Dengan ini saya mahasiswa peserta Ujian Tengah Semester (UTS) Semester Genap Tahun
Akademik 2021/2022 Universitas Dian Nusantara, Jakarta :
1. Saya akan melaksanakan Ujian Tengah Semester secara online sesuai jadwal yang
ditetapkan di SISKA.
2. Saya berjanji mentaati tata tertib ujian dengan bersikap jujur, tidak menyontek, tidak
meng-copy paste jawaban ujian orang lain dan tidak melakukan praktek perjokian.
3. Saya siap menerima sanksi nilai E (tidak lulus) apabila melakukan pelanggaran ujian
sesuai dengan butir 2.
4. Bahwa saya telah memahami kewajiban pembayaran uang kuliah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
2
Nama dan NIM : Daffa Permata Putra / 511201001 http://www.undira.ac.id
1. - Shock
Pada shock yang harus diperhatikan adalah ground clearens karena dengan penggantian
ban pada ring 15 ke 17 lebih tinggi sehingga mengakibatkan jarak pada body dan ban
lebih kecil, pada saat terjadi beban pada shock yang memengaruhi jarak semakin besar
beban maka semakin kecil jaraknya. Maka dari itu harus diperhitungkan kembali agar
jarak tetap aman.
- Stir kemudi
Pada stir kemudi yang perlu diperhatikan adalah pada saat belok apakah roda
menyentuh body kendaraan atau tidak karena dengan pergantian ban pada ring 15 ke 17
lebih besar.
2. Sambungan ada pintu geser tersebut terdapat pada bagian siku, dudukan reel pada dinding
dan dudukan rill pada lantai, terdapat sambungan pada pintu dengan roda, pintu ke satu dan
pintu ke dua serta pada reel dan roda. Sambungan pada siku, sambungan pintu dengan roda, reel
dengan dinding merupakan sambungan tetap, dan pada roda dengan reel merupakan sambungan
tidak tetap agar pintu dapat bergerak dan bergeser dengan bebas.
3. Baja dan tembaga tidak dapat menyatu dengan sempurna, dikarenakan perbedaan bahan
tersebut. Maka berbeda pula dengan tingkat pemuaian sehingga jika dipanaskan bersamaan
maka terjadi pada pemuaian bahan tersebut. Sehingga pengelasan kurang sempurna. Seperti kita
ketahui bersama, tembaga dan baja (besi) adalah dua logam yang berbeda. Konduktivitas termal
tembaga adalah 7-11 kali lebih besar dari baja karbon biasa, dan sulit untuk mencapai suhu
leleh. Ketika tembaga meleleh, tegangan permukaannya 1/3 lebih kecil dari besi, dan
fluiditasnya 1-1.5 kali lebih besar dari besi. Besi dan tembaga larut secara tak terbatas dalam
keadaan cair dan terbatas dalam keadaan padat dan tidak membentuk senyawa intermetalik.
Untuk larutan padat besi dan tembaga, kelarutan besi dalam tembaga pada 650 ℃ hanya 0.2%,
dan tembaga pada 1094 ℃ hanya 4%. Selain itu, koefisien ekspansi linear tembaga sekitar 40%
lebih besar dari besi. Kisaran suhu kristalisasi paduan besi-tembaga adalah sekitar 300-400 ℃,
dan juga mudah dibentuk (Cu + Cu2O), (Fe + FeS), (Ni + Ni3S2) dan eutektik dengan leleh
rendah lainnya. Tembaga cair atau paduan tembaga memiliki permeabilitas yang kuat terhadap
batas butir baja di dekat zona retak. Karakteristik tembaga menentukan bahwa pengelasan baja
dan tembaga seringkali sulit.
3
Nama dan NIM : Daffa Permata Putra / 511201001 http://www.undira.ac.id
- Pengelasan retak panas.
- Penetrasi penetrasi intrakranular dan retakan.
Ini biasanya terjadi di zona dekat-las dari matriks sisi baja. Data menunjukkan bahwa
penambahan Mn, Ti, V dan elemen lainnya pada paduan tembaga atau lapisan las yang
mengandung Ni, Al dan Si dapat secara efektif mengurangi kecenderungan retak penetrasi.
Misalnya kandungan Ni lebih tinggi dari 16% (fraksi massa) tidak akan terjadi retakan
penetrasi, sedangkan penetrasi serius akan terjadi pada perunggu yang mengandung timah.
Selain itu, mikrostruktur baja juga mempengaruhi, seperti tembaga cair dapat menyusup ke
austenit tetapi tidak dapat memasuki ferit, sehingga baja austenitik fase tunggal rentan terhadap
retakan osmotik, tetapi tidak untuk baja fase ganda Austenitik - Ferit.
Karena pada pengelasan tersebut kurang sempurna maka kesimpulan dari saya mengenai
pengelasan tersebut tidak bias.
4
Nama dan NIM : Daffa Permata Putra / 511201001 http://www.undira.ac.id