Anda di halaman 1dari 18

     

AQIDAH

Apakah Orang Kafir Akan


Ditanya Di Alam Kubur?
 dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.  2 Comments

   
Terdapat dalil bahwa semua mayit akan
mengalami fitnah (ujian) kubur, yaitu
mendapatkan pertanyaan dari malaikat di alam
kubur. Apakah pertanyaan malaikat ini khusus
hanya untuk setiap orang yang beriman atau
juga dialami oleh orang kafir? Para ulama
berbeda pendapat dalam masalah ini dan
terbagi dalam dua pendapat.

Pendapat pertama, orang kafir tidak ditanya di


alam kubur. Ini adalah pendapat ‘Ubaid bin
‘Umair (ulama terkemuka dari kalangan tabi’in)
dan juga pendapat Ibnu Abdil Barr
rahimahumullah.

‘Ubaid bin ‘Umair berkata,”Yang mendapatkan


pertanyaan kubur hanya dua orang, yaitu
orang mukmin dan orang munafik. Adapun
orang kafir, maka mereka tidak ditanya tentang
Muhammad dan mereka juga tidak
mengenalnya” (Fathul Baari, 3/238).
Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata, “Hadis-
hadis dalam masalah ini (fitnah kubur)
hanyalah menunjukkan bahwa fitnah kubur
tidaklah dialami kecuali hanya bagi orang
beriman dan orang munafik yang ketika di
dunia menisbatkan (mengaku) dirinya sebagai
orang Islam yang terjaga darahnya karena
mengucapkan dua kalimat syahadat. Adapun
orang kafir yang ingkar, maka tidaklah
termasuk orang-orang yang ditanya tentang
Rabb-nya, agamanya, dan Nabi-nya. Yang
ditanya tentang hal itu hanyalah orang muslim
saja” (At-Tamhid, 22/251).

Pendapat ini dapat dibantah dengan


mengatakan bahwa justru orang kafir itu lebih
layak untuk ditanya daripada selain mereka.
Allah Ta’ala memberitakan bahwa orang kafir
akan ditanya pada hari kiamat,

َ ‫ِﯾن أُرْ ﺳِ َل إِ َﻟﯾ ِْﮭ ْم َو َﻟ َﻧﺳْ ﺄ َ َﻟنﱠ ْاﻟﻣُرْ َﺳﻠ‬


‫ِﯾن‬ َ ‫َﻓ َﻠ َﻧﺳْ ﺄ َ َﻟنﱠ اﻟﱠذ‬

“Maka sesungguhnya Kami akan menanyai


umat-umat yang telah diutus rasul-rasul
kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan
menanyai (pula) rasul-rasul (Kami)” (QS. Al-
A’raf [7]: 6).

Jika mereka ditanya di hari kiamat, bagaimana


mungkin mereka tidak ditanya di kubur
mereka?
Pendapat ke dua, orang kafir akan ditanya di
kubur mereka. Pendapat ini dipilih oleh Abu
Abdillah Al-Qurthubi (dalam kitab At-Tadzkirah
bi Ahwalil Mauta wa Umuuril Akhiroh, 1/415),
Ibnul Qayyim (dalam kitab Ar-Ruh, hal. 228),
dan Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahumullah
(dalam kitab Fathul Baari, 3/238). Mereka
berdalil dengan keumuman dalil yang
menunjukkan adanya pertanyaan (fitnah) kubur
bagi mayit.

Pendapat yang lebih tepat (rajih) adalah


pendapat kedua, bahwa orang kafir akan
ditanya di alam kubur mereka. Hal ini karena
beberapa alasan berikut ini:

Alasan pertama, yaitu keumuman dalil yang


menunjukkan bahwa mayit akan ditanya di
alam kubur dan tidak dibedakan apakah mayit
tersebut muslim atau orang kafir.

Alasan ke dua, yaitu hadits yang terdapat


dalam Shahih Bukhari dari Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ َوإِ ﱠﻧ ُﮫ َﻟ َﯾﺳْ َﻣ ُﻊ َﻗرْ َع‬،ُ‫اﻟﻌﺑْدَ إِ َذا وُ ﺿِ َﻊ ﻓِﻲ َﻗﺑ ِْر ِه َو َﺗ َوﻟﱠﻰ َﻋ ْﻧ ُﮫ أَﺻْ َﺣﺎ ُﺑﮫ‬ َ ‫إِنﱠ‬
‫ت َﺗﻘُو ُل ﻓِﻲ َھ َذا اﻟرﱠ ُﺟ ِل‬ َ ‫ َﻣﺎ ُﻛ ْﻧ‬:‫ َﻓ َﯾﻘُوﻻَ ِن‬،ِ‫ﺎن َﻓ ُﯾ ْﻘﻌِدَ ا ِﻧﮫ‬ ِ ‫ أَ َﺗﺎهُ َﻣ َﻠ َﻛ‬،‫ﻧ َِﻌﺎﻟ ِِﮭ ْم‬
‫ أَ ْﺷ َﮭ ُد أَ ﱠﻧ ُﮫ َﻋ ْﺑ ُد اﻟﻠﱠ ِﮫ‬:ُ‫ َﻓ َﯾﻘُول‬، ُ‫ َﻓﺄَﻣﱠﺎ اﻟﻣ ُْؤﻣِن‬،‫ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠ ُﮫ َﻋ َﻠ ْﯾ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َم‬ َ ‫ﻟِﻣ َُﺣ ﱠﻣ ٍد‬
‫ﺎر َﻗ ْد أَﺑْدَ َﻟ َك اﻟﻠﱠ ُﮫ ِﺑ ِﮫ َﻣ ْﻘ َﻌ ًدا‬ ُ ‫ ا ْﻧ‬:ُ‫ َﻓ ُﯾ َﻘﺎ ُل َﻟﮫ‬،ُ‫َو َرﺳُوﻟُﮫ‬
َ ‫ظرْ إِ َﻟﻰ َﻣ ْﻘ َﻌد‬
ِ ‫ِك ﻣ َِن اﻟ ﱠﻧ‬
‫ َﻣﺎ‬:ُ‫ َوأَﻣﱠﺎ اﻟ ُﻣ َﻧﺎﻓ ُِق َواﻟ َﻛﺎ ِﻓ ُر َﻓ ُﯾ َﻘﺎ ُل َﻟﮫ‬:‫ َﻗﺎ َل‬،‫ َﻓ َﯾ َرا ُھ َﻣﺎ َﺟﻣِﯾ ًﻌﺎ‬،ِ‫اﻟﺟ ﱠﻧﺔ‬
َ ‫ﻣ َِن‬
‫ت أَﻗُو ُل َﻣﺎ َﯾﻘُو ُل‬ ُ ‫ ﻻَ أَ ْد ِري ُﻛ ْﻧ‬:ُ‫ت َﺗﻘُو ُل ﻓِﻲ َھ َذا اﻟرﱠ ُﺟ ِل؟ َﻓ َﯾﻘُول‬ َ ‫ُﻛ ْﻧ‬
‫ﺎر َق ِﻣنْ َﺣدِﯾ ٍد‬ ِ ‫ َوﯾُﺿْ َربُ ِﺑ َﻣ َط‬،‫ْت‬ َ ‫ْت َوﻻَ َﺗ َﻠﯾ‬
َ ‫ ﻻَ دَ َرﯾ‬:ُ‫ َﻓ ُﯾ َﻘﺎل‬، ُ‫اﻟ ﱠﻧﺎس‬
‫ﺻﯾ َْﺣ ًﺔ َﯾﺳْ َﻣ ُﻌ َﮭﺎ َﻣنْ َﯾﻠِﯾ ِﮫ َﻏﯾ َْر ﱠ‬
ِ ‫اﻟﺛ َﻘ َﻠﯾ‬
‫ْن‬ َ ‫ َﻓﯾَﺻِ ﯾ ُﺢ‬،‫ﺿرْ َﺑ ًﺔ‬ َ

“Sesungguhnya seorang hamba jika telah


dimakamkan di kuburnya, dan sahabat-
sahabatnya (yang mengiring jenazahnya) telah
pulang, maka sungguh dia akan mendengar
suara langkah sandal mereka. Kemudian dua
orang malaikat mendatanginya dan
mendudukkannya. Dua orang malaikat tersebut
berkata kepadanya,

‘Apa yang dulu Engkau katakan tentang orang


ini –yaitu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam-?’

Adapun orang beriman, maka dia akan


menjawab, ’Aku bersaksi bahwa dia
(Muhammad) adalah hamba dan utusan-Nya.’

Maka dikatakan kepadanya, ‘Lihatlah tempat


dudukmu di neraka. Sungguh Allah telah
menggantinya dengan tempat duduk di surga.’
Maka dia melihat dua-duanya sekaligus.

Adapun orang munafik dan orang kafir,


maka ditanyakan kepada mereka, ‘Apa yang
dulu Engkau katakan tentang orang ini –yaitu
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam-?’

Maka mereka berkata, ‘Aku tidak tahu. Aku


dulu mengatakan apa yang dikatakan oleh
kebanyakan manusia.’
Malaikat berkata, ‘Engkau tidak tahu dan
Engkau tidak mengikuti.’ Malaikat kemudian
memukulnya dengan palu dari besi, dia pun
berteriak sampai-sampai didengar oleh
makhluk yang berada di atasnya, selain jin dan
manusia” (HR. Bukhari no. 1374).

Hadits ini tegas menunjukkan bahwa orang


kafir akan ditanya di kubur mereka. Maka
jelaslah bahwa pendapat yang benar adalah
bahwa orang kafir akan ditanya di alam
kuburnya dan orang kafir justru lebih layak
ditanya daripada orang beriman. Jika telah
pasti bahwa orang kafir akan ditanya pada hari
kiamat, maka tidak ada penghalang bagi
mereka untuk juga ditanya di alam kuburnya.
[1]

Syaikh Dr. Shalih Al-Fauzan hafizahullah


berkata, “Para ulama berbeda pendapat
apakah pertanyaan di alam kubur bersifat
umum, yaitu bagi kaum muslimin, orang
munafik, dan orang kafir atau hanya khusus
bagi orang muslim dan orang munafik? Ada
yang berpendapat, (fitnah kubur) hanya khusus
bagi muslim dan munafik dan bukan untuk
orang kafir. Ada juga yang berpendapat bahwa
fitnah kubur bersifat umum bagi orang kafir dan
orang muslim. Pendapat inilah yang
ditunjukkan oleh dalil dari Al-Kitab dan As-
Sunnah, dan mengecualikan orang kafir dari
fitnah kubur adalah (pendapat yang) tidak
berdasar.” [2]

Wallahu a’lam.

***

Selesai disusun ba’da isya’ di Masjid Nasuha


ISR Rotterdam, 12 Shafar 1436

Yang selalu mengharap ampunan Rabb-nya,

Penulis: dr. M. Saifudin Hakim, MSc.

Catatan kaki:

[1] Disarikan dari Al-Imaan bimaa Ba’dal Maut:


Masaail wa Dalaail, karya Ahmad bin
Muhammad bin Shadiq An-Najar, Daar An-
Nashihah, cetakan pertama, tahun 1434, hal.
43-46.

[2] Dikutip dari Al-Irsyad ila Shahihil I’tiqod,


karya Syaikh Dr. Shalih Al-Fauzan
hafidzahullah, tahqiq: Abu Hafz Al-Atsary,
Maktabah Salsabila, cetakan pertama, hal.
220.

Artikel Muslim.Or.Id
Sahabat muslim, yuk berdakwah bersama kami.
InsyaAllah, setiap artikel yang dibaca, bisa
menjadi pahala untuk kita semua. Donasi
sekarang.

 TOPICS: AKIDAH, ALAM KUBUR, AQIDAH, FITNAH KUBUR,


SIKSA KUBUR

   

PREVIOUS
Daurah Liburan Pelajar 2015 di Yogyakarta

NEXT

Antara Ucapan Selamat Tahun Baru


Masehi Dan Tahun Baru Hijriyyah (2)

ABOUT AUTHOR

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.


Alumni Ma'had Al-'Ilmi Yogyakarta (2003-2005).
Pendidikan Dokter FK UGM (2003-2009). S2 (MSc) dan
S3 (PhD) Erasmus University Medical Center Rotterdam
dalam bidang Virologi dan Imunologi (2011-2013 dan
2014-2018).

View all posts by dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D. »

ARTIKEL TERKAIT
 

 

Tanda Pengagungan kepada Pengaruh Nama


Allah bagi Insan Ber

2 COMMENTS

Rezafirmansyah  1 Januari 2015

Assalamu’alaikum ..
saya mau bertanya soal dipertanyakannya hamba Allah
di liang lahat ..

bagaimana malaikat menanyai seperti umat hindu (bali)


yang biasanya membakar mayatnya lalu membuangnya
dilaut ..
lalu bagaimana seorang malaikat menanyai seorang
yang meninggalnya bersamaan …

semoga Allah memberikan barokah kepada mu

 BALAS

Yulian Purnama  1 Januari 2015

Wa’alaikumussalam, fitnah kubur dan juga adzab


kubur itu terjadi di alam kubur bukan di kuburan. Alam
kubur itu sifatnya gaib, bukan berupa lubang di tanah
seluas 1 x 3 meter. Maka mereka yang mati
tenggelam, hangus terbakar, dimakan binatang, dll
juga akan mengalami alam kubur walau tidak di
kuburan. Wallahu a’lam.

Silakan baca juga:


http://kangaswad.wordpress.com/2012/10/22/pertanyaan-
malaikat-pada-orang-yang-mati-tenggelam/
2015-01-01 16:21 GMT+07:00 Disqus :

 BALAS

LEAVE A REPLY

Your comment...

Name (required)
Email (required)

Website

SUBMIT COMMENT

Search... 
7 ARTIKEL TERBARU
Wajibkah Fidyah bagi Wanita Hamil atau Menyusui jika
Tidak Puasa Ramadhan? (Bag. 2)

Ketika Anggota Badan Kita Memberikan Persaksian


(Tafsir Surat Yasin Ayat 65)

Wajibkah Fidyah bagi Wanita Hamil atau Menyusui jika


Tidak Puasa Ramadhan? (Bag. 1)

Salah Kaprah Pelaku Terorisme Berkedok Jihad (Bag.


1)

Doa Sepanjang Ramadhan

Hukum Menggunakan Pasta Gigi, Obat Tetes Telinga


dan Tetes Mata saat Puasa

Tanda Pengagungan kepada Allah

CARI TENTANG APA?

Pilih Kategori

PENTING DIKETAHUI!

Makna Tauhid

Memahami Makna Syirik

Mari Mengenal Manhaj Salaf

Meneladani Sahabat Nabi, Jalan Kebenaran

Tidak Semua Pendapat Dalam Khilafiyah Ditoleransi

Penyimpangan Terhadap Al Asma Al Husna


Bid’ah dan Bahayanya

Menjelaskan Bid’ah Bukan Berarti Memvonis Neraka

Ada Apa dengan Wahabi?

Bolehkah Wanita Memakai Parfum?

Beberapa Karakter Terbaik dan Terburuk Seorang


Wanita

Para Wanita Perindu Surga

Jika Suci dari Haid di Waktu Ashar, Apakah juga


Harus Shalat Dzuhur?

MUSLIM.OR.ID
Profil
Donasi
Iklan
E-book
Hitung Waris
Muslimah.or.id

YPIA.OR.ID

Profil YPIA
Sejarah YPIA
Struktur YPIA
Radio Muslim
Donasi Dakwah

ALAMAT KAMI

Pogung Rejo No. 412, RT 14/RW 51, kelurahan


Sinduadi, kecamatan Mlati, kabupaten Sleman, kode
pos: 55284
Kontak: +62 857-4952-5735
E-mail: muslim.or.id[at]gmail.com

Facebook | Twitter | IG | Telegram | Youtube

Copyright 2021 Muslim.or.id. All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai