Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KESIMPULAN BACA JURNAL

RESIDEN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI


NAMA :
SEMESTER :
JUDUL : Therapeutic pulmonary telerehabilitation
protocol for patients affected by COVID-19,
confined to their homes: study protocol for a
randomized controlled trial
SUMBER : BMC
TAHUN PUBLIKASI : 2020
DISAMPAIKAN KEPADA
SUBDIVISI :
PEMEGANG MODUL :
PEMBIMBING :

Pendahuluan
Pada Desember 2019, 27 kasus pneumonia, yang penyebabnya tidak diketahui,
diidentifikasi di provinsi Hubei (China). WHO menyatakan situasi tersebut
sebagai Public Health Emergency of International Concern, dan akhirnya
dinyatakan sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020. Pemerintah Spanyol
mewajibkan seluruh penduduk untuk tetap berada di rumah, dengan pengecualian
layanan dasar esensial, untuk menghentikan penyebaran COVID-19.
Isolasi di rumah dapat menyebabkan penurunan kondisi fisik yang
penting, tidak hanya gangguan pada sistem muskuloskeletal, tetapi juga
menyebabkan perubahan metabolik negatif. Hal ini bisa memicu masalah baru
pada pasien diabetes tipe II, yang bisa menyebabkan memburuknya gambaran
klinis pada pasien yang terkena COVID-19 dan berdampak pada keadaan
emosional. Program aktivitas fisik dilaporkan telah memberikan efek
menguntungkan dalam mempertahankan massa dan kekuatan otot serta mencegah
dekompensasi metabolik dan nutrisi yang disebabkan oleh ketidakaktifan.
Penerapan program aktivitas fisik pada pasien dengan gejala COVID-19 ringan
dapat mencapai manfaat pernapasan, mengurangi emosional pada pasien dan
mencegah perawatan di rumah sakit pada pasien ini.
Studi ini bertujuan untuk memverifikasi dan memvalidasi efikasi
program telerehabilitasi, melalui latihan terapeutik pada tingkat pernapasan, dan
pemeliharaan tonus otot tulang vertebra dan toraks pada pasien yang terkena
COVID-19. Terdapat bukti kemanjuran pengobatan berbasis senam pada pasien
dengan gangguan pernafasan, dan berdasarkan hal tersebut, kondisi ini bisa
menjadi metode pilihan terapeutik untuk memungkinkan pengobatan dan
pengawasan pasien yang terkena COVID-19 selama isolasi di rumah.
Telerehabilitasi sudah mulai diimplementasikan di bidang rehabilitasi lainnya,
seperti rehabilitasi jantung, rehabilitasi kanker, rehabilitasi saraf, dan cedera
tulang vertebra. Beberapa penelitian menunjukkan keefektifan metode ini.
Namun, tinjauan sistematis dan meta-analisis terakhir menyoroti bukti yang
terbatas, terutama karena kurangnya studi penelitian berkualitas tinggi. Secara
umum, metode telerehabilitasi telah dilaporkan sebagai pengalaman positif oleh
pasien dan dapat mewakili cara penting untuk mengurangi biaya perawatan.
Meskipun demikian, dalam kasus ini, alasan untuk melaksanakan telerehabilitasi
bukanlah karena alasan ekonomi, melainkan karena kebutuhan yang diwajibkan
untuk isolasi di rumah secara umum terhadap seluruh penduduk Spanyol agar
menghindari penyebaran virus.

Metode
Desain penelitian ini adalah randomized, controlled, parallel, double-blind, three-
arm clinical trial of treatment. Pasien yang berpartisipasi dalam studi ini berasal
dari wilayah Andalusia, Murcia, dan Valencia (Spanyol). Pasien akan tetap berada
di rumah, dan dari rumah, pasien akan menjalankan program latihan yang
ditentukan, yang akan dikontrol secara telematis. Penilai akan hadir untuk
melakukan semua pemeriksaan di awal, selama, dan akhir penelitian, yang
dikontrol secara telematis. Para pasien akan dibagi secara acak menjadi tiga
kelompok, dua di antaranya akan melakukan home exercise program (senam
pernapasan atau senam nonspesifik untuk pengencangan otot) dan kelompok
ketiga akan melakukan aktivitas yang menetap, menggunakan teknik aktivasi
mental, dan akan berperan sebagai a sham group. Peneliti akan mengevaluasi
variabel pernapasan dan variabel lain dari keadaan fisik melalui tes fisik, upaya,
dan kelelahan yang dirasakan. Data akan dianalisis secara statistik, dan hipotesis
akan diuji antar kelompok, menggunakan software SPSS, v.24, dengan
mempertimbangkan interval kepercayaan 95%.

Diskusi
Peneliti akan menganalisis hasilnya, baik dalam hal tingkat kelelahan dan tenaga
yang dirasakan, kesehatan fisik, dan pemeliharaan aktivitas pernapasan dari dua
jenis program latihan, pengencangan otot pernapasan, yang diterapkan pada
pasien yang terkena COVID-19 selama periode latihan di rumah. Studi ini
bertujuan untuk mengamatii bidang yang sebelumnya belum pernah diteliti,
seperti dampak dari pelaksanaan program latihan pengencangan dan pernapasan
pada pasien ini, dalam keadaan riwayat yang sebelumnya tidak pernah diamati
oleh siapa pun di Spanyol, karena populasi umum tidak pernah diwajibkan untuk
tetap di rumah akibat pandemi virus korona (COVID-19). Dengan mengamati
efek yang dapat dihasilkan oleh kedua home exercise program ini pada pasien
yang terinfeksi COVID-19, studi ini akan mencoba untuk menganalisis dan
memahami dengan lebih baik mekanisme yang terkait dengan memburuknya
kondisi pernapasan pada pasien ini.

Anda mungkin juga menyukai