B. Kegiatan Belajar : SKL, KI, KD dan TAKSONOMI (KB 1 )
C. Refleksi
N BUTIR RESPON/JAWABAN O REFLEKSI 1 Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan profil
kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan. 1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kriteria ini diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada suatu jenjang pendidikan. SKL sebagai acuan utama dalam pengembangan Kompetensi Inti (KI), selanjutnya KI dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD). 2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Artinya Kompetensi inti merupakan operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi dasar pengembangan KD. KI mencakup sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. 3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang harus diperoleh peserta didik untuk mencapai Kompetensi Inti melalui pembelajaran yang berisi sejumlah kemampuan yang harus dikuasai baik pada aspek sikap, pengetahuan, maupun keterampilan dalam mata pelajaran tertentu. KD menjadi rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. Dalam mengembangkan Kompetensi Dasar dengan memperhatikan ciri-ciri peserta didik, kemampuan awal, dan karakteristik suatu mata pelajaran. 4. Taksonomi merupakan ”seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta didik yang terbagi ke dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasil belajar terbagi dalam tiga kelompok ranah taksonomi yaitu ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 5. Indikator atau biasanya disebut dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) merupakan ukuran, karakteristik, dari ketercapaian KD berdasarkan taksonomi kemampuan baik pada ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional. Kata kerja operasional adalah kata kerja yang berimplikasi pada terjadinya suatu perilaku pada peserta didik, sehingga perilaku tersebut dapat dengan mudah diamati dan dinilai guru. 6. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan olahan Krathwohl, dimana pembentukan sikap peserta didik di tata secara hirarkis sebagimana gambar di bawah ini 7. “Ranah pengetahuan pada kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bloom olahan Anderson, dimana perkembangan kemampuan mental intelektual peserta didik. 6 perkembangan kognitif, yaitu: 1. C1 (Cognitive 1), mengingat (remember): peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari memorinya. 2. C2, memahami (understand): kemampuan mengonstruksi makna dari pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. 3. C3, menerapkan (apply): penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru. 4. C4, menganalisis (analyse): penguraian materi ke dalam bagian- bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan satu sama lainnya. 5. C5, mengevaluasi (evaluate): kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. 6. C6, mengkreasi (create): kemampuan menempatkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau mengorganisasikan elemen-elemen ke dalam pola baru”. 8. ”Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 yang mengarah pada pembentukan keterampilan kongkrit (yang dapat diindera dan lebih bersifat motorik) dan keterampilan abstrak (yang tidak dapat diindera dan lebih bersifat mental skill seperti kemampuan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta)”. 9. ”Hubungan SKL, KI, KD, Penilaian dan Hasil Belajar SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kemudia SKL diterjemahkan dalam bentuk Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu”. 10. ”Kompetensi Inti pada ranah sikap (sikap spiritual dan sikap sosial) merupakan kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi kompetensi sikap meliputi menerima, merespon/menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. 11. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif yaitu perkembangan kognitif pada tingkat low order thinking skills (LOTS) dan tingkat high order thinking skills (HOTS). Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan yang meliputi faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif. Pengetahuan factual merupakan pengetahuan detail yang spesifik dan elemen. Contoh : fakta bisa berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau diraba. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Pengetahuan prosedural merupakan cara bagaimana melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis). Pengetahuan metakognitif merupakan pengetahuan tentang kognisi (mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. 12. Kompetensi Inti pada ranah keterampilan (KI-4) mengandung keterampilan abstrak dan keterampilan kongkrit. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental keterampilan berpikir. keterampilan kongkrit lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, dimulai dari persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan mahir, menjadi gerakan alami, menjadi tindakan orisinil. 13. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial memberi arah tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk secara tidak langsung melalui Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
Daftar 1. C2, memahami (understand): kemampuan mengonstruksi makna dari
materi pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. bidang 2. Penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkkan menjadi beberapa tingkat 2 studi yang kompetensi, yang diartikan sebagai kriteria capaian kompetensi yang bersifat sulit generic yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dipahami dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. pada modul Daftar 1. SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta materi yang didik setelah mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang tertentu sering mengalami yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan tetapi 3 ada juga di jumpai saat mengajar guru terbawa cerita aktivitasnya, guru miskonsepsi dalam membahas pelajaran lain yang tidak relevan dengan materi. pembelajara n
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita