bertakwa, kaya hati dan tersembunyi. Dalam hadits riwayat Muslim, Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Allah memerintahkan manusia untuk beribadah kepada Allah saja dan Allah
menyebutkan tujuan dari ibadah adalah agar bertakwa.
Maka ibadah yang tidak menimbulkan ketakwaan itu pertanda ibadah belum
diterima oleh Allah ‘Azza wa Jalla.
Ternyata tujuan disyariatkannya ibadah, tiada lain supaya kita menjadi hamba yang
bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Karena takwa bermanfaat untuk hidup kita di
dunia dan di akhirat. Di dunia ketakwaan membuka pintu-pintu rezeki, Allah
berfirman:
…ب ِ ) َويَْرحزقْهح ِم ْن َحْي ح2( اَّللَ ََْي َعل لَّهح َمََْر ًجا
َّ …وَمن يَت َِّق
ث ََل َُْيتَس ح َ
“Siapa yang bertakwa kepada Allah, Allah akan memberikan jalan keluar dari
kesulitan hidupnya dan Allah akan berikan rezeki dari arah yang tidak disangka-
sangka.” (QS. At-Talaq[65]: 2-3)
takwa juga membuka pintu rezeki seorang hamba, takwa menjadikan seorang
hamba diberikan kemudahan dalam urusannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
Betapa dahsyatnya takwa dalam hidup seorang hamba, saudaraku. Maka jadilah
kita hamba-hamba yang senantiasa takut kepada Allah dengan bertakwa
kepadaNya. Dimana hakikat takwa adalah menjalankan perintah-perintah Allah dan
menjauhi larangan-larangan Allah ‘Azza wa Jalla.
Maka setiap kita berusaha untuk menjadi hamba yang bertakwa, karena balasannya
di akhirat luar biasa. Allah berfirman:
﴾١٦﴿ نيِ ِ َ ِآخ ِذين ما آ ََتهم رُُّّبم ۚ إِ ََّّنحم َكانحوا قَبل ََٰذل
ِ ﴾١٥﴿ ون ٍ إِ َّن الْمت َِّقني ِِف جن
ٍ َّات وعي
َ ك حُْمسن َْ ْ ْْ َ ح ح ََ ح
ح َ َ َ ح
“Sesungguhnya orang yang bertakwa berada dalam surga dan mata air yang
mengalir, mereka mengambil kenikmatan yang Allah berikan kepada mereka.
Sesungguhnya dahulu mereka di dunia termasuk orang-orang yang berbuat
ihsan.” (QS. Adz-Dzariyat[51]: 16)
Subhanallah.. Ini sifat pertama yang Allah cintai dari seorang hamba.
2. KAYA HATI
Sifat kedua yang Allah cintai adalah yang kaya hatinya, yang penuh qana’ah (merasa
puas dengan yang ada), hatinya tidak mengharapkan kehidupan dunia, hatinya hanya
menghidupkan kehidupan akhirat saja.
Itulah hamba yang kaya hatinya, karena ia memandang dunia ini sesuatu yang tak
berharga, ia memandang dunia ini hidupnya fana, kesenangannya tak akan selama-
lamanya. Ia memandang sebagaimana Allah dan RasulNya tidak pernah memuji
dunia.
اَّللح لَهح أ َْمَرهح َو َج َع َل ِغنَاهح ِِف قَ ْلبِ ِه َوأَتَْتهح الدُّنْيَا َوِه َي َرا ِغ َمة
َّ ت ْاْل ِخَرةح نِيَّتَهح ََجَ َع
ْ ََم ْن َكان
“Siapa yang keinginan terbesarnya adalah kehidupan akhirat, Allah akan kokohkan
urusannya dan Allah akan jadikan kekayaan itu di hatinya, serta dunia pun akan
mendatanginya dalam keadaan dunia hina di matanya.” (HR. Ibnu Majah)
Itulah orang-orang yang hatinya penuh cinta kepada akhirat, yang ia harapkan adalah
ridha Allah ‘Azza wa Jalla, ia pandang dunia sesuatu yang fana yang akan segera ia
tinggalkan, tidak akan selamanya ia hidup di dunia. Maka hatinya penuh dengan
qana’ah, hatinya kaya, walaupun harta bendanya sedikit.
Hakikat kemiskinan itu kemiskinan hati dan hakikat kekayaan itu kekayaan hati.
Walaupun seseorang hartanya melimpah ruah tapi hatinya miskin penuh dengan
tamak dan serakah, maka dia hakikatnya bukanlah orang kaya.
Ini sifat kedua yang Allah cintai dari seorang hamba, yaitu yang hatinya kaya raya.
3. TERSEMBUNYI
Sifat yang ketiga adalah ia tersembunyi. Artinya ia tidak menyukai ketenaran, ia tidak
membutuhkan untuk dikenal manusia, yang ia butuhkan olehnya adalah dikenal oleh
penduduk langit sana.
Dia sibuk memperbaiki dirinya, dia berusaha supaya amalnya tidak diketahui oleh
manusia, dia berusaha semaksimal mungkin menyembunyikan amalan shalihnya, ia
tidak ingin manusia mengetahui tentang amalan shalihnya. Itulah perbuatan Salafush
Shalih. Salafush Shalih banyak beramal, tapi mereka tidak ingin terlihat amalan
shalih mereka, tidak pernah mereka update status kepada manusia bahwa dia sedang
beramal shalih. Hal ini karena untuk memelihara keikhlasan bukan sesuatu yang
mudah.
Imam Ahmad bin Hanbal, beliau setiap harinya membaca Al-Qur’an dan
mengkhatamkan setiap tujuh hari, dan ternyata istrinya pun tidak tahu. Manusia yang
terdekat kepada hidupnya bahkan tidak tahu.
َسْب َعة يح ِظلُّ حه حم هللاح ِ ِْف ِظلِّ ِه يَ ْوَم ََل ِظ َّل إََِّل ِظلُّ حه
“Ada tujuh orang yang akan Allah berikan naungan pada hari kiamat, dimana tidak
ada naungan kecuali naungan Allah ‘Azza wa Jalla.”
Siapa di antaranya, yaitu:
اها ٍ َِّق ب
َ َخ َف
ْ ص َدقَة فَأ
َ َ صد
َ ََر حجل ت
“Seseorang yang bersedekah lalu ia sembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.”
Inilah tiga sifat yang dicintai oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Maka adakah tiga sifat itu
pada diri kita? Sungguh merugi kalau ternyata tiga-tiganya tidak ada pada diri kita.
Maka sungguh bahagia ketika diri kita mendapatkan tiga sifat ini pada diri kita. Maka
berusaha kita istiqamah diatasnya.