• Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
• Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa
• Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
• Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa
• Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing
• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
• Penerapan nilai ketuhanan di rumah
a. Membiasakan keluarga untuk menjalankan kewajiban ibadah dengan rajin, seperti, salat lima
waktu atau beribadah ke gereja
b. Membiasakan berdoa tiap sebelum dan setelah melakukan aktivitas, misal, saat makan, tidur,
atau bepergian
c. Menghormati orang tua serta menaati nasihat dan perintahnya
• Penerapan nilai ketuhanan di masyarakat
a. Saling menghormati antar tetangga walaupun berbeda keyakinan
b. Memperkuat toleransi di antara para pemeluk agama dengan cara memberikan kesempatan
untuk menjalankan ibadah masing-masing
c. Memperlakukan tetangga dengan baik, misalnya dengan saling berbagi oleh-oleh, makanan,
atau hadiah
• Penerapan nilai ketuhanan di kampus
a. Menganggap semua teman sama meskipun berbeda-beda agamanya
b. Saling menghormati dan bertoleransi antar teman dengan keyakinan yang berbeda
c. Bergaul dengan positif dan produktif, misalnya, saling mendukung untuk mencapai kesuksesan,
saling membantu, juga bermain dan belajar bersama
Pengamalan Nilai Pancasila Sila Ke-2 (Kemanusiaan)
• Nilai ini termaktub dalam sila kedua Pancasila, “Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.” Adanya nilai tersebut mengandung makna bahwa kemanusiaan haruslah
diutamakan dalam aktivitas keseharian masyarakat Indonesia.
• Terlebih lagi negeri ini berdiri di atas berbagai macam perbedaan, seperti yang
tersurat dalam semboyan negara Indonesia, “Bhinneka Tunggal Ika”. Nilai
kemanusiaan menjamin kita untuk memperlakukan sesama manusia dengan adil
tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
• Dalam konteks negara, Indonesia juga menjamin seluruh warga negaranya
memiliki kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan. Jaminan ini
sebagaimana tercantum dalam Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945.
• Pasal tersebut berbunyi, “Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam
hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.”
Butir Pengamalan Sila Ke-2 dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003
Nilai kemanusiaan juga menjamin setiap manusia memiliki persamaan derajat. Hal ini seperti tercantum
dalam makna sila kedua menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu menghargai dan
menghormati antar sesama manusia serta memiliki persamaan derajat.Secara lebih mendetail,
pengamalan sila kedua dijabarkan dalam butir-butir sesuai TAP MPR Nomor I/MPR/2003, sebagai berikut:
• Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa
• Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan
sebagainya
• Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
• Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa salira
• Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
• Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
• Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
• Berani membela kebenaran serta keadilan
• Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia
• Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
• Penerapan nilai kemanusiaan di rumah
a. Menghormati, menghargai, dan menyayangi orang tua serta saudara
b. Membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah
c. Mendengarkan nasihat dan mematuhi perintah orang tua
d. Tidak semena-mena terhadap orang tua dan sesama saudara
e. Memiliki sikap tenggang rasa dan menjaga kerukunan di dalam rumah
• Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan
• Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
• Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
• Menghormati hak orang lain
• Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
• Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain
• Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah
• Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum
• Suka bekerja keras
• Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama
• Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
Nilai keadilan juga seharusnya dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut
adalah beberapa contoh penerapan nilai keadilan dalam berbagai lingkungan:
• Penerapan nilai keadilan di lingkungan rumah:
• a. Menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak sesuai
peranan masing-masing anggota keluarga
b. Saling membantu dan mendukung antar anggota
keluarga
c. Menghormati hak masing-masing anggota keluarga.
• Penerapan nilai keadilan di lingkungan masyarakat:
• a. Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak
sebagai warga masyarakat
b. Membantu tetangga yang membutuhkan tanpa
melihat status sosial
c. Mengesampingkan kepentingan pribadi dan
mengutamakan kepentingan masyarakat.
• Penerapan nilai keadilan di lingkungan kampus:
• a. Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak
sebagai siswa
b. Menghargai teman dan menghormati dosen
c. Saling membantu dan berbagi antar teman.