Anda di halaman 1dari 14

2014

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN


( GELANG IDENTITAS )

BAB I

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 0


TIM KESELAMATAN PASIEN
RS CAHYA KAWALUYAN,
PADALARANG
2014
BAB I

DEFINISI

A. Pengertian
1. Identifikasi pasien adalah tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan untuk melakukan
verifikasi identitas pasien menggunakan gelang identitas.
2. Gelang identitas adalah gelang yang dikenakan pada tubuh pasien sebagai identitas pasien.
3. Gelang identitas terdiri dari tiga jenis yaitu :
a. Gelang jenis kelamin
Warna biru : pasien laki-laki
Warna merah muda : pasien perempuan.
b. Gelang alergi : Warna merah.
c. Gelang risiko jatuh : Warna kuning.

B. Tujuan Identifikasi Pasien


1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien
selama perawatan di rumah sakit.
2. Mengurangi insiden kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan identitas dan kesalahan
prosedur yaitu :
a. Salah pasien.
b. Kesalahan identifikasi sebelum pemberian obat, darah atau produk darah.
c. Kesalahan identifikasi sebelum pengambilan darah atau spesimen lain untuk pemeriksaan
klinis
d. Kesalahan identifikasi sebelum pemberian terapi dan tindakan prosedur.

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 1


BAB II

RUANG LINGKUP

A. Lingkup Area
1. Panduan ini diterapkan kepada :
a. Semua pasien rawat inap
b. Semua pasien rawat jalan yang akan menjalani suatu tindakan / prosedur
(One Day Surgery (ODS) / One Day Care (ODC) )
c. Pasien IGD dengan kategori ATS (Australian Triage Scale) 1,2,3 dan 4
2. Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan farmasi, dan
tenaga kesehatan lainnya), staf di ruang rawat, staf administratif, dan staf pendukung yang
bekerja di rumah sakit.

B. Prinsip
1. Semua pasien dengan kategori diatas harus diidentifikasi dengan benar menggunakan gelang
identitas saat masuk rumah sakit dan selama masa perawatan.
2. Identifikasi pasien dikerjakan dengan cara melakukan verifikasi tiga identitas pasien yang
tercantum dalam gelang identitas yaitu nomor rekam medis, nama pasien, dan usia / tanggal
lahir.
3. Untuk pasien yang tidak menggunakan gelang identitas ( pasien rawat jalan yang tidak
menjalani suatu tindakan / prosedur) identifikasi pasien dikerjakan dengan cara melakukan
verifikasi tiga identitas yaitu nama pasien, usia / tanggal lahir, dan alamat tempat tinggal.
4. Identifikasi pasien menggunakan gelang identitas pada seorang pasien ini dilakukan setiap saat
waktu proses pemberian obat, darah atau produk darah; pengambilan darah dan specimen lain
untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.

C. Kewajiban
1. Seluruh staf Rumah Sakit
a. Wajib Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien
b. Memastikan identifikasi pasien dengan benar ketika melakukan pemberian obat, darah atau
produk darah, pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis atau
pemberian terapi atau tindakan prosedur.

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 2


c. Wajib melaporkan jika terjadi kejadian salah identitas pasien termasuk hilangnya gelang
identitas.
2. Perawat yang bertugas (perawat penanggung jawab pasien)
a. Bertanggung jawab mengenakan (memakaikan) gelang identitas pada pasien saat masuk
rumah sakit dan memastikan kebenaran data yang tercatat di gelang identitas.
b. Memastikan gelang identitas terpasang dengan baik.
c. Wajib mengganti gelang identitas jika terdapat kesalahan data, atau terdapat coretan.
3. Kepala Ruangan / Instalasi
a. Memastikan seluruh staf ruangan / instalasi memahami prosedur identifikasi pasien dan
menerapkannya.
b. Menyelidiki semua insiden salah identifikasi pasien dan memastikan terlaksananya suatu
tindakan untuk mencegah terulangnya kembali insiden tersebut.
4. Sub Seksi Patient Safety
a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan baik oleh Kepala
ruangan / instalasi.
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien.

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 3


BAB III

TATA LAKSANA

A. Prosedur Tempat Pemasangan Identifikasi Pasien

1. Identifikasi pasien dilakukan dengan cara verifikasi menggunakan gelang identitas.

2. Pencetakan stiker gelang identitas dilakukan oleh rekam medis setelah pasien melakukan
pendaftaran di bagian pendaftaran dan gelang identitas disertakan di dalam status rekam
medis pasien.
3. Pemasangan gelang identitas untuk pasien rawat inap yang berasal dari rawat jalan, dilakukan di
poliklinik pada saat pasien dinyatakan harus dirawat inap. Apabila pasien dijemput oleh perawat
rawat inap maka pemasangan gelang dilakukan pada saat serah terima antara perawat rawat
jalan dengan perawat rawat inap, kemudian bersama-sama membandingkan dengan data yang
terdapat dalam rekam medis pasien. Apabila pasien tersebut diantarkan oleh perawat rawat
jalan ke ruangan, maka pemasangan gelang di lakukan di poliklinik sebelum diantarkan.
4. Pemasangan gelang identitas untuk pasien di Instalasi Gawat darurat (IGD) dilakukan pada saat
pasien datang sesuai kriteria Australian Triage Scale (ATS) oleh perawat IGD.
5. Pemasangan gelang pada pasien ODS dilakukan oleh perawat kamar bedah di ruang
penerimaan kamar operasi.
6. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat, darah, atau produk
darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian
pengobatan atau tindakan lain.

B. Warna pada Gelang Identitas


1. Pasien pria dipasangkan gelang identitas berwarna biru, sedangkan pasien wanita dipasangkan
gelang identitas berwarna merah muda (pink).
2. Semua pasien harus ditanyakan mengenai alergi yang dimiliki. Jika pasien memiliki alergi,
maka dipasangkan gelang berwarna merah dan ditulis dengan jelas jenis alerginya pada
gelang tersebut. Riwayat alergi pasien harus dicatat di rekam medis.
3. Untuk pasien dengan risiko jatuh, diberikan gelang dengan warna kuning. Semua pasien yang
menjalani tindakan operasi harus memakai gelang warna kuning.

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 4


4. Jika seorang pasien mempunyai riwayat alergi dan mempunyai risiko jatuh, maka pasien
tersebut akan memakai tiga gelang yaitu gelang identitas, gelang alergi dan gelang risiko
jatuh.

C. Prosedur Cara Pemasangan Gelang Identitas


1. Perawat menjelaskan prosedur identifikasi dan tujuan pemasangan gelang pada pasien atau
keluarga pasien. Edukasi kepada pasien dan keluarga dan tulis direkam medis pasien.
1. Posisi tulisan pada gelang identitas saat dipasangkan harus menghadap ke arah perawat agar
mudah dibaca oleh petugas kesehatan.
2. Periksa ulang 3 detail data di gelang identitas sebelum dipakaikan kepasien.
3. Gelang identitas dipasang di pergelangan tangan pasien yang tidak terpasang infus.
4. Gelang identitas tidak boleh dipasang pada sisi lengan yang terdapat fistula arterio-vena pada
pasien hemodialysis.
5. Jika gelang identitas tidak dapat dipasang di pergelangan tangan, maka dapat dipasang di
pergelangan kaki. Pada situasi dimana tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang
identitas dapat dipasang di baju pasien di area yang jelas terlihat. Gelang identitas harus
dipasang ulang jika baju pasien diganti dan harus selalu menyertai pasien sepanjang waktu. Hal
ini harus dicatat dalam rekam medis pasien.
6. Pada kondisi tidak memakai baju, gelang identitas harus menempel pada badan pasien dengan
menggunakan perekat transparan / tembus pandang. Hal ini harus dicatat di rekam medis
pasien.
7. Pada Ibu post partum dengan bayi lahir hidup, selain dipasangkan gelang identitas pasien, ibu
tersebut juga dipasangkan gelang sesuai identitas jenis kelamin bayi.
8. Gelang identitas harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di rumah sakit.
9. Pengecekan gelang identitas dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.
10.Jika gelang identitas terlepas, segera berikan gelang identitas yang baru.
11. Gelang identitas hanya boleh dilepas saat pasien keluar/pulang dari rumah sakit.

C. Prosedur Cara Verifikasi Identitas Pasien


1. Identifikasi pasien dikerjakan dengan cara melakukan verifikasi tiga identitas pasien yang
tercantum dalam gelang identitas yaitu nomor rekam medis, nama pasien (minimal 2 suku
kata), dan usia / tanggal lahir.
2. Untuk pasien yang tidak menggunakan gelang identitas ( pasien rawat jalan yang tidak
menjalani suatu tindakan / prosedur) identifikasi pasien dikerjakan dengan cara melakukan

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 5


verifikasi tiga identitas yaitu nama pasien (minimal 2 suku kata), usia / tanggal lahir, dan alamat
tempat tinggal.
3. Nama pasien tidak boleh disingkat. Nama harus sesuai dengan yang tertulis di rekam medis.
4. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identitas. Ganti gelang identitas jika
terdapat kesalahan penulisan data.
5. Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka, misalnya: ‘Siapa nama
Anda?’ (jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti ‘Apakah nama anda Ibu Santi ?’)
6. Jika komunikasi tidak dapat dilakukan (misalnya pada pasien tidak sadar, bayi, disfasia,
gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien dilakukan kepada keluarga atau pengantarnya. Jika
memungkinkan, gelang identitas jangan dijadikan satu-satunya bentuk identifikasi sebelum
dilakukan suatu intervensi. Tanya ulang nama dan tanggal lahir pasien, kemudian bandingkan
jawaban pasien dengan data yang tertulis di gelang identitasnya.
7. Petugas kesehatan jangan menyebutkan nama dan tanggal lahir untuk mengkonfirmasi pasien
dengan jawaban ya atau tidak.
8. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya dan petugas kesehatan tidak dapat
melakukan verifikasi identitas pasien kepada keluarga / pengantarnya, maka petugas kesehatan
harus melakukan cross check identitas pasien dengan rekam medis, bersama-sama dengan 1
orang petugas kesehatan lainnya.
9. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, petugas kesehatan harus melakukan identifikasi pasien
dengan benar dan memastikan gelang identitas terpasang dengan baik.
10. Bagian yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan
membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang identitas.
11. Pada kasus dimana pasien menolak menggunakan gelang identitas akibat alasan gelang
menyebabkan iritasi kulit atau karena gelang terlalu besar atau karena pasien melepas sendiri
gelang identitas, maka pada pasien tersebut harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi
jika gelang identitas tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada rekam medis.
12. Jika pasien menolak menggunakan gelang identitas, maka petugas kesehatan harus lebih
waspada dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar sebelum melakukan
prosedur kepada pasien.
13. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien rawat inap, pasien IGD, pasien ODS tidak
memakai gelang identitas. Gelang identitas harus dipasang ulang oleh perawat yang bertugas
menangani pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur.

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 6


D. Prosedur yang Membutuhkan Identifikasi Pasien dengan Benar
Beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien dengan benar yaitu :
1. Pemberian obat-obatan, darah atau produk darah.
2. Saat pengambilan darah dan spesimen lain (dahak, tinja, urin) untuk pemeriksaan klinis.
3. Pemeriksaan radiologi ( Rontgen, MRI, USG dll).
4. Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya.
5. Transfer pasien.
6. Konfirmasi kematian

E. Prosedur Identifikasi Pasien Yang Menjalani Pemeriksaan Radiologi

Petugas radiologi harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan prosedur
yaitu dengan cara :
1. Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap, tanggal lahir/usia, kemudian
membandingkan data nama lengkap, tanggal lahir/usia dan nomor rekam medis pada gelang
identitas dengan data pada rekam medis. Jika data yang diperoleh sama maka petugas dapat
melakukan prosedur radiologi.
2. Jika terdapat ketidaksesuaian identitas pasien dengan data pasien yang tercantum pada formulir
pemeriksaan radiologi, maka petugas radiologi harus melakukan konfirmasi ulang ke bagian
rawat inap.
3. Jika pasien tidak menggunakan gelang identitas, maka pasien diminta menyebutkan nama
lengkap, tanggal lahir/usia, dan alamat pasien. Jika data yang diperoleh sama, maka petugas
dapat melakukan prosedur radiologi.

F. Prosedur Identifikasi Pasien Yang Menjalani Tindakan Operasi

1. Petugas di kamar operasi harus mengkonfirmasi ulang identitas pasien.


2. Jika prosedur operasi yang dilakukan mengharuskan pasien untuk melepas gelang identitas,
maka harus ditugaskan seorang perawat dikamar operasi untuk bertanggungjawab melepas dan
memasang kembali gelang identitas pasien.
3. Gelang identitas yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam medis pasien.

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 7


G. Prosedur Identifikasi Pasien yang Menjalani Pengambilan dan Pemberian Produk
Darah
1. Identifikasi pengambilan, pengiriman, penerimaan, dan penyerahan produk darah (transfusi)
merupakan tanggung jawab petugas yang mengambil darah.
2. Dua orang staf rumah sakit yang kompeten harus memastikan kebenaran data demografik pada
kantong darah, jenis darah, golongan darah yang tertera pada kantong darah, waktu
kadaluarsanya dengan identitas pasien yang tertera pada gelang identitas.
3. Petugas rumah sakit harus meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahir/usia. Jika petugas kesehatan tidak yakin atau ragu dengan kebenaran identitas pasien,
maka tidak boleh dilakukan transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan
benar.

H. Prosedur Pemasangan Gelang Pasien pada Bayi Baru Lahir atau Neonatus
1. Gunakan gelang identitas di ekstremitas yang berbeda
2. Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data digelang identitas berisikan nama
ibu/ nama bapak, tanggal dan jam lahir bayi, nomor rekam medis bayi jika sudah ada, dan
nama dokter.
3. Saat nama bayi sudah didaftarkan, gelang identitas berisi data ibu dapat dilepas dan diganti
dengan gelang identitas yang berisikan data bayi.
4. Gunakan gelang identitas berwarna merah muda (pink) untuk bayi perempuan dan biru untuk
bayi laki-laki.

I. Prosedur Identifikasi Pasien Rawat Jalan


1. Tidak perlu menggunakan gelang identitas.
2. Sebelum melakukan suatu prosedur/ terapi, tenaga kesehatan harus menanyakan identitas
pasien berupa nama pasien, tanggal lahir/usia dan alamat pasien. Data ini harus dikonfirmasi
dengan yang tercantum pada rekam medis.
3. Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum/ puskesmas / layanan kesehatan lainnya, surat
rujukan harus berisi identitas pasien berupa nama lengkap, tanggal lahir, dan alamat. Jika data
ini tidak ada, prosedur / terapi tidak dapat dilaksanakan.
4. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi data dilakukan
dengan menanyakan keluarga/ pengantar pasien.
Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 8
J. Prosedur Identifikasi Pasien dengan Nama yang Sama di Ruang Rawat
1. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada perawat yang
bertugas setiap kali pergantian jaga.
2. Berikan label /penanda berupa pasien dengan nama yang sama di lembar pencatatan, lembar
obat-obatan, dan lembar tindakan.
3. Kartu bertanda pasien dengan nama yang sama harus dipasang di tempat tidur pasien agar
petugas dapat memverifikasi identitas pasien.

K. Identifikasi Pasien pada Unit Gangguan Jiwa


1. Jika memungkinkan pasien gangguan jiwa harus tetap menggunakan gelang identitas. Akan
tetapi terdapat hal-hal seperti kondisi pasien atau penanganan pasien yang menyebabkan
sulitnya mendapat identitas pasien dengan benar sehingga perlu dipertimbangkan untuk
menggunakan metode identifikasi lainnya.
2. Identifikasi pasien dilakukan oleh petugas yang dapat diandalkan untuk mengidentifikasi pasien,
dan lakukan pencatatan di rekam medis.
3. Pada kondisi dimana petugas tidak yakin /tidak pasti dengan identitas pasien (misalnya saat
pemberian obat), petugas dapat menanyakan nama dan tanggal lahir pasien (jika
memungkinkan) dan dapat dicek ulang pada rekam medis.

L. Pasien Yang Identitasnya Tidak Diketahui


1. Pasien akan dilabel menurut prosedur rumah sakit sampai pasien dapat diidentifikasi dengan
benar. Contoh pelabelan yang diberikan berupa: Pria/WanitaTidak Dikenal; X1,X2,dan
sebagainya.
2. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang identitas baru dengan identitas yang
benar.

M. Pasien yang Meninggal


1. Pasien yang meninggal di ruang rawat rumah sakit harus dilakukan konfirmasi terhadap
identitasnya dengan gelang identitas dan rekam medis (sebagai bagian dari proses verifikasi
kematian).

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 9


2. Semua pasien yang telah meninggal harus diberi identifikasi dengan menggunakan 2 gelang
identitas, satu di pergelangan tangan dan satu lagi dipergelangan kaki.
3. Satu salinan surat kematian harus ditempelkan dikain kafan. Salinan kedua harus ditempelkan di
kantong jenazah (bodybag). Salinan ketiga disimpan di rekam medis pasien.

N. Prosedur Melepas Gelang Identitas


1. Gelang identitas hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit.
2. Yang bertugas melepas gelang identitas adalah perawat yang bertanggungjawab terhadap
pasien selama masa perawatan di rumah sakit.
3. Gelang identitas dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini meliputi pemberian
obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan mengenai rencana perawatan
selanjutnya kepada pasien dan keluarga.
4. Gelang identitas yang sudah tidak dipakai harus digunting pada bagian tengah sebelum dibuang
ke tempat sampah.
5. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identitas sementara (saat masih
dirawat dirumah sakit) misalnya lokasi pemasangan gelang identitas mengganggu suatu
prosedur. Segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang identitas harus dipasang kembali.

6. Bila pasien tidak mau dilepas saat pulang, gelang identifikasi dicoret silang dengan spidol
permanen warna hitam.

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 10


BAB IV

DOKUMENTASI

A. Pelaporan Insiden / Kejadian Kesalahan Identifikasi Pasien


1. Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi pasien, maka yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut ini :

a. Pastikan keamanan dan keselamatan pasien


b. Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan
c. Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau dilakukan di tempat yang
salah, para kilnisi harus memastikan bahwa langkah-langkah yang penting telah diambil
untuk melakukan prosedur yang tepat pada pasien yang tepat.
2. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien harus segera
melapor kepada petugas yang berwenang di ruang rawat / bagian tersebut, kemudian membuat
laporan insiden.
3. Laporan tersebut diisi lengkap, ditandatangani oleh pembuat laporan (yang menemukan) serta
Kabag/Kasie.
4. Setelah lengkap laporan insiden tersebut diberikan kepada Unit Manajemen Risiko (UMR)
5. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:

a. Kesalahan penulisan alamat di rekam medis

b. Kesalahan informasi / data di gelang identitas

c. Tidak adanya gelang identitas di pasien


d. Kesalahan identifikasi data / pencatatan di rekam medis
e. Kesalahan identifikasi pemeriksaan radiologi (rontgen)
f. Kesalahan identifikasi laporan investigasi
g. Kesalahan identifikasi perjanjian (appointment), terjadi Registrasi ganda saat masuk rumah
sakit
h. Kesalahan memberikan obat kepada pasien
i. Pasien menjalani prosedur yang salah
j. Kesalahan pelabelan identitas pada sampel darah

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 11


6. Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya kesalahan identifikasi dengan atau
tanpa menimbulkan bahaya, dan juga insiden yang hampir terjadi dimana kesalahan identifikasi
terdeteksi sebelum dilakukan suatu prosedur.

7. Beberapa penyebab umum terjadinya kesalahan identifikasi adalah :


a. Kesalahan pada administrasi /tata usaha
1) Salah memberikan label
2) Kesalahan mengisi formulir
3) Kesalahan memasukkan nomor / angka pada rekam medis
4) penulisan alamat yang salah
5) pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak terbaca
b. Kegagalan verifikasi
1) Tidak adekuat/ tidak adanya protokol verifikasi
2) Tidak mematuhi protokol verifikasi
c. Kesulitan komunikasi
1) Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien, atau keterbatasan bahasa
2) Kegalan untuk pembacaan kembali
3) Kurangnya kultur/ budaya organisasi

B. Revisi dan Audit


1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun
2. Rencana audit akan disusun dengan bantuan kantor audit medic dan akan dilaksanakan dalam
waktu 6 bulan setelah implementasi kebijakan.
3. Audit klinis inimeliputi:

Jumlah persentase pasien yang menggunakan gelang identitas

Akurasi dan reliabilitas informasi yang terdapat di gelang identitas

Alasan mengapa pasien tidak menggunakan gelang identitas

Efikasi cara identifikasi lainnya

Insidens yang terjadi dan berhubungan dengan mis identifikasi


4. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan pemasangan gelang identitas pasien akan
dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan

Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 12


Panduan Patient Safety- Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Page 13

Anda mungkin juga menyukai