Anda di halaman 1dari 1

LAB.

AKUNTANSI BIAYA
JOINT COST

PT. GENBU memproduksi 3 produk dalam 1 departemen. Tiga produk gabungan ini adalah: A;
B; dan C. Dengan pertimbangan efisiensi biaya, sistem perhitungan biaya didasarkan pada
mekanisme process-costing. Perusahaan menggunakan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang
untuk mempertanggungjawabkan persediaan barang dalam proses. Data yang berkaitan dengan
operasi bulan Februari 2008 di adalah:

INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN BIAYA PRODUKSI GABUNGAN


Jumlah unit di BDP persediaan awal 400
Jumlah unit yg mulai diproses selama periode berjalan 1600
Jumlah unit yang ditransfer ke persed Brg Jadi selama periode berjalan 1700
Jumlah unit di persediaan akhir BDP
(75% selesai untuk bahan baku, 40% untuk TK, dan 25% untuk overhead) 300

(dalam rupiah)
Persediaan Ditambahkan di
Biaya yang dibebankan ke Departemen Produksi Awal Bulan Berjalan
Bahan Baku 8,961,500 34,312,500
Tenaga Kerja Langsung 1,176,000 7,378,000
Overhead Pabrik 1,900,000 14,998,000

INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN ALOKASI BIAYA PRODUK GABUNGAN:

Unit Satuan Faktor Harga Pasar


Produk Diproduksi (dalam kg/unit) Penimbang Final per Unit
A 400 8 5 150,000
B 500 6 4 100,000
C 800 4 3 75,000

Instruksi:
Alokasikanlah biaya produk gabungan GENBU (total biaya produksi) dan hitunglah biaya
produksi perunit untuk tiap produk bila alokasi joint-cost menggunakan:

a. Metode biaya unit rata-rata


b. Metode rata-rata tertimbang berdasarkan satuan kg
c. Metode unit kuantitatif
d. Metode nilai pasar (Salable at Split Off Point)
e. Metode nilai pasar (Not-Salable at Split Off Point) dengan tambahan biaya pemrosesan
untuk tiap departemen sebagai berikut: A = Rp.5.000.000,-, B = Rp.5.000.000, dan C =
Rp.10.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai