persidangan perkara a quo,
khususnya keterangan dari Terdakwa IM Bin Adam, sebagai berikut:
- Ketika berkendara, sekiranya di KM 78, Mobil Truck Hino Fuso No. Pol.: BE XXXX
BK yang dikendarai Terdakwa ditabrak dari belakang oleh Mobil Honda Civic No.
Pol.: B XXXX MO yang kemudian diketahui dikendarai oleh Korban yang bernama
SUSI JUMIATI;
- Waktu kejadian ditabrak oleh mobil korban tidak terasa, tapi mendengar suara
benturan;
- Terdakwa kemudian maju 100 Meter dari tempat ditabrak, menemukan lampu sen kanan mobil
yang Terdakwa kendarai pecah, Terdakwa kemudian memasang box sikring yang rusak, terdakwa
juga melihat ada bemper mobil warna hitam, kemudian ketika melihat ke belakang, suasana tempat
kejadian kecelakaan sudah mulai ramai, Terdakwa merasa takut, kemudian melanjutkan perjalanan
ke Merak;
b.5. Unsur tidak menghentikan kendaraannya, tidak memberikan pertolongan, atau tidak
melaporkan Kecelakaan Lalu Lintas kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdekat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 231 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf "c";
Bahwa, yang dimaksud dengan "tidak menghentikan kendaraannya" adalah terkait dengan ketentuan
Pasal 1 angka (16) an angka (7) Undang-undang R.I. Nomor: 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
Dan Angkutan Jalan, yang berbunyi sebagai berikut: "Berhenti adalah keadaan Kendaraan tidak
bergerak untuk sementara dan tidak ditinggalkan pengemudinya"; "Kendaraan adalah suatu sarana
angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor". Unsur ini jika
dikaitkan dengan fakta-fakta persidangan perkara a quo, khususnya keterangan dari Tb. IH Bin Tb. J,
S Bin S, DP Bin MA, M Bin S, serta keterangan dari terdakwa dalam hal: " - Terdakwa
kemudian maju 100 Meter dari tempat ditabrak, menemukan lampu sen kanan mobil yang
Terdakwa kendarai pecah, Terdakwa kemudian memasang box sikring yang rusak, terdakwa juga
melihat ada bemper mobil warna hitam, kemudian ketika melihat ke belakang, suasana tempat
kejadian kecelakaan sudah mulai ramai, Terdakwa merasa takut, kemudian melanjutkan perjalanan
ke Merak". Adalah telah terbukti, dikarenakan terdakwa terbukti "kemudian melanjutkan perjalanan ke
Merak";
Bahwa, yang dimaksud dengan "tidak memberikan pertolongan" adalah sebagaimana terkait dengan
ketentuan Undang-undang R.I. Nomor: 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
dalam Penjelasan Pasasl 227 Huruf "b", yang berbunyi: "Yang dimaksud dengan 'menolong korban'
adalah upaya yang dilakukan untuk membantu meringankan beban penderitaan korban akibat
Kecelakaan Lalu Lintas, antara lain memberikan pertolongan pertama di tempat kejadian dan
membawa korban ke rumah sakit". Unsur ini jika dikaitkan dengan fakta-fakta persidangan perkara a
quo, khusunya keterangan dari S Bin H.E, FM Bin S, sebagai berikut: "- Terdapat 1 (satu) orang
korban, ketika sampai di tempat kejadian, korban dalam posisi menunduk ke stir mobil; -Korban
sudah meninggal dunia, meninggal di tempat; -Standar Operating Procedure (SOP) Team Medis
dalam melakukan pengecekan terhadap korban adalah dengan cara mengecek denyut nadi korban,
pada saat dicek sudah tidak ada denyut nadi". Maka unsur dimaksud adalah TIDAK TERBUKTI
dikarenakan korban meninggal ditempat, dan sudah tidak ada denyut nadi.
Bahwa, yang dimaksud dengan "tidak melaporkan kecelakaan lalu lintas" dan "Kepolisian Negara
Republik Indonesia terdekat" sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang R.I. Nomor: 22 Tahun
2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan adalah terkait dengan ketentuan Pasal 1 angka (40),
yang berbunyi sebagai berikut: "Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pemimpin
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan penanggung jawab penyelenggaraan fungsi Kepolisian
yang meliputi bidang keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum, perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat". Unsur ini jika dikaitkan dengan fakta-fakta
persidangan perkara a quo, khusunya keterangan dari DP Bin M.H.E dab M Bin S, sebagai berikut: "-
Ketika tiba di Pintu Toll Gerbang Cilegon Timur, Terdakwa membayar, kemudian ketika diminta
menepi terkait kecelakaan dimaksud sikapnya kooperatif". Maka unsur dimaksud TIDAK TERBUKTI
dikarenakan Terdakwa sikapnya kooperatif.
Bahwa, unsur "Tanpa alasan yang patut" ini jika dikaitkan dengan fakta-fakta persidangan perkara a
quo, khususnya keterangan dari Tb. IH Bin Tb. J, S Bin S, bahwa Terdakwa adalah ditabrk dari
belakang oleh Korban, serta keterangan Terdakwa dalam hal:
- Ketika berkendara, sekiranya di KM 78, Mobil Truck Hino Fuso No. Pol.: BE XXXX
BK yang dikendarai Terdakwa ditabrak dari belakang oleh Mobil Honda Civic No.
Pol.: B XXXX MO yang kemudian diketahui dikendarai oleh Korban yang bernama
SUSI JUMIATI;
- Waktu kejadian ditabrak oleh mobil korban tidak terasa, tapi mendengar suara
benturan;
- Terdakwa kemudian maju 100 Meter dari tempat ditabrak, menemukan lampu sen kanan mobil
yang Terdakwa kendarai pecah, Terdakwa kemudian memasang box sikring yang rusak, terdakwa
juga melihat ada bemper mobil warna hitam, kemudian ketika melihat ke belakang, suasana tempat
kejadian kecelakaan sudah mulai ramai, Terdakwa merasa takut, kemudian melanjutkan perjalanan
ke Merak;
Ttd.
Cc: - Jaksa Penuntut Umum;
- Panitera Pengganti Perkara Pidana reg No.: 747/Pid.Sus/2017/PN. Srg.;
- Client;
- File.