Anda di halaman 1dari 6

Butir Pengamalan Sila Ke-1 dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003

Untuk membantu memahami pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ketuhanan tersebut,


terdapat butir-butir sila pertama sebagai penjelas bagi masyarakat. Menurut TAP MPR
Nomor I/MPR/2003, berikut ini adalah butir-butir pengamalan sila pertama Pancasila:

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang


Maha Esa
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab
3. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
Dengan tuntunan butir-butir tersebut, masyarakat diharapkan makin mudah untuk
melakukan pengamalan nilai-nilai pancasila sila pertama dimanapun mereka berada.
Berikut adalah beberapa contoh praktik pengamalan nilai ketuhanan tersebut:

Penerapan nilai ketuhanan di rumah


a. Membiasakan keluarga untuk menjalankan kewajiban ibadah dengan rajin, seperti, salat
lima waktu atau beribadah ke gereja
b. Membiasakan berdoa tiap sebelum dan setelah melakukan aktivitas, misal, saat makan,
tidur, atau bepergian
c. Menghormati orang tua serta menaati nasihat dan perintahnya

Penerapan nilai ketuhanan di masyarakat


a. Saling menghormati antar tetangga walaupun berbeda keyakinan
b. Memperkuat toleransi di antara para pemeluk agama dengan cara memberikan
kesempatan untuk menjalankan ibadah masing-masing
c. Memperlakukan tetangga dengan baik, misalnya dengan saling berbagi oleh-oleh,
makanan, atau hadiah

Penerapan nilai ketuhanan di sekolah


a. Menganggap semua teman sama meskipun berbeda-beda agamanya
b. Saling menghormati dan bertoleransi antar teman dengan keyakinan yang berbeda
c. Bergaul dengan positif dan produktif, misalnya, saling mendukung untuk mencapai
kesuksesan, saling membantu, juga bermain dan belajar bersama.

Butir Pengamalan Sila Ke-2 dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003


Nilai kemanusiaan juga menjamin setiap manusia memiliki persamaan derajat. Hal ini
seperti tercantum dalam makna sila kedua menurut Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, yaitu menghargai dan menghormati antar sesama manusia serta memiliki
persamaan derajat. Secara lebih mendetail, pengamalan nilai-nilai pancasila sila kedua
dijabarkan dalam butir-butir sesuai TAP MPR Nomor I/MPR/2003, sebagai berikut:

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya


sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa salira
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
6. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
8. Berani membela kebenaran serta keadilan
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia
10. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Berikut ini adalah pengamalan nilai-nilai pancasila dalam sila kedua Pancasila pada
kehidupan sehari-hari:

Penerapan nilai kemanusiaan di rumah


a. Menghormati, menghargai, dan menyayangi orang tua serta saudara
b. Membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah
c. Mendengarkan nasihat dan mematuhi perintah orang tua
d. Tidak semena-mena terhadap orang tua dan sesama saudara
e. Memiliki sikap tenggang rasa dan menjaga kerukunan di dalam rumah

Penerapan nilai kemanusiaan di masyarakat


a. Menghormati tetangga tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan
b. Menjaga kerukunan antar tetangga
c. Menolong tetangga yang membutuhkan bantuan
d. Menjaga norma kesopanan di lingkungan tetangga
e. Melaksanakan kewajiban sesuai peraturan yang disepakati di lingkungan masyarakat,
misalnya, menjaga kebersihan lingkungan dengan ikut kerja bakti
f. Tidak main hakim sendiri
g. Mengambil keputusan untuk kepentingan masyarakat dengan jalan musyawarah.

Penerapan nilai kemanusiaan di sekolah:


a. Memperlakukan sesama teman dengan baik tanpa membedakan suku, ras, agama, dan
golongan
b. Menghormati guru
c. Menghargai teman
d. Membantu guru dan teman yang mengalami kesulitan.

Butir Pengamalan Sila Ke-3 dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003


Lebih jelasnya, pengamalan nilai-nilai pancasila sila ketiga dijabarkan dalam butir-butir
sesuai TAP MPR Nomor I/MPR/2003, sebagai berikut:

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan


bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta
golongan
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara serta bangsa apabila
diperlukan
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian
abadi, serta keadilan sosial
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Nilai persatuan dalam sila ketiga Pancasila juga harus diterapkan dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapannya:

Penerapan nilai persatuan di rumah


a. Menanamkan jiwa dan semangat patriotisme serta cinta tanah air bagi seluruh anggota
keluarga. Misalnya dengan membiasakan mengonsumsi produk-produk lokal buatan
Indonesia
b. Mengajarkan kepada anggota keluarga untuk menjaga nama baik Indonesia
c. Menumbuhkan sikap saling menghormati, menyayangi, dan menghargai di antara anggota
keluarga.

Penerapan nilai persatuan di masyarakat


a. Saling bekerja sama dan menghormati antar tetangga tanpa membedakan suku, agama,
ras, dan golongan
b. Mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau keluarga
c. Tidak memaksakan keinginan kita kepada orang lain
d. Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat
e. Di tengah lingkungan yang majemuk dengan berbagai latar belakang budaya, bahasa
Indonesia digunakan sebagai bahasa pergaulan.

Penerapan nilai persatuan di sekolah


a. Berteman tanpa memandang status sosial ekonomi, agama, suku, ras, dan golongan
b. Menjaga kerukunan dan toleransi di antara teman dan guru
c. Membantu teman yang kesusahan dengan tulus ikhlas
d. Mengutamakan persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah.

Butir Pengamalan Sila Ke-4 dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003


Pengamalan nilai-nilai pancasila sila keempat dijabarkan dalam butir-butir sesuai TAP MPR
Nomor I/MPR/2003, sebagai berikut:

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia memiliki
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
5. Menghormati serta menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah
6. Dengan itikad baik serta rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah
7. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan di
dalam musyawarah
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai
kebenaran dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bangsa
10. Memberi kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

Pengamalan nilai-nilai pancasila Nilai kerakyatan ini hendaknya dapat tertanam dalam diri
setiap rakyat Indonesia, serta dapat diterapkan di mana pun. Berikut contoh penerapan nilai
kerakyatan dalam sila keempat tersebut:

Penerapan nilai kerakyatan di rumah


a. Anak mendengarkan dan menuruti nasihat orang tua
b. Orang tua mau mendengarkan dan menerima saran dari anak
c. Menghargai dan melaksanakan keputusan.

Penerapan nilai kerakyatan di masyarakat


a. Mengikuti pemilihan kepala daerah, baik dari tingkat provinsi, kabupaten, hingga RT dan
RW
b. Aktif mengikuti kegiatan musyawarah warga dan memberikan pendapat
c. Melaksanakan keputusan hasil musyawarah.

Penerapan nilai kerakyatan di sekolah


a. Aktif mengikuti organisasi kesiswaan
b. Mengambil keputusan untuk kepentingan bersama lewat jalan musyawarah
c. Mendengarkan pendapat guru dan teman
d. Tidak memaksakan pendapat dan kehendak kepada teman.

Butir Pengamalan Sila Ke-5 dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003


Untuk memandu pengamalan nilai-nilai pancasila sila keadilan, butir-butir sila kelima
Pancasila pun dirumuskan melalui TAP MPR Nomor I/MPR/2003 sebagai berikut:

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotongroyongan
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Menghormati hak orang lain
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum
9. Suka bekerja keras
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Nilai keadilan juga seharusnya dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut
adalah beberapa contoh penerapan nilai keadilan dalam berbagai lingkungan:

Penerapan nilai keadilan di lingkungan rumah:


a. Menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak sesuai peranan masing-masing anggota
keluarga
b. Saling membantu dan mendukung antar anggota keluarga
c. Menghormati hak masing-masing anggota keluarga.

Penerapan nilai keadilan di lingkungan masyarakat:


a. Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak sebagai warga masyarakat
b. Membantu tetangga yang membutuhkan tanpa melihat status sosial
c. Mengesampingkan kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan masyarakat.

Penerapan nilai keadilan di lingkungan sekolah:


a. Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak sebagai siswa
b. Menghargai teman dan menghormati guru
c. Saling membantu dan berbagi antar teman.

sumber: www.gramedia.com

Anda mungkin juga menyukai