Anda di halaman 1dari 14

\Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang

======================================
Utang adalah kewajiban kepada pihak lain yang harus dipenuhi
perusahaan.
Berdasarkan jangka waktu pelunasannya, utang dibedakan
menjadi :
1. Utang jangka pendek, adalah utang yang jangka waktu
pelunasannya barada dalam satu periode akuntansi atau
bahkan kurang dari satu periode akuntansi.
2. Utang jangka panjang, adalah utang yang jangka waktu
pelunasannya lebih dari satu periode akuntansi.

Bentuk utang jangka pendek : utang gaji, utang sewa, utang


bunga, utang pajak, utang wesel, dan sebagainya.

Bentuk utang jangka panjang : utang obligasi, utang hipotek.

Contoh : Berikut ini adalah data tentang gaji karyawan


penjualan dan administrasi yang harus ditanggung oleh
perusahaan per 31 Desember 2020

Penghasilan Pajak Penghasilan


(dlm ribuan Penghasilan Bersih
Rp) (dlm ribuan (dlm ribuan
Rp) Rp)
Karyawan bagian penjualan 1.500.000 90.000 1.410.000
Karyawan bagian administrasi 1.000.000 50.000 950.000
------------ + ------------ + ------------- +
2.500.000 140.000 2.360.000
======= ======== ========
Jurnal untuk mencatat data di atas sebagai berikut :

a. Jika pajak penghasilan ditanggung oleh karyawan


Tgl Keterangan Debit Kredit
31 Des 2020 Beban gaji penjualan 1.500.000 -
Beban gaji kantor 1.000.000 -
Hutang pajak penghasilan - 140.000
Hutang gaji - 2.360.000

b. Jika pajak penghasilan ditanggung oleh perusahaan atau


pemberi kerja
Tgl Keterangan Debit Kredit
31 Des 2020 Beban gaji penjualan 1.500.000 -
Beban gaji kantor 1.000.000 -
Beban pajak penghasilan 140.000 -
Hutang pajak penghasilan - 140.000
Hutang gaji - 2.500.000

Wesel Bayar (Notes Payable) Jangka Pendek

Wesel adalah janji tertulis untuk melunasi utang dalam jumlah


tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.

Wesel jangka pendek adalah utang wesel yang masa


pelunasannya kurang dari satu periode akuntansi.

Wesel bayar dapat terjadi atas transaksi :


1. Untuk melunasi utang dagang
2. Membeli barang dagangan atau aktiva lain dengan utang
3. Meminjam uang dari bank
Contoh 1 : Untuk melunasi utang dagang

Perusahaan mengeluarkan wesel berjangka waktu 90 hari


dengan bunga 12% tertanggal 1 Desember 2020 sebesar
Rp.10.000.000 kepada PT ABC atas pembelian barang dagangan
pada tanggal 30 November 2020.

Tanggal jatuh tempo wesel :


90 hari
Desember 31-1 = 30
---------
60 hari
Januari 2021 31
-----------
29
Februari 2021 28
-----------
Maret 1
=======
Tanggal jatuh tempo tanggal 1 Maret 2021
Jurnal tgl 30 Nov 2020 dan 1 Desember 2020

Tgl Keterangan Debit Kredit


30 Nov 2020 Pembelian 10.000.000 -
Utang dagang - 10.000.000
1 Des 2020 Utang dagang 10.000.000 -
Utang wesel - 10.000.000
Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2020

Tgl Keterangan Debit Kredit


31 Des 2020 Beban bunga 100.000 -
Utang bunga - 100.000
(10.000.000 x 12% x 30/360)

Jurnal Saat Jatuh Tempo (1 Maret 2021)

Tgl Keterangan Debit Kredit


1 Maret 2021 Wesel bayar 10.000.000 -
Hutang bunga 100.000 -
Beban bunga 200.000 -
(100.000 x 2 bulan )
Kas - 10.300.000
Beban bunga dihitung dari tgl 1 Januari – 1 Maret = 2 bulan

Contoh 2 : Meminjam uang dari bank

Tanggal 19 September 2019 perusahaan meminjam uang sebesar


Rp.20.000.000 dari Bank Shinta dengan memberikan kepada
bank selembar wesel berjangka waktu 90 hari dengan suku
bunga 15%.

Jurnal tanggal 19 September 2019

Tgl Keterangan Debit Kredit


19 Sept 2019 Kas 20.000.000 -
Wesel bayar - 20.000.000
Tanggal jatuh tempo wesel :
90 hari
September 30 – 19 = 11
--------------
79
Oktober 31
--------------
48
November 30
--------------
Desember 18
========

Jurnal saat tanggal jatuh tempo (18 Desember 2019)

Tgl Keterangan Debit Kredit


18 Des 2019 Wesel bayar 20.000.000 -
Beban bunga 750.000 -
(20.000.000 x 15% x 90/360)
Kas - 20.750.000

Contoh 3 : Meminjam uang dari bank dengan memberikan


wesel tanpa bunga

Tanggal 10 Agustus 2019 perusahaan meminjam uang ke bank


sebesar Rp.20.000.000 dari bank dengan mengeluarkan wesel
berjangka waktu 90 hari dengan tanpa bunga. Diskonto bank
15%
Tanggal jatuh tempo :
90 hari
Agustus 31 - 10 = 21
-------------
69 hari
September 30
-------------
39 hari
Oktober 31
-------------
November 8
========

Jurnal saat mengeluarkan wesel 10 Agustus 2019


Tgl Keterangan Debit Kredit
10 Agst 2019 Kas 19.250.00 -
Beban Bunga 0 -
20.000.000 x 15% x 90/360 750.00
Wesel Bayar 0 20.000.000

Jurnal saat jatuh tempo 8 November 2019

Tgl Keterangan Debit Kredit


8 Nov 2019 Wesel Bayar 20.000.00 -
Kas 0 20.000.000
-
Utang Obligasi

Pendanaan Perusahaan

Ada 2 sumber pendanaan yaitu dari pemilik dan dari pinjaman.


Sumber dana pembiayaan ini dapat digunakan untuk tujuan
jangka pendek seperti keperluan modal kerja dan tujuan jangka
panjang seperti pembiayaan investasi.

Untuk investasi yang biasanya bersifat jangka panjang dapat


dibiayai dengan setoran modal dan hutang jangka panjang.
Pembiayaan perusahaan dengan utang jangka panjang dapat
dilakukan dengan mengeluarkan obligasi atau wesel bayar
jangka panjang dan melalui pinjaman bank seperti kredit
investasi.

Salah satu faktor penting dalam menentukan pilihan apakah


suatu investasi akan dibiayai dengan menggunakan hutang atau
pinjaman jangka panjang atau setoran modal (mengeluarkan
saham) adalah adanya efek pengungkit (leverage) yang
menguntungkan dari hutang jangka panjang tersebut, yang dapat
dilihat dari laba per saham (earnings per share) yang semakin
tinggi.

Pengaruh efek pengungkit dapat dijelaskan melalui contoh


berikut :
Sebuah perusahaan merencanakan sebuah investasi dengan
biaya sebesar Rp.4.000.000.000. Laba sebelum bunga dan pajak
yang diharapkan dari investasi ini adalah sebesar
Rp.800.000.000 per tahun. Tarif pajak penghasilan adalah 30%
dari laba sebelum pajak (tarif pajak penghasilan tertinggi yang
berlaku di Indonesia).

Ada 3 alternatif untuk membiayai investasi sebesar


Rp.4.000.000.000 tersebut:

1. Mengeluarkan saham sebanyak 4.000.000 lembar dengan


nilai nominal Rp.1.000 per lembar.
2. Mengeluarkan saham sebanyak 2.000.000 lembar dengan
nilai nominal Rp.1.000 per lembar dan sisanya
Rp.2.000.000.000 dengan mengeluarkan obligasi berbunga
12% per tahun.
3. Mengeluarkan saham sebanyak 400.000 lembar dengan
nilai nominal Rp.1.000 dan sisanya Rp3.600.000.000
dengan obligasi berbunga 12% per tahun ?

Perhitungan atas laba per saham untuk masing-masing


pilihan adalah :

Sumber Pendanaan

Sumber Pilihan I Pilihan II Pilihan III


Pendanaan (dlm ribuan Rp) (dlm ribuan Rp) (dlm ribuan Rp)
Obligasi - 2.000.000 3.600.000
Modal 4.000.000 2.000.000 400.000
saham --------------- --------------- --------------
4.000.000 4.000.000 4.000.000
Total ========= ========= =========

Laba Per Saham

Pilihan I Pilihan II Pilihan III


(dlm ribuan Rp) (dlm ribuan Rp) (dlm ribuan Rp)
Laba sebelum bunga dan
pajak 800.000 800.000 800.000
Bunga - 240.000 432.000
------------- ------------- ---------------
Laba sebelum pajak 800.000 560.000 368.000
Pajak penghasilan (30%) 240.000 168.000 110.400
-------------- ------------- ---------------
Laba bersih 560.000 392.000 257.600
Harga per lembar saham ========= ======== =========
Rp.140 Rp.196 Rp.644
===== ====== ======
Harga per lembar saham = Laba bersih : jumlah lembar
saham

Jika laba sebelum pajak dari investasi sebelumnya sebesar


Rp.440.000.000. Perhitungan laba per saham dari ketiga pilihan
pendanaan adalah sebagi berikut :
Sumber Pendanaan

Sumber Pilihan I Pilihan II Pilihan III


Pendanaan (dlm ribuan Rp) (dlm ribuan Rp) (dlm ribuan Rp)
Obligasi - 2.000.000 3.600.000
Modal 4.000.000 2.000.000 400.000
saham --------------- --------------- --------------
4.000.000 4.000.000 4.000.000
Total ========= ========= =========

Laba Per Saham

Pilihan I Pilihan II Pilihan III


(dlm ribuan Rp) (dlm ribuan Rp) (dlm ribuan Rp)
Laba sebelum bunga dan
pajak 440.000 440.000 440.000
Bunga - 240.000 432.000
------------- ------------- ---------------
Laba sebelum pajak 440.000 200.000 8.000
Pajak penghasilan (30%) 132.000 60.000 2.400
-------------- ------------- ---------------
Laba bersih 308.000 140.000 5.600
======== ======== =========
Jumlah saham beredar
4.000.000 lb 2.000.000 lb 400.000 lb
======= ====== ======
Rp.77 Rp. 70 Rp.14
======= ======= =====

Akuntansi Untuk Obligasi

1. Obligasi dikeluarkan dengan nilai nominal

Jika obligasi dikeluarkan pada nilai nominalnya berarti


bahwa suku bunga yang dinyatakan dalam obigasi sama
dengan suku bunga di pasar.

Contoh :
Pada tanggal 1 Januari 2020 PT Krisna mengeluarkan
obligasi dengan nilai nominal Rp.100.000.000 berjangka
waktu 8 tahun dengan tingkat bunga 12% per tahun.
Obligasi dijual pada nilai nominalnya atau dengan kurs
100. Bunga dibayarkan setahun sekali tiap tanggal 1
Januari.

Jurnal dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Tgl Keterangan Debit Kredit


1 Jan 2020 Kas 100.000.000 -
Utang Obligasi - 100.000.000
31 Des 2020 Beban bunga 12.000.000 -
Utang bunga - 12.000.000
100.000.000 x 12%
1 Jan 2021 Hutang bunga 12.000.000 -
Kas - 12.000.000
Perhitungan :

Nilai sekarang dari jumlah nominal Rp.100.000.000


Rp.100.000.000 x PVIF (8th;12%) =
Rp.100.000.000 x 0,5674 = Rp. 56.740.000

Nilai nominal dari pembayaran


Bunga tahunan
Rp.12.000.000 x PVIFA (8th;12%) = Rp. 43.260.000
---------------------- +
Jumlah Rp.100.000.000
=============
*PVIF = Present Value Interest Factor
*PVIFA = Present Value Interest Factor of Anuity

2. Obligasi dikeluarkan dengan disagio

Pengeluaran obligasi dengan disagio (discount) berarti


bahwa suku bunga yang dinyatakan dalam obligasi lebih
kecil dari pada suku bunga pasar atau bunga efektif.
Dengan menggunakan contoh PT Krisna, misalkan pada
tanggal 1 Januari 2020 PT Kresna mengeluarkan obligasi
dengan harga jual Rp.96.486.000. Suku bunga pasar atau
suku bunga efektif sebesar 13%.
Jurnal dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Tgl Keterangan Debit Kredit


1 Jan 2020 Kas 96.486.000 -
Disagio Obligasi 3.514.000 -
Utang Obligasi - 100.000.000
31 Des 2020 Beban bunga 12.702.800 -
Disagio Obligasi - 702.800
Utang bunga - 12.000.000
1 Jan 2021 Hutang bunga 12.000.000 -
Kas - 12.000.000

Perhitungan :

Nilai sekarang dari jumlah nominal


Rp.100.000.000 x PVIF(8th ; 12%) =
Rp.100.000.000 x 0,5428 = Rp.54.280.000

Nilai sekarang dari pembayaran bunga


tahunan
Rp.12.000.000 x PVIFA (8th ; 13%)
Rp.12.000.000 x 3,5172 = Rp.42.206.000
---------------------- +
Jumlah Nilai Sekarang Rp. 96.486.000
=============

Akun Disagio Obligasi disajikan dalam Neraca sebagai


pengurang dari akun Utang Obligasi.

Utang Obligasi Rp.100.000.000


Disagio Obligasi 3.514.000
----------------------- -
Utang Obligasi Neto Rp. 96.486.000
==============

Anda mungkin juga menyukai