Anda di halaman 1dari 1

WAJIBNYA SHOLAT BERJAMAAH Bagaimana dengan orang yang dalam keadaan tidak ada udzur sama

WALAUPUN KITA SEORANG YANG BUTA!! sekali, masih diberi kenikmatan penglihatan dan sebagainya?!

Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, berkata:

“Saya melihat (pada zaman) kami (para sahabat), tidak


ada yang meninggalkan shalat berjama’ah kecuali orang
munafik, yang telah diketahui kemunafikannya”
HR. Muslim 654

Ini adalah bukti yang jelas bagaimana para


sahabat menggambarkan kondisi shalat
berjamaah yang dilakukan dikala itu.
Abu Hurairah dia berkata; "Seorang yang buta (tuna
netra) pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Seseorang yang enggan melaksanakan shalat
dan berujar "Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki berjamaan dimasjid (tanpa udzur) maka
seseorang yang akan menuntunku ke masjid." Lalu dia sudah dianggap sebagai orang munafik, atau
meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi tampak jelas kemunafikannya.
wasallam untuk shalat di rumah. Ketika sahabat itu
berpaling, beliau kembali bertanya: "Apakah engkau
mendengar panggilan shalat (adzan)?" laki-laki itu Inilah suatu ancaman yang keras dari
menjawab; "Benar." Beliau bersabda: "Penuhilah seruan Nabi Shalallahu ‘Alaihi wasalam akan “Sungguh aku
tersebut (hadiri jamaah shalat)."HR. Muslim 1044 membakar rumah seseorang yang berkeinginan untuk
yang tidak mau melaksanakan shalat menyuruh seseorang
berjamaah di masjid. sehingga shalat
didirikan, kemudian
kusuruh seseorang
Bisa diperhatikan laki-laki tersebut memiliki beberapa udzur: dia mengimami manusia,
Lantas apakah kita masih akan
adalah seorang yang buta, dia tidak punya teman sebagai penunjuk lalu aku bersama
termasuk kedalam orang yang malas
jalan untuk menemani. Namun karena  dia mendengar adzan, dia beberapa orang
dalam melakukan shalat berjamaah?
tetap diwajibkan menghadiri shalat jama’ah. Walaupun punya membawa kayu bakar
Apakah kita lebih mengutamakan 1
berbagai macam udzur semacam ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi suatu
derajat disbanding 27 derajat? Dimana kaum yang tidak
tetap memerintahkan dia untuk memenuhi panggilan adzan yaitu
akal sehat kita? Dan ketika shalat menghadiri shalat,
melaksanakan shalat jama’ah di masjid.
sendiri maka siapa yang menjamin lantas aku bakar
shalat kita diterima? rumah-rumah
mereka”
HR Bukhori 608

Anda mungkin juga menyukai