A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan sasaran utama salah satunya
meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan kesehatan
reproduksi. Di sini peran bidan sangat besar, bidan menjadi tulang punggung
sistem kesehatan ibu dan anak termasuk dalam upaya menurunkan AKI dan
AKB (angka kematian bayi) di Indonesia yang menjadi salah satu prioritas
pembangunan nasional.
Dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi, para bidan sudah
memahami penyebab umumnya yang selama 5-10 tahun terakhir memiliki pola
sama. Setidaknya ada tiga penyebab utama masalah ini yakni gangguan
hipertensi (33.07 persen), komplikasi kehamilan dan perdarahan obstetri (27,03
persen). Sementara untuk kematian bayi, umumnya disebabkan sejumlah
masalah antara lain: komplikasi kejadian intrapartum, gangguan respitoratori dan
kardiovaskular, kelainan kongenital, infeksi, dan berat bayi lahir rendah serta
prematur.
Dalam pilar penyelamatan ibu dan bayi, bidan memiliki posisi strategis mulai
dari masa sebelum para wanita hamil, memasuki masa kehamilan, masa
persalinan hingga pascapersalinan. Pada masa sebelum hamil, bidan
memerikan edukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja putri, calon
pengantin dan pasangan usia subur tentang perencanaan kehamilan sehat serta
pelayanan kesehatan. Memasuki masa kehamilan, bidan membantu mencegah
para ibu hamil mencegah kehamilan, melakukan deteksi dini dan perawatan
penyulit kehamilan dengan tepat. Lalu saat persalinan dan bayi baru lahir, bidan
sebagai salah satu penolong memiliki pengetahuan, keterampilan dan peralatan
memadai untuk melaksanakan persalinan yang bersih, aman serta pelayanan
komplikasi dan kegawatdaruratan ibu dan bayi. Setelah bayi lahir atau masa
usai persalinan, bidan membantu memberikan edukasi dan pelayanan esensial
termasuk KB (Keluarga Berencana) bagi ibu nifas dan bayi serta tatalaksana
prarujukan dan rujukan.
Pada masa sekarang peran bidan lebih meluas, mengingat bidan terutama
bidan desa menjadi ujung tombak segala pelayanan kesehatan yang menjadi
program Puskesmas atau Dinas Kesehatan. Sehingga terkadang bidan tidak
maksimal dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu untuk menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi. Oleh karena itu perlu dilaksanakan
kegiatan “Orientasi Peran Bidan Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Anak Dan
Keluarga Berencana” untuk mengingatkan kembali akan peran bidan dalam
pelayanan KIA dan KB.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Bidan mengingat kembali perannya dalam pelayanan KIA dan KB
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
c. Meningkatkan kualitas pelayanan keluarga berencana
d. Meningkatkan cakupan peserta KB Aktif
C. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Rabu, tanggal 8 Juni 2022 pukul 08.00 s/d
16.00 WIB
2. Ruang Lingkup Tempat
Tempat pelaksanaan kegiatan Orientasi Peran Bidan Dalam Pelayanan
Kesehatan Ibu Anak Dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali adalah di :
Front One Hotel Airport Boyolali Tegalrejo, Ngesrep, Kec. Ngemplak,
Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57375.
3. Ruang Lingkup Materi
Materi pada kegiatan ini antara lain :
a.Peran Bidan Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Pelayanan Keluarga
Berencana
b.Peran Bidan Dalam Pelayanan Kesehatan Anak
D. Metode
Metode dalam kegiatan Orientasi Peran Bidan Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu
Anak Dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali adalah dengan pertemuan,
paparan, dan diskusi tanya jawab.
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Penjelasan Kegiatan
Kegiatan Orientasi Peran Bidan Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Anak
Dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali dilaksanakan oleh Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Boyolali. Dengan
pembagian tugas sebagai berikut :
a. Pembawa Acara : Sawitri Nur Handayani, S.Gz
b. Pemateri : dr. Puji Astuti,MM
dr. Jefi Hamamh, Sp.OG
dr. Anindita Wulandari, Sp. A
Arina Iswandani, SST
c. Absensi dan Notulen : Noris Hadi Sri Mulyani, SST
Furi Nayu Oktaviani, A.Md
d. Tehnis dan Perlengkapan : Ari Arfiyanto, AMG
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perseorangan;
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kerangka Acuan Kerja
2. Undangan
3. SK Panitia Pelaksana dan Narasumber
4. Daftar Hadir Peserta
5. Foto Kegiatan
6. Materi - materi