Anda di halaman 1dari 9

MODUL 9

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
UDARA DAN BATUAN

A. PERCOBAAN UDARA
I. TUJUAN PERCOBAAN

Pembakaran memerlukan udara

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN

1. Lilin
2. Gelas

III. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN


PERCOBAAN 1
A. Pembakaran memerlukan Udara
1. Menyediakan dua lilin yang sama ukuran, warna dan bentuknya.
2. Lilin diletakkan di atas meja dengan jarak antar lilin ± 30 cm
3. Lilin dinyalakan
4. Salah satu lilin ditutup dengan gelas
5. Setelah lilin gelam dalam waktu ± 8 detik, lilin mati. Namun lilin yang tidak
ditutupi gelas tetap menyala.
6. Kedua lilin dinyalakan, lalu ditutup dengan gelas.

7. Tabel pengamatan

Percobaan Ke Selang Waktu Sampai Lilin Mati

Percobaan Ke 1 ± 08.35 detik

Percobaan Ke 2 ± 08.45 detik

Percobaan ke 3 ± 08.78 detik

Percobaan Ke 4 ± 08.28 detik

`Percobaan ke 5 ± 08.81 detik


PERCOBAAN 2

B. Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Tekanan rendah+

Cara kerja
1. Lilin diletakkan diatas piring dari bahan kaca/gelas
2. Piring diisi air kira-kira setinggi 2 cm
3. Lilin dinyalakan lalu ditutup dengan gelas kaca

a. Saat lilin baru ditutup gelas a. Keadaan lilin setelah ditutup gelas
4. Air dalam gelas pelan-pelan naik dan udara menekan di dalam gelas, sehingga
menyebabkan api lilin padam. Hal ini membuktikan bahwa udara menekan dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah.

PERCOBAAN 3

C. Udara sebagai sumber energi


Cara kerja
1. Balon ditiup sampai membesar dan kencang, lalu diikat dengan karet.
2. Selongsong bolpoint diisolasi dengan balon
3. Menyiapkan dua sisi penyangga dengan jarak sekitar 1,5 m.
4. Kawat dimasukkan ke dalam selongsong bolpoint, lalu
diikat ujung-ujungya pada kedua
penyangga.
5. Menarik pangkal selongsong bolpont sampai ujung
bentangan kawat.
6. Membuka ikatan karet pengikat balin lalu roket
bergerak karena adanya tekanan udara di dalam balon
7. Setelah tiupan balon dilepas, bentuk balon menyusut dan
akhirnya kempes. Balon meluncur dengan cepat ±
02,73 detik antara tinagg penyangga.
8. Tanpa menggunakan lintasan balon ditiup dan
dilepaskan. Balon bergerak ke atas, ke samping, ke bawah tak beraturan dengan
sangat cepat.
9. Besarnya balon dibuat bervariasi untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balon
terhadap kecepatan gerak roket. Ternyata semakin besar balon makin cepat pula
roket meluncur. Hal ini disebabkan balon besar berisi udara lebih banyak sehingga
energi yang ditimbulkan juga besar, karena udara merupakan sumber energi.
10. Selongsong bolpoint plastik diganti dengan bolpoint dari logam. Gerakan roket
melambat karena bolpoint dari logam lebih besar gayanya sehingga memperlambat
gerakan roket.

IV. DATA HASIL PENGAMATAN


1. Pembakaran memerlukan udara
2. Udara menekan dari tekanan tinggi ketekanan rendah
3. Udara sebagai sumber energi
Selang waktu sampai lilin mati
No. Uji coba
(t)
1 Percobaan 1 8, 35 detik
2 Percobaan 2 8,45 detik
3 Percobaan 3 8,18 detik

V. JAWABAN PERTANYAAN

1. Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas tidak ada
udara (hampa udara) sehingga membuat lilin padam.
2. Bukti kalau udara udara seperti balon ditiup, ban sepeda dan lainnya.
3. Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah,
hal ini dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena udara
menekan dari tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.
4. Udara sebagai sumber energi, udara dapat mendorong roket keluar angkasa karena
tekanan udara yang tinggi sehingga dapat mendorong roket meluncur.

VI. KESIMPULAN

Udara sebagai sumber energy yang dapat membantu dalam kegiatan dikehidupan
diantaranya seperti pembakaran, tekanan, dan sumber energy.

B. PERCOBAAN BATUAN
I. TUJUAN PERCOBAAN

Mengamati bentuk dan jenis batuan melalui gamba

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN

 Jenis jenis batuan


 Lup

III. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

a. Perhatikan contoh dan bentuk batuan


b. Kemudian amati dengan lup

IV. DATA HASIL PENGAMATAN.


1. Percobaan 1 : Jenis batuan
No Jenis Batuan Masssa (kg) Volume (m3) Masa Jenis (kg/m3)
1 Batu apung 0,028 0,10 0,28
2 Granit 0,11 0,23 0,48
3 Konglomerat 0,32 0,25 1,28
4 Batu gamping 0,95 0,15 9,63
5 Breksi 0,30 0,4 0,73

2. Percobaan 2 : Karakteristik Batuan


No Jenis Batuan Karakteristik Batuan*
1 Batu gamping Membentuk gas karbondioksida (CO2)
2 Basal Membentuk gelembung-gelembung gas
3 Batu pualam Mengeluarkan bunyi mendesis

NO Jenis Ciri Utama Cara Terbentuknya


Batuan
1 Konglomerat Materi kerikil-kerikil bulat, batu-batu Dari bahan-bahan yang lepas
dan pasir yang melekat satu sama karna gaya beratnya menjadi
lainnya. terpadatkan dan terikat.
2 Breksi Gabungan pecahan-pecahan yang Terbentuk karna bahan-bahan
berasal dari letusan gunung berapi ini terlempar tinggi ke udara
dan mengendap di suatu
tempat.
3 Batu Serpih Lunak, baunya seperti tanah liat, Dari bahan-bahan yang lepas-
butir-butir batuan halus, warna lepas dan halus karena gaya
hijau, hitam, kuning, merah, abu- beratnya menjadi terpadatkan
abu. dan terikat.
4 Batu Agak lunak, warna putih keabu- Dari cangkang binatang lunak
gamping abuan, membentuk gas CO2bila seperti siput, keong, kerang,
(kapur) ditetesi asam dan binatang laut yang mati.
Rangkanya yang terbuat dari
zat kapur tidak musnah tetapi
memadat membentuk batu
kapur.
5 Batu pasir Jelas terlihat, tersusun dari butir- Terbentuk karnea bahan-
butir pasir, warna abu-abu, kuning, bahan ini terlempar tinggi ke
merah udara dan mengendap di
suatu tempat.
1 Batu apung Warna keabu-abuan, berpori-pori, Dari pendinginan magma
bergelembung, ringan, terapung yang sangat cepat sehingga
dalam air. banyak mengeluarkan
gelembung gas.
2 Basal Terdiri atas kristal-kristal sangat Dari pendinginan lava yang
kecil, berwarna hijau keabu-abuan mengandung gleembung gas,
dan berlubang-lubang. tetapi gasnya telah menguap.
3 Obisidian Hitam seperti kaca, tak ada kristal- Terbentuk dari lava
kristal permukaan yang mendingin
dengan cepat
4 Granit Terdiri atas kristal-kristal kasar, Dari pendinginan magma
warna putih sampai abu-abu, secara lambat di bawah
kadang-kadang jingga permukaan bumi
1 Batu apung Warna keabu-abuan, berpori-pori, Dari pendinginan magma
bergelembung, ringan, terapung yang sangat cepat sehingga
dalam air. banyak mengeluarkan
gelembung gas.
2 Basal Terdiri atas kristal-kristal sangat Dari pendinginan lava yang
kecil, berwarna hijau keabu-abuan mengandung gleembung gas,
dan berlubang-lubang. tetapi gasnya telah menguap.
3 Obisidian Hitam seperti kaca, tak ada kristal- Terbentuk dari lava
kristal permukaan yang mendingin
dengan cepat
4 Granit Terdiri atas kristal-kristal kasar, Dari pendinginan magma
warna putih sampai abu-abu, secara lambat di bawah
kadang-kadang jingga permukaan bumi
1 Batu pualam Campuran warna yang berbeda- Terbentuknya bila batu kapur
beda, dapat mempunyai pita-pita mengalami perubahan suhu
warna. Kristal-kristalnya sedang dan tekanan tinggi
sampai kasar, bila diteteasi asam
mengeluarkan bunyi mendesis
2 Batu sabak Abu-abu kehijau-hijauan dan hitam Terbentuk bila batu serpih
dapat dibelah menjadi lempeng- kena suhu dan tekanan tinggi
lempeng kecil
1 Batu pualam Campuran warna yang berbeda- Terbentuknya bila batu kapur
beda, dapat mempunyai pita-pita mengalami perubahan suhu
warna. Kristal-kristalnya sedang dan tekanan tinggi
sampai kasar, bila diteteasi asam
mengeluarkan bunyi mendesis
2 Batu sabak Abu-abu kehijau-hijauan dan hitam Terbentuk bila batu serpih
dapat dibelah menjadi lempeng- kena suhu dan tekanan tinggi
lempeng kecil

3. Percobaan 3 : gambar batuan


4. Percobaan 4: klasifikasi batuan
No Asal Batuan Contoh
1 Batuan beku Batu apung, obsidian, granit, basal
2 Batuan sedimen Konglomerat, batu pasir, breksi, batu gamping
3 Batuan metamorf Batu pualam, batu sabak
4 Mineral Grafit, galena, cavkpirik, hematit, magnetit

V. PEMBAHASAN
Batuan ada 3 macam yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Batuan beku terbentuk karena magma/lava yang mengalami pendinginan.
Contoh batuan beku adalah :
1. Batuan granit dengan ciri cirinya yaitu terbentuk dari kuarsa putih atau
merah jambu dan berfungsi sebagai bahan bangunan.
2. Batuan obsidian dengan ciri ciri berwarna hitam/coklat tua disebut juga
batu kaca, dahulu digunakan manusia purba untuk membuat ujung
tombak/pisau.
3. Batuan basal dengan ciri ciri berwarna gelap dan terdiri dari butiran butiran
halus.
4. Batu apung dengan ciri ciri berongga dan ringan

Kemudian contoh batuan sedimen atau endapan antara lain :


1. Batu konglomerat dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan kerikil bulat
yang direkatkan oleh lempung, pasir/gamping (kapur).
2. Batu breksi dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan batu kerikil bertepi
tajam yang juga direkatkan oleh lempung, pasir, gamping/kapur.
3. Batu gamping/kapur dengan ciri ciri warnanya beranekaragam yaitu dari
putih sampai merah, coklat dan bersifat agak lunak, berfungsi sebagai bahan
baku dalam pembuatan baja, gelas dan semen.
4. Batu pasir dengan ciri ciri terbentuk dari butiran butiran kecil berupa kuarsa
warnanya bervariasi mulai dari kuning, coklat, merah jambu, hingga merah.
5. Batu serpih dengan ciri ciri berbutir paling halus, permukaan licin dan
mudah dibelah dan berwarna biru atau abu abu tua.
Batuan metamorf /malihan terdiri dari :
1. Batu Sabak dengan ciri ciri terdapat butiran halus mirip serat kayu, mudah
terbelah disebut juga dengan batu tulis dan digunakan sebagai bahan bangunan
2. Batu marmer/pualam dengan ciri ciri terdiri dari batuan batuan mineral yang
mengandung kalsium karbonat, mengkilap dan digunakan untuk membuat
patung, untuk pelapis dinding, meja dan lantai

VI. JAWABAN PERTANYAAN

1). Jenis batuan berdasarkan cara pembentukannya?


a. Batuan beku : batu apung, obsidian, granit, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, breksi
c. Batua metamorf : batu pualam, batu sabak
2). Faktor-faktor yang membedakan jenis batuan?
a. Pembekuan magma dan lava
b. Pengendapan (sedimentasi)
c. Perubahan panas dan tekanan
3) Suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena metamorfisme
yaitu? berubahnya jenis batuan menjadi batuan lainnya karena pengaruh
panas/temperatur tinggi, tekanan besar dan perubahan kimia.

VII. KESIMPULAN

Batuan menurut proses terjadinya di dalam perut bumi ada 5 macam yaitu :
a. Batuan beku terbentuk dari lava dan magma yang mengalami pendinginan
b. Batuan sedimen terbentuk akibat erosi yang mengendap di dasar laut/danau
c. Batuan metamorf terbentuk akibat pengaruh suhu dan tekanan tinggi
sehingga mencair dan berubah bentuk

MODUL 9
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
ALAM SEMESTA

A. PERCOBAAN PANAS MATAHARI


I. TUJUAN PERCOBAAN

Menjelaskan matahari sebagai sumber panas.

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN

a. Lempeng Plastik Transparan


b. Cahaya Matahari
c. Thermometer
d. Bejana Air

III. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

Cara Kerja:
a. Isilah kedua bejana (tempat air) dengan air dingin yang sama banyaknya.
b. Ukur dengan thermometer suhu air dingin (T0) tersebut, hasil pengamatan
dicatat.
c. Tempatkan kedua bejana di bawah sinar matahari langsung.
d. Tempatkan lempeng plastik transparan diatas salah satu bejana dengan jarak ± 1
cm dari permukaan air dalam bejana.
e. Atur agar kedua bejana selalu menghadap sinar matahari
f. Temperatur air di kedua bejana diamati setiap 30 menit.

IV. DATA HASIL PENGAMATAN


Sususnan percobaan panas matahari
Tabel pengamatan
Temperatur awal (T0) pada kedua bejana adalah 0 °C
Keadaan Air
No. Waktu (A)Tanpa (B)Dengan Keterangan
Lempeng Lempeng
Air masih tetap tidak
1 10 menit Masih dingin Masih dingin
berkurang
Air masih tetap tidak
2 25 menit Hangat Hangat
berkurang
Air berkurang di
3 40 menit Air mulai panas Hangat
percobaan A
Air keduanya juga
4 45 menit Air menjadi panas Mulai panas
berkurang
5 60 menit Sangat panas Panas Air berkurang/menguap

V. PEMBAHASAN
Dari tabel terlihat jelas bahwa air di kedua bejana menunjukkan kenaikan
suhu/temperatur setelah dipanaskan di bawah terik matahari. Namun kenaikan
suhu pada masing-masing bejana berbeda. Bejana yang dihalangi menggunakan
lempeng plastik transparan bersuhu lebih rendah, sedangkan bejana tanpa
lemperng bersuhu lebih tinggi. Proses kenaikan suhu dipengaruhi oleh lewatnya
cahaya yang mengenai air.

VI. JAWABAN PERTANYAAN

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari sampai ke


permukaan bumi yaitu:
- Jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari
akan berkurang karena diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak
langsung menuju bumi.
- Jika udara di suatu tempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak
terlalu panas.
- Jika di suatu tempat yang gersang, tidak ada tumbuhannya maka penerimaan
panas matahari di bumi akan terasa sangat panas.
- Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya
tumbuhan hidup, dan keadaan daerah (pegunungan atau pantai).
2) Matahari dapat disebut sebagai sumber energi panas, karena berbagai
kegiatan yangdilakukan manusia di bumi membutuhkan panas matahari.
Selain manusia, hewan dan tumbuhan juga membutuhkan panas matahari.
3) Pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas adalah
mengurangi atau menghambat cahaya panas matahari yang jatuh di
permukaan air.

VII. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa panas matahari dapat langsung
memancar dan menembus zat antara dan kemudian besar kecilnya radiasi panas
suatu benda bergantung pada suhu benda.

PEMBIMBING PRAKTIKAN

Robi Hartoni Murit Puji Asmoro


NIM.

Anda mungkin juga menyukai