KUMPULAN SOAL – SOAL UNTUK TEAM SUPERVISI

1. APA PERBEDAAN LANGKAH PENGUJIAN KEPADATAN DILAPANGAN DENGAN

MEMAKAI ALAT SAND CONE UNTUK JENIS MATERIAL TANAH DAN JENIS
MATERIAL BERBUTIR AGREGAT ?
JAWABAN :
 MATERIAL TANAH
UNTUK MENENTUKAN KEPADATAN TANAH ASAL TIDAK ADA BUTIRAN
(GRAVEL) DI URUGAN TANAH TERSEBUT MAKA PERHITUNGAN TEST
KEPADATAN (SAND CONE) HASIL PERHITUNGAN DRY DENSITY LAPANGAN
DIBAGI OPTIMUM DRY DENSITY PROKTOR STANDAR DENGAN JENIS
MATERIAL YANG SAMA (SUMBER YANG SAMA) KALI 100 % = HASIL
KEPADATAN.
 MATERIAL BERBUTIR
KHUSUS MATERIAL BERBUTIR SEPERTI AGG. BASE B ATAU AGG. BASE A,
PERLAKUAN TEST SANDCONE MENGGUNAKAN KOREKSI TERTAHAN
SARINGAN NO #4 UNTUK PERHITUNGAN MENCARI DRY DENSITY.

2. DENGAN CARA APA LAGI UNTUK MENGETAHUI HAMPARAN MATERIAL TANAH

ATAU MATERIAL BERBUTIR DIANGGAP TELAH PADAT ?
JAWABAN :
 KITA LAKUKAN UJI PETIK DENGAN CARA PROFILLING TEST BY TRUK
KAPASITAS 10 – 14 TON. HASIL PROFILLING LINTASAN TERNYATA TIDAK
GOYANG ATAU MEMBAL, MAKA KITA BISA SIMPULKAN LOKASI
HAMPARAN MATERIAL TERSEBUT PADAT.

3. APA HUBUNGANNYA NILAI SPESIFIC GRAVITY MATERIAL TERHADAP

PERCOBAAN PEMADATAN LABORATORIUM DENGAN METODE PROCTOR ?
JAWABAN :
 BERAT JENIS (SPEGRAVITY TEST) UNTUK MENGHITUNG RONGGA UDARA
TERHADAP PROCTOR MATERIAL TANAH ATAU MATERIAL BERBUTIR
(ZERO AIR VOID).

4. DIMANA LETAK PERBEDAAN TEST BERAT JENIS MATERIAL TANAH DAN

MATERIAL BEBUTIR ?
JAWABAN :
 MATERIAL TANAH CARA PENGETESANNYA MENGGUNAKAN VICNOMETER
50 – 100 GRAM GELAS UKUR.
 MATERIAL BERBUTIR TERTAHAN SARINGAN NO#4 MENGGUNAKAN
BAKET KERANJANG UKURAN NO#8 DAN KALAU LOLOS SARINGAN NO#4
MENGGUNAKAN GELAS UKUR VICNOMETER.
5. KAPAN PERCOBAAN PEMADATAN STANDAR DAN PERCOBAAN PEMADATAN
MODIFIED HARUS DILAKSANAKAN APA PERBEDAAN DIANTARA KEDUANYA ?
JAWABAN :
 UNTUK PROKTOR TANAH DI KATEGORIKAN COMPACTION STANDAR
PERLAKUANNYA :
- KALAU MENGGUNAKAN CETAKAN MOLD 4” (HAMMER STANDART)
PUKULAN 25 KALI, LAPISAN 3 LAPIS (LAYER).
- KALAU MENGGUNAKAN MOLD 6” (HAMMER STANDART) PUKULAN 56
KALI, LAPISAN 3 LAPIS (LAYER).
 UNTUK PROKTOR MATERIAL BERBUTIR (BASE A DAN B) KATEGORIKAN
COMPACTION MODIFIED ASHTO T-180 PERLAKUANNYA :
- CETAKAN MOLD 6” (HAMMER MODIFIED) PUKULAN 56 KALI, LAPISAN 5
LAPIS (LAYER).

6. GAMBARKAN HUBUNGAN ANTARA NILAI KEPADATAN DENGAN NILAI CBR ?

JAWABAN :
 HASIL KEPADATAN DRY DENSITY SUATU PROKTOR UNTUK MEMOTONG
GARIS NILAI CBR 30 PUKULAN 30 BLOW TERHADAP PUKULAN 65 BLOW,
MAKA KITA DAPAT MENGETAHUI BERAPA NILAI CBR DENGAN
KEPADATAN PROKTOR GAMA OPTIMUM DRY DENSITY.

7. APA YANG DIMAKSUD DENGAN MATERIAL TANAH YANG MEMPUNYAI

PLASTISITAS RENDAH ?
JAWABAN :
 MATERIAL TANAH YANG MENDAPATKAN BATAS CAIR DENGAN
PLASTISITAS INDEX (PI) RENDAH SEPERTI 3%, MAKA DAPAT KITA
SIMPULKAN MATERIAL TERSEBUT ADALAH MATERIAL TANAH PILIHAN
(DENGAN CATATAN CBR NYA DI ATAS 10%).

8. APA YANG SAUDARA KETAHUI TENTANG PENGETESAN ABRASI DENGAN

MEMAKAI MESIN LOS ANGELES, BERAPA BUAH BOLA BAJA YANG DIPAKAI
BERDIAMETER BERAPA DAN BERAPA PUTARAN SEHUBUNGAN DENGAN
PENGELOMPOKKAN MATERIAL YANG TERDIRI DARI GOLONGAN A,B,C,D,E DAN
F BERDASARKAN HASIL GRADASI MATERIAL?
JAWABAN :
 UNTUK TES ABRASI MESIN LOS ANGELES BERDASARKAN SNI 2417 : 2008
UNTUK 100 PUTARAN MAKSIMAL 6%, UNTUK 500 PUTARAN MAKSIMAL
40%. PERLAKUANNYA MATERIAL DICUCI SUPAYA ABU BATU ATAU
KOTORAN YANG NEMPEL DI MATERIAL TERSEBUT SUDAH BERSIH, LALU
DIKERINGKAN DENGAN TEMPERATUR YANG SUDAH DITENTUKAN.
ADAPUN PRAKSI MATERIAL ANTARA LAIN :
¾ - ½ INCH = 2500 GRAM, ½ - 3/8 INCH = 2500 GRAM
 LALU DI MASUKKAN KE DALAM MESIN LOS ANGELES, MASUKKAN BOLA
BAJA STANDAR 11 BIJI DIAMETER 11/2”, 500 PUTARAN 30 – 33 RPM.
 UNTUK KELOMPOK A,B,C,D 500 PUTARAN MAKSIMAL SIZE 1,5” (37,5 MM)
TERTAHAN 5/8’ BERAT 5000 MG, UNTUK KELOMPOK E DAN F 1000
PUTARAN MAKSIMAL SIZE 3” (75MM) TERTAHAN 3/4” (19 MM) BERAT
10000 MG.

9. DALAM KONDISI MATERIAL TIMBUNAN YANG BAGAIMANA SEHINGGA

DIBUTUHKAN ALAT PEMADAT JENIS SHEEP FOOT, PNEUMATIC ROLLER DAN
VIBRO ROLLER?
JAWABAN :
 SHEEP FOOT ROLLER PADA UMUMNYA DIPERGUNAKAN UNTUK
PEKERJAAN TIMBUNAN DENGAN KETEBALAN DIATAS 60 CM HAMPARAN
GEMBUR 30 – 50 CM DIRATAKAN DENGAN MINI DOZER D-3 – D-4 UNTUK
FINISHING TOP TIMBUNAN TETAP MEMPERGUNAKAN VIBRO ROLLER DAN
MOTOR GRADER.
 PNEUMATIC ROLLER PADA UMUMNYA DIPERGUNAKAN UNTUK
PEKERJAAN TIMBUNAN DI LOKASI PADAT PENDUDUK KARENA ALAT
TERSEBUT TIDAK MENGGUNAKAN PENGGETAR (VIBRATOR).
 VIBRO ROLLER PADA UMUMNYA ALAT TERSEBUT DAPAT DIPERGUNAKAN
UNTUK MATERIAL TIMBUNAN TANAH DAN JUGA UNTUK MATERIAL
TIMBUNAN BERBUTIR SEPERTI AGG. BASE A.

10. JENIS TEST APA SAJA YANG DIBUTUHKAN UNTUK SUATU RESEP CAMPURAN
AGREGAT ?
JAWABAN :
 TEST ANTARA LAIN :
- KADAR LUMPUR (DAY LUMP)
- SIEVE ANALISIS SARINGAN
- BERAT JENIS (SPEGRAVITY)
- ABRASI TEST (BATU EX. CRUSHER)
- SAND EQUIVALENT ( UNTUK PASIR )
- LIQUID LIMIT (BATAS CAIR), PLASTIC LIMIT DAN PLASTIC INDEX
- TEST KEKASARAN PASIR (FINE MODULUS)

11. BAGAIMANA CARA MENGUJI KINERJA ALAT ASPHALT DISTRIBUTOR ?

JAWABAN :
 KALAU MENGGUNAKAN TRUCK ASPHALT DISTRIBUTOR KALIBRASINYA
MENGGUNAKAN KECEPATAN TRUCK, CONTOH :
- UNTUK PRIME COAT SEANDAINYA KECEPATAN SEANDAINYA KECEPATAN
20 KM/JAM TERHAMPAR DIATAS KETAS KITA TIMBANG DAPAT RATA –
RATA 0,4 LITER – 1,3 LITER/ M2.
 - KALAU UNTUK TACK COAT DENGAN KECEPATAN TRUCK DISTRIBUTOR 40
KM/JAM TERHAMPAR KERTAS (KALIBRASI), KITA TIMBANG KETEMU RATA
– RATA 0,2 – 0,5 LITER/M2.
 ASPHALT DISTRIBUTOR BIASA MENGGUNAKAN HAND SPRAYER MAKA
PERHITUNGANNYA KITA KALIBRASI KAPASITAS VOLUME ASPHALT
DISTRIBUTOR DI UKUR DENGAN MENGGUNAKAN TONGKAT CELUP. HASIL
YANG TERPAKAI DAPAT DIHITUNG LUAS AREA YANG TERHAMPAR, UJI
PETIK TETAP PAKE KERTAS 25 X 25 CM.

12. SETELAH SELESAI PEKERJAAN MELABUR LFA DENGAN MATERIAL LAPIS

RESAP PENGIKAT (PRIME COAT), BERAPA JAM MINIMUM WAKTU YANG
DIPERBOLEHKAN UNTUK MENGHAMPAR MATERIAL HRS BASE ATAU AC BASE
DI ATASNYA ?
JAWABAN :
 SETELAH DI PRIME COAT BARU DAPAT DI HAMPAR HRS BASE ATAU AC
BASE MINIMAL 4 JAM.

13. BERAPA PERSEN (%) MAXIMUM PASIR ALAM YANG DIIZINKAN UNTUK
CAMPURAN HOT MIX ?
JAWABAN :
 PASIR ALAM (NATURAL SAND) DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK
CAMPURAN HOTMIX MAKSIMAL 15%.

14. APA YANG DISEBUT DENGAN KADAR ASPAL EFEKTIF ?

 YANG DIMAKSUD KADAR ASPAL EFEKTIF ADALAH ASPHALT CONTEN
TAMPAK PENYERAPAN, CONTOH :
- ASPHALT EFEKTIF : 5,5 %
- PENYERAPAN AGREGAT : 0,43 %
- MAKA ASPHALT CONTENT SEKITAR : 5,94 %

15. BERAPA PERSEN (%) JUMLAH KADAR ASPAL EFEKTIF YANG HARUS
DIBERIKAN UNTUK MASING – MASING CAMPURAN HOT MIX ?
JAWABAN :
 ASPHALT EFEKTIF YANG DAPAT DIBERIKAN BERAPA % TERGANTUNG
PENYERAPAN CAMPURAN HOT MIX YANG DI KERJAKAN BERDASARKAN
PERHITUNGAN ABSORBSI SUATU MATERIAL.

16. APABILA PADA MARSHALL TEST TERNYATA SETELAH MENGALAMI

PERENDAMAN SELAMA 24 JAM DENGAN SUHU 60 DERAJAT CELSIUS
TERNYATA TIDAK MENCAPAI NILAI 75% DARI STABILITAS AWAL, MAKA
MATERIAL APA YANG HARUS DITAMBAHKAN ?
JAWABAN :
  KALAU HASIL MARSHALL STABILITY DENGAN PERENDAMAN 24 JAM
DENGAN TEMPERATUR 60 DERAJAT CELCIUS HASILNYA KURANG DARI
75% DARI HASIL TEST STABILITY. CEK RUTIN HASIL PRODUKSI YANG
SAMA MAKA SOLUSINYA ASPHALT CURAH YANG DIKETEL AMP KITA
SARANKAN/WAJIB DI CAMPUR DENGAN BAHAN ADITIF ANTI
PENGELUPASAN.
17. BAGAIMANA CARA MENENTUKAN KADAR ASPAL PADA WAKTU PEMBUATAN
RESEP CAMPURAN HOTMIX ?
JAWABAN :
 CARA MENGHITUNG SUATU RESEP CAMPURAN HOT MIX MAKA KITA
LAKUKAN TRIAL MIX UNTUK MENCARI OPTIMUM ASPHALT CONTEN
DENGAN KETENTUAN :
- STABILITY MASUK
- AIR VOID MASUK
- V M A MASUK
- MARSHALL QUATIENT MASUK
- STABILITY MARSHALL SISA SETELAH PERENDAMAN 24 JAM TEMPERATUR
60 DERAJAT CELCIUS MASUK

18. BAGAIMANA CARA MENGHITUNG BERAT ISI BENDA UJI SUATU CAMPURAN
HOTMIX ?
JAWABAN :
 SUATU CAMPURAN HOT MIX BENDA UJI METODE PERHITUNGAN
MENGGUNAKAN MARSHALL SPECEMENT UNTUK BERAT ISI :
- BERAT KERING SSD – BERAT TIMBANG DALAM AIR = VOLUME
- BERAT KERING : VOLUME = BERAT ISI.

19. BAGAIMANA CARA MENGHITUNG VOLUME BENDA UJI SUATU CAMPURAN HOT
MIX ?
JAWABAN :
 PERHITUNGAN VOLUME BENDA UJI :
- BERAT KERING SSD (MATERIAL KERING PERMUKAAN) – BERAT
TIMBANGAN DALAM AIR = VOLUME BENDA UJI.

20. SEBUTKAN DAN JELASKAN HAL – HAL YANG HARUS DIPENUHI SEBAGAI
TOLERANSI KERATAAN PERMUKAAN LAPISAN AUS (HRS-WC DAN AC-WC) ?
JAWABAN :
 ASUMSI UNTUK PEKERJAAN OVERLAY AC-BC ATAU AC-WC PADA
UMUMNYA SEBELUM MULAI PEKERJAAN KITA TELAH MELAKUKAN TRIAL
COMPACTION DENGAN FAKTOR LOSE SUDAH DI TENTUKAN JUGA KITA
LAKUKAN KERATAAN PERMUKAAN HASIL HAMPARAN DENGAN
MENGGUNAKAN MISTAR PANJANG SEKITAR 3 METER.
 - APAPUN ITU KERATAAN MELINTANG PADA PERMUKAAN HAMPARAN AC-
BC MAKSIMAL 10 MM DAN UNTUK HAMPARAN AC-WC KERATAAN
PERMUKAAN HAMPARAN MAKSIMAL 5 MM.
- UNTUK KERATAAN MEMANJANG UNTUK PRODUKSI AC-BC DAN AC-WC
MAKSIMAL 5 MM.
- ATAU DAPAT MENGGUNAKAN ALAT UKUR KERATAAN NAASRA DENGAN
PENGUKURAN JARAK MAKSIMAL 100 M.
21. SEBUTKAN TOLERANSI TEBAL UNTUK TIAP LAPISAN CAMPURAN BERASPAL ?
JAWABAN :
 TOLERANSI TEBAL :
- AC – WC = MAKSIMAL 3,0 MM
- AC – BC = MAKSIMAL 4,0 MM
- AC – BASE = MAKSIMAL 5,0 MM

22. JELASKAN KETENTUAN KEPADATAN CAMP. BERASPAL SECARA SINGKAT ?

JAWABAN :
 UNTUK PEMADATAN SUATU CAMPURAN ASPHALT HOT MIX PERLU KITA
PERHATIKAN TEMPERATUR ANARA LAIN :
- MATERIAL CAMPURAN DI ALAT HAMPAR (FINISHER) TEMPERATUR 135 –
150 DERAJAT CELCIUS
- PEMADAT AWAL (RODA BAJA) 125 – 145 DERAJAT CELCIUS (TANDEM
ROLLER)
- PEMADAT ANTARA RODA KARET 100 – 125 DERAJAT CELCIUS (TIRE
ROLLER)
- PEMADAT AKHIR (RODA BAJA) TEMPERATUR LEBIH BESAR 95 DERAJAT
CELCIUS (TANDEM ROLLER)