Anda di halaman 1dari 3

Setiap orang akan berada di tiga alam yang berbeda: alam dunia (daar ad-dunya), alam

kubur (daarul barzakh), dan alam akhirat (daarul qarar).

Barzakh artinya dinding pemisah. Secara istilah adalah dinding yang membatasi antara
kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
Darul Qarar, yang berarti tempat yang kekal.

Dunia adalah alam untuk memperbanyak amal, dan tidak ada hisab di dalamnya. Alam
kubur adalah tempat untuk menunggu, yang kemudian berpindah menuju alam akhirat
ketika kita semua dibangkitkan dari kubur kita.

Jamaa’ah jum’ah

Ketika seseorang pertama kali diletakkan di kuburnya dan selesailah proses


pemakamannya, dia didatangi dua malaikat. Ruhnya akan dikembalikan ke jasadnya,
kemudian didudukkan untuk ditanya: siapakah Rabbmu?; apa agamamu?; dan siapakah
Nabimu?
Orang-orang mukmin akan menjawab, “Rabbku adalah Allah, Islam adalah agamaku dan
Muhammad adalah Nabiku.” Allah Ta’ala akan meneguhkannya dengan jawaban tersebut,
sebagaimana firman Allah Ta’ala,

ِّ ِّ ‫ض ُّل ه‬ ِّ ‫اْلياةِّ الدُّنْيا وِِّف ْاْل ِّخرةِّ وي‬ ِّ ِّ ِّ‫اَّلل اله ِّذين آمنُوا ِِّبلْ َقوِّل الثهاب‬ ِّ‫يُثَب‬
َ ‫اَّللُ الظهالم‬
‫ني َويَ ْف َع ُل‬ َُ َ َ َ ََْ ‫ِف‬ ‫ت‬ ْ َ َ ُ ‫ه‬ ‫ت‬
ُ

ُ‫اَّللُ َما يَ َشاء‬


‫ه‬
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat. Dan Allah menyesatkan orang-orang yang dzalim dan
berbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim [14]: 27)

Ketika dia menjawab dengan jawaban tersebut, maka terdengarlah seruan dari atas langit,

ْ ‫ َوافْ تَ ُحوا لَهُ َِب اِب إِّ ََل‬،‫ فَأَفْ ِّر ُشوهُ ِّم َن ا ْْلَن ِّهة‬،‫ص َد َق َعْب ِّدي‬
‫اْلَن ِّهة‬ َ ‫أَ ْن قَ ْد‬
“Hamba-Ku benar. Hamparkanlah surga untuknya, dan bukakanlah untuknya pintu-pintu
surga.” (HR. Abu Dawud no. 4753 dan Ahmad 4/288)
Kemudian diluaskanlah kuburnya sejauh mata memandang dan datanglah semerbak wangi
surga dan dia menunggu tempatnya di surga. Dia pun berkata, “Wahai Rabbku, segerakanlah
hari kiamat, sehingga aku bisa kembali ke keluarga dan hartaku (di surga, pen.).”

Adapun orang-orang munafik, ketika mendapatkan pertanyaan tersebut, mereka tidak mampu
menjawabnya. Mereka berkata, “Haa, haa, aku tidak tahu.

Setelah mereka menjawab dengan perkataan tersebut di atas, maka terdengarlah seruan dari
langit,

ِّ ‫فَافْ ِّر ُشوا لَهُ ِّم َن الن‬


ِّ ‫ َوافْ تَ ُحوا لَهُ َِب اِب إِّ ََل الن‬،‫هار‬
‫هار‬

Hamparkanlah neraka untuknya, dan bukakanlah untuknya pintu-pintu neraka.” (HR. Abu
Dawud no. 4753 dan Ahmad Ahmad 4/288)

Kuburnya pun disempitkan, sehingga terjepitlah tulang-tulang persendiannya. Sebagaimana


firman Allah Ta’ala,

‫اء‬ ‫ش‬ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫اَّلل‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫ف‬ ‫ي‬‫و‬ ‫ني‬‫م‬ِّ ِّ‫اَّلل الظهال‬ ِّ
َ ‫ه‬
ُ َ َ ُ ُ َ ََ َ ْ ُ‫َويُض ُّل ه‬
“Dan Allah menyesatkan orang-orang yang dzalim dan Allah berbuat apa yang Dia
kehendaki.” (QS. Ibrahim [14]: 27)

Jammah…
Sedemikian ngerinya adzab kubur, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa
memohon perlindungan dari adzab kubur dan memerintahkan kita untuk selalu memohon
perlindungan dari adzab kubur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫استَعِّي ُذوا ِِّب هَّللِّ ِّم ْن فِّْت نَ ِّة‬ ِّ ‫استَعِّي ُذوا ِِّب هَّللِّ ِّمن َع َذ‬
ْ .‫اب ال َق ِّْْب‬ ْ ْ ‫و‬ ، ‫هم‬
‫ن‬
َ َ ََ‫ه‬‫ج‬ ِّ
‫اب‬ ‫ذ‬
َ ‫ع‬
َ ‫ن‬
ْ
ِّ ِّ‫استَعِّي ُذوا ِِّب هَّلل‬
‫م‬ ْ
ِّ ‫ واستَعِّي ُذوا ِِّب هَّللِّ ِّمن فِّْت نَ ِّة املحيا واملم‬،‫يح ال هد هج ِّال‬
‫ات‬ ِّ ‫امل ِّس‬
ََ َ َ ْ َ ْ َْ َ
“Aku memohon perlindungan kepada Allah dari adzab (neraka) jahannam. Aku memohon
perlindungan kepada Allah dari adzab kubur. Aku memohon perlindungan kepada Allah dari
fitnah Al-Masih Al-Dajjal. Dan aku memohon perlindungan kepada Allah dari fitnah kehidupan
dan kematian.” (HR. Tirmidzi no. 3604, shahih)
Jamaah..
Adzab kubur termasuk perkara ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Ta’ala.
Adzab kubur terkadang ditampakkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga
beliau mengetahuinya karena wahyu dari Allah Ta’ala. Adzab kubur juga ditampakkan kepada
sebagian orang shalih sebagai bahan renungan dan pelajaran.

Seorang mayit bisa saja sedang diadzab dalam kuburnya, namun ketika kita bongkar kuburnya
dan mengeceknya, kita tidak melihat atau tidak merasakan apa-apa. Akan tetapi, dia benar-
benar sedang diadzab di kuburnya, sedangkan kita tidak mengetahui sedikit pun.

Bisa jadi ada dua orang yang dimakamkan di satu lubang yang sama. Salah satu di antara
mereka diadzab, sedangkan yang lain mendapatkan nikmat kubur. Adzab yang diterima salah
satunya, tidaklah dirasakan yang lain. Demikian pula, nikmat yang dirasakan salah satunya,
tidaklah dirasakan yang lain, padahal mereka dimakamkan di satu lubang yang sama. Hal ini
karena adzab kubur termasuk perkara ghaib yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah
Ta’ala.

Khutbah ke 2

Sebab-sebab yang menjadikan seseorang mendapatkan siksa kubur ada dua bagian, mujmal
(global) dan mufash-shal (rinci). Sebabnya secara mujmal (global), yaitu kejahilan terhadap
Allâh Azza wa Jalla , menyia-nyiakan perintah-Nya, dan menerjang larangan-Nya. Sedangkan
sebabnya secara mufash-shal (rinci), adalah perkara-perkara yang dijelaskan oleh nash-nash
sebagai sebab siksa kubur. diantaranya…
• Namimah, yaitu menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain untuk merusak
hubungan mereka.
• Tidak menjaga diri dari air kencing
• Ghibah yaitu membicarakan air orang lain
• Niyahah (meratapi jenazah)
• dll

Anda mungkin juga menyukai