net/publication/304559230
CITATION READS
1 654
2 authors, including:
Dessy Syarlianti
Universitas Sriwijaya
4 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Dessy Syarlianti on 22 August 2017.
Abstrak
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya merupakan bagian dari skenario
pengembangan Masterplan Universitas Sriwijaya. Dengan adanya perubahan visi dan misi
Universitas mengakibatkan pula perubahan aktifitas serta fasilitas dan tata bangunan yang ada.
Konsep Pedestrian Friendly merupakan salah satu konsep yang menjawab persoalan umum yang
ada saat ini, isu sustainability, efisiensi energi, sekaligus menjadi usaha untuk memanusiakan
kembali kawasan yang semakin lama berorientasi pada kendaraan bermotor. Orientasi
pembangunan dan penataan kawasan seharusnya mempertimbangkan skala manusia sebagai
standar, terutama untuk pencapaian di dalam sebuah kampus. Dengan observasi dan analisis di
lapangan didapatkan beberapa persoalan terkait penerapan konsep tersebut. Metode Ends-mean
membantu mengklasifikasikan persoalan yang ada sehingga menjadi sebuah konsep pedestrian
friendly yang kontekstual.
kata kunci : pedestrian friendly, Fakultas Teknik, metode ends-mean, Unsri, Indralaya
Abstract
The Engineering Faculty is part of Sriwijaya University Masterplan development scenario. The
change of the vision and mission of the University has caused amendment to the activities,
facilities and also the existing building structure. Pedestrian Friendly Concept is a concept that
could answers common problems of the existing Engineering Faculty Design, such as the issue of
sustainability, energy efficiency, as well as a re-attempt to humanize region-oriented vehicle.
Orientation and arrangement of the siteplan should consider the human scale, especially for
achievement within a campus. The purpose of this observation and analysis is to obtained several
issues related to the implementation of the concept. Ends-mean method helps classify the existing
problems so that it becomes a contextual pedestrian-friendly concept.
109
ATRIUM, Vol. 1, No. 2, November 2015, 109-121
110
Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly
111
ATRIUM, Vol. 1, No. 2, November 2015, 109-121
Site Planning
1. Site Planning and Context
Fakultas Teknik tidak memiliki
tema/konteks khusus sehingga
tidak memiliki identitas/karakter
Gambar 1. Master plan Universitas yang kuat sebagai bangunan
Sriwijaya dan lokasi Fakultas Teknik pendidikan, yang menyebabkan
Sumber: Unit layanan pengadaan Universitas tidak adanya suguhan
Sriwijaya, 2014 pengalaman ruang dengan
kesan/karakter tertentu bagi
Kampus Utama Indralaya dengan luas
pejalan kaki.
712 hektar terletak 38 kilometer ke
arah selatan kota Palembang, 2. Site Planning and Connectivity
merupakan Pusat Kegiatan Pendidikan Beberapa hal yang harus ada
untuk jenjang Sarjana (S1). Di kampus dalam perencanaan tapak yang
Indralaya juga terdapat Kantor Pusat bersifat pedestrian friendly
Administrasi (KPA), Perpustakaan adalah:
Pusat, Lembaga Bahasa, Lembaga
Semua sirkulasi kendaraan,
Penelitian, Lembaga Pengabdian
sepeda, maupun pejalan kaki,
Kepada Masyarakat, Pusat Komputer,
harus memiliki hubungan
Pusat Kegiatan Mahasiswa, Pusat
yang baik sehingga
Kesehatan Komunitas. (gambar 1)
memastikan konektivitas dari
Fakultas Teknik Universitas dan ke bangunan.
Sriwijaya Keberadaan sidewalks,
walkways, intersections,
crosswalks, signage,
landscaping, dan lighting
harus sudah disadari sejak
membuat masterplan
112
Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly
113
ATRIUM, Vol. 1, No. 2, November 2015, 109-121
114
Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly
Proporsi
1. Proporsi dan kedalaman blok
Semakin banyak persimpangan antar
blok membuat jalur pejalan kaki
menjadi lebih nyaman karena
pejalan kaki mendapatkan
pengalaman ruang yang lebih
banyak, mudah untuk berpindah
blok, serta dapat memperlambat
kendaraan
115
ATRIUM, Vol. 1, No. 2, November 2015, 109-121
Transparansi
Bangunan di lingkungan FT UNSRI
belum menyiratkan koneksi visual.
Lantai dasar tidak bersifat transparan,
hal ini dikarenakan fungsi bangunan
sebagai wadah kegiatan akademik dan
Gambar 12. Signage pada lingkungan FT membutuhkan privasi. Jendela dan
Unsri pintu memiliki ukuran standar dan
Sumber: Observasi, 2014 kurang menjaga visual connectivity
bagi pedestrian.
Material
Material yang digunakan pada Detail
lingkungan FT Unsri tidak beragam, Tidak ada permainan fasad, ornament,
baik berupa jalan aspal perkerasan dan ataupun material dan tekstur yang
paving block. Elemen eksternal seperti disajikan bagi pedestrian. Detail street
penanda, lanskap, pagar, bangku furniture seperti lampu taman, bangku,
taman, kebun, sculpture, artwork, tidak pagar, tempat sampah yang terdisain,
ditemui pada lingkungan FT Unsri terutama untuk public art tidak terlihat
Indralaya, hanya terdapat penanda di lingkungan FT UNSRI.
116
Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly
117
ATRIUM, Vol. 1, No. 2, November 2015, 109-121
118
Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly
119
ATRIUM, Vol. 1, No. 2, November 2015, 109-121
120
Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly
121