USULAN PENELITIAN
Diajukan Oleh:
HALAMAN DEPAN
Bangka, 2021
Ketua Program Studi Ekonomi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik. Pada dasarnya ada banyak masalah yang
inflasi, kemiskinan, dan jaringan kesehatan yang sulit didapatkan terutama akses
di pedesaan sulit dicapai, pendidikan tidak merata. Salah satu indikator untuk
sumber daya manusia, sumber daya alam, pembentukan modal dan teknologi.
pendidikan yang lebih baik, peningkatan kualitas kesehatan dan gizi, perbaikan
kondisi lingkungan dan pemerataan yang sama dan kehidupan budaya (Amelia,
2007).
memainkan peran penting sebagai salah satu roda pertumbuhan ekonomi. Tingkat
pertumbuhan ekonomi dan investasi suatu negara dan daerah tidak lepas dari
1
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, kemudian Pemerintah bertujuan untuk
(Suratno, 2010).
masalah diantaranya kualitas sumber daya manusia yang rendah dan tingkat
produksi dan distribusi akan lebih efisien. Pembangunan prasarana jalan turut
volume lalu lintas. Tingginya angka kemiskinan sering kali dikaitkan dengan
2
ketersediaan infrastruktur memainkan peran penting dalam kegiatan sosial
mengalami naik turun dari Tahun 2015 sampai 2018 dan naik di Tahun 2021,
Tahun 2015 sebesar 17,08 persen dan angka terendah di tahun 2020 sebesar 14,99
persen.
Tahun 2021 Jumlah penduduk miskin di Serambi Mekah itu kini berjumlah 834
ribu orang atau 15,33 persen. Pada Bulan Maret 2021, jumlah penduduk miskin di
Aceh sebanyak 834,24 ribu orang bertambah sebanyak 330 orang dibandingkan
dengan penduduk miskin pada September 2020 yang jumlahnya 833,91 ribu
3
sebanyak 6,30 persen atau lebih rendah dibanding Agustus 2020 6,59 persen.
pengangguran, ada yang tidak bekerja hingga pengurangan jam kerja. Selanjutnya
kecil dari kemiskinan. Setiap tahunnya juga tidak terlalu banyak mengalami
penurunan dari angka yang terbesar ditahun 2015 sebesar 7,31 persen dan yang
mengalami fluktuasi dari Tahun 2015 sampai Tahun 2020 dan tercatat bahwa
Tahun 2015 adalah presentase penduduk miskin tertinggi dan Tahun 2020 adalah
Dari Tabel 1.2 menunjukan bahwa rata rata lama sekolah penduduk yang
berumur lebih dari 15 Tahun setiap Tahunnya mengalami kenaikan, dari tabel
4
Sumatera Utara, juga sama mengalami kenaikan dari Tahun ke Tahun sehingga
dapat disimpulkan pada Tahun 2021 adalah angka tertingginya yaitu sebesar 9,88
persen dan Tahun 2015 angka terendahnya yaitu 9,34 persen, setelah itu angka
Tahunnya dan di Tahun 2021 adalah angka tertingginya yaitu sebesar 8,56 persen
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
5
Panjang Jalan (Km)
Provinsi
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Aceh 1 782 1 782 1 782 1 782 1 782 1 782 1 782
Sumatera Utara 3 049 3 049 3 048 3 049 3 006 3 006 3 006
Sumatera Barat 1 525 1 525 1 525 1 525 1 525 1 525 1 525
Riau 3 033 3 033 2 800 2 800 2 800 2 800 2 800
Jambi 1 505 1 505 1 033 1 033 1 033 1 033 1 033
Bengkulu 1 563 1 563 1 563 1 563 1 563 1 563 1 563
Lampung 1 703 1 703 1 693 1 693 1 693 1 693 1 693
Sumatera Selatan 1 463 1 463 1 514 1 514 1 514 1 514 1 514
Tabel 1.3 Panjang Jalan (Km) Pada Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun
2015-2021
Sumber: Badan Pusat Statistik 2021
Dari tabel 1.3 menunjukkan data panjang jalan yang ada di Provinsi wilayah
Sumatera, mulai dari Provinsi Aceh yang memiliki panjang jalan 1 782 km,
kemudian Provinsi Sumatera Utara yang mengalami perubahan dari Tahun 2017
panjang 1 525 km, setelah itu Riau memiliki panjang 2 800 km, Provinsi Jambi
memiliki panjang 1 033 km, setelah itu Provinsi Bengkulu juga tidak mengalami
perubahan sebesar 1 563 km, Provinsi Lampung juga tidak mengalami perubahan
yaitu sebesar 1 693 km dan yang terakhir Provinsi Sumatera Selatan juga tidak
6
Tabel 1.4 Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik Pada Provinsi di Wilayah
Sumatera Tahun 2015-2021
Kapasitas Terpasang Pembangkit listrik (dalam Mega Watt)
Provinsi
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Aceh 232,10 201,25 224,27 221,13 239,55 211,00 173,88
Sumatera Utara 4 241,54 4 116,45 4 832,95 5 017,05 5 239,04 5 569,78 127,74
Sumatera Barat 81,15 72,62 59,03 136,53 155,53 154,13 90,99
Riau 173,80 172,62 353,76 317,09 373,22 369,11 179,33
Jambi 60,37 51,54 50,57 43,13 52,77 46,44 50,26
Bengkulu 25,89 43,54 47,20 51,06 66,61 60,38 72,38
Lampung 121,12 121,21 124,38 237,38 237,38 237,96 44,56
Sumatera Selatan 3 146,21 3 018,06 4 494,22 4 458,37 4 348,66 4 345,22 117,06
Sumber: Badan Pusat Statistik & PLN 2021
di suatu daerah. Konsumsi yang dimaksudkan dalam garis kemiskinan ini meliputi
(Suryawati, 2005).
pendidikan, oleh karena itu penulis meyakini perlu dilakukan penelitian dengan
7
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang tersebut,
Wilayah Sumatera?
Wilayah Sumatera?
Sumatera?
8
1.4 Manfaat Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB V PENUTUP
Pada bab ini yang disampaikan berisi Kesimpulan dan saran dari
hasil penelitian serta saran saran yang perlu disampaikan untuk penelitian
selanjutnya
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kemiskinan
oleh Nurkse (1953), bahwa “a poor country is poor because it is poor” (negara
miskin itu miskin karena memang miskin). Skema lingkaran miskin ini dapat
11
Logika pemikiran Nurkse, seperti dikutip Kuncoro (2014),
menyatakan bahwa negara miskin ada karena dia miskin. Inti dari lingkaran setan
pembentukan modal di satu sisi, dan kemauan untuk berbelanja di sisi lain. Kedua
tingkat tinggi. Jadi, menurut Nurkse, ada dua bentuk lingkaran setan terkait
dalam berbagai bentuk dari satu negara ke negara lain dalam hal permintaan
modal. Karena wilayah pasar untuk berbagai jenis produk kecil di negara-negara
di masa lalu dan hasil yang diharapkan di masa yang akan datang. Karena hanya
12
ada sedikit insentif untuk berinvestasi, akumulasi modal menjadi terbatas, dan
Entitlement Approach)
Menurut Sen (2016) dalam teori Pendekatan Sumber Daya dan Hak
dengan ketidakmampuan kerja, tapi juga berkaitan dengan hak-hak yang tidak
terlindungi, serta hilangnya kesempatan untuk mendapat harga yang layak atas
produk yang dihasilkan atau tenaga yang diberikan, atau hilangnya kesempatan
13
sendiri. Perekonomian mereka tidak stabil dan memiliki tingkat
kematian.
(Solihin, 2012).
14
2.1.1.1.4 Teori Kemiskinan Adam Smith
Menurut teori Smith (2014), tidak akan ada masyarakat yang makmur
sederhana, menurut buku Smith "The Wealth Of Nations," tidak hanya rasional
tetapi juga ditentukan oleh konsep umum tentang nilai (Todaro & Smith, 2016).
Kelompok lemah memiliki lima ciri sebagai berikut: 1) Tidak memiliki faktor
5) Banyak dari mereka yang relatif muda dan kurang memiliki keterampilan atau
4. Kepemilikan aset
5. Frekuensi makan (lebih dari 2 kali sehari) dan kualitas gizi makanan
15
Dari 6 (enam) variabel/kriteria tersebut jika mendapat skor 3 atau
oleh sisi vertikal dari kurva ini, sedangkan persentase kumulatif penduduk
diwakili oleh sisi datar. Kurva terletak pada diagonal persegi. Distribusi
pendapatan nasional akan lebih besar bahkan jika kurva Lorenz semakin
mendekati diagonal (lebih lurus); Sebaliknya jika kurva Lorenz semakin jauh dari
distribusi pendapatan nasional akan semakin terdistorsi dan tidak merata (Arsyad,
2012).
Persentase Pendapatan
16
2.1.1.2 Konsep Kemiskinan
memiliki cukup uang atau barang untuk hidup (Proper). Dalam arti luas,
disebabkan oleh kurangnya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar, serta
orang per hari. Besarnya Rp. 7.057 per orang per hari dihitung dengan
non-pangan. Tunjangan kalori harian untuk makanan adalah 2.100 kkal per kapita.
17
lantai rumah, penggunaan air bersih, dan fasilitas buang air besar); pendidikan
(angka melek huruf, wajib belajar 9 tahun, dan angka putus sekolah); dan
menurut Kuncoro (2004) antara lain adalah derajat dan laju pertumbuhan output,
dan subsidi. Selain itu, ada pertimbangan seperti investasi, distribusi sumber daya,
dan efisiensi sumber daya alam. Kemiskinan disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain penyediaan layanan publik, penggunaan teknologi, serta kualitas dan
jenis pendidikan. Terakhir, kondisi alam, urusan rumah tangga, bencana alam, dan
bahan kebutuhan dasar, sarana dan prasarana; (3) kebijakan pembangunan yang
bias perkotaan dan bias sektor; (4) adanya perbedaan kesempatan di antara
anggota masyarakat dan sistem yang kurang mendukung; (5) adanya perbedaan
sumber daya manusia dan perbedaan antara sektor ekonomi (ekonomi tradisional
seseorang mengelola sumber daya alamdan lingkunganya; (8) tidak ada tata
18
pemerintahan yang bersih dan baik (good governance); (9) pengelolaan sumber
daya alam yang berlebihan dan tidak berwawasan lingkungan (Prihartini, 2019).
pandang ekonomi.
perolehan modal.
19
a. Kemiskinan absolut, digambarkan sebagai ketidakmampuan seseorang
garis kemiskinan.
luar.
2.1.2 Infrastruktur
fasilitas publik, seperti jalan, rumah sakit, jembatan, jaringan air bersih, telepon
dan sebagainya. Dalam ilmu ekonomi infrastruktur merupakan wujud dari public
dalam penelitian ini meliputi jalan, jembatan, dan sistem saluran pembuangan
pembangunan infarstruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk
20
Laju pertumbuhan ekonomi dan investasi suatu negara maupun daerah tidak dapat
tujuantujuan ekonomi dan sosial. Adapun infrastruktur terbagi atas sarana dan
proses yang berupa usaha, pembangunan maupun proyek. Sarana adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan,
dengan kata lain sarana lebih ditunjukan untuk benda-benda atau perelatan yang
21
aspek fisik dan finansial yang terkandung dalam jalan raya, kereta api, pelabuhan
laut dan bentuk-bentuk sarana transportasi dan komunikasi ditambah air bersih,
listrik dan pelayanan publik lainnya. Adapun penelitian Ramirez dan Esfahani
pertumbuhan ekonomi. hasil studi ini mendukung apa yang ditemukan oleh
output. Dalam World Bank Report infrastruktur dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
saluran irigasi dan drainase) serta sektor transportasi (jalan, kereta api,
tradable) dan tidak dapat dipisah-pisahkan baik secara teknis maupun spasial.
22
Contohnya jalan raya, rel kereta api, pelabuhan laut, drainase, bendungan dan
misalnya gas, listrik, telepon dan pengadaan air minum. Infrastruktur dasar
fasilitas fisik yang di kembangkan atau di butuhkan oleeh agen-agen publik untuk
oleh pemerintahan dari hasil uang rakyat yang dikumpulkan melalui pembayaran
pajak. Beberapa contoh infrastruktur publik yang dibangun oleh pemerintah yaitu
jalan raya, bandara, stasiun, gorong gorong, kantor polisi, dan berbagai macam
publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia baik
23
infrastruktur sebagai suatu sistem dan dalam sebuah sistem infrastruktur adalah
bagian-bagian berupa sarana dan prasarana (jaringan) yang tidak terpisahkan satu
sama lain. Hal tersebut dikarenakan infrastruktur dalam sebuah sistem menopang
sistem sosial dan sistem ekonomi sekaligus menjadi penghubung dengan sistem
sosial dan sistem ekonomi yang ada di masyarakat. Oleh karenanya, infrastruktur
lainnya
24
12) Taman kota: taman terbuka, plaza, dll, serta
prasarana jalan yang buruk dan rusak akan menghambat alokasi sumber daya,
transportasi darat. Fungsi jalan adalah sebagai penghubung antara wilayah satu
melalui jaringan jalan nasional dan Provinsi rata-rata perhari dapat mencapai
variabel dan biaya tetap. Jika infrastruktur harus dibangun sendiri oleh sektor
swasta, maka biaya akan meningkat secara signifikan dan menyebabkan cost of
entry untuk suatu kegiatan ekonomi menjadi sangat mahal sehingga kegiatan-
25
2.1.2.2 Listrik
tuntutan primer yang harus dipenuhi, tidak hanya untuk rumah tangga namun juga
semakin modern, semakin banyak peralatan rumah tangga, peralatan kantor serta
listrik yang memadai. Oleh karena itu permintaan listrik rmeningkat dari tahun ke
tahun baik dari segi kuantitasnya maupun kualitasnya. Sebagian besar kebutuhan
infrastruktur listrik terutama disektor industri merupakan suatu hal yang sangat
manufaktur.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Anas dan Lee (1996) menunjukkan
pedesaan.
26
Kebutuhan akan listrik dari waktu ke waktu semakin meningkat seiring
dengan pertumbuhan sosial masyarakat. Hal ini telah menunjukkan bahwa listrik
disetiap kegiatan manusia saat ini adalah selalu menggunakan listrik. Dengan
semakin majunya suatu wilayah, kebutuhan akan listrik menjadi tuntutan primer
yang harus dipenuhi, tidak hanya untuk rumah tangga namun juga untuk kegiatan
yaitu: model persamaan statis dan model persamaan dinamis. Model permintaan
listrik dalam penelitian ini diangkat dari model penelitian Gonzales (2010) yang
pada periode t, PE aalah harga energy pada periode t. Ynt adalah pendapatan
rumah tangga dalam periode t, dan HDD adalah penggunaan energi harian dari
Namun demikian harga listrik bagi beberapa rumah tangga dalam satu
periode adalah konstan sehingga harga energi tidak dapat digunakan dalam
27
pengembangan model penelitian ini. Faktor Pendapatan akan tetap digunakan
dalam penelitian karena adanya variasi yang besar dalam penggunaan listrik oleh
rumah tangga. Selain itu pendapatan juga akan dikembangkan dengan tingkat
listrik harian akan dikembangkan lebih luas ke dalam beberapa variabel seperti
jumlah peralatan elektronik, luas bangunan rumah, lama waktu berada di rumah
anggota keluarga dan ukuran keluarga. Dengan demikian model Gonzales tersebut
dimana:
E = konsumsi energy
Y = pendapatan keluarga
28
2.1.2.3 Pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
(Ernisusiyawati, 2013).
formal yang dicapai oleh masyarakat suatu daerah. Semakin tinggi rata-rata lama
sekolah berarti semakin tinggi jenjang pendidikan yang dijalani. Rata-rata lama
sekolah yaitu rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 25 tahun
29
ke atas di seluruh jenjang pendidikan formal yang diikuti dalam skripsi (widiatma,
IRL
IRLS= ………………………. (3)
Jumlah Penduduk
bentuk modal manusia (human capital) yang menunjukkan kualitas Sumber Daya
apabila kita bandingkan antara total biaya pendidikan yang dikeluarkan selama
mereka sudah siap bekerja. Orang-orang yang berpendidikan tinggi akan memulai
kerja penuh waktunya pada usia yang lebih tua, namun pendapatan mereka akan
cepat naik dari pada orang yang bekerja lebih awal (Todaro, 2010). Rata-rata lama
merupakan salah satu bentuk modal manusia (human capital) yang menunjukkan
yang diharapkan dan biaya pribadi yang sebenarnya dihubungkan dengan tingkat
30
diharapkannya, lebih besar dari biaya-biaya pribadi yang harus dikeluarkannya.
Menengah
dasar
Gambar 2.3
Kurva Penghasilan dan Biaya pribadi
modal manusia akan terlihat lebih tinggi manfaatnya apabila kita bandingkan
terhadap pendapatan yang nantinya akan diperoleh ketika mereka sudah siap
31
bekerja. Orang-orang yang berpendidikan tinggi akan memulai kerja penuh
waktunya pada usia yang lebih tua, namun pendapatan mereka akan cepat naik
mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan
tulisan yang berkaitan dengan berbagai situasi. Kemampuan baca tulis dianggap
orang tersebut dapat mencapai tujuannya. Kemampuan baca tulis ini juga
menggali potensi, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang luas. Salah
diketahui dengan meningkatnya angka melek huruf atau kemampuan baca tulis
dalam masyarakat tersebut. Indikator ini juga dapat menggambarkan mutu dari
SDM yang ada di suatu wilayah yang diukur dalam aspek pendidikan, karena
semakin tinggi angka kecakapan baca tulis maka semakin tinggi pula mutu dan
32
Ketidak sempurnaan Pasar
Keterbelakangan Manusia
Gambar 2.4
Lingkaran Setan Keterbelakangan Manusia
Sumber: Jhingan (2012)
alam pada suatu negara tergantung pada kemampuan produktif manusianya. Jika
penduduk negara tersebut terbelakang dan buta huruf, langka akan keterampilan
teknik, pengetahuan dan aktivitas kewiraswastaan, maka sumber daya alam yang
ada akan tetap terbengkalai, kurang atau bahkan salah guna. Di lain pihak,
keterbelakangan manusia.
33
2.2 Penelitian Terdahulu
34
orang lain.
35
7 (Zuhdiyat Analisis Faktor – Pendekatan Adanya pengaruh
y, 2017) Faktor yang kuantitatif antara IPM dengan
Mempengaruhi dengan uji kemiskinan, sedangkan
Kemiskinan di regresi untuk pertumbuhan
Indonesia Selama ekonomi dan TPT tidak
Lima Tahun Terakhir memiliki pengaruh
(Studi Kasus pada 33 terhadap kemiskinan.
Provinsi).
8 (John &, The Key Drivers of Ordinary Analisis distribusi
Joanna, Poverty in Sub- Least Populasi Pendapatan real
2017) Saharan Africa and Squares per kapita tinggi
What Can Be Done (OLS) dan koefisien negatif dan
the twostage
About It to Achieve signifikan untuk
Least
the Poverty Squares
perkiraan angka
Sustainable Instrumental kemiskinan dan
Development Goal Variables kesenjangan kemiskinan.
(2SLS)
9 (Umi Pengaruh Regresi dan Variabel Jalan, Listrik
Safitri pembangunan data Panel dan PMA secara
Arindini Infrastruktur jalan, bersama-sama
2018) listrik, dan PMA berpengaruh signifikan
terhadap PDRB di terhadap variabel PDRB.
Yogyakarta Secara individu variabel
Jalan tidak mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
variabel PDRB di
Daerah Istimewa
Yogyakarta.
10 (Iin Analisis Pengaruh Regresi dan Infrastruktur jalan
Sarifah, Infrastruktur Jalan, data Panel berpengaruh signifikan
2018) Listrik, Kesehatan terhadap PDRB,
Dan Pendidikan infrastruktur listrik
Terhadap PDRB berpengaruh signifikan
Kawasan Strategis terhadap PDRB,
Purwomanggung infrastruktur kesehatan
berpengaruh signifikan
terhadap PDRB dan
infrastruktur pendidikan
berpengaruh signifikan
terhadap PDRB
Sumber: diolah peneliti, 2021
36
2.3 Kerangka Pemikiran
listrik sangat dibutuhkan dalam proses menurunkan kemiskinan. Dalam hal ini
infrastruktur terkait erat dengan tingkat pembangunan daerah yang ditandai oleh
Turnovsky, 2012).
untuk kebutuhan makanan pokok atau setara dengan 2100 kilo kalori per orang
per hari dan juga di lihat juga dari kebutuhan pokok non-makanan.
pembangunan, hal ini di dasari oleh banyaknya prasarana infrastruktur yang selalu
selalu bertambah. Jalan, listrik dan pendidikan sangat berperan penting dalam
37
proses produksi dan merupakan prakondisi yang sangat diperlukan untuk menarik
akumulasi modal sektor swasta, oleh karena itu, perekonomian harus selalu
mampu memproduksi lebih banyak barang dan jasa untuk memenuhi keinginan
rumah sakit, sanitasi, air bersih, irigasi ini memiliki korelasi kuat dengan tingkat
sebagai berikut:
Infrastruktur Xxx(X1)
Jalan (IF)
Pendidikan
(X3)
(PEND)
38
Berdasarkan gambar 2.5 dapat dijelaskan variabel independen pada
2.4 Hipotesis
penelitian yang disusun berdasarkan pada teori terkait, dimana suatu hipotesis
Kemiskinan (K). Kemudian untuk variabel Kapasitas Listrik (KL) yang telah
39
H1: Ketersediaan Infrastruktur jalan berpengaruh negatif terhadap
Wilayah Sumatera.
Sumatera.
40
dasar manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi.
Pengertian ini merujuk pada infrastruktur sebagai suatu sistem dan dalam
Hal ini telah menunjukkan bahwa listrik adalah kebutuhan yang sangat
saat ini adalah selalu menggunakan listrik. Dengan semakin majunya suatu
dipenuhi, tidak hanya untuk rumah tangga namun juga untuk kegiatan
41
Pendidikan merupakan salah satu faktor dominan dalam mengupayakan
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dari Bulan November
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
terdiri dari data kemiskinan, data jalan, data listrik, dan data pendidikan periode
43
tahun 2015 hingga 2021. Menurut Kuncoro (2018) data kuantitatif adalah data
yang diukur dalam suatu skala numerik (angka) yang dapat dibedakan menjadi
sekunder merupakan data primer yang telah dianalisis dan disajikan lebih lanjut,
baik oleh pengumpul data primer maupun oleh pihak ketiga, seperti tabel atau
grafik (Umar, 2013). Seluruh di Provinsi Wilayah Sumatera, pada penelitian ini
catatan, dan catatan yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipecahkan.
Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau,
44
Selatan. Pada data deret waktu yang digunakan adalah tujuh tahun dari tahun 2015
hingga 2021.
3.5.1 Populasi
totalitas subjek penelitian yang dapat berupa; orang, benda, suatu hal yang di
dalamnya dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian.
ketersediaan infrastruktur jalan, kapasitas listrik, dan pendidikan dari tahun 2015
hingga 2021.
3.5.2 Sampel
sampling. Cluster sampling adalah suatu jenis teknik pengambilan sampel dimana
yang disebut sebagai cluster (area). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
presentase kemiskinan, data panjang jalan, data kapasitas listrik, dan data rata rata
lama sekolah dari 8 Provinsi dengan periode tahun 2015 hingga 2021.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier dan data panel, untuk memahami apakah ketersediaan infrastruktur jalan,
45
kapasitas listrik, dan pendidikan berpengaruh terhadap kemiskinan di wilayah
Sumatera. Analisis regresi bertujuan untuk memahami secara parsial atau simultan
dependen.
melakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan uji linier berganda (Ghozali,
2011). Tujuan dari pemenuhan asumsi klasik ini adalah untuk memastikan bahwa
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linier berganda dengan menggunakan data panel. Data panel dalam penelitian ini
adalah perpaduan antara cross section dan time series dengan periode data
penelitian tahun 2015 sampai dengan 2021 menggunakan data seluruh variabel
Data panel merupakan perpaduan antara data time series dan cross section
atau sebagian obyek dan waktu yang dikumpulkan. Data time series yaitu satu
obyek pada periode waktu, sedangkan data cross section yaitu silang waktu dari
sebagian obyek (Nuryanto, 2018). Terdapat beberapa kelebihan dari data panel
yaitu:
Dimana:
PV : Kemiskinan
46
JL : Jalan
LS : Listrik
PD : Pendidikan
(series).
Selain kelebihan tersebut, data panel juga dapat mendeteksi dan mengukur
dampak dengan arah yang lebih baik, yang tidak dapat dilakukan pada metode
cross section maupun time series saja. Persamaan estimasi data panel dapat
47
Merupakan uji yang dipakai dalam menentukan model common effect atau
fixed effect yang lebih sesuai untuk digunakan. Hipotesis dalam uji ini sebagai
berikut:
dimana fixed effect model lebih sesuai untuk digunakan (Silalahi, 2014).
Merupakan uji yang bertujuan untuk menentukan fixed effect model atau
random effect model yang lebih sesuai untuk digunakan. Hipotesis dalam uji ini
sebagai berikut:
Apabila nilai probability > 0,05 maka random effect model lebih sesuai
dan sebaliknya jika nilai probability < 0,05 maka fixed effect model lebih sesuai
regresi data panel terdapat tiga teknik yang dapat digunakan diantaranya:
Model ini adalah model yang sederhana yaitu model gabungan dari data
time series dan data cross section, model ini menggunakan metode Ordinary
Least Square (OLS). Model ini beranggapan bahwa intersep atau slope dari setiap
48
variable konstan untuk semua Provinsi pada seluruh waktu. Model dalam common
Dimana:
PV : Kemiskinan
JL : Jalan
LS : Listrik
PD : Pendidikan
Model ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan dari model common effect.
Model ini mempunyai asumsi bahwa intersept dan slope persamaan bahwa 35
regresi dianggap konstan antar time series ataupun cross section. Kegunaannya
untuk membedakan satu objek dengan objek lain. Model dalam fixed effect model
sebagai berikut:
Dimana:
PV : Kemiskinan
JL : Jalan
49
LS : Listrik
PD : Pendidikan
waktu yang berbeda dapat diakomodasikan dengan error. Pembentukan error dari
individu dan waktu dapat diuraikan yaitu error komponen individu, waktu, dan
Dimana:
PV : Kemiskinan
JL : Jalan
LS : Listrik
PD : Pendidikan
α : Intercept
50
β1, β2, β3 : Koefisien
bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data yang digunakan secara teori
normal. Jika anggapan ini dilanggar, uji statistik untuk ukuran sampel yang kecil
yaitu melalui analisis grafis dan pengujian statistik. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi data normal. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi
normalitas data dilakukan dengan pengujian Jarque Bera. Jika nilai signifikansi
atau korelasi antara variabel independen dengan ketentuan tidak terdapat nilai
51
korelasi yang tinggi antar variabel independen yaitu tidak melebihi 0,90. Model
regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi multikoleniaritas (Ghozali,
2013).
2017). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk
menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji
berikut:
berikutnya. Uji grafik plot, uji Park, uji glejser, dan uji white merupakan contoh
variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada
52
3.6.5 Uji Hipotesis
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen
Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, hal ini
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak hal ini
dependen.
53
3.6.5.3 Uji Simultan (Uji Keseluruhan- F)
5% atau (α = 0,05). Jika Jika nilai estimasi F tabel lebih besar dari nilai F hitung,
berikut:
54
permukaannya dari tahun 2015-2021
seluruh wilayah
provinsi di
Sumatera
55