Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PENGGERAK RODA BELAKANG

U. DIFFERENTIAL

Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen


pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda .
Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari
proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah
yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu
gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol . Gerak
putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel.
Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan
memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan . Gardan akan meneruskan putaran
ini ke as roda dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan.
Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin
sampai ke roda , sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.

A. Fungsi

1. Merubah arah putaran mesin :

Sebagaimana Anda ketahui bahwa posisi mesin pada mobil untuk truck atau
khusunya mobil yang menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang
memanjang ke depan . Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah
dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran
mesin menjadi searah dengan arah putaran roda ( yaitu maju ke depan ) .

2. Memperbesar momen :

Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros
engkol mempunyai tenaga atau momen . Tenaga dari suatu benda yang berputar
dengan cepat adalah kecil , sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat

66
adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat-lambatnya mesin berputar
memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros
engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan
hingga 12.000 rpm , berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit.
Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar , maka kecepatan putaran dari
poros engkol ini harus diperlambat. Di sisnlah gardan memperlambat kecepatan
putaran dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi
besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.

Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok : Pada saat mobil
berbelok , putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran
roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok dengan baik dan
tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak
akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak
sama , sehingga mobil dapat membelok dengan baik. Jadi jelaslah bahwa gardan
memiliki fungsi yang sangat penting pada mobil , sehingga mobil tersebut dapat
berjalan dengan baik.

B. Cara kerja

a. Jalan lurus

Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kiri dan kanan dengan rpm yang sama karena tahanan roda
kiri dan kanan sama, sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan sama.

b. Belok kanan

67
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kiri mengitari side gear kanan karena tahanan roda kanan
lebih besar, sehingga menyebabkan putaran roda kiri lebih besar dari roda kanan.

c. Belok kiri

Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kanan mengitari side gear kiri karena tahanan roda kiri
lebih besar, sehingga menyebabkan putaran roda kanan lebih besar dari roda kiri.

68
d. Salah satu roda masuk lumpur

Saat salah satu roda masuk lumpur maka roda yang masuk lumpur terse-but
mempunyai tahanan yang kecil, dan menyebabkan sulitnya menge-luarkan roda
dari lumpur.

D. Konstruksi

1
1. Drive pinion
3
2. Ring gear
6 3. Differential case
7 4. Side gear
5. Pinion gear
6. Pinion shaft
7. Axle shaft
4
14
5
13
2
12

1 17

2
3 15

18
16
5
4
6
7 8
8
9 11

10

69
1. Side bearing cap
2. Side bearing
3. Backlash adjusting shim
4. Drive pinion shaft
5. Pinion depth adjusting shim
6. Drive pinion inner bearing
7. Colapsible spacer
8. Differential housing
9. Drive pinion outer bearing
10. Oil seal
11. Flange yoke
12. Pinion shaft
13. Side gear
14. Backlash thrust washer
15. Pinion gear
16. Ring gear
17. Lock pin
18. Differential case

D. Komponen

Differential terbagi menjadi dua bagian utama :

1. Final gear
Yang terdiri dari drive pinion
dan ring gear, dan berfungsi
untuk memperbesar momen dan
meru-bah arah putaran sebesar
1 90º.

2. Differential gear
Yang terdiri dari side gear dan
pinion gear, dan berfungsi
untuk membedakan kecepatan
putar roda kiri dan kanan saat
membelok.

70
1. FINAL GEAR

A. Hypoid bevel gear

Tipe ini digunakan pada


kendaraan penggerak roda
belakang, dimana drive pinion
terpasang offset deng-an garis
tengah ring gear
Mempunyai keuntungan bunyi
lebih halus.

B. Helical gear

Tipe ini digunakan pada kendaraan


penggerak roda depan
Mempunyai keuntungan bunyi dan
ge-taran lebih kecil dan momen
dapat di-pindahkan dengan
lembut.

2. DIFFERENTIAL GEAR

71
Saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda bagian dalam (A) lebih
kecil dari jarak tempuh ro-da bagian luar (B), dengan demi-kian roda bagian luar
harus ber-putar lebih cepat dari roda ba-gian dalam.
Bila roda-roda berputar dengan putaran yang sama, maka salah satu ban
akan slip, yang akan menyebabkan ban akan cepat aus. Untuk mengatasi hal ini
di-perlukan differential gear dengan tujuan membedakan putaran roda.

Prinsip kerja Defferensial Gear

Bila kedua rack diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarik ke
atas akan menyebabkan kedua rack akan terangkat pada jarak yang sama karena
tahanan sama dan pinion gear tidak berputar.

Tetapi bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan
shackle ditarik ke atas, maka pinion gear akan berputar sepanjang gerigi rack
yang men dapat beban lebih berat dise-babkan adanya perbedaan taha-nan. Dan
ini mengakibatkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat.

72
E. Pemeriksaan

1 Tujuan praktikum
Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa dapat membongkar,
memeriksa, mengukur, dan memasang kembali differensial sesuai dengan
buku petunjuk dan arahan dari dosen pembimbing.
2 Spesifikasi alat dan bahan
Sebuah differensial, dengan :
Jenis : Hypoid Bevel Gear
Merek : Toyota
Buatan : Jepang
Alat yang digunakan :
a. Kunci ring
b. Kunci pas
c. Kunci shock
d. Obeng
e. Sst companion flange holding tool
f. Sst companion flange remover
g. Sst oil seal puller
h. Sst drive pinion front bearing repacer
i. Sst universal puller
j. Bak / kaleng penampung oli
k. Lap kering
3 Pembongkaran
Pada praktikum ini, kami hanya membongkar differensial yang sudah
terlepas dari kendaraan. Jadi, langkah pembongkarannya sebagai berikut :
a. Tempatkan pembawa differensial pada stand reparasi
b. Membuat tanda-tanda pemasangan pada kap bantalan dan pembawa
differensial.

c. Lepaskan baut pengikat kap bantalan dan lepaskan kap bantalan serta
mur penyetel.

73
d. Lepaskan bak differensial (diff case)

e. Lepaskan mur pengikat flens, sementara flens ditahan dengan sst

f. Beri tanda pemasangan pada flens dan poros pinion pemutar (drive
pinion) sebelum dilepas

g. Lepaskan flens penyambung (companion dlange) dengan sst

h. Buka perapat minyak (oil seal) dengan sst

i. Lepaskan pinion pemutar dan spaser

j. Lepaskan tutup bantalan belakang

k. Lepaskan bantalan samping bak differensial dengan menggunakan sst


(puller)

l. Beri tanda kedudukan roda gigi cincin (ring gear) dengan differensial

m. Buka baut pengikat roda gigi cincin dengan jalan memukul bagian
roda gigi perlahan-lahan dengan palu tembaga untuk mengeluarkan
roda gigi dari kedudukannya

n. Keluarkan penjepit poros pinion (straight pin) dari arah tempat


pemasangan roda gigi cincin

o. Dorong poros pinion kearah luar dan keluarkan roda gigi pinion
(pinion gear) dan cincin tekan.

4 Membersihkan
Bersihkan semua bagian yang telah dibongkar dari debu dan kotoran,
kemudian lap hingga kering atau disemprot dengan air blader.
5 Pemeriksaan
Periksa differensial dan komponen-komponennya dari kemungkinan aus,
rusak, terbakar, patah atau mengalami perubahan bentuk. Jika perlu
diperbaiki atau diganti.

74
6 Perakitan dan penyetelan
a. Pasang cincin penekan, roda gigi samping (side gear) dan pinion pada
bak differensial dan masukan poros pinion
b. Setel backlash roda gigi samping dengan menggunakan cincin tekan
yang tepat. Backlash standar berada antara 0,05 samapi 0,02
milimeter. Dengan catatan pinion dipegang dengan tangan lalu ukur
kebebasan (play) roda gigi samping pada arah putarannya. Jika
backlash melebihi limit pilih cincin tekan yang tepat
c. Luruskan lubang pena poros pinion dengan lubang bak lalu masukkan
pena penjaminnya
d. Pasang bantalan samping bak dengan menggunakan sst
e. Pasang run out permukaan bak differensial untuk pemasangan roda
gigi. Batas kerataan 0,05 sampai 0,07 milimeter
f. Pasang gigi cincin (ring gear), hindarkan oli/gemuk antara roda gigi
dan cincin bak
g. Pasang baut roda gigi cincin di atas plat pengunci dengan moment
pengearsan : 9,2 sampai 10,5 kgcm
h. Pasang bak differensial pada pembawa kemudian periksa kerataan
pada gigi ring. Dengan batas kerataan 0,07 milimeter
i. Pasang tutup bantalan pada pembawa differensial dengan
menggunakan sst dan penekan
j. Setel pre-load roda gigi pinion pemutar
k. Setel penonjolan roda gigi pinion pemutar pada sst (base rod-monted)
pada pembawa differensial. Bersihkan permukaan yang berhubungan
pada head dan base rod
l. Pasang master gauge pada pembawa differensial dengan memasang
kedua kap bantalan dan memberi tanda pada keempat buah baut segi
enam dan kencangkan baut
m. Pilih ketebalan waser yang dapat disisipkan didalam kerenggangan
antara master gauge dan head
n. Lepaskan alat master gauge dari pembawa differensial

75
o. Pasang roda gigi pinion pemutar/pembawa differensial, setelah
dipasang washer yang telah dipilih dan konis dari bantalan roda gigi
pinion pemutar pada drive pinion
p. Pasang flens penyambung dengan sst. Kunci moment antara 13 sampat
15 kgm
q. Pasang bak differensial pada pembawa differensial. Dengan catatan :
beri hypoid oil pada peluru bantalan samping, beri sedikit backlash
pada gigi cincin dan pinion pemutar, sesuaikan tanda pada kap dan
poembawa pada waktu dibongkar, usahakan agar kap dapat rapat
dengan pembawa sewaktu kap diseret/didorong terhadap pembawa,
dan bantalan kiri dan kanan jangan ssampai tertukar
r. Setel backlash roda gigi cincin dengan menggunakan dial tester
indicator (dti) dan sst differensial side bearing adjusting nut wrench.
Dengan backlash roda gigi cincin antar 0,5 sampai 0,2 milimeter

F. Perhitungan

 Gear Ratio

GR = Jumlah gigi ring gear


Jumlah gigi drive pinion

 Jumlah Putaran Ring Gear

Rpm ring gear = rpm side gear kanan + rpm side gear kiri
2

Rpm ring gear Rpm roda kiri Rpm roda kanan Total putaran roda
kiri dan kanan
100 100 100 200
100 80 120 200
100 150 50 50
100 0 0 200

76
Soal :
 Sebuah kendaraan mempunyai differential dengan jumlah gigi pada drive
pinion adalah 15, dan pada ring gear adalah 60. Berapakah gear ratio differential,
torsi pada roda jika torsi pada propeller shaft 20 kg.m, putaran pada roda sebelah
kiri jika putaran propeller shaft 1000 rpm dan putaran pada roda kanan 100 rpm ?

GR = 60 = 4
15
Torsi roda = 4 x 20 = 80 kg.m
Rpm = 1000 = 250 rpm
4
Rpm roda kiri = rpm total – rpm roda kanan = 500 – 100 = 400 rpm

 Road Speed

V = Rpm x 2R x 60
1000 x TR x AR

Dimana :

V = Road speed (km/jam)


Rpm = Putaran mesin
R = Jari-jari ban (m)
AR = Gear ratio differential
TR = Gear ratio transmisi

Soal :

 Sebuah kendaraan dengan putaran mesin 2000 rpm, dan ukuran ban 6.00 S 14
4PR, dengan gear ratio differential 4,2, serta gear ratio trans-misi gigi 1 = 4,10,
gigi 2 = 2,50, gigi 3 = 1,50, gigi 4 = 1,00, gigi 5 = 0,85, gigi mundur = 3,70.
Berapakah road speed gigi 1,2,3,4,5 dan mundur ?

Jawab :

D = 26 inchi
R = D : 2 = 26 : 2 = 13 inchi = 13 x 2,54 = 33 cm = 0,33 m

77
V1 = 2000 x 2(3,14)0,33 x 60 = 248688 = 14,4 km/jam
1000 x 4,1 x 4,2 17220

V2 = 2000 x 2(3,14)0,33 x 60 = 248688 = 23,7 km/jam


1000 x 2,5 x 4,2 10500

V3 = 2000 x 2(3,14)0,33 x 60 = 248688 = 39,5 km/jam


1000 x 1,5 x 4,2 6300

V4 = 2000 x 2(3,14)0,33 x 60 = 248688 = 59,2 km/jam


1000 x 1 x 4,2 4200

V5 = 2000 x 2(3,14)0,33 x 60 = 248688 = 69,7 km/jam


1000 x 0,85 x 4,2 3570

Vrev = 2000 x 2(3,14)0,33 x 60 = 248688 = 16 km/jam


1000 x 3,7 x 4,2 15540

KESIMPULAN

Dari beberapa praktikkum yang kami kerjakan dapat kami simpulkan


sebagai berikut : Power train merupakan suatu system yang bekerja secara
bersamaan untuk memindahkan tenaga dari sebuah sumber power menuju tempat
tenaga itu di pindahkan. Berikut system-sistem yang terdapat didalam Power
Train terdiri dari sistem kopling, transmisi, propeller shaft, diferential, dan axle
shaft.

DAFTAR PUSTAKA

http://kholilibaihaki.blogspot.com/2013/06/diferential-gardan.html

http://luficreat.blogspot.com/2010/12/mengenal-differential.html

http://tyospidermenk.blogspot.com/2011/05/sistem-propeler-shaft-kerja-
sistem.html

http://bestmechanic.blogspot.com/2012/11/propeller-shaft.html

78
79

Anda mungkin juga menyukai