Anda di halaman 1dari 4

Panduan

Identifikasi Pasien
IDENTIFIKASI PASIEN
Jakarta, Maret 2012

0
IDENTIFIKASI PASIEN

I. Pengertian
Pengertian identifikasi adalah proses pengumpulan data dan
pencatatan segala keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang
sehingga kita dapat menetapkan dan menyamakan keterangan tersebut
dengan individu seseorang.
Gelang identifikasi pasien adalah suatu alat berupa gelang
identifikasi yang dipasangkan kepada pasien secara individual yang
digunakan sebagai identitas pasien selama dirawat di RS.

II. Tujuan
Tujuan dari identifikasi pasien ini adalah :
 Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
 Memastikan identitas pasien sesuai dengan rekam medis.

III. Ruang Lingkup


Proses identifikasi pasien ini berlaku untuk semua staf RS yang
terkait dalam memberi layanan kepada pasien. Ketepatan
mengidentifikasi pasien harus dimulai pada saat kontak pertama
dengan pasien dan itu merupakan tanggungjawab semua staf RS
apakah itu klinisi atau admisi.

IV. Macam-Macam Gelang Identifikasi Pasien :


Gelang identifikasi pasien yang tersedia di RS Royal Progress adalah
sebagai berikut :
a. Gelang berwarna merah muda untuk pasien berjenis kelamin
perempuan.
b. Gelang berwarna biru untuk pasien berjenis kelamin laki-laki.
c. Gelang berwarna merah untuk pasien dengan alergi tertentu.

1
Catatan : Semua pasien harus ditanyakan apakah mereka
memiliki alergi tertentu. Semua jenis alergi harus
dicatat pada rekam medis pasien.
d. Gelang berwarna kuning untuk pasien dengan risiko jatuh.
Catatan : Semua pasien harus dikaji apakah mereka berisiko
jatuh dan dicatat pada rekam medisnya.

V. Tata Laksana Identifikasi


1. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum
dilakukan segala tindakan atau pengobatan.
2. Gelang identifikasi pasien yang akan dipasangkan meliputi :
 Nama lengkap pasien minimal 2 nama
 Nomor rekam medis pasien
3. Penulisan nama pasien tidak boleh disingkat. Nama harus
sesuai dengan rekam medis.
4. Jangan menimpa tulisan pada gelang identifikasi pasien. Ganti
gelang jika terjadi kesalahan penulisan.
5. Gelang identifikasi harus diberlakukan pada semua pasien
rawat inap.
6. Jelaskan kepada pasien tentang proses identifikasi ini.
7. Sebelum dilakukan pemasangan gelang, keterangan tentang
nama lengkap dan nomor rekam medis pasien harus diperiksa.
8. Ketika menanyakan identitas pasien selalu dengan pertanyaan
terbuka misalnya “ Siapa nama anda?” .
9. Jika pasien tidak memungkinkan untuk menjawab siapa
namanya maka tanyakan kepada penjaga/ wali/ keluarga
terdekatnya untuk menverifikasi identitas pasien.
10. Sebaiknya dalam memverifikasi identitas pasien tidak hanya
dengan melihat gelang identifikasi pasien, tetapi juga dengan
meminta pasien menyebutkan namanya lalu petugas
menyesuaikan informasi tersebut dengan gelang identitas
pasien yang telah terpasang.
11. Pasien yang dirawat atau dipindahkan dari satu unit ke unit
lainnya harus secara benar diidentifikasi dan telah
menggunakan gelang identifikasi pasien sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang berlaku.
2
VI. Tata Laksana Gelang Identifikasi Pasien
1. Gelang identifikasi pasien dipasangkan di pergelangan tangan.
2. Petugas menjelaskan alasan pemasangan gelang dan
memastikan bahwa gelang terpasang dengan nyaman dan
aman.
3. Jika tidak memungkinkan pasien dipasangkan gelang
identifikasi pada pergelangan tangannya ( mis. ukuran lingkar
pergelangan tangan tidak tersedia) maka gelang identifikasi
pasien dapat ditempelkan/ dipasang pada pakaian pasien di
daerah yang mudah terlihat. Hal ini harus dicatat pada rekam
medis pasien. Gelang harus ditempelkan/ dipasang kembali
jika pasien berganti baju.
4. Pelepasan gelang identifikasi pasien hanya ketika proses
pemulangan pasien telah selesai.
5. Ketika pasien dipindahkan dari satu unit ke unit lainnya,
perawat yang menerima pasien bertanggungjawab untuk
menanyakan kembali identitas pasien dan menyesuaikan
dengan rekam medisnya.\

VII. Tata Laksana Identifikasi Pasien Rawat Jalan


1. Pasien rawat jalan tidak dianjurkan untuk dipasang gelang
identifikasi pasien.
2. Sebelum pelaksanaan pelayanan atau pengobatan, petugas
harus meminta pasien menyebutkan nama dan tanggal lahir
mereka kemudian disesuaikan dengan rekam medisnya.
3. Jika pasien rawat jalan tersebut akan dirujuk ke unit
pelayanan kesehatan lainnya maka dalam surat atau formulir
rujukannya harus mencantumkan nama lengkap, tanggal lahir
dan alamat pasien. Jika keterangan tersebut tidak terdapat
dalam surat atau formulir tersebut maka pelayanan yang
diminta tidak dapat dilakukan.
4. Jika pasien rawat jalan itu tidak dapat mengidentifikasi
dirinya sendiri maka petugas harus memverifikasi data diri
pasien dari penjaga/ wali/ keluarga dekat pasien.

Anda mungkin juga menyukai