Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

UPTD PUSKESMAS WERDHI AGUNG

I. DEFINISI

Identifikasi pasien adalah proses pengumpulan data dan pencatatan


segala keterangan tentang bukti – bukti tentang seseorang sehingga kita
dapat menetapkan dan menyamakan keterangan tersebut dengan individu
seseorang tersebut.

II. RUANG LINGKUP


1. Panduan ini diterapkan pada semua pasien UGD, pasien rawat inap, dan
pasien yang akan menjalankan suatu prosedur.
2. Pelaksana panduan ini berlaku untuk semua tenaga kesehatan
(medis, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain) di ruang rawat, staf
administrasi, dan staf pendukung lainnya yang bekerja di rumah sakit.

III. TATA LAKSANA IDENTIFIKASI PASIEN


1. Tata laksana pemasangan gelang identifikasi pasien :
a. Semua pasien diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat,
darah atau produk darah, pengambilan darah/spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis, atau pemberian pengobatan dan tindakan lain.
b. Pakaikan gelang identifikasi pasien di pergelangan tangan
pasien yang dominan, jelaskan tujuan, dan pastikan gelang pasien
terpasang dengan benar dan nyaman pada pasien.
c. Pada pasien dengan fistula arterio – vena, gelang pasien
tidak dibenarkan dipasang pada sisi lengan yang ada
fistulnya.
d. Jika tidak bisa dipakaikan di pergelangan tangan, maka
gelang dipasang di pergelangan kaki. Bila pada situasi tidak dapat
dipasangkan di pergelangan tangan dan kaki, maka gelang pasien
dipasangkan di baju pasien di area yang jelas terlihat, dan dicatat di
rekam medis. Gelang pasien harus diganti bila baju pasien diganti
dan pastikan gelang pasien selalu menyertai pasien.

e. Pada kondisi tidak memakai baju, gelang pasien harus menempel di


badan pasien dengan menggunakan perekat transparan. Dan hal ini
harus dicatat di rekam medis pasien.
f. Gelang identifikasi/pengenal pasien dan gelang alergi dilepas
pada waktu pasien keluar rumah sakit, gelang resiko jatuh dilepas pada
saat pasien sudah tidak beresiko jatuh.
g. Pada gelang pasien (pink dan biru) dicatat minimal 2 data
dari 3 data wajib yang dapat mengidentifikasi pasien antara lain:
 Nama pasien dengan 2 (dua) suku kata
 Tanggal lahir pasien
 Nomor rekam medis
h. Gelang identifikasi pasien alergi dicatat 4 data wajib yang dapat
mengidentifikasi pasien antara lain :
 Nama pasien dengan 2 (dua) suku kata
 Tanggal lahir pasien
 Nomor rekam medis
 Jenis obat alergi
i. Gelang identifikasi pasien resiko jatuh dicatat 4 data wajib yang
dapat mengidentifikasi pasien antara lain :
 Nama pasien dengan 2 (dua) suku kata
 Tanggal lahir pasien
 Nomor rekam medis
 Tingkat resiko jatuh
j. Warna gelang pengenal pasien disesuaikan dengan jenis kelamin
pasien.
k. Nama yang dicatat di gelang pengenal pasien harus sesuai
dengan yang tertulis di rekam medis, dan tidak boleh
disingkat.
l. Gelang pengenal pasien tidak boleh dicoret, bila terjadi
kesalahan menulis, gelang pasien diganti yang baru.
m. Jika gelang pasien terlepas, gelang pasien diganti yang baru.
n. Gelang pasien harus selalu dipasang selama menjalani
perawatan di rumah sakit.
o. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuan kepada pasien.
p. Periksa ulang data yang tertulis di gelang pasien sebelum
dipasangkan kepada pasien.
q. Saat menanyakan identitas pasien pada pertemuan pertama
antara petugas dan pasien, selalu menggunakan pertanyaan terbuka,
misalnya, “Siapa nama anda?” (jangan menggunakan pertanyaan
tertutup, misalnya : “Apakah nama anda Ibu Siti?”.
r. Jika pasien tidak bisa menyebutkan namanya (misalnya padapasien
bayi, bisu, disfagia, pasien hilang ingatan), maka

proses verifikasi identitas pasien dilakukan kepada


keluarganya/pengantar. Jika mungkin gelang pasien jangan dijadikan
satu – satunya bentuk identifikasi sebelum mengerjakan suatu
tindakan. Tanya ulang nama dan tanggal lahir pasien, kemudian
bandingkan jawaban pasien dan data yang tertulis di gelang pengenal
pasien.
s. Semua pasien rawat inap dan yang menjalankan suatu
prosedur wajib menggunakan minimal 1 (satu) gelang
pengenal pasien.
t. Pengecekan gelang pengenal dilakukan tiap kali pergantian
jaga perawat.
u. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, pastikan gelang identifikasi
terpasang dengan benar.
v. Unit yang menerima transfer pasien menanyakan kembali
identitas pasien dan membandingkan dengan data yang tercatat di
gelang pasien.
w. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang
identifikasi :
1) Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab :
i. Menolak menggunakan gelang identifikasi.
ii. Gelang identifikasi menyebabkan iritasi kulit.
iii. Gelang identifikasi terlalu besar.
iv. Pasien melepas gelang identifikasi.
2) Pasien diinformasikan resiko yang dapat terjadi apabila gelang
identifikasi tidak dipakai, dan alasan pasien dicatat di rekam
medis.
3) Jika pasien menolak menggunakan gelang identifikasi,
petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain untuk
mengidentifikasi pasien dengan benar sebelum melakukan prosedur
kepada pasien.

2. Tindakan / prosedur yang membutuhkan gelang


identifikasi :
a. Beberapa prosedur yang membutuhkan gelang identifikasi
antara lain :
i. Pemberian obat – obatan
ii. Prosedur pemeriksaan radiologi
iii. Intervensi pembedahan dan prosedur invasive lainnya
iv. Tranfusi darah
v. Pengambilan sample (darah, tinja, urine, dll)
vi. Transfer pasien
vii. Konfirmasi kematian

b. Para staf UPTD Puskesmas Adipala I harus mengkonfirmasi


identitas pasien dengan benar dengan menanyakan nama pasien
dan tanggal lahir, kemudian membandingkan dengan yang

tercatat di rekam medis dan gelang pengenal. Jangan staf RSIGK


menyebutkan nama pasien, tanggal lahir dan alamat pasien dan
memnta pasien untuk menkonfirmasi dengan jawan “YA’ atau
“TIDAK”.
c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak
memakai gelang identitas, gelang identitas harus dipakaikan ulang
oleh perawat yang bertugas yang menangani pasien secara personal
sebelum pasien menjalani suatu prosedur.

3. Tata laksana Identifikasi Pasien Pada Pemberian Obat –


obatan
a. Perawat harus memastikan identitas pasien secara benar
sebelum melakukan prosedur dengan cara :
i. Meminta pasien untuk menyebut nama lengkap dan tanggal
lahir
ii. Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal
dengan rekam medis, jika data yang diperoleh sama, lakukan
prosedur/berikan obat.
iii. Jika terdapat >_2 orang di ruang rawat inap dengan
nama yang sama, periksa ulang identitas dengan melihat
nomer rekam medis dan tanggal lahirnya dan dicocokkan
dengan data pada rekam medis pasien.
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus
diperoleh sebelum pemberian obat dilakukan.
4. Tata Laksana Pasien Yang Akan dilakukan Pembedahan Minor
a. Petugas kamar tindakan operasi minor harus mengkonfirmasi
identitas pasien

b. Jika diperlukan untuk melepaskan gelang identitas selama


menjalani operasi, tugaskanlah seorang perawat yang
bertanggung jawab untuk melepaskan dan memasangkan kembali
gelang identitas pasien tersebut.
c. Gelang identitas pasien yang dilepas harus ditempelkan di depan
rekam medis pasien

5. Tata laksana identifikasi Bayi Baru Lahir Atau Neonatus


a. Gunakan gelang pengenal di ekstremitas yang berbeda
b. Untu bayi baru lahir yang belum diberi nama, data pengenal
berisikan jenis kelamin bayi, nama Ibu, tanggal dan jam bayi lahir,
nomor rekam medis bayi, dan modus kelahiran.
c. Saat nama bayi didaftarkan, data pengenal yang berisi
data Ibu dilepas diganti dengan gelang pengenal yang berisikan
data bayi.
d. Gunakan gelang pengenal berwarna pink (merah muda)
untuk bayi perempuan, dan gelang pengenal warna biru untuk laki-
laki.
e. Pada saat kondisi dimana jenis kelamin bayi sulit
ditentukan, gunakan gelang pengenal berwarna putih.
6. Tata laksana Identifikasi Pasien Rawat Jalan
a. Tidak perlu memakai gelang pengenal
b. Sebelum melakukan suatu prosedur/ therapy, tenaga
medis/perawat harus menanyakan identitas pasien berupa

nama dan tanggal lahir. Data ini harus dikonfirmasi dengan data
yang tercantum di rekam medis.
c. Jika pasien adalah rujukan dokter umum/ puskesmas/ layanan
kesehatan lainnya surat rujukan harus berisi identitas pasien berupa nama
lengkap, tanggal lahir, dan alamat. Jika data ini tidak ada, prosedur tidak
dapat dilaksanakan.
d. Jika pasien tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri,
maka verifikasi data dilakukan dengan keluarganya/pengantar
pasien.
e. Identifikasi pasien dilakukan dengan cara menyebutkan
nama, tanggal lahir.
7. Tata laksana Identifikasi Nama Pasien Yang Sama di
Ruang Rawat Inap
a. Jika ada pasien dengan nama sama harus
diinformasikan kepada perawat pada setiap pergantian shift.

b. Berikan label/penanda tanda/kode pasien dengan nama


yang sama di lembar pencatatan, lembar obat – obatan, lembar
prosedur dll.
c. Kartu bertanda pasien dengan nama yang sama harus
dipasang di papan nama pasien agar petugas dapat
memverifikasi identitas pasien tersebut.
8. Tata laksana Identifikasi Pasien Yang Identitasnya tidak
diketahui
a. Pasien akan diberi label sesuai prosedur RSIGK sampai
pasien bisa diidentifikasi dengan benar. Pelabelan pasien
menggunakan huruf X dan selanjutnya diikuti nomer rekam medis
(RM).
Contoh : Tn. X, Ny. X, An. X, Wanita/Pria tak dikenal
Jika suatu saat pasien sudah bisa diidentifikasi, berikan gelang
identitas yang baru dengan identitas yang benar

IV. DOKUMENTASI
1. Form Pekajian pasien dimasing-masing Ruang
2. Sop-sop

Anda mungkin juga menyukai