Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KESIMPULAN BACA JURNAL

RESIDEN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI

NAMA :
SEMESTER :
JUDUL : Cognitive stimulation program in mild cognitive
impairment: A randomized controlled trial
SUMBER : Dement Neuropsychol
TAHUN PUBLIKASI : 2020
DISAMPAIKAN KEPADA
SUBDIVISI :
PEMEGANG MODUL :
PEMBIMBING :

Pendahuluan

Gangguan kognitif ringan (MCI) mencerminkan derajat fungsi kognitif antara penuaan

dan demensia. MCI merupakan tantangan yang sangat besar dan sangat diperlukan

pengembangan intervensi nonfarmakologi. Prevalensi MCI meningkat dengan

bertambahnya usia dan memiliki insiden antara 21,5 dan 71,3 per 1.000

penduduk/tahun. Prsentase tahunan perkembangan demensia berkisar dari 8% sampai

15%.

Konsep MCI telah menyebabkan perdebatan mengenai nilai intervensi non

farmakologis. Intervensi kognitif bisa menjadi kunci dalam mencegah atau menunda

gangguan kognitif dan kecacatan fungsional. Stimulasi kognitif meliputi aktivitas

seperti orientasi, kenangan, menghafal, asosiasi dan aktivitas waktu luang. Ketiga jenis

intervensi ini didasarkan pada intervensi unimodal (berfokus pada satu domain).

Sejumlah penelitian berdasarkan stimulasi kognitif telah menunjukkan

peningkatan fungsi kognitif pada orang tua yang sehat, lansia dengan MCI dan

demensia. Temuan Alves et al. menunjukkan bahwa stimulasi kognitif dapat


menyebabkan nilai relevansi pengalaman yang tinggi, bahkan tanpa adanya perbaikan

kognitif atau fungsional.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program stimulasi

kognitif menggunakan randomized controlled trial (RCT), sedangkan tujuan khusus

yaitu (i) untuk memastikan efikasi derajat kognitif menggunakan 35-point Cognitive

Mini-Exam (MEC-35); yaitu Mini-Mental State Examination (MMSE) versi Spanyol

dari Folstein; (ii) mengukur perubahan aktivitas hidup sehari-hari (ADL) menggunakan

Indeks Barthel dan Skala Brody dan Lawton; (iii) untuk menguji efek pada derajat

kecemasan menggunakan sub-skala kecemasan, kuesioner Goldberg (EADG), dan pada

depresi menggunakan Skala Depresi Geriatri Yesavage (versi 15 item).

Metode

Sebuah studi RCT dilakukan pada 122 lansia yang tidak terikat pada institusi tertentu

dengan skor MEC-35 yaitu 24-27. Kelompok intervensi (n=54) menerima intervensi

(program stimulasi kognitif 10 minggu) dan dibandingkan dengan kelompok kontrol

(n=68) yang tidak menerima intervensi. Tindak lanjut penilaian dilakukan dengan post-

test dan post-test kedua 6 bulan setalah penelitian. Hasil utama adalah fungsi kognitif

yang ditentukan oleh perubahan skor pada versi Spanyol (MEC-35) dari Mini-Mental

State Examination, sedangkan hasil sekunder diukur dengan Indeks Barthel, Skala

Lawton dan Brody, Kuesioner Goldberg (kecemasan sub-skala) dan Skala Depresi

Geriatri Yesavage (versi 15 item).

Hasil

Kelompok intervensi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam fungsi kognitif

pada kedua titik waktu, post-test dan follow-up 6 bulan. Indeks Barthel lebih tinggi pada
kelompok intervensi, tetapi hanya pada analisis post-test. Intervensi tidak meningkatkan

kinerja ADL instrumental atau derajat depresi atau kecemasan.

Diskusi

Hasil studi menunjukkan bahwa intervensi dapat membantu kinerja kognitif peserta dan

aktivitas dasar kehidupan sehari-hari. Kelompok Intervensi menunjukkan peningkatan

yang signifikan dalam fungsi kognitif, yang diukur dengan skala MEC-35, setelah

intervensi baik pada post-test dan follow-up 6 bulan. Indeks Barthel juga lebih tinggi

pada kelompok Intervensi, tetapi hanya pada analisis posttest. Namun, tidak ada

perbedaan signifikan yang ditemukan untuk Skala Lawton dan Brody. Tidak ada

perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok Intervensi dan Kontrol pada

Kuesioner Goldberg atau Skala Depresi Geriatri Yesavage.

Dalam studi ini ditemukan peningkatan post-test yang signifikan secara

statistik dalam ADL dasar yang diukur dengan Indeks Barthel pada kelompok

Intervensi, tetapi peningkatan ini kecil dan tidak lagi signifikan pada post-test 6 bulan.

Intervensi yang lebih lama mungkin diperlukan untuk meningkatkan status fisik dan

perkembangan ADL dalam jangka panjang.

Sebaliknya, tidak ada peningkatan signifikan secara statistik yang diperoleh

pada ADL instrumental, yang diukur dengan skala Lawton dan Brody, dalam jangka

pendek atau menengah. Tidak ada peningkatan signifikan secara statistik dalam ADL

yang dilaporkan oleh penelitian serupa yang menggunakan rehabilitasi kognitif.

Kesimpulan

Temuan menunjukkan perbaikan kognitif pada populasi lansia dengan MCI dalam

jangka pendek dan menengah serta peningkatan ADL dasar dalam jangka pendek.

Anda mungkin juga menyukai