Anda di halaman 1dari 3

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

PUSKESMAS CEMPAKA MULIA


Jl.Tjilik Riwut Km.32,5 Cempaka Mulia Barat Kode Pos 74354
Email :Cempaka.mulia@gmail.Com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM


RABIES
A. PENDAHULUAN
Rabies yang disebut juga penyakit anjing gila yang merupakan suatu penyakit infeksi
akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus Rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik
yaitu penyakit dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitaan hewan penular Rabies.
Penyakit ini telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu dan merupakan penyakit yang
menakutkan bagi manusia karena penyakit ini selalu diakhiri dengan kematian. Penyakit ini
menyebabkan penderita tersiksa oleh rasa haus namun sekaligus merasa takut terhadap air.
Rabies bersifat fatal baik pada hewan maupun manusia, hampir seluruh pasien yang
menunjukkan gejala-gejala klinis Rabies akan diakhiri dengan kematian.
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif dalam menyembuhkan Rabies,
namun penyakit ini dapat dicegah melalui penanganan kasus paparan Hewan Penular Rabies
( HPR ) sedini mungkin..

B. LATAR BELAKANG
Di Indonesia penyakit ini telah lama dikenal, pertama dilaporkan pada tahun 1884 oleh
Schrool pada seekor kuda, tahun 1889 W.J. Esser menemukan pada seekor kerbau, tahun 1890
Pennwig melaporkan pada anjing dan pada manusia oleh E.V.De Haan tahun 1894, semua itu
terjadi di Jawa Barat. Sebelum tahun 1998 Rabies tersebar di 17 Provinsi, dengan masuknya
Rabies di pulau Flores Nusa Tenggara Timur maka daerah tertular Rabies bertambah menjadi
18 Provinsi.
Upaya penanggulangan Rabies di Indonesia telah didukung dengan perundang-
undangan, antara lain Undang Undang no. 6 tahun 1967 tentang ketentuan pokok peternakan
dan keshatan hewan.
Berdasarkan data Kemenkes dalam lima tahun terakhir ( 2015 – 2020 ) jumlah rata-rata
kasus gigitan hewan penular Rabies pertahun adalah 79.299 kasus dan rata-rata sebanyak
66.744 kasus mendapatkan vaksin anti Rabies ( VAR ).

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum :
Menurunkan Angka kesakitan yang disebabkan oleh gigitan hewan.
2. Tujuan Khusus :
 Menangani kasus gigitan hewan.
 Melakukan perawatan luka.
 Memberikan Vaksin Anti Rabies ( VAR )
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan pokok :
Penatalaksanaan kasus gigitan Hewan Penular Rabies ( HPR )
2. Rincian kegiatan :
 Menangani kasus gigitan hewan
 Melakukan perawatan luka Rabies
 Memberikan Vaksin Anti Rabies ( VAR )
 Pencatatan dan pelaporan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Sasaran Cara melakukan


NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Sasaran
Umum Kegiatan
- Mencuci luka
gigitan dengan
- Menangani kasus
air mengalir dan
Penatalaksanaa gigitan hewan
sabun selama 10
n - Melakukan
Semua gigitan - Masyarakat menit
1 kasus gigitan perawatan luka
penular Rabies - Pasien - Sesuai SOP
Hewan Penular - Memberikan
Rabies ( HPR ) - Kolaborasi
Vaksin Anti
dengan Rumah
Rabies ( VAR )
Sakit, Pasien di
Rujuk
F. SASARAN
1. Masyarakat
2. Pasien

G. EVALUASI PELAKSANAA KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilaksanakan pada saat proses kegiatan sedang berjalan untuk melihat
kekurangan yang ada agar segera dapat diatasi. Pelaporan dilakukan setelah selesai melakukan
kegiatan.

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI TINDAKAN


 Pencatatan kegiatan dilaksanakan oleh pemegang program dalam buku register.
 Pelaporan kegiatan dubuat oleh pemegang program dan diserahkan kepada kepala Puskesmas
awal bulan , terus dikirim ke Dinas Kesehatan.
 Evaluasi kegiatan dilaksanakan berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Mengetahui Cempaka Mulia, 2021


Kepala Puskesmas Koordinator Program

M. SAIFUDIN ANSARI SAIFUL RACHMAN


NIP. 19800107 200003 1 004 NIK. 6202021006930001

Anda mungkin juga menyukai