Anda di halaman 1dari 19

• Sebagai ideologi bangsa, Pancasila terdiri dari

seperangkat nilai dan norma yang seyogyanya


terinternalisasi dalam diri setiap rakyat Indonesia.
Pancasila adalah ruh yang menggerakkan aktivitas
keseharian bangsa. Karena itulah pengamalan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari menjadi
sebuah urgensi.
• Mengapa demikian? Pancasila dirumuskan oleh para
Founding Fathers negara Indonesia dengan “memeras”
sari pati nilai-nilai luhur yang telah sejak dulu
membudaya di nusantara. Nilai-nilai luhur tersebut
telah tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat,
bahkan jauh sebelum Republik Indonesia berdiri.
• Dalam konteks kedudukannya sebagai dasar negara,
Pancasila sejatinya adalah identitas bangsa Indonesia.
Kehadirannya membuat bangsa ini utuh. Karena tanpa
dasar negara, bangsa Indonesia tidak memiliki identitas
serta arah tujuan yang sama, sehingga ancaman
perpecahan akan lebih mudah terjadi.
TAP MPR Nomor 1 Tahun 2003
• Pengamalan Nilai Sila Pertama (Ketuhanan)
• Nilai ini terkandung pada sila pertama Pancasila yang berbunyi, “Ketuhanan Yang
Maha Esa”. Nilai ketuhanan pada sila pertama tersebut mengandung dua nilai
turunan, yaitu nilai kepercayaan dan nilai ketakwaan.
• Nilai kepercayaan diwujudkan dalam bentuk keyakinan dan pengakuan terhadap
adanya Tuhan Yang Maha Esa. Dalam konteks kenegaraan, keyakinan tersebut
diwujudkan dengan adanya enam agama yang secara resmi diakui oleh pemerintah,
yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.
• Sementara nilai ketakwaan bermakna kebebasan bagi setiap warga negara untuk
beribadah sesuai agama yang diyakininya tersebut. Hal ini sesuai amanah UUD 1945,
terutama Pasal 28E Ayat 1 yang berbunyi “Setiap warga negara bebas memeluk
agama dan beribadah sesuai agamanya.”
Butir Pengamalan Sila Ke-1 dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003

• Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
• Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa
• Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
• Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa
• Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing
• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
• Penerapan nilai ketuhanan di rumah
a. Membiasakan keluarga untuk menjalankan kewajiban ibadah dengan rajin, seperti, salat lima
waktu atau beribadah ke gereja
b. Membiasakan berdoa tiap sebelum dan setelah melakukan aktivitas, misal, saat makan, tidur,
atau bepergian
c. Menghormati orang tua serta menaati nasihat dan perintahnya
• Penerapan nilai ketuhanan di masyarakat
a. Saling menghormati antar tetangga walaupun berbeda keyakinan
b. Memperkuat toleransi di antara para pemeluk agama dengan cara memberikan kesempatan
untuk menjalankan ibadah masing-masing
c. Memperlakukan tetangga dengan baik, misalnya dengan saling berbagi oleh-oleh, makanan,
atau hadiah
• Penerapan nilai ketuhanan di kampus
a. Menganggap semua teman sama meskipun berbeda-beda agamanya
b. Saling menghormati dan bertoleransi antar teman dengan keyakinan yang berbeda
c. Bergaul dengan positif dan produktif, misalnya, saling mendukung untuk mencapai kesuksesan,
saling membantu, juga bermain dan belajar bersama
Pengamalan Nilai Pancasila Sila Ke-2 (Kemanusiaan)
• Nilai ini termaktub dalam sila kedua Pancasila, “Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.” Adanya nilai tersebut mengandung makna bahwa kemanusiaan haruslah
diutamakan dalam aktivitas keseharian masyarakat Indonesia.
• Terlebih lagi negeri ini berdiri di atas berbagai macam perbedaan, seperti yang
tersurat dalam semboyan negara Indonesia, “Bhinneka Tunggal Ika”. Nilai
kemanusiaan menjamin kita untuk memperlakukan sesama manusia dengan adil
tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
• Dalam konteks negara, Indonesia juga menjamin seluruh warga negaranya
memiliki kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan. Jaminan ini
sebagaimana tercantum dalam Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945.
• Pasal tersebut berbunyi, “Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam
hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.”
Butir Pengamalan Sila Ke-2 dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003
Nilai kemanusiaan juga menjamin setiap manusia memiliki persamaan derajat. Hal ini seperti tercantum
dalam makna sila kedua menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu menghargai dan
menghormati antar sesama manusia serta memiliki persamaan derajat.Secara lebih mendetail,
pengamalan sila kedua dijabarkan dalam butir-butir sesuai TAP MPR Nomor I/MPR/2003, sebagai berikut:
• Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa
• Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan
sebagainya
• Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
• Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa salira
• Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
• Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
• Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
• Berani membela kebenaran serta keadilan
• Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia
• Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
• Penerapan nilai kemanusiaan di rumah
a. Menghormati, menghargai, dan menyayangi orang tua serta saudara
b. Membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah
c. Mendengarkan nasihat dan mematuhi perintah orang tua
d. Tidak semena-mena terhadap orang tua dan sesama saudara
e. Memiliki sikap tenggang rasa dan menjaga kerukunan di dalam rumah

• Penerapan nilai kemanusiaan di masyarakat


a. Menghormati tetangga tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan
b. Menjaga kerukunan antar tetangga
c. Menolong tetangga yang membutuhkan bantuan
d. Menjaga norma kesopanan di lingkungan tetangga
e. Melaksanakan kewajiban sesuai peraturan yang disepakati di lingkungan masyarakat, misalnya, menjaga
kebersihan lingkungan dengan ikut kerja bakti
f. Tidak main hakim sendiri
g. Mengambil keputusan untuk kepentingan masyarakat dengan jalan musyawarah.

• Penerapan nilai kemanusiaan di kampus:


a. Memperlakukan sesama teman dengan baik tanpa membedakan suku, ras, agama, dan golongan
b. Menghormati Dosen
c. Menghargai teman
d. Membantu Dosen dan teman yang mengalami kesulitan.
Pengamalan Nilai Pancasila Ke-3 (Nilai Persatuan)
• Sila ketiga Pancasila, “Persatuan Indonesia”, mengandung nilai
persatuan ini. Maknanya adalah bahwa seluruh warga negara
Indonesia harus bersatu tanpa memandang perbedaan suku, bahasa,
agama, dan latar belakang budaya lainnya.
• Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, nilai persatuan
salah satunya dapat diwujudkan dengan cara memiliki jiwa
nasionalisme yang tinggi. Nasionalisme sendiri berarti rasa cinta
terhadap tanah air Indonesia.
Butir Pengamalan Sila Ke-3 dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003
• Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan
• Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara serta bangsa apabila diperlukan
• Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
• Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia
• Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi,
serta keadilan sosial
• Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
• Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
• Penerapan nilai persatuan di rumah
a. Menanamkan jiwa dan semangat patriotisme serta cinta tanah air bagi seluruh anggota
keluarga. Misalnya dengan membiasakan mengonsumsi produk-produk lokal buatan
Indonesia
b. Mengajarkan kepada anggota keluarga untuk menjaga nama baik Indonesia
c. Menumbuhkan sikap saling menghormati, menyayangi, dan menghargai di antara
anggota keluarga.
• Penerapan nilai persatuan di masyarakat
a. Saling bekerja sama dan menghormati antar tetangga tanpa membedakan suku,
agama, ras, dan golongan
b. Mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau keluarga
c. Tidak memaksakan keinginan kita kepada orang lain
d. Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat
e. Di tengah lingkungan yang majemuk dengan berbagai latar belakang budaya, bahasa
Indonesia digunakan sebagai bahasa pergaulan.
• Penerapan nilai persatuan di sekolah
a. Berteman tanpa memandang status sosial ekonomi, agama, suku, ras, dan golongan
b. Menjaga kerukunan dan toleransi di antara teman dan guru
c. Membantu teman yang kesusahan dengan tulus ikhlas
d. Mengutamakan persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah.
Pengamalan Nilai Pancasila Ke-4 (Nilai Kerakyatan)
• Nilai kerakyatan terkandung pada sila keempat Pancasila,
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.” Nilai tersebut bermakna
kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat.
• Nilai kerakyatan terkait erat dengan pemerintahan di Indonesia
yang menerapkan sistem demokrasi, yaitu, pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Selain nilai tersebut, sila
keempat juga bermakna pengambilan keputusan dari pendapat-
pendapat yang berbeda diutamakan melalui mekanisme
musyawarah.
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun membedah
makna sila keempat sebagai berikut:
· Kata hikmat kebijaksanaan diartikan sebagai penggunaan akal
sehat dalam melakukan segala sesuatu
· Permusyawaratan dimaknai sebagai musyawarah untuk
mengambil keputusan dan mencapai mufakat
· Perwakilan mengacu kepada sistem yang dianut, yaitu
perwakilan rakyat.
Butir Pengamalan Sila Ke-4 dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003
• Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama
• Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain
• Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama
• Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan
• Menghormati serta menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah
• Dengan itikad baik serta rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah
• Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta
golongan di dalam musyawarah
• Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur
• Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai kebenaran dan keadilan, serta mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bangsa
• Memberi kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
• Penerapan nilai kerakyatan di rumah
• a. Anak mendengarkan dan menuruti nasihat orang tua
b. Orang tua mau mendengarkan dan menerima saran dari anak
c. Menghargai dan melaksanakan keputusan.
• Penerapan nilai kerakyatan di masyarakat
• a. Mengikuti pemilihan kepala daerah, baik dari tingkat provinsi,
kabupaten, hingga RT dan RW
b. Aktif mengikuti kegiatan musyawarah warga dan memberikan
pendapat
c. Melaksanakan keputusan hasil musyawarah.
• Penerapan nilai kerakyatan di sekolah
• a. Aktif mengikuti organisasi kesiswaan
b. Mengambil keputusan untuk kepentingan bersama lewat jalan
musyawarah
c. Mendengarkan pendapat guru dan teman
d. Tidak memaksakan pendapat dan kehendak kepada teman.
Penerapan Nilai Pancasila Sile Ke-5 Nilai Keadilan
• Nilai keadilan tercermin dalam sila kelima Pancasila, “Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” Makna nilai tersebut adalah setiap
masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan
kesejahteraan.
• Mewujudkan rakyat yang sejahtera tanpa kesenjangan ekonomi,
sosial, budaya, juga politik, merupakan tujuan dari bangsa Indonesia.
Dengan demikian nilai keadilan dapat diwujudkan.
• Sementara itu, mewujudkan kemakmuran rakyat juga merupakan
amanah dari Undang-Undang Dasar 1945. Hal tersebut tersurat dalam
Pasal 33 Ayat 3 yang berbunyi:
• “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.”
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa untuk
mencapai keadilan sosial maka seluruh masyarakat haruslah
mendapatkan hak serta melaksanakan kewajibannya.
Butir Pengamalan Sila Ke-5 dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003

• Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan
• Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
• Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
• Menghormati hak orang lain
• Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
• Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain
• Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah
• Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum
• Suka bekerja keras
• Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama
• Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
Nilai keadilan juga seharusnya dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut
adalah beberapa contoh penerapan nilai keadilan dalam berbagai lingkungan:
• Penerapan nilai keadilan di lingkungan rumah:
• a. Menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak sesuai
peranan masing-masing anggota keluarga
b. Saling membantu dan mendukung antar anggota
keluarga
c. Menghormati hak masing-masing anggota keluarga.
• Penerapan nilai keadilan di lingkungan masyarakat:
• a. Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak
sebagai warga masyarakat
b. Membantu tetangga yang membutuhkan tanpa
melihat status sosial
c. Mengesampingkan kepentingan pribadi dan
mengutamakan kepentingan masyarakat.
• Penerapan nilai keadilan di lingkungan kampus:
• a. Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak
sebagai siswa
b. Menghargai teman dan menghormati dosen
c. Saling membantu dan berbagi antar teman.

Anda mungkin juga menyukai