Pendahuluan
Robekan ligamen kolateral medial (MCL) adalah cedera ligamen lutut yang paling
sering terjadi. Insiden tahunan cedera MCL di antara pemain sepak bola pada
pelajar adalah 24,2 per 100.000 atlet. Robekan inkomplit (derajat I, II) dan
robekan terisolasi/isolated tear (derajat III) dari MCL tanpa ketidakstabilan valgus
sisi medial lutut. Penting bagi klinisi untuk memiliki pengetahuan yang baik
tentang tiga bony prominence pada femur (tuberkel adduktor, epikondilus medial,
dan tuberkel gastrocnemius) dan empat tendon di sisi medial lutut (adductor
pemeriksaan penunjang. Cedera MCL terisolasi terjadi saat momen valgus dengan
posisi lutut yang tertekuk dan dalam situasi kontak atau non-kontak. Mekanisme
di atas garis sendi medial yang terasa nyeri. Pengaplikasian valgus stress pada
kompartemen. Klasifikasi Fetto dan Marshall membagi cedera lutut sisi medial
menjadi derajat I (tidak ada kelemahan valgus), tingkat II (kelemahan valgus pada
fleksi 30°), dan derajat III (kelemahan valgus pada 0° dan 30°).
lateral. Radiografi stres Valgus juga dapat berguna untuk ukuran yang lebih
dipastikan selama pemeriksaan artroskopi lutut di bawah beban valgus dan pada
fleksi 20°, yang disebut tes 'medial drive-through'. Temuan artroskopi menilai
pembukaan berlebihan (lebih besar dari 1 cm) dari kondilus femoralis medial dan
tibial plateau.
Tatalaksana
Rekonstruksi atau repair MCL adalah prosedur yang relatif jarang, karena
fungsi sebelumnya. Perbaikan akut diindikasikan pada robekan grade III terisolasi
dengan keselarasan valgus yang berat, MCL entrapment over pes anserinus, atau
kualitas ligamen asli yang dihasilkan dan waktu sejak cedera. Repair primer MCL
augmentasi MCL superfisial (sMCL) adalah teknik bedah yang dapat digunakan
ketika kualitas ligamen asli yang dihasilkan membuat perbaikan primer tidak
Kesimpulan
Robekan inkomplit (derajat I, II) dan robekan terisolasi (derajat III) dari MCL
ke tingkat fungsi sebelumnya, namun bila tidak berhasil perlu tindakan operatif.