Anda di halaman 1dari 29

NOTA KESEPAKATAN

ANTARA
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DENGAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN

TENTANG

KEBIJAKAN UMUM
PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2018
Nomor : 030 / VIII / Pem-Mou / 2018
Nomor : 08 / DPRD / VIII / 2018

Pada hari ini Kamis tanggal Tiga Puluh bulan Agustus tahun Dua Ribu Delapan
Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama Jabatan : Dr. Sumarsono, MDM


Alamat Kantor : Pj. Gubernur Sulawesi Selatan
: JI. Jend. Urip Sumoharjo Nomor 269 Makassar
bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,
untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2. a. Nama : H. Moh Roem, SH, M.Si
Jabatan : Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan
Alamat Kantor : JI. Jend. Urip Sumoharjo Nomor 59 Makassar

b. Nama : H. Ni'matullah, SE.Ak


Jabatan : Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan
Alamat Kantor : JI. Jend. Urip Sumoharjo Nomor 59 Makassar

c. Nama : Yusran Sofyan, SE


Jabatan : Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan
Alamat Kantor : JI. Jend. Urip Sumoharjo Nomor 59 Makassar

d. Nama : Drs. H. Ashabul Kahfi, M.Ag


Jabatan : Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan
Alamat Kantor : JI. Jend. Urip Sumoharjo Nomor 59 Makassar

e. Nama : H. Syaharuddin Alrif, S.IP, M.AP


Jabatan : Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan
Alamat Kantor : JI. Jend. Urip Sumoharjo Nomor 59 Makassar

sebagai Pimpinan DPRD bertindak untuk dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan, untuk selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka Penyusunan Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2018, diperlukan Kebijakan Umum Perubahan
APBD Tahun Anggaran 2018 yang disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah
Daerah, untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar penyusunan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara Perubahan APBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2018.

Berdasarkan hal tersebut di atas, para pihak sepakat terhadap Kebijakan Umum
Perubahan APBD 2018 yang meliputi penyesuaian asumsi-asumsi dasar dalam
Penyusunan rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Tahun Anggaran 2018 dan penyesuaian kegiatan-kegiatan terhadap prioritas gubernur
terpilih sebagai konsekuensi dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak yang
dilakukan pada bulan Juni 2018.

Secara lengkap Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018


disusun dalam Lampiran yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Nota
Kesepakatan ini.

Demikianlah Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD Tahun Anggaran
2018.

Pj.Gubernur Sulawesi Selatan


Selaku,

H.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintah Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dimungkinkan dilakukan Perubahan
Kebijakan apabila terdapat perkembangan yang tidak sesuai pada
tahun berjalan atau menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan
perkembangan keadaan yang meliputi :

a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka


ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan
sasaran pembangunan;
b. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun
sebelumnya yang harus disesuaikan pada tahun berjalan;
c. Terjadi keadaan yang menyebabkan dilakukan pergeseran
pagu kegiatan, penambahan dan atau penghapusan kegiatan,
penambahan atau pengurangan target kinerja serta
perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan
d. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

Sejak ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi


Selatan Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018, perkembangan beberapa
indikator makro ekonomi mengindikasikan perlunya dilakukan
penyesuaian pada beberapa asumsi dasar indikator makro ekonomi
daerah yang telah ditetapkan pada Kebijakan Umum APBD (KUA)
Pokok yang lalu.

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 1


Dalam penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD T.A.
2018, memperhatikan hasil capaian kinerja pelaksanaan kegiatan
APBD Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2018
dan perkembangan kondisi sosial ekonomi makro daerah sampai
dengan semester I Tahun 2018. Berdasarkan pencermatan terhadap
pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018 sampai dengan triwulan II
atau hingga semester I, terdapat beberapa kondisi yang dinilai
strategis terkait dengan perubahan situasi dan kebijakan pemerintah
yang perlu diakomodir guna menjaga efektivitas dan manfaat dari
proses pembangunan daerah di Tahun 2018.
Sebagai akibat dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah
Serentak yang dilakukan pada bulan Juni 2018 yang lalu, hal ini
berimplikasi pada dinamika penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Berdasarkan jadwal tahapan pelaksanaan Pilkada, pelantikan
Gubernur terpilih akan dilaksanakan bulan September. Oleh karena
itu, guna mengantisipasi hal tersebut perlu dilakukan sinkronisasi
terkait program prioritas gubernur terpilih sampai akhir tahun 2018.
Terkait dengan kapasitas fiskal daerah, khususnya pada
komponen pendapatan, terjadi penurunan dari target yang telah
ditetapkan, oleh karenanya hal ini secara langsung berpengaruh
terhadap komposisi belanja daerah baik tidak langsung maupun
langsung. Begitupun dengan komponen pembiyaan daerah, dimana
harus dilakukan penyesuaian atas saldo anggaran lebih tahun
sebelumnya atau Tahun Anggaran 2017 yang lalu. Hal ini dilakukan
berdasarkan laporan hasil audit atas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Provinsi Sulawei Selatan oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI
yang sudah direncanakan alokasi anggaranya pada APBD Pokok
Tahun Anggaran 2018 sehingga harus disesuaikan pada Perubahan
APBD Tahun Anggaran 2018. Disamping itu dalam pelaksanaan APBD
Tahun Anggaran 2018 terjadi perubahan nomenklatur organisasi
perangkat daerah/unit kerja yang mengakibatkan harus dilakukan
penyesuian dalam APBD Perubahan Tahun Anggaran 2018.
Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun
2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 5
Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Partai Politik yang
mengamatkan untuk dilakukan penyesuaian pengaturan bagi
pemerintah daerah sejak peraturan ini diundangkan.

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 2


Memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa kondisi
tersebut diatas, maka diperlukan penyesuaian Kebijakan yang lebih
lanjut penyesuaian pada program dan kegiatan, baik didalam dan
antar perangkat daerah yang kemudian diikuti dengan penyesuaian
kebijakan fiskal daerah yang berdampak pada perubahan postur atau
struktur APBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2018.

1.2. Tujuan

Secara umum tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan


APBD (KUPA) Tahun Anggaran 2018 yaitu adalah :

1. Memberikan landasan bagi penyusunan Prioritas Plafon Anggaran


Sementara (PPAS) Perubahan APBD Tahun 2018;
2. Menyesuaikan asumsi-asumsi kerangka makro ekonomi daerah,
perubahan kebijakan pendapatan daerah, belanja daerah dan
pembiayaan daerah pada Perubahan APBD TA 2018;
3. Menyesuaikan kebijakan pembangunan daerah dengan
kemampuan dan daya dukung penganggaran;

1.3. Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan penyusunan Kebijakan Umum


Perubahan APBD (KUPA)Tahun Anggaran 2018, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 3


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Sistem Jaminan Sosial Nasional;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5533);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 4578, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008;
10.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah.
11.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak
Kedudukan Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota
DPRD;
12.Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik;
13.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14.Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun
2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
15.Permendagri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018;
16.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 230)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 4


Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 248) ;
17.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 231);
18.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Sulawesi
Selatan Tahun 2008-2028 (Lembaran Daerah Nomor 10,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 243);
19.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Sulawesi
Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010
Nomor 252);
20.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2010
tentang Pajak Daerah. (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013 Nomor 10);
21.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9Tahun 2011
tentang Retribusi Jasa Umum. (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013 Nomor 9);
22.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor1Tahun 2012
tentang Retribusi Jasa Usaha. (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013 Nomor 1);
23.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun
2012tentang Partisipasi Pihak Ketiga dalam Pembangunan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan. (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013 Nomor 6);
24.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 8 Tahun 2013
tentang Pajak Rokok. (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013 Nomor 273);
25.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 5 Tahun 2014
tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014 Nomor 5);
26.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 5


Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 Nomor 9) ;
27.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan Pendidikan(Lembaran Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2016 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 287);
28.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 8 Tahun 2016
tentang Urusan Pemerintahan Daerah;
29.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2016
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Kerjasama Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Gratis (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2016 Nomor 9) ;
30.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
31.Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2017 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017 Nomor 11);
32.Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. (Berita Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013 Nomor 4);
33.Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2010
tentang Pengurusan Barang Inventaris Milik Daerah. (Berita
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 Nomor 6);
34.Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 77 Tahun 2011
tentang Tata cara penganggaran, Pelaksanaan,
Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi
Hibah dan Bantuan Sosial sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 55 Tahun 2012.
(Berita Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 Nomor 77);
35.Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 162 Tahun 2017
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2018. (Berita Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017 Nomor 162);
36.Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 99 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan
nomor 162 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 6


Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018. (Berita Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2018 Nomor 99);
37.Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 18 Tahun 2018
tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2018 (Berita Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2018 Nomor 24)
38. Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor 97/PL.03.7.-Kpt/73/Prov./VII/2018 tentang
Penetapan Pasangan Calon Terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur
Sulawesi Selatan Tahun 2018.

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 7


BAB II
KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN
APBD TAHUN ANGGARAN 2018

Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja


Daerah menyangkut 3 (tiga) perubahan kebijakan pokok yaitu
kebijakan pendapatan, kebijakan belanja dan kebijakan pembiayaan.
Pada dasarnya kebijakan perubahan APBD diambil berdasarkan
perubahan asumsi ekonomi nasional yang berpengaruh pada
perubahan asumsi ekonomi daerah yang berimplikasi pada
perubahan kebijakan pendapatan daerah dan perubahan kebijakan
belanja daerah serta perubahan kebijakan pembiayaan daerah.

2.1. Asumsi Dasar APBD Perubahan Provinsi Sulawesi Selatan


Tahun 2018
Kondisi ekonomi makro yang terjadi di dalam maupun di luar
negeri serta adanya serangkaian perubahan kebijakan dari
Pemerintah Pusat menyebabkan perlunya dilakukan penyesuaian
terhadap kondisi ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan di semester
kedua tahun 2018. Secara umum, kondisi perekonomian nasional
pada semester kedua tahun 2018 akan mengalami perlambatan yang
disebabkan antara lain oleh penghematan anggaran belanja
Pemerintah dan kondisi permintaan domestik yang masih
memerlukan waktu untuk pulih. Meskipun demikian, masih terdapat
hal-hal yang diharapkan akan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi
tahun 2018, antara lain implementasi kebijakan Undang-Undang
Pengampunan Pajak (tax amnesty) yang diharapkan mampu mengalir
ke sektor produktif sehingga dapat menimbulkan efek ganda bagi
perekonomian domestik meski di sisi lain terdapat pemangkasan
anggaran belanja Pemerintah. Kondisi perekonomian Nasional juga
berpengaruh pada kondisi ekonomi makro di Provinsi Sulawesi
Selatan utamanya terdepresiasinya nilai tukar Rupiah dimana rupiah
melemah 3,44 % pada bulan Juni 2018 atau Rp.14.400 dibandingkan
dengan asumsi APBN 2018 sebesar Rp. 13.400, selain itu terjadinya
peningkatan rata-rata harga minyak dunia yang hingga akhir Juni
2018 mencapai sebesar 78.86 US$ per barel atau lebih tinggi dari
asumsi APBN Tahun 2018 sebesar 48 US$ . Hal-hal tersebut
menyebabkan perlu adanya penyesuaian terhadap asumsi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Penyesuaian asumsi tersebut adalah sebagai
Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 8
berikut : 1. Kondisi Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi
Selatan sampai dengan akhir tahun 2017 adalah sebesar 7,23 persen,
sehingga Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan
sampai dengan akhir tahun 2018 diharapkan akan tetap dapat tumbuh
pada kisaran 7,40 – 7,80%, meskipun ada rasionalisasi pagu belanja
langsung yang diakibatkan adanya penurunan target pendapatan
daerah tahun 2018.

2.2. Prospek dan Tantangan Perekonomian Akhir Tahun 2018


Provinsi Sulawesi Selatan
Target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 7,8 persen,
sebagaimana tertera di dalam dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Selatan periode 2013-
2018, tampaknya perlu di intrepretasi ulang. Sekedar mengingatkan
bahwa target tersebut ditetapkan pada tahun 2015 (Perubahan
RPJMD) dengan mengacu pada data baseline pertumbuhan ekonomi
tahun 2014 sebesar 7,54 persen. Dan sisi perencanaan, dengan angka
baseline sebesar 7,54 persen (2014), maka target sebesar 7,8 persen
untuk tahun 2018 tampaknya cukup realistik.
Namun pada tahun 2015, perekonomian Sulsel mengalami
kontraksi. Meskipun pada tahun berikutnya pertumbuhan ekonomi
Sulsel kembali menguat, namun pada tahun 2017 kembali mengalami
kontraksi di angka 7,23 persen. Dan sisi supply, perlambatan sektor
industri pengolahan dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
yang selama ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Sulsel,
menjadi penyebab utama terjadinya kontraksi. Bahkan pertumbuhan
sektor industri pengolahan yang hanya 5,08 persen pada tahun 2017,
merupakan angka terendah sejak tahun 2010. Sedangkan dan sisi
demand, penurunan nilai ekspor, dan pada saat yang sama,
peningkatan nilai impor selama periode 2015-2017 telah bertindak
sebagai penghambat bagi pertumbuhan ekonomi Sulsel.
Oleh karena itu, target pertumbuhan ekonomi Sulsel tahun 2018
perlu diproyeksikan bias ke bawah dikisaran 7,4%-7,8%. Proyeksi ini
lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi
tahun sebelumnya (2017) sebesar 7,23%. Optimisme ini didasarkan
atas beberapa gejala awal yang mengindikasikan membaiknya
perekonomian Sulsel di tahun ini. Data yang dirilis oleh Badan Pusat

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 9


Statistik (BPS) pada Triwulan Pertama 2018 menunjukkan bahwa
ekonomi Sulsel bertumbuh sebesar 7,41% yang didorong oleh
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah
Tangga (PK-LNPRT) sebesar 22,53%, diikuti Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah (PK-P) sebesar 9,23% dan Pembentukan Modal Tetap
Bruto (PMTB) sebesar 8,68%. Menurur BPS, tingginya pertumbuhan
PK-LNPRT dikarenakan semakin dekatnya momen pemilihan kepala
daerah (pilkada) serentak yang mendorong pesatnya peningkatan
pengeluaran LNPRT.
Pertumbuhan ekonomi di Triwulan Kedua 2018 diperkirakan
akan terus berlanjut. Selain karena pertumbuhan pengeluaran LNPRT
akan tetap menunjukkan tren positif mengingat momen Pilkada
terjadi di triwulan in juga karena momen bulan Ramadhan dan Idul
Fitri yang selalu ditandai dengan peningkatan konsumsi rumah
tangga. Pembayaran Gaji 13 (THR) bagi Aparat Sipil Negara (ASN) di
triwulan mi juga dipastikan memicu peningkatan konsumsi rumah
tangga.
Daya beli masyarakat diperkirakan akan tetap terjaga sepanjang
tahun ini karena inflasi yang cukup terkendali. Sepanjang Semester
Pertama 2018, tingkat inflasi mencatat angka 2,48%, dimana laju
inflasi tertinggi terjadi pada bulan Mei-Juni yang dipicu oleh momen
Ramadhan dan Idul Fitri. Namun mengikuti pola umum, setelah momen
tersebut biasanya akan terjadi deflasi, sehingga diperkirakan tingkat
inflasi sepanjang tahun 2018 akan tetap terjaga dikisaran 4%-5%.
Penting menjadi perhatian bahwa komponen volatile food (bahan
makanan) menjadi penyumbang terbesar pembentukan tingkat inflasi
di Sulsel. OIeh karena itu, pengendalian harga bahan makanan penting
menjadi agenda prioritas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel
di Semester Kedua 2018 agar tingkat inflasi umum dapat tetap
terkendali.
Ditengah rasa optimis tersebut, 2018 juga menjadi tahun
tantangan bagi daerah ini. Betapa tidak, perhelatan Pilkada serentak
di 13 Kabupaten/Kota dan Provinsi bakal digelar di Sulawesi Selatan.
Sebab pelaksanaan Pilkada secara serentak akan membawa dampak
atas kondisi ketertiban dan keamanan wilayah yang akan
mempengaruhi iklim usaha dan investasi.

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 10


Kebijakan dan program pemerintah Sulawesi Selatan untuk
menjaga momentum pertumbuhan dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018, dengan tetap fokus
pada kebijakan dan program prioriras pembangunan yang digariskan
dalan RPJMD yaitu bantuan lima juta paket bibit pertanian,
peternakan, perkebunan, perikanan dan kehutanan, dengan program
prioritas pembangunan. antara lain program peningkatan produksi
tanaman pangan, program-program penyediaan dan pengembangan
sarana dan prasarana pertanian, program peningkatan produksi hasil
peternakan, program peningkatan produksi, dan produktivitas
tanaman perkebunan, program pengelolaan perikanan tangkap dan
budidaya perikanan.
Selain itu ada program peningkatan usaha perkebunan dengan
komoditas unggulan. Yaitu padi, jagung, kakao, rumput laut, udang dan
sapi.Berikutnya dukungan fasilitasi dan regulasi pembangunan
industri dan kebijakan membuka/menyerap lapangan kerja baru,
dengan program prioritas pembangunan. Antara lain pengembangan
industri kecil dan menengah, program peningkatan iklim investasi dan
realisasi investasi, program perluasan dan pengembangan
kesempatan kerja.
Berdasarkan prospek dan tantangan tersebut, maka target
indikator makro ekonomi Sulawesi Selatan di Tahun 2018
diperkirakan akan mengalami perubahan sebagaimana dilihat pada
Tabel 2.1.

Tabel 2.1
Perubahan Target Indikator Ekonomi Makro Pembangunan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018

Perubahan
Realisasi Target
APBD
No Indikator Makro Satuan Tahun Pokok APBD Realisasi
Tahun
2017 Tahun 2018
2018
1. Pertumbuhan Ekonomi % 7,23 7,80 7,41 (Trw. I) 7,4-7,8
2. Laju Inflasi % 4,17 4,5-2,5 4,14(Juni) 3,50
Persentase Penduduk % 9,48 8,24 9,06(Feb 9,13
3.
Miskin 2018)

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 11


Perubahan
Realisasi Target
APBD
No Indikator Makro Satuan Tahun Pokok APBD Realisasi
Tahun
2017 Tahun 2018
2018
Tingkat Pengangguran % 5,61 4,60 5,39 5,40
4.
Terbuka (TPT)
Gini Ratio 0,429 0,410 0,397 0,40
5. (Maret
2018)
6. Disparitas Pendapatan Regional yg dilihat dari perbedaan
PDRB per kapita Tahun (Rp. 48,21 55,00 48,21 52,67
Dasar 2010 Juta) (2017)
Indeks Pembangunan 70,34 70,35-70,97 70,34 70,90
Manusia (IPM) Metode (2017)
baru
Sumber : BPS Sulawesi Selatan Tahun 2018

2.3. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah

Dalam rangka memastikan capaian realisasi pendapatan daerah


pada tahun 2018 sesuai yang diharapkan, dilakukan penyesuaian-
penyesuaian pada rencana penerimaan pendapatan APBD Perubahan
Tahun 2018 yang didasarkan pada kondisi yang berkembang maupun
perubahan-perubahan asumsi pendapatan daerah dalam 6 (enam)
bulan pertama Tahun Anggaran 2018, baik yang disebabkan
peraturan perundang-undangan maupun perubahan kondisi
ekonomi.
Dari sisi peraturan perundang-undangan, walaupun Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah tetap menjadi dasar rujukan pemungutan
Pendapatan Asli Daerah (PAD), beberapa peraturan yang merupakan
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaannya telah mengalami
perubahan. Pada tahun 2017 yang lalu Peraturan Daerah Nomor 10
Tahun 2010 tentang Pajak Daerah telah direvisi menjadi Peraturan
Daerah Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pajak Daerah dan mulai berlaku
efektif tahun 2018 ini. Selain dasar hukum pemungutan pajak daerah
tersebut, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 12


Perangkat Daerah turut berimplikasi terhadap pemungutan
pendapatan daerah dimana terdapat beberapa unit kerja pemungut
PAD yang tidak dapat lagi melakukan pemungutan retribusi. Adapun
pendapatan daerah yang bersumber dari Dana Transfer mengacu
pada Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah, Peraturan
Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, dan
Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2017 tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2018.
Pada awal 2018 ini, kondisi ekonomi nasional kurang
mendukung upaya optimalisasi pendapatan daerah meskipun telah
dilakukan perbaikan regulasi khususnya di bidang pajak daerah.
Melemahnya nilai tukar mata uang rupiah diperkirakan akan
mendorong naiknya harga kendaraan bermotor. Hal ini akan
berdampak pada penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
sebagai salah satu kontributor terbesar penerimaan pajak daerah
yang diperkirakan sulit untuk mengalami peningkatan. Meskipun
demikian, di sisi lain tingginya kurs US Dollar akan berpengaruh
postif terhadap penerimaan Pajak Air Permukaan walaupun tidak
secara signifikan. Pada rencana target penerimaan Pajak Rokok juga
mengalami penurunan yang disebabkan penyesuaian dengan rencana
penyaluran pajak rokok tahun 2018 berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan. Sektor lain pada PAD yang mengalami penyesuaian adalah
penerimaan yang bersumber dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan yakni penerimaan dividen hasil penyertaan
saham pemerintah daerah, khususnya dari PT Bank Sulselbar yang
penerimaannya meleset dari target pada APBD Pokok 2018
disebakan terjadinya penurunan tingkat proporsi kepemilikan saham
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Untuk mengimbangi turunnya penerimaan PAD dimaksud di
atas, dilakukan upaya-upaya optimalisasi penerimaan Pajak
Kendaraan Bermotor melalui optimalisasi penagihan tunggakan
Pajak Kendaraan Bermotor, penertiban dokumen administrasi
kendaraan bermotor bekerjasama dengan pihak yang berwenang,
sosialisasi yang lebih intensif ke masyarakat serta peningkatan
jangkauan dan kualitas layanan Pajak Kendaraan Bermotor dengan
cara pemberlakuan elektronik Tax Payment (e-samsat), pembukaan
Samsat Care, Kedai Samsat, Samsat Lorong, Samsat Drive Thru dan
Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 13
penambahan armada Samsat Keliling dengan tetap mewujudkan
transparansi informasi pajak kendaraan bermotor melalui info SMS
dan melalui media sosial Twitter. Selain itu Pajak Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor juga berpotensi mengalami peningkatan yang
dipengaruhi oleh tren naiknya harga BBM terutama BBM non subsidi.
Pada sektor Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah, juga
dilakukan penyesuaian nilai hibah dari pihak ketiga yang telah
disesuaikan dengan Naskah Perjanjian Hibah Daerah. Dengan
penyesuaian-penyesuaian tersebut, pada rencana pendapatan daerah
di APBD Perubahan Tahun Anggaran 2018 nanti secara akumulatif
terdapat penurunan anggaran Pendapatan sekitar 0,42% dari yang
direncanakan dalam APBD Pokok Tahun Anggaran 2018 ini.

2.4. Perubahan Kebijakan Belanja Daerah


Sesuai amanah Pasal 154 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011, secara umum Perubahan APBD khususnya belanja daerah dapat
dilakukan apabila terjadi :
a. perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA;
b. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran
anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis
belanja;
c. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran Iebih tahun
sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;
d. keadaan darurat; dan
e. keadaan luar biasa.
Anggaran belanja pemerintah daerah secara umum
dikelompokkan dalam dua bagian: (1) anggaran yang dialokasikan
melalui belanja langsung yang dialokasikan melalui belanja Satuan
kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja (SKPD) dengan Kepala SKPD
selaku Pengguna Anggaran; dan (2) anggaran yang dialokasikan
melalui belanja tidak langsung yang dialokasikan melalui Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah(SKPKD) selaku Pengguna Anggaran.
Dalam rangka melakukan penyesuaian atas Peraturan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2017 tentang Anggaran

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 14


Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 dengan
perkembangan dan/atau perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal
yang menyebabkan harus dilakukannya perubahan/ pergeseran
anggaran antar kelompok belanja, anggaran unit organisasi dan antar
program dan kegiatan, serta antar jenis belanja.
Selain itu pula, pada Perubahan APBD dilakukan karena adanya
perkiraan pengeluaran belanja pada Tahun Anggaran 2018 yang
tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang
direncanakan.
Pemerintah Daerah akan melakukan penyesuaian atau
perubahan kebijakan belanja daerah agar belanja pemerintah daerah
tetap dapat berjalan dengan baik dan akuntabel sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perubahan dilakukan, baik terhadap anggaran belanja langsung
maupun anggaran belanja tidak langsung sesuai hasil rekonsiliasi
Belanja Pegawai seluruh SKPD sehingga penyesuaiannya harus
ditampung dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018.
Di samping itu perubahan kebijakan belanja dialokasikan pada
kegiatan yang tidak direncanakan pada penganggaran APBD TA.2018
sehingga perubahan tersebut menjadi prioritas pada Perubahan
APBD TA. 2018.

2.4.1 Perubahan Kebijakan Belanja Tidak Langsung

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun


2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah, menyatakan
bahwa Kelompok Belanja Tidak Langsung yang meliputi Belanja
Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil,
Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga merupakan belanja
yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan
Program dan kegiatan. Untuk kebijakan perubahan belanja tidak
langsung, dijelaskan sebagai berikut :

Belanja Pegawai

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 15


a. Penganggaran alokasi belanja gaji dan tunjangan Pegawai
Negeri Sipil Daerah (PNSD) semula disesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan
memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan
tunjangan PNSD dan pemberian gaji ketiga belas dan gaji ke
empat belas serta penganggaran belanja gaji dan tunjangan
untuk CPNS formasi tahun 2018 dan memperhitungkan
acress maksimum 2,5% dari jumlah total gaji pokok dan
tunjangan, mengalami penyesuaian anggaran akibat
terjadinya perubahan kebijakan dari pemerintah terkait
pemberian Gaji keempat belas (Tunjangan Hari Raya).

b. Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi


Gubernur, Wakil Gubernur, Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah serta Pegawai Negeri Sipil
Daerah yang dibebankan pada APBD dan penganggaran
penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja dan kematian
bagi PNSD yang dibebankan pada APBD dengan
mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun
2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara, sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara dan
Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja
dan kematian bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
serta Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah serta Pegawai Negeri Sipil Daerah, mengalami
penyesuaian anggaran sesuai dengan realisasi anggaran
sampai dengan Triwulan II dan berlakunya Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017

c. Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD harus


memperhatikan kemampuan keuangan daerah dengan
persetujuan DPRD sesuai amanat Pasal 63 ayat (2)
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Kebijakan
dan penentuan kriterianya telah ditetapkan terlebih dahulu

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 16


dengan Peraturan Gubernur Nomor 89 Tahun 2018
sebagaimana diatur dalam Pasal 39 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, penganggarannya
mengalami penyesuaian dan pergeseran antar SKPD sesuai
dengan realisasi anggaran sampai dengan Triwulan II.

d. Penganggaran Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan


dan Anggota DPRD sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Admistratfi
Pimpinan dan Anggota DPRD, Penganggaran operasional
Kepaala Daerah/Wakil Kepala Daerah sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang kedudukan
keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan
Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah sesuai Undang-undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mengalami
penyesuaian sesuai dengan realisasi anggaran sampai
dengan Triwulan II

e. Penganggaran Tunjangan Profesi Guru PNSD, Dana


Tambahan Penghasilan Guru PNSD dan Tunjangan Khusus
Guru PNSD yang bersumber dari APBN dianggarkan pada
APBD setelah diterbitkannya Peraturan Presiden mengenai
Rincian APBN TA.2018 atau peraturan menteri keuangan
mengenai alokasi DAK Non Fisik TA.2018 dan
penganggarannya disesuaikan dengan ketentuan
perundang-undangan, mengalami penyesuaian sesuai
dengan realisasi anggaran sampai dengan Triwulan II.

Belanja Bunga

a. Belanja Bunga dianggarkan untuk pembayaran bunga utang


yang dihitung atas kewajiban pokok utang (principal
outstanding) berdasarkan perjanjian pinjaman jangka
panjang kepada PIP/PT.SMI, dan pada APBD Tahun 2018
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menyelesaikan
seluruh pembayaran bunga atas pinjaman jangka panjang
Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 17
kepada PIP/PT. SMI dan pada APBD Tahun Anggaran 2018.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menyelesaikan
seluruh pembayaran bunga atas pinjaman daerah setiap 3
(tiga) bulan terhitung sejak tanggal pencairan pinjaman
tahap pertama selama masa pinjaman termasuk kewajiban
pembayaran lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam naskah perjanjian pinjaman untuk itu pada
perubahan APBD TA. 2018 mengalami penurunan anggaran
sesuai dengan realisasi pembayaran bunga pinjaman yang
sampai bulan Juni kewajiban tersebut telah dilunasi.

Belanja Hibah

a. Ketentuan penganggaran belanja hibah yang bersumber


dari APBD telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur
Sulsel Nomor 58 Tahun 2016 tentang Tatacara
Penganggaran, Pelaksanaan dan Penetausahaan,
Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring Dan
Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari
APBD Provinsi Sulawesi Selatan yang mengacu pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari APBD sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 14 Tahun 2016

b. Sesuai Pasal 1 huruf 14, Permendagri Nomor 14 Tahun 2016


tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 32 Tahun
2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan
Sosial yang bersumber dari APBD menyebutkan bahwa
Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari
Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah lain, Badan Usaha Milik Negara/Badan
Usaha Milik Daerah, Badan, Lembaga dan Organisasi
Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, yang
secara spesifik telah ditetapkan peruntukkannya, bersifat
tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 18


menerus yang bertujuan untuk menunjang
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.

c. Pada Tahun Anggaran 2018 telah dialokasikan Belanja


Hibah kepada Penyelenggara Pemilu yaitu kepada KPU
Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tahun
2018 dan Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka
Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Sulawesi Tahun 2018, serta Kepolisian
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka
pengamanan Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Sulawesi Tahun 2018, pada perubahan
APBD alokasi Hibah untuk penyelenggaran Pilkada
mengalami penyesuaian anggaran.

d. Sehubungan dengan hal tersebut dalam tataran


perencanaan dan penganggaran belanja hibah, maka pada
APBD Tahun Anggaran 2018, Alokasi Belanja Hibah yang
telah dianggarkan mengalami penyesuaian berdasarkan
realisasi dan usulan dari calon penerima hibah sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.

Belanja Bantuan Sosial

a. Ketentuan penganggaran belanja bantuan sosial yang


bersumber dari APBD telah ditetapkan dengan Peraturan
Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Tatacara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penetausahaan,
Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring Dan
Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari
APBD Provinsi Sulawesi Selatan yang mengacu pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari APBD sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 14 Tahun 2016.

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 19


b. Sesuai Pasal 1 huruf 15, Permendagri Nomor 14 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 32 Tahun
2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan
Sosial yang bersumber dari APBD, menyebutkan bahwa
bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa
uang/barang dari pemerintah daerah kepada individu,
keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya
tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan
untuk melindungi dari kemungkinan resiko sosial.

c. Kriteria pemberian Bantuan Sosial salah satunya adalah


sesuai tujuan penggunaan (pasal 24 ayat 1) meliputi :
1. Rehabilitasi sosial,
2. perlindungan sosial,
3. pemberdayaan sosial,
4. jaminan sosial,
5. penanggulangan kemiskinan, dan
6. penanggulangan bencana, (pasal 24 ayat 6).

d. Belanja bantuan sosial dianggarkan dalam APBD sesuai


dengan kemampuan keuangan Daerah setelah
memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan Pemerintahan
Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan, kecuali ditentukan
lain dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018,


penganggaran Bantuan Sosial tidak mengalami penyesuaian
alokasi anggaran.

Belanja Bagi Hasil Pajak

a. Penganggaran Dana Bagi Hasil Pajak digunakan untuk


menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari
pendapatan pemerintah provinsi kepada pemerintah
kabupaten/kota dengan mempedomani Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi
daerah dan pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018,
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melakukan

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 20


penyesuaian alokasi anggaran dana bagi hasil dengan
memperhitungkan pendapatan pajak daerah pada Tahun
Anggaran 2018 sesuai ketentuan perundang-undangan,
termasuk mengalokasikan penyesuaian belanja Bagi Hasil
Pajak kepada Kabupaten/Kota Tahun 2017 yang belum
tersalurkan.

Belanja Bantuan Keuangan

a. Bantuan Keuangan digunakan untuk menganggarkan


bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari
Pemerintah Provinsi kepada Kabupaten/Kota,
Pemerintahan Desa, dan kepada Pemerintah Daerah Lainnya
dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan
kemampuan keuangan yang didasarkan pada pertimbangan
untuk mengatasi kesenjangan fiskal, membantu pelaksanaan
urusan pemerintahan daerah yang tidak tersedia alokasi
dananya, sesuai kemampuan keuangan daerah.

b. Pemberian bantuan keuangan dapat bersifat umum dan


bersifat khusus. Bantuan keuangan yang bersifat umum
digunakan untuk mengatasi kesenjangan fiskal dengan
menggunakan formula antara lain variabel: pendapatan
daerah, jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin dan luas
wilayah yang ditetapkan dengan peraturan kepala daerah,
sementara bantuan keuangan yang bersifat khusus
digunakan untuk membantu capaian kinerja program
prioritas pemerintah daerah penerima bantuan keuangan
sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan penerima bantuan. Pemanfaatan bantuan
keuangan yang bersifat khusus ditetapkan terlebih dahulu
oleh pemberi bantuan.

c. Bantuan keuangan kepada partai politik dianggarkan pada


jenis belanja bantuan keuangan, objek belanja bantuan
keuangan kepada partai politik dan rincian objek belanja
nama partai politik penerima bantuan keuangan. Besaran
penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
bantuan keuangan kepada partai politik berpedoman pada
Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 21
peraturan perundang-undangan di bidang bantuan
keuangan kepada partai politik.

d. Besaran penganggaran bantuan keuangan kepada partai


politik berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 5
Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai
Politik dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77
Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan,
Penganggaran Dalam APBD dan Tertib Administrasi
Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang
Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam
APBD dan Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan
Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan
Keuangan Partai Politik.

e. Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan


pertanggungjawaban belanja bantuan keuangan telah
ditetapkan dalam peraturan kepala daerah, dengan
memperhatikan ketentuan Pasal 47 dan Pasal 133
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan
peraturan perundang-undangan lainnya.

f. Pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018 terjadi


penyesuaian bantuan keuangan khususnya Bantuan
Keuangan Kepada Partai Politik berdasarkan PP Nomor
1 Tahun 2018, dan alokasi Bantuan Keuangan diuraikan
dalam daftar nama pemerintah kabupaten/pemerintahan
desa dan partai politik selaku penerima bantuan keuangan
sebagai rincian obyek penerima bantuan keuangan sesuai
kode rekening berkenaan.

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 22


Belanja Tidak Terduga

a. Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara


rasional dengan mempertimbangkan realisasi Tahun
Anggaran 2017 dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan
yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar
kendali dan pengaruh pemerintah daerah.
Penganggaran Belanja Tidak Terduga mengacu pada Pasal
133 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan
ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Sulawesi
Selatan Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Tatacara Pemberian
dan Pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga untuk
Tanggap Darurat Bencana Dan Penanganan Gangguan
Keamanan Serta Penghentian Konflik Sosial Provinsi
Sulawesi Selatan.

b. Belanja Tidak Terduga digunakan untuk belanja kegiatan


yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang
seperti penanggulangan bencana alam atau tanggap darurat
bencana;bencana sosial yang tidak diperkirakan
sebelumnya antara lain: Penanganan Gangguan Keamanaan,
Penghentian Konflik Sosial termasuk kegiatan untuk
keperluan mendesak serta pengembalian atas kelebihan
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah
ditutup. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk
mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak
diharapkan terjadi berulang yang meliputi: Keadaan Darurat
dan Keperluan Mendesak.
c. Pada Perubahan APBD Tahun Aanggaran 2018 ini, alokasi
Belanja Tidak Terduga mengalami penyesuaian
berdasarkan dengan realisasi anggaran pada tahun
anggaran berjalan.

2.4.2 Perubahan Kebijakan Umum Belanja Langsung

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 23


Dalam rangka efektifitas belanja APBD Tahun Anggaran 2018
pemerintah daerah rencananya akan melakukan kebijakan
penyesuaian belanja langsung melalui anatara lain sebagai berikut :
1. Rasionalisasi anggaran dengan tetap mempertimbangkan capaian
realisasi sampai akhir triwulan II tahun 2018
2. Sinkronisasi program kegiatan dengan visi misi Gubernur dan
Wakil Gubernur terpilih
3. Adanya kegiatan T.A. 2017 yang sudah selesai tetapi belum
dibayarkan kepada pihak ketiga, dan atau kegiatan baru sehingga
harus di tampung di dalam Perubahan APBD Tahun 2018.
4. Faktor lain yang mengakibatkan perlunya dilakukan pergeseran
kegiatan dalam OPD , perubahan lokasi dan/atau kelompok sasaran.
5. Penyesuaian terhadap dana transfer dari Pemerintah Pusat
khususnya dana DAK Non Fisik (Dana BOS) dialihkan ke Belanja
Langsung, sehingga harus ditampung dalam Perubahan APBD
TA.2018.
6. Kegiatan yang sifatnya mendesak yang tidak direncanakan olehnya
dilakukan pergeseran antara komponen belanja sehingga harus
ditampung di dalam perubahan APBD.
7. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar OPD.

2.5. Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah

Penerimaan Pembiayaan

a. Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun


Sebelumnya (SiLPA) didasarkan pada penghitungan yang cermat
dan rasional dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi sisa
anggaran Tahun Anggaran 2017 dalam rangka menghindari
kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun Anggaran 2018
yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang
direncanakan.
b. Mengingat asumsi Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun Sebelumnya (SiLPA) terdapat pengeluaran pada Tahun
Anggaran 2018 yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya
SiLPA Tahun Sebelumnya maka penganggaran SiLPA mengalami
penyesuaian alokasi anggaran yang dialokasikan pada Perubahan
APBD Tahun Anggaran 2018.

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 24


c. Selanjutnya SiLPA dimaksud akandiuraikan pada obyek dan
rincian obyek sumber SiLPA Tahun Anggaran 2017 yang terdiri
atas :
(1) pelampuan penerimaan PAD;
(2) pelampauan penerimaan dana perimbangan;
(3) pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang
sah;
(4) sisa penghematan belanja atau akibat lainnya;
(5) sisa belanja DAK;
(6) sisa belanja Dana Bagi Hasil;
(7) sisa belanja dana penyesuaian; dan
(8) sisa belanja dana otonomi khusus.
d. Pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018 Penganggaran Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) Tahun
Anggaran 2017, telah disesuaikan dengan SiLPA Riil berdasarkan
hasil audit BPK-RI.

Pengeluaran Pembiayaan

Terkait dengan pengeluaran pembiayaan Pemerintah Provinsi


Sulawesi Selatan antara lain :.
a. Pengalokasian Pembayaran Pokok Pinjaman atas Pinjaman
Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Pusat melalui PT.Sarana
Multi Infrastruktur (Persero) sebesar Rp.136 Milyar/Tahun
selama 5 (lima) Tahun, mulai Tahun 2015 sampai dengan Tahun
2018, berdasarkan Perjanjian Investasi Dalam Bentuk Pemberian
Pinjaman Daerah Nomor 210 Tanggal 29 Desember 2012 yang
dibayarkan sebanyak 4 (empat) kali dalam setahun atau pada
bulan Januari, bulan April, Bulan Juli, dan Bulan Oktober Tahun
2016 yang besarannya telah diatur dalam Peraturan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pinjaman
Daerah.
b. Pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018, alokasi pengeluaran
Pembiayaan untuk Pembayaran Pokok Hutang atas Pinjaman
Daerah tidak mengalami perubahan, sedangkan alokasi
pengeluaran Pembiayaan untuk penyertaan modal (investasi)
daerah tidak direncanakan.

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 25


Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Tahun Berjalan
Menyangkut Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berjalan, dalam
Tahun Anggaran 2018 Pemerintah Provinsi Sulsel tetap
mendahulukan asas kehati-hatian dalam hal penganggaran sehingga
alokasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Berjalan
Tahun Anggaran 2018 direncanakan bersaldo nol.

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 26


BAB III
PENUTUP

Penyusunan Rancangan Perubahan APBD (P-APBD) Tahun


Anggaran 2018 terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
bersama oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi
Sulawesi Selatan dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi
Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :

1. Proses Perubahan RKA-OPD pada pembahasan Perubahan APBD


(APBD-P) Tahun Anggaran 2018, apabila terdapat perubahan yang
meliputi penamaan program, penamaan kegiatan, alokasi anggaran
unit kerja, alokasi anggaran program, alokasi anggaran kegiatan,
dan hal lainnya yang berbeda dengan Kebijakan Umum Perubahan
APBD Tahun Anggaran 2018 dan Prioritas Plafon Anggaran
Sementara Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018, maka akan
dilakukan penyesuaian seperlunya.
2. Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018 dapat
dilakukan penyesuaian tanpa melakukan perubahan atas Nota
Kesepakatan bersama Penetapan Kebijakan UmumPerubahan
APBD (KUPA) Tahun Anggaran 2018 antara Gubernur Sulawesi
Selatan dan Pimpinan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
3. Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) Tahun Anggaran 2018
serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD
TA.2018 ini akan menjadi dasar dalam penyusunan Surat Edaran
Gubernur yang menjadi rujukan dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Perubahan Anggaran - Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RKA Perubahan -OPD) untuk Perubahan APBD Tahun Anggaran
2018.

Makassar, Agustus 2018

Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) T.A 2018 27

Anda mungkin juga menyukai