Anda di halaman 1dari 80

Material & Proses 1

11- Material Batuan, Tekstil dan


Material Natural Lainnya Agatha Dinarah S.R
Program Studi
S1-Desain Produk ITTP - 2022
Outline
1. Jenis-Jenis Material Natural
2. Sifat/Karakteristik Material Natural
3. Manufaktur Material Natural
Material Natural

MATERIAL BATUAN
Material Natural - Batuan
DEFINISI BATUAN

Batu/Batuan adalah:
• Benda padat atau solid yang tebuat secara alami dari mineral dan
atau mineraloid.

Secara Proses Pembentukan :


1. Batuan Beku
2. Batuan Sedimen
3. Batuan Metamorf
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN BEKU

Terbentuk dari magma atau lava yang mendingin dan mengeras,


dengan atau tanpa proses kristalisasi.

Magma bukan Lava


Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN BEKU – BATU APUNG

Ciri: 1. hitam keabu-abuan


2. memiliki gelembung dan lubang-lubang
3. bobotnya sangat ringan
4. mengapung di air

Penggunaan : 1. permukaan kertas amplas


2. salah satu bahan dempul
3. hi-temp isolator

Proses terbentuk : Magma yang membeku, dimana di


dalamnya terdapat gas yang
terperangkap
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN BEKU – BATU OBSIDIAN

Ciri: 1. hitam
2. halus & mengkilat seperti kaca
3. tidak ada kilauan-kilauan kristal

Proses terbentuk :
Terbentuk dari lava yang membeku secara tiba-
tiba.

Penggunaan :
1. Pada jaman pra sejarah digunakan sebagai
ujung tombak atau pisau.
2. Material kerajinan.
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN BEKU – BATU GRANIT

Ciri: 1. teksturnya kasar


2. terdiri dari kristal-Kristal besar dan kecil
3. berwarna totol-totol hitam, abu, putih, coklat

Proses terbentuk:
Terbentuk dari magma yang suhunya turun
dalam waktu yang lama, dan terjadi di
bawah permukaan Bumi.

Penggunaan:
banyak digunakan sebagai bahan bangunan
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN BEKU – BATU BASALT

Ciri:
1. Terdiri dari kristal-kristal yang sangat kecil.
2. Berwarna abu-abu kehijauan, berlubang-
lubang

Proses terbentuk:
Terbentuk dari pendinginan lava yang
mengandung gas, namun gas tersebut telah
menguap.

Penggunaan: 1. bahan untuk memoles


2. bahan bangunan
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN BEKU – BATU DIORIT

Ciri:
berwarna loreng-loreng (abu-putih
atau hitam-putih).

Proses terbentuk:
Dari hasil peleburan lantai samudra yang
bersifat mafic pada suatu subduction
zone, biasanya diproduksi pada busur
lingkaran vulkanis, dan membentuk suatu
gunung di dalam cordilleran
(subduction sepanjang tepi suatu benua,
seperti pada deretan Pegunungan)

Penggunaan: bahan untuk hiasan, ornament,


lantai bangunan agar terkesan mewah
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN BEKU – BATU ANDESIT

Ciri: 1. sangat keras


2. bertekstur halus
3. berwarna abu-abu
(kadang kehijauan, kemerahan)

Proses terbentuk:
dari lelehan lava, saat menuruni kawah
gunung suhu lava turun antara 1100 - 900° C
dan kemudian membeku secara tiba-tiba

Penggunaan: 1. bahan untuk membuat candi


2. bahan untuk membuat arca
3. bahan pembuatan cobek dan ulekan
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN BEKU – BATU GABRO

Ciri: 1. sangat padat (sama sekali tanpa rongga).


2. berwarna hitam, hijau, abu-abu gelap.
3. struktur mineralnya dapat langsung terlihat.

Proses terbentuk: magma yang membeku

Penggunaan: bahan untuk membuat marmer


untuk bangunan-bangunan mewah
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN BEKU – BATU LIPARIT

Ciri:
bertekstur porfiris dan
umumnya berwarna putih.

Proses terbentuk:
terbentuk dari mineral feldspar,
kuarsa, biotit dan mungkin juga
mineral berwarna gelap.

Penggunaan:
salah satu campuran bahan
bangunan
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN SEDIMEN/ENDAPAN

Batuan yang terbentuk karena pengendapan / hasil pelapukan dan


pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air atau terbawa oleh tiupan
angin. Kemudian endapan ini menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat
yang merekat pada bagian-bagian endapan tersebut.
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN SEDIMEN - KONGLOMERAT

Ciri:
terlihat dari banyak batu-batu lain yang
lebih kecil, saling melekat satu sama lain
hingga membentuk batuan baru.

Proses terbentuk:
bobot kerikil individu yang terus menekan
selama ribuan tahun, hingga menjadi
terpadatkan.

Penggunaan: untuk bahan bangunan


Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN SEDIMEN - PASIR

Ciri:
1. Terlihat dari butiran-butiran
pasir yang membentuknya.
2. Berwarna abu-abu, kuning,
merah.

Proses terbentuk:
Bobot pasir secara individu yang terus
menekan selama ribuan tahun, hingga
menjadi terpadatkan dan membatu.

Penggunaan: 1. material pembuatan kaca


2. material campuran bahan bangunan
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN SEDIMEN - SERPIH

Ciri: 1. teksturnya lunak


2. berbau seperti tanah liat
3. berwarna hitam, abu-abu,
kehijauan, kemerahan

Penggunaan:
material campuran bahan bangunan
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN SEDIMEN – KAPUR (GAMPING)

Ciri:
1. teksturnya agak lunak.
2. berwarna keputihan, krem, abu-abu muda.

Penggunaan:
material pembentuk utama semen.

Proses terbentuk:
Kebanyakan merupakan batuan sedimen
organik yang terbentuk dari akumulasi
cangkang, karang, alga, dan pecahan-pecahan
sisa organisme. Batugamping juga dapat
menjadi batuan sedimen kimia
yang terbentuk oleh pengendapan kalsium
karbonat dari air danau ataupun air laut.
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN SEDIMEN – BATU BREKSI

Ciri:
1. Terlihat dari banyak batu-batu lain
yang lebih kecil, saling melekat satu
sama lain hingga membentuk batuan
baru.
2. Lebih berkilau dari batu konglomerat

Penggunaan:
dijadikan kerajinan karena keindahannya

Proses terbentuk: Terbentuk katena bahan-bahan yang


membentuk batu ini terlempar tinggi ke
udara saat terjadinya erupsi, dan
mengendap di suatu tempat.
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN SEDIMEN – STALAKTIT & STALAKMIT

Ciri: 1. biasanya terdapat di dalam gua


2. berbentuk memanjang dan tajam
3. kaya warna

Proses terbentuk:
Air yang larut di daerah karst akan masuk ke
lubang-lubang (doline) kemudian turun ke gua
dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua.
Tetesan-tetesan air yang mengandung kapur
yg lama kelamaan kapurnya membeku dan
menumpuk sedikit demi sedikit lalu berubah
jadi batuan kapur yang bentuknya runcing.

Penggunaan: dijadikan daya tarik wisata


Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN SEDIMEN – LEMPUNG

Ciri:
berwarna coklat kemerahan,
keemasan

Proses terbentuk:
Batu lempung terbentuk dari lempung
residu yang terbentuk karena proses
pelapukan (alterasi) batuan beku dan
ditemukan disekitar batuan induknya.
Kemudian material lempung ini
mengalami proses diagenesa sehingga
membentuk batu lempung.

Penggunaan: dijadikan kerajinan


Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN METAMORF

Batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku


yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan yang
terjadi dalam waktu yang lama.
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN METAMORF – PUALAM/MARMER

Ciri:
1. campuran warna berbeda-beda,
mempunyai pita - pita warna.
2. kristal-kristalnya sedang sampai kasar.
3. bila ditetesi asam akan mengeluarkan
bunyi sssss…
4. keras dan mengkilap jika dipoles.

Proses terbentuk:
Terbemtuk bila batu kapur mengalami
perubahan suhu dan tekanan tinggi.

Penggunaan: 1. dijadikan bahan pembuatan patung.


2. dijadikan bahan pembuatan ubin.
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN METAMORF – SABAK

Ciri:
1. Berwarna abu-abu kehijau-hijauan
dan hitam.
2. Dapat dibelah-belah menjadi
lempeng-lempeng tipis.

Proses terbentuk:
terbentuk bila batu serpih kena suhu
dan tekanan tinggi.

Penggunaan: 1. dijadikan sbg kerajinan


2. dijadikan batu tulis
3. campuran bahan bangunan
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN METAMORF – GNEISS/GANES

Ciri:
1. Berwarna putih kebau-abuan.
2. Terdapat goresan-goresan yang
tersusun dari minera-mineral.
3. Mempunyai bentuk-bentuk penjajaran
yang tipis dan terlipat pada lapisan-
lapisan, dan terbentuk urat-urat yang
tebal yang terdiri dari butiran-butiran
mineral di dalam batuan tersebut.

Penggunaan:
dijadikan sebagai kerajinan
Proses terbentuk:
terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan
beku yang terpendam pada tempat yang dalam
mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi.
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN METAMORF – KUARSIT

Ciri:
1. Berwarna Abu-abu, kekuningan, cokelat,
merah.
2. Sering kali berlapis-lapis dan dapat
mengandung fosil.
3. Lebih keras dibanding kaca.

Penggunaan:
1. Sebagai kerajinan.
2. Campuran pondasi aspal jalan.

Proses terbentuk:
Metamorfose dari batuan pasir (jika strukturnya tak
mengalami perubahan dan masih menunjukan struktur
aslinya). Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga
menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar.
Material Natural - Batuan
KLASIFIKASI & PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN METAMORF – MILONIT

Ciri:
1. Butir-butir batuan ini lebih halus
dan dapat dibelah.
2. Berwarna abu-abu, kehitaman,
coklat, biru.

Penggunaan:
sebagai kerajinan

Proses terbentuk:
Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis
mineral-mineral pokok yang
mengakibatkan pengurangan ukuran
butir-butir batuan.
Material Natural

MATERIAL TEKSTIL
Material Natural - Tekstil
TEKSTIL (FABRIC)

Definisi:
Material fleksibel yang terbuat dari jalinan/tenunan
benang.

SERAT : 1. ALAMI
2. SINTETIS
SERAT ALAMI

Kurang lebih 9000 tahun lalu dari saat ini,


sejarah tekstil berhubungan dengan 4 serat
alam utama. Bukti penemuan arkeologi
menyatakan bahwa serat rami, wool, katun &
sutera telah muncul dalam peradaban
manusia yang mencerminkan keberhasilan
perjuangan dalam menata dan mengadaptasi
lingkungan.
RAMIE/LINEN
Serat rami (boehmeria nivea) berasal dari
pohon rami. Negara yang serius menggarap
serat rami adalah China. Masa panen serat
rami setiap 2 bulan sekali berbeda dengan
kapas yang masa panennya 4 bulan sekali.
Kelebihannya :
memiliki serat halus (dyner), elastisitas
bagus, lebih sejuk bila dipakai, warna
lebih kilap.
Kurang lebih 5000 tahun BC, serat yang
menyerupai rami telah dipergunakan oleh
kebudayaan pertama di sekitar sungai Nil Mesir.
LINEN
Berasal dari tanaman rami, linen menjadi serat paling mahal dan dalam industri padat karya
hanya diproduksi dalam skala kecil. Terdiri dari selulosa, pektin, abu dan jaringan kayu
menjadikan bahan ini memberikan rasa sejuk dan segar ketika cuaca panas.

Linen merupakan serat yang kuat namun elastisitasnya buruk sehingga mudah kusut. Ketika
dicuci, seratnya menjadi halus. Selain itu bahan ini memiliki daya serap baik, memberikan
rasa sejuk ketika digunakan, kebal serangan ngengat, namun mudah rusak oleh jamur dan
keringat.

Bahan ini diaplikasikan untuk pakaian seperti rok, kemeja, dan setelan atau bisa juga
perabot seperti taplak meja, sprei, bahan koper dan kanvas. Dalam penggunaannya, linen
biasanya dicampur dengan serat kapas.
Saat ini kebutuhan serat rami dunia, mencapai
400.000 ton per tahun. Sementara produksi rami
dunia, baru sekitar 130.000 ton, sehingga masih ada
kekurangan 270.000 ton.

Indonesia saat ini baru bisa memproduksi serat rami


sekitar 1.000 ton. Dengan rincian, Wonosobo 100 ha,
225 ton; OKU 105 ha, 236 ton; Lahat 20 ha, 45 ton;
Pagar Alam 20 ha, 45 ton; Muara Enim 20 ha, 45 ton;
Musi Rawas 20 ha, 45 ton; Rejang Lebong 20 ha, 45
ton; Way Kanan 20 ha, 45 ton; Lampung Utara 20 ha,
45 ton; Lampung Barat 20 ha, 45 ton; Tanggamus 20
ha, 45 ton; Toba Samosir (Tobasa) 20 ha, 45 ton;
Jabar (Garut, Sukabumi, Subang) 50 ha, dll.
WOL
Sejak Zaman Batu, serat hewan alami ini telah
dinilai sebagai salah satu alat yang paling efektif
untuk melindungi manusia dari berbagai cuaca –
Sains dan teknologi sampai saat ini belum dapat
membuat serat yang bisa menyamakan semua
kelebihan yang dimiliki serat wol.
Wol dianggap oleh profesi medis sebagai
hypoallergenic.
Wol atau wool memiliki sifat elastis, mampu meregang
sekitar 50% ketika basah dan 30% saat kering. Dapat di
bent sekitar 20,000 kali tanpa patah atau rusak. Bahan
ini juga tidak mendukung penyebaran api saat terbakar
(ini dikarenakan oleh kandungan air dan nitrogennya
yg tinggi). Ketika banyak serat buatan melumer dan
menempel pada kulit ketika terbakar, wol biasanya
akan hanya menyala dan hangus bukannya meledak
terbakar menjadi api.
WOL sering digunakan untuk membuat kain
untuk keperluan tentara, pemadam kebakaran,
dan pada pekerjaan dimana mereka terekspos
api. Banyak maskapai penerbangan juga
menggunakan wol atau campuran wol untuk
kain upholstry di kursi mereka.
Wol secara alami aman karena tidak menyebabkan alergi serta
tidak mendukung pertumbuhan bakteri. Serat ini juga memiliki
tingkat perlindungan UV yg tinggi - jauh lebih tinggi daripada
kebanyakan fiber sintetis dan kapas.
COTTON
Bukti arkeologi menyebutkan kapas sudah dipergunakan sekitar
3000 sebelum masehi di lembah indus, India. Walaupun demikian
peneliti menyebutkan kapas sudah lama juga digunakan di Mesir.
Kapas yang sudah ditenun menjadi kain, disebut Katun itu sendiri
berasal dari Bahasa Arab yaitu Quoton.
Serat kapas merupakan produk yang berharga karena
hanya sekitar 10% dari berat kotor (bruto) produk hilang
dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam (lilin),
dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya
adalah polimer selulosa murni dan alami. Selulosa ini
tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas
kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan daya serap yang
unik namun disukai orang. Tekstil yang terbuat dari kapas
(katun) bersifat menghangatkan di kala dingin dan
menyejukkan di kala panas (menyerap keringat).
Kapas (dari bahasa Hindi kapas, sendirinya dari bahasa
Sanskerta karpasa[1]) adalah serat halus yang menyelubungi biji
beberapa jenis Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman
kapas), tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerah tropika dan
subtropika. Serat kapas menjadi bahan penting dalam
industri tekstil.

Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun


menjadi kain. Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut
sebagai katun (benang maupun kainnya).
Sebagai tambahan dari industri tekstil, kapas juga
digunakan dalam jaring ikan, saringan kopi, tenda, dan
pembatas buku. Uang China pertama terbuat dari fiber
kapas, dan juga uang dollar AS modern.
Denim, sebuah jenis pakaian 'durable', sebagian besar
terbuat dari kapas, dan juga kebanyakan T-shirt.
Silk
Cerita legenda menjelaskan bahwa
seorang puteri bernama His Ling Chi
pada tahun 2640 sebelum masehi secara
tidak sengaja menjatuhkan kokon ulat
sutera ke air tehnya yang panas
sehingga terurai seratnya. Diketahui
selanjutnya bahwa serat yang berasal
dari kupu-kupu tersebut memakan daun
murbai.
SUTERA (Silk)

Bahan sutera terdiri dari benang halus yang berasal dari ulat ngengat atau ulat sutera yang
komposisinya berupa protein. Sutera berstruktur prisma yang dapat membiaskan cahaya
dari berbagai sudut sehingga terlihat mengkilap. Bahan ini lembut, ringan, kuat, elastisitas
sedang, mudah rusak karena paparan sinar matahari atau serangga.

Sutera banyak digunakan pada kemeja, dasi, blus, gaun formal, piyama, pakaian dalam
hingga pakaian untuk kalangan high-mode. Sedangkan untuk perabotan, bahan ini
digunakan untuk hiasan dinding.
Karakteristik Kain Sutera

Komposisi: Serat sutera ini terutama terdiri dari 80% dari fibroin, yaitu
protein di alam dan 20% dari sericin, yang juga dinyatakan sebagai
karet sutera (silk gum).
Kekuatan: Serat sutera, memiliki kekuatan tarik yang baik, yang
memungkinkan untuk menahan tekanan tarik yang besar. Sutera
adalah serat alami terkuat dan memiliki ketahanan abrasi moderat.
Elastisitas: serat sutera adalah serat elastis dan dapat membentang
dari 1/7 ke 1/5 dari panjang aslinya sebelum terputus. Sutera memilki
kecendrungan untuk kembali ke ukuran aslinya namun secara
bertahap kehilangan sedikit elastisitasnya. Ini berarti bahwa kain akan
kurang kendur dan kurang mengikat dalam kenyamanan pemakai.
Ketahanan: kain sutera mempertahankan bentuknya dan memiliki
ketahanan sedang terhadap kerutan. Kain yang terbuat dari serat
sutera staple pendek memiliki ketahanan yang kurang.
Drapability: dibantu oleh sifat elastisitas dan ketahanan, sutera memiliki
drapability sangat baik.
Karakteristik Kain Sutera

Konduktivitas Panas: Serat sutera adalah serat protein dan non-konduktor


panas mirip dengan wol. Hal ini membuat sutera cocok untuk pakaian
musim dingin.
Daya Serap: kain sutera yang terbuat dari protein di alam memiliki daya
serap yang baik. Daya serap dari kain sutera membuat pakaian menjadi
nyaman bahkan untuk suasana yang lebih hangat. Kain yang terbuat
dari sutera akan nyaman dipakai di musim panas atau hangat dan njuga
di musim dingin. Serat sutera umumnya dapat menyerap sekitar 11 persen
dari berat dalam cairan, tetapi rentang cukup bervariasi dari 10 persen
sampai 30 persen. Sifat ini juga merupakan faktor utama dalam
kemampuan sutera untuk di-printing dan dicelup secara mudah.
Kebersihan dan pencucian: kain sutera tidak menarik kotoran karena
permukaannya halus. Kotoran, yang mengumpul dapat dengan mudah
dihilangkan dengan mencuci atau dry cleaning. Untuk pencucian sering
direkomendasikan menggunakan dry-cleaning. Kain sutera harus selalu
dicuci dengan sabun lembut dan agitasi yang kuat di mesin cuci harus
dihindari.
Karakteristik Kain Sutera

Reaksi Pemutihan (bleaching): Sutera seperti halnya wol,


menghasilkan reaksi yang buruk ketika menggunakan zat
pemutih klorin seperti sodium hypochlorite pada
proses bleaching sutera. Namun, zat pemutih ringan hidrogen
peroksida atau sodium per borat dapat digunakan untuk
sutera.
Penyusutan: Kain Sutera memiliki penyusutan yang normal
yang dapat dikembalikan dengan cara disetrika. Efek Crepe
kain menyusut jauh ketika di cuci, tapi menggunakan setrika
dengan panas yang sedang akan mengembalikan kain ke
ukuran aslinya.
Pengaruh Panas: Sutera sensitif terhadap panas dan mulai
terurai pada 330 ° F (165 ° C). Sehingga Kain sutera harus
disetrika saat basah.
Karakteristik Kain Sutera

Resistensi terhadap Jamur: Sutera tidak akan berjamur kecuali


ditempatkan dalam keadaan lembab atau di bawah kondisi
kelembaban tropis yang ekstrim.
Resistensi terhadap Serangga: Sutera dapat diserang oleh larva
atau ngengat pakaian atau kumbang karpet.
Reaksi Alkali: Sutera tidak sesensitif seperti wol terhadap alkali,
tetapi bisa rusak jika terkena konsentrasi dan suhu yang tinggi.
Reaksi Asam: Konsentrat asam mineral akan melarutkan sutera lebih
cepat dari wol. Namun, Asam organik tidak membahayakan sutera.
Afinitas untuk Pewarna: Serat memiliki daya serap yang baik dan
dengan demikian memiliki afinitas yang baik terhadap zat pewarna.
Sutera yang dicelup memilki ketahanan warna yang baik pada
berbagai kondisi, tetapi ketahanan terhadap cahaya kurang
memuaskan.
Resistensi terhadap Keringat: Keringat dan sinar matahari dapat
melemahkan dan membuat kain sutera menguning. Pakaian sutera
yang dikenakan di sebelah kulit harus dicuci atau dibersihkan dengan
baik..
SERAT SINTETIS
1. RAYON
Rayon terbuat dari polimer alami terbuat dari serat selulosa, sehingga bukan diketagorikan
serat sintetis maupun serat alami. Karakteristiknya lembut, halus, daya serap tinggi dan
berkilau. Dalam aplikasinya, bahan ini digunakan untuk pakaian seperti blus, gaun, jaket,
pelapis jas. Juga untuk perabotan seperti sprei, handuk, selimut dan jendela.
2. NILON
Zat pembentuk serat nilon adalah poliamida sintetis rantai panjang yang terdiri dari unsur-
unsur seperti karbon, oksigen, nitrogen dan hidrogen. Kemudian, gabungan tersebut
dibentuk menjadi serat. Serat ini memiliki karakteristik yang tangguh, elastisitas tinggi,
termoplastik, memiliki sifat kilau hingga kusam, tahan terhadap jamur dan serangga.

Nilon digunakan untuk pakaian seperti stoking, celana dalam dan legging. Sementara
aplikasi perabot dipakai untuk parasut, tali, kantung udara, dan selang.
3. POLYESTER
Polyester terbentuk dari polimer sintetik rantai panjang terdiri dari unsur dasar karbon,
oksigen dan hirogen yang dipolimerisasikan. Sifatnya yang termoplastik, kuat dan tidak
menyerap, maka bahan ini digunakan untuk kemeja, jaket dan topi. Selain itu, polyester
dipakai untuk perabot rumah tangga seperti furnitur berlapis, seprai, selimut, dan sabuk
pengaman.
4. SPANDEX
Spandex terbuat dari poliuretan tersegmentasi yang unsur dasarnya terdiri dari nitrogen,
hidrogen, karbon dan oksigen yang kemudian membentuk rantai panjang. Sifatnya sangat
elastis, nyaman dan retensi yang tinggi sehingga tahan lama. Bahan spandeks banyak
digunakan untuk kaus kaki, pakaian renang, pakaian aerobik, legging, dan lainnya.
5. ACRYLIC
Terbentuk dari akrilonitril, akrilik memiliki rantai panjang dari proses campuran unsur karbon,
hidrogen dan nitrogen yang rumit. Karakteristiknya mirip dengan kain wol yang lembut
sehingga sering disebut imitasi wol. Bentuknya retentif dan daya elastistasnya tinggi. Akrilik
banyak digunakan sebagai pelapis sofa dan kursi karena tahan sobek dan tahan lama.
Material Natural

MATERIAL NATURAL LAINNYA:


1. KULIT (Leather)
2. Tulang, Kuku, Gigi
3. Kertas
Material Natural
MATERIAL NATURAL
KULIT (LEATHER)

1. Calfskin
Bahan kulit dari sapi muda, memiliki tekstur tipis, lembut dan halus. Sifatnya
tidak kaku, walaupun masih baru. Banyak digunakan untuk materi aksesori
tas/sepatu.
2. Goatskin
Bahan kulit dari kambing yang menawarkan kekuatan, kehalusan, keawetan,
dan keringanan lebih baik jika dibandingkan kulit sapi dewasa.
3. Lambskin
Bahan kulit dari domba, memiliki tekstur lebih lembut dibanding
calfskin, sehingga banyak digunakan untuk bahan pakaian.
4. Nubuck
Jenis kulit dengan tekstur permukaan yang berserabut. Serabut dari kulit ini
dihasilkan dari proses ampelas yang dilakukan ke bagian permukaan kulit.
5. Suede
Kulit yang terbuat dari bagian bawah kulit, bisa kulit apa saja, domba,
kambing, sapi, babi, rusa atau anak sapi. Teksturnya lembut dan sedikit
berbulu seperti beludru.
Material Natural
MATERIAL NATURAL
KULIT (LEATHER)

6. Shell Cordovan
Kulit yang sangat padat, keras, dan kuat, dan terbuat dari bokong kuda.
Umumnya memiliki hasil akhir yang mengilap.
7. Chamois Leather
Bahan kulit terbuat dari kulit chamois, yakni jenis kambing gunung
asal Eropa. Kadang juga diketahui sebagai wash-leather, atau shammy.
8. Pig Skin
Bahan kulit dari babi, salah satu tipe kulit terkuat setingkat di bawah
kanguru.
9. Bison/Buffalo Leather
Bahan kulit terbuat dari kulit bison, dan sering kali berpola unik
dengan tekstur kulit lebih menonjol. Grain-nya lebih terlihat dan kasar.
10. Kangaroo Leather
Bahan kulit dari kanguru, beratnya lebih ringan dari kulit sapi atau
kambing. Merupakan tipe kulit yang paling kuat.
Material Natural
MATERIAL NATURAL
KULIT (LEATHER)

11. Exotic Leather


Pada dasarnya ada 4 tipe untuk jenis material ini. Ada spesies buaya, spesies
ular, spesies lizard, dan spesies lainnya seperti kulit ocelot, jaguar, dan juga
termasuk ostrich.

12. Grain Leather


Biasanya terbuat dari kulit sapi. Saat diraba terasa lentur dan teksturnya
menyerupai kulit aslinya. Umumnya, tekstur seperti kulit jeruk. Kulit jenis ini
masih dibagi lagi ke beberapa grade: full-grain, top-grain, corrected grain,
dibedakan oleh banyaknya proses kimia yang dilakukan sampai mendapatkan
hasil akhir.

13. Patent Leather


Kulit yang permukaannya dilapisi pewarna atau lapisan yang mengilapkan.
Material Natural
MATERIAL NATURAL
TULANG, KUKU & GIGI

Tulang, Kuku &Gigi adalah jaringan yang tersusun


oleh sel dan didominasi oleh matriks kolagen ekstraselular (type
I collagen) yang disebut sebagai osteoid. Osteoid ini
termineralisasi oleh deposit kalsium hydroxyapatite,
sehingga tulang menjadi kaku dan kuat.
Material Natural MATERIAL NATURAL
KERTAS (PAPER)

Kertas adalah bahan tipis yang dihasilkan dari proses


pengepresan serat kayu yang berasal dari pulp.

Kertas pertama kali dikembangkan oleh bangsa Cina. Dengan


penemuan kertas ini, telah merubah kebiasaan orang-orang
dalam mendokumentasikan tulisannya yang telah terbiasa
menulis lewat media kain, batu, tulang, serta daun.
Material Natural
MATERIAL NATURAL
JENIS-JENIS KERTAS (PAPER)

1. HVS
Kertas ini bertekstur halus, putih, serta tipis dengan ketebalan
mulai 60 gsm, 70 gsm, 80 gsm dan 100 gsm. Kertas ini termasuk
kertas yang umum digunakan perkantoran dan sekolah sebagai
Laporan kerja, tugas sekolah, makalah, serta digunakan juga
untuk media kertas untuk Buku.

2. Book Paper
Kertas ini bertekstur sedikit kasar cenderung halus, kekuningan, ringan
dan tipis. Ketebalan kertas mulai 55 gsm,70, dan 90 gsm. Kertas ini
kegunaannya khusus untuk Buku yang sifat teks saja,karena untuk
gambar kurang menghasilkan warna yang tajam karena warna
kertasnya sendiri cenderung kekuningan. Kertas ini diciptakan agar
membuat mata anda selalu nyaman berlama-lama dalam membaca
buku.
Material Natural
MATERIAL NATURAL
JENIS-JENIS KERTAS (PAPER)

3. Art Paper
kertas ini bertektur halus, putih, licin, serta mengkilap dengan
ketebalan sedikit tipis yaitu 120 gsm dan 150 gsm. Kertas ini
sering digunakan untuk brosur, poster, bagian isi majalah,
bagian isi company profile, dan bagian isi buku yang
membutuhkan gambar lebih detail. Kertas ini memang
terkesan lebih lux apalagi ditambah laminasi glossy ataupun
doff.

4. Art Carton
Kertas ini bertekstur halus,putih, licin, mengkilap, dan tebal.
Ketebalan kertas ini mulai 190 gsm, 210 gsm, 230 gsm, 260 gsm,
dan 310 gsm. Kertas ini biasa digunakan untuk Kartu nama,
Cover Buku, Cover Majalah, Company Profile, Poster, Sertifikat,
Box Produk, Undangan dan masih banyak lainnya. Untuk Kartu
Nama dan Cover Buku sendiri sangat cocok menggunakan
ketebalan kertas 260 gsm.
Material Natural
MATERIAL NATURAL
JENIS-JENIS KERTAS (PAPER)

5. Carton BW
Kertas ini bertekstur halus, putih, dengan ketebalan 240
gsm. Kertas ini biasa digunakan untuk Sertifikat, Kartu
Iuran Bulanan, Map, Undangan dan lainnya . Kertas ini
cocok untuk ditulis lewat pena seperti kertas HVS.

6. Jasmine
Kertas ini bertekstur halus, licin, mengkilap, dan ada
partikel emas dipermukaan kertas. Kertas ini biasa
digunakan untuk Undangan dan Kartu Ucapan. Kertas
ini banyak memiliki varian warna.
Material Natural
MATERIAL NATURAL
JENIS-JENIS KERTAS (PAPER)

7. Concorde
Kertas ini bertekstur kasar sedikit halus, dan memiliki permukaan
timbul seperti membentuk garis. Kertas ini biasa digunakan untuk
Sertifikat, Proposal, Surat Penting, dan lainnya. Kertas ini memiliki
banyak varian warna yang soft.

8. Japanese Linen
Kertas ini halus, licin, dan memiliki tekstur seperti kain
pada permukaan depan. Kertas ini memiliki ketebalan
240 gsm, sering digunakan untuk Sertifikat, dan Kartu
Nama karena permukaan kertas seperti kain. Dan
sedikit memiliki varian warna.
Material Natural
MATERIAL NATURAL
JENIS-JENIS KERTAS (PAPER)

9. Buffalo
Kertas ini halus, licin, dan memiliki tekstur seperti guratan
kayu. Kertas ini biasa tebal digunakan untuk cover jilid,
dan beberapa untuk map serta kartu iuran. Kertas ini
juga memiliki banyak varian warna.

10. NCR
Kertas ini bertekstur halus, tipis, dan memiliki partikel karbon.
Kertas ini biasa digunakan pada Nota, Bon, Struk,Faktur, Surat
Jalan dan lainnya. Kertas ini mudah ditulis dan bisa mengcopy
pada kertas hhalaman kedua karena ada partikel karbonnya.
Material Natural
MATERIAL NATURAL
JENIS-JENIS KERTAS (PAPER)

11. Sticker Cromo


Kertas ini bertekstur lincin, halus, mengkilap, dan memiliki
lapisan lem pada bagian permukaan belakang. Kertas ini
biasa digunakan untuk media promosi yang ditempel pada
tempat-tempat tertentu.

12. Sticker Vynil


Kertas ini hasil sintetis, dengan ciri licin, halus, mengkilap,
lentur dan memiliki lapisan lem pada permukaan belakang.
Kertas ini biasa digunakan pada bagian motor, mobil,
helm, dan lainnya. Karena kertas ini biasa digunakan
dalam otomotif karena tidak mudah sobek dan terkikis
hujan dan panas seperti pada kertas umumnya.
…FiN…

Anda mungkin juga menyukai