Pembimbing
Sugeng Purwantoro E.S.G.S, S.T., M.T.
Pembimbing
Sugeng Purwantoro E.S.G.S, S.T., M.T.
Disetujui oleh:
Pembimbing, Penguji,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Komputer
i
PERNYATAAN
Adalah benar hasil karya saya, dan tidak mengandung karya ilmiah atau
tulisan yang pernah diajukan di suatu Perguruan Tinggi.
Setiap kata yang dituliskan tidak mengandung plagiat, pernah
ditulis maupun diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis dalam
Laporan Proyek Akhir ini dan disebutkan pada daftar pustaka. Saya siap
menanggung seluruh akibat apabila terbukti melakukan plagiat.
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
Landfill is a place where the garbage reaches the last stage in its
management since the start arising at source, collection, transportation,
processing and disposal. Landfill Muara Fajar is one of the Final Disposal
of garbage in the City of Pekanbaru is the increase in the number of bins
exceeds the capacity of the landfill land so, is able to produce a litter of
800 tons per day of his on the weather dry and 1000 tons per day of his
on rainy weather. Problems arising from the management of the Landfill
Muara Fajar this is the air pollution caused by the process of
decomposition of organic materials in anaerobic and potentially cause
odor and health problems. With the presence of these problems, we built
a system to monitor and detect harmful gases in the Landfill, namely H2S
gas using the sensor MQ-136, CH4 gas sensor MQ-4, as well as Co2 and
NH3 using the sensor MQ-135. The system is implemented with the
protocol of the IoT, namely MQTT Broker to send and receive data the
results of the monitoring to the Website with a notification from telegram
web application. Based on the testing at the Landfill Muara Fajar value
of ppm in Co2 Gas with the status of the danger that is above 1135,87
ppm, H2S Gas that is of 0.21 ppm, NH3 0.13 ppm, and CH4 with a status
of normal because the value of ppm levels of 0.54 ppm.
iv
KATA PENGANTAR
v
8. Terima Kasih kepada Afriandi atas yang selalu memberikan
dukungan dan rasa peduli yang tak terhingga, sehingga penulis
dapat menyelesaikan proyek akhir tepat waktu.
9. Seluruh Dosen Jurusan Teknologi Informasi yang telah
memberikan bekal ilmu kepada penulis dalam menyelesaikan
proyek akhir.
10. Seluruh teman-teman di Program Studi Teknik Komputer Generasi
2018 yang telah memberikan semangat, dukungan, dan bantuan
kepada penulis dalam menyelesaikan Proyek Akhir.
11. Seluruh kakak dan abang di Program Studi Teknik Komputer
Generasi 2017 yang telah memberikan semangat, dukungan, dan
bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Proyek Akhir.
12. Seluruh teman - teman yang berada di Politeknik Caltex Riau yang
membantu penulis dalam mengerjakan Proyek Akhir.
vi
DAFTAR ISI
vii
2.2.5 MQTT Broker .........................................................11
3.4.2 Flowchart................................................................27
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 3.10 Prototype Tampilan informasi grafik gas CH4 pada TPA
............................................................................................................... 32
Gambar 3. 11 Tampilan status hasil monitoring gas CO2 ..................... 33
Gambar 3.12 Tampilan status dari hasil monitoring gas NH3 ............. 34
Gambar 3.13 Tampilan status dari hasil monitoring gas CH4.............. 35
Gambar 3.14 Tampilan status dari hasil monitoring gas H2S .............. 36
Gambar 3.15 ERD Sistem Pemantauan Gas di TPA Muara Fajar
Pekanbaru .............................................................................................. 39
Gambar 4.1 Hardware Tampak Depan .................................................. 41
Gambar 4.2 Hardware Tampak Samping Kanan ................................... 42
Gambar 4.3 Hardware Tampak Samping Kiri ....................................... 42
Gambar 4.4 Posis Komponen Hardware ............................................... 43
Gambar 4.5 Nilai Sensor MQ 135, MQ 136, MQ 4 Serial Monitor
Arduino .................................................................................................. 46
Gambar 4.6 Lokasi Pengujian di TPA Muara Fajar Pekanbaru ............ 46
Gambar 4.7 Tampilan Status Notifikasi Co2 di Dashboard .................. 47
Gambar 4.8 Tampilan Status Notifikasi H2S di Dashboard .................. 48
Gambar 4.9 Tampilan Status Notifikasi NH3 di Dashboard ................ 49
Gambar 4.10 Tampilan Status Notifikasi CH4 di Dashboard .............. 50
Gambar 4.11 Data sensor pada Firebase Database............................... 51
Gambar 4.12 Tampilan Monitoring Gas Secara Real time di Chart
Dashboard .............................................................................................. 51
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR AKRONIM
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gambar 1.1 Sampah Gunung TPA Muara Fajar Pekanbaru1
1
https://metropekanbaru.com/warga-pekanbaru-hasilkan-seribu-ton-sampah-
tiap-hari/
2
dengan range deteksi 200-10000 ppm, serta sensor MQ-135 dapat
mendeteksi gas NH3 dan CO2 dengan range 0.01-10 ppm.
Pada studi kasus TPA Muara Fajar Pekanbaru, penulis melakukan
proses pengujian pada Hari Sabtu Tanggal 28 Agustus 2021 waktu 11.15
WIB siang hari, yang bertempatkan pada wilayah TPA 2 Muara Fajar
Pekanbaru yang merupakan wilayah tempat pembuangan sampah akhir.
Kondisi pengujian pada wilayah TPA 2 cukup baik dan aman karena,
penulis melakukan pengujian pada Hari Sabtu sehingga truk pengangkut
sampah tidak sepadat pada hari kerja yakni Hari Senin hingga Jumat.
Sehubungan dengan masa pandemi saat ini, penulis tetap mematuhi
aturan protokol kesehatan yakni memakai masker, membawa
handsanitizer, dan menjaga jarak, guna melindungi bakteri dan virus yang
ada pada lingkungan sampah di TPA. Pada lingkungan TPA 2 saat itu
penuh dengan sampah limbah rumah tangga yang baru saja dari proses
pengangkutan. Namun, ada juga sampah yang sudah lama dan sebgaian
sampah sudah dilakukan kegiatan penyemprotan asam laktat untuk
mengurangi bau pada sampah. Tujuan penulis membangun suatu sistem
pemantauan gas berbahaya yang ditujukan kepada para pekerja dan
pengelola yang ada di TPA Muara Fajar Pekanbaru. Penulis melakukan
proses pengujian dengan cara meletakkan hardware tepat pada
tumpukkan sampah agar penulis mendapatkan data yang akurat dari gas
yang akan dideteksi dengan memperhatikan dari berbagai sisi sistem
yakni dengan melihat dashboard real time, grafik, tabel, serta firebase
real time database, agar penulis dapat menganalisa data sensor yang
didapatkan. Namun pada saat proses pengujian berlangsung, terjadi
sedikit kendala pada bagian jumper yang menglami pergerakan sehingga
hasil deteksi sensor terkadang tidak stabil. Akan tetapi hal ini dapat
teratasi dan proses pengujian dapat berjalan dengan lancar. Adapun
implementasi hardware pada proses pengujian, penulis menggunakan
laptop dengan tujuan melihat data dari serial monitor arduino,
dikarenakan penulis belum mengimplementasikan hardware dengan
sumber daya sendiri yakni seperti penggunaan powerbank tanpa harus
menggunakan laptop kembali.
Dengan membangun sistem pemantauan gas berbahaya ini dapat
membantu pelayanan TPA dalam pencegahan dampak negatif dari akibat
gas berbahaya pada sampah dengan memberikan dan menampilkan data
pada website secara realtime. Dengan harapan sistem ini mampu
meningkatkan dalam upaya pengelolaan sampah di TPA Muara Fajar
Pekanbaru.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan terdapat
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana cara sensor MQ-136 dapat mendeteksi gas H2S?.
2) Bagaimana cara sensor MQ-4 dapat mendeteksi gas CH4?.
3) Bagaimana Sensor MQ-135 mendeteksi dua gas yaitu NH3 dan
CO2?.
4) Bagaimana cara kerja protokol MQTT Broker sehingga dapat
mengirimkan informasi secara real time?.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
status tempat sampah kapanpun dan dimanapun selama ada koneksi
internet sehingga membuat petugas sampah lebih efisien dalam
memanajemen sampah di perkotaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Mulyono, Misbah, Hendra
Ariwinarno (2016), “Pembuatan Alat Deteksi Pencemaran Udara Untuk
Gas Buang Industri (H2S dan NH3) Berbasis Mikrokontroler”. Dalam
skripsi ini dibuat alat pendeteksi gas buang industri terutama Hidrogen
Sulfida (H2S) dan Amonia (NH3) berbasis mikrokontroller,
menggunakan sensor berbahan semikonduktor yaitu MQ136 untuk
mengukur kandungan gas H2S dengan range pengukuran 1-100 ppm,
serta MQ137 sebagai sensor gas NH3 dengan range pengukuran 5-500
ppm.
Penelitian yang dilakukan oleh Fathur Zaini Rachman (2018),“
Sistem Pemantau Gas di Tempat Pembuangan Sampah Akhir Berbasis
Internet of Things”. Dalam penelitian tersebut Penelitian ini
mengembangkan sistem pemantau gas berbahaya di tempat pembuangan
sampah akhir. Sistem ini telah mengimplementasikan Internet of Things
(IoT) menggunakan modul Wi-Fi ESP8266 untuk mengirimkan hasil
pemantauan konsentrasi gas metana (CH4) menggunakan MQ-4 dan
karbon dioksida (CO2) menggunakan MQ-135 serta suhu dan
kelembaban menggunakan DHT 11 yang akan dikirimkan ke server
ThingSpeak. Pengguna dapat memperoleh dan mengakses data
lingkungan ini melalui media sosial Twitter dan situs web dari mana saja.
Pengiriman data tercepat diperoleh dengan interval waktu 16 detik untuk
setiap pengirim.
Dari beberapa penelitian diatas yang telah dilakukan, maka dapat
memberikan gambaran menegenai penelitian yang akan dilakukan saat
ini, yaitu penelitian tentang membuat perancangan dan implementasi
sistem pemantauan di tempat pembuangan sampah akhir berbasis internet
of things menggunakan espduino-32 dan sensor gas MQ-135, MQ-136,
MQ-4. Hasil dari penelitian yang dilakukan berupa membuat sebuah alat
pemantauan gas pada sampah TPA menggunakan sensor MQ-135, MQ-
136, MQ-4 yang digunakan untuk pendeteksi gas berbahaya serta
dilengkapi dengan grafik sebagai informasi konsentrasi dari gas, sehingga
pengelolaan sampah dapat dilakukan secara maksimal secara otomatis
jika telah mencapai ketinggian tertentu.
Berikut Tabel 2.1 perbandingan penelitian terdahulu dan
sekarang.
7
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
Perangkat Bahasa
Peneliti Kontroller keluaran
Pendukung Pemrograman
Tugar Aris Website
A. P. Sensor MQ-
Raharjo, Arduino 135, Sensor
Sabriansyah Mega MQ-4,
Rizqika TGS2602, C
Akbar, sensor
Rakhmadhy infrared
Primananda.
(2018)
Sensor laser,
Agam Sensor load
Sanjaya I.P, Arduino cell, Sensor
Aplikasi
M.S. UNO R3, MQ-135, C
Android
Hendriyawa Node MCU. Relay, Elemen
n A. (2015) Pemanas, push
button
Mulyono,
Misbah, Sensor
ATMega85
Hendra MQ136, C++ Website
35
Ariwinarno Sensor MQ137
(2016)
Sensor
Ultrasonik,
Fathur Zaini Thingspea
Sensor
Rachman ESP8266 C k, Twitter
Waterflow,
(2018) notifikasi
Selenoid
Valve
Website,
Raviqa Sensor
Espduino- Telegram
Sandra Putri MQ135, C
32 notificatio
(2020) MQ136, MQ 4
n
8
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Modul Espduino 32
Development Board Bentuk Arduino Uno dengan mcu ESP 32
32bit dual core support Wifi dan Bluetooth BLE 4.0 proyek espduino-32
mencakup elemen protokol berikut:
2
https://www.tokopedia.com/hwthinker/wemos-esp32-4mb-flash-uno-d1-r32-
wifi-and-bluetooth
9
Gambar 2.2 Sensor MQ 1363
3
https://www.tokopedia.com/hwthinker/wemos-esp32-4mb-flash-uno-d1-r32-
wifi-and-bluetooth
4
https://digiwarestore.com/en/gas/h2s
10
gas metana dapat berbahaya karena mudah terbakar (combustive /
flammable gas). Gas ini tidak berbau dan tidak berwarna, menjadikannya
sulit untuk dideteksi secara langsung oleh manusia.
Sensor MQ-4 merupakan sensor yang sangat sensitif terhadap
CNG dan dapat mendeteksi konsentrat gas alam di udara mulai dari 200
ppm hingga 10.000 ppm. Keluaran sensor ini berupa resistansi analog
yang dengan mudah dapat dikonversi menjadi tegangan dengan
menambahkan satu resistor biasa. Dengan mengkonversi impedansi ini
menjadi tegangan, hasil bacaan sensor dapat dibacaoleh pin ADC (analog
to digital converter) pada mikrokontroler.
6
http://blog.ulindev.com/mengenal-mqtt-protokol-untuk-iot/
12
yang ingin berkomunikasi satu sama lain, istilah dalam jaringan sebagai
client nya.
7
https://firebase.google.com/
13
diwakili sebagai tipe bawaan tertentu yang sesuai dengan tipe JSON yang
tersedia untuk membantu menulis lebih banyak kode yang bisa
dipertahankan.
Firebase memiliki beberapa yang disediakan., yaitu:
1. Google Analytic
Analytics menyajikan data seputar perilaku pengguna pada aplikasi
Android dan iOS agar Anda dapat mengambil keputusan yang lebih baik
tentang produk dan pengoptimalan pemasaran. Lihat data error,
efektivitas notification, performa deep link, data pembelian dalam
aplikasi, dan lain-lain.
2. Real-time database
Untuk Menyimpan dan sinkronkan data antara pengguna dan
perangkat secara real time menggunakan database noSQL yang dihosting
secara cloud. real-time adalah kondisi pengoperasian dari suatu sistem
perangkat keras dan perangkat. lunak yang dibatasi oleh rentang waktu
dan memiliki tenggat waktu (deadline) yang jelas, relatif terhadap waktu
suatu peristiwa atau operasi terjadi, jadi data akan dikirim seketika waktu
itu juga.
3. Authentication
Untuk mengelelola pengguna dengan cara yang mudah dan aman.
Firebase menawarkan beberapa metode autentikasi, termasuk email dan
sandi, penyedia pihak ketiga seperti Google atau Facebook, atau langsung
menggunakan sistem akun Anda yang sudah ada.
4. Cloud Storage
Untuk menyimpan dan bagikan gambar, audio, video, atau konten
lain yang dibuat pengguna secara mudah dengan penyimpanan objek
yang andal, sederhana, dan hemat biaya yang dikembangkan untuk skala
Google.
5. Hosting
Permudah hosting web statis Anda dengan fitur yang dibuat khusus
untuk aplikasi web modern. Saat Anda mengupload aset web, kami secara
otomatis akan memasukkannya ke CDN global kami, dan memberinya
14
sertifikat SSL gratis, sehingga pengguna akan mendapatkan pengalaman
yang aman, andal, berlatensi rendah, di mana pun mereka berada. Dan
masih banyak lagi service lain yang dikembangkan pada Firebase ini.
8
https://eprints.sinus.ac.id/
15
2.2.8 PhpMyAdmin
Dalam buku Pengelolaan Database MySQL dengan
PhpMyAdmin yang dikutip dari Sugiri Haris Saputro (2008: 4)
PhpMyAdmin merupakan aplikasi berbasis web yang dikembangkan
menggunakan bahasa pemrograman PHP. Melalui PhpMyAdmin, user
dapat menggunakan perintah query tanpa harus mengetikan seperti pada
MS DOS. Perintah tersebut misalnya administrasi user dari privileges,
export dan import database, manajemen database, manajemen table dan
struktur 34 table, dan sebagainya. PhpMyAdmin sangat membantu user
friendly, sehingga mudah untuk digunakan walalupun pengguna baru
(newbie). Selain memakai MySQL untuk menjalankannya, PhpMyAdmin
memerlukan web server yang sering digunakan berpasangan dengan Php
yaitu Apache web server. Apache merupakan web server yang paling
banyak digunakan di internet. Hal itu disebabkan karena beberapa faktor
seperti kecepatan, performasi dan tanpa biaya (gratis).
9
https://elib.unikom.ac.id/ f
16
2.2.9 Aplikasi Telegram
Telegram adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan pengguna
atau user untuk mengirim pesan dengan cepat dan aman, selain itu
Telegram sangat ringan, mudah dan gratis. Telegram dapat digunakan
pada smartphone, tablet dan bahkan komputer. Telegram untuk platform
iOS diluncurkan pada tanggal 14 Agustus 2013. Sedangkan versi alfa
untuk platform Android secara resmi diluncurkan pada tanggal 20
Oktober 2013. Untuk iOS dapat berjalan pada versi iOS 6 dan ke atasnya,
Android berjalan pada versi Android 4.1 dan ke atasnya, dan Windows
Phone. Selain pada smartphone, Telegram juga dapat menggunakan versi
Web Telegram atau dengan memasang aplikasi Telegram Desktop untuk
sistem operasi Windows, OSX, dan Linux.
Telegram dapat mengirim pesan teks, foto, video dan dokumen
dalam jenis apapun (doc, zip, mp3, dan lain sebagainya), serta dapat
membuat sebuah grup sampai dengan 20.000 orang anggota atau channel
untuk mengirimkan pesan broadcast yang tidak terbatas. Selain itu,
Telegram juga mendukung panggilan suara yang telah di enkripsi end-to-
end sebagai keamanan tambahan. Selain keunggulan-keunggulan di atas,
salah satu keunggulan telegram yang lainnya adalah fasilitas Bot
Telegram. Bot Telegram merupakan akun khusus yang tidak memerlukan
nomor telepon tambahan untuk didaftarkan ke Server Telegram.
Telegram merupakan salah satu aplikasi yang mendukung adanya bot ini.
Dengan adanya bot ini dapat memudahkan pengguna membuat semacam
aplikasi chatting. Pada project akhir ini user menggunakan telegram
berbasis web dan menggunakan bot telegram yang berfungsi dalam
mengirim pesan status notifikasi sensor berupa link untuk menuju ke
tampilan status gas yang dideteksi.
10
https://repository.upnvj.ac.id/
17
2.2.10 Karbon Dioksida
Karbon dioksida (CO2) yang terdiri dari 40 – 60 % dari gas di
TPA berasal dari proses biodegradasi senyawa organik baik. secara
aerobik maupun anaerobik. Karbon dioksida tidak berwarna dan tidak
berbau. CO2 dapat menggantikan oksigen dalam sistem pernapasan
dengan konsentrasi ambien sekitar 250 – 350 ppm. Nilai Ambang Batas
CO2 yaitu 5.000 ppm (0,5 %) yang merupakan paparan rata-rata untuk
orang dewasa yang sehat selama waktu kerja 8 jam sehari menurut
Occupational Safety and Health Administration (OSHA). Sedangkan
Menurut NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health),
kadar karbondioksida aman untuk manusia adalah kurang dari 1000 ppm.
Adapun kadar konsentrasi udara bersih dan udara tercemar dari gas CO2
yaitu untuk udara bersih (310 – 330 ppm) serta udara tercemar (350 >
ppm)
2.2.11 Metana
Timbunan sampah dengan volume yang besar di tempat
pemrosesan akhir sampah berpotensi melepas gas metan (CH4) yang
11
https://www.co2monitor.com.au/co2-ppm
18
dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan memberikan kontribusi
terhadap pemanasan global.
Metana adalah gas utama yang dihasilkan oleh pembusukan
bakteri limbah di TPA. Metana (CH4) dapat menimbulkan ledakan dan
kebakaran pada TPA jika berada di udara dengan konsentrasi 5-15%
(NIST, 2001).
Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) tidak
memiliki batas paparan yang diizinkan untuk metana, tetapi Institut
Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) maksimum
merekomendasikan konsentrasi metana yang aman untuk pekerja selama
periode 8 jam adalah 1.000 ppm (0,1 persen).12
12
https://www1.agric.gov.ab.ca
13
https://books.google.co.id/
14
https://pasca.uns.ac.id/
19
Menurut AMERICAN NATIONAL STANDARD INSTITUTE
(ANSI)15
2.2.13 Amonia
Gas amonia merupakan salah satu gas pencemar udara yang
dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme seperti
dalam proses pembuatan kompos, dalam industri peternakan, dan
pengolahan sampah kota
Amonia memiliki karakteristik tidak berwarna namun memiliki
bau yang menyengat, bersifat korosif dan sangat toksik bahkan dalam
konsentrasi rendah. Gas amonia dapat tercium pada kadar 0,03 ppm.
Menurut SNI 19-7119.1-2005, konsentrasi maksimum ammonia yang
tidak menganggu kesehatan manusia adalah sebesar 2 ppm16.
15
https://oilandgasmanagement.net/portfolio/bahaya-gas-h2s/
16
https://pasca.uns.ac.id/s2ilmulingkungan
20
Toksisitas kronis amonia pada kadar >35 ppm dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, kerusakan paruparu, mereduksi
pertumbuhan dan malfungsi otak serta penurunan nilai darah.
Amoniak bersifat sangat toksik bahkan dalam konsentrasi
rendah. Nilai ambang batas gas amoniak di udara untuk 8 jam kerja adalah
25 ppm (Surat Edaran Menaker, 1978). Nilai
ambang batas gas NH3 diudara menurut NIOSH (Nasional Instute for
Occupaonal Safety and Health) adalah 25 ppm17
17
https://books.google.co.id/
21
BAB III
PERANCANGAN
18
http://raspberrypiwiki.com/ESPDUINO-32
19
https://digiwarestore.com/en/gas/h2s
22
• Sensitivity (S) : Rs (in air)/Rs (50ppm H2S) ≥3
• Output Voltage △Vs : ≥0.5V (in 50ppm H2S)
• Concentration Slope(α) : ≤0.6(R200ppm/R50ppm
H2S)
• Preheat time : over 48 hours
20
http://newkarachielectronics.com/
21
https://circuit.rocks/gas-sensor-mq4
23
• Range detection : 200 - 10000ppm
• The main chip : LM393, ZYMQ-4 gas sensor
• VC : 5V±0.1
• VH : 5V±0.1
• RH : less than 95%Rh
• PH : less than 750mw
• Rs : 10KΩ- 60KΩ (1000ppm CH4 )
Small sensitivity to alcohol, smoke fast response, Stable, and long life.
24
Sistem terdiri dengan sensor MQ 135, MQ 136, MQ 4, espduino
32, protokol MQTT, Telegram Web Application, website, database
phpmyadmin, dan database firebase. Arsitektur Sistem pada Gambar 3.1
menunjukkan komponen dan alur perancangannya.
Dimana input dari suatu sistem berasal dari sensor MQ-135, MQ-
136, dan MQ-4 yang dihubungkan pada modul komunikasi espduino 32
sebagai media komunikasi yang sudah tersedia akses wifi. Sehingga, data
dari sensor-sensor tersebut dapat dikirimkan denagn bantuan protokol
MQTT Broker dimana espduino 32 bertindak sebagai Publish yang
merupakan cara suatu device untuk mengirimkan datanya ke subscriber.
Dengan akses wifi internet yang dimiliki oleh device espduino-32
maka, notifikasi dari suatu gas akan masuk ke telegram berupa link akses
menuju tampilan status gas di website.
Adapun tugas dari MQTT Broker ini yaitu sebagai penghubung
transmisi data antara publisher dan subscriber. Setelah espduino 32
melakukan publish data sensor yakni berupa topic-topic dari sensor-
sensor gas melalui broker, maka selanjutnya broker akan meneruskan
data-data tersebut ke website yang berperan sebagai visualisasi data dan
sebagai subscriber yang akan melakukan subscribe pada topic-topic
sensor gas tersebut. Database firebase real time yang merupakan
database yang bersifat real time tanpa dapat menyimpan riwayat data-
data sensor sehingga hanya dapat menampilkan data sensor secara real
time dari espduino 32 dan menampilkannya pada website yang mana
bertindak sebagai subscriber. Dari data-data sensor gas tersebut, untuk
menyimpan riwayat data-data sensor tersebut disimpan dalam database
PhpMyAdmin.
25
Dan riwayat penyimpanan dari data-data sensor tersebut akan
disimpan pada Database PhpMyAdmin. Untuk database firebase yang
bersifat secara real time yang hanya dapat menerima data-data sensor
pada device espduino 32 dan menampilkan data sensor tersebut pada web
secara real time. Blok diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 3.2
berikut.
26
Gambar 3.3 Rancangan Rangkaian alat dan sistem monitoring gas
berbahaya pada TPA
3.4.2 Flowchart
28
3.5.2 Use Case Scenario
Nama use case: Melihat status Skenario :
29
Berikut tampilan informasi grafik gas pada setiap selang waktu
per menit dari monitoring konsentrasi gas CO2, CH4, H2S, NH3 yang
ditunjukkan pada Gambar 3.7 sampai dengan Gambar 3.11.
Gambar 3.7 Prototype Tampilan informasi grafik gas H2S berbahaya pada TPA
Gambar 3.8 Prototype Tampilan informasi grafik gas H2S berbahaya pada TPA
30
Gambar 3. 9 Prototype Tampilan Informasi Grafik Gas NH3 pada TPA
Gambar 3.10 Prototype Tampilan informasi grafik gas CH4 pada TPA
32
Gambar 3.11 Tampilan status hasil monitoring gas CO2
33
Gambar 3.12 Tampilan status dari hasil monitoring gas NH3
34
Gambar 3.13 Tampilan status dari hasil monitoring gas CH4
35
Gambar 3.14 Tampilan status dari hasil monitoring gas H2S
36
3.6 Perancangan Basis Data
Perancangan Basis Data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan Database Phpmyadmin yang terdiri dari tabel sensor,
tabel gas, dan tabel data sebagai bentuk relasi antara tabel sensor dan
tabel gas.
3.6.1 Desain Tabel Database
2. ID_Sensor MQ 136
3. ID_Sensor MQ 4
37
Tabel 3.4 Data Tabel (Relasi Sensor Tabel dan Gas Tabel)
No ID_Sensor ID_Gas Konsentrasi Tanggal Waktu Status
(ppm)
1 ID_Sensor ID_Gas ppm [dd/mm/yy] [hh/mm/ss] Kondisi
Gambar 3.2 ERD Sistem Pemantauan Gas di TPA Muara Fajar Pekanbaru
38
ERD diatas merupakan relasi antara himpunan entitas Sensor
dengan himpunan entitas Gas. Pada entitas sensor memiliki atribut
id_sensor sebagai primary key, serta memiliki atribut nama_sensor.
Adapun pada entitas Gas memiliki atribut id_gas sebagai primary key,
dan memiliki atribut nama_gas serta terdapat id_sensor sebagai
foreign key. Himpunan relasi ini diberi nama data dan relasi ini
merupakan relasi one to many.
Pada relasi ini, setiap sensor dapat mendata satu atau banyak
gas, sedangkan setiap gas didata oleh paling banyak satu sensor.
Adapun pada relasi data antara entitas Sensor dengan entitas Gas
menghasilkan atribut turunan yakni atribut konsentrasi (ppm), atribut
tanggal, atribut waktu, serta atribut status.
39
3.7.3 Pengujian Output
Pengujian output digunakan untuk menguji apakah data sensor
telah berhasil disimpan dalam database PhpmyAdmin dan hasil
monitoring gas sensor secara real time dari firebase database.
Sehingga, ketika kadar gas telah melebihi dari kondisi yang ditentukan
maka output yang akan dihasilkan berupa notifikasi dari telegram
menuju status dari website dashboard.
40
BAB IV
PENGUJIAN
41
Terlihat pada Gambar 4.2 merupakan hardware tampak
samping kanan dan Gambar 4.3 merupakan hardware tampak
samping kiri.
42
Pada Gambar 4.4 akan terlihat posisi peletakkan dari setiap
komponen-komponen hardware.
43
Sensor MQ 135
diletakkan di bagian
depan box. Sensor
C Sensor MQ 136
MQ 136 berfungsi
untuk mendeteksi
gas H2S.
Sensor MQ 135
diletakkan di bagian
depan box. Sensor
D Sensor MQ 4
MQ 136 berfungsi
untuk mendeteksi
gas CH4
Espduino 32
diletakkan di dalam
E Mikrokontroler Espduino 32 box yang berfungsi
sebagai
mikrokontroler
Berfungsi
untuk membuat
rangkaian elektronik
sementara
F. Breadboard
dengan tujuan uji
coba atau
prototipe tanpa harus
menyolder.
44
4.2 Pengujian
4.2.1 Pengujian Input
Pada pengujian ini mendata tingkat keberhasilan dari sensor
MQ 135, MQ 136, MQ 4 dan Espduino 32, MQTT Broker. Berikut
hasil pengujian pada inputan yaitu Tabel 4.1 sebagai berikut.
45
Gambar 4.5 Nilai Sensor MQ 135, MQ 136, MQ 4 Serial
Monitor Arduino
46
4.2.2 Pengujian Proses
Adapun kondisi yang akan diuji pada pengujian proses ialah
ketika gas berada di bawah kondisi dari range ppm yang telah
ditentukan berdasarkan sumber teori dari peneliti terhadap kondisi
masing-masing gas di udara.
47
Gambar 4. 8 Tampilan Status Notifikasi H2S di Dashboard
48
Gambar 4.9 Tampilan Status Notifikasi NH3 di Dashboard
49
Gambar 4.10 Tampilan Status Notifikasi CH4 di Dashboard
50
Gambar 4.11 Data sensor pada Firebase Database
51
Adapun hasil deteksi sensor gas juga ditampilkan pada
chart secara real time. Dimana Gas H2S mempunyai kadar 2.15
ppm, NH3 mempunyai 1.18 ppm, Co2 mempunyai 1302.44 ppm
dan Gas CH4 mempunyai kadar 0.65 ppm.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian terhadap perangkat hardware dan
software berupa komponen-komponen mikrokontroler serta web
dashboard, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
52
j. Gas CH4 pada TPA Muara Fajar Pekanbaru menunjukkan
kadar konsentrasi CH4 baik pada lingkungan. Hal ini juga
dibuktikan kondisi sampah-sampah TPA pada saat itu
dilakukan proses pengolahan sehingga sampah pada TPA
mengalami penyusutan dan mampu mengurangi potensi
rumah kaca.
k. Dari monitoring pada setiap gas memberikan kotak pesan
pada tampilan status berupa penanganan yang dilakukan
untuk mengurangi timbulan gas-gas berbahaya tersebut.
53
5.2 Saran
Penelitian ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan yaitu:
1. Karena pada pembuatan project iot ini membutuhkan
beberapa kabel jumper. Sehingga pada proses pengujian,
nilai data dari sensor gas mengalami perubahan atau tidak
stabil dikarenakan kabel jumper yang sering mengalami
pergerakan.
2. Sensivitas yang dimiliki oleh sensor MQ 136 cukup rendah
sehingga butuh beberapa detik untuk dapat mengenali object
yang terdeteksi.
3. Pada saat melakukan proses pengujian penulis mengalami
kendala pada konektivitas wifi sehingga data yang masuk
mengalami kemacetan.
Oleh karena itu Saran untuk pengembangan lebih lanjut,
disarankan beberapa hal sebagai berikut:
a. Pada penelitian selanjutnya, disarankan alangkah lebih baik
menggunakan papan PCB agar tidak mudah mengalami
pergerakan sehingga nilai konsentasi yang didapatkan
berubah-ubah, atau disarankan kabel jumper diatur
sedemikian rupa agar tidak terjadi pergerakan.
b. Pada penelitian berikutnya, alangkah baiknya penulis dapat
menggunakan sensor selain MQ1 36 yang dapat mendeteksi
gas H2S dengan sensitivitas yang tinggi. Sehingga nilai yang
didapatkan tidak perlu menunggu waktu yang cukup lama.
c. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan
konektivitas wifi yang optimal sehingga pengiriman data
dapat berjalan dengan baik dan lancar.
54
DAFTAR PUSTAKA
55
126. https://doi.org/10.32486/jeecae.v2i2.147
Wahjono, H. D. (2011). Fixed Monitoring System Untuk Pemantauan
Gas Yang Dihasilkan Di Tempat Pemrosesan Akhir ( Tpa )
Sampah Fixed Monitoring System for Monitoring Gas
Generated in. 7(3), 217–232.
56
LAMPIRAN
A. Tabel Biaya
Nama Harga Satuan
No Jumlah Total (Rp) Ket
Barang (Rp)
Sensor MQ
1 2 Unit 30.000,00 60.000,00 Beli
135
Sensor MQ
2 1 Unit 270.000,00 270.000,00 Beli
136
TOTAL 630.000
A
B. List Program
//WIFI----------------------------------------------------------------------->>
#include <WiFi.h>
const char* ssid = "RSP"; //nama WiFi
const char* password = "viqa1109"; //password WiFi
//MQTT------------------------------------------------------------------------
>>
#include <PubSubClient.h>
WiFiClient espClient;
PubSubClient client(espClient);
const char* mqtt_server = "test.mosquitto.org";
#define H2S_TOPIC "monitoringGas/h4Gh567/h2s"
#define NH3_TOPIC "monitoringGas/h4Gh567/nh3"
#define Co2_TOPIC "monitoringGas/h4Gh567/co2"
#define CH4_TOPIC "monitoringGas/h4Gh567/ch4"
long lastMsg = 0;
char msg[20];
//HTTP-------------------------------------------------------------------------
>>
#include <HTTPClient.h>
String serverName = "http://192.168.100.242/monitoringGas";
B
//SENSOR----------------------------------------------------------------------
--->>
#include <AverageValue.h>
#define ESPDUINO32_A4 IO36
#define WEMOS_D1R32_A4 IO36
#define MQ135Pin 36
#define ESPDUINO32_A3 IO34
#define WEMOS_D1R32_A3 IO34
#define MQ136Pin 34
#define ESPDUINO32_A5 IO39
#define WEMOS_D1R32_A5 IO39
#define MQ4Pin 39
int RAW1 = 0;
int RAW2 = 0;
int RAW3 = 0;
int Rload = 20000;
float rO_NH3 = 500;
float rO_CO2 = 30000;
float rO_H2S = 900;
float rO_CH4 = 1000;
double ppm_NH3 = 0.01;
double ppm_CO2 = 318;
double ppm_H2S = 10;
double ppm_CH4 = 1.5;
float a_NH3 = 102.6305;
C
float b_NH3 = -2.51528;
float a_CO2 = 110.7432567;
float b_CO2 = -2.856935538;
float a_H2S = 35.91995848;
float b_H2S = -3.47458664;
float a_CH4 = 971.1259958;
float b_CH4 = -2.82642704;
float minppm = 0;
float maxppm = 0;
const long MAX_VALUES_NUM = 10;
AverageValue<long> averageValue(MAX_VALUES_NUM);
//FUNGSI MQTT------------------------------------------------------------>
void receivedCallback(char* topic, byte* payload, unsigned int
length) {
Serial.print("Message received: ");
Serial.println(topic);
Serial.print("payload: ");
for (int i = 0; i < length; i++) {
Serial.print((char)payload[i]);
}
Serial.println();
}
void mqttconnect() {
while (!client.connected()) {
D
Serial.print("MQTT connecting ...");
String clientId = "ESP32Client";
if (client.connect(clientId.c_str())) {
Serial.println("connected");
// client.subscribe(LED_TOPIC);
} else {
Serial.print("failed, status code =");
Serial.print(client.state());
Serial.println("try again in 5 seconds");
delay(5000);
}
}
}
void setup() {
Serial.begin(115200);
Serial.println();
//MQ Sensor............................................
pinMode(MQ135Pin, INPUT);
pinMode(MQ136Pin, INPUT);
pinMode(MQ4Pin, INPUT);
//Menghubungkan ke WiFi..............................
Serial.print("Connecting to ");
E
Serial.println(ssid);
WiFi.begin(ssid, password);
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
delay(500);
Serial.print(".");
}
Serial.println("");
Serial.println("WiFi connected");
Serial.println("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
//set MQTT..........................................
client.setServer(mqtt_server, 1883);
client.setCallback(receivedCallback);
}
void loop() {
//Koding MQ------------------------------------------------------------------
---------------------->>>>
float adcRaw1 = analogRead(MQ135Pin);
int adcRaw2 = analogRead(MQ136Pin);
float adcRaw3 = analogRead(MQ4Pin);
for (int test_cycle = 1 ; test_cycle <= 10 ; test_cycle++) { //membaca
nilai analog 10 kali
F
adcRaw1 = adcRaw1 + analogRead(MQ135Pin); //akumulasi
hingga 10 kali penjumlahan
}
adcRaw1 = adcRaw1 / 10.00; //mengambil rata rata
float rS1 = ((4096.0 * Rload) / adcRaw1) - Rload;
float ppm_NH3 = a_NH3 * pow((float)rS1 / (float)rO_NH3,
b_NH3);
float ppm_CO2 = a_CO2 * pow((float)rS1 / (float)rO_CO2, b_CO2);
double rS2 = ((4096.0 * Rload) / adcRaw2) - Rload;
float rSrO2 = rS2 / rO_H2S;
loat ppm_H2S = a_H2S * pow((float)rS2 / (float)rO_H2S, b_H2S);
averageValue.push(ppm_H2S);
double rS3 = ((4095.0 * Rload) / adcRaw3) - Rload; //Get value of
RS in a gas
float rSrO3 = rS3 / rO_CH4;
float ppm_CH4 = a_CH4 * pow((float)rS3 / (float)rO_CH4, b_CH4);
averageValue.push(ppm_CH4);
//convert the value to a char array
char amoString[8];
dtostrf(ppm_NH3, 1, 2, amoString);
char carboString[8];
dtostrf(ppm_CO2, 1, 2, carboString);
char sulfidString[8];
dtostrf(ppm_H2S, 1, 2, sulfidString);
G
char metaString[8];
dtostrf(ppm_CH4, 1, 2, metaString);
H
Serial.print(metaString);
Serial.println("ppm");
Serial.println();
Serial.println();
lastMsg = now;
client.publish(H2S_TOPIC, sulfidString);
client.publish(NH3_TOPIC, amoString);
client.publish(Co2_TOPIC, carboString);
client.publish(CH4_TOPIC, metaString);
//FUNGSI HTTP---------------------------------------------->>>
void httpGet(String url) {
if (WiFi.status() == WL_CONNECTED) {
HTTPClient http;
I
if (httpResponseCode > 0) {
Serial.print("HTTP Response Code: ");
Serial.println(httpResponseCode);
String getData = http.getString();
Serial.println(getData);
} else {
Serial.print("Error code: ");
Serial.println(httpResponseCode);
}
http.end();
} else {
Serial.println("WiFi Disconnected");
}
}