KERANGKA ACUAN KERJA (K A K)
Refreshing Teknik Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM)
Dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali Tahun 2022
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2022PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLAL!
DINAS KESEHATAN
Jalan Pandanaran Nomor 156, Boyolali 57311, Provinsi Jawa Tengah
Telp. (0276) 321009, Faks. (0276) 325847, e-mail. dinkes@boyolali go id
Kerangka Acuan Kerja ( Kak )
Refreshing Teknik Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM)
Dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali Tahun 2022
Latar Belakang
Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) dan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) adalah intervensi yang cost effective untuk mengatasi masalah
kematian balita yang disebabkan oleh ISPA, diare, campak, malaria, kurang gizi,
yang sering merupakan kombinasi dari keadaan tersebut. Keterpaduan pelayanan
tidak hanya pelayanan kuratif berupa pengobatan penyakit saja, namun sekaligus
pelayanan preventif seperti imunisasi, pemberian vitamin A, menilai dan
memperbaiki cara pemberian ASI serta pelayanan promotif seperti memberikan
konseling kepada ibu cara merawat dan mengobati anak sakit di rumah, serta
masalah pemberian makan.
MTBM dan MTBS yang diperkenaikan WHO dan UNICEF di Indonesia
pada tahun 1997 mengajarkan dan membekali tenaga kesehatan untuk mengenali
secara dini dan cepat semua gejala anak sakit sehingga dapat ditentukan apakah
anak sakit ringan berat dan perlu rujukan. Jika penyakitnya tidak parah petugas
dapat memberikan pengobatan / Tindakan sesuai pedoman MTBM dan MTBS
dan diuraikan juga tentang konseling dan tindak lanjut. MTBM diterapkan pada
bayi dengan umur kurang dari 2 (dua) bulan, sedangkan MTBS diterapkan pada
balita umur 2 (dua) bulan sampai dengan 59 (lima puluh sembilan) bulan.
Penerapan manajemen MTBM dan MTBS adalah di fasilitas kesehatan tingkat
dasar.
MTBM dan MTBS merupakan salah satu pendekatan yang efektif untuk
mencegah kematian bayi dan balita. Berdasarkan pengamatan, monitoring dan
evaluasi tingkat Kabupaten Boyolali, penerapan MTBM dan MTBS di fasilitas
kesehatan tingkat dasar kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat bahwa belum
semua kunjungan bayi baru lahir dan balita sakit dilayani dengan MTBM atau
MTBS. Selain itu alur pelayanan MTBM dan MTBS juga belum dilaksanakan
sebagaimana mestinya sesuai dengan alur bagan MTBS.
Mulai dari wawancara atau anamnesa, pencatatan, pengklasifikasian
sampai dengan intervensi kunjungan bayi atau balita belum sesuai dengan modul
MTBS. Ada Sebagian petugas masih beranggapan dengan menggunakan MTBM
atau MTBS akan memperlama waktu pelayanan, sehingga tidak semua kunjungan
balita dilayani dengan manajemen tersebutJumlah kematian bayi dan kematian balita di Kabupaten Boyolali cukup
banyak. Pada tahun 2021 jumlah kematian bayi ada 131 kasus, jumiah kematian
anak balita 13 kasus, sehingga jumlah kematian balitanya ada 144 kasus. Salah
satu manajemen efektif yang bisa diterapkan untuk mencegah kematian bayi atau
balita adalah dengan MTBM dan MTBS.
Berdasarkan hasil laporan kesehatan ibu dan anak tahun 2021 pelaksanaan
MTBM dan MTBS di Kabupaten Boyoali kurang efektif. Balita sakit pada tahun
2021 di Kabupaten Boyolali sejumlah 52,6 % dari seluruh balita. Dari sejumlah
kunjungan balita sakit tersebut belum dilayani dengan pendekatan manajemen
MTBM dan MTBS semua, baru 77,8 %.
Seiring dengan berjalannya waktu langkah-langkah dalam MTBM dan
MTBS mengalami perubahan dan perkembangan yang belum semua petugas
Mengetahui dan memahaminya. Oleh Karena itu diperlukan adanya kegiatan
Refreshing Teknik Pelaksanaan MTBM dan MTBS.
B. Dasar Hukum
Undang ~ Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Kesehatan;
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perseorangan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 3 Tahun 2019 tentang Sistem
Kesehatan Daerah;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2018 tentang
Aplikasi Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneseia Nomor 21Tahun 2021
tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan,
Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Kontrasepsi, Serta Pelayanan
Kesehatan Seksual
10. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 25 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Boyolali
RONs
¢. Tujuan Umum Dan Khusus
1. Tujuan Umum
Adanya penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kemataian Anak
Balita (Akaba) melalui penerapan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) dan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
2. Tujuan Khusus
1. Petugas memahami langkah-langkah dalam MTBM dan MTBS.
32. Petugas memahami masalah atau penyakit apa saja yang bisa dideteksi
dini dan diintervensi dengan MTBM dan MTBS.
3. Petugas memahami dan kompeten dalam melaksanakan langkah-langkah
MTBM dan MTBS, mulai dari wawancara, pencatatan, pengklasifikasian
sampai pemberian intervensi pada kunjungan balita muda atau balita sakit.
4, Semua kunjungan bayi muda dan balita sakit dilayani dengan pendekatan
MTBM dan MTBS.
5. Adanya bukti dokumentasi pelaksanaan MTBM dan MTBS di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat dasar.
D. Mekanisme / Proses Kegiatan
1.
Indikator dan keluaran yang ditargetkan dari kegiatan pertemuan Refreshing
Teknik Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) Dan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali adalah :
a. Kunjungan balita muda dan balita sakit terlayani dengan MTBM dan MTBS
100 %
b. Adanya penurunan kematian bayi, maksimal 108 kasus
c. Adanya penurunan kematian balita, maksimal 116 kasus.
Penerima manfaat
‘Semua balita di wilayah Kabupaten Boyolali.
Cara Pelaksanaan Kegiatan
a. Kegiatan dilaksanakan dengan metode pertemuan, paparan, diskusi tanya
jawab dan praktek.
b. Peserfa diharapkan datang registrasi di bagian pendaftaran kemudian
dilaksanakan pemeriksaan swab antigen, kecuali bagi peserta yang sudah
membawa surat keterangan hasil pemeriksaan swab antigen.
Dilanjutkan dengan pembukaan dan pre test oleh panitia
Materi oleh Narasumber
Post test
Penutup.
=@ao0
E. Organisasi / Tim
Organisasi / tim kegiatan pertemuan Refreshing Teknik Pelaksanaan Manajemen
‘Terpadu Balita Muda (MTBM) Dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah
sebagai berikut
1. Pelaksananya adalah pengelola pada Bidang Kesehatan Masyarakat Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Boyoali.
2. Narasumber terdiri dari satu orang Dokter Spesialis Anak dan satu orang Dokter
Umum yang telah terlatin MTBM dan MTBS.
3. Peserta Kegiatan adalah satu orang dari Seksi Promosi Kesehatan, 25 orang
Dokter Puskesmas dan 25 orang petugas pengelola kesehatan balita tingkat
Puskesmas,F. Lokasi Dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan pertemuan Refreshing Teknik Pelaksanaan Manajemen Terpadu
Balita Muda (MTBM) Dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Dinas
ca
8!
VL
Kesehatan Kabupaten Boyolali dilaksanakan besuk pada :
Hari Kamis
Tanggal 17 Februari 2022
Pukul : 08.00 WIB sampai dengan selesai
Tempat Front One Budget Hote! Boyolali
JI. Boulevard Soekamo, Wonosari, Kemiri, Kec.
Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah
57482
‘Sedangkan Agenda Kegiatannya adalah sebagai berikut
No | Jam (WiB) | Materi
“4. [08.00- 09.007 7
2. | 09.00-09.30 | Pembukaan
3. [09.30-10.00 [Pretest
4, |10.00-10.15 _| Coffee Break
5. |10.00-10.30 | Sambutan
| Kesehatan Kabupaten
PUJI ASTUTI,
Dinas
6. | 10.30-12.00 | Masalah dan penyakit pada
: balita yang dapat dicegah
dengan MTBM dan MTBS
Ishoma
Teknik pelaksanaa
dan MTBS
13.00 = 15.00
‘dr. ANINDITA, SPA |
9. | 15.00-15.15 _ | Coffe break
11. | 15.45- 16.00 | Penutup
Pembiayaan
15.15- 15.45 _| Post test | Panitia
Biaya pertemuan Refreshing Teknik Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM) Dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Boyolali Tahun Anggaran 2022 pada kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Balita.
Evaluasi
1. Petugas memahami langkah-langkah dalam MTBM dan MTBS.
2. Petugas memahami masalah atau penyakit apa saja yang bisa dideteksi dini dan
diintervensi dengan MTBM dan MTBS.3. Petugas memahami dan kompeten dalam melaksanakan langkah-langkah MTBM
dan MTBS, mulai dari wawancara, pencatatan, pengklasifikasian sampai
pemberian intervensi pada kunjungan balita muda atau balita sakit.
4. Semua kunjungan bayi muda dan balita sakit dilayani dengan pendekatan MTBM
dan MTBS.
5. Adanya bukti dokumentasi pelaksanaan MTBM dan MTBS di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat dasar.
Vill. Penutup
Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
pertemuan Refreshing Teknik Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM) Dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolal. Apabila terdapat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan,
Peraturan, pedoman dan kebijaksanaan pemerintah yang berlaku, maka segala
sesuatu yang termaktub didalam Kerangka Acuan ini akan diteliti dan ditinjau
Kembali
KEPALA SEKSI PELAKSANA
KESGA DAN GI¥| MASYARAKAT ADMINKES PERTAMA
v
Arina Iswaidani, S.ST Noris Hadi Sri Mulyani, SST
NIP. 19720229 199103 2.001 NIP. 19781123 200801 2 006
NIP. 18700822 200801 2 010