Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KESIMPULAN BACA JURNAL

RESIDEN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI


NAMA :
SEMESTER :
JUDUL : Intervensi non-farmakologis kelelahan
pada lanjut usia: tinjauan sistematis dan
meta-analisis
SUMBER : Age and Ageing
TAHUN PUBLIKASI : 2020
DISAMPAIKAN KEPADA
SUBDIVISI :
PEMEGANG MODUL :
PEMBIMBING :

Pendahuluan

Kelelahan dapat dianggap sebagai gejala dan perasaan subjektif. Menurut North

American Nursing Diagnosis Association, kelelahan merupakan pengalaman luar

biasa yang melibatkan penurunan kapasitas dalam pekerjaan baik mental dan fisik

serta rasa kelelahan yang berkelanjutan. Kelelahan dapat diklasifikasikan sebagai

fisik, yang didefinisikan sebagai gangguan kemampuan untuk mengerahkan daya

atau kekuatan, atau mental, yang disebabkan oleh upaya mental.

Prevalensi kelelahan bervariasi di antara lansia. Sebuah studi melaporkan

tingkat prevalensi masing-masing 70% dan 22% di antara lansia dengan dan tanpa

penyakit Parkinson. Sebuah studi lansia yang tinggal di komunitas melaporkan

prevalensi 9% di Norwegia dan 31,2% di AS, dan studi berbasis populasi

melaporkan tingkat prevalensi 15,3-29,1%.


Baik intervensi farmakologis dan non-farmakologis telah digunakan

dalam mengurangi kelelahan pada lansia. Intervensi non-farmakologis dapat

didefinisikan sebagai pengobatan yang tidak melibatkan obat yang terdaftar dan

dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan intervensi lainnya. Saat ini,

tidak ada intervensi yang menjadi baku emas pada kelelahan yang telah

diidentifikasi. Namun, intervensi non-farmakologis banyak digunakan dalam

mengatasi kelelahan pada pasien dengan penyakit tertentu. Tinjauan ini bertujuan

untuk mengevaluasi efek dari intervensi non-farmakologis kelelahan pada lansia

yang tinggal di komunitas.

Metode

Dilakukan pencarian penelitian randomised controlled trial yang dipublikasikan

mulai dari tahun 2008 hingga Mei 2018 pada database CINAHL, Cochrane

Library, Embase, Medline, PsycINFO, PubMed, dan Web of Science. Selain itu

dilakukan peninjauan daftar referensi dari publikasi, forward citation dan register

uji klinis. Data yang relevan diekstraksi dan meta-analisis dilakukan

menggunakan Cochrane Review Manager 5.3.

Hasil

Pada studi ini diidentifikasi delapan studi dengan total 1093 peserta. Intervensi

non-farmakologis termasuk meditasi, program gaya hidup perilaku, relaksasi otot,

pet insec-assisted therapy, yoga, Tai Chi dan terapi perilaku kognitif. Intervensi

non-farmakologis memberikan efek positif langsung yang signifikan pada

kelelahan (SMD: -0,40, 95% CI -0,62 hingga -0,18), meskipun tidak ada efek
yang bertahan lama. Intervensi fisik dan kognitif/mental secara efektif

mengurangi kelelahan.

Diskusi

Intervensi non-farmakologis banyak digunakan untuk mengobati kelelahan pada

pasien dengan penyakit tertentu, tetapi belum ada studi yang meninjau efek

intervensi non-farmakologis pada pasien lansia yang mengalami kelelahan, yang

juga terkait dengan perubahan fisiologis penuaan. Intervensi non-farmakologis

memberikan efek positif langsung baik kecil hingga sedang yang signifikan pada

kelelahan, meskipun tidak ada efek yang bertahan lama. Intervensi non-

farmakologis fisik dan kognitif/mental mungkin efektif dalam mengurangi

kelelahan. Studi di masa datang dengan desain yang kuat dan ukuran sampel yang

memadai diperlukan untuk mengamati efek intervensi non-farmakologis kelelahan

pada lansia yang tinggal di suatu komunitas.

Kesimpulan

Intervensi non-farmakologis tampak efektif dalam mengurangi kelelahan setelah

dilakukan intervensi pada lansia yang berada di komunitas. Diperlukan lebih

banyak penelitian dengan desain yang kuat dan ukuran sampel yang memadai di

masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai