Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN HIBAH BANTUAN EKONOMI

Perjanjian Hibah Bantuan Ekonomi ini (“Perjanjian”), dibuat pada tanggal tersebut di bagian
akhir Perjanjian ini, di Jakarta dan di Desa Bagan Sinemba Timur, oleh dan antara:
1. Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan (Partnership For Governance Reform),
suatu perkumpulan yang dibentuk dan dijalankan berdasarkan hukum Republik
Indonesia, beralamat di Jalan Taman Margasatwa Nomor 26 C, Kelurahan Ragunan,
Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta 12550, dalam hal ini
diwakili oleh Monica Tanuhandaru, dalam jabatannya selaku Direktur Eksekutif
(“Kemitraan”); dan
2. Bumdes Maju Bersama yang dibentuk dan dijalankan berdasarkan hukum Republik
Indonesia, beralamat kantor di Jalan Desa BAGAN SINEMBAH TIMUR Kecamatan
SINEMBAH RAYA Kabupaten ROKAN HILIR, dalam hal ini diwakili oleh M. Ahyar
Sihombing, dalam jabatannya selaku Ketua Pengurus (“Bumdes Maju Bersama”).
Kemitraan dan “Penerima Hibah” (selanjutnya secara bersama-sama disebut “Para Pihak” dan
masing-masing disebut “Pihak”), selanjutnya menyatakan sebagai berikut:

DENGAN INI MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU:


A. Bahwa United Nations Office for Project Services (“UNOPS”) dan Kemitraan telah
melangsungkan suatu perjanjian Grant Support Agreement berikut perubahannya, (“Grant
Support Agreement”), untuk mendukung pelaksanaan kegiatan restorasi dan pengelolaan
gambut di tingkat desa di Indonesia melalui dukungan dari Pemerintah Norwegia.
B. Bahwa dalam rangka melaksanakan Program Desa Peduli Gambut (“Program DPG”),
terkait dengan upaya untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di tingkat desa,
Kemitraan bermaksud menggunakan dana hibah bantuan ekonomi yang bersumber dari
Grant Support Agreement sebagai bantuan ekonomi langsung dengan mekanisme hibah
kepada badan usaha milik desa, kelompok masyarakat, dan lembaga usaha lainnya yang
berdomisili di salah satu dari 109 desa target Program DPG.
C. Bahwa terkait dengan pelaksanaan Program DPG tersebut dalam Butir B di atas, [*nama
Bumdes/Pokmas] telah memenuhi persyaratan legal dan formal kelembagaan sebagaimana
diatur dalam Panduan Penyaluran Hibah Bantuan Ekonomi Kepada Masyarakat di tingkat
Desa Program DPG.
SELANJUTNYA, Para Pihak dengan ini setuju untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian ini
dengan syarat-syarat dan tunduk kepada ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.
PASAL 1 - DEFINISI
1.1. Untuk tujuan Perjanjian ini, definisi-definisi berikut akan berlaku:
(a). “Hibah Bantuan Ekonomi” berarti pemberian hibah kepada penerima-penerima
hibah yang terpilih terkait dengan Program DPG, untuk dimanfatkan atau digunakan
sesuai dengan proposal yang berisi usulan kegiatan dan anggaran kegiatan
pengembangan ekonomi yang diajukan oleh Penerima Hibah kepada Kemitraan.
“Hibah Bantuan Ekonomi” dapat dalam bentuk tunai atau kombinasi antara tunai
dan “in kind” kepada Penerima Hibah, dalam hal ini sesuai dengan Proposal
(Lampiran A) dan Rencana Anggaran Biaya (Lampiran B).
(b). “Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi” berarti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
oleh Penerima Hibah sebagaimana diuraikan dalam Proposal (Lampiran A) dan
Rencana Anggaran Biaya (Lampiran B) dan sesuai dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini.
(c). “Aset Hibah Bantuan Ekonomi” berarti setiap aset, barang, peralatan, mesin, atau
properti, termasuk bahan-bahan tidak habis pakai, yang dibeli atau diadakan atau
dibiayai secara keseluruhan atau sebagian (langsung atau tidak langsung) dari Hibah
Bantuan Ekonomi.
(d). “Daftar Aset Hibah Bantuan Ekonomi” berarti Daftar Aset Hibah sesuai usulan
kegiatan pembelian/pengadaan asset, barang, peralatan, mesin atau properti, termasuk
bahan-bahan tidak habis pakai, sebagaimana dimaksud dalam Proposal (Lampiran A)
dan dilampirkan pada Perjanjian ini sebagai Lampiran D.
(e). “Kepemilikan Aset Hibah Bantuan Ekonomi” berarti Aset Hibah yang status
kepemilikannya berada pada Funding Source sebagaimana dimaksud dalam Grant
Support Agreement, kecuali telah mendapatkan persetujuan di awal mengenai
pengalihannya sebagaimana dimaksud dalam Grant Support Agreement untuk
menjadi milik Penerima Hibah, dengan tunduk pada syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.
(f). “Lampiran” berarti Lampiran dari Perjanjian ini dan seluruh perubahannya, yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dalam Perjanjin ini.
(g). “Laporan Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi” berarti laporan kegiatan dan
laporan penggunaan dana Hibah Bantuan Ekonomi setelah diterimanya Pembayaran
Hibah Bantuan Ekonomi oleh Penerima Hibah sebagaimana diatur dalam ketentuan
Pasal 3.1. (b). Perjanjian ini, dengan melampirkan bukti-bukti pendukung terkait
yang dapat mendukung validitas dari laporan dimaksud, yang wajib diserahkan
Penerima Hibah kepada Kemitraan melalui Project Management Unit Kemitraan
terkait, sesuai dengan format dan tata cara pengajuan sebagaimana dilampirkan
dalam Perjanjian ini sebagai Lampiran H.
PASAL 2 - KETENTUAN UMUM PEMBERIAN HIBAH BANTUAN EKONOMI
2.1. Kemitraan akan mengalokasikan atau menyalurkan kepada Penerima Hibah, dan Penerima
Hibah setuju menerima, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur
dalam Perjanjian ini, hibah bantuan ekonomi dalam bentuk dana tunai dengan jumlah Rp.
29.650.000,- (Dua Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) (“Hibah
Bantuan Ekonomi”) untuk dipergunakan oleh Penerima Hibah sesuai dengan tujuan dan
kegiatan-kegiatan (“Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi”) sebagaimana diuraikan dalam:
(i) Proposal, sebagaimana dilampirkan dalam Perjanjian ini sebagai Lampiran A; dan
(ii) Rencana Anggaran Biaya, sebagaimana dilampirkan dalam Perjanjian ini sebagai
Lampiran B.
2.2. Untuk mendapatkan Hibah Bantuan Ekonomi, Penerima Hibah wajib menyerahkan kepada
Kemitraan, dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam Lampiran C Perjanjian ini.
2. 3. Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi dilaksanakan selama Masa Berlaku Perjanjian Hibah,
dengan tunduk pada ketentuan Pasal 4.1. Perjanjian ini.
2.4. Setiap pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi bergantung pada:
(a). Ketersediaan dana hibah bantuan ekonomi yang bersumber dari dana hibah Grant
Support Agreement pada saat pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi dilakukan; dan
(b). Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini, termasuk lampiran-
lampiran Perjanjian ini.
2.5. Penerima Hibah wajib menggunakan Hibah Bantuan Ekonomi sesuai tujuan Kegiatan
Hibah Bantuan Ekonomi sebagaimana diuraikan dalam Proposal (Lampiran A) dan
Rencana Anggaran Biaya (Lampiran B).
2.6. Selama belum dilakukannya serah terima barang berdasarkan Berita Acara Serah Terima
Barang Aset Hibah Bantuan Ekonomi dengan format Berita Acara Serah Terima Barang
Aset Hibah Bantuan Ekonomi sebagaimana dilampirkan pada Perjanjian ini sebagai
Lampiran F, Penerima Hibah akan memberikan dan melakukan perlindungan dan antisipasi
terhadap kerusakan, kerugian atau kehilangan yang mungkin terjadi terhadap Aset Hibah
Bantuan Ekonomi dan untuk itu Penerima Hibah sepenuhnya bertanggung jawab untuk
mengganti Aset Hibah Bantuan Ekonomi dimaksud sesuai dengan spesifikasi Aset Hibah
Bantuan Ekonomi (minimal dengan spesifikasi yang sama) pada waktu Aset Hibah
Bantuan Ekonomi tersebut dibeli atau diadakan atau diserahkan dari Kemitraan kepada
Penerima Hibah dengan menggunakan Hibah Bantuan Ekonomi. Apabila terjadi
kehilangan atau kecurian, maka Penerima Hibah wajib melampirkan surat bukti laporan
kehilangan atau kecurian yang dikeluarkan oleh kantor kepolisian terkait.
2.7. Paling lambat 10 (sepuluh) hari kalendar setelah diterimanya Pembayaran Hibah Bantuan
Ekonomi oleh Penerima Hibah sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 3.1.(b).
Perjanjian ini, Penerima Hibah wajib segera melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 2.1.
Perjanjian ini.
2.8. Paling lambat 7 (tujuh) hari kalendar setelah kegiatan berlangsung, Penerima Hibah wajib
menyerahkan Laporan Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi kepada Kemitraan.
2.9. (a). Hal-hal berikut ini dapat mengakibatkan Penerima Hibah wajib mengembalikan
Hibah Bantuan Ekonomi dan/atau Aset Hibah Bantuan Ekonomi kepada Kemitraan,
yaitu sebagai berikut:
(i). Setiap pembelian dan/atau pengadaan dan/atau kegiatan yang dibiayai oleh
Hibah Bantuan Ekonomi yang ternyata digunakan untuk tujuan yang melanggar
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini dan lampiran-
lampiran Perjanjian ini, seperti antara lain, namun tidak terbatas: melanggar
ketentuan Pakta Integritas, atau adanya kegiatan yang mengandung unsur-unsur
penipuan dan/atau penggelapan; dan/atau
(ii). Jika Penerima Hibah gagal/lalai dalam melaksanakan kewajibannya untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang merupakan Kegiatan Hibah Bantuan
Ekonomi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 2.1. Perjanjian ini, baik
sebagian maupun seluruh kegiatan setelah menerima Pembayaran Hibah
Bantuan Ekonomi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 3.1.(b).
Perjanjian ini, sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang
tercantum dalam Proposal (Lampiran A); dan/atau
(iii). Penerima Hibah tidak membuat dan menyerahkan Laporan Kegiatan Hibah
Bantuan Ekonomi kepada Kemitraan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Pasal 1.1.(g). Perjanjian ini sampai batas waktu penyerahan Laporan Kegiatan
Hibah Bantuan Ekonomi dimaksud.
(b). (i) Kemitraan berhak meminta Penerima Hibah untuk mengembalikan kepada
Kemitraan suatu jumlah dalam bentuk dana tunai:
a) Sebesar jumlah yang disalahgunakan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Pasal 2.9.(a).(i). Perjanjian ini (“Jumlah Hibah Bantuan Ekonomi Yang
Disalahgunakan”); dan/atau
b) Sebesar jumlah Bantuan Ekonomi yang tidak dipergunakan oleh Penerima
Hibah sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 2.9.(a).(ii). Perjanjian
ini (“Jumlah Hibah Bantuan Ekonomi Yang Tidak Dipergunakan”).
(ii) Jumlah Hibah Bantuan Ekonomi Yang Disalahgunakan dan/atau Jumlah Hibah
Bantuan Ekonomi Yang Tidak Dipergunakan tersebut wajib dikembalikan oleh
Penerima Hibah kepada Kemitraan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari
kalendar setelah Penerima Hibah menerima permintaan dari Kemitraan
mengenai pengembalian Jumlah Hibah Bantuan Ekonomi Yang Disalahgunakan
dan/atau Jumlah Hibah Bantuan Ekonomi Yang Tidak Dipergunakan dimaksud.
(c). Dalam hal Penerima Hibah melakukan hal-hal yang dimaksud dalam ketentuan Pasal
2.9.(a).(iii) Perjanjian ini, maka ketentuan Pasal 2.9.(b).(i).b). dan Pasal 2.9.(b).(ii).
Perjanjian ini berlaku terhadap Penerima Hibah.
2.10. Apabila dipandang perlu oleh Kemitraan, Kemitraan berhak untuk melakukan audit atas
penggunaan Hibah Bantuan Ekonomi, dan Penerima Hibah wajib mematuhi seluruh
permintaan dari Kemitraan dan/atau auditor yang ditunjuk oleh Kemitraan, mengenai
informasi dan dokumen pendukung.
2.11. Setelah Perjanjian ini berakhir karena Masa Berlaku Perjanjian Hibah Bantuan Ekonomi
telah terlampaui atau berdasarkan alasan-alasan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Pasal 4 Perjanjian ini, Penerima Hibah memahami bahwa Kemitraan tidak memiliki
komitmen untuk melanjutkan penyalurkan atau pembiayaan Kegiatan Hibah Bantuan
Ekonomi untuk keberlanjutan Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi.
PASAL 3 –PEMBAYARAN HIBAH BANTUAN EKONOMI
3.1. Pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi dilakukan dengan tata cara sebagai berikut:
(a). Setiap pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi kepada Penerima Hibah akan dilakukan
oleh Kemitraan melalui transfer secara elektronik, ke rekening bank berikut ini:
-Nama Bank : [Riau Kepri*]
-Nama Pemilik Rekening : [Bumkep Maju Bersama]
-Cabang : [Cabang Pembantu Bagan Batu *]
-Alamat Bank : [Bagan Batu]

(b). Jadwal pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi kepada Penerima Hibah, yaitu, sebagai
berikut:
(i) Tahap Ke-1, sebesar (19,71%) dari Rp 29.650.000,- ((Dua Puluh Sembilan Juta
Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), yaitu sebesar Rp 15.650.000 akan
dibayarkan, setelah Perjanjian ini ditandatangani oleh Kemitraan, ke rekening
Bank Penerima Hibah (“Pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi Tahap Ke-
1”).
(ii) Tahap Ke-2, sebesar (47,21%) dari 29.650.000,- ((Dua Puluh Sembilan Juta
Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), yaitu sebesar Rp. 14.000.000 akan
dibayarkan setelah seluruh ketentuan Pasal 3.1.(c). Perjanjian ini telah dipenuhi
oleh Penerima Hibah, ke rekening Bank Penerima Hibah (“Pembayaran Hibah
Bantuan Ekonomi Tahap Ke-2”).
(c). Pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi Tahap Ke-2 akan dilakukan oleh Kemitraan
kepada Penerima Hibah, apabila seluruh dokumen-dokumen persyaratan di bawah ini
telah diserahkan Penerima Hibah kepada Kemitraan:
(i) Surat Pernyataan yang telah ditandatangani oleh Penerima Hibah yang
menyatakan telah diterimanya Pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi Tahap Ke-
I, ke rekening yang ditunjuk Penerima Hibah, dengan menggunakan format
Surat Pernyataan sebagaimana dilampirkan pada Perjanjian ini sebagai
Lampiran E, yang didukung dengan photo copy dari hasil cetak buku tabungan
rekening bank [*Bumdes/Pokmas] terkait penerimaan Pembayaran Hibah
Bantuan Ekonomi Tahap Ke-1 dimaksud.
(ii) Berita Acara Serah Terima Barang Aset Hibah Bantuan Ekonomi yang telah
ditandatangani oleh Penerima Hibah, dengan menggunakan format Berita Acara
Serah Terima Barang Aset Hibah Bantuan Ekonomi sebagaimana dilampirkan
pada Perjanjian ini sebagai Lampiran F (jika dalam periode Pembayaran Hibah
Bantuan Ekonomi Tahap Ke-1 ini terdapat Aset Hibah).
(iii) Laporan Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi yang dilaksanakan dalam periode
Pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi Tahap Ke-1 dan photo copy Tanda
Terima dari Kemitraan bahwa telah diterimanya dan disetujuinya Laporan
Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi tersebut.
(iv) Form permohonan Pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi Tahap Ke-2 telah
ditandatangani oleh Penerima Hibah, dengan menggunakan format Form
Permohonan sebagaimana dilampirkan pada Perjanjian ini sebagai Lampiran I.
(d). Dalam hal ketentuan Pasal 3.1.(c). Perjanjian ini tidak dapat dipenuhi oleh Penerima
Hibah, maka Kemitraan tidak memiliki kewajiban untuk melakukan Pembayaran
Hibah Bantuan Ekonomi Tahap Ke-2 dan selanjutnya Perjanjian Hibah Bantuan
Ekonomi akan diakhiri.
3.2. Penerima Hibah wajib menyerahkan kepada Kemitraan paling lambat 7 (tujuh) hari
kalendar setelah Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi dalam periode Pembayaran Hibah
Bantuan Ekonomi Tahap Ke-2 berlangsung, dokumen-dokumen tersebut di bawah ini:
(i). Surat Pernyataan yang telah ditandatangani oleh Penerima Hibah yang menyatakan
telah diterimanya Pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi Tahap Ke-2 berikut photo
copy dari hasil cetak buku tabungan rekening bank [*Bumdes/Pokmas] terkait
penerimaan Pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi Tahap Ke-2 dimaksud;
(ii). Berita Acara Serah Terima Barang Aset Hibah Bantuan Ekonomi yang telah
ditandatangani oleh Penerima Hibah (jika dalam periode Pembayaran Hibah
Bantuan Ekonomi Tahap Ke-2 ini terdapat Aset Hibah Bantuan Ekonomi);
(iii). Laporan Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi yang dilaksanakan dalam periode
Pembayaran Hibah Bantuan Ekonomi Tahap Ke-2 dan photo copy Tanda Terima
dari Kemitraan bahwa telah diterimanya dan disetujuinya Laporan Kegiatan Hibah
Bantuan Ekonomi tersebut
3.3. Penerima Hibah wajib segera mengembalikan sisa dana Hibah Bantuan Ekonomi yang
tidak terpakai dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalendar
setelah berakhirnya Perjanjian ini, kecuali ditentukan lain oleh Kemitraan yang dibuktikan
dengan persetujuan secara tertulis dari Kemitraan.
PASAL 4 – MASA BERLAKU PERJANJIAN, PENGHENTIAN
SEMENTARA DAN PENGAKHIRAN

4.1. Perjanjian ini akan berlaku mengikat terhitung sejak tanggal Perjanjian ini ditandatangani
oleh Kemitraan sampai dengan paling lambat 4 (empat) bulan setelahnya, kecuali
diperpanjang waktunya berdasarkan persetujuan secara tertulis oleh Kemitraan, atau
diakhiri lebih awal sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Perjanjian ini (“Masa Berlaku
Perjanjian Hibah Bantuan Ekonomi”).

4.2. Penghentian Sementara:


(a). Kemitraan berhak atas diskresinya sendiri, menghentikan sementara Perjanjian ini
dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Penerima Hibah (dalam bentuk surat, e-
mail, atau bentuk lain yang ditentukan oleh Kemitraan), dengan alasan terjadi
kegagalan/kelalaian Penerima Hibah dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini (“Peristiwa Kelalaian”), dan diatur pula dalam pemberitahuan tersebut
persetujuan Kemitraan untuk memberikan suatu jangka waktu tertentu agar Penerima
Hibah dapat memulihkan Peristiwa Kelalaian tersebut ("Jangka Waktu
Pemulihan").
(b). Jika Penerima Hibah berhasil memulihkan Peristiwa Kelalaian tersebut, maka
Kemitraan berdasarkan diskresinya sendiri dapat memutuskan untuk melanjutkan
Perjanjian ini dengan memberikan surat pemberitahuan diakhirinya penghentian
sementara tersebut kepada Penerima Hibah.
(c). Selama periode penghentian sementara, Kemitraan berhak untuk tidak membayarkan
Hibah Bantuan Ekonomi berdasarkan Perjanjian ini.
4.3. Pengakhiran. Perjanjian ini dapat diakhiri sebelum berakhirnya Masa Berlaku Perjanjian
Hibah Bantuan Ekonomi:
4.3.1.(a). Oleh Kemitraan:
(i) . Jika Penerima Hibah gagal untuk memulihkan Peristiwan Kelalaian dalam
Jangka Waktu Pemulihan yang diberikan;
(ii). Jika Kemitraan memutuskan bahwa Penerima Hibah tidak lagi memiliki
kemampuan untuk melaksanakan Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi
dengan beberapa pertimbangan;
(iii). Jika Penerima Hibah, berdasarkan penilaian Kemitraan, secara sengaja
atau lalai atau menolak untuk melaksanakan setiap bagian dari Kegiatan
Hibah Bantuan Ekonomi yang dipersyaratkan berdasarkan Perjanjian ini,
atau menghambat progres pelaksanaan Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi
atau mengarah ke pencemaran nama baik Kemitraan;
(iv). Jika Penerima Hibah melakukan hal-hal yang disebutkan dalam ketentuan
Pasal 2.9.(a).(i) dan/atau Pasal 2.9.(a).(ii).
(v). Jika Penerima Hibah melakukan hal-hal yang disebutkan dalam ketentuan
Pasal 2.9.(a).(iii)., kecuali Penerima Hibah mendapatkan persetujuan
tertulis dari Kemitraan untuk memulihkan Peristiwa Kelalaian sesuai
ketentuan Pasal 4.2. Perjanjian ini.
(vi). Jika Penerima Hibah tidak memenuhi ketentuan Pasal 3.1.(c). dan/atau
Pasal 3.2. Perjanjian ini.
(vii). Jika Penerima Hibah tidak memenuhi penggantian Aset Hibah Bantuan
Ekonomi sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 2.6. Perjanjian ini.
(viii). Jika timbul konflik ataupun permasalahan di dalam internal Penerima
Hibah terkait Hibah Bantuan Ekonomi dan tidak dapat diselesaikan
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalendar sejak konflik atau
permasalahan tersebut timbul.
(ix). Jika terjadi Peristiwa Kahar (Force Majeur) sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan Pasal 7 Perjanjian ini, dan menurut diskresi Kemitraan
sendiri, Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi dan/atau Perjanjian ini tidak
dapat dilanjutkan sebagai akibat dari terjadinya Peristiwa Kahar (Force
Mejeur) dimaksud.
4.3.1.(b). Pengakhiran Perjanjian berdasarkan ketentuan ini berlaku efektif segera dengan
diserahkannya surat pemberitahuan pengakhiran (dalam bentuk surat, e-mail,
atau bentuk lain yang ditentukan oleh Kemitraan) dan Pihak Penerima Hibah
wajib mematuhi isi ketentuan-ketentuan dalam surat pemberitahuan tersebut.
4.3.2. OIeh Penerima Hibah, karena kegagalan/kelalaian Kemitraan untuk melaksanakan
suatu kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini dengan menyerahkan pemberitahuan
tertulis mengenai pengakhiran 7 (tujuh) hari kalendar sebelumnya kepada
Kemitraan; namun dernikian, Kemitraan memiliki jangka waktu 7 (tujuh) hari
kalendar untuk memulihkan kegagalan/kelalaian tersebut yang menjadi sebab
diterbitkannya pemberitahuan pengakhiran; dengan ketentuan bahwa Penerima
Hibah tidak dapat mengakhiri Perjanjian ini jika Kemitraan dapat memulihkan
pelanggaran atau kelalaian tersebut dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalendar
tersebut.
4.4. Para Pihak sepakat dan dengan ini mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

PERJANJIAN PASAL 5 – HAK CIPTA DAN PENGGUNAAN LOGO


Setiap kegiatan, penerbitan dan publikasi yang menyangkut Kegiatan Hibah Bantuan Ekonomi
wajib mencantumkan nama dan atau logo Kemitraan, yang tata cara dan ketentuannya
sebagaimana diatur dalam Lampiran G Perjanjian ini.

PASAL 6 - GANTI KERUGIAN

6.1. Penerima Hibah bertanggung jawab penuh kepada pihak ketiga atas seluruh kerugian,
ganti rugi dengan biaya sendiri kepada pihak ketiga tersebut dalam hal terjadi hal-hal yang
menimbulkan kerugian tersebut sebagai akibat dari penggunaan Aset Hibah Bantuan
Ekonomi, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

6.2. Ketentuan Pasal 6 Perjanjian ini tetap berlaku meskipun Perjanjian ini telah berakhir atau
diakhiri.

PASAL 7 - KEADAAN KAHAR (Force Majeure)

7.1. Tidak ada Pihak dalam Perjanjian ini yang bertangungjawab terhadap keterlambatan yang
disebabkan oleh keadaan kahar (force majeure), yaitu peristiwa/kejadian yang tidak dapat
diduga sebelumnya, tidak dapat dicegah dan berada diluar kendali dari Pihak yang
mengalaminya, seperti kejadian bencana alam berupa gempa bumi, tsunami, banjir,
longsor, gunung meletus, topan, badai, perang (yang diumumkan maupun tidak), revolusi,
pemberontakan, epidemi, kerusuhan masa, atau kejadian lain yang serupa, dan
mengakibatkan Pihak tersebut tidak dapat memenuhi seluruh atau sebagian dari kewajiban-
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.
7.2. Dalam hal keadaan kahar (force majeure), Pihak yang menderita keadaan kahar (force
majeure) harus memberitahukan kepada Pihak lainnya secara tertulis mengenai peristiwa
keadaan kahar (force majeure) tersebut tidak lebih dari tiga (3) hari kalendar terhitung
efektif sejak terjadinya peristiwa keadaan kahar (force majeure). Setiap penundaan atau
kegagalan untuk memberitahukan peristiwa keadaan kahar (force majeure) tersebut
mengakibatkan penolakan atas terjadinya peristiwa keadaan kahar (force majeure) oleh
Pihak lainnya.

PASAL 8 - PENYELESAIAN SENGKETA


8.1. Kedua belah Pihak akan berusaha menyelesaikan setiap persoalan, perselisihan, kontroversi
atau klaim yang mungkin timbul dari Perjanjian ini secara damai melalui negosiasi
langsung yang dilandasi dengan niat baik, saling percaya dan integritas yang tinggi.
8.2. Apabila upaya-upaya damai melalui proses negosiasi tidak berhasil, maka masalah yang
timbul dapat dirujuk kepada proses arbitrasi berdasarkan Hukum Indonesia dan keputusan
arbitrasi yang dibuat merupakan keputusan final atas perselisihan atau klaim, yang
mengikat kedua Pihak.

PASAL 9 - LAIN-LAIN
9.1. Hukum Yang Mengatur:
Hukum Republik Indonesia mengatur mengenai keberlakuan, penafsiran dan
pelaksanaan dari Perjanjian ini.

9.2. Salinan Terpisah:


Perjanjian ini dapat ditandatangani secara terpisah dalam beberapa salinan, yang mana
seluruh salinan tersebut saat ditandatangani dan diserahkan merupakan satu instrumen yang
sama dan mengikat secara hukum.

9.3. Pemberitahuan:
Seluruh pemberitahuan berdasarkan Perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dan
dikirimkan ke alamat dari pihak yang dituju sebagaimana diuraikan dibawah ini:
Kepada Kemitraan:
Untuk Perhatian: Direktur Eksekutif
Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan
(Partnership for Governance Reform)
Jl. Taman Margasatwa No.26 C, Kelurahan Ragunan,
Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Provinsi
DKI Jakarta, 12550
Kepada Penerima Hibah:
Untuk Perhatian: Ketua Pengurus
(BUMKEP MAJU BERSAMA)
(BAGAN SINEMBA TIMUR)

DEMIKIAN, Para Pihak dalam Perjanjian ini telah menandatangani Perjanjian ini pada tanggal
sebagaimana dinyatakan dalam bagian akhir dari Perjanjian ini, dan akan berlaku efektif sesuai
tanggal penandatanganan terakhir Perjanjian ini.
Kemitraan Bagi Pembaruan [Bumkep Maju Bersama]
Tata Pemerintahan
(Partnership for Governance Reform)

____________________________
Nama : Monica Tanuhandaru ___________________________
Jabatan : Direktur Eksekutif
Tanggal : Nama : [M. Ahyar Sihombing]
Jabatan : Ketua]
Tanggal :

[Catatan: meterai akan ditempatkan sesuai dengan kolom penandatanganan untuk


Kemitraan di kolom Penerima Hibah, begitu pula sebaliknya]

Anda mungkin juga menyukai