Danau Tiwu Ata Polo yang dipercaya sebagai tempat bagi arwah orang-orang jahat
selama hidupnya dan memiliki warna air danau yakni merah kecoklatan. Tiwu Ata Polo
Memiliki kedalaman 64 meter. Danau ini paling sering merubah warnanya yang merupakan
salah satu sumber air Sungai Ria Mbuli yang mengalir di sekitar Gunung Kelimutu. Danau
ini pun sudah merubahkan warnanya sekitar 44 kali dari tahun 1915-2011. Tiwu Ata Polo
hanya seluas 4 hektar dan menjadi danau terkecil diantara ketiganya.
Kok bisa sih Danau Kalimutu ini punya
tiga warana??
Gunung Kelimutu ini terakhir kali meletus ialah pada tahun 1968. Sedangkan untuk
perubahan warna pada danaunya pertama kali terjadi setelah letusan pada tahun
1886. perubahan warna terjadi karena pengaruh dari mekanisme vulkanis di kawasan
tersebut. Terjadi aktivitas vulkanis yang mendesak gas-gas di dalam bumi hingga
keluar ke permukaan, gas itu bereaksi dan bercampur di danau dan menyebabkan
perubahan warna air danau.
Danau Ata Polo adalah danau asam-garam dan Kawah Tiwu Nua Muri Koo Fai, dipakai sebagai
bersifat intermediate dalam aktivitas vulkanik. parameter penting dalam penentuan status
Perubahan warna yang sering terjadi adalah aktivitas bencana. Perubahan warna dari hijau
karena perubahan dalam keadaan oksidasi air. menjadi putih menandakan meningkatnya
Perubahan terakhir yang begitu mencolok aktivitas Gunung Kelimutu. Perubahan warna ini
terjadi antara bulan Desember 2018-Januari tidak mempunyai pola yang jelas, tergantung
2019, dimana warna danau Ata Polo berubah aktivitas magmatic yang terjadi.
dari hijau menjadi hitam selama 3 minggu.
Perlu diketahui pula kalau Danau Kelimutu merupakan kawasan gunung api yang
rawan sekali gempa bumi. Dinding-dinding pemisah antara ketiga danau bisa saja
longsor. Karena sudut kemiringan dinding mencapai 70 derahat dengan ketinggian
antara 50-150 meter.
Namun sebenarnya ancaman terbesarnya bukan itu, namun lebih kepada masalah
sampah yang berserakan di kawasan wisata ini. Karena masih banyak dari para
wisatawan yang nakal suka untuk membuat sampah secara sembarangan di
kawasan ini. Selain itu ditambah dengan pedagang-pedagang yang berjualan
minuman plastic membuat daerah Danau Kelimutu ini semakin terancam
keberadaannya
maka dari itu kita harus
menjaga lingkungan danau
kelimutu umtuk mengursngi
faktor terjadinya kerusakan di
lereng-lereng sekitar danau.