Anda di halaman 1dari 8

1.

Coba kamu diskusikan, mengapa manusia purba membuat peralatan dari bahan batu, kayu, dan
tulang?
Jawab:
Manusia purba membuat peralatan dari bahan batu, kayu, dan tulang karena pada masa itu
manusia purba belum mengalami kemajuan akal dan pikiran seperti sekarang ini.
Mereka belum mampu membuat alat-alat untuk mempermudah hidup mereka.
Akibat dari hal tersebut, mereka hanya memanfaatkan alat-alat yang ada di sekitar mereka
seperti bebatuan, kayu, dan tulang yang dapat digunakan dengan mudah.

2. Peralatan yang dibuat oleh manusia purba dari batu dapat digunakan sebagai alat serba guna,
coba jelaskan dan beri contoh!
Jawab:
a. Zaman batu tua (paleolitikum). Disebut Zaman Batu Tua karena alat-alat batu buatan manusia
masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis.
 Kapak genggam
 Chopper (alat penetak)
 Alat Serpih (flakes)

b. Zaman batu tengah (Mesolitikum). Zaman ini berlangsung antara tahun 10.000 - 5.000
sebelum Masehi (SM). Zaman Meoslitikum di Asia Tenggara juga dikenal dengan nama zaman
Haobinhian.
 Kapak Genggam Sumatera (pebble culture)
 Kapak pendek

c. Zaman batu muda (Neolitikum). Ciri utama zaman Batu Muda (Neolitikum) adalah alat-alat
batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah.
 Kapak persegi
 Kapak lonjong
 Kapak bahu.

3. Coba kamu inventaris alat-alat manusia purba pada zaman batu dan masukkan ke dalam tabel
berikut ini.
Jawab:
a. Nama alat kapak perimbas, kegunaan untuk berburu, dan daerah temuan di Pacitan.
b. Nama alat pahat genggam atau hand adze, kegunaan untuk berburu, dan daerah temuan di
Pacitan.
c. Nama alat artefak flake, kegunaan sebagai penusuk atau belati, dan daerah temuan di
Ngandong.
d. Nama alat kapak genggam, kegunaan untuk berburu, dan daerah temuan di Sumatera Timur.
e. Nama alat batu pipisan, kegunaan sebagai alat penggiling, daerah temuan di Sumatera.
f. Nama alat kapak persegi, kegunaan untuk bercocok tanam, daerah temuan di Sumatera, Jawa,
dan Bali.
g. Nama alat kapak lonjong, kegunaan untuk alat perkakas, dan daerah temuan di Papua, Seram,
dan Minahasa.
KAPAK GENGGAM
Kapak genggam adalah sebuah batu yang mirip dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan
cara mempergunakannya dengan cara menggenggam. Namun alat ini tidak memiliki
pegangan khusus untuk di genggam.  Kapak genggam digunakan untuk menumbuk biji-
bijian, membuat serat-serat dari pepohonan, membunuh binatang buruan, dan sebagai
senjata menyerang lawannya. Fungsi utama dari kapak genggam adalah sebagai alat
multifungsi. Artinya, kapak ini digunakan oleh manusia zaman batu tua dahulu untuk
berbagai kepentingan. Selain digunakan untuk memotong, kapak genggam juga digunakan
untuk menggali, memalu, menusuk dan sebagainya. 
CHOPPER (ALAT PENETAK)
Sebenarnya kapak perimbas sering dihubungkan dengan kapak genggam. Walaupun keduanya
secara peristilahan hampir sama, namun kedua benda tersebut merupakan dua benda yang sangat
berbeda.Kapak Perimbas disebut juga chopper sebagian lebih mengenal dengan sebutan kapak
penetak. Kapak yang terbuat dari batu ini,  tidak memiliki tangkai. Kapak perimbas digunakan
dengan cara menggenggamnya secara langsung.  Para Arkeolog mengidentifikasi Kapak Perimbas
sebagai salah satu alat batu masif yang kasar dalam pembuatannya. Penemuan kapak perimbas di
setiap negara tentu menjadikan bentuk dan fungsinya juga berbeda-beda. Berikut ini beberapa
fungsi kapak perimbas pada zaman manusia purba :
1. Menumbuk Dan memotong
2. Sebagai Alat Berburu Hewan
3. Untuk Memotong Kayu
ALAT SERPIH (FLAKES)
Alat serpih merupakan alat-alat kecil yang dibuat dengan bahan batu berjenis gamping. Alat ini
disebut juga dengan nama flakes. Tradisi alat-alat srpih menghasilkan perkakas-perkakas yang
berbentuk sederhana dengan memperlihatkan kerucut pukul yang jelas.
Kegunaan alat serpih tergantung bentuknya seperti apa, karena alat-alat ini memiliki banyak bentuk
seperti serut, grudi, pisau dan penusuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi alat ini sangat banyak. 
Berikut ini contoh beberapa kegunaannya, meliputi :
 Digunakan untuk menguliti hewan
 Sebagai alat pisau alami
 Digunakan sebagai alat penggaruk dan untuk mencari umbi-umbian di dalam tanah.
 Sebagai alat untuk menghaluskan.
 Digunakan untuk pengikis.
 Kesimpulan, alat jenis serpih digunakan utama yaitu untuk menunjang kehidupan sehari-hari
manusia pada masa itu.
KAPAK GENGGAM SUMATERA (PEBBLE CULTURE)
Tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan
hasilnya menemukan kapak genggam. Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang
tersebut dinamakan dengan pebble/kapak genggam Sumatra (Sumatralith) sesuai dengan lokasi
penemuannya yaitu dipulau Sumatra. Bahan-bahan untuk membuat kapak tersebut berasal batu kali
yang dipecah-pecah.
KAPAK PENDEK
Kapak pendek adalah sejenis kapak genggam yang bentuknya kira-kira setengah lingkaran dan
dibuat dengan mukuli dan memecahkan batu tanpa diasah. Tajamnya terdapat pada sisi lengkung
dan tidak diketahui secara pasti Apa kegunaan dari alat ini. Kapak ini ditemukan di
kjokkenmoddinger di sepanjang Sumatera Timur laut, di antara Langsa (Aceh) dan Medan
(Sumatera Utara).

KAPAK PERSEGI
Nama kapak persegi berasal dari von Heine Geldern berdasarkan penampang dari alat-alatnya yang
berupa persegi panjang atau berbentuk trapesium. Alat ini bentuknya memanjang dengan
penampang Alang berbentuk persegi dan bagian pangkalnya tidak biasa sebagai tempat ikatan
tangkai. Selain berfungsi sebagai kapak, kapak persegi juga digunakan untuk keperluan lain
bergantung pada ukuran dan bentuknya.
Untuk kapak persegi yang berukuran kecil digunakan untuk memotong kayu sedangkan kapak
persegi yang berukuran lebih besar berbentuk beliung atau Pacul biasanya digunakan sebagai alat
cangkul. Kapak persegi ini dibuat dari bahan batu api dan batu chalcedon.
KAPAK LONJONG
Nama kapak lonjong didasarkan pada penampang Alangnya yang berbentuk lonjong dengan ujung
pangkal runcing dan melebar. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kapak lonjong adalah batu
kali yang berwarna kehitaman. Kapak kapak lonjong tersebut memiliki berbagai ukuran dari yang
besar sampai yang kecil.
Daerah pusat kapak lonjong adalah Papua selain itu juga ditemukan di siram gorong Tanimbar Leti
Minahasa dan Serawak. Menurut penelitian kapak kapak lonjong tersebut berasal dari Asia dan
menyebar ke wilayah Indonesia melalui jalan Timur.

KAPAK BAHU
Kapak jenis ini hampir sama seperti kapak persegi, hanya saja di bagian yang diikatkan pada
tangkainya diberi leher. Sehingga menyerupai bentuk botol yang persegi. Daerah kebudayaan kapak
bahu ini meluas dari Jepang, Formosa, Filipina terus ke barat sampai sungai Gangga. Tetapi
anehnya batas selatannya adalah bagian tengah Malaysia Barat. Dengan kata lain di sebelah Selatan
batas ini tidak ditemukan kapak bahu, jadi neolithikum Indonesia tidak mengenalnya, meskipun
juga ada beberapa buah ditemukan yaitu di Minahasa.
PAHAT GENGGAM
Alat batu inti yang dicirikan dengan alat persegi atau bujur sangkar dengan tajaman yang tegak
lurus pada sumbu alat. Pemangkasan cenderung terbatas pada bidang atas sehingga
menghasilkan tajaman terjal monofasial.

BATU PIPISAN
Batu pipisan dan penggilingan (gandhik) merupakan alat yang berfungsi untuk menghaluskan
ramuan obat atau jamu. Pada beberapa relief di candi Jawa Tengah seperti Candi Borobudur,
terdapat relief yang menggambarkan orang yang membuat jamu. Peralatan ini juga dimanfaatkan
untuk menggiling makanan dan menghaluskan cat merah. 

Anda mungkin juga menyukai