sangatlah mungkin terjadi dengan banyaknya pasien yang ada atau terbatasnya
tenaga kesehatan yang dapat melayani. Insiden merupakan setiap kejadian atau
situasi yang dapat atau berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak
seharusnya.
Menurut International Patient Safety Goal (IPSG) ada 6 langkah yang dapat
digunakan untuk keselamatan pasien. Diantaranya identifikasi pasien. Identifikasi
pasien di dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan penanganan.
Sehingga identifikasi yang benar perlu dilakukan sebelum melakukan tindakan
apapun terhadap pasien.
Gelang identitas pasien merupakan salah satu sarana yang dibutuhkan untuk
membantu mengidentifikasi pasien. Pemasangan gelang idenfikasi adalah salah
satu cara untuk menghindari kesalahan identifikasi pasien. Setiap pasien rumah
sakit berhak diidentifikasi secara benar. Dengan demikian, pasien akan
mendapat tindakan yang tepat selama menjalani masa perawatan. Risiko salah
pasien, salah tindakan, atau salah prosedur pun dapat dicegah.
Identifiksi dilakukan dengan mengecek dua dari tiga identitas tersebut diatas.
Kapan dilakukan proses identifikasi pasien ?
1. Pada saat pemberian obat
2. Pada saat pemberian darah atau produk darah
3. Pada saat pengambilan darah dan specimen lain untuk pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan pengobatan
5. Sebelum memberikan tindakan
Cara identifikasi adalah :
1. Menanyakan secara verbal kepada pasien nama lengkap dan bila mungkin
tanggal lahir (dua dari tiga identifikasi) dan pasien wajib menjawabnya dengan
benar kecuali pada pasien pasien yang secara klinis sulit untuk b erkomunikasi
dengan baik.
2. Melihat secara visual pada gelang identitas pasien dua dari tiga identitas
tersebut untuk dicocokkan dengan identitas pasien yang akan diberikan obat,
dilakukan tindakan/prosedur diambil darah/sample, diberikan darah atau produk
darah, dan dilakukan pengobatan
Hal yang harus diperhatikan pada saat terpasang gelang identitas pasien :
1. Pastikan setiap pasien sudah mendapatkan identifikasi secara benar, sebelum
pemberian obat-obatan, pengambilan darah dan sebagainya terkait dengan
penanganan medis.
2. Kenakan gelang identifikasi pada pergelangan tangan secara tepat agar tidak
mudah terlepas. Kemudian jelaskan kepada pasien untuk selalu menjaganya
agar data yang tercantum serta tidak boleh di lepaskan selama dalam masa
rawatan di rumah sakit
3. Jangan pasangkan gelang pada bagian lengan yang terpasang peralatan
medis/cedera
4. Kalau tidak memungkinkan gelang dipasang pada pergelangan tangan, maka
bisa dikenakan pada pergelangan kaki. Kalau keduanya tidak memungkinkan
bisa melekatkan identitas khusus pada bagian tubuh pasien lainnya. Bisa juga
memakaikan identitas pada leher seperti kalung.
5. Gelang indetitas itu hanya bisa dilepas kala pasien sudah diperbolehkan
pulang karena dianggap sudah pulih.
6. Penulisan nama jangan disingkat, karena harus sesuai seperti yang ditulis
pada rekam medis.
7. Dilarang untuk menambahkan tulisan lain seperti yang sudah ditentukan.
8. Kalau ternyata gelang pasien terlepas karena sesuatu hal atau data pada
gelang pudar, maka harus segera mendapatkan pergantian gelang pasien yang
baru.
9. Pastikan tidak terdapat kesalahan dalam penulisan data pasien. Kesalahan
kecil saja bisa berdampak sangat fatal.
10. Pastikan sebelum memasang gelang pasien, untuk mengecek ulang data
yang tertulis minimal tiga kali agar tidak terjadi kesalahan.
11. Verifikasi data harus valid, kalau ternyata pasien tidak bisa memberikan
informasi akuratnya dikarenakan sedang tidak sadarkan diri, masih bayi,
menderita gangguan jiwa, dan sebagainya, maka petugas medis harus
menanyakannya kepada pengantar atau keluarganya.
12. Setiap pergantian perawat maka harus dilakukan pengecekan terhadap data
dari gelang pasien tersebut.
Referensi :
Permenkes nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
Instrumen Survey Standar Nasional Akreditasi RS, Edisi I tahun 2018