Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K)

ORIENTASI PERAN DOKTER DALAM PELAYANAN KESEHATAN


IBU ANAK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN BOYOLALI

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2022
1
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
DINAS KESEHATAN
Jalan Pandanaran Nomor 156, Boyolali 57311, Provinsi Jawa Tengah
Telp. (0276) 321009, Faks. (0276) 325847, e-mail : dinkes@boyolali.go.id

Kerangka Acuan Kerja ( KAK )


Orientasi Peran Dokter Dalam Pelayanan Kesehatan
Ibu Anak Dan Keluarga Berencana
Kabupaten Boyolali

A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan sasaran utama salah satunya meningkatkan
kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan kesehatan reproduksi. Di sini peran
bidan sangat besar, bidan menjadi tulang punggung sistem kesehatan ibu dan anak
termasuk dalam upaya menurunkan AKI dan AKB (angka kematian bayi) di
Indonesia yang menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional.
Dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi, para bidan sudah
memahami penyebab umumnya yang selama 5-10 tahun terakhir memiliki pola
sama. Setidaknya ada tiga penyebab utama masalah ini yakni gangguan hipertensi
(33.07 persen), komplikasi kehamilan dan perdarahan obstetri (27,03 persen).
Sementara untuk kematian bayi, umumnya disebabkan sejumlah masalah antara
lain: komplikasi kejadian intrapartum, gangguan respitoratori dan kardiovaskular,
kelainan kongenital, infeksi, dan berat bayi lahir rendah serta prematur.
Dalam pilar penyelamatan ibu dan bayi, dokter memiliki posisi strategis mulai
dari masa sebelum para wanita hamil, memasuki masa kehamilan, masa persalinan
hingga pasca persalinan. Pada masa sebelum hamil, dokter memberikan edukasi
gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja putri, calon pengantin dan pasangan usia
subur tentang perencanaan kehamilan sehat serta pelayanan kesehatan. Memasuki
masa kehamilan, dokter melakukan deteksi dini dan perawatan penyulit kehamilan
dengan tepat. Selain itu dokter juga berperan dalam memberikan rekomendasi
tindak lanjut pemeriksaan kehamilan (ANC). Seperti yang tertuang dalam
Permenkes nomor 21 tahun 2021 bahwa ibu hamil harus kontak dokter dua kali
selama masa kehamilan. Lalu saat persalinan dan bayi baru lahir, menurut
Permenkes nomor 21 juga, dokter sebagai salah satu penolong harus memiliki
pengetahuan, keterampilan dan peralatan memadai untuk melaksanakan persalinan
yang bersih, aman serta pelayanan komplikasi dan kegawatdaruratan ibu dan bayi.
Setelah bayi lahir atau masa usai persalinan, dokter membantu memberikan edukasi

2
dan pelayanan esensial termasuk KB (Keluarga Berencana) bagi ibu nifas dan bayi
serta tatalaksana prarujukan dan rujukan.
Pada masa sekarang keterlibatan dokter dalam pelayanan kesehatan ibu
masih sangat kurang. Oleh karena itu perlu dilaksanakan kegiatan “Orientasi Peran
Bidan Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Anak Dan Keluarga Berencana” untuk
mengingatkan kembali akan peran dokter dalam pelayanan KIA dan KB.

B. Dasar Hukum
1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perseorangan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 3 Tahun 2019 tentang Sistem
Kesehatan Daerah;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2018 tentang
Aplikasi Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneseia Nomor 21Tahun 2021
tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan,
Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Kontrasepsi, Serta Pelayanan
Kesehatan Seksual;
12. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 25 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Boyolali.

C. Tujuan Umum Dan Khusus


1. Tujuan Umum
Untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi
2. Tujuan Khusus
a. Dokter mendapatkan orientasi tentang perannya dalam pelayanan KIA dan KB
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
c. Meningkatkan kualitas pelayanan keluarga berencana
d. Meningkatkan cakupan peserta KB Aktif

3
D. Mekanisme / Proses Kegiatan
1. Kegiatan dilaksanakan dengan metode pertemuan, paparan, diskusi tanya jawab
dan praktik.
2. Acara diawali dengan pembukaan oleh panitia dilanjutkan dengan pre test.
3. Sambutan dan pengarahan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.
4. Penyampaian materi “Peran Dokter Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Dan
Pelayanan Keluarga Berencana”.
5. Penyampaian materi “Peran Dokter Dalam Pelayanan Kesehatan Anak”.
6. Post test
7. Penutup

E. Organisasi / Tim
Organisasi / tim kegiatan “Orientasi Peran Dokter Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu
Anak Dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali” adalah sebagai berikut :
1. Pelaksananya Pengelola pada Bidang Kesehatan Masyarakat Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.
2. Narasumber dua orang Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi dan Dokter
Spesialis Anak.
3. Peserta kegiatan sejumlah 33 orang yang terdiri dari :
a. Dokter dari 25 puskesmas di wilayah Kabupaten Boyolali.
b. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Boyolali
c. Kapala Seksi Keluarga dan Gizi Masyarakat
d. Staf Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat sejumlah 3 orang
e. Narasumber 2 orang

F. Lokasi Dan Jadwal Kegiatan


Kegiatan “Orientasi Peran Dokter Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Anak Dan
Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali” dilaksanakan besuk pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 09 Juni 2022
Pukul : 08.00 WIB sampai dengan selesai
Tempat : Front One Hotel Airport Boyolali
Tegalrejo, Ngesrep, Kec. Ngemplak, Kabupaten Boyolali,
Jawa Tengah 57375

4
Sedangkan agenda kegiatannya adalah sebagai berikut :
No Jam (WIB) Materi Pelaksana
1. 08.00 – 08.30 Registrasi Panitia
2. 08.30 – 09.00 Pembukaan dan pre test Panitia
3. 09.00 – 09.30 Sambutan dan Pengarahan Kepala Dinas
Kesehatan
Kabupaten Boyolali.
dr. Puji Astuti,MM
4. 09.30 – 09.45 Coffee Break Panitia
5. 09.45 – 11.30 Peran Dokter Dalam Pelayanan dr. Jefi Hamamh,
Kesehatan Ibu Dan Pelayanan Sp.OG
Keluarga Berencana
6. 11.30 – 12.30 ISHOMA Panitia
7. 12.30 – 14.00 Peran Dokter Dalam Pelayanan dr. Anindita
Kesehatan Anak Wulandari, Sp. A
8. 14.00 – 14.30 Post Test Panitia
9. 14.30 – 14.45 Coffe Break Panitia
10. 14.45 – 16.00 Rencana Tindak Lanjut dan Panitia
Penutup

VI. Pembiayaan
Biaya Pertemuan Orientasi Peran Bidan Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Anak Dan
Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran
2022 pada Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Balita.

VII. Evaluasi
a. Kehadiran peserta kegiatan
b. Pre test menunjukkan tingkat pengetahuan awal bidan puksemas tentang
perannya dalam pelayanan KIA dan KB
c. Post test menunjukkan peningkatan pengetahuan bidan puskesmas tentang
perannya dalam pelayanan KIA dan KB

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BOYOLALI

dr. PUJI ASTUTI, MM

5
NIP. 19700822 200801 2 010

Anda mungkin juga menyukai